Bagian berbahaya dari amalgam adalah air raksanya. Unsur ini akan
mengalami proses pelepasan atau penguapan pada saat tirturasi, kondensasi,
dan pemolesan. Air raksa dalam bentuk uap ini yang memiliki sifat yang
sangat toksik.
2. Kekuatan
Kekuatan merupakan salah satu karakteristik penting yang harus dimiliki
bahan tambal, termasuk amalgam. Apabila bahan tambal kurang kuat akan
mudah sekali utuk patah, terutama di daerah tepi. Patahan ini akan
mempercepat terjadinya korosi, karies sekunder, serta kegagalan klinis yang
lebih berat.
3. Daya alir atau creep
Menurut ADAS no.1 untuk bahan tambal amalgam dipersyaratkan
mempunyai daya alir dibawah 3%. Tingkatan daya alir menurut penelitian
terbukti berhubungan dengan kerusakan tepi amalgam, yaitu makin tinggi
daya alir makin besar tingkat kerusakan tepinya.
4. Perubahan Dimensi
Idealnya amalgam tidak mengalami perubahan dimensi sama sekali, namun
sayangnya hal ini terjadi pada amalgam baik yang terlihat secara visual
maupun yang berlangsug secara mikroskopis. Secara visual perubahan
dimensi dapat menyebabkan gagalnya tambalan amalgam karena karies
ekunder, patahnya tepi tambalan, atau pecahnya tambalan. Di tingkat
mikroskopis, perubahan dimensi menyebabkan korosi, tarnish, perubahan
serta tekanan yang berkaitan dengan daya kunyah.
5. Perambatan panas
Sebagai bahan logam, amalgam memiliki sifat yang baik
sebagai penghantar panas. Pada kondisi ekstrim sifat ini
dapat mengganggu pulpa pada gigi bertambalan amalgam.
Penggunaan semen dasar adalah salah satu cara agar ada
isolator yang mencegah perambatan panas dari tambalan
amalgam sampai ke pulpa