Anda di halaman 1dari 4

Nama : Meriatul Qibtiyah

NIM : 125020302111004
KASUS 6 PRAKTIKUM AUDIT
Pertanyaan Diskusi
1

Aktifitas pengendalian yang nampak pada sistem pengolahan persediaan PT. Maju
Makmur:
a Adanya campur tangan dan keikutsertaan Langgeng Santoso terkait dengan
b

pemesanan dan pembelian barang.


Secara umum sistem pemesanan dan pembelian ini sudah cukup terdokumentasi, hal
ini dapat dilihat dari adanya lembar permintaan yang telah terdokumentasi secara
baik dan dibuat sebanyak rangkap tiga (3) yaitu untuk bagian tresuri, controller dan

operasional dan logistik.


Pemeriksaan fisik kelengkapan dan kesesuaian barang dengan faktur pesanan.
Pemeriksaaaan ini sesuai dengan asersi penilaian. Hal ini juga berarti pemeriksaan
yang dilakukan oleh PT. Maju Makmur untuk menggambarkan kelengkapan apakah
barang yang dipesan telah sesuai dengan yang diterima dan juga penjurnalan yang
dibuat, selain itu kesesuaian besaran kewajiban yang harus dilaksanakan oleh PT.
Maju makmur juga tergantung besaran jumlah barang yang diterima, dan tentunya
semua itu juga akan berpengaruh terhadap penilaian terkait akun pembelian dan

persediaan yang akan dicatat oleh PT. Maju makmur.


Adanya pencocokan antara faktur dari samsang dengan dokumen permintaan barang
dan laporan penerimaan barang. Kegiatan ini juga memenuhi asersi hak dan
kewajiban juga asersi penilaian atau alokasi. Karena melalui pencocokan tersebut
maka akan diketahui jika terjadi ketidak cocokan antara ketiga dokumen tersebut
yang nantinya kan berpengaruh terhadap kewajiban PT. Maju makmur dan penilaian

yang dilakukan oleh PT. Maju makmur terkait kegiatan pembelian persediaan)
Pencocokan harga pada faktur dengan indeks daftar harga. Kegiatan ini untuk
memenuhi asersi hak dan kewajiban, penilaian, juga asersi penyajian dan
pengungkapan, dimana kesesuaian harga pada faktur haruslah sesuai dengan indeks
daftar harga yang ada, karena jika ada ketidakcocokan maka akan memberikan
gambaran yang tidak jelas terkait kewajiban, penilaian dan penyajian/pengungkapan
pada laporan keuangan)

A. Prosedur yang di uji untuk pertama kali adalah asersi keterjadian.

Pada prosedur ini auditor melakukan asersi tersebut dengan tujuan untuk mengetahui
apakah cek benar dikeluarkan untuk melakukan pembayaran pembelian persediaan atau
tidak untuk membayar pembelian persediaan (cek fiktif). Jadi Asersi keterjadian ini
memeriksa dokumen-dokumen yang mendukung, pada dokumen permintaan barang
dibandingkan dengan cek pembayaran.
B. Prosedur uji yang kedua yang dilakukan pada laporan penerimaan barang.
Uji ini digunakan untuk menguji asersi manajemen hak dan kewajiban, dan peyajian,
serta pengungkapan kegiatan pembelian barang dan juga kelengkapan terkait dengan
pengeluaran cek yang benar-benar dilakukan untuk pembelian persediaan. Pada prosedur
yang kedua ini auditor dapat memastikan apakah hutang pembelian persediaan telah
menjadi kewajiban pt maju makmur pada waktu tertentu, selain itu auditor juga dapat
menggambarkan penilaian dan alokasi terkait apakah sudah dicantumkan dengan benar
atau belum, kemudian pada prosedur ini auditor juga dapat memastikan bahwa
komponen terkait kegiatan pembelian sudah digologkan sesuai dengan semestinya atau
belum.
3

Menurut saya, sedikit sekali terjadinya pembayaran saat barang diterima. Karena setelah
barang diterima oleh pihak gudang, maka petugas gudang memberikan laporan bahwa
barang telah diterima serta petugas akan mencocokkan terhadap faktur yang tercantum,
dokumen permintaan barang dengan penerimaan barang, kemudian baru mengeluarkan
cek untuk pembelian. Pada hal tersebut dapat kita nalisis bahwa perusahaan menggunkan
sistem up to date. Yang berarti apabila terjadi perubahan persedian maka persediaan
tersebut akan di cek sesegera mungin.

KAP AS&R membuat working paper yang ada pada lampiran 6a. lampiran 6a tersebut
merupakan bentuk dokumen auditor atas pengujian audit pada area pembelian persediaan
dalam pelaksaan audit untuk mendokumentasikan temuan-temuannya. (SA seksi 339 6a)
Dalam pelaksanaan audit oleh auditor KAP AS&R terdapat tujuan dalam pembuatan
dokumen yakni:
a Memeriksa semua transaksi penjualan barang sesuai dengan bukti yang ada.
b Memeriksa pengeluaran kas yang sesuai dengan bukti untuk kegiatan perusahaan
c Meriview atas semua barang yang dipesan dan diterima apakah sudah tepat dan sesuai
d

dengan tujuan kegiatan perusahaan


Memeriksa atas akun aset (terutama atas perolehan barang dan persediaan) dan beban

apakah sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh KAP AS&R.


e Menganalisa bukti bukti audit sebelumnya serta menganalisa barang yang ketepatan
barang yang telah dipesan dan diterima

Supervisi sangat penting di dalam perikatan audit, supervisi mencakup pengarahan usaha
asisten yang terkait dalam pencapaian tujuan audit dan menentukan apakah tujuan
tersebut tercapai. Unsur supervisi adalah memberikan instruksi kepada auditor apalagi
auditor yang baru untuk tetap menjaga penyampaian informasi masalah-masalah yang
penting

yang

dijumpai

dalam

audit,

mereview

pekerjaan

dilaksanakan,

dan

menyelesaikan perbedaan pendapat diantara staf audit kantor akuntan. Jadi adanya
supervisi terhadap auditor dalam tim audit harus dilakukan dengan benar dan untuk
menjaga profesionalitas dan independensi auditor (SA Seksi 311).
Bentuk supervisi yang terdapat dalam dokumen audit lampiran 6a yaitu:
a. Adanya review oleh Indah Sanjaya (Auditor Senior) dan Rangga Prawiro (Manajer).
b. Selain itu, dapat dilakukan atas pekerjaan Ruslan Gani :
Selain adanya nama dan tanggal review, juga dapat memberikan paraf dari pereview,
Ada catatan dari pe-review mengenai hasil diskusi dengan staf atau perbaikanperbaikan yang diperlukan dan alasannya.
6

Adapun maksud dari istilah N-2 yang ada pada lampiran 6a yakni:
a Penentuan transaksi pembelian kredit
b Penentuan pembayaran pembelian kredit yang dilakukan ddengan menggunakan cek
c Penentuan vendor (penyedia barang/jasa) yaitu samsang
d N-2= adalah kode akun untuk persediaan. Dan untuk nomor 2 artinya pengujian yang
dilakukan oleh auditor memasuki tahap ke 2

Informasi tersebut disertakan untuk memberikan pemahaman lebih pada klien terkait
kegiatan audit, dimana agar klien bisa mengetahui sasaran/tujuan seperti apa yang
ditetapkan auditor sehingga auditor bisa memutuskan prosedur audit yang digunakan dan
mengapa keluar kesimpulan seperti itu. Dan juga agar klien tahu bahwa hasil kesimpulan
audit tersebut berdasarkan atas keluasan yang telah ditentukan oleh auditor, dimana dalam
kasus ini populasinya merupakan semua pembayaran pada samsang products, sedangkan
sampelnya adalah 12 pembayaran barang samsang dari jurnal pengeluaran kas. Selain itu
kesimpulan yang dikeluarkan auditor juga bisa dipertahankan dengan adanya sasaran
audit, keluasan, prosedur audit dan komentar. Jadi semua informasi tersebut ditampilkan
untuk memberikan pemahaman lebih dalam prosedur audit, sehingga semua yang terlibat
termasuk klien dapat memahami apa maksud dan tujuan dari audit, serta dapat
menentukan luas dan prosedur yang diperlukan.

Prosedur audit biasanya dibuat sesuai dengan kebutuhan dan keadaan klien yang
tergantung pada prosedur awal yang telah dilakukan. Semua pertimbangan risiko dan
materialitas akan mempengaruhinya, sehingga prosedur akan berbeda di setiap auditnya.
KAP menggunakan dasar peraturan di Indonesia, sehingga prosedur didalamnya sudah
terstandardisasi. Hal itu juga di dukung dengan adanya peer review yang telah dilakukan.
Yang lebih baik bagi quality control ialah prosedur standar karena prosedur yang dibuat
sudah sesuai dengan peraturan, sehingga audit yang dilakukan lebih berkualias.

Anda mungkin juga menyukai