Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN TUTORIAL

SKENARIO A BLOK 28

Disusun Oleh: KELOMPOK 9


Tia Okidita

04121401015

Wahyudo Imami Muhammad

04121401016

Muhammad Rachmat Budiman

04121401022

Abdillah Husada

04121401023

Tiara Putri Ramadhani

04121401026

KM Syarif Azhar

04121401048

Timotius Wira Yudha

04121401065

Ihsan Rasyid Yuldi

04121401074

Michael Sintong Halomoan Purba

04121401077

Nia Fitriyanti

04121401079

R Satria Surya Candra

04121401084

Mandeep Sing Mukand Singh

04121401104

Tutor: dr. Erial Bahar, MSc


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN AJARAN 2015/2016

DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR

KEGIATAN

TUTORIAL

SKENARIO
...

KLARIFIKASI
ISTILAH.

IDENTIFIKASI
MASALAH..

ANALISIS
MASALAH.8
RESTRUKTURISASI/KERANGKA
KONSEP..

27

SINTESIS
..

28

KESIMPULAN

45

DAFTAR
PUSTAKA.
45

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul
Laporan Tutorial Skenario A Blok 28 sebagai tugas kompetensi
kelompok. Salawat beriring salam selalu tercurah kepada junjungan kita, nabi
besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikutpengikutnya sampai akhir zaman.
Kami menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
guna perbaikan di masa mendatang.
Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, kami banyak mendapat
bantuan,

bimbingan

dan

saran.

Pada

kesempatan

ini,

kami

ingin

menyampaikan syukur, hormat, dan terimakasih kepada :


1. Allah SWT, yang telah merahmati kami dengan kelancaran diskusi
tutorial,
2. dr. Erial Bahar, MSc selaku tutor kelompok 9,
3. teman-teman sejawat FK Unsri,
4. semua pihak yang telah membantu kami.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal
yang diberikan kepada semua orang yang telah mendukung kami dan semoga
laporan tutorial ini bermanfaat bagi kita dan perkembangan ilmu pengetahuan.
Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin.

Palembang, 18 November 2015

Kelompok 9

KEGIATAN TUTORIAL
Tutor

: dr. Erial Bahar, MSc

Moderator

: Ihsan Rasyid Yuldi

Sekretaris Meja 1 : Tia Okidita


Sekretaris Meja 2 : Tiara Putri Ramadhani
Pelaksanaan

: 16 November 2015 dan 18 November 2015


13.00-15.00 WIB

Peraturan selama tutorial :


1. Sebelum nyampaikan pendapat harus mengacungkan tangan
2. Alat komunikasi dan gadget hanya boleh digunakan untuk keperluan
diskusi,

namun

dalam

mode

silent

dan

berlangsungnya diskusi
3. Minum diperbolehkan, namun tidak untuk makan
4. Bila ingin izin keluar, diharapkan melalui moderator

tidak

mengganggu

1. SKENARIO
Skenario A Blok 28 Tahun 2015
Undang-undang pendidikan dokter nomor 20 tahun 2013, menyatakan bahwa dokter
di Indonsia terdiri atas Dokter, Dokter Layanan Primer (DLP) setara spesialis dan dokter
Spesialis-Subspesialis. Makna dari pemisahan Dokter dan DLP setara spesialis adalah
adanya perbedaan kompetensi antara Dokter yang diluluskan oleh program studi
pendidikan dokter dengan dokter yang bekerja di layanan primer. Kata setara spesialis
menunjukkan bahwa kualifikasi dokter yang bekerja di layanan primer adalah setingkat
spesialis menurut kerangka kualifikasi Nasional.
Undang-undang nomor 29 tahun 2004 tentang praktek kedokteran menyatakan
bahwa setiap dokter yang melakukan praktik kedokteran di Indonesia wajib memiliki surat
tanda registrasi yang diterbitkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). Surat tanda
regisrasi dokter berlaku selama lima tahun. Sertifikasi ulang dapat diperoleh melalui
Program Pengembangan Pendidikan Keprofesian Kedokteran berkelannjutan (P2KB) bagi
dokter praktik umum sesuai dengan amanat undang-undang nomor 29 tahun 2004 tentang
praktik kedokteran yaitu bahwa dokter yang berpraktik wajib mengikuti pendidikan dan
pelatihan kedokteran berkelanjutan yang diselenggarakan oleh organisasi profesi dan
lembaga lain yang diakreditasi oleh organisasi profesi.
Dokter Bagus baru menyelesaikan internship di salah satu rumah sakit dan akan
membuka praktek pribadi secara mandiri. Dia sudah mempunyai surat izin praktik (SIP).
Dokter Bagus mendapat informasi dari temannya bahwa untuk berpraktek secara mandiri
harus berpredikat sebagai dokter layanan primer. Dokter Bagus memahami bahwa dokter
layanan primer identik dengan dokter keluarga atau dokter praktek umum yang
memberikan pelayanan dengan prinsip pelayanan kedokteran keluarga.

2. KLARIFIKASI ISTILAH
No

Istilah

Pengertian

.
1

Dokter

layanan dokter setelah dokter sarjana yang mengikuti pendidikan kembali

primer

dua tahun yang setara dengan dokter spesialis dan memberikan


pelayanan kesehatan tingkat pertama.

Dokter

spesialis- dokter yang mengkhususkan diri dalam suatu bidang ilmu

subspesialis
3

kedokteran tertentu yang sudah menjalani pendidikan profesi


dokter pascasarjana.
(Konsil badan yang secara tidak langsung memberi perlindungan pada

KKI
Kedokteran

masyarakat terkait kualitas pelayanan yang dilakukan para

Indonesia)
dokter dan dokter gigi
STR (Surat Tanda bukti tertulis yang diberikan oleh Konsil Kedokteran Indonesia

5
6

Registrasi)
Sertifikasi
(Program

kepada dokter yang telah diregistrasi.


penyertifikatan, proses untuk mendapatkan sertifikat
sarana untuk mempertahankan, mengembangkan,

Pengembangan

menambah pengetahuan, keterampilan, dan perilaku profesional.

serta

Pendidikan
Keprofesian
Kedokteran
7

berkelanjutan)
Internship

suatu program magang bagi dokter yang baru menyelesaikan


masa pendidikan profesi dengan tujuan untuk menerapkan
kompetensi

yang

diperoleh

terintegrasi,

komprehensif,

selama
mandiri,

pendidikan
serta

secara

menggunakan

pendekatan kedokteran keluarga dalam rangka kemahiran dan


8

SIP

(Surat

penyelarasan antara hasil pendidikan dengan praktik di lapangan.


Izin bukti tertulis yang diberikan pemerintah kepada dokter atau

Praktek)

dokter gigi yang menjalankan praktik kedokteran yang telah

Dokter keluarga

memenuhi persyaratan
dokter praktek umum yang menyelenggarakan pelayanan primer
yang komprehensif, kontinu, integratif, holistik, koordinatif,
dengan mengutamakan pencegahan, menimbang peran keluarga

dan lingkungan serta pekerjaan


praktek dokter yang memiliki kemampuan mengobati berbagai penyakit

10

Dokter

11

umum
Registrasi

dan melakukan praktek medis untuk umum


pencatatan resmi terhadap dokter yang telah memiliki sertifikat

12

Kerangka

kompetensi
kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat

Kualifikasi

menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara

Nasional Indonesia bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman
6

(KKNI)

kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja


sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor

3. IDENTIFIKASI MASALAH
1)

Undang-undang pendidikan dokter nomor 20 tahun 2013, menyatakan bahwa dokter di


Indonsia terdiri atas Dokter, Dokter Layanan Primer (DLP) setara spesialis dan dokter
Spesialis-Subspesialis. Makna dari pemisahan Dokter dan DLP setara spesialis adalah
adanya perbedaan kompetensi antara Dokter yang diluluskan oleh program studi
pendidikan dokter dengan dokter yang bekerja di layanan primer. Kata setara
spesialis menunjukkan bahwa kualifikasi dokter yang bekerja di layanan primer adalah
setingkat spesialis menurut kerangka kualifikasi Nasional.

2)

Undang-undang nomor 29 tahun 2004 tentang praktek kedokteran menyatakan bahwa


setiap dokter yang melakukan praktik kedokteran di Indonesia wajib memiliki surat
tanda registrasi yang diterbitkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). Surat tanda
regisrasi dokter berlaku selama lima tahun. Sertifikasi ulang dapat diperoleh melalui
Program Pengembangan Pendidikan Keprofesian Kedokteran berkelannjutan (P2KB)
bagi dokter praktik umum sesuai dengan amanat undang-undang nomor 29 tahun 2004
tentang praktik kedokteran yaitu bahwa dokter yang berpraktik wajib mengikuti
pendidikan dan pelatihan kedokteran berkelanjutan yang diselenggarakan oleh
organisasi profesi dan lembaga lain yang diakreditasi oleh organisasi profesi.

3)

Dokter Bagus baru menyelesaikan internship di salah satu rumah sakit dan akan
membuka praktek pribadi secara mandiri. Dia sudah mempunyai surat izin praktik
(SIP). Dokter Bagus mendapat informasi dari temannya bahwa untuk berpraktek
secara mandiri harus berpredikat sebagai dokter layanan primer. Dokter Bagus
memahami bahwa dokter layanan primer identik dengan dokter keluarga atau dokter
praktek umum yang memberikan pelayanan dengan prinsip pelayanan kedokteran
keluarga.

4. ANALISIS MASALAH
4.1

Undang-undang pendidikan dokter nomor 20 tahun 2013, menyatakan bahwa


dokter di Indonsia terdiri atas Dokter, Dokter Layanan Primer (DLP) setara
spesialis dan Dokter Spesialis-Subspesialis. Makna dari pemisahan Dokter dan
DLP setara spesialis adalah adanya perbedaan kompetensi antara Dokter yang
diluluskan oleh program studi pendidikan dokter dengan dokter yang bekerja di
7

layanan primer. Kata setara spesialis menunjukkan bahwa kualifikasi dokter


yang bekerja di layanan primer adalah setingkat spesialis menurut kerangka
kualifikasi Nasional.
4.1.1 Apa saja isi dari undang-undang nomor 20 tahun 2013?
Jawab:
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:
1. Pendidikan Kedokteran adalah usaha sadar dan terencana dalam
pendidikan formal yang terdiri atas pendidikan akademik dan
pendidikan profesi pada jenjang pendidikan tinggi yang program
studinya terakreditasi untuk menghasilkan lulusan yang memiliki
kompetensi di bidang kedokteran atau kedokteran gigi.
2. Pendidikan Akademik adalah pendidikan tinggi program sarjana
dan/atau program pascasarjana kedokteran dan kedokteran gigi yang
diarahkan terutama pada penguasaan ilmu kedokteran dan ilmu
kedokteran gigi.
3. Pendidikan Profesi adalah Pendidikan Kedokteran yang dilaksanakan
melalui proses belajar mengajar dalam bentuk pembelajaran klinik dan
pembelajaran komunitas yang menggunakan berbagai bentuk dan
tingkat pelayanan kesehatan nyata yang memenuhi persyaratan sebagai
tempat praktik kedokteran.
4. Fakultas Kedokteran adalah himpunan sumber daya pendukung
perguruan tinggi yang menyelenggarakan dan mengelola pendidikan
dokter.
5. Fakultas Kedokteran Gigi adalah himpunan sumber daya pendukung
perguruan tinggi yang menyelenggarakan dan mengelola pendidikan
Dokter Gigi.
6. Mahasiswa Kedokteran atau Mahasiswa Kedokteran Gigi yang
selanjutnya disebut Mahasiswa adalah peserta didik yang mengikuti
Pendidikan Kedokteran.
7. Sarjana Kedokteran adalah lulusan Pendidikan Akademik pada
program sarjana di bidang kedokteran, baik di dalam maupun di luar
negeri, yang diakui oleh Pemerintah.
8. Sarjana Kedokteran Gigi adalah lulusan Pendidikan Akademik pada
program sarjana di bidang kedokteran gigi, baik di dalam maupun di
luar negeri, yang diakui oleh Pemerintah.
9. Dokter adalah dokter, dokter layanan primer, dokter spesialissubspesialis lulusan pendidikan dokter, baik di dalam maupun di luar
negeri, yang diakui oleh Pemerintah.
8

10. Dokter Gigi adalah dokter gigi, dokter gigi spesialis-subspesialis


lulusan pendidikan dokter gigi, baik di dalam maupun di luar negeri,
yang diakui oleh Pemerintah.
11. Dosen Kedokteran yang selanjutnya disebut Dosen adalah pendidik
profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan,

dan

menyebarluaskan

ilmu

pengetahuan

dan

teknologi, humaniora kesehatan, dan/atau keterampilan klinis melalui


pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
12. Tenaga Kependidikan Pendidikan Kedokteran yang selanjutnya
disebut Tenaga Kependidikan adalah seseorang yang berdasarkan
pendidikan dan keahliannya mengabdikan diri untuk menunjang
penyelenggaraan Pendidikan Kedokteran.
13. Standar Nasional Pendidikan Kedokteran adalah bagian dari standar
nasional pendidikan tinggi yang merupakan kriteria minimal dan harus
dipenuhi dalam penyelenggaraan Pendidikan Kedokteran.
14. Kurikulum Pendidikan Kedokteran yang selanjutnya disebut
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan Pendidikan Kedokteran.
15. Rumah Sakit Pendidikan adalah rumah sakit yang mempunyai
fungsi sebagai tempat pendidikan, penelitian, dan pelayanan kesehatan
secara terpadu dalam bidang Pendidikan Kedokteran, pendidikan
berkelanjutan, dan pendidikan kesehatan lainnya secara multiprofesi.
16. Rumah Sakit Pendidikan Utama adalah rumah sakit umum yang
digunakan Fakultas Kedokteran dan/atau rumah sakit gigi mulut yang
digunakan Fakultas Kedokteran Gigi untuk memenuhi seluruh atau
sebagian besar Kurikulum dalam rangka mencapai kompetensi di bidang
kedokteran atau kedokteran gigi.
17. Rumah Sakit Pendidikan Afiliasi adalah rumah sakit khusus atau
rumah sakit umum dengan unggulan pelayanan kedokteran tertentu yang
digunakan Fakultas Kedokteran dan/atau Fakultas Kedokteran Gigi
untuk memenuhi Kurikulum dalam rangka mencapai kompetensi di
bidang kedokteran atau kedokteran gigi.
18. Rumah Sakit Pendidikan Satelit adalah rumah sakit umum yang
digunakan Fakultas Kedokteran dan/atau Fakultas Kedokteran Gigi
untuk memenuhi Kurikulum dalam rangka mencapai kompetensi di
bidang kedokteran atau kedokteran gigi.

19. Wahana Pendidikan Kedokteran adalah fasilitas selain Rumah Sakit


Pendidikan yang digunakan sebagai tempat penyelenggaraan Pendidikan
Kedokteran.
20. Organisasi Profesi adalah organisasi yang memiliki kompetensi di
bidang kedokteran atau kedokteran gigi yang diakui oleh Pemerintah.
21. Setiap orang adalah orang perseorangan atau badan hukum.
22. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah
Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan
Negara

Republik

Indonesia

sebagaimana

dimaksud

dalam

UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.


23. Pemerintah Daerah adalah gubernur, bupati, dan walikota, serta
perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan.
24.

Menteri

adalah

menteri

yang

menyelenggarakan

urusan

pemerintahan di bidang pendidikan.


4.1.2 Bagaimana

alur

untuk

mendapatkan

gelar/status

sebagai dokter, dokter layanan primer setara spesialis,


dan dokter spesialis-subspesialis?
Jawab:
Dokter adalah seseorang yang karena keilmuannya
berusaha menyembuhkan orang-orang yang sakit. Tidak
semua orang yang menyembuhkan penyakit bisa disebut
dokter.

Untuk

menjadi

dokter

biasanya

diperlukan

pendidikan dan pelatihan khusus dan mempunyai gelar


dalam bidang kedokteran. Setelah lulus S1 Diberikan
gelar profesi (dr) sering disebut dokter Umum.
Dokter spesialis adalah dokter yang mengkhususkan diri
dalam suatu bidang ilmu kedokteran tertentu. Seorang
dokter harus menjalani pendidikan profesi dokter pasca
sarjana (spesialis) untuk dapat menjadi dokter spesialis.
Pendidikan

dokter

spesialis

merupakan

program

pendidikan profesi lanjutan dari program pendidikan


dokter

setelah

dokter

menyelesaikan

wajib

kerja

sarjananya dan atau langsung setelah menyelesaikan


pendidikan dokter umum.
Pendidikan dokter spesialis di Indonesia dinamakan
Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS yaitu
10

program pendidikan untuk melatih seorang dokter umum


untuk menjadi dokter spesialis tertentu. Lama pendidikan
ini bervariasi rata-rata 8 semester. Program ini baru
dilakukan

oleh

beberapa

fakultas

kedokteran

di

universitas negeri yang bekerja sama dengan rumah


sakit

pendidikan.

Dokter

umum

yang

melanjutkan

pendidikan sebagai dokter spesialis disebut residen.


Sebagian dokter spesialis melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi yaitu subspesialis (Sp2), atau
lebih dikenal sebagai konsultan. Pendidikan Sp2 ini
dijalani selama 4 sampai 6 semester.
4.1.3 Apa yang dimaksud dengan dokter menurut UU no 20 tahun 2013?
Jawab:
Dokter menurut UU No. 20 tahun 2013 adalah dokter, dokter layanan
primer, dokter spesialis-subspesialis lulusan pendidikan dokter, baik di
dalam maupun di luar negeri, yang diakui oleh Pemerintah.
4.1.4 Apakah yang dimaksud dengan dokter layanan primer menurut
UU no 20 tahun 2013?
Jawab:
Pasal 8 ayat (3) UU No 20 tahun 2013
Program dokter layanan primer sebagaimana dimaksud merupakan
kelanjutan dari program profesi dokter dan program internsip yang
setara dengan program dokter spesialis.
Program pendidikan dokter layanan primer tidak diwajibkan, namun
diharuskan untuk dokter-dokter baru lulusan program studi pendidikan
dokter yang menginginkan untuk dibiayai sistem sebagai dokter layanan
primer pada Jaminan Kesehatan Nasional.
4.1.5 Apa kompetensi dokter layanan primer?
Jawab:
Kompetensi yang membedakan dokter praktik

umum,

dokter

keluarga dan dokter layanan primer (Spesialis Famili Medisine)


digambarkan melalu tabel sebagai berikut
Paket

11

DPU

DLP

x
x

x
X

x
x

Penjelasan tentang masing-masing kompetensi tersebut dapat dijabarkan


sebagai berikut.

Paket

Keterangan

Paket A Konsep Kedokteran Keluarga


A1

Konsep dan Wawasan

A2

Prinsip dan Pelayanan Dokter Keluarga

A3

Pengaruh Keluarga, Komunitas, dan Lingkungan

A4

Tugas dan Fungsi Dokter Keluarga dalam Pelayanan Primer

Paket B Manajemen Klinik Dokter Keluarga


B1

Manajemen Sumber Daya Manusia

B2

Manajemen Fasilitas

B3

Manajemen Informasi

B4

Manajemen Dana

Paket C Keterampilan Klinik


C1

Keterampilan Klinis Non-Bedah

C2

Keterampilan Mengatasi Keadaan Klinis Umum

C3

Keterampilan Mengatasi Masalah Klinis Khusus

C4

Keterampilan Menggunakan Sarana Penunjang

C5

Keterampilan Medis Teknis Bedah

Paket D Keluasan Penerapan Ilmu dan Wawasannya


D1

Masalah Kesehatan Kelompok Usia

D2

Masalah Kesehatan Kelompok Khusus

4.1.6 Apakah setiap dokter yang melakukan praktek umum harus


mengikuti pendidikan atau pelatihan sebagai dokter layanan primer?
Jawab:
Sesuai dengan pasal 8 ayat 3 UU No 20 tahun 2013, dijelaskan bahwa
pendidikan dokter layanan primer merupakan jenjang pendidikan
lanjutan setara spesialis yang dapat diikuti oleh dokter lulusan program
studi pendidikan dokter. Program pendidikan dokter layanan primer
tidak diwajibkan, namun diharuskan untuk dokter-dokter baru lulusan
12

program studi pendidikan dokter yang menginginkan untuk dibiayai


sistem sebagai dokter layanan primer

pada Jaminan Kesehatan

Nasional. Diisukan bahwa seluruh biaya pendidikan dokter layanan


primer akan dibiayai oleh negara. Sesuai dengan pasal 31 ayat 1 poin b
bahwa peserta

program pendidikan dokter layanan primer, dokter

spesialis, dan dokter subspesialis akan mendapatkan insentif dari rumah


sakit pendidikan dan wahana pendidikan. Fenomena yang terjadi di
Indonesia saat ini adalah bahwa meningkatnya jumlah dokter spesialis
secara signifikan. Hal ini menyebabkan posisi frontliner dokter-dokter
praktik umum sebagai penyedia pelayanan kesehatan primer secara
tidak langsung termarginalkan dan degradasi minat mahasiswa
kedokteran. Oleh sebab itu, sesuai dengan amanat UU No 20 Tahun
2013, bahwa program pendidikan dokter layanan primer akan menjadi
jenjang pendidikan baru setara dengan spesialis.
4.2

Undang-undang nomor 29 tahun 2004 tentang praktek kedokteran

menyatakan bahwa setiap dokter yang melakukan praktik kedokteran di


Indonesia wajib memiliki surat tanda registrasi yang diterbitkan oleh Konsil
Kedokteran Indonesia (KKI). Surat tanda regisrasi dokter berlaku selama lima
tahun. Sertifikasi ulang dapat diperoleh melalui Program Pengembangan
Pendidikan Keprofesian Kedokteran berkelannjutan (P2KB) bagi dokter
praktik umum sesuai dengan amanat undang-undang nomor 29 tahun 2004
tentang praktik kedokteran yaitu bahwa dokter yang berpraktik wajib
mengikuti

pendidikan

dan

pelatihan

kedokteran

berkelanjutan

yang

diselenggarakan oleh organisasi profesi dan lembaga lain yang diakreditasi


oleh organisasi profesi.
4.2.1 Apa saja isi dari undang-undang nomor 29 tahun 2004?
Jawab:
Undang-undang no. 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran
membahas:
1. Praktik kedokteran adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
dokter dan dokter gigi terhadap pasien dalam melaksanakan upaya
kesehatan;
2. Dokter dan dokter gigi adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi, dan
dokter gigi spesialis lulusan pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi
baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah
Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
13

3. Konsil Kedokteran Indonesia adalah suatu badan otonom, mandiri,


nonstruktural, dan bersifat independen, yang terdiri atas Konsil
Kedokteran dan Konsil Kedokteran Gigi.
4. Sertifikat

kompetensi

adalah

surat

tanda

pengakuan

terhadap

kemampuan seorang dokter atau dokter gigi untuk menjalankan praktik


kedokteran di seluruh Indonesia setelah lulus uji kompetensi.
5. Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap dokter dan dokter gigi yang
telah memiliki sertifikat kompetensi dan telah mempunyai kualifikasi
tertentu lainnya serta diakui secara hukum untuk melakukan tindakan
profesinya.
6. Registrasi ulang adalah pencatatan ulang terhadap dokter dan dokter gigi
yang telah diregistrasi setelah memenuhi persyaratan yang berlaku.
7. Surat izin praktik adalah bukti tertulis yang diberikan pemerintah
kepada dokter dan dokter gigi yang akan menjalankan praktik
kedokteran setelah memenuhi persyaratan.
8. Surat tanda registrasi dokter dan dokter gigi adalah bukti tertulis yang
diberikan oleh Konsil Kedokteran Indonesia kepada dokter dan dokter
gigi yang telah diregistrasi.
9. Sarjana pelayanan kesehatan adalah tempat penyelenggaraan upaya
pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk praktik kedokteran
atau kedokteran gigi.
10. Pasien adalah setiap orang yang melakukan masalah kesehatannya untuk
rnemperoleh konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh
pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara langsung maupun
tidak langsung kepada dokter atau dokter gigi.
11. Profesi kedokteran atau kedokteran gigi adalah suatu pekerjaan
kedokteran atau kedokteran gigi yang dilaksanakan berdasarkan suatu
keilmuan, kompetensi yang diperlukan melalui pendidikan yang
berjenjang, dan kode etik yang bersifat melayani masyarakat.
12. Organisasi profesi adalah Ikatan Dokter Indonesia untuk dokter dan
Persatuan Dokter Gigi Indonesia untuk dokter gigi.
13. Kolegium kedokteran Indonesia dan kolegium kedokteran gigi
Indonesia adalah badan yang dibentuk oleh organisasi profesi untuk
14

masing-masing cabang disiplin ilmu yang bertugas mengampu cabang


disiplin ilmu tersebut.
14. Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia adalah lembaga
yang berwenang untuk menentukan ada tidaknya kesalahan yang
dilakukan dokter dan dokter gigi dalam penerapan disiplin ilmu
kedokteran dan kedokteran gigi, dan menetapkan sanksi.
15. Menteri adalah menteri yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang
kesehatan.

4.2.2 Apakah yang dimaksud dengan surat tanda registrasi?


Jawab:
STR dokter Surat Tanda Registrasi (STR), merupakan dokumen
hukum/tanda bukti tertulis bagi dokter dan dokter spesialis bahwa yang
bersangkutan telah mendaftarkan diri dan telah memenuhi persyaratan
yang ditetapkan serta telah diregistrasi pada Konsil Kedokteran
Indonesia. Masa berlaku STR dokter dan dokter spesialis di Indonesia
adalah 5 (lima) tahun.
4.2.3 Apa syarat untuk mendapatkan surat tanda registrasi?
Jawab:
SURAT TANDA REGISTRASI ( STR ) adalah bukti tertulis yang
diberikan oleh Konsil Kedokteran Indonesia ( KKI ) kepada dokter yang
telah diregistrasi.
Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap dokter yang
telah

memiliki

SERTIFIKAT

KOMPETENSI

dan

telah

mempunyai kualifikasi tertentu lainnya serta diakui


secara hukum untuk melakukan tindakan profesinya.
Untuk memperoleh surat tanda registrasi dokter dan
surat tanda registrasi
dokter gigi harus memenuhi persyaratan :
a. memiliki ijazah dokter, dokter spesialis, dokter gigi,
atau dokter gigi
spesialis;

15

b. mempunyai surat pernyataan telah mengucapkan


sumpah/janji dokter
atau dokter gigi;
c. memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental;
d. memiliki sertifikat kompetensi; dan
e.

membuat

pernyataan

akan

mematuhi

dan

melaksanakan ketentuan etika profesi.


STR berlaku untuk jangka waktu 5 tahun dan dapat di registrasi ulang
setiap 5 tahun dengan tetap memenuhi persyaratan diatas. Pemohon
mengajukan permohonan ke KKI dengan melampirkan persyaratan yang
diperlukan. KKI meneliti seluruh berkas dan menerbitkan STR selambat
lambatnya 3 bulan setelah permohonan diterima.
Setiap dokter memperoleh satu STR asli dan 3(TIGA) lembar fotocopy
STR yang dilegalisasi KKI, dikirim langsung ke pemohon dengan
tembusan ke Biro Kepegawaian DepKes RI, DinKes Propinsi dan PB
IDI.
4.3

Dokter Bagus baru menyelesaikan internship di salah satu rumah

sakit dan akan membuka praktek pribadi secara mandiri. Dia sudah
mempunyai surat izin praktik (SIP). Dokter Bagus mendapat informasi dari
temannya bahwa untuk berpraktek secara mandiri harus berpredikat sebagai
dokter layanan primer. Dokter Bagus memahami bahwa dokter layanan primer
identik dengan dokter keluarga atau dokter praktek umum yang memberikan
pelayanan dengan prinsip pelayanan kedokteran keluarga.
4.3.1 Apakah yang dimaksud dengan internship?
Jawab:
Internship
dokter

merupakan

yang

baru

suatu

program

menyelesaikan

magang

masa

bagi

pendidikan

profesi, dengan tujuan untuk menerapkan kompetensi


yang diperoleh selama pendidikan, secara terintegrasi,
komprehensif, mandiri serta menggunakan pendekatan
kedokteran

keluarga

dalam

rangka

pemahiran

dan

penyelarasan antara hasil pendidikan dengan praktik di


lapangan.

16

Sedangkan

mereka

yang

disebut

sebagai

peserta

program Internsip, tak lain adalah dokter yang telah lulus


program studi pendidikan dokter dan telah lulus uji
kompetensi

namun

belum

mempunyai

kewenangan

untuk praktik mandiri. Adapun jangka waktu pelaksanaan


program internsip dilaksanakan dalam kurun satu tahun.
Meskipun, apabila kompetensi belum dapat dicapai
sesuai ketentuan maka dapat diperpanjang sesuai waktu
yang dibutuhkan untuk mencapainya. Dan, sesuai Pasal 6
Peraturan

KKI

No.1/2010,

apabila

setelah

melewati

jangka waktu tertentu peserta Internsip tidak memenuhi


persyaratan sesuai ketentuan, maka dinyatakan tidak
dapat melanjutkan program Internsip dan tidak boleh
berpraktik profesi dokter.
Assessment
pencapaian

peserta
tujuan

Internship

Internship,

didasarkan

dimana

atas

lingkup

dari

assessment ini adalah Upaya Kesehatan Perseorangan


(UKP),

Upaya

Kesehatan

Masyarakat

(UKM),

medik,

bedah, dan gawat darurat. Bahan yang diassessment


adalah log book, laporan kasus, porto folio, dan kinerja
peserta.
4.3.2 Apa saja syarat-syarat untuk mendapatkan SIP (surat izin praktek)?
Jawab:
Berdasarkan UU No 29 tahun 004, untuk mendapatkan
surat izin praktik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36,
dokter atau dokter gigi harus :
a. memiliki surat tanda registrasi dokter atau surat tanda
registrasi dokter
gigi yang masih berlaku sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 29, Pasal 31, dan Pasal 32;
b. mempunyai tempat praktik; dan
c. memiliki rekomendasi dari organisasi profesi.
4.3.3 Apakah yang dimaksud dengan dokter keluarga?
Jawab:

17

Definisi dokter keluarga atau dokter praktek umum


yang dicanangkan oleh WOCA pada tahun 1991 adalah
dokter

yang

mengutamakan

penyediaan

pelayanan

komprehensif bagi semua orang yang mencari pelayanan


kedokteran dan mengatur pelayanan oleh provider lain
bila diperlukan. Dokter ini adalah seorang generalis yang
menerima semua orang yang membutuhkan pelayanan
kedokteran tanpa adanya pembatasan usia, jenis kelamin
ataupun jenis penyakit. Dokter yang mengasuh individu
sebagai

bagian

dari

keluarga

dan

dalam

lingkup

komunitas dari individu tersebut tanpa membedakan ras,


budaya dan tingkatan sosial. Secara klinis dokter ini
berkompeten untuk menyediakan pelayanan dengan
sangat mempertimbangkan dan memperhatikan latar
budaya, sosial ekonomi dan psikologis pasien. Sebagai
tambahan,

dokter

berlangsungnya

ini

bertanggung

pelayanan

yang

jawab

atas

komprehensif

dan

berkesinambungan bagi pasiennya.


Definisi kedokteran keluarga (IKK FK-UI 1996) adalah
disiplin ilmu kedokteran yang mempelajari dinamika
kehidupan keluarga, pengaruh penyakit terhadap fungsi
keluarga, pengaruh fungsi keluarga terhadap timbul dan
berkembangnya penyakit, cara pendekatan kesehatan
untuk mengembalikan fungsi tubuh sekaligus fungsi
keluarga agar dalam keadaan normal. Setiap dokter yang
mengabdikan
maupun

dirinya

kesehatan

keterampilan

dalam
yang

melalui

bidang

profesi

memiliki

pendidikan

dokter

pengetahuan,

khusus

di

bidang

kedokteran keluarga yang mempunyai wewenang untuk


menjalankan praktek dokter keluarga.
Definisi kedokteran keluarga (PB IDI 1983) adalah ilmu
kedokteran

yang

mencakup

kedokteran

yang

pelayanan

kesehatan

seluruh

orientasinya
tingkat

spektrum

untuk

ilmu

memberikan

pertama

yang

berkesinambungan dan menyeluruh kepada kesatuan


individu, keluarga, masyarakat dengan memperhatikan
faktor-faktor lingkungan, ekonomi dan sosial budaya.

18

4.3.4 Siapakah yang menerbitkan SIP?


Jawab:
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
4.3.5 Apa saja peran dari dokter keluarga?
Jawab:
Menurut Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI), standar
pelayanan dokter keluarga meliputi:
A. Standar pemeliharaan kesehatan di klinik
1. Standar pelayanan paripurna
Sifat paripurna pada kedokteran keluarga yaitu termasuk pemiliharaan
dan peningkatan kesehatan (promotive),

pencegahan kesehatan

(curative), pencegahan kecacatan (disability limitation), dan rehabilitasi


setelah sakit (rehabilitation) dengan memperlihatkan kemampuan sosial

serta sesuai dengan mediko legal etika kedokteran


Pelayanan medis strata pertama untuk semua orang
Memiliki izin pelayanan dokter keluarga dan surat persetujuan tempat

praktik
Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan pasien dan keluarganya
Pencegahan penyakit dan proteksi khusus
Deteksi dini terhadap penyakit dan melakukan pentalaksanaan yang

tepat terhadap pasien dan keluarganya


Kuratif medik
Melaksanakan pemulihan kesehatan dan pencegahan kecacatan pada
strata pelayanan tingkat pertama, termasuk kegawatdaruratan medik,

atau perujukan
Rehabilitasi medik dan sosial pada pasien dana atau keluarganya
Setelah mengalami masalah kesehatan baik dari segi fisik, jiwa maupun

sosial
Kemampuan sosial keluarga
Pelayanan dokter keluarga memiliki sistem untuk memeprhatikan
kondisi sosial pasien dan keluarganya

2. Standar pelayanan medis (standard of medical care)


Pelayanan sebuah dokter keluarga harus sesuai dengan lege artis
Anamnesis
Dengan pendekatan patient centered approach dalam rangka
memperoleh keluhan utama pasien, kekhawatiran dan harapan pasien
mengenai keluhannya tersebut, serta memperoleh keterangan untuk

dapat menegakkan diagnosis


Pemeriksaan fisik, penunjang serta diagnosis dan diagnosis banding
Melakukan secara diagnosis holistik
Konseling

19

Untuk membantu pasien dan keluarga menentukan pilihan terbaik

penatalaksanaan untuk pasien


Konsultasi
Saat diperlukan, dokter keluarga melakukan konsultasi ke dokter yang
dianggap lebih piawai dan atau berpengalaman.

2. Standar pelayanan bersinambung (standard of continuum care)


Pelayanan yang diberikan dokter keluarga merupakan pelayanan
bersinambung yang melaksanakan pelayanan kedokteran secara efektif

efisien, proaktif dan terus menerus demi kesehatan pasien


Rekam medik berkesinambung
Informasi riwayat kesehatan pasien sebelumnya pada saat datang
sigunakan untuk memaastikan bahwa penatalaksanaan yang diterapkan

telah sesuai
Pelayanan efektif efisien
Pelayanan dokter keluarga menyelenggarakan pelayanan rawat jalan

efektif efisien bagi pasien, menjaga kualitas, sadar mutu dan biaya
Pendampingan
Saat dilaksanakan konsultasi dana atau rujukan, dokter keluarga
menawarkan kemudian melakasanakan pendampingan pasien, demi

kepentingan pasien
Pelayanan proaktif
Pelayanan dokter keluarga menjaga kesinambungan

3. Standar pelayanan menyeluruh (standard of holistic of care)


Pelayanan yang disediakan dokter keluarga bersifat menyeluruh, yaiut
peduli nahwa pasien adalah seorang manusia seutuhnya yang terdiri dari
fisik, mental, social dan spiritual, serta berkehidupan di tengah

lingkungan fisik dan sosialnya


Pasien adalah manusia seutuhnya
Pelayanan dokter keluarga memiliki system untuk memandang pasien

sebagai manusia yang seutuhnya


Pasien adalah bagian dari keluarga dan lingkungannya
Pelyanan dokter keluarga memiliki sistem untuk memandang pasien
sebagai bagian dari keluarga pasien, dan memperhatikan bahwa
keluarga pasien dapat mempengaruhi dan/atau dipengaruhi oleh situasi

dan kondisi kesehatan pasien.


Pelayanan menggunakan segala sumber di sekitarnya
Pelayanan dokter keluarga mendayagunakan segala sumber di sekitar
kehidupan pasien untuk meningkatkan keadaan kesehatan pasien dan
keluarganya.

4. Standar pelayanan terpadu (standard of integration of care)


Pelayanan yang disediakan dokter keluarga bersifat terpadu, selain
merupkan kemitraan antara dokter dengan pasien pada saat proses
penatalaksanaan medis, juga merupakan kemitraan lintas program
20

dengan berbagai institusi yang menunjang pelayanan kedokteran baik

dari formal maupun informal.


koordinator penatalaksanaan pasien kerja sama dengan dokter
pasien - keluarga, maupun bersama antara dokter pasien dokter

spesialis / rumah sakit.


Mitra dokter pasien saat proses pentalaksanaan medis
Mitra lintas sektoral medik
Dokter keluarga bekerja sebahai mitra penyedia pelayanan kesehatan

dengan berbagai sektor pelayanan kesehatan formal di sekitarnya.


Mitra lintas sektoral alternatif dan komplimenter medik
Dokter keluarga memperdulikan dan memperhatikan kebutuhan dan
perliaku pasien dan kelaurganya sebagai masyarakat yang menggunakan
berbagai pelayanan kesehatan nonformal di sekitarnya.

B. Standar perilaku dalam praktik (standard of behaviour in practice)


1. Standar perilaku terhadap pasien
Dokter keluarga menyediakan kesempatan bagi pasien untuk
menyampaikan

kekhawatiran

dan

masalah

kesehatannya,

serta

memberikan kesempatan kepada pasien untuk memperoleh penjelasan


yang dibutuhkan guna dapat memutuskan pemilihan penatalaksanaan

yang akan dilaksanakannya.


Informasi memperoleh pelayanan
Dokter keluarga memberikan keterangan yang adekuat mengenai cara

untuk memperoleh pelayanan yang diinginkan


Masa konsultasi
Menyediakan waktu konsultasi untuk menjelaskan keluhan dan

keinginanannya
Informasi medik menyeluruh
Dokter keluarga memberikan informasi yang jelas kepada pasien
mengenai keadaan dan tindakan terhadap pasien, sehingga memungkin

pasien dapat memutuhkan tindakan yang akan dilakukan terhadapnya


Menghormati hak dan kewajiban pasien dan dokter
2. Standar perilaku dengan mitra kerja di klinik (standard of partners
relationship in practive) Baik dengan klinik, tim, sejawat, pegawai
klinik, pemimpin klinik.
MANFAAT PELAYANAN DOKTER KELUARGA
Apabila pelayanan dokter keluarga dapat
diselenggarakan dengan baik, akan banyak
manfaat yang diperoleh. Manfaat yang dimaksud
antara lain adalah (Cambridge
Research Institute, 1976) :

21

1. Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus


penyakit sebagai manusia seutuhnya,
bukan hanya terhadap keluhan yang disampaikan.
2. Akan dapat diselenggarakan pelayanan pencegahan
penyakit dan dijamin kesinambungan
pelayanan kesehatan.
3. Apabila dibutuhkan pelayanan spesialis,
pengaturannya akan lebih baik dan terarah,
terutama ditengah-tengah kompleksitas pelayanan
kesehatan saat ini.
4. Akan dapat diselenggarakan pelayanan kesehatan
yang terpadu sehingga penanganan
suatu masalah kesehatan tidak menimbulkan berbagai
masalah lainnya.
5. Jika seluruh anggota keluarga ikut serta dalam
pelayanan, maka segala keterangan tentang
keluarga tersebut, baik keterangan kesehatan dan
ataupun keterangan keadaan sosial
dapat dimanfaatkan dalam menangani masalah
kesehatan yang sedang dihadapi.
6. Akan dapat diperhitungkan berbagai faktor yang
mempengaruhi timbulnya penyakit,
termasuk faktor sosial dan psikologis.
7. Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus
penyakit dengan tata cara yang lebih
sederhana dan tidak begitu mahal dan karena itu akan
meringankan biaya kesehatan.
8. Akan dapat dicegah pemakaian berbagai peralatan
kedokteran canggih yang memberatkan biaya kesehatan.
4.3.6 Apa ciri-ciri dari pelayanan kedokteran keluarga?
Jawab:
Menurut Ikatan Dokter Indonesia (1982) Ikatan Dokter Indonesia
melalui Muktamar ke - 18 di Surakarta tahun 1982 merumuskan
karakteristik pelayanan dokter keluarga sebagai berikut :
A. Yang melayani penderita tidak hanya sebagai orang perorang,
melainkan sebagai anggota satu keluarga dan bahkan sebagai anggota
masyarakat sekitarnya.
22

B. Yang memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan


memberikan perhatian kepada penderita secara lengkap dan sempurna,
jauh melebihi jumlah keseluruhan keluhan yang disampaikan.
C. Yang mengutamakan pelayanan kesehatan guna meningkatkan
derajat kesehatan seoptimal mungkin, mencegah timbulnya penyakit dan
mengenal serta mengobati penyakit sedini mungkin.
D. Yang mengutamakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan
dan berusaha memenuhi kebutuhan tersebut sebaik - baiknya.
E. Yang menyediakan dirinya sebagai tempat pelayanan kesehatan
tingkat pertama dan bertanggung jawab pada pelayanan kesehatan
lanjutan.

4.3.7 Apa saja kompetensi dari dokter keluarga?


Jawab:
Dokter keluarga memiliki 5 fungsi yang dimiliki, yaitu (Azrul Azwar,
dkk. 2004) :
a. Care Provider (Penyelenggara Pelayanan Kesehatan)
Yang mempertimbangkan pasien secara holistik sebagai seorang
individu dan sebagai bagian integral (tak terpisahkan) dari keluarga,
komunitas, lingkungannya, dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan
yang berkualitas tinggi, komprehensif, kontinu, dan personal dalam
jangka waktu panjang dalam wujud hubungan profesional dokter-pasien
yang saling menghargai dan mempercayai. Juga sebagai pelayanan
komprehensif yang manusiawi namun tetap dapat dapat diaudit dan
dipertangungjawabkan
b. Comunicator (Penghubung atau Penyampai Pesan)
Yang mampu memperkenalkan pola hidup sehat melalui penjelasan
yang efektif sehingga memberdayakan pasien dan keluarganya untuk
meningkatkan dan memelihara kesehatannya sendiri serta memicu
perubahan cara berpikir menuju sehat dan mandiri kepada pasien dan
komunitasnya
c. Decision Maker (Pembuat Keputusan)
Yang melakukan pemeriksaan pasien, pengobatan, dan pemanfaatan
teknologi kedokteran berdasarkan kaidah ilmiah yang mapan dengan
mempertimbangkan harapan pasien, nilai etika, cost effectiveness
23

untuk kepentingan pasien sepenuhnya dan membuat keputusan klinis


yang ilmiah dan empatik
d. Manager
Yang dapat berkerja secara harmonis dengan individu dan organisasi di
dalam maupun di luar sistem kesehatan agar dapat memenuhi kebutuhan
pasien dan komunitasnya berdasarkan data kesehatan yang ada. Menjadi
dokter yang cakap memimpin klinik, sehat, sejahtera, dan bijaksana
e. Community Leader (Pemimpin Masyarakat)
Yang memperoleh kepercayaan dari komunitas pasien yang dilayaninya,
menyearahkan kebutuhan kesehatan individu dan komunitasnya,
memberikan nasihat kepada kelompok penduduk dan melakukan
kegaiatan atas nama masyarakat dan menjadi panutan masyarakat
Selain fungsi, ada pula tugas dokter keluarga, yaitu :
a. Mendiagnosis dan memberikan pelayanan aktif saat sehat dan sakit
b. Melayani individu dan keluarganya
c. Membina dan mengikut sertakan keluarga dalam upaya penanganan
penyakit
d. Menangani penyakit akut dan kronik
e. Merujuk ke dokter spesialis
Kompetensi dokter keluarga seperti yang tercantum
dalam Standar Kompetensi Dokter Keluarga yang disusun
oleh Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia tahun 2006
adalah :
1. Kompetensi Dasar
a. Ketrampilan Komunikasi Efektif
b. Ketrampilan Klinik Dasar
c. Ketrampilan menerapkan dasar dasar ilmu biomedik,
ilmu klinik, ilmu perilaku, dan epidemiologi dalam praktek
kedokteran keluarga
d. Ketrampilan pengelolaan masalah kesehatan pada
individu, keluarga ataupun masyarakat dengan cara yang
komprehensif, holistik, berkesinambungan, terkoordinir,
dan bekerja sama dalam konteks Pelayanan Kesehatan
Primer

24

e. Memanfaaatkan, menilai secara kritis, dan mengelola


informasi
f. Mawas diri dan pengembangan diri / belajar sepanjang
hayat
g. Etika, moral, dan profesionalisme dalam praktik
2. Ilmu dan Ketrampilan Klinis Layanan Primer Cabang
Ilmu Utama
a. Bedah
b. Penyakit Dalam
c. Kebidanan dan Penyakit Kandungan
d. Kesehatan Anak
e. THT
f. Mata
g. Kulit dan Kelamin
h. Psikiatri
i. Saraf
j. Kedokteran Komunitas
3. Ketrampilan Klinis Layanan Primer Lanjut
a. Ketrampilan melakukan health screening
b. Menafsirkan hasil pemeriksaan laboratorium lanjut
c. Membaca hasil EKG
d. Membaca hasil USG
e. BTLS, BCLS, dan BPLS
4. Ketrampilan Pendukung
a. Riset
b. Mengajar kedokteran keluarga
5. Ilmu dan Ketrampilan Klinis Layanan Primer Cabang
Ilmu Pelengkap
a. Semua cabang ilmu kedokteran lainnya
b. Memahami dan menjembatani pengobatan alternatif
6. Ilmu dan Ketrampilan Manajemen Klinik
a. Manajemen klinik dokter keluarga
(Ikatan Dokter Indonesia, Kolegium Dokter dan Dokter
Keluarga Indonesia, Kolegium Ilmu Kedokteran Keluarga
Indonesia, 2007).
4.3.8 Bagaimana membangun klinik dokter keluarga?
Jawab:
25

Syarat Pendirian Klinik Doga


Mudah dicapai dengan kendaraan umum (letak strategis)
Performance bangunan indah
Memiliki sarana komunikasi dan IT
Memiliki tenaga dokter yang telah lulus pelatihan DK dan memiliki
STR
Tenaga pembantu klinik dan paramedis telah lulus pelatihan khusus
pembantu KDK
Bentuk praktek mandiri atau berkelompok
Memiliki izin praktek dari dinas setempat
Menyelenggarakan pelayanan yang sifatnya paripurna, holistik, terpadu
dan bekesinambungan
Melayani semua jenis penyakit dan golongan umur
Mempunyai sarana medis yg memadai sesuai dengan peringkat klinik yg
bersangkutan.
Syarat Izin Klinik
1. Surat permohonan.
2. Surat pernyataan Dokter penanggung jawab.
3. Memiliki STR.
4.

Surat Izin Praktek (SIP) Dokter penanggung jawab

5. Rekomendasi dari IDI/PDGI cabang masing masing.


6. Photo copy Ijazah Dokter, Paramedis dan Non Medis.
7. Daftar peralatan medis, non medis dan obat obatan.
8. Photo copy izin gangguan/HO dan IMB
9. Pas Photo ukuran 3x4 = 4 lbr
10. Photo copy pemilik usaha
11. Denah klinik
12. Struktur Organisasi
13. Dokumen AMDAL atau UKL/UPL
14. Advis dari Tim teknis/Dinas Teknis

Pada dasarnya klinik dokter keluarga ini ada dua macam.


Pertama, klinik keluarga mandiri (free-standing family
26

clinic). Kedua, merupakan bagian dari rumah sakit tetapi


didirikan diluar komplek rumah sakit (satelite family
clinic). Di luar negeri klinik dokter keluarga satelit ini
mulai banyak didirikan. Salah satu tujuannya adalah
untuk menopang pelayanan dan jugapenghasilan rumah
sakit.
Terlepas apakah klinik dokter keluarga tersebut adalah
suatu klinik mandiri atau hanya merupakan klinik satelit
dari rumah sakit, lazimnya klinik dokter keluarga tersebut
menjalin hubungan kerja sama yang erat dengan rumah
sakit. Pasien yang memerlukan pelayanan rawat inap
akan dirawat sendiri atau dirujuk ke rumah sakit kerja
sama

tersebut.

Klinik

dokter

keluarga

diselenggarakan

secara

sendiri

(solo

ini

practice)

dapat
atau

bersama-sama dalam satu kelompok (group practice).


Dari dua bentuk klinik dokter keluarga ini, yang paling
dianjurkan adalah klinik dokter keluarga yang dikelola
secara berkelompok. Biasanya merupakan gabungan dari
2 sampai 3 orang dokter keluarga.

5. HIPOTESIS
Dokter Bagus adalah dokter yang baru selesai internship yang sudah memiliki SIP
ingin membuka praktek dokter keluarga atau dokter layanan primer.
UU No. 20 tahun 2013

UU No. 29 tahun 2004

Level kompetensi 1-9


spesialis DLP
6.Peraturan
RESTRUKTURISASI
/ KERANGKA KONSEP

Harus mengikuti pendi-dikan spesialis DLP setelah tamat dokter


dr. Bagus membuat SIP

27
dr. Bagus belum bisa berpraktik sebagai dokter keluarga/DLP

7. SINTESIS
7.1 Undang-undang nomor 20 tahun 2013
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20
TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN
I. UMUM
Pendidikan Kedokteran merupakan salah satu unsur perwujudan
tujuan negara yang diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, khususnya untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa, melalui sistem pendidikan
nasional yang berkesinambungan berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Gerakan reformasi di Indonesia telah mendorong prinsip
demokrasi, desentralisasi, keadilan, dan menjunjung tinggi hak asasi
manusia dalam kehidupan berbangsa, dan bernegara. Dalam
hubungannya dengan Pendidikan Kedokteran, prinsip tersebut akan
memberikan dampak yang mendasar pada substansi, proses, dan
manajemen sistem Pendidikan Kedokteran sebagai komponen
penting menuju terintegrasinya sistem pendidikan dan sistem
kesehatan nasional di masa depan.
Untuk menghadapi tantangan dan tuntutan perkembangan
masyarakat, ilmu pengetahuan, teknologi, informasi, dan globalisasi
perlu dilakukan pembaruan Pendidikan Kedokteran secara
terencana,
terarah,
dan
berkesinambungan
agar
mampu
menghasilkan Dokter, Dokter Gigi, dokter layanan primer, dokter
spesialis-subspesialis, dan dokter gigi spesialis-subspesialis yang
bermutu, kompeten, profesional, bertanggung jawab, memiliki etika
dan moral dengan memadukan pendekatan humanistik terhadap
pasien, dan berjiwa sosial tinggi.

Pendidikan . . .

28

-2Pendidikan Kedokteran yang menghasilkan lulusan Dokter,


Dokter Gigi, dokter layanan primer, dokter spesialis-subspesialis,
dan dokter gigi spesialis-subspesialis tersebut merupakan komponen
utama pemberi pelayanan kesehatan kepada publik, serta
berorientasi kepada kebutuhan kesehatan masyarakat.
Pembaruan Pendidikan Kedokteran dilakukan secara terarah,
terukur, dan terkoordinasi. Untuk itu diperlukan rencana strategis
dan penyelenggaraan Pendidikan Kedokteran yang meliputi
pembentukan, penyelenggaraan, dan pengembangan program studi
kedokteran atau program studi kedokteran gigi, pengaturan Fakultas
Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi, penyelenggaraan
Pendidikan Kedokteran di Rumah Sakit Pendidikan dan Wahana
Pendidikan Kedokteran, Pendidikan Akademik dan Pendidikan Profesi,
sumber daya manusia, Standar Nasional Pendidikan Kedokteran,
Kurikulum, Mahasiwa, beasiswa dan bantuan biaya pendidikan, uji
kompetensi, kerjasama Fakultas Kedokteran/Fakultas Kedokteran
Gigi dengan Rumah Sakit Pendidikan dan Wahana Pendidikan
Kedokteran, penelitian, dan penjaminan mutu yang diselenggarakan
secara komprehensif. Dalam praktiknya, berbagai Peraturan
Perundang-undangan yang terkait dengan Sistem Pendidikan
Nasional belum mengatur secara spesifik dan komprehensif
mengenai penyelenggaraan Pendidikan Kedokteran.
Berdasarkan pertimbangan tersebut diperlukan suatu UndangUndang yang secara khusus dan komprehensif mengatur mengenai
Pendidikan Kedokteran. Undang-Undang ini mengatur asas
penyelenggaraan Pendidikan Kedokteran yang mengedepankan
kebenaran ilmiah, tanggung jawab, manfaat, kemanusiaan,
keseimbangan, kesetaraan, relevansi, afirmasi, dan etika profesi
dengan tujuan untuk menghasilkan Dokter, Dokter Gigi, dokter
layanan primer, dokter spesialis-subspesialis, dan dokter gigi
spesialis-subspesialis yang berbudi luhur, bermartabat, bermutu,
berkompeten, berbudaya menolong, beretika, berdedikasi tinggi,
profesional, berorientasi pada keselamatan pasien, bertanggung

29

jawab . .
.

30

-3jawab, bermoral, humanistis, sesuai dengan kebutuhan masyarakat,


mampu beradaptasi dengan lingkungan sosial, dan berjiwa sosial
tinggi. Untuk itu, kurikulum yang diterapkan dalam Pendidikan
Kedokteran dan Kedokteran Gigi adalah kurikulum berbasis
kompetensi dan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai
dengan muatan lokal, potensi daerah untuk memenuhi kebutuhan
Dokter dan Dokter Gigi, dokter layanan primer, dokter spesialissubspesialis, dan dokter gigi spesialis-subspesialis.
Pendidikan Kedokteran meliputi Pendidikan Akademik dan
Pendidikan Profesi, membutuhkan sarana Rumah Sakit Pendidikan
dengan standar persyaratan yang ditetapkan yang dapat digunakan
sebagai sarana praktik dalam Pendidikan Kedokteran. Untuk
memenuhi kebutuhan Rumah Sakit Pendidikan tersebut, diperlukan
kerja sama Fakultas Kedokteran atau Fakultas Kedokteran Gigi
dengan Rumah Sakit Pendidikan dan Wahana Pendidikan Kedokteran
yang memuat secara jelas dan tegas serta berkepastian hukum
tentang hak dan kewajiban masing-masing pihak, sehingga para
pihak dapat memperoleh manfaat positif dari kerja sama tersebut.
Hubungan kerja sama antara Fakultas Kedokteran atau Fakultas
Kedokteran Gigi dengan Rumah Sakit Pendidikan dan Wahana
Pendidikan Kedokteran dilakukan secara terintegrasi, baik integrasi
fungsional di bidang manajemen maupun integrasi struktural.
Untuk meningkatkan pemahiran dan pemandirian Dokter
dilaksanakan program internsip yang merupakan bagian dari
program penempatan wajib sementara. Program penempatan wajib
sementara bertujuan untuk menjamin pemerataan lulusan
terdistribusi ke seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hal Ini membutuhkan pendanaan dalam bentuk beasiswa atau
bantuan biaya pendidikan. Pendanaan yang dimaksud dapat berasal
dari Pemerintah, Pemerintah Daerah, atau pihak lain dengan
mengedepankan kepentingan nasional berdasarkan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan.
II. PASAL . . .
31

-4AI. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Cukup jelas.
Pasal 3
Huruf a
Yang dimaksud dengan asas kebenaran ilmiah adalah
bahwa penyelenggaraan Pendidikan Kedokteran dalam
substansi dan proses belajar mengajar mengutamakan
layanan berbasis bukti dan metoda ilmiah serta terciptanya
suasana akademik dan tradisi keilmuan dan kehidupan
profesi tertinggi.
Huruf b
Yang dimaksud dengan asas tanggung jawab adalah
bahwa pemimpin dan jajaran di Fakultas Kedokteran dan
Fakultas
Kedokteran
Gigi
dalam
penyelenggaraan
Pendidikan
Kedokteran, Mahasiswa maupun lulusannya kelak memiliki
kompetensi, integritas, sikap tulus, berniat baik, terbuka,
jujur, hemat, efisien, penuh kebersamaan, etis dan
profesional,
humanistik
dan
berjiwa
sosial
dalam
menjalankan fungsi dan tugas pelayanan primanya kepada
penerima layanan dalam segala tantangan yang serba
berubah di tingkat lokal, nasional, dan global.
Huruf c
Yang dimaksud dengan asas manfaat adalah bahwa
penyelenggaraan Pendidikan Kedokteran selalu berorientasi
kepada pencapaian status kesehatan dan derajat kesehatan
masyarakat setinggi-tingginya serta kemajuan peradaban
profesi.
32

Huruf d . . .

33

-5Huruf d
Yang dimaksud dengan asas kemanusiaan adalah bahwa
penyelenggaraan Pendidikan Kedokteran ditujukan sebagai
upaya meringankan/menghilangkan penderitaan manusia,
menumbuhkembangkankan
budaya
menolong
dan
keselamatan pasien, menghargai hak asasi manusia
termasuk diantaranya calon profesional lulusannya dalam
rangka kemajuan kesejahteraan umat manusia, meraih
kepercayaan publik terhadap Dosen dan lembaganya, serta
tercapainya harapan masyarakat terhadap masa depan
lebih baik.
Huruf e
Yang dimaksud dengan asas keseimbangan adalah bahwa
pengelolaan dan penyelenggaraan Pendidikan Kedokteran
menjaga keserasian dan keselarasan antara layanan publik
dengan layanan privat, individu yang sakit dengan
masyarakat/populasi yang sehat, kendali mutu dengan
kendali biaya, kebebasan penerapan ilmu dan teknologi
dengan nilai moralistik/etika profesi.
Huruf f
Yang dimaksud dengan asas kesetaraan adalah bahwa
Pendidikan Kedokteran dilakukan secara adil, tidak
memihak,
ketepatan
kelompok
sasaran
afirmatif,
keberimbangan mutu dan jumlah lulusan antarfakultas dan
antardaerah, serta antarperguruan tinggi negeri dengan
antar perguruan tinggi swasta.
Huruf g
Yang dimaksud dengan asas relevansi adalah bahwa
Standar Nasional Pendidikan Kedokteran senantiasa
disesuaikan
dengan
tuntutan
zaman,
kebutuhan
masyarakat, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, dan pelbagai dinamika Negara Kesatuan Republik
Indonesia khususnya profesi Dokter dan Dokter Gigi dalam
menyikapi perubahan.

Huruf h . . .
34

-6Huruf h
Yang dimaksud dengan asas afirmasi adalah adanya
keberpihakan kepada daerah terpencil, terdepan/terluar,
tertinggal, perbatasan, atau kepulauan, kesetaraan gender,
generasi penerus, masyarakat rentan, masyarakat secara
ekonomi kurang mampu, masyarakat rendah status
kesehatannya dan tinggi risiko kesehatannya akibat kondisi
struktural ataupun akibat bencana.
Huruf i
Yang dimaksud dengan asas etika profesi adalah bahwa
penyelenggaraan Pendidikan Kedokteran harus sejalan
dengan dengan sistem norma, nilai, dan aturan profesional
yang berlaku dalam profesi Dokter dan Dokter Gigi.
Ayat (7)
Yang dimaksud dengan internsip adalah pemahiran dan
pemandirian Dokter yang merupakan bagian dari program
penempatan wajib sementara, paling lama 1 (satu) tahun.
Ayat (8)
Cukup jelas.
Ayat (9)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Program dokter layanan primer ditujukan untuk memenuhi
kualifikasi sebagai pelaku awal pada layanan kesehatan
tingkat pertama, melakukan penapisan rujukan tingkat
pertama ke tingkat kedua, dan melakukan kendali mutu
serta kendali biaya sesuai dengan standar kompetensi
dokter dalam sistem jaminan kesehatan nasional.
Ayat (3)
Cukup jelas.
35

-9Pasal 16
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Fasilitas lain misalnya industri dan sarana olahraga.
Pasal 17
Cukup jelas.
Pasal 18
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan bimbingan adalah proses alih
pengetahuan, keterampilan, dan sikap dari Dosen kepada
Mahasiswa untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu
dalam jangka waktu tertentu.
Yang dimaksud dengan pengawasan adalah proses jaga
mutu dari Dosen kepada Mahasiswa untuk memastikan
tidak terjadinya kekeliruan atau kerugian terhadap pasien
atau
masyarakat
yang
dilibatkan
dalam
proses
pembelajaran.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 19
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
36

Yang dimaksud dengan tahap mandiri dalam pendidikan


dokter layanan primer, dokter spesialis-subspesialis, dan
dokter gigi spesialis-subspesialis adalah tahap pendidikan
setelah memperoleh kompetensi tertentu yang dibutuhkan.

- 10 Penempatan mahasiswa program pendidikan dokter


spesialis-subspesialis tahap mandiri untuk kompetensi
tertentu,
bertujuan
meningkatkan
pemahiran
dan
pemerataan pelayanan spesialistik.
Yang dimaksud dengan visitasi adalah kunjungan yang
dilakukan oleh Fakultas Kedokteran ke rumah sakit selain
Rumah Sakit Pendidikan untuk menilai kelaikan rumah
sakit tersebut sebagai tempat pemahiran mahasiswa
program dokter spesialis-subspesialis.
Yang dimaksud dengan rumah sakit selain Rumah Sakit
Pendidikan adalah rumah sakit yang tidak memiliki dokter
spesialis dengan tujuan untuk keperluan afirmasi
pemenuhan kebutuhan dokter spesialis.

Huruf b
Yang dimaksud dengan kompetensi khusus adalah
kompetensi di luar kompetensi inti yang sesuai dengan
misi khusus/unggulan perguruan tinggi, antara lain,
kedokteran perkotaan, kesehatan populasi/komunitas,
dan pendekatan kesehatan holistik.
Pasal 29
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan prinsip afirmatif adalah prinsip
keberpihakan kepada calon mahasiswa yang berasal dari
daerah terpencil, terdepan/terluar, tertinggal, perbatasan,
atau kepulauan, kesetaraan gender, generasi penerus,

37

masyarakat . . .

38

- 12 masyarakat rentan, masyarakat secara ekonomi kurang


mampu, masyarakat rendah status kesehatannya dan tinggi
risiko kesehatannya akibat kondisi struktural ataupun akibat
bencana.
Yang dimaksud dengan prinsip transparan adalah prinsip
keterbukaan dalam menyajikan informasi yang relevan
secara tepat dan akurat kepada calon mahasiswa yang
berasal dari daerah terpencil, terdepan/terluar, tertinggal,
perbatasan, atau kepulauan, kesetaraan gender, generasi
penerus, masyarakat rentan, masyarakat secara ekonomi
kurang mampu, masyarakat rendah status kesehatannya
dan tinggi risiko kesehatannya akibat kondisi struktural
ataupun akibat bencana.
Yang dimaksud dengan prinsip berkeadilan adalah prinsip
kesamaan dalam memberikan kesempatan kepada semua
warga terutama kepada calon mahasiswa yang berasal dari
daerah terpencil, terdepan/terluar, tertinggal, perbatasan,
atau kepulauan, kesetaraan gender, generasi penerus,
masyarakat rentan, masyarakat secara ekonomi kurang
mampu, masyarakat rendah status kesehatannya dan tinggi
risiko kesehatannya akibat kondisi struktural ataupun akibat
bencana.

- 13 Huruf b
Yang dimaksud dengan insentif adalah imbalan
dalam bentuk materi yang diberikan oleh Rumah Sakit
Pendidikan dan Wahana Pendidikan Kedokteran atas
jasa pelayanan medis yang dilakukan sesuai
kompetensinya.
Huruf c
Jumlah jam kerja di Rumah Sakit Pendidikan dan
Wahana Pendidikan Kedokteran disesuaikan dengan
standar jam kerja serta memperhatikan keselamatan
diri dan pasien.
39

Yang dimaksud dengan integrasi fungsional adalah


koordinasi dan kolaborasi antara Fakultas Kedokteran dan
rumah sakit dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
dalam pendidikan, pelayanan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat.
Yang dimaksud dengan integrasi struktural adalah
menyatunya Fakultas Kedokteran dan rumah sakit menjadi
satu satuan kerja dalam menjalankan fungsi pendidikan,
pelayanan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Ayat (1)
Sistem penjaminan mutu yang dilaksanakan secara internal
dikembangkan perguruan tinggi, sedangkan sistem
penjaminan mutu yang dilaksanakan secara eksternal
dilakukan oleh lembaga akreditasi mandiri.
Yang dimaksud dengan daerah tertentu antara lain daerah
terpencil, terdepan/terluar, tertinggal, perbatasan, kepulauan,
industri, pertambangan, atau endemis penyakit menular.
Bentuk . . .

- 17 Bentuk dukungan Pemerintah antara lain: sarana prasarana,


alat, tenaga, dan pendanaan dalam rangka mensinergikan
Mahasiswa pada saat melakukan pelayanan terhadap pasien
yang terkait status sebagai Mahasiswa sekaligus tenaga
kesehatan strategis.
Pasal 56
Yang dimaksud dengan beasiswa khusus adalah beasiswa
yang diberikan kepada Mahasiswa yang lahir di daerah tertentu,
menyelesaikan pendidikan dasar sampai dengan pendidikan
menengah di daerah kelahirannya, dan setelah lulus dari

40

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5434

7.2 Undang-undang nomor 29 tahun 2004


Undang-undang no. 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran
membahas:
16.

Praktik kedokteran adalah rangkaian kegiatan yang

dilakukan oleh dokter dan dokter gigi terhadap pasien dalam


melaksanakan upaya kesehatan;
17.

Dokter dan dokter gigi adalah dokter, dokter spesialis,

dokter gigi, dan dokter gigi spesialis lulusan pendidikan


kedokteran atau kedokteran gigi baik di dalam maupun di luar
negeri yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
18.

Konsil Kedokteran Indonesia adalah suatu badan otonom,

mandiri, nonstruktural, dan bersifat independen, yang terdiri


atas Konsil Kedokteran dan Konsil Kedokteran Gigi.
19.

Sertifikat kompetensi adalah surat tanda pengakuan

terhadap kemampuan seorang dokter atau dokter gigi untuk


menjalankan praktik kedokteran di seluruh Indonesia setelah
lulus uji kompetensi.
20.

Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap dokter dan

dokter gigi yang telah memiliki sertifikat kompetensi dan telah


mempunyai kualifikasi tertentu lainnya serta diakui secara
hukum untuk melakukan tindakan profesinya.
21.

Registrasi ulang adalah pencatatan ulang terhadap

dokter

dan

dokter

gigi

yang

telah

diregistrasi

setelah

memenuhi persyaratan yang berlaku.


22.

Surat izin praktik adalah bukti tertulis yang diberikan

pemerintah
menjalankan

kepada

dokter

praktik

dan

dokter

kedokteran

persyaratan.

41

gigi

setelah

yang

akan

memenuhi

23.

Surat tanda registrasi dokter dan dokter gigi adalah bukti

tertulis yang diberikan oleh Konsil Kedokteran Indonesia


kepada dokter dan dokter gigi yang telah diregistrasi.
24.

Sarjana

pelayanan

kesehatan

adalah

tempat

penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat


digunakan untuk praktik kedokteran atau kedokteran gigi.
25.

Pasien adalah setiap orang yang melakukan masalah

kesehatannya

untuk

rnemperoleh

konsultasi

masalah

kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang


diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung
kepada dokter atau dokter gigi.
26.

Profesi kedokteran atau kedokteran gigi adalah suatu

pekerjaan kedokteran atau kedokteran gigi yang dilaksanakan


berdasarkan suatu keilmuan, kompetensi yang diperlukan
melalui pendidikan yang berjenjang, dan kode etik yang
bersifat melayani masyarakat.
27.

Organisasi profesi adalah Ikatan Dokter Indonesia untuk

dokter dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia untuk dokter gigi.


28.

Kolegium kedokteran Indonesia dan kolegium kedokteran

gigi Indonesia adalah badan yang dibentuk oleh organisasi


profesi

untuk

masing-masing

cabang

disiplin

ilmu

yang

bertugas mengampu cabang disiplin ilmu tersebut.


29.

Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia adalah

lembaga yang berwenang untuk menentukan ada tidaknya


kesalahan yang dilakukan dokter dan dokter gigi dalam
penerapan disiplin ilmu kedokteran dan kedokteran gigi, dan
menetapkan sanksi.
30.

Menteri adalah

menteri yang tugas

dan

tanggung

jawabnya di bidang kesehatan.

7.3 Dokter keluarga/dokter layanan primer


A. DEFINISI
Dokter keluarga adalah setiap dokter yang mengabdikan
dirinya dalam

bidang profesi kedokteran maupun kesehatan yang

memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan khusus


42

di bidang kedokteran keluarga yang mempunyai wewenang untuk


menjalankan praktek dokter keluarga.
Definisi Dokter Keluarga menurut

Olesen F, Dickinson J dan

Hjortdahl P.dalam jurnal General Practice Time for A New


Definition, BMJ; 320:3547. 2000, Dokter Keluarga adalah:

Dokter yang dididik secara khusus untuk bertugas di lini


terdepan sistem pelayanan kesehatan; bertugas mengambil
langkah awal penyelesaian semua masalah yang mungkin
dimiliki pasien.
Melayani individu dalam masyarakat, tanpa memandang

jenis penyakitnya ataupun karakter personal dan sosialnya,


dan

memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia

dalam sistem pelayanan kesehatan untuk

semaksimal

mungkin kepentingan pasien.

Berwenang secara mandiri melakukan tindak medis mulai


dari pencegahan, diagnosis, pengobatan, perawatan dan
asuhan paliatif, menggunakan dan memadukan ilmu-ilmu
biomedis, psikologi medis dan sosiologi medis.

Secara
berprofesi

singkat
khusus

dapat

didefinisikan

sebagai

Dokter

sebagai
Praktik

Dokter
Umum

yang
yang

menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Tingkat Primer dengan


menerapkan prinsip-prinsip Kedokteran keluarga.

B. SEJARAH & PERKEMBAGAN


Kegiatan untuk mengembalikan pelayanan dokter keluarga di
Indonesia telah dimulai sejak tahun 1981 yakni dengan didirikannya
Kelompok Studi Dokter Keluarga. Pada Tahun 1990 melalui
kongres yang kedua di Bogor, nama organisasi dirubah menjadi
Kolese Dokter Keluarga Indonesia (KDKI). Sekalipun organisasi ini
sejak tahun 1988 telah menjadi anggota IDI, tapi pelayanan dokter
keluarga di Indonesia belum secara resmi mendapat pengakuan baik
dari profesi kedokteran ataupun dari pemerintah.
Untuk lebih meningkatkan program kerja, terutama pada
tingkat internasional, maka pada tahun 1972 didirikanlah organisasi
43

internasional dokter keluarga yang dikenal dengan nama World of


National

College

and

Academic

Association

of

General

Practitioners / Family Physicians (WONCA). Indonesia adalah


anggota dari WONCA yang diwakili oleh Kolese Dokter Keluarga
Indonesia.
Untuk Indonesia, manfaat pelayanan kedokteran keluarga tidak
hanya untuk mengendalikan biaya dan atau meningkatkan mutu
pelayanan

kesehatan,

akan

tetapi

juga

dalam

rangka

turut

mengatasi paling tidak 3 (tiga) masalah pokok pelayanan kesehatan


lain yakni:

Pendayagunaan dokter pasca PTT

Pengembangan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat

Menghadapi era globalisasi


Di

Indonesia

kedokteran

kebijaksanaan

keluarga

dilakukan

pengembangan

melalui

berbagai

pelayanan

cara.

Dalam

beberapa tahun terakhir pada beberapa fakultas kedokteran dari


beberapa universitas terkemuka telah dilakukan upaya-upaya untuk
mengintegrasikan pelayanan kedokteran keluarga dalam kurikulum
pendidikan dokter yakni sesuai dengan anjuran WHO bahwa "family
medicine" selayaknya diintegrasikan dalam pendidikan "community
medicine" karena kedekatannya. Akan masih diperlukan waktu untuk
mendapatkan tetapi produk dari sistem pendidikan kedokteran ini
yakni dokter umum lulusan fakultas kedokteran yang mempunya
wawasan

kedokteran

keluarga

karena

kebijakan

ini

baru

dikembangkan.
Sementara itu bagi dokter umum lulusan fakultas kedokteran
sebelumnya yang saat ini ada di masyarakat, untuk mendapatkan
kompetensi khusus selaku dokter keluargaharus dilakukan dengan
cara mengikuti pelatihan secara terprogram dan bekesinambungan.
Dalam beberapa tahun terakhir telah banyak dilakukan program dan
upaya konversi dari dokter umum menjadi dokter keluarga yang
bersertifikat dan diakui melalui pelatihan-pelatihan. Kurikulum yang
telah

disepakati

dari

hasil

rumusan
44

kerjasama

tripartid

pengembangan dokter keluarga (IDI / KDKI-FK-Depkes) meliputi


empat paket, yaitu :

Paket A: pengenalan konsep kedokteran keluarga,

Paket B: manajemen pelayanan kedokteran keluarga,

Paket C: ketrampilan klinik praktis,

Paket

D:

pengetahuan

klinik

mutakhir

yang

disusun

berdasarkan golongan usia.


C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pelayanan dokter keluarga mencakup bidang
amat luas sekali. Jika disederhanakan secara umum dapat dibedakan
atas dua macam :

Kegiatan yang dilaksanakan


Pelayanan yang diselenggarakan oleh dokter keluarga harus

memenuhi syarat pokok yaitu pelayanan kedokteran menyeluruh


CMC (comprehensive medical services). Karakteristik CMC :
1. Jenis pelayanan yang diselenggarakan mencakup semua jenis
pelayanan kedokteran yang dikenal di masyarakat.
2. Tata cara pelayanan tidak diselenggarakan secara terkotakkotak

ataupun

terputus-putus

melainkan

diselenggarakan

secara terpadu (integrated) dan berkesinambungan (continu).


3. Pusat perhatian pada waktu menyelenggarakan pelayanan
kedokteran

tidak

memusatkan

perhatiannya

hanya

pada

keluhan dan masalah kesehatan yang disampaikan penderita


saja, melainkan pada penderita sebagai manusia seutuhnya.
4. Pendekatan pada penyelenggaraan pelayanan tidak didekati
hanya dari satu sisi saja, melainkan dari semua sisi yang
terkait (comprehensive approach) yaitu sisi fisik, mental dan
sosial (secara holistik).

Sasaran pelayanan
Sasaran pelayanan dokter keluarga adalah kelurga sebagai

suatu

unit.

Pelayanan

dokter

keluarga

harus

memperhatikan

kebutuhan dan tuntutan kesehatan keluarga sebagai satu kesatuan,


harus memperhatikan pengaruhmasalah kesehatan yang dihadapi
45

terhadap keluarga dan harus memperhatikan pengaruh keluarga


terhadap masalah kesehatan yang dihadapi oleh setiap anggota
keluarga.

Batasan pelayanan kedokteran keluarga


Batasan pelayanan kedokteran keluarga ada banyak macamnya.
Dua diantaranya yang dipandang cukup penting adalah:
5. Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan kedokteran yang
menyeluruh yang memusatkan pelayanannya kepada keluarga
sebagai satu unit, dimana tanggung jawab dokter terhadap
pelayanan kesehatan tidak dibatasi oleh golongan umur atau
jenis kelamin, tidak juga oleh organ tubuh atau jenis penyakit
tertentu saja.
6. Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan spesialis yang
luas

yang

bertitik

tolak

dari

suatu

pokok

ilmu

yang

dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu lainnya terutama


ilmu penyakit dalam, ilmu kesehatan anak, ilmu kebidanan
dan kendungan, ilmu bedah serta ilmu kedokteran jiwa yang
secara keseluruhan membentuk satu kesatuan yang terpadu,
diperkaya dengan ilmu perilaku, biologi dan ilmu-ilmu klinik,
dan karenanya mampu mempersiapkan setiap dokter agar
mempunyai

peranan

unik

dalam

menyelenggarakan

penatalaksanaan pasien, penyelesaian masalah, pelayanan


konseling serta dapat bertindak sebagai dokter pribadi yang
menkoordinasikan seluruh pelayanan kesehatan.

46

8. KESIMPULAN
Dokter

Bagus,

seorang

dokter

yang

baru

lulus

program

pendidikan profesi dokter, belum dapat berpraktek sebagai


dokter keluarga/dokter layanan primer karena belum menempuh
pendidikan dokter layanan primer setara spesialis.

9. DAFTAR PUSTAKA
1. Azwar, Azrul. 1995. Pengantar Pelayanan Dokter Keluarga. IDI: Jakarta.
2. Azwar, Azrul ; Gan, Goh Lee ; Wonodirekso, Sugito. 2004. A Primer On Family
Medicine Practice. Singapore International Foundation: Singapore.
3. Danakusuma, Muhyidin. 1996.

Pengantar

Kesehatan Masyarakat dan

Kedokteran Komunitas. IDI: Jakarta.


4. Danasari. 2008. Standar Kompetensi Dokter Keluarga. PDKI: Jakarta.
5. Qomariah. 2000. Sekilas Kedokteran Keluarga. FK-Yarsi: Jakarta.
6. Ali, Bahjuri Pungkas, dkk. 2005. Kajian kebijakan perencanaan
tenaga kesehatan. Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat:
Bappenas.
7. Alisjahbana,

Armida

pembangunan

S.

2010. Laporan

milenium

pencapaian

Indonesia 2010.

Kementerian

Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas.


8. http://sipuu.setkab.go.id/PUUdoc/173839/UU0202013.pdf
9. http://www.kki.go.id/index.php/subMenu/1016

47

tujuan

Anda mungkin juga menyukai