Anda di halaman 1dari 1

Dua metode yang lazim digunakan untuk memproduksi pulp

proses kayu asah batu dan kayu asah mesin penghalus.

mekanis ialah

a. Batu asah
Tepatnya adalah sebuah batu besar yang diputar pada sumbunya sedang
permukaan tangensial kayu batang ditekan terhadap permukaannya. Suatu
pengoyakan mekanis merobek serat-serat individual, bagian-bagian serat, atau
berkas-berkas serat dari permukaan kayu, dan sesudah itu suatu aliran air
membawa pergi serat-serat yang terkumpul tersebut.
b. Mesin Penghalus
Suatu metode pembuatan pulp mekanis yang lebih baru dan lebih populer
melibatkan penggunaan mesin penghalus ( disebut penghalus berlempeng
rangkap ) yang terdiri atas dua lempeng logam beralur yang dapat dirapatkan
dan diputar pada arah yang berlawanan. ( Variasi pengaturan ini ialah satu
lempeng dan yang lain berputar; mesin yang digambarkan secara ini disebut
penghalus lempeng tunggal. ) Pada kedua tipe mesin penghalus, tatal-tatal kayu
digerakkan oleh suatu mekanisme pengumpanan sekrup kedalam pusat mesin
dengan tatal-tatal yang harus lewat diantara dua lempeng yang diletakkan
secara rapat; gerak mekanis yang dihasilkan mengubah tatal-tatal menjadi serat.
Karena pemisahan serat dicapai dengan hanya menarik lepas atau mengoyak
tatal kayu, sedikit saja bahan yang hilang dalam proses pembuatan pulp
sepanjang serat cukup lentur untuk menghindari penghancuran dan terjadinya
debu. Pada pemisahan mekanis, proporsi bahan baku kayu yang menjadi serat
berguna pada umumnya pada tingkat antara 95-99%, suatu kenyataan yang
secara relatif berarti pulp biaya rendah. Karena sedikit yang hilang dalam
pemisahan, selulosa, hemiselulosa dan lignin yang menyusun kayu semuanya
menjadi bagian dari pulp
yang dihasilkan. Lignin yang berfungsi untuk
memperkuat kayu utuh lewat pengkakuan terhadap serat-serat, terus memberi
kekakuan pada serat-serat pulp mekanis. Serat-serat yang kaku ini memiliki
potensi ikatan serat ke serat yang kecil dan membentuk lembaran yang
kasar dan tebal. Kertas yang terbentuk karenanya memiliki kekuatan yang
rendah dan kualitas permukaan yang jelek. Kehadiran lignin dalam pulp mekanis
juga menyebabkan masalah yang lain, satu hal yang berhubungan dengan
ketahanan jangka lamanya. Lignin dan karbohidrat-karbohidrat tertentu menjadi
kuning dalam jangka lama, terutama apabila terpajankan pada sinar ultra ungu
sinar matahari; inilah sebab warna kuning yang umum terlihat pada kertas-kertas
koran yang tua.
Suatu variasi cara pembuatan pulp mekanis islah proses
termomekanis. Disini tatal tatal dikenakan uap yang sangat panas pada suhu
1200 1350C saat bergerak melewati mesin penghalus (berarti bahwa
penghalusab dilakukan dibawah tekanan). Panas berfungsi melunakkan lignin,
menyebabkan pemisahan serat yang lebih rendah daripada yang terjadi dalam
pembuatan pulp mekanis secara murni. Kekuatan dan peresapannya keduanya
meningkat. Pulp termomekanis umumnya disebut TMP.

Anda mungkin juga menyukai