1; sistem Boiler
Boiler adalah sebuah bejana tertutup yang berfungsi untuk mengubah
wujud suatu fluida dari cair menjadi gas. Perubahan wujud tersebut terjadi
karena penambahan kalor. Kalor yang ditambahkan dapat diperoleh dengan
cara pembakaran bahan bakar fosil maupun non fosil, reaksi inti atom, ataupun
merupakan gas buang dari sisa ekspansi turbin gas.
Fungsi dari ketel pada umumnya untuk mengubah air menjadi uap,
dimana uap ini diperoleh dengan memberikan sejumlah kalor terhadap air yang
merupakan bahan bakarnya dengan perkataan lain merupakan pesawat konversi
energi yang mengkonversikan energi listrik dari elemen pemanas menjadi
energi panas (uap) yang selanjutnya dapat digunakan untuk kepentingan pada
proses industri (dapat digunakan sebagai pembangkit listrik melalui turbin dan
dapat dimanfaatkan untuk proses pengolahan pada suatu pabrik industri).
Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler memiliki nilai
tekanan, temperatur, dan laju aliran yang menentukan pemanfaatan steam yang
akan digunakan. Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem boiler mengenal
keadaan tekanan-temperatur rendah (low pressure/LP), dan tekanan-temperatur
tinggi (high pressure/HP), dengan perbedaan itu pemanfaatan steam yang
keluar dari sistem boiler dimanfaatkan dalam suatu proses untuk memanasakan
cairan dan menjalankan suatu mesin (commercial and industrial boilers), atau
membangkitkan energi listrik dengan merubah energi kalor menjadi energi
mekanik kemudian memutar generator sehingga menghasilkan energi listrik
(power boilers). Namun, ada juga yang menggabungkan kedua sistem boiler
tersebut, yang memanfaatkan tekanan-temperatur tinggi untuk membangkitkan
energi listrik, kemudian sisa steam dari turbin dengan keadaan tekanantemperatur rendah dapat dimanfaatkan ke dalam proses industri dengan
bantuan heat recovery boiler.
Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan sistem
bahan bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis
sesuai dengan kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan
perawatan dan perbaikan dari sistem air umpan, penanganan air umpan
diperlukan sebagai bentuk pemeliharaan untuk mencegah terjadi kerusakan dari
sistem steam. Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol produksi steam
dalam boiler. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada
keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran dan dipantau
dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua perlatan yang
digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang
dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung
pada jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem.
Boiler atau boleh juga kita sebut juga dengan ketel uap adalah sebuah
bejana tertutup yang dapat membentuk uap dengan tekanan lebih besar dari sari
atmosfer dengan jalan memanaskan air boiler yang berada di dalamnya dengan
gas-gas panas dari hasil pembakaran bahan bakar. Sebuah boiler atau ketel uap
harus di lengkapi paralatan dapat membantu kinerjanya sehingga operasional
boiler berjalan dengan aman. Boiler atau ketel uap harus mempunyai
persyaratan sebagai berikut:
1. Dapat menghasilkan uap dengan berat tertentu dalam waktu tertentu
pula, dan tekanannya lebih besar dari satu atmosfer.
2. Kadar air yang di hasilkan pada uap panas harus sedikit mungkit.
3. Kalau memakai alat pemanas lanjut uap, maka suhu uap pada
pemakaian uap yang terakhir tidak berubah terlalu banyak.
4. Uap harus di bentuk dengan jumblah bahan bakar sehemat mungkin.
Jika pemakaian uap berubah-ubah, maka tekanan uap tidak boleh
berubah banyak.
2
- Bagian kedua berupa silinder yang berisi pipa-pipa dan air boiler
- Bagian ketiga pembuangan gas atau flue gas yang dilengkapi dengan
cerobong.
Bahan bakar yang digunakan berupa bahan bakar padat misalnya batu
bara dan kayu, yang dibakar dibagian bawah boiler. Gas panas hasil
pembakaran dimasukan kedalam pipa-pipa didalam silinder yang akan
memanasi air boiler menjadi uap air atau steam jenuh pada tekanan
rendah.
2. Cochran boiler
Unit ini terdiri dari shell silinder dengan berbentuk dome
diatas
dimana ruang yang disediakan untuk uap. Shell dibentuk dari pelat
baja bergabung bersama dengan paku keling. Bahan bakar ini dibakar
dalam tungku yang disediakan di bagian bawah boiler. Grate terdiri
dari besi bar yang diatur dengan ruang antara besi tersebut, jarak yang
ada memugkinkan udara untuk lolos ke bahan bakar untuk
pembakaran. Kotak apinya hemispherical sehingga bahan bakar yang
tidak terbakar jika ada dibelokan kembali ke perapian. Sebuah lubang
abu terpasang di bawah tungku untuk mengumpulkan abu. Batu bara
pada pembakaran menghasilkan panas buang gas dan produk-produk
5
panas pembakaran dari kotak api masuk melalui cerobong kecil pipa
keruang bakar yang dilapisi batu tahan api didinding luar boiler.
Lapisan ini mencegah shell dari pemanasan berlebih.
3. Cornish boiler
Boiler jenis ini termasuk pada single tube steam boiler, hanya terdapat
satu lorong saja, apakah itu lorong api atau saluran air saja. Diameter
cerobong Boiler Cornish sekitar 0.6 x dimeter selongsong. Boiler
cornish umumn ya antara 1 2 meter dan panjan gn ya
bervariasi antara 5 7.5 meter. Kapasitas dan tekanan kerjanya
lebih rendah. Cornish boiler adalah single fire tube boiler dan simple
vertical boiler
adalah single water tube boiler.
4. Lancashire boiler
Boiler ini adalah type tidak dapat bergerak (stationary) model f ire
tube, pembakaran dalam, mendatar dan menggunakan sirkulasi alami.
Boiler ini dipakai dimana t e k a n a n k e r j a d a n p o w e r / t
enagayang
dibutuhkan
sedang.
Boiler
ni
1.75
Umumnya
Boiler
5. Locomotive boilers
Locomotive boiler adalah salah satu boiler jaman dahulu dipakai untuk
menggerakan kereta api yang mengandalkan uap air sebagai tenaga
penggerak. Boiler jenis tersebut terdiri dari tiga bagian:
- Bagian pertama berupa ruang bakar
- Bagian kedua berupa silinder yang berisi pipa-pipa dan air boiler
- Bagian ketiga pembuangan gas atau flue gas yang dilengkapi dengan
cerobong.
Bahan bakar yang digunakan berupa bahan bakar padat misalnya batu
bara dan kayu, yang dibakar dibagian depan boiler. Gas panas hasil
pembakaran dimasukan kedalam pipa-pipa didalam silinder yang akan
memanasi air boiler menjadi uap air atau steam jenuh pada tekanan
rendah. Boiler ini terdiri dari sebuah selongsong atau tong dengan
diameter 1.5 meter dan panjang 4 meter. Batu bara diumpankan ke
kotak api melalui pintu api dan dibakar pada kisi kisi. Cerobong
gas dari kisi-kisi dibelokkan oleh lengkungan batu, sehingga
semua b a g i a n
kotak
api
terpanaskan
dengan
a i k . A d a s e k i t a r 1 5 7 t u b e t i p i s a t a u t u b e F (d i a
meter 47.5mm) dan 24 tube tebal atau tube panas
l a n j u t G (d i a m e t e r
1 3 0 m m ) . Setelah melalui tube ini gas memasuki kotak
asap (smoke box). Gas kemudian menujuatmos fer melalui
cerobon g asap. Tong
(barrel) berisi
10
11
diumpankan
dari
hopper.
Batu
api
penyangga
atas
lagi
sebelum
meninggalkan
cer
agar
pekerja
bisa masuk
dan pembersihan.
boiler
untuk
melewati
tube,
menjadi
m e n g a l a m i pemanasan
13
lebih
lanju t
b. Cross drum
Cross Drum Boiler dasarnya adalah varian dari Drum Boiler
longitudinal. Di Cross Drum Boiler steam drum ditempatkan pada
cara silang ke sumber panas seperti yang ditunjukkan pada gambar.
Di sini, down-comer dipasang pada bagian bawah drum dan riser
dipasang pada bagian atas drum melalui pipa horisontal seperti yang
o
two drum
b. three drum
Boiler three drum adalah kelas boiler pipa air yang digunakan untuk
menghasilkan uap, biasanya untuk kapal uap. Karakteristik mendasar
dari "tiga-drum" adanya penataan drum uap di atas dua drum air,
dalam tata letak segitiga. Tabung air mengisi dua sisi segitiga ini
antara drum, dan tungku di tengah. Seluruh perakitan ini kemudian
tertutup dalam casing yang mengarah ke cerobong. Pembakaran bisa
dengan menggunakan batu bara atau minyak.
16
Pengembangan boiler three drum yang dimulai pada akhir abad ke19, dengan permintaan dari kapal-kapal angkatan laut yang
membutuhkan daya tinggi dan boiler yang sederhana, dengan desain
seperti Babcock & Wilcox atau Belleville. Generasi baru dari "smalltube" boiler pipa air menggunakan air-tabung sekitar 2 inci (5 cm)
diameter, dibandingkan dengan desain yang lebih tua dari 3 atau 4
inci. Hal ini memberikan rasio yang lebih besar dari tabung pemanas
luas permukaan dengan volume tabung, sehingga lebih cepat
mengepul. Boiler small-tube ini juga dikenal sebagai "exprees"
boiler. Meskipun
tidak
semua
desain
three-drum
(terutama
17
c. four drum
Four drum adalah salah satu jenis boiler water tube, seperti sterling
boiler. Boiler ini terdiri dari empat drum, tiga drum ditempatkan
pada sumber panas dan satu drum dihubungkan pada ketiga drum
tersebut. Prinsip kerjanya yaitu air umpan pertama masuk ke kanan
drum yang paling atas. Aliran gas dari tungku melewati setiap drum
dengan baffle parsial firebrick diletakkan di masing-masing drum
sehingga memaksa gas mengalir dan kemudian turun melalui
masing-masing 3 drum diatas. Karena lebih kepadatan air ini turun di
bawah gendang air. Air dalam drum dan pipa-pipa yang
menghubungkan ke dua drum atas lainnya, yang memanas dan
akibatnya menghasilkan gelembung uap. Ini adalah prinsip kerja
yang paling dasar boiler tabung bengkok. Kapasitas Stirling Boiler
jauh lebih tinggi dari Babcock - Wilcox boiler.
18
19
untuk
pemanasan
air
sampai
terbentuk
uap
kering
pada Superheater.
- Biaya Operasi lebih ekonomis karena jumlah bahan bakar untuk
pemanasan padaSuperheater menjadi lebih sedikit.
- Maintenance
Cost dapat
dihemat
karena
denga
20
kemudian
memasuki
Front
Reheater
dan
keluar
dariSteam
Drum disalurkan
ke Evaporator dengan
cara
21
Merupakan saluran air dari Steam Drum ke Header(Pengaman) yang berada di bawah
ruang bakar dimana dari header butir butir air panas akan dipanaskan melalui pipa pipa
yang tersusun di dindingfurnace.Pada Down Comer bagian bawah terdapat suatu pompa
yang disebut dengan Boiler Water Circulating Pump (BWCP) yang digunakan untuk
mengatur sirkulasi air yang akan dipanaskan atau diuapkan.Ada enam downcomer dengan
O.D.16 ( 406.4 mm )
6. Furnace
Merupakan ruang bakar yang pada dindingnya tersusun pipa pipa.
7. Blow Down
Untuk mengontrol kualitas air serta mengurangi kandungan zat padat
(Silika) dalam air sehingga tidak terbentuk kerak hangus pada furnace.
Alat ini akan bekerja secara otomatis saat sensor menunjukkan
kandungan silika dalam air melebihi standar.Ia akan membuang sebagian
kecil air dari drum ( 1 % sampai 2 % dari tingkat penguapannya)
2.4. Parameter yang Harus Diperhatikan dalam Pengoperasian Boiler
Dalam pengoperasian boiler,ada beberapa parameter yang harus
diperhatikan yaitu :
A. Aliran uap (Steam Flow )
Yaitu banyaknya uap yang harus dihasilkan boiler pada tingkat
pengoperasian tertentu. Pengoperasian pada MCR(Maximum Continous
Rating) merupakan pengoperasian boiler pada tingkat aliran uap maksimum
yang bisa dijalankan secara berkelanjutan.Jika melebihi tingkat ini bisa
merusak peralatan ataupun meningkatkan biaya perawatan.
Control Load untuk beban penuh aliran uap sekitar 48% dan sekitar 47 %
untuk aliran uap pada tingkat MCR. Control load merupakan titik dimana
suhu uap utama maupun uap pemanasan ulang telah mencapai titik desain
kerjanya ( kondisi stabil )
B. Tekanan Boiler
Untuk mendapatkan energi yang sesuai dengan kebutuhan turbin agar dapt
menggerakkan generator,maka tekanan uap panas kering yang dihasilkan
pun harus sesuai dengan kebutuhan beban.Dalam hal ini ,tekanan uap dapat
diatur melalui reheater dan superheater.
C. Temperatur Uap
Dalam proses konversi wujud dari cair menjadi uap,air perlu dipanaskan
dalam furnace.Panas yang dihasilkan dari proses pembakaran dalam furnace
22
tersebut juga harus diperhatikan agar suhu uap yang dihasilkan memenuhi
23
standar yang ditentukan.Karena jika suhu uap kurang maka efisiensi akan
turun tapi jika terlalu tinggi akan berpengaruh pada gas buangnya.
D. Efisiensi Boiler
Untuk melihat apakah desain suatu boiler telah tepat ditentukan oleh
beberapa faktor yang mempengaruhi,diantaranya kegunaan unit boiler itu
sendiri yaitu apakah uap yang harus dihasilkan konstan atau bervariasi
sesuai
kebutuhan
generator
pembangkit
listrik.
Selanjutnya
yang
menentukan juga adalah jenis dan kualitas bahan bakar yang akan dibakar :
apakah padat,cair atau gas.Seberapa banyak uap harus dihasilkan tiap
jamnya apakah ratusan atau bahkan jutaan pon tiap jamnya juga perlu
dipertimbangkan dalam desain.
Pembentukan uap yang dipengaruhi penyerapan panas harus memenuhi
setidaknya komponen berikut ini:
- Tekanan kerja tiap bagian dari boiler, hal ini penting untuk distribusi dan
pemenuhan kebutuhan sistem dalam proses pengubahan air menjadi uap.
- Struktur power plant yang tepat untuk tipe proses pembakaran yang
dipilih.
- Ukuran yang tepat dan pengaturan permukaan perpindahan panas untuk
penyerapan panas saat proses pembakaran.
- Perlengkapan yang dibutuhkan selama proses. Alat untuk memasukkan
udara, bahan bakar dan mengalirkan air. Piranti untuk memindahkan
hasil pembakaran dan sistem pengendalian proses.
Permukaan penyerapam panas boiler dirancang untuk efisiensi dan biaya
yang optimum agar empat tujuan dasar boiler tercapai yaitu:
1.
2.
3.
24
untuk
menghasilkan
uap
pada
suhu
dan
tekanan
yang
normal
full
load atau
padacontrol
load
conditions.
Untuk
25
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Boiler merupakan peralatan yang dipergunakan untuk memproduksi air
panas dengan temperatur tinggi sehingga menghasilkan uap atau steam,
yang dipergunakan untuk proses produksi, penggerak, dan lain-lain.
b. Sistem kerja boiler terdiri dari sistem umpan, sistem steam, dan sistem
bahan bakar.
c. Boiler terdiri dari berbagai jenis yang dapat diklasifikasikan berdasarkan
fluida yang mengalir, pemakaian, letak dapur, jumlah boiler tube, poros
tutup drum, bentuk dan letak pipa, sistem peredaran air, dan sumber panas.
d. Bagian utama penyusun boiler terdiri dari economizer, superheater, reheater,
main steam drum, down comer, furnace, dan blow down.
26
DAFTAR PUSTAKA
27