I.
KOMPETENSI UMUM
Untuk mengetahui dan memahami cara-cara penentuan nilai
Minimum Inhibitory Concentration (MIC) dan penentuan koefisien
II.
III.
PRINSIP
Prinsip dari percobaan ini yaitu penentuan nilai MIC dari sampel
So klin Ungu berdasarkan penghambatan pertumbuhan bakteri uji
Shigella Dysentriae dalam medium Nutrien Broth (NB) diberi berbagai
tingkat pengenceran sampel desinfektan yang diinkubasikan pada
suhu 37 C selama 1 x 24 jam dalam inkubator. Dan penentuan
koefisien fenol dari pengenceran sampel So klin Ungu dengan melihat
daya mematikan dari larutan baku fenol dengan menggunakan bakteri
uji Shigella Dysentriae.
IV.
KAJIAN TEORI
Desinfektansia adalah zat-zat kimiawi yang digunakan untuk
mengurangi jumlah mikroorganisme di pelbagai macam lingkungan
hidup atau benda mati dengan jalan mematikan atau menghentikan
pertumbuhan hama pathogen yang terdapat padanya (Tjay,2008)
digunakan untuk
dibagi
dalam
beberapa
golongan,
yaitu
(Hasdianah, 2012) :
1. Golongan phenol dan turunannya
Misalnya,: phenol, cresol, exylresorcinol, hexachlorophene.
Larutan phenol 2-5% dipakai sebagai desinfektan pada sputum,
urine, feces atau alat-alat terkontaminasi. Virus dan bakteri
bentuk spora, lebih tahan lama terhadap phenol disbanding
dengan bakteri bentuk vegetative, daya germicida phenol akan
berkurang pada suhu rendah dan bila ada sabun.
Orang yang pertama kali menggunakan phenol (carbolic acid)
sebagai desinfektan adalahJoseph Lister (1827-1912), seorang
ahli bedah Inggris. Phenol juga dipakai sebagai desinfektam
standart untuk mengatur kekuatan lainnya. Prinsip kerja phenol
adalah mendenaturasikan protein.
2. Alkohol
Etil alkohol merupakan desinfektan yang paling sering dipakai
untuk desinfeksi kulit, digunakan kadar etil alkohol
70%. Daya
c.
d.
e.
f.
yang
baik,
jadi
yang
dapat
membunuh
mampu menghasilkan
mikroorganisme
patogenik
dan
aktivitas
larutan
desinfektan
dalam
membunuh
c.
V.
memenuhi syarat.
Jika koefisien fenol yang diperoleh lebih kecil dari 0,05, sampel
ke
dalam
tabung
2,
campurkan
sampai
terendah
yang
pada
masih
tabung
reaksi.
memperlihatkan
VI.
HASIL PENGAMATAN
A. Tabel pengamatan
1. Uji MIC
KLP
pengencera
Keterangan
II
III
1 : 20
1 : 40
1 : 80
1 : 160
1 : 320
1 : 640
1 : 1280
1 : 20
1 : 40
1 : 80
1 : 160
1 : 320
1 : 640
1 : 1280
1 : 20
1 : 40
1 : 80
1 : 160
1 : 320
1 : 640
1 : 1280
IV
1 : 20
1 : 40
1 : 80
1 : 160
1 : 320
1 : 640
1 : 1280
1 : 20
1 : 40
1 : 80
1 : 160
1 : 320
1 : 640
1 : 1280
Waktu
Pengenceran
1 : 80
1 : 90
1 : 100
10
15
III
IV
10
15
10
15
10
15
10
15
Waktu
Pengenceran
1 : 140
1 : 160
1 : 180
1 : 200
1 : 220
10
15
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
Fakultas Farmasi
Universitas Muslim Indonesia
B. Foto pengamatan
1. Uji MIC
Kapas
Rak tabung
Bakteri
Tabung reaksi
Medium
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
Fakultas Farmasi
Tabung reaksi
Medium
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
Fakultas Farmasi
Tabung reaksi
Medium
VII.
PEMBAHASAN
Desinfektan adalah zat
kimia
Nama pengamatan : Deret 4
(sampel So Klin)
yang
digunakan
pada
benda-
aktivitas
larutan
desinfektan
dalam
membunuh
empat
dimasukkan
dalam
tabung
reaksi
ke
lima
(1:320)
ditumbuhi
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015. Peuntun Praktikum Analisis Mikrobiologi Farmasi.
Universitas Muslim Indonesia : Makassar
Hasdianah,
Dr.
2012.
Mikrobiologi
untuk
Mahasiswa
Kebidanan,
2002.
Membuat
dan
Memanfaatkan
Pestisida
Ramah
Penerbit
buku
kedokteran EGC:Jakarta.
Radji, Maksum. 2011. Buku Ajar Mikrobiologi : Panduan Mahasiswa
Farmasi dan Kedokteran. EGC : Jakarta
IX. Lampiran
a. Skema Kerja
1. Pembuatan Medium NB (Nutrien Broth)
Ditimbang bahan-bahan
ANDI MISNA SAFRYANA
AFRIZAL
150 2013 0153
Semua tabung dari deret II, deret III, dan deret IV diinkubasi
pada suhu 37oC selama 1 x 24 jam. Diamati perubahan yang
terjadi berupa kekeruhan medium
b. Larutan baku fenol
Pertama-tama disiapkan alat dan bahan
Disiapkan 3 tabung reaksi yang berisi pengenceran sampel
1:80, 1:90, dan 1:100 (deret 1), dan dimasukkan ke dalam
wadah berisi air es
Dan 9 tabung yang beirisi 5 ml medium Nutrien Broth (NB)
yang dibagi menjadi 3 deret (deret II, III, dan IV) masingmasing 3 tabung
Kemudian dari tabung pertama deret pertama dipipet 5 mL ke
dalam tabung ke-1 deret II dimasukkan suspensi biakan
bakteri sebanyak 1 ose kemudian didiamkan 30 detik
Dipipet lagi 5 mL dari tabung ke-2 deret I kedalam tabung ke-2
deret II dimasukkan suspensi bakteri sebanyak 1 ose
kemudian didiamkan 30 detik
Hal yang sama dilakukan pada tabung ke-3, dari deret I ke
deret II
Kemudian diistirahatkan selama 5 menit
Dari tabung ke-1 deret I, dipipet 5 mL dimasukkan kedalam
ANDI MISNA SAFRYANA
AFRIZAL
150 2013 0153
Dipipet lagi 5 mL dari tabung ke-2 deret I, kedalam tabung ke2 deret IV dimasukkan suspensi bakteri sebanyak 1 ose
kemudian didiamkan 30 detik
Hal yang sama dilakukan pada tabung ke-3 dari deret I ke
deret IV
Kemudian diistirahatkan selama 15 menit. Semua tabung dari
deret II, deret III, dan deret IV diinkubasi pada suhu 37 oC
selama 1 x 24 jam
ANDI MISNA SAFRYANA
AFRIZAL
150 2013 0153
b. Uraian Bahan
1. Air suling (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi
: AQUA DESTILLATA
Nama lain
RM / BM
: H2O/18,02
Pemerian
Kegunaan
: Sebagai pelarut
: Phenolum
Nama lain
: Fenol
RM / BM
: C6H5OH / 11
Rumus Bangun :
Pemerian
OH-
Kelarutan
Penyimpanan
Khasiat
: Desinfektan
c. Uraian Sampel
So Klin Lantai (Ungu)
Komposisi
: Benzalkonium Chloride 50 : 1,5%
ANDI MISNA SAFRYANA
AFRIZAL
150 2013 0153
Peringatan
Produksi
lebih nyaman.
: Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
: PT. WINGS SURYA, SURABAYA