PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kekurangan Vitamin A (KVA) masih merupakan masalah yang tersebar di seluruh dunia
terutama negara berkembang dan dapat terjadi pada semua umur terutama pada masa
pertumbuhan (balita). Kekurangan vitamin A dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh dan
menurunkan epitelisme sel-sel kulit. Kekurangan vitamin A dapat terjadi karena beberapa
sebab antara lain konsumsi makanan yang tidak cukup mengandung vitamin A atau
provitamin A untuk jangka waktu yang lama, bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif, menu
tidak seimbang (kurang mengandung lemak, protein, zink atau zat gizi lainnya) yang
diperlukan untuk penyerapan vitamin A dan penggunaan vitamin A dalam tubuh, adanya
gangguan penyerapan vitamin A dan provitamin A seperti pada penyakit-penyakit antara lain
diare kronik, KEP dan lain-lain sehingga kebutuhan vitamin A meningkat, adanya kerusakan
hati yang menyebabkan gangguan pembentukan retinol binding protein (RBP) dan prealbumin yang penting untuk penyerapan vitamin.
Rumusan Masalah
a.
b.
c.
d.
e.
a.
b.
c.
d.
e.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian
Vitamin A adalah salah satu zat gizi dari golongan vitamin yang sangat diperlukan
oleh tubuh yang berguna untuk kesehatan mata (agar dapat melihat dengan baik) dan untuk
kesehatan tubuh (meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan penyakit misalnya campak,
diare dan penyakit infeksi lain). Vitamin A atau berdasarkan struktur kimianya dibagi menjadi
2 bentuk yaitu :
a. Retinol
Retinol dapat dimanfaatkan langsung oleh tubuh karena umumnya sumber retinol diperoleh
dari makanan hewani seperti,telur, hati, atau minyak ikan yang mudah dicerna dalam tubuh.
b. Betacarotene
Sering disebut pro-vitamin A baru dapat dirasakan setelah mengalami proses pengolahan
menjadi retinol. Sumber betacarotene berasal dari makanan nabati yang berwarna orange atau
hijau tua, seperti wortel, bayam, ubi, mangga, dan papaya.
Retinol atau Retinal atau juga Asam Retinoat, dikenal sebagai faktor pencegahan
xeropthalmia, berfungsi untuk pertumbuhan sel epitel dan pengatur kepekaan rangsang sinar
pada saraf mata, Jumlah yang dianjurkan berdasarkan Angka Kecukupan Gizi yang
dianjurkan (KGA-2004) per hari 400 ug retinol untuk anak-anak dan dewasa 500 ug
retinol.Tubuh menyimpan retinol dan betacarotene dalam hati dan mengambilnya jika tubuh
memerlukannya.
paru, usus dan saluran kemih bisa mengeras. Kekurangan vitamin A juga menyebabkan
peradangan kulit (dermatitis) dan meningkatkan kemungkinan terkena infeksi. Beberapa
penderita mengalami anemia. Pada kekurangan vitamin A, kadar vitamin A dalam darah
menurun sampai kurang dari 15 mikrogram/100 mL (kadar normal 20-50 mikrogram/100
mL).
Kekurangan vitamin A diobati dengan pemberian vitamin A tambahan sebanyak 20 kali dosis
harian yang dianjurkan selama 3 hari. Lalu diikuti dengan pemberian sebanyak 3 kali dosis
harian
yang
dianjurkan
selama
1
bulan.
Setelah itu diharapkan semua gejala sudah hilang. Penderita yang gejala-gejalanya tidak
hilang dalam 2 bulan setelah pengobatan, harus segera dievaluasi untuk mengetahui
kemungkinan adanya malnutrisi.
Kurang vitamin A (KVA) merupakan suatu kondisi dimana kadar vitamin A dalam
darah menurun.
Bila pada orang normal kadar vitamin A dalam darah adalah 30 ug/dl atau lebih
Kadar 20-30 ug/dl masih dapat diterima, meskipun pada tingkat yang dianggap rendah, yang
mempunyai risiko lebih besar untuk timbulnya gejala-gejala KVA
Kadar 10-20 ug/dl sudah termasuk kondisi hypovitaminosis
Kadar dibawah 10 ug/dl sudah dianggap avitaminosis.
Orang yang membatasi konsumsi mereka akan hati, produk-produk yang berasal dari
susu, dan sayur-sayuran yang mengandung beta-karoten, dapat mengalami kekurangan
vitamin A. Bayi yang berat badannya saat lahir sangat rendah (2,2 pounds atau 0,99 kg atau
kurang) memiliki resiko yang tinggi lahir dengan kekurangan vitamin A, dan suntikan
vitamin A diberikan kepada bayi-bayi ini telah dilaporkan dapat mengurangi resiko sakit
paru-paru.
Tanda-tanda awal kekurangan vitamin A :
Kulit kering
Kekurangan vitamin A yang parah, yang dapat menyebabkan kebutaan, secara ekstrim
jarang terjadi di lingkungan barat
Kekurangan vitamin A yang parah yang jarang terjadi, biasanya terjadi karena
kondisi-kondisi yang bermacam-macam, yang menyebabkan mal-absorpsi.
Dilaporkan pula tingginya peristiwa kekurangan vitamin A pada orang yang terinfeksi
HIV.
Orang dengan hipotiroid memiliki kemampuan yang lemah untuk mengubah betakaroten menjadi vitamin A. Untuk alasan ini, beberapa dokter menyarankan untuk
mengonsumsi suplemen vitamin A, jika mereka tidak mengonsumsi vitamin A dalam jumlah
yang seharusnya pada pola makan mereka. Orang yang sudah sangat tua dengan diabetes
tipe-2 menunjukkan penurunan vitamin A pada darahnya yang secara signifikan karena faktor
usia, terlepas dari konsumsi vitamin A pada pola makannya.
c.
d.
e.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Vitamin A adalah salah satu zat gizi dari golongan vitamin yang sangat diperlukan
oleh tubuh yang berguna untuk kesehatan mata (agar dapat melihat dengan baik) dan untuk
kesehatan tubuh (meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan penyakit misalnya campak,
diare dan penyakit infeksi lain). Kekurangan vitamin A (KVA) dapat mengakibatkan berbagai
macam penyakit seperti : rabun senja. Penanggulangan KVA ini adalah dengan memperbaiki
pola makan masyarakat, perbanyak mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan.
Kekurangan vitamin A banyak ditemukan di beberapa daerah seperti Asia Tenggara, dimana padi yang
digiling menjadi beras (yang mengandung sedikit vitamin A) merupakan makanan pokok. Beberapa penyakit
yang mempengaruhi kemampuan usus dalam menyerap lemak dan vitamin yang larut dalam
lemak,meningkatkan resiko terjadinya kekurangan vitamin A.
3.2 Saran
Bagi pembaca diharapkan agar dapat menerapkan pola hidup sehat sehingga terhindar
dari berbagai penyakit. Dan perbanyak makan wortel, tomat, dan sayur sayuran yang
mengandung vit A,supaya kita tidak kekurangan vitamin A.
Sebagai tenaga medis khususnya keperawatan juga berperan penting dalam
penanggulangan kekurangan vit A, dimana seorang perawat diharapkan dapat memberikan
informasi kepada masyarakat tentang pentingnya vit A.
DAFTAR PUSTAKA
Sediaoetama,Achmad Djaeni.2004. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi.Jakarta : Dian
Rakyat.
http://www.cybertokoh.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=975
http://organisasi.org/pengertian_dan_definisi_vitamin_fungsi_guna_sumber_akibat_kekurang
an_macam_dan_jenis_vitamin