Anda di halaman 1dari 38

MANAJEMEN INDUSTRI

LAPORAN OBSERVASI
PT. SOLO MURNI BOYOLALI
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Industri dengan dosen
pengampu: Drs. Bambang Prawiro, M.M.

Disusun oleh :
Deny prabowo
Muchamad Yusuf A.R

K2513016
K2513041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK KEJURUAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadhirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
danhidayah-Nya penulis berada dalam keadaan sehat walafiat sehingga telah
dapatmenyelesaikan tugas laporan ini yang telah kami susun sedemikian rupa
berdasar kanbukti-bukti yang ada dan referensi dari berbagai sumber.
Keberhasilan penulisan laporan ini tidak terlepas dari bantuan serta arahan
dari berbagai pihak baik itu secara individu maupun secara umum terutama
bimbingan dan pengarahan yang tulus dan ikhlas dari pembimbing, untuk itu
penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Drs. Bambang Prawiro, M.M selaku dosen Pembimbing.
2. Orang tua tercinta yang terus memberikan motivasi.
3. Teman-teman seperjuangan yang telah mendukung dan memberi arahan
serta kritikan demi terselesainya laporan ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan yang terdapat di dalamnya, untuk itu penulis sangat mengharapkan
adanya kritikan dan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan
laporan ini.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi penulis sendiri dan orang lain pada masa-masa yang akan datang.

DAFTAR ISI
ii

HALAMAN JUDUL...............................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................1
1.2 Tujuan Observasi........................................................................2
1.3 Manfaat Observasi......................................................................2
1.4 Waktu dan Tempat......................................................................2
1.5 Metode Pengumpulan Data........................................................3
1.6 Pembatasan Masalah...................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Bengkel.....................................................................4
2.2 Macam Bengkel..........................................................................5
2.3 Syarat-syarat Bengkel.................................................................6
2.4 Pembagian Ruangan...................................................................7
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Sejarah dan Perkembangan.........................................................9
3.2 Visi dan Misi.............................................................................10
3.3 Struktur Organisasi Perusahaan................................................11
3.4 Denah Perusahaan.....................................................................14
3.5 Produksi....................................................................................15
3.6 Pemasaran Produk....................................................................20
3.7 Kondisi Bengkel Mesin Perkakas.............................................20
3.8 Daftar Ruangan.........................................................................22
3.9 Keselamatan Kerja....................................................................24
3.10 Denah Bengkel.......................................................................25
3.11 Prosedur Pergantian Spare Part...............................................26
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan...............................................................................28
4.2 Kritik dan Saran........................................................................29
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................30
LAMPIRAN

iii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bengkel Maintenance dan repair dapat didefinisikan sebagai Bengkel
(shop) yang melakukan pekerjaan - pekerjaan perbaikan pembetulan,
perawatan/pemelihraan dan bongkar - pasang alat-alat, perkakas - perkakas,
mesin - mesin, motor - motor bakar dan sebagainya. Maintenance dan rapair
dapat juga diartikan sebagai tindakan berkelanjutan atau continue untuk
menjaga dan mencegah mesin mesin dari kerusakan kerusakan yang dapat
menyebabkan proses produksi terhenti.
Proses maintenance dan repair pada umumnya dilakukan pada sebuah
bengkel atau perusahaan besar yang memiliki jumlah barang produksi yang
besar dan bervariasi. Perlu kita sadari bahwa sampai saat ini semakin banyak
mesin mesin produksi yang muncul dan berbeda beda merknya sehingga
membutuhkan

penanganan

dan

perawatan

secara

berkala.

Bengkel

maintenance dan repair juga berfungsi untuk menghasilkan spare parts dari
mesin mesin produksi yang sudah tidak bisa digunakan lagi atau mengalami
kerusakan. Hal ini mencegah kerugian perusahaan apabila suatu saat ada
bagian mesin yang rusak dan membutuhkan pergantian spare parts secara
cepat sehingga proses produksi bisa terus berjalan.
Dalam perusahaan pasti ada manajemen industri. Manajemen di suatu
pabrik maupun instansi sekolah selain untuk tercapainya tujuan yang telah
direncanakan juga agar didapatkan efisiensi dalam proses pembuatan barang
dan jasa. Suatu manajemen mutlak diperlukan karena dengan manajemen yang
baik akan tercipta suatu proses yang baik dan manghasilkan hasil (produk)
yang memuaskan pula. Manajemen operasi merupakan pelaksanaan kegiatankegiatan manajerial yang dibawakan dalam perencanaan, pembaharuan,
pengorganisasian, pengoperasian, dan pengawasan sistem-sistem produktif.
Dalam rangka memperdalam pengetahuan mahasiswa tentang manajemen
suatu industri, maka penulis melakukan observasi tentang manajemen industri
di PT. Solo Murni Boyolali

1.2 Tujuan Observasi


Observasi ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari tentang
manajemen di dalam perusahaan antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.

Mengetahui profil umum PT. Solo Murni


Mengetahui struktur organisasi di PT. Solo Murni
Mengetahui tata ruang bengkel produksi yang ada di PT. Solo Murni
Mengertahui kondisi ruang bengkel produksi yang ada di PT. Solo Murni
Mengetahui proses produksi dan barang barang yang dihasilkan oleh PT.

Solo Murni.
6. Mahasiswa dapat menambah wawasan akan pengetahuannya tentang
manajemen dalam sebuah perusahaan yang nantinya dapat diterapkan
mahasiswa dalam dunia kerja, dunia industri maupun dunia usaha.
1.3 Manfaat Observasi
Adapun manfaat yang dapat kami peroleh dari observasi kami di PT. Solo
Murni, yaitu :
1. Observasi ini memberikan sumbangsih keilmuan yang bermanfaat bagi
dunia perusahaan mengenai observasi dan evaluasi di PT.Solo Murni .
2. Memberikan bekal pelatihan kepada mahasiswa dalam melakukan
observasi.
3. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang Managemen Industri.
4. Observasi ini dapat menjadi bahan referensi penelitian lain bagi penulisan di
masa yang akan datang dibidang permasalahan sejenis atau bersangkutan .
5. Bagi industry yang dituju dapat dijadikan sebagai evaluasi tentang tata letak
dan kelayakan bengekel pemesinan.
1.4 Waktu dan Tempat
Kegiatan observasi dilakukan di PT. Solo Murni maupun di bengkel
maintenance dan repair PT. Solo Murni yang secara rinci sebagai berikut :
Hari

: Sabtu

Tanggal

: 9 Mei 2015

Waktu

: Pukul 10.00 11.45 WIB

Tempat

: PT. Solo Murni Jl. Solo-Semarang Km.14, Bangak,


Banyudono, Boyolali

1.5 Metode Pengumpulan Data

Dalam menyusun laporan ini penulis melakukan pengumpulan data-data


melalui:
1. Metode Observasi
Observasi dilaksanakan oleh peneliti dibantu kepala bengkel untuk
mengamati dan melakukan survei secara langsung di PT. Solo Murni.
Observasi dilakukan hanya sebatas mengamati, mengidentifikasi dan
mencatat apa kekurangan dan kelebihan di Bengkel Maintenance dan repair.
2. Metode Interview
Wawancara dilakukan oleh peneliti terhadap kepala bengkel dan manager
mengenai keadaan bengkel dan pengaruhnya dalam proses perawatan dan
pemeliharaan.
3. Metode Kepustakaan
Pengumpulan data melalui buku dan browsing internet untuk menambah
referensi.
4. Dokumentasi
Dalam observasi ini, metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data
pengamatan struktur organisasi dan keadaan bengkel dengan menggunakan
foto.
1.6 Pembatasan Masalah
Dalam penyusunan laporan ini penulis membatasi secara umum yaitu
permasalahan profil perusahaan, struktur organisasi perusahaan, proses produksi,
hasil produksi, pemasaran produk. Secara khusus yaitu bengkel maintenance dan
repair yang meliputi struktur organisasi bengkel, tata ruang dan kondisi bengkel,
sistem pemeliharaan dan perawatan, jobsheet dan perlengkapan peralatan serta
produk yang dihasilkan.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Bengkel


Tempat orang-orang bekerja disebut tempat kerja. Jika pekerjaan
berlangsung dalam suatu ruangan, maka ruang tersebut disebut Ruang Kerja.
Ruang kerja dalam dunia teknik atau tepatnya rung kerja bagi bagi pekerjaanpekerjaan dalam lapangan teknik disebut Bengkel dan lazim juga disebut Shop.
Jadi bengkel / shop adalah suatu tempat untuk berlangsungnya aktivitas pekerjaan
(teknik/ketrampilan) yang terdiri dari satuan-satuan pekerjaan (unit-unit
pekerjaan) dalam spesialisasi pekerjaan tertentu dengan mengambil suatu ruangan
dan sekitarnya.
Menurut pekerjaannya, maka bengkel itu dibagi menjadi 4 yaitu :
1. Bengkel produksi
Bengkel (shop) dimana didalamnya dilakukan akitifitas pekerjaan mengenai
pembuatan-pembuatan,
barang-barang

pengolahan-pengolahan,

produksi,

pembuatan

alat-alat,

pengerjaan-pengerjaan
kontruksi-kontruksi,

onderdilonderdil suatu alat maupun pesawat/perkakas.


2. Bengkel repair dan service
Bengkel (shop) yang melakukan pekerjaan-pekerjaan perbaikan pembetulan,
perawatan/pemelihraan dan bongkar-pasang alat-alat, perkakas-perkakas,
mesin-mesin, motor-motor bakar dan sebagainya.
3. Bengkel sekolah
Bengkel / shop adalah suatu tempat untuk berlangsungnya aktivitas
pekerjaan (teknik/ketrampilan) yang terdiri dari satuan-satuan pekerjaan
(unit-unit

pekerjaan)

dalam

spesialisasi

pekerjaan

tertentu

dengan

mengambil suatu ruangan dan sekitarnya dimana digunakan oleh anak-anak


SMK untuk melatih keterampilannya.
4. Laboratorium
Tempat dimana dilakukan akitifitas-aktifitas yang prinsipnya untuk
mengetahui dan mencari problem dan pemecahaannya untuk mempeloreh
penemuan baru maupan ulangan berlangsungnya proses untuk menperjelas

problema yang sedang diselidiki dalam aktifitas percobaan, penelitian


pengetesan, dan sejenisnya untuk memperoleh kesimpulan yang mantap
dalam masalah (materi) yang diselidiki.
2.2 Macam Bengkel Menurut Pekerjaanya
Selain pembagian di atas, dapat pula dibagi dalam satuan-satuan
(spesialisasi) tertentu yang dipandang sejenis atau sangat erat hubungannya maka
dapat dikelompokkan/dikenal :
1. Bengkel Mesin/Teknologi Mekanik
Dalam bengkel ini banyak dipergunakan mesin-mesin perkakas. Misalnya:
Mesin-mesin bubut, mesin-mesin skrap (ketam), mesin-mesin frais, dan lain
sebagainya, yang intinya pada penggunaan mesin-mesin/mekanik.
2. Bengkel Motor
Dalam bengkel ini pekerjaan-pekerjaannya berhubungan dengan motormotor bakar. Pekerjaannya meliputi perbaikan-perbaikan, bongkar-pasang,
service, assembling motor, pengetesan - pengetesan, pencarian masalah dan
pemecahaannya dan sebagainya dalam bidang motor, hingga dapat
ditingkatkan menjadi labolatorium motor.
3. Bengkel las/Kontruksi
Bengkel dimana pekerjaannya khusus mengelas dan pekerjaan lanjutannya.
Menurut alat yang dipergunakan ada 2 jenis las yaitu :
a. Las Listrik.
b. Las karbit/las ottogen.
4. Bengkel Kerja Plat
Bengkel dimana pekerjaan-pekerjaannya dengan bahan dasar plat. Misalnya :
pembuatan ember-ember, kaleng-kaleng dan seebagainya.
5. Bengkel Cat
Dalam bengkel ini dilakukan pekerjaan-pekerjaan cat.
6. Bengkel Kerja Bangku
Dalam bengkel ini dilakukkan pekerjaan-pekerjaan kerja bangku yang
banyak dilayani dengan tangan seperti pekerjaan mengikir, menggergaji,
memahat, mengeling dan sebagainya.
7. Bengkel Tempa
Dalam bengkel ini dilakukkan pekerjaan menempa, pembuatan benda kerja
dengan jalan memanaskan besi/baja sampai keadaan lunak/liat. Sebelum
mencair kemudian dibentuk, disambung dan sebagainya menjadi benda yang
diinginkan.
8. Bengkel Tuang / Cor
Dalam bengkel ini dilakukkan pekerjaan tuangan (mengecor).

9. Bengkel Pompa dan Kompresor


Dalam bengkel ini dilakukkan pekerjaan-pekerjaan dengan sepesialisasi
pompa dan kompresor.
10. Bengkel Pesawat Angkat
Dalam bengkel ini dilakukkan pekerjaan yang berhubungan dengan pesawat
angkat.
2.3 Syarat-Syarat Bengkel
Dari jenis-jenis bengkel yang bermacam-macam itu, diperlukan syarat - syarat
yang harus dipenuhi, baik syarat-syarat umum maupun syarat khusus sesuai
dengan spesialisasinya. Pada umumnya ruangan bengkel /ruang kerja harus
memenuhi syarat-syarat :
1. Ukuran Ruangan
Ukuran ruangan harus cukup besar, tidak boleh terlampau sempit (panjang,
lebar, dan tinggi) sesuai kebutuhan masing-masing bengkel. Misal bengkel
tempa, bengkel tuang ukuran ruangan dibuat lebih tinggi, hingga jarak nyala
api sampai atap minimal 0,75 m / 1 meter (lebih tinggi lebih baik) sedang
bengkel-bengkel lain umumnya 4-5 meter.
2. Penerangan
Efisiensi kerja dan bagi terlaksananya keselamatan kerja ditunjang salah
satunya dari penerangan yang cukup.
Penerangan ada 2 macam yaitu :
a. Penerangan sinar matahari.
Meliputi luas bangunan (1:2 / 2:3) agar cahaya masuk, kemudian luas
jendela sepersepuluh dari luas lantai.
b. Penerangan buatan (listrik).
Minimal 12 Watt (12 lilin) tiap siswa / pekerja.
3. Pertukaran udara
Dapat dicapai dengan :
a. Jendela-jendela tebuka dan lubang angin yang cukup.
b. Ventilasi buatan
c. Penempatan Air Conditioning (AC)
4. Lantai Ruangan
Harus kuat, rata tetapi tidak licin, tidak boleh basah.
5. Warna Dinding
Warna dinding tidak boleh mencolok, tetapi hendaknya warna yang
menyejukkan pandangan.
2.4 Pembagian Ruangan
Ruangan bengkel atau shop itu dibagi dalam beberapa bagian tertentu. Tiap-tiap
bagian atau daerah dari ruangan yang ditentukan itu dikhususkan kegunaannya.

Dengan

demikian

tidak

simpang

siur

lsehingga

kegunaannya

tidak

menyenangkan. Bagian-bagian ruangan pada umumnya adalah sebagai berikut :


1. Ruang Assistensi (Ruang teori)
Ruangan ini digunakan untuk memberikan teori yang berhubungan dengan
aktifitas dibengkel sebelum masuk di bengkel.
2. Ruangan Bengkel (tempat kerja praktika)
Yaitu tempat-tempat mesin-mesin atau bangku-bangku kerja dan tempat
praktika.
3. Bagian / ruangan alat-alat
Disini terdapat lemari alat-alat, dan papan penggantung untuk menyimpan
alat-alat terutama alat-alat yang berharga.
4. Kamar ganti pakaian dan tempat hias
Ruangan ini terdapat pakaian dan kaca hias serta perlengkapannya.
5. Gudang
Ruangan gudang dipergunakan untuk menyimpan bahan-bahan persediaan.
6. Ruangan/tempat menyimpan hasil-hasil pekerjaan (storages)
Disini terdapat rak-rak untuk menyimpan hasil-hasil benda kerja atau hasil
7.

kerja.
Kamar Pemimpin
Dari tempat ini kepala bagian bengkel, atau instruktur mengatur, memimpin,

mengawasi jalannya aktifitas pekerjaan.


8. Tempat Cuci
Tempat untuk mencuci / membersihkan anggota badan sehabis bekerja atau
setelah praktek.
9. Tempat buku-buku/Perpustakaan
Tersimpan buku-buku teknik yang diperlukan disini.
10. Tempat penampungan kelebihan bahan-bahan bekas
Potongan-potongan bram-bram disimpan disini.
11. Tempat Demonstrasi (Ruang Pamer)
Suatu bagian/tempat di ruangan untuk mendemonstrasikan suatu proses
pekerjaan.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Sejarah dan Perkembangan
PT.Solo Murni berdiri pada tahun 1975 yang terletak di Jalan A.Yani 378
Kerten, Kecamatan Laweyan, Surakarta (sekarang merupakan kantor pusat). Pada
waktu itu perusahaan belum memproduksi, melainkan hanya menerima jasa
pemesanan buku tulis.
Pada tahun 1976, perusahaan mulai menggunakan nama PT. Solo Murni
dan mulai memproduksi buku tulis dengan merek SM. Perusahaan mulai
menanamkan investasinya berupa mesin tradisional yaitu mesin garis dengan
gerakan tangan 3 unit, mesin potong 3 unit dan mesin jahit 2 unit.
Tahun 1980 merek buku tulis SM diganti dengan merek KIKY yang
diambil dari nama anak kedua dari Bapak Sinyo Haryanto selaku pemilik PT. Solo
Murni. Perusahaan mulai menembah produk berupa kertas surat dan kertas kado,
serta mendatangkan mesin cetak dua warna dari Jerman sebanyak 1 unit, mesin
jahit semi otomatis ( kecepatan 4 kali kapasitas mesin lama) sebanyak 1 unit dan
mesin potong 1 unit, kemudian tahun 1982, perusahaan mengadakan penambahan
mesin cetak warna dan mesin lipat otomatis 1 unit.
Pada tahun 1985, perusahaa menambah area produksi atau cabang yang
berada di Jalan Solo Boyolali Km 14, Bangak, Banyudono Boyolali yang
merupakan unit produksi yang baru. Hal ini dilakukan karena permintaan yang
terus menungkat. Selain didukung dengan pengelolaan yang baiak dan adanya
kerjasama antara pimpinan perusahaan dengan bawahan, maka perusahaan
berkembang pesat. Sampai sekarang PT. Solo Murni mendirikan cabang - cabang
di Medan, Jakarta, Surabaya, Bali dan Lombok.
Logo Kiky dibawah menggambarkan bahwa produk Kiky tersedia dan
digunakan oleh semua usia, dari anak-anak sampai orang dewasa. Logo ini juga
menggambarkan visi bahwa produk Kiky menyertai langkah setiap penggunanya,
dalam rangka mencapai prestasi mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai
pendidikan tinggi.

10

3.2 Visi dan Misi


Dalam menjalankan usahanya PT. Solo Murni mempunyai beberapa visi
dan misi antara lain :
1. Visi
Menghasilkan produk stationery dengan kualitas Take The Best atau
Pilihan Terbaik bagi konsumennya, guna menguasai pasar domestik
pada segmen menengah ke atas dan menerobos pangsa pasar internasional.
2. Misi
a. Menerapkan dan mengembangkan tanpa akhir system manajemen
mutu ISO 9001:2000, dengan quality control yang ketat dan teruji
pada semua tahapan proses.
b. Meningkatkan pelayanan terus menerus kepada pelanggan dengan
memperhatikan tepat mutu, tepat waktu, tepat jumlah dan tepat
barang.
c. Meningkatkan sumber daya manusia secara terus menerus dengan
melalui seleksi yang ketat sesuai kualifikasi dan dengan program
pendidikan dan pelatihan, baik di dalam maupun di luar negeri.
d. Melaksanakan pengembangan produk dan desain dengan riset
pemasaran, penguasaan teknologi mesin dan komputer meliputi
jaringan, software dan hardware.
e. Mengembangkan sistem komunikasi agar seluruh jajaran paham
akan makna kebijakan sistem mutu.

11

3.3 Struktur Organisasi Perusahaan


Sejalan dengan usaha meningkatkan kemampuan dan fungsi organisasi,
maka diperlukan suatu struktur organisasi yang baik. Didalam PT. Solo Murni
digunakan struktur berdasarkan garis dan staf aliran kekuasaan dan tanggung
jawab bercabang pada setiap tingkat manajemen.
Secara umum, struktur organisasi PT. Solo Murni dapat ditulis sebagai berikut:
1. Dewan Komisaris.
Bertugas memberikan pandangan dan nasehat kepada pimpinan perusahaan
di dalam RUPS dan mengadakan peninjauan serta pengawasan terhadap
kebijakan yang dilakukan perusahaan.
2. Direktur Utama.
Memimpin dan bertanggung jawab terhadap kegiatan yang dilaksanalan atas
nama perusahaan di dalam ataupun diluar perusahaan. Dalam menjalankan
tugasnya direktur utama dibantu oleh wakil direktur utama.
3. Wakil Direktur Utama.
Bertugas membantu direktur utama dalam menjalankan usaha perusahaan
dan mewakili direktur utama dalam tugasnya apabila direktur utama
berhalangan untuk hadir. Dalam menjalankan tugasnya, direktur utama dan
wakil direktur utama dibantu oleh beberapa manajer, antara lain :
4. General Manager Plan, tugasnya :
a. Menyiapkan perencanaan produksi.
b. Menjaga kelencaran arus produksi.
c. Berwenang mengajukan perencanaan bidang produksi.
d. Menentukan kebijaksanaan konsumen dan pengembangan produksi.
Dalam menjalankan tugasnya, General Manager Plan dibantu oleh
beberapa oleh beberapa manajer, antara lain :
1) Manajer Produksi.
Bertugas melaksanakan kebijaksanaan General Manajer Plan dan
perusahaan dalam bidang produksi.
Dalam menjalankan tugasnya menajer produksi dibantu oleh :
a) Bagian Production Planning and Controlling (PPC).
b) Bagian Finishing.

12

2) Manajer Teknik.
Bertugas menjalankan kebijaksanaan yang dirumuskan oleh General
Manager Plan serta menjaga harta kekayaan perusahaan. Dalam
menjalankan tugasnya menajer teknik dibantu oleh :
a) Bagian Listrik.
b) Bagian Diesel.
c) Bagian Reparasi dan Pemeliharaan.
3) Manajer Gudang.
Dalam menjalankan tugasnya manager gudang dibantu oleh :
a) Bagian Penerimaan.
b) Bagian Gudang.
c) Bagian Sparepart.
4) Manajer Umum, bertugas :
a) Mengurusi bidang personalia perburuhan yang meliputi :
Pengadaan,

pengangkatan,

pemberhentian

dan

perselisihan

perburuhan dengan persetujuan direktur.


b) Membantu perusahaan dengan pihak luar untuk segalasesuatu
yamg berhubungan dengan bidang umum.
c) Berwenang melaksanakan usaha kegiatan dalam bidang umum
demi kemajuan perusahaan.
d) Bertanggung jawab atas terlaksananya kelancaran tugas yang
dibebankan kepadanya.
Dalam menjalankan tugasnya manager umum dibantu oleh :
a) Bagian Personalia.
b) Bagian Umum.
c) Bagian Humas.
5. General Manager Business, bertugas :
a. Mengurusi penyelenggaraan pengadaan barang dan pembayaran untuk
barang dan jasa.
b. Mengurusi

kegiatan

menentukan harga jual.

pemasaran

dan

bersama

Direktur

Utama

13

c. Berwenang menetukan kebijaksanaan pengawasan terhadap pemasaran,


pembuatan posisis keuangan perusahaan.
d. Bertanggung jawab terhadap kelencaran kegiatan pembuatan laporan
keuanagan, pemasaran dan akuntansi.
Dalam menjalankan tugasnya, General Manager Business dibantu oleh
beberapa manajer, antara lain:
1) Manajer Pemasaran.
Bertugas membantu General Manager Business dan Direktur Utama
merumuskan kebijaksanaan dan mengurusi dana serta administrasi
terhadap penggunaan (pemasaran) produksi. Dalam melaksanakan
tugasnya, Manajer Pemasaran dibantu oleh :
a) Bagian Penjualan.
b) Bagian Promosi.
c) Bagian Pengiriman.
2) Manajer Keuangan
Bertugas membantu General Manager Business dan Direktur Utama
merumuskan kebijaksanaan dan mengurusi dana serta administrasi
terhadap penggunaan (pemasaran) produksi. Dalam melaksanakan
tugasnya, Manajer Keuangan dibantu oleh :
a) Bagian Kasir.
b) Bagian Kas Kecil.
3) Manajer Pembelian
Bertugas melaksanakan pengadaan dan pembelian barang untuk
kepentingan perusahaan serta bertanggung jawab atas kelancaran dan
keberhasilan tugas yang dibebankan kepada bagian produksi.
4) Manajer Akuntansi
Bertugas

mambantu

General

Manager

Business

untuk

menyelenggarakan pencatatan dan pengawasan terhadap kekayaan dan


utang perusahaan. Dalam melaksanakan tugasnya, Manajer Akuntansi
dibantu oleh :
a) Bagian Akuntansi dan Umum.
b) Bagian Akuntansi Biaya.
c) Bagian Anggaran dan Analisa.

14

3.4 Denah perusahaan


LEXUS

31

32

30
GUDANG

51
33
R. GENSET

GUDANG
EXPORT

32

34

37

PPIC
TOILET

36

40

39

TITIKKUMPULSEMENTARA
VARNISH

41
CETAK

42

CETAK
CETAK

38
43

45

27

46

26

44

BIELOMATIK

JAHIT

ROTEX

28
GIFTBOX

PT. SOLO MURNI


BANGAK

29

POND

48

47
49

52

10

KANTIN

MUSHOLLA

AWUL

PACKING

25

50

24

23

APAR

21

TAB

VERNISH

TOILET

7
6

TAB

KOLBUS

ALARM DARURAT
JALUR EVAKUASI

KANTOR
PRODUKSI

16

20

15

14
QC

TOILET

11

17

4
BENGKEL

MANUAL

HANDMADE

22

HRD

19

13

18

PERSONALIA

12

BEA CUKAI

P3K
SPSI

TITIKKUMPUL
1

POS
POS

KO PERASI

15

3.5 Produksi
Bahan yang digunakan untuk produksi dalam suatu usaha percetakan ini
terdiri dari dari dua macam, yaitu bahan baku dan bahan pembantu.
1. Bahan baku.
Bahan baku adalah bahan yang menjadi kebutuhan dasar suatu unit barang
yang tanpa dia barang tersebut tidak pernah terbentuk. Di dalam proses
produksi buku tulis KIKY ukuran standar isi 38 lembar, perusahaan
menggunakan bahan baku :
a. Bagian isi.
Jenis kertas atau bahan baku yang digunakan sebagai bagian isi adalah
HVS 58 gram, ukuran 64 x 100 cm.
b. Bagian Cover.
Kertas yang digunakan sebagai bahan baku untuk mencetak cover atau
sampul buku adalah kertas Invory 170 gram, ukuran 65 x 102 cm. Berat
kertas Invory ini bermacammacam, yaitu 210 gram, 200 gram, 170
gram, 150 gram.
2. Bahan Pembantu.
Selain bahan baku diatas, ada bahan yang menunjang dalam proses produksi,
walaupun tidak pokok tetapi sangat berguna dalam membantu proses cetak
dan yang disebut sebagai bahan pembantu. Bahan pembantu tersebut adalah:
a. Film.
Film adalah alat untuk mencetak desain cover maupun isi dari buku
tulis. Film ini juga digunakan sebagai bahan untuk menghasilkan tulisan
pada plastik, dan memindahkan tulisan pada plate seng untuk
selanjutnya di repro dan diexpose agar gambar atau tulisan timbul plate
seng dan siap untuk dicetak.
b. Plate.
Plate adalah alat yang dimasukkan kedalam mesin cetak yang nantinya
akan menimbulkan cetakan. Biasanya plate ini terbuat dari seng atau
alumunium.

16

c. Plate Cleaner.
Digunakan untuk membersihkan kotoran pada plate seng bagian yang
tidak mencetak (non image area) lebih peka terhadap air.
d. Gom.
Sebagai bahan penghapus file bila ada yang salah pada film.
e. Bensin dan minyak tanah.
Untuk membersihkan bahanbahan pokok yang tersisa misalnya tinta,
mencuci rol karet, mencuci plate, mencuci rolrol penintaan, mencuci
silinder.
f. Lem.
Digunakan untuk mengelem buku waktu dibending.
g. Plastic pack.
Digunakan untuk mengepak buku buku setelah selesai diproduksi.
h. Air.
Untuk membersihkan sisa sisa bahan kimia yang masih tersisa dalam
film. Sebagai pencuci rol dan campuran tinta agar rol dengan plate tidak
lengket saat proses cetak.
3. Mesin - mesin.
Mesin mesin yang digunakan untuk proses produksi antara lain:
a. Mesin Plate Masker.
Mesin untuk membuat plate dari isi dan sampul buku tulis.
b. Mesin Roto.
Mesin Roto ini digunakan untuk mencetak cover yang sudah dibuat
dalam bentuk plate. Kapasitas yang dicapai mesin dalam tiga shift untuk
satu hari adalah :
1) Hasil proses roll : 11.3
2) Hasil proses rim : 351.2
c. Mesin Will.
Mesin ini digunakn untuk mencetak isi dari buku tulis. Bahan yang
digunakan adalah satu kaleng tinta grey yang dapat digunakan dalam
satu minggu. Sedangkan kapasitas yang dicapai mesin dalam tiga shift
untuk satu hari adalah hasil rim : 174 rim.

17

d. Mesin Potong Pollar 115.


Berfungsi untuk memotong isi dan cover, sebanyak bahan proses set.
e. Mesin Potong Pollar 76.
Mesin ini berfungsi untuk membantu memotong jika mesin pollar 115
penuh dan membantu memotong jika mesin 3 sisi rusak.
f. Mesin Yunior.
Mesin ini berisi kawat jahit nomor 35 yang berfungsi untuk menjahit
buku setelah buku diset. Kapasitas mesin ini per shift dalam satu hari
30.000 pieces.
g. Mesin Tiga Sisi.
Mesin ini berfungsi untuk memotong buku bila sudah dijahit. Kapasitas
mesin ini per shift dalam satu hari 25.000 pieces.
4. Proses Produksi.
Proses produksi pada PT. SOLO MURNI atau pembuatan buku tulis dengan
merek KIKY, merupakan kegiatan mengkonversi bahan baku kertas serta
bahan bahan pembantu lainnya untuk dijadikan output berupa buku tulis.
Proses produksi ini terdiri dalam dua departemen, yaitu :
a. Departemen Cetak.
Pada departemen ini, terdeiri dari beberapa bagian, yaitu :
1) Bagian Isi Buku.
Pada bagian ini, terlebih dahulu membuat desain garis buku, yang
kemudian dibuat film negatif sebanyak 18 mata. Kemudian dicetak
dalam montage, diletakkan diatas plate dengan menggunakan mesin
plate maker dan siap untuk dimasukkan dalam mesin cetak.
2) Bagian Cover Buku.
Seperti pada bagian isi buku, terlebih dahulu dibuat desain cover
yang digambar dengan komputer. Hasil gambar ini kemudian dibuat
film negatif positifnya, kemudian dimontage dan dimasukkan ke
dalam plate maker untuk dibuat plate. Hasil plate kemudian
dimasukkan dalam mesin cetak.

18

3) Bagian Cetak.
Setelah isi buku selesai diletakkan diatas plate maker dan
menghasilkan plate, kemudian dicetak dengan menggunakan mesin
Will. Isi buku masih berbentuk gulungan besar dan siap dimasukkan
ke dalam mesin pemotong. Sedangkan untuk cover, setelah dibuat
plate dalam mesin plate maker kemudian dicetak dalam mesin roto
sehingga keluar sudah berbentuk potongan ukuran 65 x 100 cm.
b. Departemen Finishing.
Pada departemen finishing terdiri dari beberapa bagian, yaitu :
1) Bagian Potong.
Isi buku yang sudah dicetak dalam bentuk gulungan besar siap
untuk dipotong, selesai dipotong, isi buku dikirim ke bagian lipat.
2) Bagian Lipat.
Pada bagian ini kegiatannya berupa melipat hasil cetakan (dalam
bentuk 9 mata). Kegiatan ini dapat dilakukan dengan manual
maupun dengan mesin. Mesin yang sudah digunakan adalah mesin
lipat MBO Biner GMBK dan Co eks Jerman.
Lipatan buku terdiri dari :
a) Isi 38 dilipat menjadi 19 tekukan.
b) Isi 60 dilipat menjadi 30 tekukan.
c) Isi 100 dilipat menjadi 50 tekukan.
Hasil lipatan isi buku kemudian digabung dengan cover dan siap
untuk dijahit. Berbeda dengan isi buku, setelah cover buku selesai
dicetak kemudian langsung masuk ke dalam mesin pond yang
berfungsi untuk melipat cover dan member lem di tengah lipatan
cover buku. Setelah cover buku dan isi buku selesai dilipat,
kemudian dimasukkan ke dalam stock bahan jadi dan akan
diambil sesuai dengan kebutuhan.
3) Bagian Jilid.
Isi buku dan cover yang telah disatukan di jahit dengan
menggunakan mesin jahit kawat (mesin yunior ). Setelah itu
dimasukkan kedalam mesin potong tiga sisi yang berfungsi untuk

19

merapikan buku, apabila order banyak makla perapian buku ini


dibantu dengan menggunkan mesin pollar 76.
4) Pada bagian packing,
Produk buku yang telah selesai dicetak kemudian di pack dan
dimasukkan ke dalam mesin srink yang berfungsi untuk merapikan
packing. Setelah selesai dipack buku dimasukkan ke dalam box dan
siap masuk gudang sebagai barang jadi, menunggu untuk dikirim ke
pelanggan atau pemesan atau dipasarkan.
5. Hasil Produksi
Dalam proses produksinya PT. SOLO MURNI menghasilkan beberapa
barang, diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Peralatan Sekolah.
Buku tulis KIKY ukuran standar isi 38 lembar, isi 60 lembar, isi 100
lembar, buku gambar, buku kotak besar 38, dikatat kuliah, buku musik
b. Kertas Surat.
Airmail, display, window set, timbul set, pemendangan, map set.
c. Peralatan Kantor.
Folio, kuarto, agenda, loose leaf, folio akspedisi, kuitansi, time planner
lux, kas bon, bukti kas, kuitansi mini.
d. Amplop.
Merpati, wangi KIKY star, amplop pemandangan.
e. Peralatan peralatan lain.
Tali tsa, magnetic, addess, memo mini, block note, exclusive file set, foto
frame, index telp, magnetic tempat pensil, buku diary, room plate, mome
KIKY garis, latihan mewarna, map jepit kuarto, diary kunci, foto album
besar.
f. Pembungkus Kado.
Kado kecil, kado gulung display, kado besar.

20

3.6 Pemasaran Produk


PT.Solo Murni mempunyai reputasi luas sebagai salah satu produsen
utama peralatan kantor dan tulis menulis di Indonesia dan Dunia. PT.Solo Murni
secara terus menerus mencari perluasan jaringan distribusi internasional tang telah
dipilih. Ada lebih dari 25 disdributor/ pengimpor /pedagang besar diseluruh dunia
yang membeli produk produk Kiky dan jumlahnya terus bertambah. Negara
negara tersebut antara lain : Australia, Slovenia, Austria, Swedia, Belgia, Spanyol,
Kanada, Singapura Denmark, Saudi Arabia, Finlandia, Swiss, Perancis, Afrika
Selatan, Jerman Filipina, Italia, Belanda, Islandia, Turki, Jepang, Amerika,
Myanmar, Slandia Baru.
PT. Solo Murni menyalurkan produk alat - alat tulis melalui jaringan jaringan
kuat di Indonesia. Konsumen meliputi departemen store besar, pedagang besar
dan juga 500.000 outlet di Indonesia. Dalam rangka mengembangkan pelayanan
pada konsumennya, PT. Solo Murni melebarkan jaringan distribusi dengan kantor
dan gudang di seluruh Indonesia.
3.7 Kondisi Bengkel Mesin Perkakas PT. Solo Murni(Kiky) :
1. Lantai
Lantai bengkel mesin perkakas PT. Solo Murni memiliki struktur yang
kuat dan keras, tidak menyilaukan mata, tidak licin, dan terdapat garis
pembatas antara mesin dengan jalur transportasi.

2. Sirkulasi udara
Bengkel mesin perkakas PT. Solo Murni memiliki 2 sumber sirkulasi
udara, yakni :
a. Vetilasi Alam

21

b. Kipas

3. Warna Dinding
Bengkel mesin perkakas PT. Solo Murni menggunakan 1 jenis warna
dinding yakni putih. Hal tersebut berfungsi untuk membantu pencahayaan di
dalam bengkel agar pekerja nyaman saat bekerja.

4. Penerangan
Penerangan yang digunakan di bengke perkakas ini terdiri dari 2 sumber,
yakni penerangan alam dari sinar matahari yang masuk melalui ventilasi
udara dan penerangan buatan yang berasal dari lampu yang dipasang di dalam
bengkel.

22

5. Ruangan
Ruangan bengkel PT. Solo Murni memiliki bentuk letter L dimana
ruangan persegi panjang pertama terdapat 3 mesin bubut, 2 mesin frais, dan
ruang peralatan mesin sedangkan ruangan persegi panjang yang kedua
terdapat ruang pimpinan, ruang cuci, ruang bahan, ruang hasil bekas, mesin
gerinda, dan mesin las listrik.

3.8 Daftar Ruangan di bengkel mesin perkakas PT. Solo Murni antara lain :
1. Ruang pimpinan
Ruang pimpinan adalah ruangan yang digunakan pimpinan untuk bekerja.

23

2. Ruang Bengkel
Ruang bengkel adalah ruangan yang digunakan untuk bekerja.

3. Ruang Alat
Ruang alat adalah ruangan yang digunakan untuk menata peralatan bengkel.

4. Ruang Gudang
Ruang gudang adalah ruang untuk menyimpan semua baranng masuk,
seperti bahan-bahan.

5. Ruang hasil bekas


Ruang hasil bekas adalah ruangan yang digunakan untuk menyimpan hasil
produksi yang kurang bagus.

24

6. Ruang Cuci
Ruang cuci adalah ruanngan yang digunakan untuk mencuci dan
membersihkan diri setelah selesai bekerja.

7. Ruang hasil
Ruang hasil adalah ruangan yang digunakan untuk menyimpan barangbarang bagus atau barang jadi yang sesuai standart atau permintaan. Di
bengkel perkakas PT. Solo Murni, barang-barang yang telah jadi langsung
diserahkan ke bagian spare part atau ke bagian yang melakukan permintaan
barang sehingga tidak disediakan ruang hasil di bengkel tersebut.
3.9 Keselamatan Kerja
Jika terjadi kecelakaan kerja pada saat melakukan pekerjaan di bengkel
mesin perkakas PT. Solo Murni, telah disediakan alat-alat keselamatan kerja
yaitu tabung gas emergency

25

3.10 Denah Bengkel


Denah bengkel mesin perkakas PT. Solo Murni(Kiky) dapat diperlihatkan
pada gambar berikut

Keterangan :
MB : Mesin Bubut
MF : Mesin Frais
MG : Mesin Gerinda
1 : Ruang Alat
2 : Ruang Cuci

26

3: Ruang Pimpinan
4 :Ruang Gudang
5:Ruang Hasil Bekas

3.11 Prosedur Pergantian Spare Part (ISO 9001)


1. Tujuan
Prosedur ini diberlakukan untuk menjamin bahwa semua hasil proses
produksi Mesin Perkakas dapat dimanfaatkan untuk memperlancar
kebutuhan maintenance dan repair mesin produksi dan atau jjika dipandang
perlu dapat melayani order luar terutama perusahaan PT. Solo Murni Group.
2. Ruang lingkup
Tata cara ini diberlakukan mulai dari P3M dari Pengguna atau memo/
surat permohonan dari pihak luar ke bagian Maintenance & Repair untuk
dilanjutkan membuat PMSP ke bagian gudang atas dasar permintaan proses
produksi mesin Perkakas untuk membuat atau memperbaiki spare part
sampai dengan penyerahannya ke gudang untuk realisasi PMSP.
3. Definisi
PMBB : Permintaan Material Bahan Baku
PHP : Penyerahan Hasil Produksi
PMSP : Permintaan Material Spare Part
P3M : Permintaan Perawatan dan Perbaikan Mesin
Perkakas : Mesin untuk membuat komponen mesin

4. Rincian Prosedur
1. Karena kerusakan mesin atau sebab lain, Pengguna membuat P3M
diserahkan ke Divisi Maintenance & Repair. Khusus untuk pihak luar
(PT. Solo Murni Group) dengan menggunakan memo/ surat permohonan
pembuatan dan atau perbaikan spare part.
2. Divisi Maintenance & Repair atas dasar P3M/ memo dari pihak luar
membuat PMSP untuk meminta spare part ke bagian Gudang Spare Part.
3. Bagian Gudang Spare Part jika tidak ada stock spare part, PMSP
diserahkan ke bagian Mesin Perkakas sebagai dasar untuk prosedur
produksi pembuatan spare part.

27

4. Bagian Mesin Perkakas membuat PMBB untuk meminta bahan sesuai


dengan spesifikasi spare part yang akan dibuat berdasarkan PMSP dari
Maintenance & Repair.
5. Gudang Spare Part merealisasi (bahan spare part) PMBB dari Mesin
Perkakas.
6. Bagian mesin perkakas membuat LHK (buku/manual) dan hasil kerja
tersebut dibuat PHP Non JOP ke bagian Gudang Spare Part.
7. Gudang spare part merealisasi (spare part) PHP Non JOP dari Mesin
Perkakas.
8. Gudang Spare Part merealisasi (spare part) PMSP dari Maintenance &
Repair, sebagai dasar perbaikan mesin sampai dengan pembuatan
BAP2M oleh Maintenance & Repair.
9. Khusus untuk permintaan atau perbaikan dari pihak luar, selain
merealisasi PMSP bagian Gudang Spare Part membuat surat pengantar
untuk pengeluaran Spare Part hasil perkakas dengan mencamtumkan
stempel PT. Solo Murni.

BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Setelah dianalisis dari hasil observasi seperti yang tertulis pada BAB III,
maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Bengkel maintenance dan repair yang diobservasi adalah bengkel
mesin bubut, frais, las dan gerinda. Standar bengkel yang baik harus
memenuhi beberapa hal seperti, Standar ruangan meliputi: ukuran,
warna dinding, lantai, pencahayaan, dan penghawaan. Untuk hal
standar ruangan dari seluruh ruangan hasil observasi hanya bengkel
praktek kerja bangku yang sesuai dengan standart ketentuan tinggi
bengkel yaitu min 4-5 meter. Sedangkan dalam hal luas bengkel, tata
letak alat ataupun mesin dalam bengkel, warna dinding, lantai,
pencahayaan dan penghawaan pada bengkel maintenance dan repair
PT. Solo Murni termasuk bagus.
2. Standar manajemen seperti: sistem prosedur pembuatan spare parts,
pembagian

jadwal,

pengawasan kerja,

jobsheet,

target

kerja,

pembuatan struktur organisasi. Dalam hal ini bengkel maintenance dan


repair PT. Solo Murni Boyolali termasuk kategori yang bagus.
3. Standart maintenance. Seperti: perawatan mesin, penggantian
komponen mesin secara berkala. Dalam hal maintenance bengkel
maintenance dan repair PT. Solo Murni Boyolali termasuk dalam
kategori bagus.
4. Kelengkapan ruangan, meliputi: ruang alat, ruang bengkel, ruang
toilet, ruang acc, ruang penyimpanan alat, gudang, ruang P3K, ruang
pimpinan, dan lain-lain. Dalam hal ini bengkel maintenance dan repair
PT. Solo Murni Boyolali dirasa kurang, dimana tidak adanya ruang
ganti dan ruang cuci yang tidak memadai (tidak sesuai dengan jumlah
siswa yang melakukan praktikum). Selain itu tidak ada ruang hasil
kerja karena hasil pembuatan langsung di kirim ke bagian manajerial.

28

29

4.2 KRITIK DAN SARAN


1. Dalam suatu bengkel hendaknya dilengkapi ruang ganti dan ruang cuci
yang memadai sehingga tidak perlu ke toilet untuk ganti baju ataupun
melakukan pembersihan.
2. Warna dinding hendaknya dibuat lebih cerah sehingga tidak silau dan
dapat membuat ngantuk.
3. Kebersihan bengkel hendaknya juga diperhatikan sehingga bisa lebih
nyaman saat bekerja.

DAFTAR PUSTAKA
Drs. Bambang Prawiro, M.M. Materi kuliah MK
Industri,ARTI,FUNGSI DASAR MANAGEMEN, UNS: 2013.
PT. Solo Murni Boyolali

30

Manajemen

LAMPIRAN

31

32

33

34

Anda mungkin juga menyukai