LAPORAN OBSERVASI
PT. SOLO MURNI BOYOLALI
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Industri dengan dosen
pengampu: Drs. Bambang Prawiro, M.M.
Disusun oleh :
Deny prabowo
Muchamad Yusuf A.R
K2513016
K2513041
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadhirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
danhidayah-Nya penulis berada dalam keadaan sehat walafiat sehingga telah
dapatmenyelesaikan tugas laporan ini yang telah kami susun sedemikian rupa
berdasar kanbukti-bukti yang ada dan referensi dari berbagai sumber.
Keberhasilan penulisan laporan ini tidak terlepas dari bantuan serta arahan
dari berbagai pihak baik itu secara individu maupun secara umum terutama
bimbingan dan pengarahan yang tulus dan ikhlas dari pembimbing, untuk itu
penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Drs. Bambang Prawiro, M.M selaku dosen Pembimbing.
2. Orang tua tercinta yang terus memberikan motivasi.
3. Teman-teman seperjuangan yang telah mendukung dan memberi arahan
serta kritikan demi terselesainya laporan ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan yang terdapat di dalamnya, untuk itu penulis sangat mengharapkan
adanya kritikan dan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan
laporan ini.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi penulis sendiri dan orang lain pada masa-masa yang akan datang.
DAFTAR ISI
ii
HALAMAN JUDUL...............................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................1
1.2 Tujuan Observasi........................................................................2
1.3 Manfaat Observasi......................................................................2
1.4 Waktu dan Tempat......................................................................2
1.5 Metode Pengumpulan Data........................................................3
1.6 Pembatasan Masalah...................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Bengkel.....................................................................4
2.2 Macam Bengkel..........................................................................5
2.3 Syarat-syarat Bengkel.................................................................6
2.4 Pembagian Ruangan...................................................................7
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Sejarah dan Perkembangan.........................................................9
3.2 Visi dan Misi.............................................................................10
3.3 Struktur Organisasi Perusahaan................................................11
3.4 Denah Perusahaan.....................................................................14
3.5 Produksi....................................................................................15
3.6 Pemasaran Produk....................................................................20
3.7 Kondisi Bengkel Mesin Perkakas.............................................20
3.8 Daftar Ruangan.........................................................................22
3.9 Keselamatan Kerja....................................................................24
3.10 Denah Bengkel.......................................................................25
3.11 Prosedur Pergantian Spare Part...............................................26
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan...............................................................................28
4.2 Kritik dan Saran........................................................................29
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................30
LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bengkel Maintenance dan repair dapat didefinisikan sebagai Bengkel
(shop) yang melakukan pekerjaan - pekerjaan perbaikan pembetulan,
perawatan/pemelihraan dan bongkar - pasang alat-alat, perkakas - perkakas,
mesin - mesin, motor - motor bakar dan sebagainya. Maintenance dan rapair
dapat juga diartikan sebagai tindakan berkelanjutan atau continue untuk
menjaga dan mencegah mesin mesin dari kerusakan kerusakan yang dapat
menyebabkan proses produksi terhenti.
Proses maintenance dan repair pada umumnya dilakukan pada sebuah
bengkel atau perusahaan besar yang memiliki jumlah barang produksi yang
besar dan bervariasi. Perlu kita sadari bahwa sampai saat ini semakin banyak
mesin mesin produksi yang muncul dan berbeda beda merknya sehingga
membutuhkan
penanganan
dan
perawatan
secara
berkala.
Bengkel
maintenance dan repair juga berfungsi untuk menghasilkan spare parts dari
mesin mesin produksi yang sudah tidak bisa digunakan lagi atau mengalami
kerusakan. Hal ini mencegah kerugian perusahaan apabila suatu saat ada
bagian mesin yang rusak dan membutuhkan pergantian spare parts secara
cepat sehingga proses produksi bisa terus berjalan.
Dalam perusahaan pasti ada manajemen industri. Manajemen di suatu
pabrik maupun instansi sekolah selain untuk tercapainya tujuan yang telah
direncanakan juga agar didapatkan efisiensi dalam proses pembuatan barang
dan jasa. Suatu manajemen mutlak diperlukan karena dengan manajemen yang
baik akan tercipta suatu proses yang baik dan manghasilkan hasil (produk)
yang memuaskan pula. Manajemen operasi merupakan pelaksanaan kegiatankegiatan manajerial yang dibawakan dalam perencanaan, pembaharuan,
pengorganisasian, pengoperasian, dan pengawasan sistem-sistem produktif.
Dalam rangka memperdalam pengetahuan mahasiswa tentang manajemen
suatu industri, maka penulis melakukan observasi tentang manajemen industri
di PT. Solo Murni Boyolali
Solo Murni.
6. Mahasiswa dapat menambah wawasan akan pengetahuannya tentang
manajemen dalam sebuah perusahaan yang nantinya dapat diterapkan
mahasiswa dalam dunia kerja, dunia industri maupun dunia usaha.
1.3 Manfaat Observasi
Adapun manfaat yang dapat kami peroleh dari observasi kami di PT. Solo
Murni, yaitu :
1. Observasi ini memberikan sumbangsih keilmuan yang bermanfaat bagi
dunia perusahaan mengenai observasi dan evaluasi di PT.Solo Murni .
2. Memberikan bekal pelatihan kepada mahasiswa dalam melakukan
observasi.
3. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang Managemen Industri.
4. Observasi ini dapat menjadi bahan referensi penelitian lain bagi penulisan di
masa yang akan datang dibidang permasalahan sejenis atau bersangkutan .
5. Bagi industry yang dituju dapat dijadikan sebagai evaluasi tentang tata letak
dan kelayakan bengekel pemesinan.
1.4 Waktu dan Tempat
Kegiatan observasi dilakukan di PT. Solo Murni maupun di bengkel
maintenance dan repair PT. Solo Murni yang secara rinci sebagai berikut :
Hari
: Sabtu
Tanggal
: 9 Mei 2015
Waktu
Tempat
BAB II
LANDASAN TEORI
pengolahan-pengolahan,
produksi,
pembuatan
alat-alat,
pengerjaan-pengerjaan
kontruksi-kontruksi,
pekerjaan)
dalam
spesialisasi
pekerjaan
tertentu
dengan
Dengan
demikian
tidak
simpang
siur
lsehingga
kegunaannya
tidak
kerja.
Kamar Pemimpin
Dari tempat ini kepala bagian bengkel, atau instruktur mengatur, memimpin,
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Sejarah dan Perkembangan
PT.Solo Murni berdiri pada tahun 1975 yang terletak di Jalan A.Yani 378
Kerten, Kecamatan Laweyan, Surakarta (sekarang merupakan kantor pusat). Pada
waktu itu perusahaan belum memproduksi, melainkan hanya menerima jasa
pemesanan buku tulis.
Pada tahun 1976, perusahaan mulai menggunakan nama PT. Solo Murni
dan mulai memproduksi buku tulis dengan merek SM. Perusahaan mulai
menanamkan investasinya berupa mesin tradisional yaitu mesin garis dengan
gerakan tangan 3 unit, mesin potong 3 unit dan mesin jahit 2 unit.
Tahun 1980 merek buku tulis SM diganti dengan merek KIKY yang
diambil dari nama anak kedua dari Bapak Sinyo Haryanto selaku pemilik PT. Solo
Murni. Perusahaan mulai menembah produk berupa kertas surat dan kertas kado,
serta mendatangkan mesin cetak dua warna dari Jerman sebanyak 1 unit, mesin
jahit semi otomatis ( kecepatan 4 kali kapasitas mesin lama) sebanyak 1 unit dan
mesin potong 1 unit, kemudian tahun 1982, perusahaan mengadakan penambahan
mesin cetak warna dan mesin lipat otomatis 1 unit.
Pada tahun 1985, perusahaa menambah area produksi atau cabang yang
berada di Jalan Solo Boyolali Km 14, Bangak, Banyudono Boyolali yang
merupakan unit produksi yang baru. Hal ini dilakukan karena permintaan yang
terus menungkat. Selain didukung dengan pengelolaan yang baiak dan adanya
kerjasama antara pimpinan perusahaan dengan bawahan, maka perusahaan
berkembang pesat. Sampai sekarang PT. Solo Murni mendirikan cabang - cabang
di Medan, Jakarta, Surabaya, Bali dan Lombok.
Logo Kiky dibawah menggambarkan bahwa produk Kiky tersedia dan
digunakan oleh semua usia, dari anak-anak sampai orang dewasa. Logo ini juga
menggambarkan visi bahwa produk Kiky menyertai langkah setiap penggunanya,
dalam rangka mencapai prestasi mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai
pendidikan tinggi.
10
11
12
2) Manajer Teknik.
Bertugas menjalankan kebijaksanaan yang dirumuskan oleh General
Manager Plan serta menjaga harta kekayaan perusahaan. Dalam
menjalankan tugasnya menajer teknik dibantu oleh :
a) Bagian Listrik.
b) Bagian Diesel.
c) Bagian Reparasi dan Pemeliharaan.
3) Manajer Gudang.
Dalam menjalankan tugasnya manager gudang dibantu oleh :
a) Bagian Penerimaan.
b) Bagian Gudang.
c) Bagian Sparepart.
4) Manajer Umum, bertugas :
a) Mengurusi bidang personalia perburuhan yang meliputi :
Pengadaan,
pengangkatan,
pemberhentian
dan
perselisihan
kegiatan
pemasaran
dan
bersama
Direktur
Utama
13
mambantu
General
Manager
Business
untuk
14
31
32
30
GUDANG
51
33
R. GENSET
GUDANG
EXPORT
32
34
37
PPIC
TOILET
36
40
39
TITIKKUMPULSEMENTARA
VARNISH
41
CETAK
42
CETAK
CETAK
38
43
45
27
46
26
44
BIELOMATIK
JAHIT
ROTEX
28
GIFTBOX
29
POND
48
47
49
52
10
KANTIN
MUSHOLLA
AWUL
PACKING
25
50
24
23
APAR
21
TAB
VERNISH
TOILET
7
6
TAB
KOLBUS
ALARM DARURAT
JALUR EVAKUASI
KANTOR
PRODUKSI
16
20
15
14
QC
TOILET
11
17
4
BENGKEL
MANUAL
HANDMADE
22
HRD
19
13
18
PERSONALIA
12
BEA CUKAI
P3K
SPSI
TITIKKUMPUL
1
POS
POS
KO PERASI
15
3.5 Produksi
Bahan yang digunakan untuk produksi dalam suatu usaha percetakan ini
terdiri dari dari dua macam, yaitu bahan baku dan bahan pembantu.
1. Bahan baku.
Bahan baku adalah bahan yang menjadi kebutuhan dasar suatu unit barang
yang tanpa dia barang tersebut tidak pernah terbentuk. Di dalam proses
produksi buku tulis KIKY ukuran standar isi 38 lembar, perusahaan
menggunakan bahan baku :
a. Bagian isi.
Jenis kertas atau bahan baku yang digunakan sebagai bagian isi adalah
HVS 58 gram, ukuran 64 x 100 cm.
b. Bagian Cover.
Kertas yang digunakan sebagai bahan baku untuk mencetak cover atau
sampul buku adalah kertas Invory 170 gram, ukuran 65 x 102 cm. Berat
kertas Invory ini bermacammacam, yaitu 210 gram, 200 gram, 170
gram, 150 gram.
2. Bahan Pembantu.
Selain bahan baku diatas, ada bahan yang menunjang dalam proses produksi,
walaupun tidak pokok tetapi sangat berguna dalam membantu proses cetak
dan yang disebut sebagai bahan pembantu. Bahan pembantu tersebut adalah:
a. Film.
Film adalah alat untuk mencetak desain cover maupun isi dari buku
tulis. Film ini juga digunakan sebagai bahan untuk menghasilkan tulisan
pada plastik, dan memindahkan tulisan pada plate seng untuk
selanjutnya di repro dan diexpose agar gambar atau tulisan timbul plate
seng dan siap untuk dicetak.
b. Plate.
Plate adalah alat yang dimasukkan kedalam mesin cetak yang nantinya
akan menimbulkan cetakan. Biasanya plate ini terbuat dari seng atau
alumunium.
16
c. Plate Cleaner.
Digunakan untuk membersihkan kotoran pada plate seng bagian yang
tidak mencetak (non image area) lebih peka terhadap air.
d. Gom.
Sebagai bahan penghapus file bila ada yang salah pada film.
e. Bensin dan minyak tanah.
Untuk membersihkan bahanbahan pokok yang tersisa misalnya tinta,
mencuci rol karet, mencuci plate, mencuci rolrol penintaan, mencuci
silinder.
f. Lem.
Digunakan untuk mengelem buku waktu dibending.
g. Plastic pack.
Digunakan untuk mengepak buku buku setelah selesai diproduksi.
h. Air.
Untuk membersihkan sisa sisa bahan kimia yang masih tersisa dalam
film. Sebagai pencuci rol dan campuran tinta agar rol dengan plate tidak
lengket saat proses cetak.
3. Mesin - mesin.
Mesin mesin yang digunakan untuk proses produksi antara lain:
a. Mesin Plate Masker.
Mesin untuk membuat plate dari isi dan sampul buku tulis.
b. Mesin Roto.
Mesin Roto ini digunakan untuk mencetak cover yang sudah dibuat
dalam bentuk plate. Kapasitas yang dicapai mesin dalam tiga shift untuk
satu hari adalah :
1) Hasil proses roll : 11.3
2) Hasil proses rim : 351.2
c. Mesin Will.
Mesin ini digunakn untuk mencetak isi dari buku tulis. Bahan yang
digunakan adalah satu kaleng tinta grey yang dapat digunakan dalam
satu minggu. Sedangkan kapasitas yang dicapai mesin dalam tiga shift
untuk satu hari adalah hasil rim : 174 rim.
17
18
3) Bagian Cetak.
Setelah isi buku selesai diletakkan diatas plate maker dan
menghasilkan plate, kemudian dicetak dengan menggunakan mesin
Will. Isi buku masih berbentuk gulungan besar dan siap dimasukkan
ke dalam mesin pemotong. Sedangkan untuk cover, setelah dibuat
plate dalam mesin plate maker kemudian dicetak dalam mesin roto
sehingga keluar sudah berbentuk potongan ukuran 65 x 100 cm.
b. Departemen Finishing.
Pada departemen finishing terdiri dari beberapa bagian, yaitu :
1) Bagian Potong.
Isi buku yang sudah dicetak dalam bentuk gulungan besar siap
untuk dipotong, selesai dipotong, isi buku dikirim ke bagian lipat.
2) Bagian Lipat.
Pada bagian ini kegiatannya berupa melipat hasil cetakan (dalam
bentuk 9 mata). Kegiatan ini dapat dilakukan dengan manual
maupun dengan mesin. Mesin yang sudah digunakan adalah mesin
lipat MBO Biner GMBK dan Co eks Jerman.
Lipatan buku terdiri dari :
a) Isi 38 dilipat menjadi 19 tekukan.
b) Isi 60 dilipat menjadi 30 tekukan.
c) Isi 100 dilipat menjadi 50 tekukan.
Hasil lipatan isi buku kemudian digabung dengan cover dan siap
untuk dijahit. Berbeda dengan isi buku, setelah cover buku selesai
dicetak kemudian langsung masuk ke dalam mesin pond yang
berfungsi untuk melipat cover dan member lem di tengah lipatan
cover buku. Setelah cover buku dan isi buku selesai dilipat,
kemudian dimasukkan ke dalam stock bahan jadi dan akan
diambil sesuai dengan kebutuhan.
3) Bagian Jilid.
Isi buku dan cover yang telah disatukan di jahit dengan
menggunakan mesin jahit kawat (mesin yunior ). Setelah itu
dimasukkan kedalam mesin potong tiga sisi yang berfungsi untuk
19
20
2. Sirkulasi udara
Bengkel mesin perkakas PT. Solo Murni memiliki 2 sumber sirkulasi
udara, yakni :
a. Vetilasi Alam
21
b. Kipas
3. Warna Dinding
Bengkel mesin perkakas PT. Solo Murni menggunakan 1 jenis warna
dinding yakni putih. Hal tersebut berfungsi untuk membantu pencahayaan di
dalam bengkel agar pekerja nyaman saat bekerja.
4. Penerangan
Penerangan yang digunakan di bengke perkakas ini terdiri dari 2 sumber,
yakni penerangan alam dari sinar matahari yang masuk melalui ventilasi
udara dan penerangan buatan yang berasal dari lampu yang dipasang di dalam
bengkel.
22
5. Ruangan
Ruangan bengkel PT. Solo Murni memiliki bentuk letter L dimana
ruangan persegi panjang pertama terdapat 3 mesin bubut, 2 mesin frais, dan
ruang peralatan mesin sedangkan ruangan persegi panjang yang kedua
terdapat ruang pimpinan, ruang cuci, ruang bahan, ruang hasil bekas, mesin
gerinda, dan mesin las listrik.
3.8 Daftar Ruangan di bengkel mesin perkakas PT. Solo Murni antara lain :
1. Ruang pimpinan
Ruang pimpinan adalah ruangan yang digunakan pimpinan untuk bekerja.
23
2. Ruang Bengkel
Ruang bengkel adalah ruangan yang digunakan untuk bekerja.
3. Ruang Alat
Ruang alat adalah ruangan yang digunakan untuk menata peralatan bengkel.
4. Ruang Gudang
Ruang gudang adalah ruang untuk menyimpan semua baranng masuk,
seperti bahan-bahan.
24
6. Ruang Cuci
Ruang cuci adalah ruanngan yang digunakan untuk mencuci dan
membersihkan diri setelah selesai bekerja.
7. Ruang hasil
Ruang hasil adalah ruangan yang digunakan untuk menyimpan barangbarang bagus atau barang jadi yang sesuai standart atau permintaan. Di
bengkel perkakas PT. Solo Murni, barang-barang yang telah jadi langsung
diserahkan ke bagian spare part atau ke bagian yang melakukan permintaan
barang sehingga tidak disediakan ruang hasil di bengkel tersebut.
3.9 Keselamatan Kerja
Jika terjadi kecelakaan kerja pada saat melakukan pekerjaan di bengkel
mesin perkakas PT. Solo Murni, telah disediakan alat-alat keselamatan kerja
yaitu tabung gas emergency
25
Keterangan :
MB : Mesin Bubut
MF : Mesin Frais
MG : Mesin Gerinda
1 : Ruang Alat
2 : Ruang Cuci
26
3: Ruang Pimpinan
4 :Ruang Gudang
5:Ruang Hasil Bekas
4. Rincian Prosedur
1. Karena kerusakan mesin atau sebab lain, Pengguna membuat P3M
diserahkan ke Divisi Maintenance & Repair. Khusus untuk pihak luar
(PT. Solo Murni Group) dengan menggunakan memo/ surat permohonan
pembuatan dan atau perbaikan spare part.
2. Divisi Maintenance & Repair atas dasar P3M/ memo dari pihak luar
membuat PMSP untuk meminta spare part ke bagian Gudang Spare Part.
3. Bagian Gudang Spare Part jika tidak ada stock spare part, PMSP
diserahkan ke bagian Mesin Perkakas sebagai dasar untuk prosedur
produksi pembuatan spare part.
27
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Setelah dianalisis dari hasil observasi seperti yang tertulis pada BAB III,
maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Bengkel maintenance dan repair yang diobservasi adalah bengkel
mesin bubut, frais, las dan gerinda. Standar bengkel yang baik harus
memenuhi beberapa hal seperti, Standar ruangan meliputi: ukuran,
warna dinding, lantai, pencahayaan, dan penghawaan. Untuk hal
standar ruangan dari seluruh ruangan hasil observasi hanya bengkel
praktek kerja bangku yang sesuai dengan standart ketentuan tinggi
bengkel yaitu min 4-5 meter. Sedangkan dalam hal luas bengkel, tata
letak alat ataupun mesin dalam bengkel, warna dinding, lantai,
pencahayaan dan penghawaan pada bengkel maintenance dan repair
PT. Solo Murni termasuk bagus.
2. Standar manajemen seperti: sistem prosedur pembuatan spare parts,
pembagian
jadwal,
pengawasan kerja,
jobsheet,
target
kerja,
28
29
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Bambang Prawiro, M.M. Materi kuliah MK
Industri,ARTI,FUNGSI DASAR MANAGEMEN, UNS: 2013.
PT. Solo Murni Boyolali
30
Manajemen
LAMPIRAN
31
32
33
34