Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LAMPIRAN I
PETUNJUK PENYELENGGARAAN
ORGANISASI DAN TATA KERJA
DEWAN RACANA PENDEGA SUNAN AMPEL DAN NYAI KARIMA
GERAKAN PRAMUKA 1261-1262 PANGKALAN IAIN SUNAN AMPEL
SURABAYA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum
a. Gerakan Pramuka Gugusdepan Surabaya 1261-1262 pangkalan IAIN
Sunan Ampel Surabaya memberi kesempatan kepada para Pramuka
Pandega untuk membina diri menjadi kader pemimpin, baik di
lingkungan Gugusdepan maupun lingkungan di luar Gugusdepan.
b. Salah satu usaha untuk melaksanakan hal tersebut, dibentuklah Dewan
Racana Pandega Sunan Ampel dan Nyai Karima di lingkungan Gudep
Surabaya 1261-1262 pangkalan IAIN Sunana Ampel Surabaya.
c. Dewan Racana Pandega disingkat Dewan Pandega Sunan Ampel dan
Nyai Karima adalah wadah pembinaan dan pengembangan kaderisasi
kepemimpinan di lingkungan Gerakan Pramuka Gugusdepan Surabaya
1261-1262 Pangkalan IAIN Sunan Ampel Surabaya yang
beranggotakan Pramuka Pandega Putera dan Puteri, Bersifat kolektif
dan kolegial.
d. Kolektif mengandung arti bahwa keputusan dan kebijakan di dalam
Dewan Pandega adalah keputusan atau kebijakan organisasi Dewan
Pandega yang dilakukan secara bersama atau secara gabungan.
Kolegial mengandung arti bahwa segala pelaksanaan tugas pokok,
kebijakan dan tanggungjawab dalam prosesnya didalam Dewan
Pandega dilaksanakan dalam suasana kekeluargaan. Diketuai oleh
Ketua Dewan Racana, yang dalam menjalankan tugas dan
kewajibannya bertanggungjawab kepada Musyawarah Pandega dan
Gudep.
e. Pengurus Dewan Pandega terdiri atas Pramuka Pandega putra untuk
mengelolah Racana Sunan Ampel dan Pramuka Pandega putri untuk
mengenlolah Racana Nyai Karima.
f. Dewan Pandega Sunan Ampel dan Nyai Karima dipimpin oleh masingmasing Ketua Dewan Racana didampingi oleh seorang pembina yang
berusia sekurang-kurangnya berusia 28 tahun.
g. Untuk keseragaman dalam pengelolaan organisasi racana, diperlukan
adanya petunjuk penyelenggaraan yang ditetapkan oleh para pramuka
pandega dalam Musdega sebagai pedoman yang berlaku.
2. Maksud dan Tujuan
a. Petunjuk ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai dasar/pedoman
dalam mengatur organisasi, tugas, dan tata kerja racana.
b. Tujuannya adalah untuk menjamin adanya keselarasan, kelancaran,
dan kesinambungan dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab
racana.
3. Dasar
a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2010 tentang
Gerakan Pramuka
KOMISI B
KOMISI B
2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut diatas, Dewan Pandega Sunan
Ampel dan Nyai Karima berfungsi sebagai penanggungjawab
penyelenggaraan manajemen kegiatan:
a. Penyusunan perencanaan dan pengelolaan sumber daya informasi,
perumusan kebijakan dan pelaporan kegiatan.
b. Pengembangan dan pembinaan pendidikan kepramukaan bagi anggota
c. Pengelolaan personil, logistik, keuangan, usaha dana dan aset milik
racana serta pembinaan organisasi.
d. Pengelolaan hubungan dengan gudep, lembaga pemerintah, swasta
dan masyarakat.
3. Tanggungjawab
Dewan Pandega Sunan Ampel dan Nyai Karima bertanggungjawab atas
pelaksanaan tugas pokok Dewan Pandega kepada Musyawarah Pandega
dan Pembina Gudep
BAB III
ORGANISASI DAN MASA BAKTI
1. Organisasi
a. Di dalam Gugusdepan Surabaya 1261-1262, racana dipimpin oleh
Ketua Dewan Racana Pandega Sunan Ampel dan Ketua Dewan
Racana Pandega Nyai Karima yang disusun dalam satu kepungurusan
yang bersifat kolektif.
b. Dewan Racana sunan Ampel dan Nyai Karima adalah satu-satunya
organisasi kaderisasi kepemimpinan bagi Pramuka Pandega
Gugusdepan Surabaya 1261-1262 pangkalan IAIN Sunan Ampel
surabaya.
2. Masa Bakti
a. Masa Bakti adalah kurun waktu berlangsungnya suatu kepengurusan
Dewan Pandega Sunan Ampel dan Nyai Karima dalam melaksanakan
tugasnya.
b. Masa bakti dewan Pandega di dalam Gudep Surabaya 1261-1262
adalah 1 tahun
c. Selama belum terbentuk dan disahkannya Dewan Pandega yang baru
oleh Surat Keputusan Ketua Majelis Pembimbing Gugusdepan, maka
pengurus Dewan Pandega domisioner tetap melaksanakan tugasnya.
BAB IV
ADMINISTRASI, PENDAPATAN DAN KEKAYAAN
1. Administrasi
a. Sebagai organisasi kader kepemimpinan Gugusdepan, maka sistem
administrasi Dewan Pandega mengikuti sistem administrasi
gugusdepan.
b. Sistem administrasi gugusdepan dijelaskan oleh Keputusan Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka Nomor 041 Tahun 1995 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Administrasi Satuan Gerakan Pramuka.
KOMISI B
KOMISI B
KOMISI B
KOMISI B
d.
e.
f.
g.
6. Penggantian Anggota
a. Penggantian anggota adalah penggantian anggota Dewan Pandega
yang dilakukan apabila ada anggota yang diberhentikan dari
keanggotaan.
b. Tata cara penggantian anggota diatur oleh Dewan Pandega yang
bersangkutan dengan sepengetahuan Gugusdepan.
c. Penggantian anggota disahkan dengan surat keputusan Gugusdepan.
7. Hak dan Kewajiban Anggota
a. Pada prinsipnya sebagai badan yang bersifat kolektif dan kolegial,
setiap anggota mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam
pelaksanaan tugas pokok Dewan Pandega.
b. Dalam pelaksanaan tugasnya, anggota dibagi dalam suatu susunan
kepengurusan.
BAB VI
KEPENGURUSAN
1. Pengurus
a. Susunan pengurus Dewan Pandega terdiri atas seorang ketua
merangkap anggota, seorang Pemangku Adat merangkap anggota,
Sekretaris merangkap anggota, Bendahara merangkap anggota dan
beberapa Orang anggota.
b. Komposisi pengurus dalam Dewan Pandega disusun dengan
memperhatikan satuan putera dan satuan puteri.
c. Jumlah anggota Dewan Pandega disesuaikan keputusan Musdega
d. Dewan Pandega terdiri atas:
1) Dewan Harian
(1) Seorang Ketua Dewan Racana
(2) Seorang Pemangku Adat
(3) Seorang Sekretaris
(4) Seorang Bendahara
2) Bidang Pelaksana Racana
Dewan tersebut dipilih oleh para anggota racana di dalam Musdega
oleh Tim Formatur
Struktur Mabigus seperti lampiran II
2. Pembidangan
a. Pembidangan adalah pembagian tugas yang dilakukan sebagai upaya
KOMISI B
berdasarkan
KOMISI B
KOMISI B
KOMISI B
KOMISI B
BAB XII
MUSYAWARAH PANDEGA DAN MUSYAWARAH PANDEGA LUAR BIASA
1. Pengertian
a. Musyawarah Pandega yang disingkat Musdega adalah suatu forum
atau tempat pertemuan bagi Pramuka Pandega Gugusdepan Surabaya
1261-1262 sebagai wahana permusyawaratan untuk menampung
aspirasi Pramuka Pandega di tingkat dalam Gugusdepan.
b. Hasil Musdega selanjutnya disebut Keputusan Musdega Merupakan
Pedoman bagi Dewan Pandega dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya.
2.
Kedudukan
Musdega adalah forum tertinggi Pramuka Pandega di Racana Sunan
Ampel dan Nyai Karima Gudep Surabaya 1261-1262 Pangkalan IAIN
Sunan Ampel Surabaya.
3. Jenis Musdega
a. Musdega
Musdega adalah Musyawarah Pandega yang diselenggarakan dalam
keadaan terpenuhi quorum dan tepat waktu.
b. Musdega Luar Biasa
Musdega luar biasa adalah Musdega yang diselenggarakan antara dua
Musdega karena ada hal-hal yang bersifat khusus.
1) Musdega Luar Biasa dilaksanakan atas usul Dewan Pandega atau
usul dari sedikitnya dua pertiga jumlah anggota.
4. Waktu Pelaksanaan
Musdega diselenggarakan setiap tahun sekali. Dilaksanakan pada bulan
Desember.
5. Penyelenggara
Penyelenggara adalah Dewan Pandega
6. Peserta
Peserta Musdega terdiri atas:
a. Dewan Pandega
b. Anggota Gudep Surabaya 1261-1262 yang aktif. Dibuktikan dengan
surat keterangan aktif dari Dewan Pandega
c. Purna Bakti
d. Penasehat Musdega
e. Nara Sumber
7. Hak Suara, Hak Bicara dan Hak Pilih
a. Hak suara adalah hak yang dimiliki masing-masing peserta untuk
diperhitungkan dalam perhitungan suara bila dilaksanakan pengambilan
keputusan, dengan setiap peserta berhak atas satu suara.
b. Hak bicara adalah hak yang dimiliki setiap peserta untuk
menyampaikan usul, saran dan pendapat.
c. Hak pilih adalah hak yang dimiliki anggota untuk dipilih dan memilih
d. Hal- hal lain berkenaan dengan mekanisme hak suara dalam
KOMISI B
KOMISI B
BAB XIII
FORMATUR
1. Pengertian.
a. Formatur adalah peserta Musdega yang diberi hak dan kewajiban untuk
memilih anggota Dewan Pandega.
b. Formatur dipilih dalam Musdega.
2. Tugas dan Masa Tugas
a. Formatur bertugas untuk:
1) Memilih anggota Dewan Pandega.
2) Menyusun anggota terpilih dalam kepengurusan di Dewan pandega.
b. Masa tugas formatur selama 3 hari sejak Musdega berakhir.
c. Formatur bertanggung jawab kepada Gugusdepan.
3. Keanggotaan Formatur
a. Anggota Formatur terdiri atas unsur:
1) KDR putera dan puteri terpilih
2) KDR putera dan puteri domisioner
3) PA putera dan puteri terpilih
4) PA putera dan puteri domisioner
5) Ketua Presidium
6) 2 (dua) Sangga Kerja Pandega
b. Apabila terjadi pemilihan langsung, maka Ketua Dewan Racana putera
terpilih menjadi Ketua Tim Formatur.
c. Anggota formatur berjumlah paling banyak 11 (sebelas) orang dengan
secara keseluruhan berjumlah ganjil.
d. Hal-hal yang berkenaan dengan tata cara pemilihan formatur diatur
dalam Musdega.
e. Formatur dapat menyusun hal-hal yang berkenaan dengan cara
pelaksanaan tugasnya dengan persetujuan Gugusdepan.
4. Penasehat Formatur
a. Penasehat Formatur adalah Pembina atau Purna Bakti yang mendapat
mandat dari Gugusdepan atau Purna Bakti yang dipilih dalam
Musdega.
b. Tugas Penasehat Formatur adalah memberikan saran, usul, dan
pendapat kepada formatur.
c. Penasehat formatur tidak memiliki hak suara.
d. Penasehat formatur bertanggung jawab kepada Gugusdepan.
BAB XIV
SIDANG PARIPURNA DAN RAPAT-RAPAT
1. Sidang Paripurna
a. Pengertian
Sidang Paripurna Pramuka Pandega merupakan pertemuan berkala
yang dilaksanakan sebagai wahana bagi Pramuka Pandega sebagai
langkah pengendalian operasional melalui koordinasi, konsultasi,
informasi, dan kerjasama dalam pembinaan Pramuka Pandega.
b. Sidang Paripurna dilaksanakan Pada pertengahan masa bakti Dewan
Pandega.
KOMISI B
KOMISI B
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
BAB XV
PENDELEGASIAN
Pendelegasian adalah pengiriman atau penugasan yang dilakukan oleh
gugusdepan atas usulan Ketua Dewan Racana kepada seorang anggota
atau sekelompok anggota untuk menghadiri undangan, berpartisipasi dalam
suatu kegiatan atau pelatihan.
Untuk Pendelegasian yang bersifat pelatihan diutamakan pemerataan untuk
anggota. Urutan pendelegasian sesuai dengan porsi kesempatan yang
ditentukan oleh Dewan Pandega, yaitu :
b. Dewan Pandega
c. Anggota racana
d. Anggota gudep
Laporan Pendelegasian selambat-lambatnya harus dilakukan 1 bulan
setelah kedatangannya dari pendelegasian.
Apabila terjadi pelanggaran pada no.3 diatas, maka satu kali diperingatkan
secara tertulis oleh Dewan.
Apabila peringatan secara tertulis tidak diindahkan maka Dewan Pandega
berhak memberi sanksi sesuai kesepakatan Dewan Pandega.
Ketentuan format laporan pendelegasian akan diatur didalam petunjuk
pelaksaanaan administrasi Racana
Surat Pertanggungjawaban wajib dilaporkan didepan Dewan Pandega dan
anggota Gugusdepan Surabaya 1261-1262.
Anggota forum berhak menerima atau menolak LPJ pendelegasian.
BAB XVI
JOB SPESIFIKASI DAN JOB DESKRIPTION KDR DAN PA
KOMISI B
A . Muwafiq Setiawan
Ketua
Isna Wahyuningsih
Anggota
KOMISI B
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN MUSYAWARAH PANDEGA
RACANA SUNAN AMPEL DAN NYAI KARIMA
GERAKAN PRAMUKA GUGUS DEPAN SURABAYA 1261-1262
1262
PANGKALAN IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA
NOMOR: 03/13.37.24.1261-1262 TAHUN 2012
STRUKTUR ORGANISASI MAJELIS PEMBIMBING
GUGUSDEPAN SURABAYA 1261-1262
1261 1262 PANGKALAN IAIN SUNAN AMPEL
SURABAYA
Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Surabaya
15 Januari 2012
A . Muwafiq Setiawan
Ketua
Isna Wahyuningsih
Anggota
KOMISI B
LAMPIRAN III
KEPUTUSAN MUSYAWARAH PANDEGA
RACANA SUNAN AMPEL DAN NYAI KARIMA
GERAKAN PRAMUKA GUGUS DEPAN SURABAYA 1261-1262
1262
PANGKALAN IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA
NOMOR: 03/13.37.24.1261-1262 TAHUN 2012
STRUKTUR ORGANISASI PEMBINA GUGUS DEPAN SURABAYA 1261-1262
1261
PANGKALAN IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA
Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Surabaya
15 Januari 2012
A . Muwafiq Setiawan
Ketua
Isna Wahyuningsih
Anggota
KOMISI B
LAMPIRAN IV
KEPUTUSAN MUSYAWARAH PANDEGA
RACANA SUNAN AMPEL DAN NYAI KARIMA
GERAKAN PRAMUKA GUGUS DEPAN SURABAYA 1261-1262
1262
PANGKALAN IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA
NOMOR: 03/13.37.24.1261-1262 TAHUN 2012
STRUKTUR ORGANISASI DEWAN RACANA SUNAN AMPEL DAN NYAI KARIMA
GERAKAN PRAMUKA GUGUS DEPAN SURABAYA 1261
1261-1262
1262
PANGKALAN IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA
Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Surabaya
15 Januari 2012
A . Muwafiq Setiawan
Ketua
Isna Wahyuningsih
Anggota