Tujuan percobaan :
Untuk mendapatkan suatu zat murni dengan berbagai metode pemurnian.
Memisahkan campuran zat dari campuran cair dan campuran padat serta
membandingkan hasil dari metode pemurnian yang berbeda. Misalnya sentrat dan
filtrat.
Prinsip Percobaan :
Filtrat berdasarkan pada perbadaan ukuran partikel yang akan dilewatkan
melalui penyaring.
Sentrifugasi berdasarkan perbedaan beraj jenis zat yang akan dipisahkan
dengan cara memutar menggunakan gaya sentrifugasi.
Ekstraksi berdasarkan kepada penambahan zat ketiga diantara zat yang saling
tercampur, namun zat yang ketiga tidak ikut bereaksi.
Rekristalisasi berdasarkan pada proses pengkristalan kembali zat kristal yang
telah larut.
Metode percobaan:
Sentrifugasi dan Filtrasi
Batang Pengaduk
5 ml
5m
Kertas saring
Corong
Tabung Sentrifuge
Masukkan ke dalam
Alat sentrifuge
Dekantasi
dengan pipet
sentrat
endapan
Sentrat
Gambar 1. Metode percobaan filtrasi dan setrifugasi
Filtrat
Ekstraksi
Bening
Ungu
Rekristalisasi
1 sendok NaCl
50 ml H2O 2 g CuSO4 50 ml
H2O
Batang
Pengaduk
Kertas Saring
Corong
biru
Hasil percobaan
Percobaan
Filtrasi
sentrifugasi
rekristalisasi
:
Hasil percobaan
Setelah di saring menggunakan kertas saring maka
hasil yang di dapatkan adalah filtratnya bening
Setelah dimasukan kedalam mesin sentrifugator
selama 8 menit hasil yang di dapatkan adalah
endapannya putih dan setratnya bening namun
terlihat butiran butiran keruh
CuSO4
Selelah CuSO4 + H2O di panaskan maka :
bentuk kristalnya : jarum
berwarna
: biru
NaCl
Setalah NaCl + H2O di panaskan maka:
bentuk kristalnya : kubus
berwarna
Ekstraksi
: putih
Iodium
: padatan hitam
Iodium + H2O
: larutan coklat
praktikan tidak teliti dalam memindahkan sentratnya hasil sari sentratpun menjadi
tidak sempurna.
Aplikasi dalam bidang pangan, filtrasi adalah untuk memisahkan
minyak,pemisahan bakteri dari air, kliring jus buah, anggur dan bir.Sentrifugasi
digunakan dalam pengolahan minyak kelapa.
Rekristalisasi
Rekristalisasi adalah pemisahan bahan padat berbentuk kristalin,
digunakan dimana zat-zat padat tersebut dilarutkan dalam seuatu pelarut
kemudian dikristalkan kembali.Teknik pemisahan dengan rekristalisasi
(pengkristalan kembali) berdasarkan perbedaan titik beku komponen. Perbedaan
itu harus cukup besar, dan sebaiknya komponen yang akan dipisahkan berwujud
padat dan yang lainnya cair pada suhu kamar. Contohnya garam dapat dipisahkan
dari air karena garam berupa padatan. Air garam bila dipanaskan perlahan dalam
bejana terbuka, maka air akan menguap sedikit demi sedikit. Pemanasan
dihentikan saat larutan tepat jenuh. Jika dibiarkan akhirnya terbentuk kristal
garam secara perlahan. Setelah pengkristalan sempurna garam dapat dipisahkan
dengan penyaring. Sedangkan Kristalisasi merupakan metode pemisahan untuk
memperoleh zat padat yang terlarut dalam suatu larutan. Dasar metode ini adalah
kelarutan bahan dalam suatu pelarut dan perbedaan titik beku. Kristalisasi ada dua
cara yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan. Apabila larutan
tidak cukup pekat, dapat dipekatkan lebih dahulu dengan jalan penguapan,
kemudian dilanjutkan dengan pendinginan melalui kristalisasi diperoleh zat padat
yang lebih murni karena komponen larutan yang lainnya yang kadarnya lebih
kecil tidak ikut mengkristal (Rahayu, 2012).
Perbedaan kristalisasi dan rekristalisasi adalah prinsip dasar dari proses
rekristalisasi adalah perbedaan kelarutan antara zat yang dimurnikan dengan zat
pengotornya, sedangkan kristalisasi adalah kelarutan bahan dalam suatu pelarut
dan perbedaan titik beku. Sehingga dalam melakukan percobaannya pun berbeda,
dalam kristalisasi kita membuat larutan menjadi dalam bentuk kristal, sedangkan
dalam rekristalisasi kita melarutkan kembali kristal ke bentuk larutan/cair lalu
merubahnya kembali ke dalam bentuk kristal.
Bentuk-bentuk Kristal, Kristal logam adalah kristal dengan kisi yang terdirii
atas atom logam yang terikat melalui ikatan logam. Atom logam merupakan atom
yang memiliki energi ionisasi kecil sehingga elektron valensinya mudah lepas dan
menyebabkan atom membentuk kation. Bila dua atom logam saling mendekat,
maka akan terjadi tumpah tindih antara orbital-orbitalnya sehingga membentuk
suatu orbital molekul. Semakin banyak atom logam yang saling berinteraksi,
maka akan semakin banyak terjadi tumpang tindih orbital sehingga membentuk
suatu orbital molekul baru. Terjadinya tumpang tindih orbital yang berulang-ulang
menyebabkan elektron-elektron pada kulit terluar setiap atom dipengaruhi oleh
atom lain sehingga dapat bergerak bebas di dalam kisi. Salah satu sifat kristal
logam adalah dapat ditempa. Sifat ini diperoleh dari ikatan logam yang
membentuknya (Mimir, 2011)
Kristal ionik terbentuk karena adanya gaya tarik antara ion bermuatan positif
dan negatif. Umumnya, kristal ionik memiliki titik leleh tinggi dan hantaran listrik
yang rendah. Contoh dari kristal ionik adalah NaCl. Kristal ionik tidak memiliki
arah khusus seperti kristal kovalen sehingga pada kristal NaCl misalnya, ion
natrium akan berinteraksi dengan semua ion klorida dengan intensitas interaksi
yang beragam dan ion klorida akan berinteraksi dengan seluruh ion natriumnya
(Mimir, 2011)
Kristal kovalen atom-atom penyusun kristal kovalen secara berulang terikat
melalui suatu ikatan kovalen membentuk suatu kristal dengan struktur yang mirip
dengan polimer atau molekul raksasa. Contoh kristal kovalen adalah intan dan
silikon dioksida (SiO2) atau kuarsa. Intan memiliki sifat kekerasan yang berasal
dari terbentuknya ikatan kovalen orbital atom karbon hibrida sp3. (Mimir, 2011)
Kristal molekular pada umumnya, kristal terbentuk dari sutau jenis ikatan
kimia antara atom atau ion. Namun, pada kasus kristal molekular, kristal terbentuk
tanpa bantuan ikatan, tetapi melalui interaksi lemah antara molekulnya. Salah satu
contoh dari kristal molekular adalah kristal iodin.(Mimir, 2011)
Ekstraksi
Ekstraksi adalah proses pemisahan campuran dimana zat-zat yang akan
terpisahkan terbagi kedalam dua pelarut yang tidak saling bercampur. Air sering
kali digunakan sebagai pelarut pertama kemudian pelarut keduanya adalah
pelarutorganik yang tidak tercampur dengan air.Dengan demikian senyawasenyawa organik yang nonpolar akan terdapat dalam faseorganik, sedangkan
senyawa yang sifatnya polar akan larut didalam fase air. Senyawayang sifatnya
polar akan lebih mudah larutdalam pelarut yang sifatnya polar, demikian juga
sebaliknya yaitu senyawa yang sifatnyanonpolar akan lebih mudah larut
dalam pelarut yang nonpolar. Dalam suatu pemisahan yang ideal oleh ekstraksi
pelarut,seluruh zat yang diinginkan akan berakhir dalam pelarut dan semua zat
penganggudalam pelarut yang lain.Sampel yang digunakan pada prosesekstrasi
adalah 1 butir Iodium yangdilarutkan dengan air setelah itudtambahkan CCl4
Fungsi dari penambahanaCCl4 itu sendiri adalah pada saatdicampurkan CCl4
dengan larutan Iodiumlarutan itu akan bereaksi. Pelarut CCl4 bisasaja diganti
dengan pelarut yang lainnyaseperti N-Heksana, eter, alkohol dan lain-lain.
Macam-macam pelarut organik diantaranya aseton maupun turunan senyawaketon
adalah pelarut organik yang paling banyak digunakan dalam industri
demikian juga senyawa siklik semacam toluen atauxylen. Aplikasi di bidang
pangan untuk memisahkan air dan kopi, untuk memisahkan air dengan garam, dan
untuk meningkatkan kualitas minyak seperti minyak atsiri
Kesimpulan :
Dari percabaan ini kida dapat mengetahui berbagai macam metode
pemurnian, dan kita dapat mengetahui cara-cara memisahkan campuran zat padat
dan zat cair dengan proses filtrasi, sentrifugasi, rekristalisasi, dan ektraksi. Dari
percobaan di atas dapat di ketahui bahwa pada proses filtrasi didapatkan hasil
filtratnya bening. Dan pada proses sentrifugasi didapatkan hasil sentranya lebih
bening .Dalam percobaan rekristalisasi didapatkan Kristal NaCl berbentuk kubus
dan Kristal CuSO4 berbentuk jarum.Dalam percobaan ektraksi didapatkan endapan
berwarna ungu dan larutan menjadi bening.
DAFTAR PUSTAKA
S. Turmala Ella, Dra, M.S.dan Nurminabari, S. Ina, Ir, M.Sie.2012. Penuntun
Praktikum Kimia Dasar, Universitas Pasundan : Bandung
Atmojo, S.T. 2012. Ekstraksi. http://chemistry35.blogspot.com. Accessed: 11
Desember 2012.
Brady, E. James.1999, Kimia Universita Asas dan Struktur, Binapura Aksara.
Jakarta
Mimir 2011.Ekstraksi. Robbaniryo.com/ilmu-kimia/ekstraksi/. Accessed : 10
Desember 2012
McNeil. 2006. Yodium. http://id.wikipedia.org. Accessed: 11 Desember 2012.
Sirdeshmukh,
Lalitha.
2007.
Natrium
Klorida.
http://id.wikipedia.org.