Pengendalian Pencemaran Perairan 11
Pengendalian Pencemaran Perairan 11
YOKA PANTAI
DI BUAT:
NAMA
NPM
: 12-411-001
SEMESTER
:V (Lima)
DAFTAR ISI
Halaman
Vii
KATA PENGANTAR............................................................................................i
Isi........................................................................................................................ii
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Pokok Permasalahan..........................................................................2
1.3 Tujuan..................................................................................................2
1.4 Metodelogi Pengambilan.....................................................................2
BAB II.
PEMBAHASAN
2.1 Defenisi.............................................................................................3
2.1.1 Aktivitas Hulu.................................................................................3
2.1.2 Status Kondisi Lingkungan Perairan.............................................4
2.1.3 Jenis Limbah..................................................................................5
2.1.4 Kebijakan dan Stategi....................................................................6
BAB III.
3.1
3.2
PENUTUP
Kesimpulan......................................................................................7
Saran...............................................................................................7
KATA PENGANTAR
BAB I.
1.1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kawasan yoka pantai berada pada bagian dari ujung timur danau
untuk dikembangkan
lebih lanjut. Keindahan dan penataan yang alami kawasan klimbay sampai
ujung yoka pesisir merupakan salah satu identitas kampung yoka dan
kelurahan waena yang karateristiknya menarik perhatian berbagai pihak,
perairan yang potensial dengan berbagai jenis ikan yang ada didalamnya
merupakan kekayaan vegetarias dan juga mempunyai keuntungan tersendiri
dapat dipakai untuk melakukan usaha budidaya baik keramba jaring apung,
keramba gantung/tancap.
Tahun 2007 menurut data statistik rata2 hasil tangkapan serta ikan
yang dibudidaya dapat mencapai 5 ton/bulan, itu merupakan tingkat kemajuan
masyarakat yoka yang dapat memanfaatkan perairan didaerah tersebut.
Namun selangan waktu adanya tingkat kemajuan berbagai pembangunan
dihulu serta berbagai pembangunan pemangku kepentingan semakin
meningkat penambahan pembukaan lahan baru, pemukiman serta industri
rumah tangga semakin memperburuk kenyaman dan keindahan dan
kekayaan alam yang berada diperairan wilayah yoka.
Pencemaran perairan telah menjadi salah satu pokok permasalahan
yang cukup serius di berbagai wilayah yang ada di kota jayapura, dua tahun
terakhir pihak pemerintah cukup proaktif dalam menangulangi pengendalian
pencemaran serta kebersihan lingkungan di kota jayapura. Kali gelanggang
dan kali yote termasuk dalam pokok pembahas tentang sumber pencemaran
perairan yoka pesisir. Yoka pesisir merupakan contoh permasalahan
pencemaran perairan
Pokok Permasalahan
Proses terjadi Pecemaran Perairan yoka pesisir?
Tujuan
Memenuhi tugas mata kuliah pengendalian pencemaran perairan;
Untuk mengetahui limbah yang mencemari perairan yoka pesisir;
Mempelajari cara kebijakan dan strategi pengendalian pencemaran
perairan;
1.4
dokumentasi
wawancara
serta
menganalisis
proses
BAB II.
2.1.
PEMBAHASAN
Defenisi
Dengan ada limbah yang masuk dalam suatu kawasan perairan yang
merupakan indikator adanya kontaminasi disebut suatu pencemaran.
Pencemaran perairan dapat dikategorikan sebagai
yang bergerak dalam program pembangunan suatu daerah serta aktivitas lain
yang dilakukan oleh pihak pemangku kepentingan di daerah tersebut.
2.1.1.
Aktivitas Hulu
Disebut aktivitas hulu dikarnakan akan berdampak dihilir. Aktivitas
hulu yang terjadi pada pokok permasalahan dalam pembahasan tugas mata
kuliah pengendalian pencemaran perairan di yoka pesisir adalah tentang awal
pencemaran perairan yang dimulai dari hulu yaitu adanya aktivitas terlarang
penebangan hutan yang tak terkendali, pembukaan lahan baru yang didorong
oleh pemenuhan kebutuhan ekonomi yang mendesak, pemukiman yang
semakin merapat ke lereng siklop, serta kemajuan pembangunan yang
memadai yang tidak terhindarkan baik dari upaya pengembangan suatu
daerah dan juga dari berbagai pihak sebagai pemangku kepentingan yang
bergerak disektor industrialis.
Kendala utama penyebab timbulnya pencemaran perairan dihilir serta
erosi adalah hilangnya sebagian besar vegetasi atau hutan penutup lahan
sebagai akibat perladangan berpindah di bagian hulu sehingga daya resap air
ke dalam tanah menjadi lebih kecil. Aktivitas dihulu sangat terasa dampak di
hilir, ketika hujan terjadi degradasi yang menghantarkan kucuran tanah ke
danau sehingga berselang waktu yang ada terjadi pendangkalang disekitar
ujung aliran kali yang ada di kawasan tersebut, disertakan limbah warga yang
bermukim di sekitar pinggiran kali gelanggang dan kali yote yang
beranggapan kali sebagai tempat pembuangan limbah/sampah yang pada
saat musim kering dan ketika musim hujan dengan intensitas yang tinggi dari
arah hulu peran arus deras menghantarkan limbah/sampah hilir
yang
2.1.4.
perencanaannya
senantiiasa
berpatokan
pada
tiga
pertimbangan yaitu: (i) sifat dan ciri khas kodrati perairan itu sendiri,
(ii) disiplin teknologi di bidang wilayah sekitar perairan, dan (iii) society
khususnya yang berkaitan dengan acceptance (bisa diterima atau
tidaknya oleh masyarakat. Konsepsi kebijakan perlu dimulai dengan
proses membangun persepsi tentang perairan dan kemana perginya
air, proses membangun komitmen untuk mendayagunakan perairan
bahwa sumber daya alam yang terkandung, sangat membantu disertai
kesadaran tentang pentingnya konservasi serta menyikapi secara
kolektif
tentang
bagaimana
cara
mengelolanya
agar
dapat
BAB III.
3.1
PENUTUP
Kesimpulan
Perairan
merupakan
salah
satu
kebutuhan
penghidupan,
yang
perlu
dioptimal,
efektif,
dan
berkelanjutan
Saran
Transparansi dalam menentukan pendapat demi kepentingan
bersama baik pihak terkait, pihak pemerintah serta pengelolah
berkepentingan di kawasan hulu dan kawasan perairan tersebut.