Anda di halaman 1dari 14

ANATOMI IKAN NILEM (Osteochillus hasselti) DAN

IKAN LELE (Clarias batrachus)

Oleh :
Nama
NIM
Rombongan
Kelompok
Asisten

: Atika Tri Handayani


: B1J011051
:V
:1
: Cahyo

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN HEWAN I

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2012

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ikan merupakan salah satu hewan vertebrata yang hidup di air. Tubuhnya
terdiri dari kepala, badan, dan ekor. Ikan bernapas dengan menggunakan insang. Ikan
nilem (Osteochillus hasselti) hidup di air tawar. Makanannya terdiri dari lumutlumutan pelekat. Ikan nilem menyukai air yang jernih dan mudah berkembang biak
pada air yang mengalir. Ikan nilem dapat hidup di daerah tinggi dengan ketinggian
150-1000 meter dari permukaan air laut terutama pada daerah ketinggian 800 meter.
Bentuk tubuhnya steram line (langsing seperti torpedo) sehingga mudah bergerak
bebas pada air deras (Milne, 1962).
Ikan nilem (Osteochillus hasselti) digunakan dalam pratikum ini untuk
mewakili dari spesies dari class pisces. Ikan nilem memiliki susunan morfologi dan
anatomi yang sederhana. Selain itu ikan nilem mempunyai organ yang jelas dan
sederhana sehingga mempermudah pratikan melakukan pengamatan, baik organ
dalam maupun organ luar.
Ikan lele ( Clarias batrachus ) adalah sejenis ikan yang hidupnya di air tawar.
Lele mudah dikenali karena tubuhnya yang licin agak pipih memanjang yang
dilengkapi dengan sungut disekitar bagian mulutnya berfungsi untuk bergerak di air
yang gelap. Lele juga memiliki alat pernafasan tambahan berupa modifikasi dari
busur insangnya. Terdapat sepasang patil, yakni duri tulang yang tajam pada siripsirip dadanya (Sudarto,2004).

B. Tujuan
Tujuan dari praktikum Struktur Perkembangan Hewan I adalah untuk
melihat susunan anatomi Ikan Nilem ( Osteochillus hasselti ) dan Ikan Lele ( Clarias
batrichus )

II. KERANGKA PEMIKIRAN

Ikan nilem (Osteochillus hasselti) termasuk familia Cyprinidae yang


mempunyai ciri-ciri badan agak memanjang dan pipih kesamping (compressed). Ikan
nilem memiliki dua pasang kumis (barbels). Panjang badan maksimum mencapai 35
cm (Hardjamulia, 1998).
Ikan nilem (Osteochillus hasselti) memiliki organa urop cetica yang terdiri
dari ren, ureter,vesica urinaria, dan sinus urogenitalis. Ureter merupakan saluran
keluar dari ren (ginjal). Sinus urogenitalis bermuara keluar porus urogenitalis yang
terdapat caudal dari anus, cranial dari pangkal pinna analis
Ikan nilem (Osteochillus hasselti) termasuk ikan yang bertulang sejati. Tubuh
ikan nilem terdiri dari caput, truncus, dan cauda. Kulit atau caulis terdiri atas jaringan
pengikat sedangkan epidermisnya terdiri atas epitelium. Kulitnya tertutup oleh sisik,
mengandung lendir dan memiliki ekor simetris. Sel-sel epithelium terdapat
cromatofor-cromatofor yang mengandung butir-butir pigmen yang menentukan
warna kulit (Radiopoetro, 1997).
Ikan-ikan marga Clarias dikenali dari tubuhnya yang licin memanjang tak
bersisik dengan sirip punggung dan sirip anus yang juga panjang. Kepalanya keras
menulang di bagian atas, dengan mata kecil dan mulut lebar, dilengkapi dengan
empat pasang sungut peraba. Ikan lele (Clarias batrichus) bersifat noktural, yaitu
aktif bergerak mencari makanan pada malam hari. Pada siang hari ikan lele berdiam
diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Di alam, ikan lele memijah pada musim
penghujan (Heok Hee,2003).

III.

ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA

A. Alat
Alat-alat yang digunakan adalah bak preparat, pinset, pisau, gunting bedah,
dan jarum penusuk.

B. Bahan
Bahan yang digunakan adalah ikan nilem (Osteochillus hasselti ) dan ikan
lele (Clarias batrachus), air kran, klorofrom, dan formalin.

C. Cara Kerja
Cara kerja dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.

Kedua ikan dibius dengan menggunakan kloroform


atau dimatikan dengan jarum penusuk.

2.

Ikan digunting mulai dari depan anus, sepanjang garis


medio-ventral tubuh kearah depan sampai sirip dada (jangan sampai mengenai
organ-organ yang terdapat di sebelah dalam).

3.

Belahan

daging

sebelah

atas

dibuka

dengan

menggunakan pinset.
4.

Ikan digunting dari anus kearah anterior sampai ke


tutup insang.

5.

Bagian kepala ikan digunting pada tutup insang bagian


dorsal dan ventral sampai ke ujung moncong.

6.

Jantung

terdapat

disebelah ventral insang, jadi

pengguntingan dilakukan dengan hati-hati.


7.

Situs viscerum (organ-organ dalam) kedua ikan diamati


secara langsung, tanpa diubah-ubah letaknya.

8.

Saluran pencernaan kedua ikan diamati dengan cara


menarik bagian usus dengan hati-hati sampai keluar dari tubuh dan jangan
sampai putus.

9.

Bagian ekor ikan nilem dipotong melintang untuk


diamati bagian-bagiannya.

B. Pembahasan

a) Ikan Nilem (Osteochillus hasselti)


Klasifikasi ikan nilem (Osteochillus hasselti) menurut Saanin (1987) adalah
sebagai berikut :
Phylum

: Chordata

Subphylum

: Vertebrata

Classis

: Pisces

Ordo

: Ostariophysi

Familia

: Cyprinidae

Genus

: Ostechillus

Spesies

: Osteochillus hasselti
Hasil pengamatan anatomi ikan nilem (Osteochius hasselti) didapatkan hasil

bahwa pada tubuh ikan nilem terdapat caput (kepala) yaitu mulai dari moncong
sampai dengan batas tutup insang, truncus (badan) ikan dimulai dari belakang tutup
insang sampai dengan anus, sedangkan cauda (ekor) dimulai dari belakang anus
sampai dengan bagian ujung sirip ekor. Hal ini sesuai dengan pernyataan
(Brotowidjoyo, 1990) yang menyatakan bahwa tubuh ikan dapat dibagi menjadi 3
bagian yaitu caput (kepala), truncus (badan), dan cauda (ekor).

Menurut Smith (1963) ciri khas pada ikan nilem (Osteochillus hasselti)
terletak pada warna tubuhnya yaitu berwarna coklat atau hijau kehitaman dan merah.
Ikan nilem bersisik, memiliki linear lateralis dari kiri ke kanan yang menghubungkan
badan dari depan sampai ujung ekor. Linear lateralis berfungsi untuk mengetahui
besarnya arus dalam air Ikan nilem (Osteochillus hasselti) memiliki sepasang sirip
dada (pectoral fin), sepasang sirip perut (abdominal fin), sirip dubur (anal fin), sirip
punggung (dorsal fin), sirip ekor (caudal fin).
Sistem pencernaan pada ikan menurut Radiopoetro (1989) dimulai dari
oesophagus yang sangat pendek, karena hampir ronga mulut langsung menuju ke
lambung atau intestine ventriculus melengkung seperti huruf U, dan dibedakan
menjadi 2 yaitu pars cardiaca yang lebar dan pars pylorica yang sempit. Pada bangsa
ikan sangat berliku dan hampir memenuhi rongga perut, dan bermuara ke anus.
Hepar terdiri atas dua lobi, vesica felea dari hepar menuju ductus hepaicus kemudian
bersatu dengan ductus cyticus menjadi ductus choledocus yang bermuara ke
duodenum. Adapun yang dihubungkan dengan peritoneum ke tundus ventriculli. Ikan
nilem (Osteochilus hasselti) mempunyai hati dan pankreas yang sulit dibedakan
sehingga disebut hepatopankreas.
Hasil pengamatan ikan nilem (Osteochillus hasselti) didapati bahwa ikan
nilem memiliki insang, gelembung udara,dan gurat sisi. Menurut Jasin (1989),
pernafasan dilakukan oleh insang, gelembung udara berfungsi sebagai alat respirasi.
Insang terdiri atas lembaran filamen. Tiap filamen tersusun atas banyak plant
transversal yang dibungkus oleh lapisan epithelium yang banyak mengandung
pembuluh darah kapiler yang berada diantara afferent branchialis dan efferent
branchialis (lengkung insang) dan pada perbatasannya terdapat sisir duri yang

berfungsi menahan makanan dan benda-benda keras lain melewati celah insang pada
saat pernafasan. Sistem pencernaannya terdiri dari cavum, oris, oesophagus, kantung
empedu, ductus pneumaticus, dan limfa.
Menurut Radiopoetro (1997), pada ikan jantan terdapat sepasang testis yang
panjang, yang terletak ventral dari ren. Ujung caudal dimulai dari vas defferens yang
bermuara ke dalam sinus urogenitalis. Urogenitalia pada ikan betina terdapat
sepasang ovaria yang panjang. Ovaria ini mempunyai rongga ke caudal melanjutkan
ke oviduct, yang bermuara ke dalam sinus urogenitalis. Fertilisasi dilakukan di dalam
air secara internal. Telur-telur dilekatkan kepada tumbuhan yang ada di dalam air.
Menurut Adhyzal (2010), alat peredaran darah ikan terdiri dari jantung dan
sinus venosus. Jantung ikan terdiri atas dua ruangan, atrium dan ventrikel yang
terletak di belakang insang. Sinus venosus adalah struktur penghubung berupa
rongga yang menerima darah dari vena dan terbuka di ruang depan jantung.
Peredaran darah ikan disebut peredaran darah tunggal karena darah dari insang
langsung beredar ke seluruh tubuh kemudian masuk ke jantung.

b) Ikan Lele (Clarias batrachus)


Klasifikasi ikan lele (Clarias batrachus) menurut Weber de Beaufort (1965)
dan Suyanto (1991), digolongkan sebagai berikut :
Phylum

: Chordata

Subphylum

: Vertebrata

Classis

: Pisces

Ordo

: Ostariophysi

Familia

: Claridae

Genus

: Clarius

Spesies

: Clarias batrachus
Hasil pengamatan ikan lele (Clarias batrachus) didapatkan bahwa Ikan lele

mempunyai ciri-ciri sama seperti ikan yang lain hanya saja ikan lele mempunyai
sungut sebanyak 4 pasang, 1 pasang diantaranya lebih panjang dan besar. Kepala
pipih, simetris dan dari kepala sampai punggung berwarna coklat kehitaman, mulut
lebar dan tidak bergerigi, bagian badan bulat dan memipih ke arah ekor, memiliki
patil (Suyanto, 1999) serta memiliki alat pernapasan tambahan (arborescent organ)
berupa kulit tipis menyerupai spons, yang dengan alat pernapasan tambahan ini ikan
lele dapat hidup pada air dengan kadar oksigen rendah (Aninomous, 2010). Ikan ini
memiliki kulit berlendir dan tidak bersisik (mempunyai pigmen hitam yang berubah
menjadi pucat bila terkena cahaya matahari, dua buah lubang penciuman yang
terletak dibelakang bibir atas, sirip punggung dan dubur memanjang sampai ke
pangkal ekor namun tidak menyatu dengan sirip ekor, mempunyai senjata berupa
patil atau taji untuk melindungi dirinya terhadap serangan atau ancaman dari luar
yang membahayakan, panjang maksimum mencapai 400 mm.
Menurut Rahardjo dan Muniarti (1984), gonad ikan yang merupakan organ
reproduksi dapat dibedakan menjadi dua yaitu testis yang terdapat pada ikan jantan
dan ovarium yang terdapat pada ikan betina. Pada tahap awal perkembangan gonad,
antara testes dan ovarium tidak dapat dibedakan secra jelas.
Hasil yang didapat pada praktikum ini yaitu gonad ikan lele jantan dapat
dibedakan dari ciri-cirinya yang memiliki gerigi pada salah satu sisi gonadnya, warna
lebih gelap, dan memiliki ukuran gonad lebih kecil dari pada betinanya. Gonad

betina ikan lele berwarna lebih kuning, terlihat bintik-bintik telur yang terdapat di
dalamnya, dan kedua bagian sisinya mulus tidak bergerigi.
Menurut anonim (2010), Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan
tetapi dapat pula berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan,
alat pertukaran ion, dan osmoregulator. Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang
merupakan perluasan ke atas dari insang dan membentuk lipatan-lipatan sehingga
merupakan rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan
O2 sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan O 2. Contoh ikan yang
mempunyai labirin adalah: ikan gabus dan ikan lele. Untuk menyimpan cadangan O 2,
selain dengan labirin, ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di dekat
punggung.
Menurut anonim (2010), mekanisme pernapasan pada ikan melalui 2 tahap,
yakni inspirasi dan ekspirasi. Fase inspirasiterdapat perlakuan, O 2 dari air masuk ke
dalam insang kemudian O2 diikat oleh kapiler darah untuk dibawa ke jaringanjaringan yang membutuhkan. Sebaliknya pada fase ekspirasi, CO2 yang dibawa oleh
darah dari jaringan akan bermuara ke insang dan dari insang diekskresikan keluar
tubuh.
Sistem pencernaan pada ikan lele terdiri dari rahang yang mempunyai
banyak gigi kecil berbentuk kerucut. Pencernaan dimulai dari bagian mulut menuju
faring, lalu ke oesophagus, masuk ke gastru dan terakhir masuk ke intestine.
Menurut Adhyzal (2010), alat peredaran darah ikan terdiri dari jantung dan
sinus venosus. Jantung ikan terdiri atas dua ruangan, atrium dan ventrikel yang
terletak di belakang insang. Sinus venosus adalah struktur penghubung berupa
rongga yang menerima darah dari vena dan terbuka di ruang depan jantung. Diantara

antrium dan ventrikel jantung terdapat klep untuk menjaga agar aliran darah tetap
searah. Peredaran darah ikan disebut peredaran darah tunggal karena darah dari
insang langsung beredar ke seluruh tubuh kemudian masuk ke jantung, jadi darah
hanya beredar satu kali melalui jantung dengan rute dari jantung ke insang lalu ke
seluruh tubuh kemudian kembali ke jantung.

V. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai


berikut :
1. Tubuh ikan nilem (Osteochillus hasselti) dan ikan lele (Clarias batrachus)
terdiri dari kepala (caput), bedan (truncus), dan ekor (cauda).
2. Ikan nilem (Osteochillus hasselti) memiliki organ pencernaan berupa intestine,
hepar serta vesica felea.
3. Ikan nilem (Osteochillus hasselti) mempunyai hati dan pankreas yang sulit
dibedakan sehingga disebut hepatopankreas.
4. Ikan nilem (Osteochillus hasselti) mempunyai insang sebagai alat pernafasan
dapat juga berfungsi sebagai salah satu alat pencernaan.
5. Sistem genitalia pada ikan nilem adalah ureter, vesica urinaria, oviduct, dan vas
deferens
6. Perbedaan dari ikan lele dengan ikan nilem :
Tidak bersisik
Pada sirip ekor membentuk bulat
Pada caput terdapat 8 kumis (barble),yang terdiri dari 4 ventral dan 4
dorsal
Tidak mempunyai gelembung renang
Terdapar clasper organ homolog penis

Tahan hidup diluar air, karena mempunyai organ tambahan (arborecent)

DAFTAR REFERENSI

Adhyzal.2010.Sistem Peredaran Darah pada Ikan.http://id.shvoong.com/exactsciences/2007808-sistem-peredaran-darah-pada-ikan/. Diakses tanggal 5 Mei


2011.
Brotowidjoyo, M. D. 1990. Zoologi Dasar. Erlangga, Jakarta.
Hardjamulia, A. 1998. Budidaya Perikanan. Departemen Pertanian Badan
Pendidikan, Latihan, dan penyuluhan Pertanian, Bogor.
Heok

Hee.
2003.
Description
http://id.m.wikipedia.org/wiki/lele.

of

New

Clariid

Catfish.

Jasin, M. 1989. Sistematika Hewan Invertebrata dan Vertebrata Untuk Universitas


Cetakan ketiga. Sinar Wijaya, Surabaya.
Milne. 1962. Animal Life. New Hamspire University, USA.
Radiopoetro. 1989. Zoologi. Erlangga, Jakarta.
Radiopoetro. 1997. Zoologi. Erlangga, Jakarta.
Rahardjo, MF dan Murniarti. 1984. Anatomi Beberapa Jenis Ikan Ekonomis Penting
di Indonesia. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB; Bogor.
Saanin, H. 1987. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Bina Cipta, Bogor.
Smith, E. Frederick. 1963. General zoology. WB. Saunders Company, London.
Sudarto.2004.Description
of
a
http://id.m.wikipedia.org/wiki/lele.

New

Clariid

Catfish.

Suyanto, SR. 1991. Budidaya Ikan Lele . Penebar Swadaya. Jakarta.


Ville, C.A.,W. F. Walker, and Frederick E. S. 1964. General Zoology Second Edition.
W. B. Sounders Company, Phiadelphia and London.

Weichert, Charles K. 1984. Element of Chordate Anatomy


Hill Publishing Company Limited, New Delhi.

Edition. Mc Graw

Anda mungkin juga menyukai