Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL

PRE-MENTORING PROGRAM 2012


RECOGNITION AND MENTORING PROGRAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR (RAMP - IPB)

VARIASI PENAMBAHAN TEPUNG KULIT JERUK SIAM


PONTIANAK YANG KAYA AKAN KANDUNGAN PEKTIN PADA
PEMBUATAN FRUIT LEATHER BUAH JERUK SIAM PONTIANAK

PERTANIAN (AGRICULTURE)

Disusun oleh:
YUDI HERMAWAN/3200906034

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK


PONTIANAK
2012

HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL PRE-MENTORING PROGRAM 2012
RECOGNITION AND MENTORING PROGRAM - INSTITUT PERTANIAN BOGOR
(RAMP - IPB)

Saya yang bertandatangan dibawah ini:


Nama pengaju proposal

: Yudi Hermawan

Nomor Induk Mahasiswa

: 3200906034

Jurusan / Fakultas

: Teknologi Pertanian / Politeknik Negeri Pontianak

Judul Proposal

Variasi Penambahan Tepung Kulit Jeruk Siam Pontianak


Yang Kaya Akan Kandungan Pektin Pada Pembuatan Fruit
Leather Buah Jeruk Siam Pontianak

dengan ini menyatakan bahwa proposal dengan judul tersebut diatas merupakan proposal
yang telah disetujui untuk digunakan sebagai tugas akhir/skripsi.

Pontianak, 30 November 2011


Mengetahui,

Dosen Pembimbing

Penyusun

Kuswartini, S.TP, M.Sc

Yudi hermawan

NIP.197205042001122003

3200906034

Mengesahkan,
Ketua Program Studi/Jurusan

D.U.M.Susilo, S.TP.,MP
NIP. 197509 20012 001

No. Reg :

Tanggal Penerimaan :

(diisi oleh RAMP)

PROPOSAL PRE-MENTORING PROGRAM

A. JUDUL USULAN INVENSI/INOVASI


Variasi Penambahan Tepung Kulit Jeruk Siam Pontianak Yang Kaya Akan
Kandungan Pektin Pada Pembuatan Fruit Leather Buah Jeruk Siam Pontianak

B. BIDANG INVENSI/INOVASI TEKNOLOGI


(Beri tanda yang sesuai dan bisa lebih dari satu)

Water (Air): teknologi pengadaan air bersih untuk air minum, rumah tangga dan
untuk kegiatan produktif.

Energy (Energi): teknologi energi alternatif (terbarukan dan atau ramah lingkungan)
yang terjangkau, efisien, dan berkelanjutan.

Health (Kesehatan): teknologi pengobatan/pencegahan terhadap penyakit spesifik


lokal, obat-obatan alternatif yang terjangkau terutama untuk penyakit yang lazim
dijumpai di masyarakat tidak mampu.

Agriculture (Pertanian): teknologi yang dapat diterapkan dalam bidang pertanian,


perikanan, dan peternakan rakyat untuk meningkatkan produktivitas dan nilai
tambah.

Biodiversity (Keanekaragaman Hayati): teknologi pengolahan yang memanfaatkan


dan memberi nilai tambah keanekaragaman hayati Indonesia dengan tetap
mempertahankan kelestariannya.

C. IDENTITAS INVENTOR/INOVATOR
1.

Nama Pengaju Usulan

2.

Departemen / Fakultas

Teknologi Pertanian

3.

Universitas

Politeknik Negeri Pontianak

4.

Tahun Masuk /Semester

2009/V

5.

Jenjang Pendidikan (S0/S1)

Diploma/Politeknik (S0)

6.

Tempat / Tanggal Lahir

Sepinggan Gelik, 04 Mei 1987

7.

Alamat Kontak

Yudi Hermawan

Jalan

Jl. Parit H. Husin 2

Kelurahan, Kecamatan

Bangka Belitung Darat, Kec. Pontianak Selatan

Kota/Kabupaten

Pontianak

Propinsi, Kode Pos

Kalimantan Barat

Telp/HP/Fax

085252030387

E-mail

taurusyudi@ymail.com

Darimana anda pertama kali mengetahui RAMP Indonesia? (beri tanda yang sesuai
dan bisa lebih dari satu)

Brosur
Internet/ website/e-mail
Koran/Majalah
NGO/LSM

NGO/LSM
Universitas/ Lembaga Penelitian
Orang lain

Dosen Jurusan

Apakah invensi/inovasi ini pernah mendapatkan bantuan dari pihak lain?


(beri tanda yang sesuai )

Pernah, sebutkan pihak yang memberi dan nama program (jika ada).

.........................................................................................................................................
..............
Belum pernah

D. DESKRIPSI TEKNIS
1. Tahapan Invensi/Inovasi saat ini (beri tanda yang sesuai dan bisa lebih dari satu)
Ide Dasar

Desain/Rancangan Teknis
Model/Prototipe
Prototipe Teruji

Produksi Skala Terbatas


Lain-lain, sebutkan _________________________________________________
2. Jenis Invensi/Inovasi (beri tanda yang sesuai dan bisa lebih dari satu)
Alat/Mesin/Komponen
Bahan/Komposisi Bahan
Metode/Proses

Lain-lain, sebutkan

_________________________________________________

3. Latar Belakang Invensi/Inovasi


a. Uraikan masalah teknis yang ingin diatasi
Sejauh ini, buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi
sebagian besar diolah menjadi berbagai bentuk dan jenis makanan. Pengolahan
ini

bertujuan selain

untuk

memperpanjang

masa

simpan,

juga untuk

meningkatkan rasa yang lebih enak dan bernilai ekonomis tinggi. Buah-buahan
umumnya dibuat menjadi produk olahan sepeti jam, jelly, puree, sari buah, sirup,
buah kaleng, manisan kering atau basah. Salah satu jenis produk buah-buahan
yang kering selain manisan adalah fruit leather. Fruit Leather adalah jenis
makanan yang berasal dari daging buah yang telah dihancurkan dan
dikeringkan. Fruit Leather memiliki daya simpan sampai 12 bulan, bila di simpan
dalam keadaan baik.
Pada saat ini penulis akan membuat Fruit Leather Jeruk Pontianak (citrus nobilis
var.microcarpa) dari campuran sari buah jeruk siam dan tepung kulit buah jeruk
siam. Selain buah jeruk yang mempunyai nilai gizi cukup tinggi, mengandung
vitamin C untuk mencegah penyakit sariawan dan menambah selera makan dan
banyak mengandung vitamin atau mineral lainnya yang berguna untuk

kesehatan. Kalimantan Barat khususnya di Kabupaten Sambas memproduksi


buah jeruk siam sangat tinggi sehingga harganya menurun. Penulis percaya
jeruk siam Pontianak bisa menjadi produk unggulan yang akan dikenal oleh
masyarakat luar tidak hanya sebagai produk konsumsi tetapi juga sebagai
produk industri di dalam dan luar negeri. Tanaman bisa lebih mendunia jika
dapat memberikan jaminan keuntungan bagi para investor yang akan
menanamkan modalnya ke Kalimantan Barat ini, karena suatu produk yang
dianggap komoditas unggulan berarti bernilai tinggi bagi konsumen. Hal itu juga
akan mencegah terjadinya permonopolian harga yang sering menyebabkan
harga jeruk siam Pontianak ini menjadi rendah serta menurunkan dan
menurunkan produksi jeruk pada saat panen melimpah.
Salah satu limbah dari buah jeruk adalah kulitnya, selama ini belum banyak
dimanfaatkan karena sifatnya mudah mengalami pembusukan. Kulit jeruk siam
yang ternyata cukup banyak mengandung pektin yang sangat beperan penting
dalam pembuatan fruit leather. Pektin merupakan polimer dari asam Dgalakturonat yang dihubungkan oleh ikatan -1,4 glikosidik. Salah satu upaya
yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan jeruk Pontianak yang melimpah
tersebut adalah dengan menciptakan produk olahan dari jeruk Pontianak.
Jeruk dapat dimanfaatkan menjadi bermacam-macam produk, antara lain sari
buah, sirup, manisan, selai, fruit leather, dan lain sebagainya.
Pemanfaatan limbah kulit jeruk dari berbagai jenis jeruk mengandung pektin
dalam konsentrasi tinggi berkisar antara 15-25 % dari berat kering dan terdapat
senyawa limonen 94% dalam kulit jeruk. Dari permasalahan selama ini jeruk
pontianak hanya di uji berdasarkan sifat fisiknya. Tetapi kandungan kimianya
seperti kandungan gula, vitamin C dan kandungan lainnya dan pemanfaatan
limbah kulit jeruk itu sendiri tidak diuji sebelumnya. Sampai saat ini belum ada
perusahaan swasta yang mengolah buah jeruk Pontianak menjadi minuman
kaleng, fruit leather atau tepung pektin kulit jeruk yang sangat berperan penting
dalam pemanfaatan dan penanganan pasca panen itu sendiri.

b. Uraian teknologi-teknologi yang sudah ada/terdahulu yang terkait dengan masalah


teknis tersebut
Citrus Nobilis Var. Microcapra adalah nama latin dari Jeruk Pontianak. Jeruk ini
telah terkenal sampai ke luar negeri sebagai jeruk yang manis. Namun tidak
semua jeruk Pontianak memiliki rasa yang manis dan ada beberapa jenis yang
memiliki rasa yang asam, hal itu terjadi karena disebabkan beberapa faktor.
Untuk mejaga kualitas rasanya, perlu ditambahkan parameter uji untuk jeruk
Pontianak seperti kandungan gula. Selain dikonsumsi buah segar jeruk
Pontianak dipergunakan sebagai bahan minuman pembuatan jus dan sebagai
bahan penelitian analisis terdahulu kandungan yang terdapat pada kulit jeruk
yang selama ini dikatakan limbah ternyata di dalam kulit buah jeruk banyak
mengandung senyawa pektin, limonen, senyawa esensial, dan senyawasenyawa lainnya.
Selama ini yang bisa diambil dari hasilnya tanaman jeruk adalah buahnya,
sedangkan kulit buahnya hanya dibuang begitu saja. Nilai gizi kulit jeruk cukup
baik serta banyak mengandung unsur-unsur kimia berupa seng yang dapat
dikembangkan untuk pembuatan plastik. Selain itu juga, kulit jeruk juga dapat
dibuat menjadi kalsium karbonat dan dapat memberikan manfaat bagi
pertumbuhan dan perkembangan industri pasta cat dan bedak pengisi kertas.
Selain produk diatas, buah jeruk juga dapat dikembangkan menjadi jus jeruk
karena hasil produksinya yang banyak serta berbagai penelitian yang
menunjukkan senyawa non-gizi dikandung buah jeruk yang ternyata mampu
menurunkan resiko beberapa penyakit, bahkan mampu mencegah kanker.
Selain vitamin C, buah jeruk juga mengandung sederet zat gizi esensial, seperti
-karoten (pro-vitamin A) yang akan menjaga kesehatan mata dan kulit serta
membantu pembentukan tulang, selain itu jeruk juga mengandung thiamin
(vitamin B) yang berperan sebagai tenaga bagi sistem saraf dan otak serta akan
mengurangi resiko katarak. Buah jeruk ini juga tidak mengandung sodium,
lemak, dan kolesterol. Kulit jeruk dari berbagai jenis jeruk salah satunnya jeruk
siam mengandung pektin dalam konsentrasi tinggi. Kandungan pektin pada kulit
jeruk berkisar antara 15-25 % dari berat kering. Pektin tersebut dapat diekstraksi
dengan cara sederhana, biaya yang tidak mahal, dan dapat diterapkan dalam
skala kecil. Pektin merupakan polimer dari asam D-galakturonat yang
dihubungkan oleh ikatan

-1,4 glikosidik. Sebagian gugus karboksil pada

polimer pektin mengalami esterifikasi dengan metil (metilasi) menjadi gugus


metoksin. Senyawa ini disebut sebagai asam pektinat atau pektin. Asam pektinat
ini bersama gula dan asam pada suhu tinggi akan membentuk gel seperti yang
terjadi pada pembuatan selai.
Aroma jeruk banyak digunakan dalam berbagai produk makanan, minuman,
kosmetika dan farmasi. Aroma jeruk alami berasal dari minyak atsiri, mudah
diperoleh dari kulit buah jeruk. Salah satu jeruk yang banyak dimanfaatkan
sebagai minuman adalah jeruk siam. Sisa pembuatan minuman jeruk yaitu kulit
jeruk dapat dimanfaatkan sebagai penghasil minyak atsiri. Isolasi minyak atsiri
dari kulit jeruk siam (Citrus nobilis L) telah dilakukan dengan metode distilasi
uap. Komponen minyak

kulit jeruk siam diidentifikasi dengan GC-MS. Kulit

jeruk yang selama ini pemanfaatannya masih sebatas dibuat selai, manisan dan
penambah aroma parfum. Dari hal tersebut didalam kulit jeruk terdapat senyawa
limonen yang menyususn sekitar 94% kulit jeruk. Limonen adalah hidrokarbon
cair tidak berwarna yang diklasifikasikan sebagai terpena siklik. Limonen berasal
dari dari kata lemon; seperti buah jeruk-jerukan yang lain, salah satunya buah
jeruk siam. D-limonen secara komersial didapatkan dari buah jeruk melalui dari
dua metode yaitu serparasi sentrifugal atau destilasi uap. D-limonen digunakan
dalam industri makanan sebagai pemberi aroma dan ditambahkan pada produk
pembersih seperti sabun cuci tangan untuk memberi aroma jeruk. Penelitian
telah menunjukkan bahwa limonene memiliki efek anti kanker. Limonene
meningkatkan kadar enzim hati yang terlibat dalam mendetoksifikasi karsinogen.

c. Sebutkan kelemahan/kekurangan teknologi yang sudah ada/ terdahulu dalam


mengatasi masalah
Sebuah penelitian mengenai produk wewangian menunjukkan bahwa bau harum
sejenis jeruk bali yang diproduksi sangat populer. Dengan ini mengapa tidak kita
ganti saja aroma jeruk bali dengan aroma terapi jeruk siam Pontianak yang akan
dikenal lebih elegan dimata konsumen.
Sebuah penelitian mengenai kandungan dari buah jeruk dan kulit yang kaya
akan nilai gizi yang cukup baik untuk kesehatan manusia dan dalam
menghasilkan bentuk produknya boleh dikatakan membutuhkan modal yang
besar dan membutuhkan waktu yang lama. Mengapa tidak kita memberikan
inovasi pengembangan produk pangan yang memiliki daya simpan yang cukup

lama dan dalam proses produksinya tidak begitu memerlukan biaya yang mahal
dan waktu pembuatannya tidak begitu lama yaitu produk makanan kering yang
siap dikonsumsi kapan dan dimana saja dari jeruk siam Pontianak yang jaminan
khasiatnya sangat baik untuk kesehatan yaitu fruit leather.
Citrus Nobilis Var.Microcapra adalah nama latin dari Jeruk Pontianak. Jeruk ini
telah terkenal sampai ke luar negri sebagai jeruk yang manis. Namun tidak
semua jeruk Pontianak memiliki rasa yang manis. Ada beberapa jenis yang
memiliki rasa yang asam. Itu terjadi disebabkan beberapa faktor. Untuk mejaga
kualitas rasanya, perlu ditambahkan parameter uji untuk jeruk Pontianak seperti
kandungan gula.
d. Tujuan umum invensi/inovasi yang Anda ajukan untuk mengatasi masalah teknis
dan kelemahan/kekurangan teknologi yang sudah ada/ terdahulu
Tujuan invensi ini adalah untuk pemanfaatan dari buah jeruk siam Pontianak dan
kulit jeruk siam dalam mengembangkan informasi dan inovasi keterampilan
pengolahan produk pangan dengan pemanfaatan potensi buah jeruk dan limbah
dari kulit jeruk siam yang selama ini belum banyak dimanfaatkan oleh
masyarakat yang ternyata memiliki nilai ekonomis tinggi dan kaya akan
kandungan nilai gizi yang cukup baik untuk kesehatan yang siap untuk
dikonsumsi dengan suatu proses teknologi yang lebih sederhana dan murah.
Menjadikan salah satu pilihan alternatif untuk menghadapi masalah pada saat
pasca panen jeruk siam Pontianak melimpah serta dapat memberikan solusi,
pemecahan dan jalan keluar yang baik akan terhadap masalah lingkungan dan
pengembangan model agroindustri penanganan dan pengolahan jeruk siam
yang ada di Kalimantan Barat menjadi produk pangan fruit leather yang mana di
Indonesia fruit leather masih belum diproduksi secara komersial.

4. Bidang Penerapan Invensi/Inovasi


Invensi ini dapat diterapkan pada agroindustri pengolahan produk pangan, produk
industri pangan (UKM), Dinas pertanian Kalbar, Departemen Pertanian RI,
kelompok masyarakat dalam pemanfaatan limbah atau masalah penanganan umur
simpan saat pasca panen melimpah.

5. Uraian Lengkap Invensi/Inovasi


Alat dan Komposisi Bahan Pembuatan Fruit Leather Jeruk Siam Pontianak

Bahan yang digunakan


Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah jeruk siam Pontianak,
tepung kulit jeruk, asam sitrat, agar-agar, gula pasir, dan air/aquadest.

Alat yang digunakan


Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah wadah, timbangan, kabinet
dryer, kempa hidrolik, blender, loyang, ayakan 60 mesh, pisau, panci, plastik
PP.

Pektin
Pektin merupakan komponen alami yang terdapat pada hampir semua
tumbuhan, dimana bersama-sama dengan struktural lain seperti selulosa akan
memperkuat dan mengisi jaringan tumbuhan sehingga teksturnya kuat. Pektin
komersial merupakan produk pemurnian karbohidrat yang didapat dengan
ekstraksi cair dari 'edible plant material', biasanya buah citrus dan apel.
Pektin merupakan gelling, thickening, dan stabilisation agent yang berfungsi
memberi tekstur gel pada produk pangan berbasis buah-buahan seperti jam,
jelli, juice buah dan fruit leather. Pektin harus larut sempurna untuk menghindari
pembentukan gel heterogen.

Asam sitrat
Asam yang digunakan dalam proses pembuatan fruit leather adalah asam sitrat
atau dengan nama lain asam jeruk, asam B-hidroksi trikarboksilat atau asam 2hidroksi 1, 2, 3-propana trikarboksilat terdapat dalam sari buah citrus dalam
konsentrasi yang tinggi dan memungkinkan untuk diisolasi dan dimurnikan.
Asam sitrat banyak digunakan dalam lapangan industri terutama industri
makanan dan farmasi, karena kelarutannya yang tinggi memberikan rasa asam
yang enak dan tidak bersifat racun. Asam berfungsi menurukan pH, tetapi jika
pH terlalu rendah maka akan menimbukan sinersis.
Asam sitrat berfungsi sebagai pemberi rasa asam, pencegah kristalisasi gel, dan
penjernih gel yang dhasilkan. Asam sitrat juga dapat memberikan kekuatan gel
yang tinggi, dapat menghambat pencoklatan enzimatis, menurunkan after taste
yang tidak diinginkan, serta mempertahankan kemanisan. Asam sitrat berfungsi
menurunkan pH. Pada pH tertentu, dihasilkan gel yang halus dan pembentukan
gel yang lebih cepat.

Metode Kerja atau Proses Pembuatan Fruit Leather Jeruk Siam Pontianak

Tahapan atau langkah kerja pembuatan tepung kulit jeruk


1)

Sortasi.
Kulit buah jeruk yang akan diolah tepung, terlebih dahulu dilakukan
sortasi untuk memisahkan kulit buah yang baik dan busuk sebelum
melakukan penimbangan. Kulit jeruk ditimbang sebanyak 500 gram.

2)

Pemerasan/Pengepresan.
Kulit jeruk dicuci sampai bersih, kemudian ditiriskan. Setelah itu kulit
jeruk diperas dengan alat pres kempa hidrolik yang bertujuan untuk
pengurangan kadar limonen yang terkandung pada jaringan albedo
dan flabedo kulit jeruk tersebut yang menimbulkan rasa pahit.

3)

Pengeringan.
Kulit jeruk yang telah dipres selanjutnya dikeringkan dengan alat
pengering kabinet dryer pada suhu 70 C sampai kadar airnya
berkurang dan kering. Jika tidak tersedia alat pengering, kulit jeruk
dapat dijemur dengan matahari selama 3-4 hari sampai kulit jeruk
menjadi kering.

4)

Penggilingan/Penepungan.
Kulit jeruk yang telah kering selanjutnya digiling halus dengan
blender, hammer mill atau ditumbuk dengan lesung lalu di ayak 60
mesh.

Tahapan atau langkah kerja pembuatan fruit leather jeruk siam Pontianak
1)

Sortasi buah jeruk


Sortasi buah jeruk dilakukan sebagai perlakuan awal yang harus
dilakukan untuk memisahkan buah jeruk siam Pontianak yang
memiliki kematangan optimum baik, tidak busuk dan tidak berkapang
untuk diperlukan dalam pembuatan fruit leather.

2)

Lye Peeling
Lye Peeling dilakukan sebagai perlakuan awal lanjutan untuk
memisahkan bagian yang diperlukan atau yang dipakai dari bagian
buah jeruk yang tidak diperlukan dalam produksi. Peeling merupakan

proses pengupasan kulit buah ataupun sayuran, agar didapat daging


buah yang dapat langsung diproses atau dikonsumsi.
3)

Pencucian
Pencucian dengan air bersih dilakuakan untuk memisahkan kotoran
atau kontaminan yang mungkin masih terdapat dalam buah jeruk
sebelum dilakukan penimbangan. Bahan ditimbang sebanyak 500
gram.

4)

Pengirisan
Pengirisan dilakuakan untuk memudahkan proses blancing.

5)

Penghancuran
Penghancuran dilakukan untuk menyeragamkan buah menjadi bubur
buah dengan mengunakan blender.

6)

Pencampuran
Pencampuran dilakukan setelah terbentuk bubur buah, pencampuran
dilakukan dengan menambahkan bahan asam sitrat 0,2%, tepung kulit
jeruk siam Pontianak dengan variasi 5%, 10%, dan 15%, agar-agar 7
gram, dan gula 35% dari berat bahan.

7)

Pencetakan
Pencetakan dilakuakan untuk membetuk bentuk fruit leather yang
diinginkan. Pencetakan dilakukan dengan tingkat ketebalan 2 cm dari
permukaan wadah pencetakan.

8)

Pengeringan
Pengeringan dilakukan untuk memberikan tekstur keras kepada hasil
cetakan fruit leather. Pengeringan sebaiknya dilakuakn dengan
hembusan udara panas, seperti alat pengering kabinet dryer. Waktu
pengeringan 20 jam, 22 jam, dan 24 jam dengan suhu 60 C.

9)

Pemotongan.
Pemotongan dilakukan pada hasil cetakan yang sudah dikeringkan.
Pemotongan ini dimaksudakan untuk membentuk ukuran fruit leather
yang diinginkan misalnya 5x5cm, 10x10cm, atau panjang 15cm dan
lebarnya 7,5cm.

10) Pengemasan
Pengemasan dilakukan setelah fruit leather dipotong sesuai ukuran
yang diinginkan menggunakan bahan pengemasan plastik yang
disediakan.

E. STATUS HKI ATAS INVENSI/INOVASI


1. Pihak-pihak

yang

telah

terlibat

dalam

kegiatan

pengembangan

substansi

Invensi/Inovasi yang diajukan (diisi jika ada)


Sebutkan nama-nama pihak lain selain tim inventor/inovator yang disebutkan dan
perannya dalam usulan Invensi/Inovasi saat in terutama berkaitan dengan
pengembangan ide atau substansi invensi/teknologi
a. [nama 1], peran sebagai [peran 1]
b. [nama 2], peran sebagai [peran 2]
c. dan seterusnya
2. Pihak-pihak yang telah terlibat dalam pendanaan dan/atau fasilitas kegiatan
pengembangan Invensi/Inovasi yang diajukan (diisi jika ada)
Sebutkan nama-nama pihak yang terlibat pendanaan kegiatan pengembangan
invensi/inovasi saat ini terutama penyediaan dana dan/atau fasilitas..
a. [nama 1], [jumlah 1]
b. [nama 2], [jumlah 2]
c. dan seterusnya
3. Publikasi Invensi/Inovasi yang diajukan (diisi jika ada)
Sebutkan judul, nama media publikasi jika berupa tulisan atau nama acara (event),
jika berupa seminar atau pameran dan waktu publikasi (tahun)
a. [Judul 1], [nama media/acara 1], [tahun 1]
b. [Judul 2], [nama media/acara 2], [tahun 2]
c. dan seterusnya
4. Status Pendaftaran HKI/Paten terkait invensi/inovasi yang diajukan (diisi jika ada)
Sebutkan judul dan nomor pendaftaran atau nomor sertifikat (bisa lebih dari satu)

F. POTENSI PENGGUNA
1. Siapa target pengguna hasil invensi/inovasi ini?
(Boleh diisi pada salah satu atau keduanya)
a. Industri atau UKM
Uraikan jenis usaha/sektor dan skala usaha industri/UKM yang berpotensi
menjadi pengguna teknologi Anda
b. Perorangan atau kelompok masyarakat
Penelitian ini dilakukan untuk patani jeruk dan masyarakat dalam penanganan
pasca panen buah jeruk siam di Pontianak dan memanfaatkan kulit jeruk siam
Pontianak untuk diolah menjadi tepung yang ternyata banyak mengandung
pektin sebagai pengembangan teknologi dan dapat mernberikan manfaat bagi
pertumbuhan/kesehatan dan perkembangan produk pangan yang terkait
sebagai bahan baku suatu produk.
Kenyataan pengamatan survei di lapangan menunjukkan bahwa petani jeruk
Pontianak di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, hanya menjual buah segar
ke penampung buah jeruk atu dijual sebagai buah meja dan sebagian orang
menjual sari buah jeruk hanya diolah menjadi minuman segar jus buah jeruk. Hal
ini disebabkan oleh adanya kendala pemasaran dan tata niaga jeruk Pontianak
ke daerah daerah lain di Indonesia. Salah satu upaya yang dapat dilakukan
peneliti untuk memanfaatkan jeruk Pontianak yang melimpah tersebut adalah
dengan menciptakan produk olahan dari jeruk Pontianak.
2. Seberapa besar potensi pengguna?
Selama ini yang bisa diambil hasiInya dari tanaman jeruk siam Pontianak adalah
buahnya yang ternyata banyak mengandung nilai gizi yang cukup baik untuk
kesehatan begitu juga nilai gizi kulit jeruk cukup baik, serta di dalam kulit jeruk
banyak mengandung unsur-unsur kimia yang menunjang bagi peneliti untuk
melakukan penelitian.
Dari penelitian pengembangan ilmu dan teknologi dalam pemanfaatan produksi
hasil petani jeruk siam yang ada di Kalimantan Barat pada saat penanganan
pasca panen yangg selama ini hanya di pasarkan ke daerah-daerah dan luar

daerah Kalbar tanpa ada penanganan secara industi pengolahan buah jeruk
tersebut. Hal ini dapat bermanfaat langsung dari inovasi yang direncanakan dari
petanai atau masyarakat yang dulunya hanya mengkonsumsi atau menjual buah
jeruk

dalam

bentuk

segar,

sekarang

dengan

adanya

inovasi

untuk

mengembangkan dan meningkatkan potensi dari buah jeruk siam Pontianak


yang merupakan komoditas unggulan menjadi produk olahan yaitu fruit leather
yang memiliki daya simpan yang cukup lama serta pengolahanya sangat mudah,
murah dan sederhana serta bernilai ekonomis tinggi khusus kepada petani jeruk
maupaun masyarakat lainnya.

G. POTENSI MANFAAT/DAMPAK
1. Apa manfaat sosial-ekonomi dari invensi/inovasi teknologi bagi pengguna dan/atau
masyarakat sekitar?

Mencegah terjadinya permonopolian harga yang sering menyebabkan harga


jeruk siam Pontianak ini menjadi rendah serta menurunkan dan menurunkan
produksi jeruk pada saat panen melimpah.

Meningkatkan kapasitas produksi pangan dari jeruk siam Pontianak.

Meningkatkan pendapatan keluarga/masyarakat dan dapat memberikan


jaminan keuntungan bagi para investor yang akan menanamkan modalnya
ke Kalimantan Barat.

Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat maupun kaula muda yang


belum memiliki pekerjaan di daerah-daerah produksi jeruk siam dan tentu
dapat mengurangi pengaguran.

Meningkatkan tingkat kreativitas masyarakat dalam keterampilan dan


teknologi pembuatan produk pangan ini yang memiliki daya simpan yang
cukup lama dan bernilai gizi cukup baik untuk kesehatan.

2.

Apa manfaat invensi/inovasi bagi lingkungan?

Memanfaatkan atau mendaur ulang limbah dari kulit jeruk yang kaya akan
nilai gizi yang cukup baik untuk kesehatan yang memiliki nilai ekonomis
tinggi.

Mengurangi jumlah atau dampak dari limbah kulit jeruk maupun buahnya
yang tidak terproduksi.

Memanfaatkan bahan alam di Kalimantan Barat yang kaya akan produksi


jeruk siam yang merupakan komoditas unggulan yang berarti bernilai tinggi
bagi konsumen.

Menjaga kelestarian lingkungan dari limbah kulit jeruk atau buah jeruk yang
cepat mengalami pembusukan.

H. LAMPIRAN

Usulan Kebutuhan Dana.


1. Rekapitulasi Biaya
Tabel.1 Rekapitulasi Biaya
No.

Kegiatan

Jumlah Biaya

1.

Pembelian alat tulis

Rp.

513.000,00

2.

Pembelian bahan

Rp.

942.000,00

3.

Peralatan penunjang

Rp.

720.000,00

4.

Transportasi

Rp. 1.045.000,00

5.

Lain-lain

Rp. 2.500.000,00
Total jumlah

Rp. 5.720.000,00

2. Rincian Pengeluaran
1) Alat tulis
Kertas 2 rim @Rp. 34.000,00

Rp.

68.000,00

Bolpoint 4 buah @Rp. 5.000,00

Rp.

20.000,00

Tinta Print 3 buah @Rp. 35.000,00

Rp.

175.000,00

Sewa komputer

Rp.

250.000,00 +

Rp.

513.000,00

2) Bahan yang digunakan


Buah jeruk siam 50 kg @Rp. 10.000,00

Rp. 500.000,00

Agar-agar 4 dust @Rp. 8.000,00

Rp.

Gula pasir 10 kg @Rp. 11.000,00

Rp. 110.000,00

Asam sitrat 100 gram @Rp. 1.000,00

Rp. 100.000,00

Air galon 4 galon @Rp. 50.000,00

Rp. 200.000,00 +

32.000,00

Rp. 942.000,00

3) Peralatan penunjang
Baskom 5 @Rp. 20.000,00

Rp.

100.000,00

Pisau 5 @Rp. 10.000,00

Rp.

50.000,00

Ember pencuci 1 @Rp. 25.000,00

Rp.

25.000,00

Gayung plastik 1 @Rp. 10.000,00

Rp.

10.000,00

Plastik PP 2 @Rp. 10.000,00

Rp.

20.000,00

Tabung gas @Rp.150.000,00

Rp.

150.000,00

Panci kukusan 1 @Rp. 155.000,00

Rp.

155.000,00

Tampah 5 @Rp. 20.000,00

Rp.

100.000,00

Plastik kemasan @Rp. 10.000,00

Rp.

10.000,00

Loyang pengeringan 10 @Rp. 10.000,00

Rp.

100.000,00 +

Rp.

720.000,00

Pencarian bahan praktek

Rp.

250.000,00

Perjalanan survei daerah sasaran

Rp.

300.000,00

Perjalanan uji lab. (7 kali) @Rp 35.000,00

Rp.

245.000,00

Perjalanan beli alat penunjang

Rp.

250.000,00 +

4) Transportasi

Rp. 1.045.000,00

5) Lain-lain
Internet/pencarian literatur

Rp.

250.000,00

Pembuatan laporan

Rp.

350.000,00

Sewa lab. kimia

Rp.

700.000,00

Sewa lab. Rekayasa

Rp.

700.000,00

Biaya konsumsi teknisi

Rp.

500.000,00+

Rp. 2.500.000,00

Lampirkan Gambar/Ilustrasi/Tabel/Grafik/Foto

Gambar 1. Panen Jeruk Siam

Gambar 2. Buah Jeruk Siam

Gambar 3. Kulit Jeruk Siam

Gambar 4. Produk Fruit Leather

Gambar 5. Diagram Alir Pembuatan Fruit Leather Jeruk Siam Pontianak


Buah Jeruk Siam

Tepung Kulit Jeruk

Fruit Leather

Sortir

Sortir

Ditimbang
500 gram

Lye Peering

Pencucian Air

Ditimbang 500 gram

Pengepresan
Kempa Hidrolik

Pencucian

Pengeringan

Air bersih
uhu
C
kabinet dryer

Penepungan/Penggilinga
ngan

Pengirisan
Pengukusan
uap air

Penyaringan 60 mesh

Tepung Kulit Jeruk

Blancing, t = 15

Pengancuran (blender)
Asam sitrat 0,2%
Gula 35%
Agar-agar 7 g
Tepung kulit
jeruk : 5 %
10%
15%

Pencampuran
Pencetakan 2cm
Pengeringan t = 60 C

t = 20 jam, 22 jam, dan 24 jam


Pemotongan
Rendemen (%)

Penimbangan
Pengemasan

Fruit Leather Jeruk

KUISIONER PRE-MENTORING 2012


Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini, sejelas mungkin sesuai dengan kondisi Anda
yang sebenarnya. Tidak ada jawaban yang salah atau benar. Jawaban Anda akan
membantu kami dalam memberikan pelatihan, /coaching /dan /mentoring /kepada Anda.

1. Uraikan rencana anda jika anda telah berhasil mengembangkan prototipe dari inovasi
teknologi anda. Silakan buat rencana ideal yang anda cita-citakan
Rencana saya dalam keberhasilan dari pengembangan prototipe dari inovasi teknologi
ini, saya akan mengaplikasikannya terlebih dahulu ke masyarakat petani jeruk yang
ada di Kalimantan Barat pada umumnya dalam mengembangkan informasi ilmu
pengetahuan dan teknologi pemanfaatan potensi

buah jeruk dan kulit jeruk siam

Pontianak yang kaya akan nilai gizi yang baik untuk kesehatan dan menciptakan
lapangan pekerjaan dalam mendirikan atau membuka usaha kecil menengah dari
inovasi teknologi saya.

2. Apa sumberdaya internal yang anda miliki untuk merealisasikan rencana anda di atas.
Jelaskan.
Sumberdaya internal yang saya miliki untuk merealisasikan rencana inovasi diatas
adalah wawasan dan pengetahuan teknologi pengolahan hasil perkebunan yang
menjadi modal saya untuk mengembangkan dalam penerapannya yang saya dapat
selama belajar di jurusan teknologi pertanian Politeknik Negeri Pontianak ini serta ide
kreatifitas dan semangat diri saya untuk meningkatkan serta memanfaatkan hasil dari
panen jeruk siam pontianak ini.

3. Apa kebutuhan sumberdaya di luar diri anda, yang anda perlukan untuk
merealisasikan rencana anda.
Kebutuhan sumberdaya di luar diri saya adalah ketersedian bahan baku yang begitu
banyak dan mudah didapat serta harga yang murah. Karena tanpa ketersediaan
bahan baku yang tidak mendukung atau susah di dapat, maka dalam merealisasikan
suatu rencana inovasi teknologi saya juga tidak berjalan dengan lancar sesuai dengan
rencana serta akan terhambat semuaanya rencana tersebut. Masalah modal menurut
saya itu sangat penting dalam merealisasikan suatu rencana inovasi yang kita miliki.
Karenanya juga tanpa modal yang tidak mendukung semua rencana inovasi juga tidak
akan berjalan dengan apa yang kita inginkan.

4. Silakan nilai diri anda sendiri, apakah kelebihan diri anda, yang mendukung
pencapaian rencana anda di atas.
Kelebihan diri saya untuk mendukung pencapaian rencana ini tidak lain adalah tekad,
keberanian, dan rasa ingin tahu inovasi yang saya rencanakan dan ingin mempelajari
ilmu-ilmu dan teknologi yang suatu saat dapat dikembangkan dan sangat bermanfaat
untuk saya maupun orang lain.

5. Uraikan apa kekurangan diri Anda yang mungkin menghambat pencapaian rencana
anda di atas.
Kekurangan diri saya dalam pencapaian rencana diatas adalah dalam pemahaman
materi dan teknologi pengujian sifat kimia maupun sifat fisik dari hasil pencapaian
inovasi tersebut.
6. Apakah anda telah memahami teknik-teknik atau metode-metode yang anda butuhkan
untuk mencapai rencana anda. Uraikan teknik/metode apa yang sudah anda kuasai
dan apa yang belum anda kuasai.
Teknik atau metode yang sudah saya kuasai untuk mencapai rencana inovasi diatas
yaitu dalam proses pembuatan fruit leather kecuali di perlakuan Lye peeling, teknik
pengepresan, teknik blancing yang optimal yang belum saya kuasai.

Fotocopy/Scan Kartu Tanda Mahasiswa

Yudi Hermawan

Anda mungkin juga menyukai