) dan
Sintesis Asam p-Metoksi Sinamat : Sintesis Turunannya dan Penetapan
Struktur
[Penulis: Intan Mulyani]
[10513090; K-02; Kelompok 6]
intanmulyan@gmail.com
Abstrak
Asam maleat dan asam fumarat merupakan isomer geometris cis dan trans. Asam maleat merupakan
cis-asam butenadioat, sedangkan asam fumarat merupakan trans-asam butenadioat. Asam maleat
dapat disintesis dari anhidrida maleat. Asam fumarat disintesis dari asam maleat. Untuk
membedakan kedua senyawa ini, dapat dilakukan dengan menentukan titik leleh asam maleat dan
asam fumarat, karena asam maleat dan asam fumarat memiliki titik leleh yang berbeda. Asam
fumarat mempunyai titik leleh yang lebih tinggi daripada asam maleat, karena asam fumarat lebih
stabil dibanding dengan asam maleat. Selain titik leleh yang berbeda, asam maleat dan asam
fumarat juga mempunyai kelarutan dalam air dan kepolaran yang berbeda juga. Metode yang
dilakukan pada percobaan ini adalah dengan merefluks senyawa, kristalisasi, dan rekristalisasi.
Kata kunci: isomer geometris, asam maleat, asam fumarat
Abstract
Maleic acid and fumaric acid are geometric isomers cis and trans. Maleic acid is the cis butenedioic acid, whereas fumaric acid is the trans-butenedioic acid. Maleic acid can be
synthesized from maleic anhydride. Fumaric acid is synthesized from maleic acid. To distinguish
between these two compounds, can be done by determining the melting point of maleic acid and
fumaric acid, because of maleic acid and fumaric acid have different melting points. Fumaric acid
has a melting point higher than maleic acid, because fumaric acid is more stable as compared with
maleic acid. In addition to the different melting points, maleic acid and fumaric acid also has a
water solubility and polarity are different, too. The method used in this experiment is to reflux the
compound, crystallization, and recrystallization.
Keywords: geometric isomers, maleic acid, fumaric acid
1. PENDAHULUAN
Salah satu keistimewaan senyawa hidrokarbon
adalah dapat membentuk senyawa isomer. Variasi
dalam struktur senyawa organik dapat disebabkan
oleh jumlah atom atau jenis atom dalam molekul.
Dua senyawa atau lebih yang memiliki rumus
molekul yang sama tetapi dengan urutan penataan
atomyangberbedadisebutisomersatuterhadapyang
lainnya. Pada senyawa alkena, terdapat dua
keisomeran, yaitu keisomeran struktur dan
keisomerangeometri.
Keisomeran struktur pada alkena dapat terjadi
karena perbedaan posisi ikatan rangkap, posisi
cabang, atau karena perbedaan kerangka atom
karbon. Pada keisomeran geometri terjadi karena
perbedaanpenempatangugusgugusdisekitarikatan
rangkap.
Keisomeran geometri terjadi karena kekakuan
ikatanrangkap.Atomkarbonyangberikatanrangkap
tidakdapatberputarsatuterhadapyanglainnya.Oleh
karenaitu,posisigugusgugusyangterikatpadaatom
karbon yang berikatan tidak dapat berubah tanpa
Walaupunkeduasenyawainimempunyairumus
meolekul yang sama, namun perbedaannya dapat
dilihat pada sifatsifatnya,yaitu pada titiklelehnya.
Asam maleat dapat meleleh pada 131139 oC,
sedangkanasamfumaratdapatmelelehpada287 oC.
Selainitu,perbedaankeduasenyawainijugaterletak
pada kelarutannya dalam air. Asam fumarat jauh
lebihsedikitlarutdalamairdaripadaasam maleat,
sehingga menyebabkan mudah mengkristal dari
larutan selama reaksi berjalan. Pada percobaan ini,
asammaleatdibuatdarianhidridamaleat,sedangkan
asamfumaratdisintesisdariasammaleat.
2. METODE PERCOBAAN
a.
IsolasiEtilpMetoksiSinamat
Sekitar 30 g serbuk kencur dimasukkan ke
dalam labu bundar 250 mL. Kemudian,
ditambahkan sekitar 100 mL nheksana
hingga selapis nheksana terdapat di atas
permukaan serbuk kencur. Lalu, pada
campuran ini dilakukan refluks dalam
penangas air di atas pemanas listrik selama
30menit.Kemudian,campurankencuryang
telahdirefluks,disaringdalamkeadaanpanas
ke dalam labu bundar 100 mL. Kemudian,
filtratnya didistilasi sederhana dalam
penangas air di atas pemanas listrik sampai
tersisa sekitar 10 mL larutan dalam labu.
Setelah itu, larutan didinginkan pada suhu
kamar hingga terbentuk kristal putih. Jika
belum terbentuk kristal, labu didinginkan
dalam penangas es. Lalu, padatan kristal
putihyangterbentukdisaringdengancorong
Buchner. Kristal yang diperoleh kemudian
ditimbang dan dihitung rendemennya.
Kemudian, dilakukan rekristalisasi dalam
petroleum eter atau nheksana. Setelah itu,
diukurtitiklelehnya.
b.
c.
PembuatanAsamSinamat
Sebanyak2gbenzaldehid,3gasammalonat,
6 mL piridin, dan 4 tetes piperidin
dicampurkandandipanaskandalampenangas
PemeriksaanKromatografiLapisTipis(KLT)
Sampel kristal hasil isolasi dan hasil
hidrolisis masingmasing dilarutkan dalam
petroleum eter atau nheksana. Kemudian,
larutan ini ditotolkan menggunakan kapiler
pada pelat KLTukuran 2x5 cm, pada jarak
0,7 cm dari bawah. Pelat yang telah
ditotolkan larutan sampel dimasukkan ke
dalamchamberyangtelahdijenuhkandengan
eluenkloroform.PengamatannodahasilKLT
dilakukandenganmelihatnyadibawahsinar
UVataudimasukkankedalam chamberiod.
Kemudian, Rf dari masingmasing noda
diukur.
4. KESIMPULAN
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji syukur atas rahmat Allah sehingga saya
dapat menyelesaikan laporan ini. Ucapan terima
kasih juga untuk Ibu Lia Dewi sebagai dosen mata
kuliah Senyawa Organik dan Monofungsi, asisten
praktikum modul 7 yang telah membimbing saya
dalam melakukan praktikum modul 7 ini, dan teman
sekelompok saya yang sudah menjadi teman diskusi
saya dalam menyelesaikan laporan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden, Ralph J. 1986. Kimia Organik Edisi
Ketiga. California: Wadsworth, Inc. Hal 112-113.
Solomons, T.W. Graham. 2011. Organic Chemistry
Tenth Edition. Asia: John Wiley & Sons. Hal. 188189.
Asam maleat
Asam fumarat