RANCANGAN
Mengingat
Rencana
18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi
Jawa Barat Tahun 2005 - 2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat
Tahun 2008 Nomor 8 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi
Jawa Barat Nomor 45);
19. Peraturan Daerah Kota Sukabumi Nomor 2 Tahun 2008 tentang
Urusan Pemerintahan Kota Sukabumi (Lembaran Daerah Kota
Sukabumi Tahun 2008 Nomor 2);
20. Peraturan Daerah Kota Sukabumi Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota
Sukabumi 2005 2025 (Lembaran Daerah Kota Sukabumi Tahun 2008
Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Kota Sukabumi Nomor 11);
21. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Kota Sukabumi Tahun 2010
Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kota Sukabumi Nomor 16);
22. Peraturan Daerah Kota Sukabumi Nomor 11 Tahun 2012 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Sukabumi 2011 2031 (Lembaran
Daerah Kota Sukabumi Tahun 2012 Nomor 11);
23. Peraturan Daerah Kota Sukabumi Nomor 16 Tahun 2012 tentang
Organisasi Perangkat Daerah dan Kota Sukabumi (Lembaran Daerah
Kota Sukabumi Tahun 2012 Nomor 16);
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SUKABUMI
dan
WALIKOTA SUKABUMI
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
-4Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kota Sukabumi.
2. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah dan Perangkat Daerah
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
3. Kepala Daerah adalah Walikota Sukabumi.
4. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Kepala Daerah dalam
penyelenggaraan pemerintahan Daerah yang terdiri dari Sekretariat
Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah,
Kecamatan, dan Kelurahan.
5. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 - 2025
yang selanjutnya disingkat RPJP Nasional adalah dokumen
perencanaan pembangunan nasional untuk periode 20 (dua puluh)
tahun terhitung sejak Tahun 2005 sampai dengan Tahun 2025.
6. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah yang selanjutnya
disingkat RPJPD adalah dokumen perencanaan pembangunan
daerah Kota Sukabumi untuk periode 20 (dua puluh) tahun
terhitung sejak Tahun 2005 sampai dengan Tahun 2025.
7. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa
Barat yang selanjutnya disingkat RPJMD Provinsi Jawa Barat adalah
dokumen perencanaan pembangunan daerah Provinsi Jawa Barat
untuk periode 5 (lima) tahun.
8. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya
disingkat RPJMD adalah dokumen perencanaan pembangunan
Daerah untuk periode 5 (lima) tahun.
9. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Tahun 2013-2018
yang selanjutnya disingkat Renstra SKPD, adalah dokumen
perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima)
tahun terhitung sejak tahun 2013 sampai dengan 2018.
10. Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD
adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode
1 (satu) tahun.
11. Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat
Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renja SKPD) adalah dokumen perencanaan
Satuan Kerja Pemerintah Daerah untuk periode 1 (satu) tahun.
Pasal 2 ......
-5Pasal 2
(1) RPJMD merupakan penjabaran visi, misi, dan program Kepala Daerah
dengan berpedoman pada RPJPD serta memperhatikan RPJM Nasional
dan RPJMD Provinsi Jawa Barat.
(2) RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat arah kebijakan
keuangan Daerah, strategi pembangunan Daerah, kebijakan umum, dan
program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat
Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana kerja dalam
kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
Pasal 3
(1) RPJMD disusun berdasarkan asas-asas keterbukaan, partisipatif, dapat
dipertanggungjawabkan, demokratis dan berkelanjutan.
(2) RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi pedoman bagi :
a. Perangkat Daerah dalam menyusun Renstra SKPD;
b. Pemerintah Daerah dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah
Daerah.
Pasal 4
Visi dan misi Kepala Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)
sebagai berikut :
a. Visi Kepala Daerah adalah DENGAN IMAN DAN TAQWA
MEWUJUDKAN PEMERINTAHAN RAHMATAN LILALAMIN;
b. Misi Kepala Daerah adalah :
1. mewujudkan reformasi biroksasi menuju sumber daya manusia
yang beriman, bertaqwa, dan berilmu;
2. mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih,
berwibawa, jujur, adil, profesional, mendengar, dan melayani
masyarakat dengan ikhlas;
3. mewujudkan pelayanan dasar yang lebih baik dan berkualitas;
4. mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing daerah; dan
5. meningkatkan keamanan, ketertiban, keindahan, dan kebersihan
kota.
Pasal 5
Sistematika RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah ini,
terdiri dari :
BAB I ......
-6BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI
BAB VII
:
:
:
:
:
:
:
BAB VIII
BAB IX
BAB X
BAB XI
:
:
:
PENDAHULUAN
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
KEBIJAKAN
UMUM
DAN
PROGRAM
PEMBANGUNAN DAERAH
INDIKASI
RENCANA
PROGRAM
PRIORITAS
DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
PENUTUP
Pasal 6
Uraian
Sistematika RPJMD tercantum dalam Lampiran
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
yang
Pasal 7
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah
Kota Sukabumi.
Ditetapkan di Sukabumi
Pada tanggal 2 Oktober 2013
WALIKOTA SUKABUMI,
cap. ttd.
Diundangkan di Sukabumi
Pada tanggal 2 Oktober 2013
MOHAMAD MURAZ
SEKRETARIS DAERAH
KOTA SUKABUMI,
cap. ttd.
M.N. HANAFIE ZAIN
LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2013 NOMOR 5
-i-
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
BAB II
i
vi
viii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Dasar Hukum Penyusunan
C. Hubungan RPJMD Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
1. RPJMD dengan RPJPD Kota Sukabumi
2. RPJMD dengan RTRW Kota Sukabumi
3. RPJMD dengan Rencana Strategi Satuan Kerja Perangkat
Daerah
4. RPJMD dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD)
D. Sistematika Penulisan
E. Maksud Dan Tujuan
1
1
2
3
4
5
5
11
11
11
11
12
12
13
14
15
15
16
18
19
23
23
23
23
24
26
27
27
28
29
30
33
6
6
8
1) Pariwisata
- ii -
c.
1) Pariwisata
2) Seni Budaya
3) Olah Raga
Aspek Layanan Umum
1. Layanan Urusan Wajib
a. Pendidikan
b. Kesehatan
c. Lingkungan Hidup
1) Pengelolaan Persampahan
2) Sanitasi Lingkungan
3) Ruang Terbuka Hijau dan Hutan Kota
d. Pekerjaan Umum
1) Jalan dan Jembatan
2) Pengairan
3) Drainase
a) Drainase Makro
b) Drainase Mikro
4) Air Bersih
5) Perumahan dan Pemukiman
e. Perencanaan dan Pembangunan Daerah
f. Kepemudaan dan Olahraga
g. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
h. Penanaman Modal
i. Kependudukan dan Catatan Sipil
j. Sosial dan Tenaga Kerja
1) Sosial
2) Tenaga Kerja
k. Pemberdayaan Masyarakat dan Perlindungan
Perempuan dan Anak
1) Pemberdayaan Masyarakat
2) Pemberdayaan Perempuan dan Anak
l. Perhubungan
m.Komunikasi dan Informatika
n. Pertanahan
o. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Neger
p. Keamanan dan Ketertiban Umum
q. Pemerintah Umum
r. Perpustakaan
s. Ketahanan Pangan
1) Tingkat Ketersediaan Pangan Pokok
2) Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan
3) Pemantauan Perkembangan Harga Kebutuhan
Pangan Pokok
4) Peningkatan Produksi Pertanian
5) Peningkatan Produksi Pangan Asal Ternak
2. Layanan Urusan Pilihan
a. Pertanian dan Perikanan
33
34
34
35
35
35
38
41
41
42
44
44
44
47
48
48
49
49
50
52
53
54
56
56
58
58
59
61
61
61
63
64
65
65
67
68
71
71
71
72
73
73
75
75
75
1) Pertanian
- iii -
D.
75
77
77
78
79
80
80
81
83
84
84
85
87
87
BAB III
89
89
89
90
91
92
93
95
95
96
97
98
99
101
103
104
105
108
108
110
110
BAB IV
115
116
116
116
117
118
119
121
121
b. Ketenagakerjaan
- iv -
B.
b. Ketenagakerjaan
c. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
3. Aspek Penataan Kota
a. Pekerjaan Umum, Perumahan dan Penataan Ruang
b. Perhubungan
4. Aspek Sarana dan Prasarana Daerah
5. Aspek Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup
6. Aspek Pemerintahan Umum
a. Komunikasi dan Informatika
b. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Isu Strategis
1. Isu Strategis Global dan Nasional
2. Isu Strategis Provinsi Jawa Barat
3. Isu Strategis Kota Sukabumi
a. Aspek Sosial Budaya
b. Aspek Perekonomian
c. Aspek Pemerintahan
d. Aspek Penataan Ruang
e. Aspek Sarana dan Prasarana
121
122
123
123
123
124
126
127
128
128
129
129
131
133
134
135
136
137
138
BAB V
140
140
141
142
142
142
143
143
143
143
144
144
145
146
148
BAB VI
149
149
150
151
153
155
158
159
BAB VII
173
173
176
BAB VIII
-v-
BAB VIII
190
BAB IX
205
BAB X
211
211
214
BAB XI
PENUTUP
217
DAFTAR
- vi -
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1.
Gambar 2.1.
Gambar 2.2.
Gambar 2.3.
Gambar 2.4.
Gambar 2.5.
Gambar 2.6.
Gambar 2.7.
Gambar 2.8.
Gambar 2.9.
Gambar 2.10.
Gambar 2.11.
Gambar 2.12.
Gambar 2.13.
Gambar 2.14.
Gambar 2.15.
Gambar 2.16.
Gambar 2.17.
Gambar 2.18.
Gambar 2.19.
Gambar 2.20.
Gambar 2.21.
Gambar 2.22.
Gambar 2.23.
Gambar 2.24.
6
11
15
16
20
21
25
26
31
31
32
32
43
46
54
57
58
59
62
63
68
72
74
74
78
Gambar 2.25.
- vii -
Gambar 2.25.
Gambar 2.26.
Gambar 2.27.
Gambar 2.28.
Gambar 2.29.
78
79
80
82
87
DAFTAR
- viii -
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1.
Tabel 2.2.
Tabel 2.3.
Tabel 2.4.
Tabel 2.5.
Tabel 2.6.
Tabel 2.7.
Tabel 2.8.
Tabel 2.9.
Tabel 2.10.
Tabel 2.11.
Tabel 2.12.
Tabel 2.13.
Tabel 2.14.
Tabel 2.15.
Tabel 2.16.
Tabel 2.17.
Tabel 2.18.
Tabel 2.19.
Tabel 2.20.
Tabel 2.21.
Tabel 2.22.
Tabel 2.23.
Tabel 2.24.
Tabel 2.25.
Tabel 2.26.
Tabel 2.27.
14
21
22
24
24
27
28
33
36
37
37
39
40
42
43
45
46
47
50
50
51
52
54
55
56
59
60
Tabel. 2.28.
- ix -
Tabel 2.28.
Tabel 2.29.
Tabel 2.30.
Tabel 2.31.
Tabel 2.32.
Tabel 2.33.
Tabel 2.34.
Tabel 2.35.
Tabel 3.1.
Tabel 3.2.
Tabel 3.3.
Tabel 3.4.
Tabel 3.5.
Tabel 3.6.
Tabel 3.7.
Tabel 3.8.
Tabel 3.9.
Tabel 3.10.
Tabel 3.11.
Tabel 3.12.
Tabel 3.13.
Tabel 5.1.
Tabel 5.2.
Tabel 5.3.
Tabel 5.4.
Tabel 5.5.
Tabel 6.1.
Tabel 6.2.
Tabel 6.3.
Tabel 6.4.
Tabel 6.5.
Tabel 6.6.
63
67
68
70
71
81
83
88
90
91
92
94
95
96
97
98
99
101
102
103
112
144
144
145
146
148
150
151
153
155
158
159
Tabel. 7.1.
-x-
Tabel 7.1.
Tabel 7.2.
Tabel 8.1.
Tabel 8.2.
Tabel 8.3.
Tabel 9.1.
175
180
190
199
203
206
-1-
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Sukabumi
2013-2018 merupakan Penjabaran Visi, Misi dan Program Walikota dan Wakil
Walikota Sukabumi terpilih berdasarkan hasil Pemilihan Kepala Daerah Tahun
2013, dan secara sah kepala daerah dilantik pada tanggal 13 Mei 2013 untuk
periode sampai dengan 5 (lima) tahun ke depan. Selain itu dokumen RPJMD
merupakan dokumen Rencana Pembangunan Daerah yang mutlak harus ada
dalam penyelenggaraan pemerintahan, sebagai satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan nasional, sesuai dengan
Undang-Undang
Nomor
25
Tahun
2004
tentang
Sistem
Perencanaan
baik
berupa
sumberdaya
alam,
sumberdaya
manusia,
maupun
-2-
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
-3-
-4-
Kota
Sukabumi
Tahun
2013-2018
merupakan
rencana
didukung
oleh mantapnya
oleh
masyarakat
dalam
kegiatan
perekonomian.
Pada
sektor
2. RPJMD
-5-
3)
-6-
RPJMN
2010-2014
pedoman
RPJMD
Prov. Jabar
2013-2018
RPJMD
Kota Sukabumi
2013-2018
pedoman
Renstra-SKPD
Kota Sukabumi
2013-2018
pedoman
RPJPD
Kota Sukabumi
2005-2025
pedoman
RKPD
Kota Sukabumi
pedoman
pedoman
Renja-SKPD
Kota Sukabumi
RTRW
Kota Sukabumi
2011- 2031
Gambar 1.1.
Bagan Hubungan
RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
D. SISTEMATIKA PENULISAN
RPJMD Kota Sukabumi Tahun 2013-2018 disusun dengan sistematika
sebagai berikut :
Bab I
-7-
Bab I.
Pendahuluan;
Pada bab ini dijelaskan mengenai gambaran umum penyusunan
rancangan awal RPJMD agar substansi pada bab-bab berikutnya dapat
dipahami dengan baik.
Bab II.
Bab III.
Bab IV.
Bab V.
Bab VI.
-8-
Bab VII.
Bab X.
pembangunan
secara terarah, efektif, efisien, dan terpadu dalam mendorong terwujudnya visi,
misi, tujuan dan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan oleh Walikota dan
Wakil Walikota periode Tahun 2013-2018, dengan berpedoman pada RPJPD Kota
Sukabumi Tahun 2005-2025, dan memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional 2010-2014, serta berbagai aspirasi seluruh stakeholder
pembangunan di Kota Sukabumi.
Dokumen
-9-
meningkatkan
koordinasi,
integrasi,
sinergi
dan
sinkronisasi
meningkatkan
pemerataan
pembangunan
yang
dilakukan
dan
g. Membangun
- 10 -
BAB II
- 11 -
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Gambar 2.1
Persentase Luas Wilayah Wilayah Kota Sukabumi
Menurut Kecamatan Tahun 2012
Seiring
- 12 -
- 13 -
- 14 -
e. Hidrologi
Kondisi air tanah di wilayah Kota Sukabumi dan sekitarnya untuk
kebutuhan sehari-hari secara umum cukup tersedia. Sumbernya berasal dari air
tanah, mata air dan air tanah tertekan. Sebaran akuifer dengan produktivitas tinggi
terdapat di sekitar Kota Sukabumi dengan sebaran paling dominan mulai dari
barat hingga timur. Di bagian utara merupakan zona air tanah dengan akuifer
berproduktifitas sedang dan berpenyebaran luas. Bagian selatan merupakan zona
akuifer yang produktivitasnya rendah hingga langka. Adapun sungai-sungai yang
mengalir di Kota Sukabumi baik sungai besar maupun sungai kecil dapat di lihat
pada tabel berikut :
Tabel 2.1.
Sungai Melintasi Kota Sukabumi
No.
Nama Sungai
Panjang (m)
1 Cimandiri
12.963
2 Ceger
3.395
3 Cisuda
8.090
4 Tonjong
8.090
5 Cipanengah
5.739
6 Cipelang
15.814
7 Cibeurem
4.766
8 Cibitung
5.403
9 Cisarua
3.841
10 Cisaray
1.840
11 Tipar
9.344
12 Cikapek
2.939
13 Cigunung
4.565
14 Cipelang leutik
15 Ciseupan
3.982
16 Ciwalung
1.826
17 Cipada
1.230
18 Selakaso
5.480
19 Ciaul
3.377
20 Babakan Jampang
1.115
21 Cipasir
1.479
22 Ciseureh
4.184
23 Cijambe
1.685
24 Cikapundung
3.839
25 Cipicung
591
Sumber : Master Plan Drainase Kota Sukabumi, 2008
f. Klimatologi
- 15 -
f. Klimatologi
Sepanjang tahun 2011 keadaan iklim di Kota Sukabumi cenderung basah,
dengan suhu udara Kota Sukabumi berkisar antara 15-30 celsius. Berdasarkan
hasil pemantauan di Stasiun Cimandiri di setiap bulan pada tahun 2011 pasti
terjadi hujan dengan intensitas tertentu, curah hujan tertinggi terjadi pada bulan
November, yaitu 323 mm3 dengan jumlah hari hujan 27 hari.
Gambar 2.2.
Jumlah hari hujan dan Curah hujan per Bulan
Berdasarkan Pemantauan di Stasiun Cimandiri 2011
Gambar 2.3.
- 16 -
Gambar 2.3.
Persentase Luas Tanah Menurut Kecamatan dan Penggunaannya
di Kota Sukabumi Tahun 2011
- 17 -
Subangjaya,
sebagian
Kelurahan
Parang,
Kebonjati,
sebagian
Kelurahan
- 18 -
Kelurahan
Karangtengah,
sebagian
Kelurahan
Cipanengah,
Cibeureum
Hilir,
sebagian
Kelurahan
Limusnunggal,
dan
Kelurahan Sindangpalay;
g. Daerah Kawasan Perkantoran Pemerintahan di Sub Wilayah Kota (SWK) V
yang mencakup sebagian Kelurahan Baros, sebagian Kelurahan Babakan,
sebagian Kelurahan Cibeureum Hilir, sebagian Kelurahan Limusnunggal, dan
Kelurahan Sindangpalay;
h. Daerah Kawasan Pengembangan Pusat Kebudayaan di Sub Wilayah Kota
(SWK) III yang mencakup sebagian Kelurahan Sindangsari, sebagian
Kelurahan Jayamekar, sebagian Kelurahan Jayaraksa, sebagian Kelurahan
Sudajaya
Hilir,
sebagian
Kelurahan
Babakan,
sebagian
Kelurahan
- 19 -
d. Daerah rawan gerakan tanah zona patahan aktif, yaitu patahan Cimandiri;
e. Daerah longsor di beberapa bagian daerah wilayah kota;
f. Daerah rawan kebakaran yang tersebar dibeberapa titik wilayah kota, dengan
kondisi daerah permukiman yang sempit dan sulit mencari sumber air, jarak
antar bangunan sangat rapat dan tidak teratur, serta bahan bangunan mudah
terbakar.
4. Demografi
Letak Kota Sukabumi yang strategis yaitu berada pada jalur lintasan
Ibukota Provinsi Jawa Barat dengan Ibukota Negara, serta didukung oleh
infrastruktur yang cukup memadai, menjadikan Kota Sukabumi sebagai salah satu
tujuan para migran dari berbagai daerah untuk datang dan tinggal baik sebagai
penanam modal maupun sebagai pencari kerja. Secara ekonomis hal tersebut
menguntungkan Kota Sukabumi karena dapat menciptakan lapangan kerja baru
serta dapat meningkatkan pendapatan baik dari sektor jasa, perdagangan dan
sektor lainnya. Namun demikian masuknya para migran juga harus diimbangi
oleh penyediaan sarana kesehatan, perumahan, penyediaan air bersih, dan
infrastruktur pendukung lainnya.
Secara umum mayoritas penduduk Kota Sukabumi beragama Islam, dengan
jumlah warga dari Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2012 meningkat pesat pada
Tahun 2012. Mayoritas penduduk Kota Sukabumi sebesar 95,64% beragama Islam,
Katolik sebesar 2,21%, Protestan sebesar 1,08%, Buddha sebesar 0,02% dan Hindu
sebesar 1,03%. Jumlah Rumah Peribadatan pada tahun 2012 untuk Mesjid
sebanyak 386 buah, Musholla 197 buah, Langgar sebanyak 629 buah, Gereja
sebanyak 19 buah dan Vihara sebanyak 2 buah.
Menurut data hasil perhitungan BPS Kota Sukabumi dengan pendekatan
berdasarkan perhitungan Sensus Penduduk Tahun 2010, pada jumlah penduduk
Kota Sukabumi Tahun 2011 tercatat sebanyak 304.530 jiwa yang terdiri dari
154.693 penduduk laki-laki (50,80%) dan 149.837 penduduk perempuan (49,20%).
Pada Tahun 2012 penduduk Kota Sukabumi diketahui jumlahnya menjadi 308.031
jiwa, yang terdiri dari 156.400 penduduk laki-laki (50,77%) dan 151.631 penduduk
perempuan (49,23%). Berdasarkan data tersebut, maka sex ratio Kota Sukabumi
tahun 2012 adalah sebesar 103.15%.
Berikut
- 20 -
Berikut ini disampaikan jumlah warga Kota Sukabumi dari Tahun 20082012 berdasarkan perhitungan BPS Kota Sukabumi (Pendekatan Perhitungan
Sensus Penduduk Tahun 2010) sebagai berikut ini :
310000
304530
305000
298681
300000
295000
290000
285000
308031
287622
Jumlah Penduduk
283046
280000
275000
270000
2008
2009
2010
2011
2012
Gambar 2.4.
Jumlah Penduduk Kota Sukabumi
Tahun 2008-2012
Jika ditinjau dari luas wilayah Kota Sukabumi, maka rata-rata penduduk
per km2 di Kota Sukabumi 6.417,01 jiwa/km2. Kepadatan penduduk tertinggi
berada di Kecamatan Citamiang dengan kepadatan penduduk 13.854,70 jiwa/km2.
Hal ini memungkinkan karena luas wilayah Kecamatan Citamiang paling kecil di
antara kecamatan yang lain, dan merupakan wilayah yang dekat dengan pusat
perbelanjaan. Sedangkan yang terendah kepadatan penduduknya adalah
Kecamatan Lembursitu dengan kepadatan penduduk 4.412,97 jiwa/km2.
Untuk komposisi penduduk berdasarkan golongan umur dan jenis kelamin
diketahui bahwa sejak tahun 2006 s.d. 2011 mayoritas berusia 20-49 tahun yaitu
sebesar 45,75%. Sedangkan penduduk usia tua hanya sebesar 5.11% atau tergolong
minoritas. Penduduk usia muda dan kelompok umur produktif yaitu yang berusia
15-64 tahun jauh lebih banyak dibandingkan dengan kelompok lansia yaitu
sebesar 66,27%. Hal ini menunjukkan angka ketergantungan yang rendah yang
menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang
produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif
lagi.
Berdasarkan
- 21 -
151.631
2012
149.837
2011
146.601
2010
140.000
145.000
156.400
Perempuan
154.693
Laki-laki
152.080
150.000
155.000
160.000
Gambar 2.5.
Jumlah Penduduk Kota Sukabumi Berdasarkan Jenis Kelamin
Tahun 2010-2012
Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan, berdasarkan data 3
(tiga) tahun terakhir terlihat bahwa komposisi pendidikan yang ditamatkan oleh
penduduk dewasa mayoritas bisa menamatkan sampai tingkat SLTA atau sebesar
25,38% pada tahun 2011. Adapun yang menamatkan sampai dengan Perguruan
Tinggi/Akademi sebanyak 6,15%. Data lebih lengkap dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Tabel 2.2.
Persentase Penduduk 10 Tahun ke Atas
Menurut Ijazah Tertinggi yang Dimiliki
No
Usia Sekolah
2008
1 Tidak/Belum Sekolah
2 Tidak Tamat SD
19,41
3 SD
31,46
4 SLTP
20,83
5 SLTA
23,67
6 Perguruan Tinggi
4,62
Sumber : Kota Sukabumi Dalam Angka, 2012
Tahun
2009
2010
1,43
2,49
15,58
16,83
27,85
20,06
17,58
18,51
28,19
29,00
9,37
13,11
2011
1,91
15,86
32,33
18,37
25,38
6,15
Tingginya
- 22 -
Mata Pencaharian
Persentase (%)
1 Petani
3,67
2 Pegawai Negeri
3,26
3 Pegawai Swasta
7,33
4 TNI+POLRI
0,59
5 Pensiunan
1,77
6 Pedagang
10,80
7 Buruh
7,14
8 Buruh Kasar
4,64
9 Pelajar/Mahasiswa
23,45
10 Lain-lain
37,35
Sumber : Kota Sukabumi Dalam Angka (diolah), 2012
Pada tabel di atas terlihat bahwa mayoritas penduduk Kota Sukabumi
bekerja sebagai pedagang/wiraswasta yang diikuti sebagai pegawai swasta.
Berdasarkan data Inkesra Kota Sukabumi Tahun 2008-2011, diketahui bahwa
komposisi penduduk menurut lapangan usaha, sektor perdagangan, hotel dan
restoran merupakan pilihan penduduk terbanyak, sehingga penyerapan tenaga
kerja di sektor tersebut relatif tinggi. Data tersebut menunjukkan bahwa di Kota
Sukabumi sektor jasa dan perdagangan memegang peranan yang sangat penting
sehingga diharapkan banyak investor yang dapat membuka usaha perdagangan di
Kota Sukabumi.
B. ASPEK
- 23 -
Tabel 2.4.
- 24 -
Tabel 2.4.
Struktur Ekonomi Kota Sukabumi Menurut
Kelompok Sektor Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2012 (Persen)
No
Kelompok Sektor
2008
4,65
4,65
0,01
2009
4,7
4,69
0,01
2010
4,38
4,38
0,00
2011
3,96
3,95
0,00
Sektor Primer
a. Pertanian
b. Pertambangan &
Penggalian
12,09 12,26
12,04
11,70
2 Sektor Sekunder
a. Industri Pengolahan
5,07
5,36
5,48
5,45
b. Listrik, Gas & Air Bersih
1,48
1,32
1,28
1,27
c. Bangunan
5,54
5,58
5,28
4,98
83,26 83,04
83,58
84,34
3 Sektor Tersier
a. Perdagangan, Hotel &
43,46
43,3
45,70
46,83
Restoran
b. Pengangkutan &
15,79 16,31
15,89
15,58
Komunikasi
c. Keuangan, Jasa Perusahaan
9,3
8,29
7,27
8,02
dan Persewaan
d. Jasa-jasa
14,7 15,14
14,71
13,91
Sumber : Buku Indikator Ekonomi Makro Kota Sukabumi tahun 2011
*) Angka Estimasi
2012*
3,63
3,63
0,00
11,58
5,20
1,29
5,09
84,79
48,42
14,82
8,49
13,07
Tahun
Pertumbuhan Ekonomi %
1
2008
6,11
2
2009
6,14
3
2010
6.12
4
2011
6.31
5
2012
6.31
Sumber : BPS Kota Sukabumi
*) Dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Implisit PDRB
Inflasi %
11,16
10,64
10,98
4.26
3.98
Bila
- 25 -
Bila dilihat dari tabel di atas, Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota
Sukabumi menunjukkan trend yang fluktuatif, meningkat sampai dengan Tahun
2007 menurun pada Tahun 2008 dan sedikit meningkat lagi pada tahun 2009. Pada
tahun 2008 LPE mengalami sedikit penurunan dikarenakan adanya krisis ekonomi
global yang sedikit berpengaruh pada perekonomian nasional maupun daerah.
Sedangkan laju inflasi mempunyai trend yang fluktuatif dari tahun ke tahun.
Laju inflasi ini sangat dipengaruhi oleh adanya kebijakan, baik untuk fiskal
maupun kebijakan moneter. Trend yang fluktuatif dapat dilihat pada diagram
berikut :
25
19,71
20
15
12,22
10
5
0
11,16
7,3
5,39
5,77
5,95
6,23
6,51
6,11
10,98
10,64
9,52
6,14
6,12
2004
2005
2006
2007
6,31
4,26
4,04
2003
6,31
2008
Pertumbuhan Ekonomi
2009
2010
2011
3,98
2012
Laju Inflasi *)
Gambar. 2.6.
Pertumbuhan Ekonomi dan Laju Inflasi Kota Sukabumi
Tahun 2003 - 2012
PDRB Kota Sukabumi atas dasar harga berlaku Tahun 2011 adalah sebesar
Rp. 5.921.023.590.000,- dengan LPE sebesar 6.31 %. Kontribusi terbesar terhadap
PDRB Kota Sukabumi didominasi oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran
yaitu sebesar 46.83%. Hal ini menunjukkan bahwa sumber mata pencaharian
utama masyarakat Kota Sukabumi adalah pedagang dan karyawan swasta yang
menyerap tenaga kerja dari sektor perdagangan, hotel dan restoran. Kontribusi
kedua terbesar ada di sektor pengangkutan dan komunikasi yaitu sebesar 15.58%
dan diikuti oleh sektor jasa sebesar 13.91%.
Bila
- 26 -
Bila diamati untuk setiap sektor, dari tabel terlihat bahwa kontributor
utama yang mendukung PDRB Kota Sukabumi adalah pada Sektor Tersier
terutama pada sektor perdagangan, hotel dan restoran. Dalam tiga tahun terakhir
sektor ini memberikan kontibusi terbanyak untuk PDRB Kota Sukabumi. Gambar
berikut cukup jelas memperlihatkan kontribusi sektor perdagangan, hotel dan
restoran yang tercakup dalam sektor tersier.
Primer
Sekunder
Tersier
84,34%
3,96%
11,70%
Gambar 2.7.
Kontribusi sektor terhadap PDRB Kota Sukabumi
Dalam sektor tersier ini, kontribusi terbesar disumbangkan oleh sektor
perdagangan, hotel dan restoran sebesar 46,83%, kontributor kedua adalah dari
sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 15,58%, kemudian sektor jasa-jasa
memberikan kontribusi sebesar 13,91%, dan sektor keuangan, jasa perusahaan dan
persewaan memberikan kontribusi sebesar 8,02%.
c. PDRB per Kapita
PDRB per kapita merupakan salah satu gambaran makro rata-rata
pendapatan yang diterima oleh penduduk selama satu tahun dalam suatu wilayah
tertentu dan biasanya digunakan sebagai indikator tingkat kemakmuran. Namun
perlu diingat bahwa tidak seluruh PDRB dapat dinikmati oleh penduduknya, hal
ini karena terdapat sebagian nilai PDRB yang dibawa ke luar daerah.
Angka
- 27 -
Angka pendapatan per kapita (per capita Income) diperoleh dengan cara
membagi
PDRB
dengan
jumlah
penduduk
pertengahan
tahun.
Berikut
menunjukkan perkembangan PDRB perkapita dari tahun 2008 hingga 2012 atas
dasar harga berlaku maupun harga konstan.
Tabel 2.6.
PDRB Per Kapita Kota Sukabumi Tahun 2008-2012
PDRB Per Kapita
(Rupiah)
No
1
2
2008
2009
2010
2011*)
2012*)
13.172.579,20
15.267.378,89
17.749.913,31
19.462.774,32
21.615.179
6.002.504,47
6.288.389,74
6.587.555,83
6.712.082,06
6.983.731
2010-2012
menunjukkan
kenaikan
cukup
berarti.
Dimulai
dari
Rp. 17.749.913,31,- pada tahun 2010, menjadi Rp. 21.615.179,- tahun 2012, atau
meningkat sebesar 17,88 persen. Namun demikian, hal ini tidak seluruhnya
mencerminkan adanya kenaikan daya beli masyarakat dalam periode waktu
tersebut, karena dalam kenaikan PDRB tersebut masih terkandung kenaikan harga
(Inflasi). Kondisi yang lebih mencerminkan ada tidaknya kenaikan daya beli
masyarakat secara umum adalah pendapatan per kapita atas dasar harga konstan.
Pendapatan per kapita Kota Sukabumi atas dasar harga konstan menunjukkan
gerakan kenaikan yang lebih lambat. Pendapatan per kapita Kota Sukabumi atas
dasar harga konstan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir masing-masing sebesar
Rp. 6.587.555,83,- pada tahun 2010, dan menjadi Rp. 6.983.731,- pada tahun 2012.
3. Kesejahteraan Sosial
Kondisi dari aspek kesejahteraan sosial Kota Sukabumi dapat dijelaskan
berdasarkan tinjauan terhadap sub aspek sebagai berikut :
a. Penduduk Miskin
Dalam aspek demografi yang tidak kalah pentingnya dan sering menjadi
salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan adalah jumlah penduduk
miskin
- 28 -
NO
INDIKATOR
Target 2012
Kemiskinan
1 Dari BPMPKB:
Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa)
63.644
Persentase penduduk miskin (%)
20.49
2 Kemiskinan Relatif (PPLS)
Jumlah Rumah Tangga Sasaran Raskin(kk)
3 Kemiskinan Absolut/ di bawah Grs kemiskinan (BPS)
Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa)
Persentase penduduk miskin (%)
Garis Kemiskinan ( Rp./kap/bln)
Sumber : Inkesra, TNP2K, BPS, BPMPKB
2008
TAHUN(REALISASI)
2009 2010 2011
60,949
26.91
62,720
26.36
10.41
27,312 28,150
9.16
9.24
8.95
9.1
269,925 284,339 334,735
11,820
11,820
2012
Keterangan
PPLS-/TNP2K
BPS
BPS
BPS
BPS
- 29 -
dan
daya
alam
yang
dapat
diunggulkan,
maka
dalam
menjawab
- 30 -
Kemudian pada tahun 2012, AMH meningkat kembali menjadi sebesar 99,68
persen atau naik sebesar 0,01 persen dari tahun sebelumnya.
2) Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Pencapaian RLS kota Sukabumi pada tahun
2012 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2011. Berkaitan dengan
Program Wajib Belajar Pendidikan 12 Tahun yang telah berjalan selama 7
tahun,
maka
angka
pembanding/pembaginya
yang
digunakan
Dinas
meningkatnya
kesehatan
masyarakat
secara
umum
sehingga
- 31 -
84,36
77
89,72
92,10
94,40
Cakupan Pertolongan
Persalinan dengan
Tenaga Kesehatan
2008
2009
2010
2011
2012
Gambar 2.8.
Cakupan Pertolongan Persalinan dengan Tenaga Kesehatan
2) Persentase kelurahan dengan Universal Child Immunization (UCI), dengan
perkembangan angka ini adalah sebagai berikut :
96,7
84,85
90,91
75,80
97,0
Cakupan UCI
Tingkat Kelurahan
2008
2009
2010
2011
2012
Gambar 2.9.
Cakupan UCI Kota Sukabumi Tahun 2008-2012
3. Peningkatan
- 32 -
3) Peningkatan cakupan pelayanan bagi penderita gizi buruk, TBC, DBD telah
mencapai angka 100% pada tahun 2012.
4) Peningkatan cakupan pelayanan kesehatan pasien masyarakat miskin pada
pelayanan dasar, dengan perkembangan angka sebagai berikut :
95,48
78,88 78,70
70
103,53
Cakupan pelayanan
kesehatan dasar
untuk masyarakat
miskin
2008 2009
2010
2011
2012
Gambar 2.10.
Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar untuk Masyarakat Miskin
Kota Sukabumi Tahun 2008-2012
5) Gambaran cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin,
dengan perkembangan angka ini adalah sebagai berikut :
149,11
92
95
2008
2009
92,77
2010
89,37
2011
2012
Gambar 2.11.
Persentase Pelayanan Kesehatan Rujukan untuk Masyarakat Miskin
Kota Sukabumi Tahun 2008-2012
Data mengenai pelayanan kesehatan ini berdasarkan jumlah kunjungan pasien
masyarakat miskin yang mengajukan pelayanan kesehatan ke Puskesmasdan
Rumah Sakit. Dalam hal pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin di
pelayanan
- 33 -
No
Tahun
Jumlah
PUS
Proyeksi
PPM
Peserta
Aktif
1
2006
47.048
37.638
2
2007
47.948
39.080
3
2008
48.492
37.967
4
2009
49.833
37.967
5
2010
51.012
40.185
6
2011
57.049
47.780
Sumber : BPS Kota Sukabumi, 2012
Realisasi
Peserta
KB Aktif
36.248
37.145
37.164
38.928
39.973
44.801
%
Pencapaian
Terhadap
PPM
96,31
95,05
97,89
102,53
99,47
93,77
%
Pencapaian
Terhadap
PUS
77,04
77,47
76,64
78,12
78,36
78,53
- 34 -
2) Seni Budaya
Pembangunan di bidang seni dan budaya sudah mengalami kemajuan
yakni ditandai dengan meningkatnya pemahaman terhadap keanekaragaman
budaya, pentingnya toleransi dan pentingnya sosialisasi penyelesaian masalah
tanpa adanya kekerasan serta mulai berkembangnya interaksi antar budaya.
Pentingnya pembangunan kebudayaan di Kota Sukabumi ditujukan dalam rangka
melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai dan kaidah kebudayaan daerah itu
sendiri dan yang lebih penting adalah melestarikan jati diri dan nilai budaya di
tengah semakin derasnya informasi dan pengaruh negatif budaya asing yang
sudah masuk ke Indonesia.
Kondisi seni dan budaya yang ada di Kota Sukabumi dapat dilihat dari
jumlah sanggar seni yang aktif berjumlah 5 sanggar, jumlah gedung kesenian
sebanyak 2 buah, dan 1 kali dalam satu tahun dilaksanakan atraksi budaya yang
berupa Helaran Budaya Kota Sukabumi.
3) Olah Raga
Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga ini telah dapat meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam Olahraga. Hal ini ditandai dengan (a) Sampai
dengan
- 35 -
dengan Tahun 2012 terjadi penambahan titik senam dari tiga titik senam menjadi
sebelas titik senam. Tiga titik dibiayai dari APBD, sedangkan sisanya 8 titik
lainnya merupakan partisipasi masyarakat. (b) Pelaksanaan Pekan Olahraga Kota
(PORKOTA) secara rutin 2 (dua) tahun sekali yang diikuti oleh 7 Kecamatan. (c)
Meningkatnya partisipasi mahasiswa dalam keikutsertaan dalam Invitasi Olahraga
Mahasiswa bekerja sama dengan KNPI Kota Sukabumi. (d) Berpartisipasi dalam
pelaksanaan Pekan Olahraga Pemerintah Antar Daerah (PORPEMDA) Tingkat
Jawa Barat. (e) Tingginya keikutsertaan masyarakat kalangan lansia dan
penyandang cacat untuk ikut ambil bagian dalam lomba olahraga yang
diselenggarakan dalam rangka hari lansia. (f) Semakin banyaknya event dan dan
proposal yang masuk untuk meminta rekomendasi kegiatan dan termasuk
bantuan terutama untuk urusan olahraga.
C. ASPEK PELAYANAN UMUM
1. Layanan Urusan Wajib
Aspek Pelayanan Umum adalah pelayanan yang berkaitan dengan urusan
wajib maupun urusan pilihan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Sukabumi,
bidang-bidang yang merupakan urusan Pemerintah Kota Sukabumi yaitu bidang
urusan: (a) pendidikan; (b) kesehatan; (c) Lingkungan hidup; (d) Pekerjaan umum,
perumahan dan penataan ruang; (e) Perencanaan pembangunan; (f) Kepemudaan
dan olahraga; (g) Penanaman modal; (h) Koperasi dan usaha kecil menengah; (i)
Kependudukan dan catatan sipil; (j) Sosial dan Ketenaga Kerjaan; (k)
Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan
keluarga sejahtera, pemberdayaan masyarakat dan desa; (l) Perhubungan; (m)
Komunikasi dan informatika; (n) Pertanahan; (o) Kesatuan bangsa dan politik
dalam negeri; (p) Otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan
daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian; (q) Kebudayaan; dan (r)
Perpustakaan.
a. Pendidikan
Dalam kerangka upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM), kemajuan dan daya saing, perekonomian daerah, menanggulangi masalah
pengangguran
- 36 -
Uraian
2008 2009
Jumlah Sekolah
50
55
Jumlah Ruang Kelas
79
136
Jumlah Romb. Belajar 138 141
2 Sekolah Dasar Jumlah Sekolah
119 120
Jumlah Ruang Kelas
862 897
Jumlah Romb. Belajar 948 942
3 Sekolah
Jumlah Sekolah
33
33
Menengah
Jumlah Ruang Kelas
370 373
Pertama
Jumlah Romb. Belajar 332 373
4 Sekolah
Jumlah Sekolah
17
17
Menengah
Jumlah Ruang Kelas
210 215
Umum
Jumlah Romb. Belajar 236 221
5 Sekolah
Jumlah Sekolah
17
20
Menengah
Jumlah Ruang Kelas
204 213
Kejuruan
Jumlah Romb. Belajar 227 275
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Sukabumi, 2013
2010
55
143
141
123
929
960
35
410
367
16
249
220
21
235
303
2011
55
141
147
123
929
1004
35
413
408
15
250
243
23
241
288
2012
60
150
158
123
933
1023
35
403
407
15
250
224
23
258
295
- 37 -
Tabel 2.10.
Jumlah Guru dan Pendidikan Guru Kota Sukabumi Tahun 2008-2012
No.
Uraian
2008
2009
1 Guru TK
Lulusan S1/S2
27
82
Jumlah
301
301
2 Guru SD
Lulusan S1/S2
499
800
Jumlah
1448
1447
3 Guru SMP
Lulusan S1/S2
586
612
Jumlah
718
718
4 Guru SMA
Lulusan S1/S2
461
469
Jumlah
594
594
5 Guru SMK
Lulusan S1/S2
445
485
Jumlah
571
569
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Sukabumi, 2013
2010
2011
2012
85
275
91
295
95
334
852
1496
1021
1555
1222
1564
635
799
668
891
720
808
475
543
489
575
513
568
523
745
598
794
756
811
2008
2009
2010
2011
2012
293
403
555
419
269
415
468
451
275
405
491
524
283
407
533
472
278
406
505
478
2. Rasio
- 38 -
No.
Uraian
2008
2. Rasio Siswa per Guru
SD
24
SMP
19
SMA
16
SMK
12
3. Rasio Siswa Per Kelas
SD
37
SMP
40
SMA
40
SMK
31
4. Rasio Kelas Per Ruang Kelas
SD
1.1
SMP
1.9
SMA
1.1
SMK
1.1
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Sukabumi, 2013
2009
2010
2011
2012
22
19
13
16
23
18
14
15
22
16
14
14
22
18
13
14
34
37
36
33
35
39
36
36
35
35
33
38
33
35
34
37
1.1
1.0
1.0
1.3
1.0
0.9
0.9
1.3
1.1
1.0
1.0
1.2
1.1
1.0
0.9
1.1
Rasio siswa per sekolah memiliki arti bahwa satu sekolah menampung
sejumlah siswa. Data menunjukan bahwa rasio terbesar ada di SMA, kemudian
secara berurutan diikuti oleh SMK, SMP dan SD. Untuk rasio siswa per guru dapat
diartikan bahwa satu guru melayani beberapa siswa. Rasio terbaik pada saat tidak
terlalu banyak siswa yang dilayani oleh seorang guru, hal ini ditujukan untuk
meningkatkan kualitas hubungan siswa dengan guru. Data menunjukan bahwa
rasio terbaik ada pada SMA, kemudian secara berurutan diikuti oleh SMK, SMP
dan SD. Rasio siswa per kelas, artinya jumlah siswa yang dapat ditampung pada
sebuah kelas, semakin sedikit siswa (sesuai standar) dalam satu kelas, maka
semakin baik pula proses belajar mengajar yang akan tercipta. Rasio siswa per
kelas rata-rata masih di atas 30. Rasio kelas per ruang kelas, artinya berapa kelas
(rombongan belajar) yang dapat dibentuk dari sebuah ruang kelas, artinya
semakin banyak rombongan belajar yang terbentuk dari sebuah ruang kelas, maka
semakin optimal pemanfaatan (efisiensi) yang diperoleh. Data menunjukan bahwa
pada umumnya rasio berada di atas 1,00 (untuk tahun 2008-2012), artinya tingkat
rasio atau efisiensi penggunaan ruang kelas sudah cukup baik.
b. Kesehatan
Salah
satu
tujuan
pembangunan
kesehatan
adalah
meningkatkan
- 39 -
Medis
Perawat
Farmasi
& Bidan
Puskesmas Selabatu
15
13
Puskesmas Sukabumi
Puskesmas Cipelang
Puskesmas Benteng
Puskesmas Pabuaran
Puskesmas Sukakarya
Puskesmas Tipar
Puskesmas Nanggeleng
Puskesmas Lembursitu
Puskesmas Cikundul
Labkesda
Jumlah
4
5
3
2
3
4
1
18
13
11
11
11
8
8
11
22
3
2
4
2
-
50
10
10
17
12
-
190
Gizi
-
28
20
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
-
20
Teknisi
Sanitasi Kesmas Jumlah
Medis
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
14
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
8
26
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
-
2
-
1
1
-
14
1
1
-
14
29
24
19
19
19
16
15
18
17
17
34
27
18
8
328
- 40 -
Fasilitas
Pemerintah :
Puskesmas
Puskesmas DTP
Puskesmas Pembantu
Puskesmas Keliling
RSUD
Swasta :
RS Swasta
RS BUMN / Instansi
Rumah Bersalin
Balai Pengobatan
Dokter Praktek Swasta
Bidan Praktek
Pengobatan Tradisional
Apotek
Toko Obat
Baros
1
2
1
1
18
17
5
3
1
Kecamatan
Gunung
Cikole
Puyuh
Citamiang
Warudoyong
1
3
3
3
4
2
1
1
1
5
34
22
4
4
4
29
14
4
5
4
1
3
30
8
4
4
1
1
1
4
2
1
Cibeureum
Lembursitu
1
1
4
2
2
2
1
1
8
63
21
20
27
8
1
28
8
2
1
2
31
17
3
1
Jenis
- 41 -
Jenis sarana upaya kesehatan lain adalah yang bersumber daya masyarakat
(UKBM) dintaranya adalah Posyandu, Tanaman Obat Keluarga (Toga), Pos
Kesehatan Pesantren (poskestren), dan Saka Bakti Husada (SBH). Sedangkan yang
lainnya seperti Pos Obat Desa (POD), Poliklinik desa (Polindes), Pos Upaya
Kesehatan Kerja (UKK) tidak ada, hal ini disebabkan karena wilayah Kota
Sukabumi relatif kecil dan akses ke sarana pelayanan kesehatan baik puskesmas
maupun rumah sakit relatif mudah terjangkau.
c. Lingkungan Hidup
Aspek lingkungan hidup merupakan salah satu aspek yang memegang
peranan penting dalam mendukung kehidupan masyarakat. Semakin menurunnya
kualitas, daya dukung dan daya tampung lingkungn akibat pertumbuhan jumlah
penduduk beserta aktivitasnya mengakibatkan kerusakan lingkungan yang
semakin meningkat. Kota Sukabumi sebagai daerah urban yang mempunyai ratarata kepadatan penduduk 7.417,08 jiwa/km2 , tidak terlepas dari permasalahan
yang berkaitan dengan lingkungan. Permasalahan tersebut pada dasarnya sama
dengan kota-kota lain di Indonesia, yaitu sampah, lingkungan kumuh serta
pencemaran air dan udara meskipun secara kuantitas dan kualitas tingkatannya
berbeda. Di Kota Sukabumi yang menjadi sumber pencemaran yang utama adalah
limbah rumahtangga, sedangkan sumber pencemaran yang berasal dari industri
atau perusahaan lainnya hampir tidak ada.
1) Pengelolaan Persampahan
Volume sampah yang terangkut di Kota Sukabumi baru mencapai 82 %.
Daerah pelayanan belum dapat menjangkau seluruh wilayah Kota Sukabumi.
Kecilnya jangkauan pelayanan persampahan di Kota Sukabumi dikarenakan
sumber daya dan prasarana yang masih kurang. Masyarakat yang tidak terlayani
sistem, mengelola sampahnya dengan cara membakar atau menimbun di halaman.
Tetapi sebagian besar masyarakat yang tidak mempunyai halaman yang cukup,
membuang sampah ke tempat-tempat terbuka dan sungai. Lokasi Tempat
Pembuangan Akhir sampah (TPA) yang digunakan saat ini di Kota Sukabumi
terletak di Kelurahan Cikundul Kecamatan Lembursitu. TPA Cikundul memiliki
luas
- 42 -
luas 10,66 Ha. Metoda yang diterapkan di TPA Cikundul adalah controlled landfill
tetapi belum optimal. Eksistensi TPA Cikundul pada gilirannya menjadi faktor
penting dalam pengelolaan sampah. Tanpa adanya TPA, sampah yang
terakumulasi akan menimbulkan masalah. Volume sampah di Kota Sukabumi
pada tahun 2011 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.14.
Volume Sampah di Kota Sukabumi Tahun 2010-2011
No
1
2
Tahun
2010
2011
Bulan
Januari s.d. Desember
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Total Tahun 2011
Sumber: Kota Sukabumi Dalam Angka, 2012
Volume (ton)
40.875,919
3.609,932
3.577,332
3.685,790
3.327,441
3.416,136
2.865,961
3.018,016
2.988,336
5.773,636
3.280,832
3.113,314
3.212,728
41.869,454
2) Sanitasi Lingkungan
Di Kota Sukabumi sebagian besar rumah tangga masih membuang tinja ke
sungai yaitu sebanyak 58,05 persen, sedangkan ke tangki septik/spal sebanyak
33,46 persen. Mengingat masih cukup tingginya pembuangan tinja ke sungai, hal
ini perlu perhatian yang serius karena hal itu berpotensi mencemari sungai.
Apabila dibiarkan, pada akhirnya juga berpengaruh terhadap kesehatan
masyarakat terutama yang tinggal sekitar sungai.
Tinja ini merupakan salah satu sumber pencemaran yang dihasilkan dari
rumahtangga. Ketersedianya tempat membuang air besar di setiap rumah selain
berfungsi normatif, akan tetapi juga mempunyai fungsi kesehatan. Namun yang
lebih penting lagi serta harus menjadi perhatian adalah fasilitas tempat akhir
membuang air besar, apabila hal tersebut dilakukan dengan sembarangan dan
3. Peningkatan
- 43 -
Gambar. 2.12.
Persentase Rumah Tangga Menurut Tempat Akhir Pembuangan
Tinja Di Kota Sukabumi Tahun 2011
Untuk melayani masyarakat dalam aspek sanitasi ini, Pemerintah Kota
Sukabumi menyediakan layanan penyedotan tinja, volume tinja yang disedot pada
thun 2011 mencapai 380 m, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.15.
Volume Penyedotan Tinja di Kota Sukabumi
Tahun 2010-2011
No
1
2
Tahun
2010
2011
Bulan
Januari s.d. Desember
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Total Tahun 2011
Sumber: Kota Sukabumi Dalam Angka, 2012
Volume (ton)
435,0
24,5
29,0
42,0
21,0
33,0
34,0
43,5
21,0
45,5
39,0
39,5
8,0
380,0
3. Ruang
- 44 -
- 45 -
sudah beraspal. Dari semuanya itu kondisi pada tahun 2012 sepanjang 82,65 Km
kondisinya baik, 35,58Km kondisi sedang dan sisanya 19,83 Km kondisinya rusak
dan 4,48 Km kondisi rusak berat. Cukup banyaknya jalan dengan kondisi rusak di
Kota Sukabumi ini cukup mengganggu jika tidak segera ditangani lambat laun
akan berpengaruh terhadap roda perekonomian masyarakat secara keseluruhan.
Posisi Kota Sukabumi yang sangat strategis menjadikan Kota Sukabumi menjadi
kota yang banyak dilalui oleh kendaraan besar maupun kecil, yang akan
berdampak terhadap kepadatan lalu lintas maupun beban yang harus ditanggung
oleh jalan itu sendiri, sehingga akan berakibat jalan menjadi cepat rusak dan selalu
membutuhkan perbaikan maupun perawatan.
Gambaran umum kondisi jalan di Kota Sukabumi dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 2.16.
Panjang Jalan Dirinci Menurut Keadaan Dan Status Jalan
Di Kota Sukabumi Pada Tahun 2010- 2011
No
1
Keadaan
Jenis permukan;
a. Aspal
8,50
8,50
b. Kerikil
c. Tanah
d. Tak Diperkeras
2 Kondisi jalan;
a. Baik
6,29
6,38
b. Sedang
2,21
2,13
c. Rusak
d. Rusak Berat
3 Kelas jalan;
a. Kelas I
8,50
8,50
b. Kelas II
c. Kelas III
d. Kelas III A
e. Kelas III B
f. Kelas III C
g. Tidak dirinci
Jumlah
8,50
8,50
Sumber : Dinas Tarumkim Kota Sukabumi, 2012
15,09
-
15,09
-
142,53
-
142,53
-
10,48
3,44
1,17
-
10,41
3,58
1,10
-
81,96
34,06
23,20
3,31
82,65
35,58
19,83
4,48
15,09
15,09
15,09
-
124,62
17,91
142,53
124,62
17,91
142,53
15,09
Pemeliharaan
- 46 -
84
85
85
87
87
62,5462,1763,57 65 67,07
67,0264,16
64,20 66,35
2008
2009
Jalan Kota
2010
2011
Jembatan
65
2012
Jalan Lingkungan
Gambar 2.13.
Persentase Kemantapan Jalan Kota Sukabumi
Tahun 2008-2012
Untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan,
Pemerintah Kota Sukabumi telah melengkapi sarana pendukung jalan yang ada
dengan Penerangan Jalan umum dengan perician sebagai berikut :
Tabel 2.17.
Lokasi dan Titik Penerangan Jalan Umum
Di Kota Sukabumi Tahun 2010- 2011
No
20
20
22
24
31
24
18
353
405
403
400
692
315
392
115
1
2
3
4
5
6
7
Lokasi
Baros
Citamiang
Warudoyong
Gunung Puyuh
Cikole
Lembursitu
Cibeureum
2. Pengairan
- 47 -
2) Pengairan
Di wilayah Kota Sukabumi tercatat 21 Daerah Irigasi seluas 2.222,8 Ha
dengan Daerah Irigasi (DI) Cisuda merupakan daerah irigasi terluas yaitu sekitar
635 Ha. Selain di wilayah Kota Sukabumi, juga terdapat 3 Daerah Irigasi (DI) lintas
wilayah Kota/Kabupaten Sukabumi yaitu DI Ciharempoy, DI Cibeureum Batas,
dan DI Parung Seah. Kota Sukabumi juga telah memiliki prasarana pengairan
yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan untuk mendukung kegiatan sektor
pertanian. Kondisi pengairan yang terdapat di wilayah Kota Sukabumi tersebut
dapat dilihat pada Tabel berikut :
Tabel 2.18.
Daerah Irigasi Di Kota Sukabumi
No.
Daerah Irigasi ( DI )
Wilayah Kota Sukabumi
1.
DI. Ceger
2.
DI. Cibeureum
3.
DI. Salakaso
4.
DI. Cibitung
5.
DI. Cisuda
6.
DI. Cisaray
7.
DI. Ciaul
8.
DI. Tonjong
9.
DI. Cisarua
10. DI. Tipar
11. DI. Cipanengah
12. DI. Cikapek
13. DI. Cibandung
14. DI. Cipelang Leutik
15. DI. Sawah Bera
16. DI. Ciwalung
17. DI. Cipelang
18. DI. Ciseupan
10. DI. Ciseureuh
20. DI. Cijambe
21. DI. Sukamantri
Lintas Wilayah Kota/Kabupaten Sukabumi
1.
DI. Ciharempoy
2.
DI. Cibeureum Batas
3.
DI. Parung Seah
Jumlah
Sumber : Kota Sukabumi Dalam Angka, 2012
Luas ( Ha )
32
104
84
165
635
23
58
84
11,8
49
50.5
26
20
37
234,5
34
413
31
30
91
10
5
25
2202,3
Pemeliharaan
- 48 -
- 49 -
b) Drainase Mikro
Saluran drainse mikro adalah saluran pembagi air hujan yang mengikuti
pola jaringan jalan. Pada akhirnya saluran ini bermuara pada anak sungai terdekat
dan selanjutnya dibawa ke sungai besar sebagai badan air penerima. Saluran
drainase di Kota Sukabumi selain berfungsi sebagai penampung air hujan menuju
badan air penerima, juga berfungsi sebagai penyalur limbah cucian, masak, mandi
dan hasil dari kegiatan kota.
Secara umum sistem drainase di wilayah Kota Sukabumi mengikuti
kondisi topografi yang cenderung memiliki kemiringan ke arah selatan. Saluran
drainase di Kota Sukabumi masih banyak yang tidak berkesinambungan dan tidak
terpelihara dengan baik.
4) Air Bersih
Air sudah merupakan barang yang memiliki nilai ekonomis. Terlebih
dengan semakin menurunnya kualitas lingkungan hidup, air bersih semakin sulit
untuk diperoleh. PDAM Kota Sukabumi sebagai perusahaan daerah yang
menyediakan sarana air bersih bagi masyarakat, mempunyai kemampuan yang
sangat terbatas dalam melayani masyarakat Kota Sukabumi. Selain keterbatasan
sumber air bersih juga memiliki keterbatasan jaringan, belum lagi dengan adanya
kebocoran-kebocoran pada jaringan. Dari informasi yang disajikan pada tabel di
bawah terlihat bahwa volume air yang disalurkan oleh PDAM setiap tahunnya
fluktuatif. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir jumlah pelanggan terus
mengalami penurunan, contohnya dari 21.571 pelanggan pada tahun 2010 turun
menjadi hanya 19.940 pelanggan pada tahun 2011. Hal ini mungkin dikarenakan
banyak penduduk beralih memakai air kemasan atau isi ulang dan pompa/sumur.
Pola peralihan ini dapat juga dilihat dari hasil Survei Susenas mengenai
penggunaan fasilitas air minum rumah tangga sebagaimana tabel di bawah.
Penggunaan fasilitas air minum dari air ledeng meteran mengalami penurunan
dari 11,91 persen pada tahun 2010 menjadi 9,38 persen pada tahun 2011.
Penggunaan air pompa /sumur naik dari 53,03 persen pada tahun 2010 menjadi
59,64 persen pada tahun 2011. Disini kelihatan bahwa pola pergeseran
penggunaan air minum jelas terlihat.
Tabel 2.19.
- 50 -
Tabel 2.19.
Volume Air Yang Disalurkan Dan Pelanggan PDAM
Di Kota Sukabumi dari Tahun 2007 s.d. 2011
No
Tahun
1
2007
2
2008
3
2009
4
2010
5
2011
Sumber: BPS Kota Sukabumi, 2012
Pelanggan
4.101.324
4.026.980
4.312.289
4.171.125
4.110.775
21.593
21.554
21.608
20.571
19.940
Tabel 2.20.
Persentase Rumahtangga Pengguna Fasilitas Air Minum
menurut Jenis Fasilitas Tahun 2009-2011
Pengguaan
Fasilitas Air Minum
1 Air kemasan bermerk
2 Air isi ulang
3 Leding meteran
4 Leding eceran
5 pompa/sumur
6 Lainnya
Sumber: BPS Kota Sukabumi, 2012
No
2009
2010
2011
8,83
12,50
8,80
1,29
67,51
1,07
19,55
13,93
11,91
0,67
53,03
0,91
15,12
14,37
9,38
0,59
59,65
0,91
rumah
sebagai
memberikan
tempat
kenyamanan
bernaung/berteduh
bagi
penghuninya,
dan
berkreasi
sehingga
akan
bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana
pembinaan keluarga. Dalam kaitan ini pula kualitas perumahan dan lingkungan
turut menentukan dalam penyusunan indikator kesejahteraan rakyat. Terdapat
tujuh unsur yang merupakan syarat rumah dapat dikatakan lengkap.Dari ketujuh
unsur tersebut yaitu; pertama rumah tersebut permanen, kedua rumah tersebut
memiliki fasilitas kamar khusus untuk tidur, ketiga memiliki dapur khusus untuk
aktifitas memasak, keempat memiliki kamar mandi, kelima memiliki kakus untuk
keperluan buang air besar, keenam ada sarana air bersih yang layak untuk
diminum dan ketujuh memiliki sarana penerangan listrik. Kondisi kualitas
perumahan di Kota Sukabumi dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.21.
- 51 -
Tabel 2.21.
Persentase Beberapa Indikator Kualitas Perumahan
Di Kota Sukabumi Tahun 2007-2011
No.
1
Luas lantai < 20 m2
2
Atap Layak (bukan Dedaunan)
3
Dinding Tembok
Sumber : Data Susenas 2007-2011
2007
3,56
100
76,9
2008
3,35
100
76,36
T a h
2009
4,44
100
83,08
un
2010
2,7
99,33
87,87
2011
3,35
100
79,40
Dari tabel di atas terlihat beberapa indikator kualitas perumahan yang ada
di Kota Sukabumi menunjukkan bahwa secara umum indikator kualitas
perumahan sudah cukup baik, ini terlihat dari rumah tangga yang masih memiliki
rumah dengan luas lantai <20m2 hanya sebesar 3,35 persen, sedangkan untuk
fasilitas perumahan lainnya yaitu atap seluruh rumah tangga menyatakan yang
sudah memiliki rumah dengan atap layak yaitu atap beton, genteng dan asbes.
Rumah tangga yang memiliki rumah dengan dinding tembok mencapai 79,40
persen, sisanya sebanyak 20,60 persen masih menggunakan dinding kayu, bambu
atau lainnya.
Kelengkapan fasilitas rumah lainnya seperti penerangan, air minum dan
jamban yang cukup menentukan dalam mengukur tingkat kenyamanan, pada
umumnya di Kota Sukabumi relatif baik. Pada tahun 2011, jumlah rumah yang
menggunakan fasilitas listrik hampir merata yaitu mencapai 99,78 persen. Jumlah
ini mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, hal ini menunjukkan walaupun
pada umumnya penduduk Kota Sukabumi sudah menikmati fasilitas penerangan
listrik tetapi ada sebagian kecil yang masih belum tersentuh penerangan listrik
yaitu sebanyak 0,22 persen.
- 52 -
tahun berikutnya besar kemungkinan bahwa fasilitas air minum kemasan akan
dimasukan sebagai standar hidup layak.
Tabel 2.22.
Persentase Rumahtangga Menurut Beberapa Fasilitas Perumahan
Kota Sukabumi Tahun 2007-2011
No.
Fasilitas Perumahaan
1
Penerangan Listrik
2
Air Minum Ledeng
3
Jamban sendiri
Sumber : Data Susenas 2007 2011
2007
98,26
14,58
78,52
2008
98,74
11,3
74,06
T a h un
2009
2010
99,57
99,55
10,06
12,58
79,51
85,62
2011
99,78
9,97
78,45
- 53 -
olahraga
- 54 -
Kecamatan
Kelurahan
Luas
1.
Cikole
Subangjaya
4.200 m2
2.
3.
Citamiang
Baros
Gedong Panjang
Baros
6.020 m2
6.160 m2
4. Warudoyong
Sukakarya
5.780 m2
5. Gunung Puyuh
Karang Tengah
6.290 m2
6. Cibeureum
Limus Nunggal
6.290 m2
7. Lembur Situ
Lembur Situ
6.290 m2
Sumber : Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif, 2013
Gambar 2.14.
Jumlah Koperasi di Kota Sukabumi, 2006-2011
Banyaknya
- 55 -
Banyaknya koperasi aktif di Kota Sukabumi tahun 2011 mencapai 353 buah
dengan jumlah anggota mencapai 31.524 orang. Dari 353 koperasi tersebut
diperoleh total simpanan sebesar Rp 27.417.732.360 atau terjadi peningkatan
sekitar 52,47% jika dibandingkan dengan tahun 2010 yang hanya mencapai Rp.
17.982.019.000. Perkembangan koperasi di Kota Sukabumi dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 2.24.
Banyaknya Koperasi, Anggota, dan Simpanan Menurut Jenis Koperasi
Tahun 2011
Jenis Koperasi
Koperasi
Anggota
Simpanan
1.187
1.831
841.240.326
463.235.000
5.472
835
1.785
12.720.195.200
1.482.520.668
2.570.378.199
2.494
157.344.000
1.482
327
956
371
2.106
423
297
866
118
49
338
8.172
1.956
366
42
51
31.524
356.715.517
27.450.000
114.461.000
35.550.000
2.105.070.000
276.962.000
5.940.000
173.875.000
58.905.000
14.805.000
1.662.445.000
2.356.786.000
867.252.000
871.352.450
5.250.000
250.000.000
27.417.732.360
h. Penanaman
- 56 -
h. Penanaman Modal
Penanaman modal yang ada di Kota Sukabumi secara umum mengalami
peningkatan sejak tahun 2006-2011, hal ini sebagai salah satu keberhasilan upaya
promosi dan fasilitasi kepada para calon investor yang akan menanamkan
modalnya di Kota Sukabumi. Beberapa upaya tersebut diantaranya adalah :
koordinasi Perencanaan dan Pengembangan Penanaman Modal; promosi potensi
dan peluang Investasi Kota Sukabumi; fasilitasi para pengusaha di Kota sukabumi
dalam mengikuti pameran investasi baik itu dalam kota ataupun luar kota;
promosi potensi dan peluang investasi; fasilitasi dan koordinasi kerja sama di
bidang investasi di Kota Sukabumi; menyediakan media dan informasi untuk
menyelenggarakan pelayanan perizinan dan penanaman modal terpadu yang
handal; memberikan kemudahan dalam pelayanan perizinan dan ketersedian
sarana dalam mensosialisaikan pelayanan penanaman modal dan perizinan serta
adanya data perkembangan penanaman modal di Kota Sukabumi.
Perkembangan investasi di Kota Sukabumi dapat dilihat sebagaimana tabel
berikut :
Tabel 2.25.
Banyaknya Modal Luar, Volume Usaha, dan Asset
di Kota Sukabumi Tahun 2006-2011 (Ribu Rupiah)
No
Tahun
Modal Luar
Volume Usaha
1
2006
17.688.542.000
2
2007
22.784.665.000
3
2008
25.421.116.000
4
2009
23.682.881.000
5
2010
21.926.792.000
6
2011
31.631.119.549
Sumber : Kota Sukabumi Dalam Angka, 2012
37.727.535.000
60.943.811.000
66.562.571.000
69.185.783.000
76.104.361.000
71.849.707.070
Asset
37.510.900.000
46.762.154.000
47.544.681.000
46.684.618.000
51.353.079.000
74.500.678.649
pencatatan
sipil
dan
pengelolaan
informasi
kependudukan.
- 57 -
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
84,34
83,32
83,02
81,54
79,53
77,04
75,8
72,56
71,18
69,47
69,19
66,9
92,5
89,19
78,74
Persentase masyarakat
memiliki akte kelahiran
Persentase masyarakat
memiliki kartu keluarga
Persentase masyarakat
memiliki KTP
2008
2009
2010
2011
2012
Gambar 2.15.
Persentase Kepemilikan Akte, KK dan KTP
Kota Sukabumi Tahun 2008-2012
j. Sosial
- 58 -
pencapaian
penurunan
pertumbuhan
PMKS,
Kegiatan
penanganan PMKS dan jumlah sarana sosial seperti panti sosial, panti jompo dan
panti rehabilitasi dapat dilihat pada gambar berikut :
17.500
17.000
16.500
16.000
15.500
15.000
14.500
14.000
13.500
13.000
PMKS
2008
2009
2010
2011
2012
16.347
17.255
16.694
14.938
14.719
Gambar 2.16.
Pertumbuhan PMKS Kota Sukabumi 2008-2012
Pada
gambar
tersebut
memperlihatkan
terjadinya
trend
menurun
Gambar 2.17.
- 59 -
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
realisasi
18
18
18
11
9
2008
2009
2010
2011
2012
11
18
18
18
Gambar 2.17.
Pertumbuhan Panti Sosial Kota Sukabumi 2008-2012
Permasalahan sosial selain menjadi tanggung jawab pemerintah tapi
menjadi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat, hal tersebut merupakan
sumber potensi bagi kesejahteraan sosial masyarakat yang dapat membantu
pemerintah dalam menanggulangi permasalahan sosial. Potensi-potensi tersebut
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.26.
Rangkuman Rekapitulasi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial
di Kota Sukabumi Tahun 2011
Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial
No
Kecamatan
Relawan
Karang
PEDS
Orsos
WKPS
Jumlah
Sosial
Taruna
DKS
1
Baros
40
5
4
20
69
2
Citamiang
53
15
5
44
37
154
3
Warudoyong
47
9
5
30
91
4
Gunung Puyuh
57
5
4
15
81
5
Cikole
54
5
6
15
80
6
Lembursitu
58
5
5
15
83
7
Cibeureum
31
20
4
20
21
96
Jumlah
340
64
33
159
58
654
Sumber : Kota Sukabumi Dalam Angka, 2012
2) Tenaga Kerja
Menurut UU No. 13 Tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat (2) disebutkan bahwa
tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun
- 60 -
URAIAN
1
2
3
4
5
Penduduk
Penduduk Usia Kerja
Angkatan Kerja
Penduduk Yang Bekerja
Pencari Kerja
Tingkat Paartisipasi Angkatan
Kerja (TPAK) (%)
Tingkat Pengangguran Terbuka
Terhadap Angkatan Kerja (%)
Pencari Kerja Yang Telah
Ditempatkan
Persentase Penyerapan Tenaga
Kerja
6
7
8
9
TAHUN
2008
2009
2010
2011
281,143
212,302
117,273
111,157
6,048
283,053
229,286
117,273
117,273
6,207
282,228
198,879
119,287
119,287
8,339
299,247
172,994
143,937
143,937
10,006
5.32
7.75
8.80
5.58
55.24
1,289
21.30
53.85
1,593
25.70
52.95
2,014
24.15
66.40
3,015
30.13
Keterlibatan
- 61 -
seperti yang
- 62 -
Pemerintah pada tahun 2008 adalah 7,11 % dan pada Tahun 2012 ada kenaikan
menjadi 10,12 %;
Meningkat dari 98,97% pada Tahun 2008 menjadi 99,21% di Tahun 2012;
Pencapaian Partisipasi angkatan kerja Perempuan mengalami peningkatan, pada
tahun 2008 sebesar 33,99 % dan pada tahun 2012 dapat dicapai sebesar 35,14 %.
Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan juga mengalami kenaikan pada tahun 20082009 dan mengalami penurunan pada tahun 2010, akan tetapi kembali meningkat
pada tahun 2011 dan 2012. Hal ini dikarenakan tumbuhnya investasi besar di Kota
dan Kabupaten Sukabumi yang menyerap tenaga kerja terutama dari kalangan
perempuan. Perkembangan dari pencapaian ini dapat dilihat pada gambar berikut
ini :
120
100
99,5
92,25
99,21
99,09
99,07
80
60
36,94
40
20
0
38,5
35,5
33,99
15
2008
2009
AMH Perempuan
2010
2011
2012
Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan
Gambar 2.18.
Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemda Kota Sukabumi
Tahun 2008-2012
Dilihat dari aspek perlindungan anak dan perempuan Kota Sukabumi
sudah
memiliki
lembaga
P2TP2A
(Pusat
Pelayanan
Terpadu
- 63 -
90
80
77,32
78,18
78,36
78,53
78,78
70
Prevalensi Peserta
KB Aktif
60
50
40
30
26,91
26
24,76
23,03
23,17
20
Persentase
Keluarga Pra
Sejahtera dan
Sejahtera I
10
0
2008
2009
2010
2011
2012
Gambar 2.19.
Persentase Peserta KB Aktif & Keluarga Pra sejahtera dan KS1
Kota Sukabumi 2008-2012
l. Perhubungan
Meningkatnya jumlah penduduk kota akan disertai dengan penambahan
jumlah sarana angkutan darat baik angkutan publik yaitu kendaraan roda dua
maupun kendaraan roda empat, serta angkutan umum, menuntut ketersediaan
prasarana perhubungan jalan yang memadai untuk pengangkutan barang dan jasa
baik dalam kota maupun ke luar kota. Tantangan yang dihadapi dalam sarana dan
prasarana perhubungan darat adalah bagaimana memfasilitasi kebutuhan
angkutan publik melalui penyebaran jalur-jalur angkutan dan peningkatan serta
pembangunan prasarana jalan. Dinamika dan gambaran pelayanan transportasi
dan angkutan umum di Kota Sukabumi dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.28.
Rute dan Jumlah Angkutan Kota di Kota Sukabumi
Tahun 2011
No.
Lintasan Trayek
Jalur
1
2
3
4
5
6
7
8
02
03
03B
06
04
05
08
09
Potensi
(Buah)
10
200
20
50
22
287
13
No.
- 64 -
No.
Lintasan Trayek
Jalur
9
Dept. Yogya-Selabintana
10 Alun-alun-Parungseah
11 Bhayangkara I
12 Bhayangkara II
13 Tipar Gede-Ramayana-Balandongan
14 Tipar Gede-Ramayana-Cicadas
15 Tipar Gede-Ramayana-Santiong
16 Tipar Gede-Ramayana-Jubleg
17 Tipar Gede-Ramayana-Perum Baros
18 Pasar Pelita-Perum Nangeleng
19 Pasar Pelita-Terminal Bungbulang
20 Tipar Gede-Otista-Cikundul
Jumlah
Sumber : Kota Sukabumi Dalam Angka, 2012
10
11
14
15
20
21
21A
25
26
27
28
29
20
Potensi
(Buah)
162
20
144
153
38
27
37
200
40
83
15
10
1.531
Memperluas
sebaran
dan
memperkaya
khasanah
- 65 -
n. Pertanahan
Desentralisasi
sistem
pemerintahan
membawa
konsekuensi
dalam
beragama,
menyelenggarakan
program
Pengembangan
Wawasan
- 66 -
upaya
yang
dilakukan
pemerintah
dalam
memfasilitasi
- 67 -
pelatihan dan ketrampilan untuk menambah jumlah anggota Linmas yang terlatih
guna mencapai sasaran meningkatnya ketertiban dan perlindungan serta
kedisiplinan masyarakat.
Kecamatan
1
2
3
4
5
6
7
Baros
Lembursitu
Cibeureum
Citamiang
Warudoyong
Gunung Puyuh
Cikole
Jumlah
Sumber : Kota Sukabumi Dalam Angka,2012
Jumlah
210
236
203
320
321
257
371
1.918
- 68 -
Gambar 2.20.
Tindak Kejahatan Yang Dialami Oleh Penduduk
Kota Sukabumi Tahun 2011
q. Pemerintahan Umum
Penyelenggaraan pemerintahan di Kota Sukabumi secara implementatif
dilaksanakan oleh SKPD (satuan Kerja Perangkat Daerah) yang melaksanakan baik
urusan wajib maupun urusan pilihan. Untuk menunjang sistem pemerintahan,
jumlah Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kota Sukabumi pada
Tahun 2011 sebanyak 5.642 orang yang sebagian besar berada pada ruang
golongan VI/a sebanyak 1.557 orang. Sementara golongan tertinggi IV/e hanya 1
orang. Ditinjau dari segi pendidikan hampir setengahnya (2.097 orang)
berpendidikan S-1. Gambaran umum kondisi kepegawaian tersebut dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 2.30.
Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Sukabumi
Tahun 2011
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Sekolah Dasar
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
D-I/D-II/D-III dan Akademi
D-IV
S-1
S-2
S-3
Jumlah
Sumber : Kota Sukabumi Dalam Angka, 2012
Jumlah
142
166
1.497
1.486
21
2.097
229
4
5.642
Beberapa
- 69 -
- 70 -
8) Penyelesaian
konflik-konflik
Pertanahan
dari
eks
Tanah
Desa,
dan
2012
20
84
268
372
Jumlah
71
193
1.286
1.550
10) Menyusun SPM urusan wajib, yaitu urusan Sosial, Kesehatan, Ketahanan
Pangan, Ketenagakerjaan, Pemerintahan Dalam Negeri, Pekerjaan Umum dan
penataan Ruang, Lingkungan Hidup, Pendidikan Dasar, Perumahan Rakyat
dan Komunikasi dan Informatika, yaitu Peraturan Walikota Sukabumi Nomor
11 Tahun 2012 tentang Rencana Pencapaian SPM Kota Sukabumi Tahun 20122025.
11) Pengumpulan Data Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dan penyusunan SOP
SKPD.
12) Terselenggaranya kegiatan rutinitas Peningkatan Kualitas Pemahaman,
Penghayatan dan Pengamalan (P3) Ajaran Agama,.
13) Peningkatan kegiatan sarana peribadahan terhadap 334 Masjid Jami RW, 33
Masjid Jami Kelurahan, 7 Masjid Besar Kecamatan, lebih dari 99 Musholla /
Langgar, lebih dari 99 Majlis Talim, 18 Gereja, 5 Vihara, 1 Pura/Kuil, dan 65
Pondok Pesantren.
14) Peningkatan peran lembaga pendidikan keagamaan dalam pembinaan mental
spiritual dari 65 Pondok Pesantren, 149 TPA/TPQ, 26 Madrasah Ibtidaiyah,
156 Madrasah Diniyah, 20 Madrasah Tsanawiyah, 8 Madrasah Aliyah, dan 55
Raudatul Atfal.
15. Peningkatan
- 71 -
Tahun
Pengunjung
s. Ketahanan Pangan
1) Tingkat Ketersediaan Pangan Pokok
Tingkat
ketersediaan
pangan
pokok
sejak
tahun
2010
s.d.
2012
- 72 -
Sebagai contoh, pada tahun 2011 tingkat ketersediaan pangan pokok sekitar
68.606 ton per tahun, dengan asumsi jumlah penduduk sekitar 356.085 jiwa maka
rata-rata ketersediaan pangan adalah 229 kg/kap/tahun, sedangkan kebutuhan
rata-rata pangan pokok masyarakat secara nasional sekitar 110 kg/kap/tahun. Hal
ini berarti di wilayah Kota Sukabumi, tingkat ketersediaan pangan pokok
mencapai 208% dibandingkan tingkat kebutuhan pangan yang minimal harus
tersedia bagi masyarakat.
Kondisi lain juga menunjukkan pula semakin membaiknya iklim jasa usaha
perdagangan
khususnya
untuk
komoditas
pangan,
sehingga
aktivitas
perdagangan yang meliputi ekspor pangan (dari dalam ke luar daerah) dan impor
pangan (dari luar ke dalam daerah) bisa berjalan dengan sangat lancar dan
kondusif. Perkembangan tingkat ketersediaan pangan pokok periode 2010 hingga
2012 dapat dilihat dalam grafik di bawah ini :
80.000,0
77.689,0
78.000,0
76.000,0
74.000,0
72.000,0
70.000,0
67.449,0
68.606,0
68.000,0
66.000,0
64.000,0
62.000,0
Series1
2010
2011
2012
67.449,0
68.606,0
77.689,0
Gambar 2.21.
Perkembangan Ketersediaan Pangan Pokok Kota Sukabumi
Tahun 2010-2012 (ton)
2) Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan
Sejak tahun 2010 peran serta masyarakat dalam upaya peningkatan
ketahanan pangan melalui kegiatan optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan
untuk menunjang kebutuhan dapur keluarga, diketahui semakin tinggi. Kondisi
ini selain disebabkan adanya intervensi pemerintah dalam bentuk pelaksanaan
program dan kegiatan yang secara langsung menyentuh para Kelompok Wanita
Tani
- 73 -
Gambar 2.22.
- 74 -
16.000,00
14.000,00
14.544,40
12.000,00
10.000,00
15.022,00
14.609,00
12.963,90
11.895,00
8.000,00
6.000,00
4.000,00
2.000,00
-
2008
2009
2010
2011
2012
Gambar 2.22.
Perkembangan Produksi Beras Non Organik Kota Sukabumi
Tahun 2008-2012 (ton)
Produksi beras non organik tahun 2011 dibandingkan tahun 2010 sempat
mengalami penurunan disebabkan beberapa hal, diantaranya adanya dampak
perubahan iklim ekstrim sehingga beberapa kawasan pertanian padi mengalami
gagal panen/puso, namun pada tahun 2012 menunjukkan peningkatan volume
produksi yang cukup tinggi. Sedangkan indikator kinerja terkait produktivitas
tanaman padi sejak tahun 2010 justru cenderung menunjukkan trend peningkatan
sebagaimana terlihat dalam gambar berikut :
6,80
6,65
6,60
6,25
6,40
6,20
6,36
6,12
6,00
5,80
5,60
5,72
5,40
5,20
2008
2009
2010
2011
2012
Gambar 2.23.
Perkembangan Produktivitas Padi (Ton/Ha) Kota Sukabumi
Periode 2008-2012
5) Peningkatan
- 75 -
pertanian
pembangunan
ekonomi.
meningkatkan
pendapatan
tanaman
Pembangunan
dan
pangan
dibidang
kesejahteraan
merupakan
ini
petani
bagian
diarahkan
khususnya
dari
untuk
maupun
- 76 -
- 77 -
Pangan tahun 2011 sebesar 151,6 % yaitu target awal sebanyak 50 ton GKP (gabah
kering panen) per tahun sedangkan realisasinya mencapai 75,8 ton GKP.
Peningkatan produksi benih padi lokal Kota Sukabumi merek BULIR EMAS,
disamping merupakan gambaran semakin tingginya minat para petani untuk
menggunakan benih padi unggul bersertifikat produksi daerah sendiri yang secara
kualitas lebih dapat dipertanggungjawabkan dan lebih adaptatif terhadap
lingkungan lokal. Tingkat operasionalisasi dan pemanfaatan sarana prasarana
agribisnis yang dikelola oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dan tersebar
pada 3 UPT Agribisnis yaitu mencapai 166,67%.
Pengembangan bibit unggul pertanian yaitu perbibitan anggrek dengan
sistem kultur jaringan sebanyak 400 bibit, perbibitan/perbenihan tanaman sayuran
organik sebanyak 15 jenis, perbibitan tanaman keras/tanaman pelindung
sebanyak 5 jenis, produksi pupuk organik sebanyak 40 ton dan perbibitan jamur
tiram putih sebanyak 5.000 baglog F3.
Upaya Pemerintah Kota Sukabumi dalam rangka penyediaan sarana
prasarana untuk mendukung terwujudnya agribisnis dan kawasan agribisnis
perkotaan unggulan yang telah dilaksanakan sejak tahun 2008-2012, diantaranya
adalah optimalisasi Balai Benih Padi Sukakarya, optimalisasi RPC Cibeureum,
revitalisasi
RPH
Pemerintah,
optimalisasi
alat
mesin/mesin
pertanian,
Gambar 2.24.
- 78 -
1.590,00
1.582,86
1.580,00
1.570,00
1.566,03
1.560,00
1.552,72
1.550,00
1.542,00
1.540,00
1.539,52
1.530,00
1.520,00
1.510,00
2008
2009
2010
2011
2012
Gambar 2.24.
Data Produksi Perikanan Darat (Ton) Kota Sukabumi
Tahun 2008-2012
b) Tingkat Konsumsi Ikan.
Tingkat konsumsi ikan dihitung berdasarkan realisasi konsumsi ikan
(kg/kap/th) dibandingkan dengan target konsumsi ikan yang ditetapkan. Secara
umum, tingkat konsumsi ikan masyarakat Kota Sukabumi menunjukkan
kecenderungan mengalami peningkatan kinerja rata-rata 4,2% per tahun.
Dinamika tingkat konsumsi ikan di Kota Sukabumi periode tahun 2008-2012 dapat
dilihat dalam Gambar berikut :
90,00
80,00
70,00
60,00
50,00
40,00
30,00
20,00
10,00
0,00
63,50
2008
68,90
2009
77,00
2010
76,00
2011
76,80
2012
Gambar 2.25.
Perkembangan Tingkat Konsumsi Ikan (%) Kota Sukabumi
Tahun 2008-2012
Dilihat dari produksi benih ikan berkualitas dari BBI Lokal Sukakarya pada
tahun 2011 mencapai 1.475.500 ekor atau prosentase pencapaiannya adalah
101,41% dari target yang direncanakan. Jenis benih ikan yang diproduksi adalah
Nila
- 79 -
Nila (1.320.500 ekor), Lele (68.500 ekor), Koi (10.000 ekor), Komet (20.000 ekor),
Baster (15.000 ekor), Molly (1.500 ekor) dan Mas (40.000 ekor).
Terealisasinya pengiriman perdana benih ikan patin (Pangasius pangasius)
sebanyak 55.000 ekor dan benih ikan koi (Cyprinus capriyo) sebanyak 200 ekor ke
Dinas Perikanan, Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan. Benih ikan patin
dan ikan koi tersebut adalah produksi beberapa Kelompok Pembudidaya Ikan
Binaan Bidang Perikanan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Sukabumi.
b. Pariwisata
Kegiatan pariwisata di Kota Sukabumi dapat dilihat dari aktivitas
perhotelan yang dapat dilihat dari banyaknya perusahaan akomodasi dan tamu
yang menginap. Pada tahun 2011 jumlah perusahaan akomodasi di Kota
Sukabumi sebanyak 34 buah yang terdiri dari 707 kamar dan 962 tempat tidur.
Banyaknya tamu yang menginap pada tahun 2011 sebanyak 141.000 orang yang
terdiri dari wisatawan mancanegara sebanyak
nusantara sebanyak 140.409 orang.
Jumlah
mengalami kenaikan sebesar 30,95% jika dibandingkan dengan tahun 2010 yang
berjumlah 107.679 orang.
Jika dilihat per kecamatan, diketahui tamu yang menginap di hotel, masih
didominasi di wilayah Kecamatan Cikole, sebesar 67.81%. Hal ini dimungkinkan
karena wilayah Kecamatan Cikole berada di wilayah pusat Kota Sukabumi.
Gambar 2.26.
Jumlah Wisatawan yang Menginap di Hotel Kota Sukabumi Tahun 2011
c. Industri
- 80 -
Gambar 2.27.
Jumlah Tenaga Kerja Perusahaan Industri Besar/Sedang
Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin di Kota Sukabumi Tahun 2011
Secara umum, industri pengolahan menurut jumlah tenaga kerja
dikelompokkan menjadi 4 yaitu industri besar dengan jumlah tenaga kerja 100
orang atau lebih, industri sedang dengan tenaga kerja 20-99 orang, industri kecil
dengan tenaga kerja 5-19 orang dan industri kerajinan rumah tangga dengan
tenaga kerja kurang dari 5 orang.
Hasil Survei Industri Pengolahan tahun 2011 tercatat bahwa jumlah
perusahaan industri besar dan sedang di Kota Sukabumi sebanyak 21 perusahaan
yang terdiri dari 5 perusahaan industri besar dan 16 perusahaan industri sedang
dengan
menyerap
tenaga
kerja
sebanyak
3.337
orang
pekerja.
Selain
- 81 -
Perusahaan industri besar dan sedang yang paling banyak menyerap tenaga
kerja adalah industri tekstil, pakaian jadi dan kulit dengan menyerap tenaga kerja
sebanyak 2.216 pekerja atau sekitar 66,41 %. Kemudian diikuti oleh kelompok
industri yang menghasilkan bahan dari logam dengan tenaga kerja sebanyak 487
orang atau sekitar 14,59 % dari total keseluruhan. Gambaran umum industri yang
ada di Kota Sukabumi dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.33.
Perkembangan Industri di Kota Sukabumi Tahun 2011
No
Jenis Industri
Unit Usaha
Investasi
(Rp 000)
25.464.187
Tenaga
Kerja
7.480
6.356.516
14.378.000
3.506
2.102
46.198.703
13.088
2011,
- 82 -
Gambar 2.28.
Jumlah Perusahaan yang Memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
di Kota Sukabumi Tahun 2006-2011
Aspek perdagangan juga tidak akan terlepas dari permasalahan sengketa
konsuman.
Pemerintah
Kota
Sukabumi
telah
membentuk
BPSK
(Badan
- 83 -
Tujuan
2008
2009
Tahun
2010
2011
2012
- 84 -
- 85 -
- 86 -
terbangun Kota Sukabumi yaitu sekitar 31,19% dari luas total kota yang
tersebar di seluruh wilayah kecamatan/kelurahan yang ada.
Ditinjau dari aspek tata ruang, pemanfaatan lahan Kota Sukabumi di atas
menunjukkan bahwa luas Ruang Terbuka Hijau masih di atas 60% dari total luas
Kota Sukabumi, terdiri dari Lahan non-terbangun yang meliputi lahan sawah,
ruang terbuka hijau, vegetasi, kebun, pemakaman, taman dan lain-lain. Lahan
sawah/pertanian lahan basah menempati urutan pertama terbesar pemanfaatan
lahan non terbangun di wilayah Kota Sukabumi yaitu sekitar 43,90 % dari total
luas Kota Sukabumi. Termasuk hutan kota seluas 4,3 ha (0,1%), dan lahan kritis,
yang disebabkan penurunan tingkat kesuburan dan memiliki kemiringan yang
rawan erosi, yang bisa masuk kategori RTH pada daerah bencana, adalah seluas
127,5 ha atau hanya 2,6% dari total luas Kota Sukabumi. Sehingga potensi
dukungan lingkungan hidup dan pemanfaatan ruang untuk kegiatan budidaya,
khususnya untuk kegiatan perekonomian masih terbuka cukup luas.
Beberapa sarana penunjang perekonomian. diantaranya adalah jalan dan
telekomunikasi sebagai sarana perhubungan, listrik sebagai sarana penerangan,
fasilitas air bersih (PDAM), pada umumnya di Kota Sukabumi relatif baik. Jumlah
rumah yang menggunakan fasilitas listrik yang terpasang hampir merata yaitu
mencapai 563.521.820 VA dan produksi listrik yang terjual mencapai 997.174.991
Kwh.
Selain sektor listrik, yang tidak kalah pentingnya adalah sektor air minum.
Kesadaran pengguna air minum untuk melakukan penghematan penggunaan air
minum akibat terbatasnya kapasitas dan juga untuk menekan biaya menyebabkan
turunnya volume air minum yang disalurkan. Volume air minum yang disalurkan
pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 1,45% yaitu 4.110.775
sedangkan di tahun 2010 4.171.125 m .
m ,
PDAM Kota Sukabumi, pelanggan terbanyak adalah dari kategori pelanggan non
niaga, yaitu sebanyak 18.751 pelanggan (94,04 %). Sedangkan jumlah pelanggan
terkecil adalah kategori pelanggan industri, yaitu sebanyak 11 pelanggan (0,06%).
Gambar 2.29.
- 87 -
18.751
94,04%
442
2,22%
184
0,92%
11
0,06%
Sosial
552
2,77%
Non Niaga
Niaga
Industri
Khusus
Gambar 2.29.
Persentase Air Minum yang Didistribusikan Menurut Jenis Konsumen
di Kota Sukabumi Tahun 2011
3. Iklim Berinvestasi
Terus membaiknya perekonomian, baik domestik maupun global, serta
positifnya prospek perekonomian daerah ke depan, mendorong semakin besarnya
peluang investasi yang dapat masuk ke Kota Sukabumi, namun demikian peluang
tersebut harus didukung pula oleh penciptaan situasi dan kondisi Kota Sukabumi
yang kondusif bagi investasi. Rasa aman dan ketersediaan infrastruktur serta
kemudahan regulasi menjadi faktor yang menentukan. Sebagai gambaran kondisi
yang mendukung tersebut antara lain adalah dengan adanya Surat keputusan
Walikota Sukabumi Nomor 04 Tahun 2009 tentang Pelimpahan Kewenangan
Pelayanan Perizinan kepada Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Kota Sukabumi dimana Pelayanan Perizinan tersebut meliputi : Izin gangguan
(HO), Izin Usaha Jasa Kontruksi (IUJK), Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Izin
Tanda Daftar industri (TDI), Izin Usaha Industri (IUI), Izin Reklame dan Izin
Pengambilan Air Bawah Tanah.
4. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia di Kota Sukabumi yang merupakan potensi
memasuki pasar kerja berasal dari output pendidikan maupun pelatihan-pelatihan
yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Sukabumi. Sarana yang dimiliki oleh
Kota
- 88 -
SLTP
SLTA
Sarjana Muda
Sarjana
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Januari
39
24
62
130
82
16
20
22
11
Februari
45
13
78
90
79
14
12
Maret
53
14
64
94
85
18
April
14
18
55
71
34
Mei
30
35
40
50
190
229
15
10
10
Juni
30
35
40
50
214
229
18
15
10
10
Juli
18
20
36
28
120
137
23
21
Agustus
48
54
September
27
40
87
48
133
132
50
40
10
25
Oktober
15
28
40
56
110
105
27
23
10
24
Nopember
21
44
25
188
77
65
10
30
13
Desember
11
28
74
36
12
16
17
18
Tahun 2011
150
317
369
546
1.462
1.279
234
194
155
139
Tahun 2010
52
327
325
806
2.042
1.788
450
699
900
950
BAB III
- 89 -
BAB III
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Tabel 3.1.
- 90 -
Tabel 3.1.
Perkembangan Rasio Kemandirian Daerah Kota Sukabumi
Tahun 2008-2012
JML PENDAPATAN
DI LUAR PAD
r (%)
JUMLAH PAD
r (%)
RASIO
KEMANDI
RIAN
DAERAH
NO
TAHUN
2008
378,919,757,155
2009
440,377,546,370
16.22%
66,190,680,359.00
1.85%
15.03%
2010
473,677,511,586
7.56%
91,472,357,185.00
38.20%
19.31%
2011
508,136,551,480
7.27%
115,473,386,833.00
26.24%
22.72%
2012
583,024,270,974
14.74%
148,387,665,338.00
28.50%
25.45%
64,988,960,767.00
17.15%
masyarakat
yang
merupakan
sasaran
yang
telah
ditetapkan
- 91 -
Tahun
1
2
3
4
5
2008
2009
2010
2011
2012
Rata-Rata
TARGET PAD
52,871,771,000
63,134,763,000
82,401,066,000
115,473,386,833
134,353,797,500
89,646,956,867
r(%)
19.41%
30.52%
40.14%
16.35%
26.60%
REALISASI PAD
64,988,960,767
66,190,680,359
91,472,357,185
115,473,386,833
148,387,665,338
97,302,610,096
r(%)
1.85%
38.20%
26.24%
28.50%
23.70%
RASIO
EFEKTIVITAS
122.92%
104.84%
111.01%
100.00%
110.45%
109.84%
r(%)
-14.71%
5.88%
-9.92%
10.45%
-2.07%
- 92 -
dengan biaya (input) yang terendah atau dengan biaya minimal diperoleh hasil
yang diinginkan. Rasio efisiensi diukur dengan : Rasio Efisiensi = Realisasi
Pengeluaran / Realisasi Penerimaan. Dengan mengetahui hasil perbandingan
antara realisasi pengeluaran dan realisasi penerimaan, dengan menggunakan
ukuran efisiensi tersebut, maka penilaian kinerja keuangan dapat ditentukan.
Apabila kinerja keuangan diatas 100% ke atas dapat dikatakan tidak efisien, 90% 100% adalah kurang efisien, 80% - 90% adalah cukup efisien, 60% - 80% adalah
efisien dan di bawah dari 60% adalah sangat efisien. Adapun perkembangan rasio
efisiensi Kota Sukabumi tahun 2008-2012 dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 3.3.
Perkembangan Rasio Efisiensi Kota Sukabumi
Tahun 2008-2012
TAHUN
REALISASI
PENDAPATAN
r (%)
REALISASI BELANJA
2008
443,908,717,922
457,498,444,562
2011
623,609,938,313 10.34%
624,510,233,475
2009
2010
2012
Rata-Rata
506,568,226,729 14.12%
565,149,868,771 11.56%
731,411,936,312 17.29%
574,129,737,609
10.66%
r (%)
557,821,530,539 21.93%
568,645,336,614
1.94%
9.82%
713,153,260,784 14.19%
584,325,761,195
9.58%
RASIO
EFISIENSI
103.06%
110.12%
r (%)
6.85%
100.62%
-8.63%
102.29%
-0.98%
100.14%
97.50%
-0.47%
-2.64%
Dari tabel tersebut terlihat bahwa pada tahun 2008 Rasio Efisiensi Kota
Sukabumi masuk ke dalam kategori tidak efisien, namun pada tahun 2012 Rasio
Efisiensi mencapai angka 97,50 % masuk ke dalam kategori kurang efisien, hal ini
menunjukkan bahwa upaya Pemerintah Kota Sukabumi mengoptimalkan
pendapatan dan mengefisienkan belanja nya mulai menunjukkan kinerja yang
cukup baik.
B. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN RPJMD TAHUN 2008-2013
Pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah Kota Sukabumi tidak terlepas
dari kebijakan yang ditempuh, baik dari sisi efektivitas pengelolaan penerimaan
pendapatan yang dijabarkan melalui target APBD dan realisasinya, maupun
dilihat dari efisiensi dan efektivitas pengeluaran daerah melalui belanja tidak
langsung
- 93 -
- 94 -
Uraian
2008
2009
2010
2011
2012
1
1
1.1
1.1.1
1.1.2
1.1.3
1.1.4
2
PENDAPATAN DAERAH
Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Pajak Daerah
Pendapatan Retribusi Daerah
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
122.92%
123.79%
105.82%
100.00%
484.96%
104.84%
112.30%
111.43%
100.00%
103.37%
111.01%
109.65%
105.11%
100.69%
112.24%
112.31%
113.33%
112.71%
99.54%
112.61%
110.45%
118.62%
105.18%
100.00%
110.01%
1.3
1.3.1
1.3.2
1.3.3
1.3.4
1.3.5
90.77%
100.03%
50.91%
85.66%
99.29%
98.53%
100.00%
213.37%
89.70%
93.39%
94.58%
89.86%
95.50%
96.60%
93.70%
98.42%
94.40%
94.60%
84.82%
100.00%
99.79%
1.2
1.2.1
1.2.2
1.2.3
Dana Perimbangan
Dana Bagi Hasil Pajak/ Bagi Hasil Bukan Pajak
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus
RATA-RATA CAPAIAN
102.77%
135.78%
100.00%
100.00%
105.49%
98.22%
87.98%
100.00%
100.00%
100.78%
99.77%
98.20%
100.00%
100.00%
101.39%
99.86%
99.00%
100.00%
100.00%
102.92%
98.19%
88.03%
100.00%
100.00%
101.08%
- 95 -
1
2
3
4
5
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
Rata-Rata
TARGET RPJMD
2008-2013
41,592,000,000
53,319,776,000
54,455,487,229
55,615,389,107
56,799,996,895
r(%)
TARGET APBD
28.20%
2.13%
2.13%
2.13%
52,871,771,000
63,134,763,000
82,401,066,000
102,813,919,000
134,353,797,500
52,356,529,846 8.65%
REALISASI PAD
r(%)
Rp.
19.41%
30.52%
24.77%
30.68%
64,988,960,767
66,190,680,359
91,472,357,185
115,473,386,833
148,387,665,338
87,115,063,300 26.34%
APBD
Proporsi
Thdp
APBD
Rp.
(%)
r(%)
1.85%
38.20%
26.24%
28.50%
97,302,610,096 23.70%
483,172,779,000
582,333,706,000
576,630,173,000
626,773,462,000
748,450,040,810
10.94%
10.84%
14.29%
16.40%
17.95%
603,472,032,162 14.09%
Tabel 3.6.
- 96 -
Tabel 3.6.
Perkembangan Dana Perimbangan Kota Sukabumi Tahun 2008-2012
No
1
2
3
4
5
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
Rata-Rata
REALISASI DANA
PERIMBANGAN
381,956,843,714
r(%)
7.00%
7.00%
7.00%
7.00%
7.00%
TARGET APBD
331,906,807,000
384,732,387,000
386,977,264,000
407,795,864,000
494,088,817,900
401,100,227,980
r(%)
15.92%
0.58%
5.38%
21.16%
10.76%
Rp.
r(%)
341,106,451,592
377,865,432,876 10.78%
386,088,446,657 2.18%
407,221,918,044 5.47%
485,128,119,507 19.13%
399,482,073,735
9.39%
APBD
Proporsi
Thdp
APBD
Rp.
(%)
483,172,779,000
582,333,706,000
576,630,173,000
626,773,462,000
748,450,040,810
68.69%
66.07%
67.11%
65.06%
66.01%
603,472,032,162 66.59%
- 97 -
Tabel 3.7.
Perkembangan Dana Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah
Kota Sukabumi Tahun 2008-2012
No
1
2
3
4
5
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
Rata-Rata
10.00%
10.00%
10.00%
10.00%
40,735,442,130 10.00%
TARGET APBD
41,657,818,000
62,958,274,000
93,784,531,000
104,464,754,000
103,482,020,010
r(%)
51.13%
48.96%
11.39%
-0.94%
81,269,479,402 27.64%
Rp.
37,813,305,563
62,512,113,494
87,589,064,929
100,914,633,436
97,896,151,467
APBD
Proporsi
Thdp
APBD
Rp.
(%)
r(%)
65.32%
40.12%
15.21%
-2.99%
77,345,053,778 29.41%
483,172,779,000
582,333,706,000
576,630,173,000
626,773,462,000
748,450,040,810
8.62%
10.81%
16.26%
16.67%
13.83%
603,472,032,162 13.24%
daerah
dalam
RPJMD
Tahun
2008-2013
diarahkan
pada
menjaga
eksistensi
penyelenggaraan
Pemerintahan
Daerah.
Dalam
Tabel 3.8
- 98 -
Tabel 3.8.
Perkembangan Capaian Belanja Daerah Kota Sukabumi
Tahun 2008-2012
NO
Uraian
2008
2009
2010
2011
2012
1
2
2.1
2.1.1
2.1.2
2 1.3
2.1.4
2.1.5
99.02%
104.48%
99.64%
107.81%
110.86%
114.37%
106.81%
109.21%
100.74%
101.52%
2.1.8
2
BELANJA DAERAH
Belanja Tidak Langsung
Belanja Pegawai
Belanja bunga
Belanja subsidi
Belanja hibah
Belanja bantuan sosial
Belanja Bagi Hasil Kepada Propinsi/Kabupaten/Kota dan
Pemerintahan Desa
Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota
Dan Pemerintahan Desa
Belanja Tidak Terduga
2.2
2.2.1
2.2.2
2.2.3
Belanja Langsung
Belanja Pegawai
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Modal
2.1.6
2.1.7
RATA-RATA CAPAIAN
85.42%
68.81%
81.93%
64.44%
92.54%
102.06%
97.23%
85.59%
96.82%
90.04%
99.71%
100.00%
4.05%
40.08%
104.13%
8.67%
100.00%
91.84%
90.71%
93.67%
87.24%
93.38%
92.19%
96.45%
90.97%
91.55%
84.44%
97.26%
91.22%
63.44%
90.54%
96.51%
92.26%
82.70%
88.81%
95.69%
93.63%
72.70%
94.87%
95.91%
97.65%
98.68%
94.77%
- 99 -
Tahun 2010-2012 melebihi dari yang dianggarkan. Kondisi ini salah satunya
diakibatkan dari tidak seimbangnya pertumbuhan jumlah pegawai yang harus
digaji dengan kenaikan Dana Alokasi Umum.
Untuk lebih jelasnya gambaran umum realisasi Belanja Tidak Langsung
selama kurun waktu 2008-2012 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.9.
Perkembangan Belanja Tidak Langsung Kota Sukabumi Tahun 2008-2012
No
Tahun
1
2
3
4
5
2008
2009
2010
2011
2012
Rata-Rata
231,000,435,000
281,530,059,000
309,437,752,000
350,427,009,000
406,237,456,750
315,726,542,350
r(%)
21.87%
9.91%
13.25%
15.93%
15.24%
327,166,962,097
CAPAIAN
r(%)
(%)
r(%)
22.64%
22.28%
9.11%
9.33%
99.02%
99.64%
110.86%
106.81%
100.74%
0.63%
11.26%
-3.65%
-5.69%
15.84%
103.41%
0.51%
3. Mengalokasikan
- 100 -
3) Mengalokasikan kebutuhan belanja fixed cost, regular cost, dan variable cost
secara terukur dan terarah, yaitu:
a) Pemenuhan
kebutuhan
dasar
dalam
menjamin
keberlangsungan
operasional kantor (biaya listrik, telepon, air bersih, BBM, internet, dan
servis mobil);
b) Pengalokasian kebutuhan belanja kegiatan yang bersifat rutin sebagai
pelaksanaan Tupoksi SKPD, yang meliputi kegiatan koordinasi, fasilitasi,
konsultasi, sosialisasi, pengendalian dan evaluasi, dan perencanaan
pembangunan;
c) Pengalokasian kebutuhan belanja kegiatan yang mendukung programprogram pembangunan yang menjadi prioritas dan unggulan dari setiap
SKPD;
4) Meningkatkan alokasi anggaran bidang ekonomi yang diorientasikan bagi
peningkatan kesejahteraan masyarakat;
5) Mengalokasikan belanja tidak langsung yang meliputi gaji dan tunjangan PNS,
belanja subsidi, belanja hibah, belanja sosial, dan belanja bantuan dengan
prinsip proporsional, pemerataan, dan penyeimbang, serta belanja tidak
terduga yang digunakan untuk penanggulangan bencana;
Tabel 3.10
- 101 -
Tabel 3.10.
Perkembangan Belanja Langsung Kota Sukabumi Tahun 2008-2012
No
Tahun
1
2
3
4
5
2008
2009
2010
2011
2012
Rata-Rata
252,172,344,000
300,803,647,000
267,192,421,000
276,350,153,000
342,212,584,060
287,746,229,812
r(%)
19.28%
-11.17%
3.43%
23.83%
8.84%
257,158,799,098
CAPAIAN
r(%)
(%)
r(%)
21.22%
-18.64%
10.90%
21.47%
90.71%
92.19%
84.44%
90.54%
88.81%
1.62%
-8.41%
7.23%
-1.91%
8.74%
89.34%
-0.29%
- 102 -
Gambaran umum realisasi Pembiayaan Daerah Kota Sukabumi tahun 20082013 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.11.
Perkembangan Pembiayaan Daerah Kota Sukabumi
Tahun 2008-2012
NO
1
3
3.1
3.1.1
3.1.2
3.1.3
3.1.4
3 1.5
3.1.6
3.2
3.2.1
3.2.2
3.2.3
3.2.4
3.3
Uraian
2008
2009
2010
2011
2012
PEMBIAYAAN DAERAH
Penerimaan Pembiayaan
Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA)
Pencairan Dana Cadangan
Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
Penerimaan Pinjaman Daerah
Penenmaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah
Penerimaan Piutang Daerah
72,528,158,250
18,500,000,000
241,978,373
46,673,099,281
30,050,398,413
-
20,499,812,122
727,081,117
-
15,731,425,396
137,855,175
-
19,225,405,409
61,641,734
40,750,000
91,270,136,623
76,723,497,694
21,226,893,239
15,869,280,571
19,327,797,143
Pengeluaran Pembiayaan
Pembentukan Dana Cadangan
Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah
SP2D TA 2007
Potongan Pajak SP2D LS / Pinjaman Daerah
29,585,183,000
4,250,000,000
500,000
200,726
220,381,762
4,750,000,000
-
2,000,000,000
-
500,000,000
2,962,500,000
1,500,000,000
1,200,000,000
33,835,883,726
4,970,381,762
2,000,000,000
3,462,500,000
2,700,000,000
Pembiayaan Neto
57,434,252,897
71,753,115,932
19,226,893,239
12,406,780,571
16,627,797,143
43,844,526,257
20,499,812,122
15,731,425,396
11,506,485,409
34,886,472,671
over
target
pendapatan
dan
efisiensi
penggunaan
yang
semakin
mengecil
menunjukkan
bahwa
proses
perencanaan dilaksanakan dengan lebih cermat sehingga akan lebih baik pada
tingkat pelaksanaannya.
C. NERACA
- 103 -
C. NERACA DAERAH
Neraca Daerah Kota Sukabumi Per 2011 dan 31 Desember 2012 dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 3.12.
Neraca Daerah Kota Sukabumi Per 2011 dan
31 Desember 2012
No.
URAIAN
ASET
ASET LANCAR
Reff
2012
2011
5.2.1
5.2.1.1.1
23,007,032,773.00
6,353,790,529.00
5.2.1.1.2
11,233,122,765.00
11,391,162,521.00
5.2.1.1.3
15,855,762.00
1,030,452,359.00
5.2.1.1.4
4,943,143,423.82
8,714,280,461.00
5.2.1.1.5
450,000,000.00
450,000,000.00
Piutang Pajak
5.2.1.1.6
536,260,318.00
409,323,965.00
Piutang Retribusi
5.2.1.1.7
14,766,290,904.00
6,528,754,415.00
11
5.2.1.1.1
12
5.2.1.1.1
13
5.2.1.1.1
10
5.2.1.1.8
11
5.2.1.1.9
286,472,000.00
164,272,000.00
12
5.2.1.1.10
13,136,227.00
13,136,227.00
13
5.2.1.1.11
324,460,355.00
304,800,355.00
14
Piutang Lainnya
5.2.1.1.12
693,929,500.00
734,679,500.00
15
Persediaan
5.2.1.1.13
8,782,070,639.00
8,398,705,420.00
65,051,774,666.82
44,493,357,752.00
16
17
18
5.2.2
Investasi Nonpermanen
21
22
23
24
25
19
5.2.2.2.1
4,162,500,000.00
2,962,500,000.00
20
5.2.2.2.2
4,697,417,100.00
4,759,058,834.00
8,859,917,100.00
7,721,558,834.00
21,413,710,399.00
19,151,113,796.00
21
22
23
24
5.2.2.2.3
25
21,413,710,399.00
19,151,113,796.00
26
30,273,627,499.00
26,872,672,630.00
27. ASET
- 104 -
27
ASET TETAP
28
Tanah
205,971,404,586.00
205,122,404,586.00
29
185,090,391,177.00
167,598,200,817.00
30
312,327,398,789.00
287,701,214,535.00
31
520,450,707,085.00
515,453,414,479.00
32
37,302,098,904.00
32,777,019,263.00
33
34,206,658,303.00
26,822,559,176.00
34
5.2.3.1
35
39
1,295,348,658,844.00
1,235,474,812,856.00
5.2.4
40
5.2.4.4.1
41
Tuntutan Perbendaharaan
5.2.4.4.2
42
5.2.4.4.3
43
5.2.4.4.4
505,760,084.00
503,862,342.00
44
5.2.4.4.5
3,407,535,547.00
1,958,602,641.00
45
Aset Lain-Lain
46
3,913,295,631.00
2,462,464,983.00
47
JUMLAH ASET
1,394,587,356,640.82
1,309,303,308,221.00
848,521.00
48
KEWAJIBAN
49
50
51
Utang Bunga
52
5.2.5.5.2
53
54
5.2.5.5.1
15,038,562,728.00
16,297,642,806.00
15,038,562,728.00
16,298,491,327.00
68
69
70
71
72
73
55
56
JUMLAH KEWAJIBAN
15,038,562,728.00
16,298,491,327.00
34,255,844,625.00
19,225,405,409.00
4,943,310,098.82
8,714,280,461.00
16,620,549,304.00
8,154,966,462.00
57
EKUITAS DANA
58
5.2.6.6.1
59
60
61
Cadangan Piutang
62
Cadangan Persediaan
63
64
65
8,782,070,639.00
8,398,705,420.00
(15,038,562,728.00)
(16,298,491,327.00)
49,563,211,938.82
28,194,866,425.00
5.2.6.6.2
450,000,000.00
66
30,273,627,499.00
26,872,672,630.00
67
1,295,348,658,844.00
1,235,474,812,856.00
68
3,913,295,631.00
2,462,464,983.00
69
71
72
73
1,329,985,581,974.00
1,264,809,950,469.00
75
1,379,548,793,912.82
1,293,004,816,894.00
76
1,394,587,356,640.82
1,309,303,308,221.00
74
D. KERANGKA PENDANAAN
Kerangka pendanaan Tahun 2013-2018 disusun untuk memperoleh
gambaran kekuatan keuangan Kota Sukabumi dalam pembangunan daerah, baik
Baik
- 105 -
- 106 -
pertumbuhan ekonomi Kota Sukabumi pada Tahun 2013 -2018. Dominasi sektorsektor tersebut juga masih akan mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja
meskipun belum signifikan sehingga secara bertahap masalah pengangguran
dapat dikurangi. Sektor-sektor lain yang diasumsikan dapat tumbuh positif
berdasarkan potensi yang ada adalah sektor industri dimana akhir-akhir ini
muncul kelompok baru yang dikenal dengan Sektor Industri Kreatif yang dapat
menjadi alternatif dalam pengembangan sektor industri dan perdagangan di Kota
Sukabumi ke depan.
Di samping itu, dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat dan
sekaligus mendorong peningkatan perekonomian, bantuan langsung kepada
masyarakat dalam rangka pemberdayaan ekonomi yang sudah berjalan masih
diperlukan dan akan terus dilanjutkan, namun pemberian subsidi tersebut akan
terus dievaluasi agar lebih tepat sasaran dan lebih selektif. Sementara itu, dalam
rangka memenuhi kebutuhan yang penting dan mendesak, pengusulan bantuan
baru dimungkinkan dengan memperhatikan bahwa pemberian subsidi merupakan
pilihan kebijakan terbaik yang perlu dilakukan, memenuhi kriteria yang telah
ditetapkan, serta dengan mempertimbangkan keterbatasan dana pemerintah
daerah. Selain itu wacana pembatasan bahan bakar minyak bersubsidi dan
kenaikan tarif dasar listrik akan berpengaruh terhadap kinerja ekonomi kota
terutama akan membebani APBD dan berpotensi menekan daya beli masyarakat
yang secara eksisting di lapangan harga-harga telah mengalami kenaikan.
Perubahan iklim (climate change) diperkirakan akan masih berlanjut di tahun
2013-2018 yang juga akan turut mempengaruhi pola tanam petani, maupun siklus
pengelolaan air baku, dan yang lebih luas akan berpengaruh pada permasalahan
ketahanan pangan. Fluktuasi harga minyak dunia dan tingkat volatilitas rupiah
terhadap dollar masih cukup tinggi, masih didominasinya arus modal masuk yang
bersifat jangka pendek, masalah ketenagakerjaan dan hubungan industrial yang
mungkin akan terjadi akan banyak berpengaruh terhadap dinamika perekonomian
Kota Sukabumi secara umum dan pembebanan terhadap RAPBD Kota Sukabumi,
Dari hasil evaluasi terhadap kondisi perekonomian makro dapat dilihat
kecenderungan Laju Inflasi di Kota Sukabumi 2 (dua) tahun terakhir dimana Laju
Inflasi Kota Sukabumi masih berada di atas rata-rata Laju Inflasi Jawa Barat, hal ini
harus
- 107 -
harus disikapi dengan baik dan dicarikan solusi yang multi sektor, dengan telah
terbentuknya Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Sukabumi, diharapkan
upaya pengendalian Laju Inflasi terutama yang berkaitan dengan sisi permintaan
dan penawaran komoditi di Kota Sukabumi dapat berjalan dengan baik. Laju
Inflasi Kota Sukabumi didominasi oleh kelompok bahan makanan dan sandang
yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya. Pengendalian
laju inflasi sangat berpengaruh pada daya beli masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi yang bagus harus diiringi dengan pengendalian laju
inflasi. Tingginya laju inflasi menjadikan arti pertumbuhan ekonomi yang tinggi
menjadi kecil oleh karena kemampuan masyarakat untuk membeli suatu produk
akan tetap atau bahkan menurun. Dengan pertumbuhan ekonomi yang bagus
diharapkan laju inflasi rendah sehingga daya beli masyarakat juga semakin baik
yang selanjutnya diiringi dengan perubahan pola konsumtif menjadi produktif
yaitu dengan menabung dan atau mengembangkan usaha (investasi).
Dari sisi keuangan daerah, pada Tahun 2013-2018 fungsi APBD Kota
Sukabumi sebagai stimulus pertumbuhan ekonomi, masih dapat berperan
maksimal dalam upaya pencapaian Visi dan Misi Walikota Sukabumi Tahun 20132018. Hal ini harus ditunjukkan dengan meningkatnya tingkat penyerapan APBD
Kota Sukabumi, efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran, serta program dan
kegiatan pembangunan yang dapat membangkitkan pertumbuhan ekonomi
masyarakat dan peningkatan penyerapan tenaga kerja di Kota Sukabumi.
Dari sisi Pendapatan Daerah diasumsikan masih sangat bergantung pada
Dana Perimbangan yang berupa Dana Alokasi Umum yang memiliki porsi
terbesar dalam sisi Pendapatan dan cenderung akan bertambah, selain itu Dana
Bagi Hasil Pajak / Dana Bagi Hasil Bukan Pajak diasumsikan akan mengalami
peningkatan terutama dari Provinsi akibat diberlakukannya pajak progresif
kendaraan bermotor. Dari sisi Belanja Daerah diasumsikan akan mengalami
penambahan terutama pada Belanja Tidak Langsung pada pos Belanja Pegawai
yang disebabkan oleh kebijakan pengangkatan pegawai honorer menjadi CPNSD
yang diperkirakan akan banyak menyedot Anggaran Belanja Daerah. Dari sisi
Pembiayaan Daerah, diasumsikan masih berasal dari penerimaan pembiayaan dari
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran sebelumnya dan
pengeluaran
- 108 -
- 109 -
masa
akuntabilitas
daerah
dalam
penyediaan
layanan
dan
- 110 -
serta
perekonomian
masyarakat
Kota
Sukabumi,
sehingga
pencapaian target IPM dan MDGs dapat tercapai sesuai yang direncanakan.
Selain itu Anggaran Belanja Daerah juga diarahkan untuk upaya pencapaian Visi,
Misi dan Program Prioritas Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi periode 20132018 disamping program-program dari setiap SKPD yang menjalankan baik
Urusan Wajib maupun Urusan Pilihan.
Kecenderungan semakin meningkatnya kebutuhan belanja pegawai,
pemenuhan belanja rutin perkantoran (fixed cost), belanja bagi hasil, belanja
bantuan keuangan, disisi lain peningkatan pendapatan daerah tidak sebanding
dengan kebutuhan belanja daerah, mengakibatkan kemampuan riil keuangan
daerah cenderung semakin menurun, oleh sebab itu sinergisasi antara kebijakan
yang berkaitan dengan kepegawaian harus dilakukan dengan baik dan cermat.
c. Dari Sisi Pembiayaan Daerah
Pembiayaan daerah secara substansial meliputi semua penerimaan yang
perlu dibayar kembali atau semua pengeluaran yang akan diterima kembali, baik
pada
- 111 -
pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun- tahun anggaran
berikutnya. Dari data menunjukkan bahwa pembiayaan daerah yang termuat
dalam APBD Kota Sukabumi terdiri atas penerimaan pembiayaan daerah dan
pengeluaran pembiayaan daerah.
Pada sisi penerimaan pembiayaan daerah terdiri dari SiLPA Tahun lalu,
penerimaan kembali penyertaan modal, penerimaan kembali piutang dan
penerimaan hutang. Sedangkan sisi pengeluaran pembiayaan terdiri dari SiLPA
Tahun berkenaan, pembentukan dana cadangan dan penyertaan modal/investasi,
pembayaran pokok utang dan pemberian pinjaman. Sementara selisih antara
Penerimaan
pembiayaan
dengan
pengeluaran
pembiayaan
merupakan
pembiayaan Netto.
Pembiayaan ditetapkan untuk menutup defisit yang disebabkan oleh
lebih besarnya belanja daerah dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh.
Penyebab
utama
terjadinya
defisit
anggaran
adalah
adanya
kebutuhan
No.
Uraian
R-APBD
Perubahan
TA. 2013
R-APBD
TA. 2014
R-APBD
TA. 2015
R-APBD
TA. 2016
R-APBD
TA. 2017
R-APBD
TA. 2018
I.
Pendapatan Daerah
Pendapatan Asli Daerah
148,377,316,600.00
16,786,664,800.00
167,502,095,100.00
23,206,331,400.00
182,043,987,200.00
23,786,489,700.00
197,982,012,950.00
24,381,151,900.00
215,454,019,600.00
24,990,680,700.00
234,611,588,800.00
25,615,447,700.00
9,658,582,900.00
10,170,487,800.00
10,719,694,100.00
11,309,277,300.00
11,942,596,800.00
12,623,324,800.00
3,822,413,400.00
4,204,654,800.00
4,625,120,200.00
5,087,632,250.00
5,596,395,500.00
6,156,035,000.00
118,109,655,500.00
129,920,621,100.00
142,912,683,200.00
157,203,951,500.00
172,924,346,600.00
190,216,781,300.00
564,638,186,900.00
87,109,279,900.00
596,858,177,000.00
93,206,929,500.00
630,934,643,900.00
99,731,414,600.00
666,975,741,850.00
106,712,613,600.00
705,096,004,250.00
114,182,496,550.00
745,416,724,600.00
122,175,271,300.00
449,179,037,000.00
473,883,884,000.00
499,947,497,650.00
527,444,610,000.00
556,454,063,550.00
587,059,037,000.00
28,349,870,000.00
29,767,363,500.00
31,255,731,650.00
32,818,518,250.00
34,459,444,150.00
36,182,416,300.00
1.1.
1.2.
1.3.
Dana Perimbangan
133,598,139,300.00
145,288,331,200.00
158,799,696,800.00
173,849,578,850.00
190,604,936,000.00
208,251,388,600.00
1.3.1 Hibah
36,562,323,400.00
40,218,555,800.00
44,240,411,350.00
48,664,452,500.00
53,530,897,750.00
58,883,987,500.00
79,471,932,200.00
87,419,125,400.00
96,161,037,950.00
105,777,141,750.00
116,354,855,950.00
127,990,341,500.00
17,563,883,700.00
17,650,650,000.00
18,398,247,500.00
19,407,984,600.00
20,719,182,300.00
21,377,059,600.00
846,613,642,800.00
909,648,603,300.00
971,778,327,900.00
1,038,807,333,650.00
1,111,154,959,850.00
1,188,279,702,000.00
Daerah Lainnya
Jumlah Pendapatan
II. Belanja
- 113 -
II.
2.1.
Belanja
432,299,309,584.00
460,145,189,750.00
484,608,118,300.00
518,928,676,100.00
556,732,017,600.00
597,348,279,500.00
389,843,759,134.00
415,588,606,600.00
438,397,814,900.00
470,472,632,300.00
506,431,211,900.00
544,596,055,200.00
33,897,573,000.00
34,929,500,250.00
35,977,385,200.00
37,056,706,800.00
38,168,408,000.00
39,313,460,000.00
5,507,593,300.00
6,058,352,600.00
6,664,187,900.00
7,330,606,700.00
8,063,667,400.00
8,870,034,000.00
550,384,150.00
568,730,300.00
568,730,300.00
568,730,300.00
568,730,300.00
568,730,300.00
2,500,000,000.00
3,000,000,000.00
3,000,000,000.00
3,500,000,000.00
3,500,000,000.00
4,000,000,000.00
430,314,333,216.00
50,806,914,862.00
467,503,413,550.00
52,133,050,000.00
507,170,209,600.00
53,165,710,900.00
541,378,657,550.00
54,119,025,000.00
577,922,942,250.00
54,393,405,650.00
615,931,422,500.00
54,989,273,700.00
230,265,656,300.00
236,816,940,650.00
243,876,448,800.00
250,847,742,350.00
256,837,174,600.00
262,151,289,800.00
149,241,762,054.00
178,553,422,900.00
210,128,049,900.00
236,411,890,200.00
266,692,362,000.00
298,790,859,000.00
Jumlah Belanja
862,613,642,800.00
927,648,603,300.00
991,778,327,900.00
1,060,307,333,650.00
1,134,654,959,850.00
1,213,279,702,000.00
Surplus /defisit
(16,000,000,000.00)
(18,000,000,000.00)
(20,000,000,000.00)
(21,500,000,000.00)
(23,500,000,000.00)
(25,000,000,000.00)
2.2.
Belanja Langsung
III. Pembiayaan
- 114 -
III.
3.1
Pembiayaan Daerah
Penerimaan Pembiayaan
17,500,000,000.00
20,500,000,000.00
22,500,000,000.00
24,500,000,000.00
26,500,000,000.00
28,500,000,000.00
17,500,000,000.00
20,500,000,000.00
22,500,000,000.00
24,500,000,000.00
26,500,000,000.00
28,500,000,000.00
1,500,000,000.00
2,500,000,000.00
2,500,000,000.00
3,000,000,000.00
3,000,000,000.00
3,500,000,000.00
1,500,000,000.00
2,500,000,000.00
2,500,000,000.00
3,000,000,000.00
3,000,000,000.00
3,500,000,000.00
16,000,000,000.00
18,000,000,000.00
20,000,000,000.00
21,500,000,000.00
23,500,000,000.00
25,000,000,000.00
Pengeluaran Pembiayaan
3.2.1 Pembentukan Dana Cadangan
3.2.2 Penyertaan Modal (Investasi) Daerah
BAB IV
- 115 -
BAB IV
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
akan
menghadapi
potensi
kegagalan
dalam
melaksanakan
- 116 -
dari
urusan
pendidikan,
kesehatan,
kepemudaan
dan
olahraga,
- 117 -
- 118 -
penghasilannya pada
samping
itu
ketidakmampuan
dalam
pemenuhan
gizi
pada
sebagian
masyarakat.
Fasilitas sarana prasarana pelayanan kesehatan juga
masih perlu
- 119 -
masih
kurangnya
jumlah
pendidikan
dan
pelatihan
terkait
- 120 -
terbatasnya
modal
yang
diberikan
pada
masyarakat
untuk
pada
kesempatan
dan
kebutuhan
Pemerintah
dalam
- 121 -
1) Seringnya pergantian Kader Posyandu dan kader PKK tingkat RT, yang
dipengaruhi kesempatan kader muda mendapatkan pekerjaan baru, dan
dampaknya akan berhenti sebagai kader Posyandu atau kader PKK, karena
pekerjaannya tersebut.
2) Masih terbatasnya sarana prasarana Posyandu di beberapa kelurahan, sehingga
pelaksanaan Posyandu masih sangat terbatas.
2. Aspek Perekonomian
Permasalahan umum terkait dengan aspek perekonomian akan dilihat dari
urusan Penanaman Modal, Ketenagakerjaan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah,
dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Penanaman Modal
Permasalahan pokok terkait dengan urusan penanaman modal di Kota
Sukabumi antara lain :
1) Luas wilayah Kota Sukabumi yang relatif sangat kecil dan masih terbatasnya
ruang usaha di Kota Sukabumi, sehingga menyulitkan untuk mendatangkan
investor asing yang akan menanamkan modalnya di Kota Sukabumi di sektor
tertentu, khususnya sektor industri;
2) Infrastruktur penunjang investasi yang masih belum memadai;
3) Masih terbentur dengan masalah infrastruktur jalan penghubung dengan Kota
lain yang relatif kecil untuk ukuran jalan antar Kota dan antar Provinsi.
4) Belum tersedianya tenaga teknis perizinan sehingga waktu/proses pelayanan
perizinan sedikit terhambat.
b. Ketenagakerjaan
Tidak
dapat
dipungkiri
bahwa
permasalahan
tenaga
kerja
dapat
- 122 -
daya serap tenaga kerja di pasar kerja yang berdampak pada meningkatnya angka
pengangguran.
c. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Permasalahan pokok urusan koperasi dan usaha kecil menengah di Kota
Sukabumi antara lain:
1) Pengelolaan koperasi pada umumnya belum dilaksanakan secara optimal dan
profesional. Sebagian besar koperasi dikelola paruh waktu atau sisa pekerjaan
lainnya;
2) Masih rendahnya persentase jumlah koperasi yang aktif (58,10%) dibandingkan
jumlah koperasi secara keseluruhan, dan belum semuanya melaksanakan rapat
anggota tahunan (RAT) sebagaimana jati diri koperasi;
3) Sebagian besar (81,93%) pelaku usaha di Kota Sukabumi berada pada posisi
Usaha Mikro Kecil (UMK) dan belum seluruhnya memiliki legalitas sesuai
ketentuan (36%);
4) Pola kemitraan / kerjasama antara Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah
dengan Pengusaha Besar belum optimal, baik di bidang permodalan maupun
pemasaran;
5) Kuantitas dan kualitas Sumber Daya Manusia di bidang koperasi dirasakan
masih kurang dibandingkan dengan frekwensi dan kapasitas pembinaan yang
dibutuhkan;
6) Masih adanya image yang berkembang di masyarakat bahwa dana bergulir dari
Pemerintah dianggap hibah, sehingga mengambat laju perguliran dan
penguatan struktur permodalan bagi KUMKM;
7) Belum meratanya kesadaran para pengelola koperasi dan UMKM untuk
memberikan informasi, data dan laporan kepada pihak Pemerintah Cq. Dinas
Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan atas keberhasilan yang dicapai
ataupun kegagalan yang dialami, sehingga sulit untuk dilakukan evaluasi
sebagai bahan pengambilan kebijakan pembinaan selanjutnya.
8) Bidang Koperasi dan UKM menempati gedung di jalan Koperasi Nomor 105,
sedangkan Seketariat menempati gedung di jalan Suryakencana Nomor 78,
sehingga dengan lokasi yang relatif berjauhan terkadang koordinasi
mengalami hambatan.
3. Aspek
- 123 -
- 124 -
- 125 -
Keberhasilan Kota Sukabumi dalam pemenuhan fasilitas jalan yang layak ini
ditunjukkan dengan peningkatan jumlah ruas jalan sehingga kondisinya
menjadi lebih baik. Berdasarkan data pembangunan fasilitas jalan di Kota
Sukabumi menurut Badan Pusat Statistik Kota Sukabumi (BPS) tercatat bahwa
Panjang jalan negara di Kota Sukabumi pada Tahun 2011 mencapai 8,50 km
dengan kondisi baik 6,38 km. Panjang jalan provinsi mencapai 10,48 km dalam
kondisi baik, sedangkan panjang jalan kota mencapai 142,53 km dengan rincian
82,65 km dalam kondisi baik, 35,58 km dalam kondisi sedang, sepanjang 19,83
km dalam kondisi rusak, dan sepanjang 4,48 km dalam kondisi rusak berat.
Sampai sekarang, upaya pemenuhan kondisi jalan yang baik masih terus terus
diupayakan dan ditingkatkan.
c. Pelayanan transportasi umum masyarakat Kota Sukabumi dilaksanakan
melalui perusahaan angkutan dalam kota dan luar kota. Berdasarkan data dari
Dinas Perhubungan Kota Sukabumi tercatat 1.531 jumlah armada angkutan
dalam kota, sedangkan angkutan antar kota dilayani oleh 24 perusahaan bus
dengan jumlah armada sebanyak 532 bus dan angkutan barang dilayani oleh
130 perusahaan dengan jumlah armada 149 buah truk. Untuk angkutan kereta
api yang merupakan sarana transportasi murah bagi masyarakat Kota
Sukabumi. Setelah sempat tidak beroperasi sejak tanggal 9 Februari 2001, pada
tanggal 14 September 2008 jalur tersebut mulai dibuka kembali dengan rute
Sukabumi-Bogor. Pada tahun 2011 jumlah penumpang kereta api mencapai
96.977 penumpang.
Permasalahan
utama
yang
berkaitan
dengan
pelayanan
transportasi
- 126 -
- 127 -
- 128 -
dan
tantangan
dalam
upaya
mempertahankan
dan
memperkuat jati diri dan karakter bangsa adalah (1) gejala krisis jati diri dan
karakter bangsa yang disebabkan oleh dampak negatif globalisasi dan kemajuan
teknologi komunikasi dan informasi yang membuka peluang terjadinya interaksi
budaya antar bangsa; (2) belum berkembangnya apresiasi masyarakat terhadap
nilai
dan
keragaman
budaya;
(3)
kualitas
pengelolaan,
perlindungan,
- 129 -
isu-isu
strategis
merupakan
bagian
penting
dan
sangat
tepat
dan
bersifat
strategis
meningkatkan
akseptabilitas
prioritas
- 130 -
perekonomian
Indonesia ke
- 131 -
secara
cepat,
menuntut
berbagai
penyesuaian
dalam
teknologi,
seni
dan
budaya,
terutama
dalam
rangka
- 132 -
- 133 -
Hal lain yang juga dilakukan dalam analisis kondisi strategis dari
penyusunan dokumen RPJMD ini adalah dengan memperhatikan Kebijakan
Pembangunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018. Mengacu kepada dokumen
perencanaan jangka panjang, periode 2013-2018 merupakan fase ketiga dari RPJPD
Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025, yang mengedepankan Arah Pembangunan
kepada
Memantapkan
Pembangunan
Secara
Menyeluruh.
Kebijakan
- 134 -
dan
ketenagakerjaan.
Dilihat
dari
karakteristiknya,
kategori
- 135 -
- 136 -
Hal lain yang juga menjadi isu strategis dalam penyelenggaraan aspek
perekonomian yang perlu menjadi penanganan adalah perihal ketersediaan pasar
tradisioanl yang representatif dan keberadaan pedagang kaki lima. Kondisi Pasar
Pelita yang ada belum secara optimal menyuguhkan tata kelola pasar yang baik,
bersih, nyaman, dan tidak berbenturan dengan peraturan peundang-undangan
yang berlaku, seperti penggunaan badan jalan dan perparkiran. Ditambah lagi
dengan maraknya keberadaan pedagang kaki lima yang tidak mendukung estetika
kota, serta berdampak tidak optimalnya fungsi infrastruktur lainnya, seperti jalan,
saluran air, dan trotoar.
c. Aspek Pemerintahan
Beberapa isu strategis yang berkaitan dengan kinerja pemerintahan di Kota
Sukabumi adalah Reformasi Birokrasi belum optimal berjalan sesuai dengan
tuntutan masyarakat. Hal tersebut terkait dengan tingginya kompleksitas
permasalahan, selain itu dari sisi Sumber Daya Manusia. Permasalahan yang
menjadi isu strategis lainnya antara lain : pelanggaran disiplin, penyalahgunaan
kewenangan dan praktek KKN; belum optimalnya kinerja sumber daya manusia
dan kelembagaan aparatur; sistem kelembagaan (organisasi) dan ketatalaksanaan
(manajemen) pemerintahan yang belum optimal memadai; belum meningkanya
efisiensi dan efektifitas kerja, seperti belum lengkapnya SOP kegiatan-kegiatan
yang ada pada SKPD dan standar manajemen mutu ISO yang terbatas; manajemen
pengelolaan keuangan dan asset daerah yang masih mendapat penilaian WDP dari
BPK; adanya hambatan dalam penyelenggaraan pelayanan umum; belum
optimalnya kesejahteraan PNS; dan banyaknya peraturan perundang-undangan
yang sudah tidak sesuai dengan perkembangan keadaan dan tuntutan
pembangunan.
Pelayanan publik sebagai barometer transparansi dan akuntabilitas,
diharapkan dapat didorong upaya mewujudkan pelayanan publik yang prima
dalam arti pelayanan yang cepat, tepat, adil, dan akuntabel, ditandai oleh
pelayanan tidak berbelit-belit, informatif, akomodatif, konsisten, cepat, tepat,
efisien, transparan dan akuntabel, menjamin rasa aman, nyaman, dan tertib,
kepastian (persyaratan biaya waktu pelayanan dan aturan hukum), dan tidak
dijumpai
- 137 -
dijumpai
pungutan
tidak
resmi.
Kondisi
kelembagaan,
SDM
aparatur,
- 138 -
wilayah
yang
belum
optimal
terintegrasi
antar
sektor
pembangunan;
3) Dunia usaha dan daya saing melum optimal mendukung penciptaan iklim
kondusif bagi pengembangan infrastruktur dan wilayah;
4) Belum optimalnya penataan ruang kawasan untuk revitalisasi dan kelestarian
lingkungan serta budaya;
5) Belum optimalnya pemberdayaan masyarakat untuk ikut serta dalam
perencanaan, pengawasan dan pengelolaan penataan ruang;
6) Belum optimalnya pengembangan wilayah/kawasan yang saling memperkuat
dan seimbang;
7) Perubahan iklim mikro, pencemaran air permukaan dan polusi udara serta
penurunan muka air tanah.
e. Aspek Sarana dan Prasarana
Isu strategis aspek sarana dan prasarana merupakan bagian yang tidak
dapat dipisahkan dengan kegiatan ekonomi, pertambahan jumlah penduduk dan
kebutuhan akan peningkatan investasi sebagai daya tarik, beberapa hal yang
menjadi isu strategis ke depan adalah :
1) Transportasi :
a) Meningkatnya kebutuhan akan penyediaan fasilitas pelayanan transportasi
yang menunjang keamanan dan kenyamanan pemakai jalan;
b) Kebutuhan akan pengembangan dan operasionalisasi terminal tipe A
untuk penumpang, dengan menitikberatkan pada kemudahan transfer
antarmoda;
c) Kebutuhan
infrastruktur
angkutan
barang
dengan
memberikan
2) Sumberdaya
- 139 -
2) Sumberdaya Air :
a) Belum optimalnya Pengelolaan SDA terpadu;
b) Belum optimalnya pemberdayaan petani pemakai air;
c) Belum optimalnya efisiensi sarana dan prasarana irigasi;
d) Belum optimalnya manajemen sumber daya air yang profesional dan
efektif;
e) Ancaman bahaya banjir dan kekeringan.
3) Penyediaan Air Bersih :
Meningkatnya kebutuhan penyediaan sumber-sumber air dan optimalisasi
sumber-sumber air yang sudah ada, untuk peningkatan derajat kesehatan
masyarakat.
4) Persampahan :
a) Umur pakai TPA Cikundul yang semakin berkurang;
b) Tuntutan kebutuhan peningkatan pengelolaan sampah terpadu;
c) Kebutuhan akan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah
skala lingkungan.
5) Perumahan dan Permukiman :
a) Kebutuhan akan penanganan daerah kumuh perkotaan;
b) Kebutuhan atas penyediaan perumahan dan perbaikan rumah yang tidak
layak huni.
Karakteristik isu strategis dan permasalahan di atas yang dijabarkan di
dalam Bab ini, kondisi atau hal yang bersifat penting, mendasar, berjangka
panjang, mendesak, bersifat kelembangaan/ keorganisasian dan menentukan
tujuan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, rumusan isu-isu strategis dan
permasalahan yang didasari analisis terhadap berbagai fakta dan informasi yang
telah diidentifikasi untuk dipilih menjadi isu strategis. Tentunya segenap isu
strategis dan permasalahan yang ada, menjadi bagian yang akan diselarasakan
berdasarkan
keunggulan-keunggulan
kewilayahan
di
Kota
Sukabumi,
BAB V
- 140 -
BAB V
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
A. VISI PEMBANGUNAN
Visi pembangunan daerah di dalam RPJMD adalah merupakan visi Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih yang disampaikan pada waktu
pemilihan kepala daerah. Visi Walikota dan Wakil Walikota terpilih Kota
Sukabumi menggambarkan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah
yang ingin dicapai (desired future) dalam masa jabatan selama 5 ( lima) tahun sesuai
misi yang diemban.
Berdasarkan kondisi masyarakat Kota Sukabumi saat ini, permasalahan dan
tantangan yang dihadapi di masa depan, serta dengan memperhitungkan faktor
strategis dan potensi yang dimiliki oleh masyarakat, pemangku kepentingan, serta
Pemerintah Daerah, maka dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan
untuk periode 2013-2018, ditetapkan Visi Pembangunan Walikota dan Wakil
Walikota Sukabumi adalah sebagai berikut :
Dengan Iman Dan Taqwa Mewujudkan Pemerintahan Rahmatan Lil Alamin
Bahasa visi ini mengadung nilai-nilai dan harapan yang luhur, dalam
menjalankan pemerintahan sampai dengan kurun waktu 5 (lima) tahun ke dapan,
sebagai kerangka amanat pencapaian Visi Pembangunan Kota Sukabumi Tahun
2005-2025, yaitu Terwujudnya Kota Sukabumi Sebagai Pusat Pelayanan
Berkualitas Bidang Pendidikan, Kesehatan Dan Perdagangan Di Jawa Barat
Berlandaskan Iman Dan Takwa.
Pemahaman atas pernyataan visi tersebut mengandung makna terjalinnya
sinergi yang dinamis antar masyarakat, pemerintah dan seluruh stakeholder dalam
merealisasikan pembangunan Kota Sukabumi secara terpadu, yang dijalankan
melalui sistem pemerintahan baik dan adil dalam melayani masyarakat, serta
berpijak pada pola berpikir dan pola berbuat berdasarkan keimanan dan
ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Konsep
- 141 -
adalah
rumusan
umum
mengenai
upaya-upaya
yang
akan
2.
3.
4.
5.
- 142 -
- 143 -
kegiatan
perekonomian
perkotaan
yang
- 144 -
b.
Menumbuhkan wawasan
keilmuan yang dapat
meningkatkan kualitas
hidup.
1)
2)
3)
1)
2)
3)
Sasaran
Meningkatnya aktifitas masyarakat
dalam kehidupan beragama dan
kesetiakawanan sosial.
Meningkatnya sarana dan prasarana
peribadatan.
Menurunnya laju pertumbuhan
penyandang masalah kesejahteraan
sosial.
Terwujudnya sumber daya aparatur
pemerintah yang berkualitas.
Terwujudnya pendidikan budi
pekerti, wawasan kebangsaan dan
kearifan lokal bagi masyarakat.
Meningkatnya apresiasi masyarakat
terhadap budaya baca.
2. Misi 2
Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, berwibawa, jujur,
adil, profesional, mendengar dan melayani masyarakat dengan ikhlas.
Tabel 5.2 . Keterkaitan Misi 2 dengan Tujuan dan Sasaran
No.
Tujuan
a. Menciptakan organisasi
pemerintah yang efektif
dan efisien dan memenuhi
azas good governance, clean
dan strong government.
1)
Sasaran
Meningkatnya mutu pengawasan
dan pelaksanaan pengendalian intern
dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah.
b. Mengembangkan
- 145 -
No.
Tujuan
b. Mengembangkan sistem,
proses dan prosedur kerja
yang jelas, terukur dan
sesuai dengan kaidahkaidah tata kelola
pemerintahan yang baik.
1)
2)
3)
4)
c.
Mewujudkan
pemerintahan yang
mampu berjalan pada
aturan hukum dan
Perundang-undangan
yang berlaku.
1)
2)
3)
4)
5)
Sasaran
Meningkatnya kualitas dokumen
perencanaan dan pengendalian
pembangunan daerah yang terpadu.
Meningkatnya efisiensi dan
efektifitas penggunaan anggaran
yang seimbang dan terkelolanya aset
daerah berorientasi pada
kepentingan publik.
Meningkatnya pemanfaatan
teknologi informasi.
Meningkatnya kualitas pelayanan
masyarakat.
Meningkatnya pengawasan terhadap
pelaksanaan otonomi daerah.
Meningkatnya kapasitas anggota
DPRD.
Meningkatnya penegakan dan
kepastian hukum yang adil bagi
semua pihak.
Meningkatnya kualitas layanan
administrasi kependudukan.
Meningkatnya pengelolaan dan
pelayanan kearsipan daerah.
3. Misi 3
Mewujudkan pelayanan dasar yang lebih baik dan berkualitas.
Tabel 5.3 . Keterkaitan Misi 3 dengan Tujuan dan Sasaran
No.
a.
Tujuan
Meningkatkan kualitas
pelayanan pendidikan.
1)
2)
b.
Meningkatkan kualitas
layanan kesehatan.
1)
2)
3)
4)
5)
Sasaran
Meningkatnya pemerataan, akses,
mutu, relevansi dan daya saing di
setiap jenjang pendidikan.
Meningkatnya kinerja pendidik,
tenaga kependidikan dan pengawas
pendidik.
Meningkatnya kesehatan ibu, anak,
dan gizi masyarakat.
Meningkatnya upaya kesehatan
masyarakat
Meningkatnya pelayanan promotiv
dan preventif bidang kesehatan.
Berkurangnya kasus penyakit
menular.
Terwujudnya cakupan jaminan
pemeliharaan kesehatan keluarga
miskin.
6) Meningkatkan .........
- 146 -
No.
Tujuan
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
13)
14)
15)
c.
d.
Mewujudkan penataan
ruang dan Lingkungan
Hidup yang
berkelanjutan.
Mengembangkan sarana
dan prasarana perkotaan
yang lebih berkualitas.
1)
2)
1)
2)
Sasaran
Meningkatnya kualitas kesehatan
lingkungan
Meningkatnya jaminan keamanan
obat dan makanan bagi kesehatan
masyarakat.
Meningkatnya pengawasan obat dan
makanan
Meningkatnya kualitas sarana dan
prasarana dalam pelayanan
kesehatan.
Meningkatnya kualitas dan kuantitas
sumber daya manusia dalam
pelayanan kesehatan.
Terwujudnya sistem Informasi
Kesehatan
Meningkatnya pengawasan terhadap
HIV-AIDS dan penyalahgunaan
narkoba dan zat adiktif lainnya.
Meningkatnya pengembangan dan
diversifikasi unit pelayanan sesuai
perspektif masyarakat.
Terkendalinya pertumbuhan penduduk serta meningkatnya keluarga
yang berkualitas dan sejahtera.
Meningkatnya kualitas dan kuantitas
potensi pemberdayaan masyarakat
Terciptanya dan terkendalinya
pemanfaatan ruang yang serasi.
Meningkatnya kualitas lingkungan
hidup kota.
Meningkatnya kualitas dan ketersediaan infrastruktur pendukung kota.
Meningkatnya kualitas pelayanan
jasa transportasi jalan.
4. Misi 4
Mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing daerah.
Tabel 5.4 . Keterkaitan Misi 4 dengan Tujuan dan Sasaran
No.
Tujuan
a. Menumbuhkembangkan
kegiatan perekonomian
perkotaan yang
didasarkan pada
pengembangan investasi.
1)
Sasaran
Terwujudnya prosedur di bidang
perizinan dan investasi yang lebih
mudah, cepat,dan transparan sesuai
peraturan yang berlaku.
2) Meningkatnya .........
- 147 -
No.
Tujuan
2)
b.
c.
Membuka peluang
penyerapan tenaga kerja
serta pendayagunaan
tenaga kerja yang luas
bagi masyarakat.
1)
Mewujudkan
pemberdayaan usaha
mikro, kecil, menengah
dan koperasi (UMKMK).
1)
2)
3)
2)
3)
4)
d.
Meningkatkan ketahanan
pangan daerah dan
mengembangkan
agribisnis perkotaan
berbasis sumber daya
lokal.
1)
2)
3)
4)
5)
e.
Mengembangkan potensi
keragaman budaya,
pariwisata dan
mendorong
pengembangan ekonomi
kreatif yang berbasis
keunggulan daerah.
1)
2)
3)
4)
f.
Mengembangkan potensi
kepemudaan dan
olahraga.
1)
2)
Sasaran
Meningkatnya nilai investasi PMA
dan PMDN
Meningkatnya kualitas tenaga kerja
sehingga mampu bersaing di pasar
kerja.
Meningkatnya partisipasi angkatan
kerja
Meningkatnya penyerapan tenaga
kerja
Meningkatnya produktifitas UMKM
melalui pemanfaatan teknologi dan
pemenuhan sarana prasarana usaha.
Meningkatnya kapasitas
kelembagaan koperasi sesuai dengan
jati diri koperasi.
Meningkatnya akses permodalan
bagi pelaku koperasi dan UKM.
Meningkatnya iklim usaha
Perdagangan yang kondusif.
Meningkatnya kondisi ketahanan
pangan daerah.
Meningkatnya kemandirian dan
produktivitas lembaga usaha bidang
agribisnis.
Meningkatnya produksi,
produktivitas, dan mutu produk
agribisnis.
Meningkatnya kesejahteraan pelaku
agribisnis
Meningkatnya masyarakat yang
mengkonsumsi makanan non beras
dan terigu
Tercapainya peningkatan daya saing
dan daya jual destinasi pariwisata.
Terwujudnya gedung kesenian untuk
melestarikan dan mengembangkan
budaya.
Meningkatnya pembinaan lembaga/
kelompok seni dan budaya.
Meningkatnya perkembangan
ekonomi kreatif yang berbasis
keunggulan daerah.
Meningkatnya pembinaan olahraga
yang berorientasi pada prestasi.
Meningkatnya jumlah masyarakat
yang berolahraga untuk menjaga
kesehatan.
3) Meningkatkan .........
- 148 -
No.
Tujuan
3)
Sasaran
Meningkatnya pembinaan potensi
kepemudaan dalam peran
pembangunan.
5. Misi 5
Meningkatkan keamanan, ketertiban, keindahan, dan kebersihan kota.
Tabel 5.5 . Keterkaitan Misi 5 dengan Tujuan dan Sasaran
No.
Tujuan
a. Mewujudkan rasa aman
dan ketentraman di
masyarakat.
1)
2)
3)
4)
b.
Menciptakan lingkungan
perkotaan yang sehat dan
indah.
1)
2)
3)
Sasaran
Meningkatnya ketertiban, disiplin
dan perlindungan masyarakat.
Meningkatnya pemahaman dan
kemampuan aparatur dan
masyarakat dalam penanganan
resiko bencana.
Meningkatnya pembinaan politik
daerah, lembaga swadaya
masyarakat, dan organisasi
kemasyarakatan.
Terwujudnya kerukunan antar dan
inter umat beragama sebagai
perwujudan nilai-nilai agama.
Meningkatnya penanganan
persampahan perkotaan.
Meningkatnya kebersihan dan
keindahan kota.
Meningkatnya biopori dan tanaman
yang menyerap air.
BAB VI
- 149 -
BAB VI
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
A. STRATEGI PEMBANGUNAN
Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program
indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi harus dijadikan salah satu
rujukan penting dalam perencanaan pembangunan daerah (strategy focussedmanagement). Strategi diperlukan untuk memperjelas arah pengembangan program
prioritas kepala daerah. Rumusan strategi berupa pernyataan yang menjelaskan
bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai, yang selanjutnya diperjelas dengan
serangkaian arah kebijakan.
Secara umum strategi kebijakan pembangunan Kota Sukabumi Tahun 20132018, dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan
adalah sebagai berikut :
1. Bidang Kemasyarakatan :
a. Meningkatkan
pendidikan
keagamaan
dan
pengamalan
nilai-nilai
keagamaan;
b. Meningkatkan toleransi dan kerukunan antar dan inter umat beragama;
c. Meningkatkan
kesetiakawanan
sosial
dan
mengeliminir
terjadinya
tawuran.
2. Bidang Pemerintahan :
a. Pengelolaan APBD yang mengutamakan kepentingan masyarakat;
b. Mewujudkan sinergitas dengan Pemerentah Daerah lain, dan meningkatkan
profesionalisme, akuntabilitas, transparansi dan penegakan hukum, guna
mencegah korupsi, kolusi dan nepotisme;
c. Meningkatkan
partisipasi
masyarakat
dalam
menetapkan
kebijakan
Pemerintah daerah;
d. Meningkatkan pengelolaan keuangan dan aset daerah menuju opini Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP).
3. Bidang Pembangunan :
a. Meningkatkan kualitas pelayanan dasar masyarakat dan proses pelayanan
yang transparan dan akuntabel;
b. Mengembangkan
- 150 -
b.
Menumbuhkan
wawasan
keilmuan yang
dapat
meningkatkan
kualitas hidup.
1)
2)
Sasaran
Meningkatnya
aktifitas masyarakat
dalam kehidupan
beragama dan
kesetiakawanan
sosial.
Meningkatnya
sarana dan
prasarana
peribadatan.
3)
Menurunnya laju
pertumbuhan
penyandang
masalah
Kesejahteraan Sosial.
1)
Terwujudnya
sumber daya
aparatur pemerintah
yang berkualitas.
Strategi
Menggiatkan aktivitas
masyarakat dalam
kegiatan keagamaan dan
kesetiakawanan sosial.
Meningkatkan kualitas
dan kuantitas sarana dan
prasarana peribadatan
dan lembaga pendidikan
keagamaan.
Memberikan bantuan dan
meningkatkan model
penanganan masalah
kesejahteraan sosial
berbasis kolaborasi
dengan kelompok/
organisasi masyarakat.
Menyelenggarakan atau
menyertakan pendidikan
dan pelatihan bagi
aparatur dalam
pemenuhan kesesuaian
dengan bidang
pekerjaannya.
2) Terwujudnya .........
- 151 -
No.
Tujuan
2)
3)
Sasaran
Terwujudnya
pendidikan budi
pekerti, wawasan
kebangsaan dan
kearifan lokal bagi
masyarakat.
Meningkatnya
apresiasi masyarakat
terhadap budaya
baca.
Strategi
Mengoptimalkan
kurikulum praktek
tentang budi pekerti dan
wawasan kebangsaan di
sekolah.
Meningkatkan kualitas
layanan perpustakaan
daerah dan melakukan
sosialisasi peningkatan
minat baca masyarakat.
2. Misi 2
Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, berwibawa, jujur,
adil, profesional, mendengar dan melayani masyarakat dengan ikhlas.
Tabel 6.2 . Strategi Berdasarkan Tujuan dan Sasaran dari Misi 2
No.
a.
b.
Tujuan
Menciptakan
organisasi
pemerintah
yang efektif
dan efisien.
Mengembangkan sistem,
proses dan
prosedur kerja
yang jelas,
terukur dan
sesuai
dengan kaidakaidah tata
kelola
pemerintahan
yang baik
1)
1)
2)
Sasaran
Meningkatnya mutu
pengawasan dan
pelaksanaan
pengendalian intern
dalam
penyelenggaraan
pemerintahan
daerah.
Meningkatnya
kualitas dokumen
perencanaan dan
pengendalian
pembangunan
daerah yang
terpadu.
Meningkatnya
efisiensi dan
efektifitas
penggunaan
anggaran yang
seimbang dan
terkelolanya aset
daerah berorientasi
pada kepentingan
publik.
Strategi
Mengoptimalkan
pelaksanaan Sistem
Pengendalian Intern
Pemerintah, dan
meningkatkan intensitas
dan efektivitas
pengawasan aparatur
melalui pengawasan
internal.
Penyediaan dokumen
perencanaan dan
pengendalian
pembangunan daerah
yang terpadu dan tepat
waktu, beserta SOP yang
dibutuhkan.
Meningkatkan tata kelola
keuangan dan asset
daerah.
3) Meningkatnya .........
- 152 -
No.
c.
Tujuan
Mewujudkan
pemerintahan
yang mampu
berjalan pada
aturan hukum
dan
Perundangundangan
yang berlaku.
3)
Sasaran
Meningkatnya
pemanfaatan
teknologi informasi.
4)
Meningkatnya
kualitas pelayanan
masyarakat.
1)
Meningkatnya
pengawasan
terhadap
pelaksanaan
otonomi daerah.
Meningkatnya
kapasitas anggota
DPRD.
2)
3)
Meningkatnya
penegakan dan
kepastian hukum
yang adil bagi
semua pihak.
4)
Meningkatnya
kualitas layanan
administrasi
kependudukan.
Meningkatnya
pengelolaan dan
pelayanan
kearsipan daerah.
5)
Strategi
Menyediakan sistem
informasi publik yang
aksesibel oleh aparatur
dan publik.
Meningkatkan setiap
aspek-aspek pelayanan,
guna tercapainya
kepuasan yang baik bagi
masyarakat.
Menerbitkan peraturan
daerah dalam kerangka
peningkatan pelaksanaan
otonomi daerah.
Memfasilitasi efektifivitas
pelaksanaan
fungsi DPRD dalam
legislasi, penganggaran,
dan pengawasan,
sehingga meningkatkan
akuntabiltas DPRD pada
publik.
Penegakan regulasi
sesuai konsekuensi
hukum, didukung oleh
penyediaan informasi
publik secara
transparan, dengan
menggunakan
teknologi informasi, dan
media informasi lain
yang kontekstual, serta
optimalisasi penegakan
dan kepastian hukum
melalui usulan atau
penerbitan peraturan.
Meningkatkan sistem dan
cakupan layanan
administrasi
kependudukan.
Meningkatkan tata kelola
kearsipan daerah yang
handal.
3. Misi .........
- 153 -
3. Misi 3
Mewujudkan pelayanan dasar yang lebih baik dan berkualitas.
Tabel 6.3 . Strategi Berdasarkan Tujuan dan Sasaran dari Misi 3
No.
a.
Tujuan
Meningkatkan
kualitas
pelayanan
pendidikan.
1)
2)
b.
Meningkatkan
kualitas
layanan
kesehatan.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
Sasaran
Meningkatnya
pemerataan, akses,
mutu, relevansi dan
daya saing di setiap
jenjang pendidikan.
Meningkatnya
kinerja pendidik
dan tenaga
kependidikan.
Meningkatnya
Kesehatan Ibu Anak
dan gizi
masyarakat.
Meningkatnya
upaya kesehatan
masyarakat.
Meningkatnya
pelayanan promotiv
dan preventif
bidang kesehatan.
Berkurangnya kasus
penyakit menular.
Terwujudnya
cakupan jaminan
pemeliharaan
kesehatan keluarga
miskin.
Meningkatnya
kualitas kesehatan
lingkungan.
Meningkatnya
jaminan keamanan
obat dan makanan
bagi kesehatan
masyarakat.
Meningkatnya
Pengawasan obat
dan makanan
Strategi
Penyediaan layanan
pendidikan umum,
vokasional, mapun
pendidikan khusus yang
terjangkau dan sesuai
kebutuhan bagi semua
kelompok masyarakat.
Meningkatkan kinerja
pendidik dan tenaga
kependidikan.
Meningkatkan layanan
terhadap Ibu, Anak dan
bayi serta tercukupinya
pemenuhan gizi
masyarakat.
Meningkatkan pelayanan
kesehatan masyarakat.
Melaksanakan
pembinaan perilaku
hidup sehat bagi
masyarakat.
Meningkatkan upaya
dalam pencegahan dan
penanganan penyakit
menular.
Meningkatkan cakupan
masyarakat miskin yang
difasilitasi jaminan
pemeliharaan kesehatan.
Meningkatkan kualitas
kesehatan lingkungan.
Meningkatkan cakupan
ketersediaan obat sesuai
dengan kebutuhan.
Meningkatkan cakupan
PIRT yang bersertifikat.
9) Meningkatnya .........
- 154 -
No.
Tujuan
Sasaran
9) Meningkatnya
kualitas sarana dan
prasarana dalam
pelayanan
kesehatan.
10) Meningkatnya
kualitas dan
kuantitas sumber
daya manusia
dalam pelayanan
kesehatan.
11) Terwujudnya sistem
Informasi Kesehatan
12) Meningkatnya
pengawasan
terhadap HIV-AIDS
dan
penyalahgunaan
narkoba dan zat
adiktif lainnya
13) Meningkatnya
pengembangan dan
diversifikasi unit
pelayanan sesuai
perspektif
masyarakat.
14) Terkendalinya
pertumbuhan
penduduk serta
meningkatnya
keluarga yang
berkualitas dan
sejahtera.
15) Meningkatnya
Kualitas dan
Kuantitas Potensi
Pemberdayaan
Masyarakat
Strategi
Melengkapi pemenuhan
kelengkapan sarana dan
prasarana pelayanan
kesehatan yang
memenuhi standar.
Meningkatkan
ketersediaan sumber
daya manusia dalam
pelayanan kesehatan
yang representatif.
Mengembangkan sistem
informasi kesehatan di
puskesmas dan dinas
secara online berbasis web.
Meningkatkan kerjasama
antar tokoh agama, tokoh
masyarakat, Komisi
Penanggulangan HIVAIDS dalam rangka
pembinaan kepada
masyarakat akan bahaya
HIV-AIDS, narkoba dan
zat adiktif lainnya.
Meningkatkan
pengembangan dan
diversifikasi unit
pelayanan kesehatan.
Mengendalikan tingkat
kelahiran penduduk
melalui peningkatan
kualitas dan aksesibilitas
pelayanan Keluarga
Berencana.
Pengembangan model
pemberdayaan
organisasi/kelompok
masyarakat untuk
bersinergi dalam forum
pembangunanekonomi,
teknologi, kesehatan,
pendidikan dan
infrastruktur.
c. Mewujudkan .........
- 155 -
No.
c.
d.
Tujuan
Mewujudkan
penataan
ruang dan
Lingkungan
Hidup yang
berkelanjutan.
1)
Sasaran
Terciptanya dan
terkendalinya
pemanfaatan ruang
yang serasi.
2)
Meningkatnya
kualitas lingkungan
hidup kota.
1)
Meningkatnya
kualitas dan
ketersediaan
infrastruktur
pendukung kota.
Meningkatnya
kualitas pelayanan
jasa transportasi
jalan.
2)
Strategi
Penyusunan dokumen
Rencana detail tata
ruang, dan penegakan
hukum implementasi
RTRW.
Meningkatkan penanganan sampah, rumah tidak
layak huni, dan sanitasi
rumah tinggal.
Meningkatkan kondisi
infrastruktur jalan,
jembatan, dan
ketersediaan listrik serta
air bersih.
Meningkatkan keselamatan, kenyamanan,
aksesibilitas dan efisiensi
layanan lalu lintas dan
angkutan jalan.
4. Misi 4
Mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing daerah.
Tabel 6.4 . Strategi Berdasarkan Tujuan dan Sasaran dari Misi 4
No.
a.
b.
Tujuan
Menumbuhkembangkan
kegiatan
perekonomian
perkotaan
yang
didasarkan
pada
pengembangan investasi.
Membuka
peluang
penyerapan
tenaga kerja
serta pendayagunaan tenaga
kerja yang luas
bagi
masyarakat.
1)
2)
1)
2)
Sasaran
Terwujudnya
prosedur di bidang
perizinan dan
investasi yang lebih
mudah, cepat, dan
transparan sesuai
peraturan yang
berlaku.
Meningkatnya nilai
investasi PMA dan
PMDN
Strategi
Penerapan prosedur di
bidang perizinan dan
investasi yang lebih
mudah, cepat,
transparan, dan sesuai
kaidah keilmuan serta
peraturan yang berlaku.
Penyediaan informasi
daerah dan menciptakan
kondusifitas iklim
investasi.
Meningkatnya
Meningkatkan fasilitasi
kualitas tenaga kerja pelatihan ketrampilan
sehingga mampu
kerja, dengan mengikuti
bersaing di pasar
kebutuhan pasar
kerja.
potensial.
Meningkatnya
Penegakan perlindungan
Partisipasi
tenaga kerja, didukung
Angkatan Kerja
peningkatan kolaborasi
dan sinergi masyarakat
dalam .........
- 156 -
No.
c.
Tujuan
Mewujudkan
pemberdayaan
usaha mikro,
kecil,
menengah dan
koperasi
(UMKMK).
Sasaran
3)
Meningkatnya
penyerapan tenaga
kerja
1)
Meningkatnya
produktifitas
UMKM melalui
pemanfaatan
teknologi dan
pemenuhan
sarana prasarana
usaha.
Meningkatnya
kapasitas
kelembagaan
koperasi sesuai
dengan jati diri
koperasi.
Meningkatnya akses
permodalan bagi
pelaku koperasi dan
UKM.
2)
3)
d.
Meningkatkan
ketahanan
pangan daerah
dan
mengembangkan agribisnis
perkotaan
berbasis
sumber daya
lokal.
4)
Meningkatnya iklim
usaha Perdagangan
yang kondusif
1)
Meningkatnya
kondisi ketahanan
pangan daerah.
2)
Meningkatnya
kemandirian dan
produktivitas
lembaga usaha
bidang agribisnis.
Strategi
dalam menciptakan
peluang kerja.
Membangun sistem yang
dapat menarik investasi
berpotesi dalam
penyediaan lapangan
kerja.
Pengembangan
kerjasama antar
pemerintah, pihak swasta
dan masyarakat
untuk pengembangan
dan pemberdayaan
UMKM.
Meningkatkan kapasitas
kelembagaan koperasi.
Pengembangan
kerjasama dan
pemberian bantuan
permodalan Usaha Mikro
dan Kecil.
Penanganan terhadap
sengketa konsumen,
fasilitasi pemasaran
produk dan penataan
Pedagang Kaki Lima.
Meningkatkan
pemenuhan pangan bagi
rumah tangga yang
tercermin dari
ketersediaan pangan
yang cukup dalam
jumlah maupun mutu,
aman, merata,
terjangkau, berkeadilan
dan berkelanjutan
Meningkatkan kualitas
SDM agribisnis dan
melaksanakan revitalisasi
kelembagaan usaha
bidang agribisnis
3) Meningkatnya .........
- 157 -
No.
Tujuan
3)
4)
5)
e.
Mengembangkan potensi
keragaman
budaya,
pariwisata dan
mendorong
pengembanga
n ekonomi
kreatif yang
berbasis
keunggulan
daerah.
1)
2)
3)
4)
f.
Mengembangkan potensi
kepemudaan
dan olahraga.
1)
Sasaran
Meningkatnya
produksi,
produktivitas, dan
mutu produk
agribisnis.
Strategi
Meningkatkan
pelaksanaan revitalisasi
agribisnis secara
menyeluruh baik
agribisnis on-farm dan offfarm
Meningkatnya
Meningkatkan fasilitasi
kesejahteraan
permodalan dan bantuan
pelaku agribisnis
sarana produksi
agribisnis serta
mengembangkan
diversifikasi usaha tani
Meningkatnya
Meningkatkan
masyarakat yang
pengetahuan dan
mengkonsumsi
kesadaran masyarakat
makanan non beras tentang pangan yang
dan terigu
aman, bermutu, dan
bergizi bagi konsumsi
masyarakat
Tercapainya
Meningkatkan daya
peningkatan daya
saing dan daya jual
saing dan daya jual destinasi pariwisata,
destinasi pariwisata. dengan meningkatkan
pelayanan bagi
wisatawan.
Terwujudnya
Membangun gedung
gedung kesenian
kesenian sebagai upaya
untuk melestarikan melestarikan dan
dan
mengembangkan seni
mengembangkan
dan budaya.
budaya.
Meningkatnya
Memfasilitasi sinergi
pembinaan
masyarakat untuk
lembaga/ kelompok menggali dan
seni dan budaya.
memelihara lembaga /
kelompok seni budaya.
Meningkatnya
Menggiatkan aktualisasi
perkembangan
ekonomi kreatif dan
ekonomi kreatif
memperluas jangkauan
yang berbasis
promosi untuk
keunggulan daerah. pencitraan daerah.
Meningkatnya
Mewujudkan
pembinaan olahraga pembibitan, pembinaan,
yang berorientasi
pemanduan olah raga
pada prestasi.
secara kontinyu dan
teratur
2) Meningkatnya .........
- 158 -
No.
Tujuan
2)
3)
Sasaran
Meningkatnya
jumlah masyarakat
yang berolahraga
untuk menjaga
kesehatan
Meningkatnya
pembinaan potensi
kepemudaan dalam
peran
pembangunan.
Strategi
Meningkatkan kegiatan
olahraga di masyarakat.
Meningkatnya kualitas
dan partisipasi generasi
muda dalam
pembangunan daerah.
5. Misi 5
Meningkatkan keamanan, ketertiban, keindahan, dan kebersihan kota.
Tabel 6.5 . Strategi Berdasarkan Tujuan dan Sasaran dari Misi 5
No.
a.
Tujuan
Mewujudkan
rasa aman dan
ketentraman di
masyarakat.
1)
2)
3)
4)
Sasaran
Meningkatnya
ketertiban, disiplin
dan perlindungan
masyarakat.
Meningkatnya
pemahaman dan
kemampuan
aparatur dan
masyarakat dalam
penanganan resiko
bencana.
Meningkatnya
pembinaan politik
daerah, lembaga
swadaya
masyarakat, dan
organisasi
kemasyarakatan.
Terwujudnya
kerukunan antar
dan inter umat
beragama sebagai
perwujudan nilainilai agama.
Strategi
Meningkatkan upaya
mendidik masyarakat
untuk berlaku tertib dan
disiplin, serta
menjaga ketertiban
umum.
Meningkatkan kesadaran
dan ketanggapan
masyarakat dan aparatur
terhadap bencana.
Meningkatkan
pembinaan politik bagi
masyarakat, serta
melakukan pendataan
terhadap lembaga
swadaya masyarakat,
dan organisasi
kemasyarakatan.
Meningkatkan peranan
MUI, FKUB dan lembaga
keagamaan lain guna
meningkatkan
pengamalan nilai- nilai
agama dalam kehidupan.
b. Menciptakan .........
- 159 -
No.
b.
Tujuan
Menciptakan
lingkungan
perkotaan
yang sehat dan
indah.
1)
Sasaran
Meningkatnya
penanganan
persampahan
perkotaan.
2)
Meningkatnya
kebersihan dan
keindahan kota.
3)
Meningkatnya
biopori dan
tanaman yang
menyerap air
Strategi
Penyediaan tempat
pengelolaan
persampahan, baik
berupa TPST, unit bank
sampah dan pengelola
daur ulang sampah.
Meningkatkan eksistensi
kebersihan dan
keindahan wilayah
perkotaan.
Meningkatkan
pembuatan biopori dan
penanaman tanaman
yang menyerap air
a.
Strategi
Menggiatkan
aktivitas masyarakat
dalam kegiatan
keagamaan dan
kesetiakawanan
sosial.
Arah Kebijakan
1) Meningkatkan upaya
pendidikan keagamaan
bagi masyarakat.
2) Memberikan dukungan,
memfasilitasi, dan/
atau melakukan
koordinasi terhadap
kegiatan keagamaan
dan kesetiakawanan
sosial .........
- 160 -
No.
Misi
Strategi
b.
Meningkatkan
kualitas dan
kuantitas sarana dan
prasarana
peribadatan dan
lembaga pendidikan
keagamaan.
1)
c.
Memberikan bantuan 1)
dan meningkatkan
model penanganan
masalah
kesejahteraan sosial
berbasis kolaborasi
dengan kelompok/
organisasi
2)
masyarakat.
d.
Menyelenggarakan
1)
atau menyertakan
pendidikan dan
pelatihan bagi
aparatur dalam
pemenuhan
kesesuaian dengan
bidang pekerjaannya.
2)
e.
Mengoptimalkan
kurikulum praktek
tentang budi pekerti
dan wawasan
kebangsaan di
sekolah.
1)
Arah Kebijakan
sosial yang
dilaksanakan oleh
masyarakat.
Memberikan dukungan,
memfasi-litasi, dan/
atau melakukan
koordinasi dalam
peningkatan kualitas
dan kuantitas sarana
dan prasarana
peribadatan dan
lembaga pendidikan
keagamaan.
Pengembangan model
pemberdayaan
kelompok masyarakat
untuk berpartisipasi
penanganan layanan
sosial dasar dan
pembangunan fisik.
Pemberian bantuan
terhadap kelompok
masyarakat
penyandang masalah
kesejahteraan sosial.
Penyelenggaraan
pendidikan dan
pelatihan bagi aparatur,
serta pengembangan
ilmu
pengetahuan dan
teknologi yang
diimbangi dengan
peningkatan kesejahteraan aparatur.
Meningkatkan kualitas
aparatur melalui
pengelolaan sumber
daya manusia
berdasarkan standar
kompetensi
Melakukan penyelarasan terhadap
kurikulum praktek
tentang budi pekerti
dan wawasan
kebangsaan di sekolah,
sehingga lebih aplikatif.
f. Meningkatkan .........
- 161 -
No.
2.
Misi
Misi 2 :
Mewujudkan
tata kelola
pemerintahan
yang baik,
bersih,
berwibawa, jujur,
adil, profesional,
mendengar dan
melayani
masyarakat
dengan ikhlas
f.
a.
b.
c.
Strategi
Meningkatkan
kualitas layanan
perpustakaan daerah
dan melakukan
sosialisasi
peningkatan minat
baca masyarakat.
Mengoptimalkan
pelaksanaan Sistem
Pengendalian Intern
Pemerintah, dan
meningkatkan
intensitas dan
efektivitas pengawasan aparatur melalui
pengawasan internal.
Penyediaan dokumen perencanaan
dan pengendalian
pembangunan
daerah yang terpadu
dan tepat waktu,
beserta SOP yang
dibutuhkan.
Meningkatkan tata
kelola keuangan dan
asset daerah.
1)
2)
1)
2)
1)
2)
1)
2)
d.
Menyediakan sistem
informasi publik
yang
aksesibel oleh
aparatur dan publik.
1)
2)
Arah Kebijakan
Peningkatan kualitas
layanan perpustakaan
daerah.
Sosialisasi secara
intensif terhadap
peningkatan minat baca
masyarakat.
Optimalkan
pelaksanaan Sistem
Pengendalian Intern
Pemerintah.
Peningkatkan upaya
intensitas dan
efektivitas pengawasan
aparatur melalui
pengawasan internal.
Penyediaan dokumen
perencanaan dan
pengendalian
pembangunan daerah
tepat waktu.
Menyajikan publikasi
atas dokumen
perencanaan daerah.
Pengembangan
kapasitas keuangan
daerah melalui
optimalisasi potensi dan
aset daerah, serta
efisiensi belanja.
Penguatan regulasi
daerah untuk
peningkatan kapasitas
pengelolaan keuangan.
Membangun dan
meningkatkan sistem
informasi daerah, yang
memuat data dan
informasi
pembangunan, serta
aplikatif dalam
peningkatan pelayanan
kepada masyarakat.
Mengoptimalkan
regulasi dalam
penyelenggaraan
keterbukaan informasi
publik.
e. Meningkatkan .........
- 162 -
No.
Misi
e.
Strategi
Meningkatkan setiap
aspek-aspek
pelayanan, guna
tercapainya
kepuasan yang baik
bagi masyarakat.
1)
2)
3)
f.
g.
h.
i.
Menerbitkan
peraturan daerah
dalam kerangka
peningkatan
pelaksanaan otonomi
daerah.
Memfasilitasi efektifivitas pelaksanaan
fungsi DPRD dalam
legislasi, penganggaran, dan
pengawasan,
sehingga
meningkatkan
akuntabiltas DPRD
pada publik.
Penegakan regulasi
sesuai konsekuensi
hukum, didukung
oleh penyediaan
informasi publik
secara transparan,
dengan
menggunakan
teknologi informasi,
dan media informasi
lain yang
kontekstual, serta
optimalisasi
penegakan dan
kepastian hukum
melalui usulan atau
penerbitan
peraturan.
Meningkatkan sistem
dan cakupan layanan
administrasi
kependudukan.
1)
Arah Kebijakan
Memproleh kategori
baik dalam pencapaian
Indek Kepuasan
Masyarakat (IKM).
Optimalisasi penerapan
Standar Pelayanan
Minimal (SPM).
Meningkatkan kategori
kelurahan.
Penyediaan regulasi
yang representatif
dalam optimalisasi
pelaksanaan otonomi
daerah.
1) Meningkatkan kapasitas
pimpinan dan anggota
DPRD.
2) Fasilitasi Rancangan
Peraturan Daerah
Prakarsa DPRD.
1) Penegakan sistem
reward and punisment
sesuai regulasi yang
berlaku.
2) Membangun
mekanisme
pengaduan publik yang
aksesibel oleh publik.
1) Meningkatkan indeks
kepuasan terhadap
pelayanan administrasi
kependudukan.
2) Meningkatkan .........
- 163 -
No.
Misi
Strategi
j.
3.
Misi 3 :
Mewujudkan
pelayanan dasar
yang lebih baik
dan berkualitas
a.
b.
c.
d.
e.
2)
Arah Kebijakan
Meningkatkan cakupan
layanan administrasi
kependudukan.
Pemberlakuan aturan
baku sistem
pengarsipan.
Meningkatkan
pengelolaan kearsipan
berbasis digital.
Menetapkan target
pencapaian minimal
pendidikan umum,
kejuruan, maupun non
formal.
Memfasilitasi
kemampuan
melanjutkan sekolah
bagi keluarga miskin.
Meningkatkan
Perluasan memperoleh
pendidikan dan
ketrampilan.
Pembinaan terhadap
unsur aparatur
pengelola sekolah.
Peningkatan
kompetensi tenaga
pendidik sesuai
perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, peraturan, dan
metode ajar yang baik.
Meminimalisir angka
kematian bayi.
Memfasilitasi kecukupan pemenuhan gizi
masyarakat pada lokasi
yang membutuhkan
penanganan prioritas.
Meningkatkan tata
kelola kearsipan
daerah yang handal.
1)
Penyediaan layanan
pendidikan umum,
vokasional, mapun
pendidikan khusus
yang terjangkau dan
sesuai kebutuhan
bagi semua
kelompok
masyarakat.
1)
Meningkatkan
kinerja pendidik dan
tenaga
kependidikan.
1)
Meningkatkan
layanan terhadap
Ibu, Anak dan bayi
serta tercukupinya
pemenuhan gizi
masyarakat.
1)
Meningkatkan
pelayanan kesehatan
masyarakat
Melaksanakan
pembinaan perilaku
hidup sehat bagi
masyarakat
1) Peningkatan pelayanan
kesehatan masyarakat.
2)
2)
3)
2)
2)
1) Peningkatan upaya
pembinaan perilaku
hidup sehat bagi
masyarakat.
f. Meningkatkan .........
- 164 -
No.
Misi
f.
Strategi
Meningkatkan upaya
dalam pencegahan
dan penanganan
penyakit menular
1)
2)
3)
g.
h.
i.
j.
k.
l.
Meningkatkan
cakupan masyarakat
miskin yang
difasilitasi jaminan
pemeliharaan
kesehatan.
1)
Meningkatkan
kualitas kesehatan
lingkungan
Meningkatkan
cakupan
ketersediaan obat
sesuai dengan
kebutuhan.
1)
Meningkatkan
cakupan PIRT yang
bersertifikat.
Melengkapi
pemenuhan
kelengkapan sarana
dan prasarana
pelayanan kesehatan
yang memenuhi
standar.
Meningkatkan
ketersediaan sumber
daya manusia dalam
pelayanan kesehatan
yang representatif.
1)
2)
1)
Arah Kebijakan
Meningkatkan Cakupan
kelurahan Universal
Child Immunization.
Meningkatkan cakupan
penanganan penderita
penyakit menular.
Meningkatkan cakupan
remaja yang mempunyai pengetahuan
komprehensif tentang
HIV-AIDS.
Pemberian layanan
jaminan pemeliharaan
kesehatan bagi
masyarakat miskin.
Menyediakan rumah
sakit atau tempat
pengobatan gratis
dalam layanan
kesehatan bagi
masyarakat miskin.
Melakukan
pengendalian terhadap
vektor penyakit.
Pengadaan dan
pemeliharaan
kelengkapan sarana dan
prasarana pelayanan
kesehatan sesuai
standar pelayanan.
Peningkatan cakupan
PIRT yang bersertifikat
1) Pengadaan dan
pemeliharaan
kelengkapan sarana dan
prasarana pelayanan
kesehatan sesuai
standar pelayanan.
1) Penempatan tenaga
kesehatan pada unit
layanan kesehatan yang
sesuai tingkat
kebutuhan masyarakat.
2) Peningkatan
kompetensi tenaga
kesehatan.
m. Mengembangkan .........
- 165 -
No.
Misi
Strategi
m. Mengembangkan
Sistem Informasi
Kesehatan di
Puskesmas dan
Dinas secara online
berbasis web.
n. Meningkatkan
kerjasama antar
tokoh agama, tokoh
masyarakat, Komisi
Penanggulangan
HIV-AIDS dalam
rangka pembinaan
kepada masyarakat
akan bahaya HIVAIDS, narkoba dan
zat adiktif lainnya
j. Meningkatkan
pengembangan dan
diversifikasi unit
pelayanan kesehatan.
k. Mengendalikan
tingkat kelahiran
penduduk melalui
peningkatan kualitas
dan aksesibilitas
pelayanan Keluarga
Berencana.
l.
Memperkuat
kelembagaan dan
Jaringan pengarusutamaan gender,
melalui ketersediaan
data dan peningkatan partisipasi
masyarakat.
m. Mengendalikan
tingkat kelahiran
penduduk melalui
peningkatan kualitas
dan aksesibilitas
pelayanan Keluarga
Berencana.
Arah Kebijakan
1) Pembuatan Sistem
Informasi Kesehatan
Kota Sukabumi online.
1) Penyusunan rencana
aksi penanggulangan
HIV-AIDS, penggunaan
narkoba dan zat adiktif
lainnya.
1) Pengembangan dan
diversifikasi unit
pelayanan kesehatan
bagi masyarakat.
1) Memperkuat
kelembagaan dan
jaringan Keluarga
Berencana dalam
meningkatkan
kepedulian dan peran
serta masyarakat
dalam upaya
pengendalian jumlah
dan laju pertumbuhan
penduduk dan
pembudayaan keluarga
kecil berkualitas.
1) Memperkuat koordinasi
dan jaringan
pengarusutamaan
gender dalam
perencanaan,
pelaksanaan,
pemantauan, dan
evaluasi pembangunan
1) Efektifitas pelaksanaan
program keluarga
berencana di
masyarakat
n. Pengembangan .........
- 166 -
No.
Misi
n.
o.
o.
p.
Strategi
Arah Kebijakan
Pengembangan
1) Meningkatkan peran
model
serta organisasi/
pemberdayaan
kelompok
organisasi/kelompok
masyarakat untuk
masyarakat untuk
bersinergi dalam forum
bersinergi dalam
pembangunan.
forum pembangunan
ekonomi, teknologi,
kesehatan,
pendidikan dan
infrastruktur.
Penyusunan
1) Menyediakan dokumen
dokumen
Rencana Detail Tata
Rencana Detail Tata
Ruang dalam
Ruang, dan
pengendalian
penegakan hukum
pemanfaat ruang yang
implementasi RTRW.
serasi dan
berkesinambungan.
2) Meningkatkan
komitmen penyediaan
ruang terbuka hijau.
3) Penegakan hukum
implementasi RTRW.
Meningkatkan
1) Meningkatkan
penanganan sampah,
persentase penanganan
rumah tidak layak
sampah.
huni, dan sanitasi
2) Meningkatkan
rumah tinggal.
persentase jumlah
rumah layak huni.
3) Meningkatkan
persentase rumah
tinggal bersanitasi.
4) Meningkatkan
implementasi adaptasi
dan mitigasi perubahan
iklim.
Meningkatkan
1) Pembangunan dan
kondisi infrastruktur
pemeliharaan jaringan
jalan, jembatan, dan
jalan dan jembatan yang
ketersediaan listrik
baik, nyaman dan
serta air bersih.
memenuhi standar
keselamatan.
2) Peningkatan cakupan
kelistrikan.
3) Peningkatan cakupan
air bersih.
q. Meningkatkan .........
- 167 -
No.
4.
Misi
Misi 4 :
Mendorong
pertumbuhan
ekonomi dan
daya saing
daerah
q.
a.
b.
c.
d.
Strategi
Meningkatkan
keselamatan,
kenyamanan,
aksesibilitas dan
efisiensi layanan lalu
lintas dan angkutan
jalan.
Penerapan prosedur
di bidang perizinan
dan investasi yang
lebih mudah, cepat,
transparan, dan
sesuai kaidah
keilmuan serta
peraturan yang
berlaku.
Penyediaan
informasi
daerah dan
menciptakan
kondusifitas iklim
investasi.
Meningkatkan
fasilitasi pelatihan
ketrampilan kerja,
dengan mengikuti
kebutuhan pasar
potensial.
Penegakan
perlindungan tenaga
kerja, didukung
peningkatan
kolaborasi dan
sinergi masyarakat
dalam menciptakan
peluang kerja.
Arah Kebijakan
1) Pengembangan sistem
prasarana transportasi
terpadu, yang
mendukung
peningkatan
pertumbuhan wilayah
secara serasi.
2) Meningkatkan
kelancaran pelayanan
angkutan jalan melalui
penataan sistem
jaringan dan terminal,
manajemen lalu lintas,
fasilitas lalu lintas,
penegakan hukum dan
disiplin di jalan.
1) Penerapan ISO dalam
layanan perizinan dan
investasi.
1) Penyediaan informasi
Investasi daerah yang
handal.
1) Fasilitasi pelatihan
ketrampilan kerja
dengan mengikuti
kebutuhan pasar.
2) Pengoptimalan fungsi
Balai Latihan Kerja.
1) Penguatan Pengawasan
penerapan hukum
perlindungan tenaga
kerja.
2) Mendorong pembukaan
jenis ketrampilan life
skill lebih beragam.
3) Melakukan analisis
potensi masyarakat
dalam menciptakan
peluang kerja.
e. Membangun .........
- 168 -
No.
Misi
e.
f.
g.
h.
i.
j.
Strategi
Membangun sistem
yang dapat menarik
investasi berpotesi
dalam penyediaan
lapangan kerja.
Pengembangan
kerjasama antar
pemerintah, pihak
swasta dan
masyarakat untuk
pengembangan dan
pemberdayaan
UMKM.
Meningkatkan
kapasitas
kelembagaan
koperasi.
Pengembangan
kerjasama dan
pemberian bantuan
permodalan Usaha
Mikro dan Kecil.
Penanganan
terhadap sengketa
konsumen, fasilitasi
pemasaran produk
dan penataan
pedagang kaki lima.
Meningkatkan
pemenuhan pangan
bagi rumah tangga
yang tercermin dari
ketersediaan pangan
yang cukup dalam
jumlah maupun
mutu, aman, merata,
terjangkau, berkeadilan dan
berkelanjutan.
1)
1)
2)
3)
4)
1)
2)
1)
Arah Kebijakan
Menyusun rencana aksi
pengembangan
investasi potensi daerah
dalam penyediaan
lapangan kerja.
Meningkatkan
pertumbuhan UMKM.
Membangun pasar
induk.
Mengembangkan pasar
tradisional.
Membangun pusat
promosi dan informasi.
Meningkatkan
pertumbuhan koperasi
yang berkualitas.
Pembinaan dan
pengawasan terhadap
kegiatan usaha
koperasi.
Pemberian bantuan
permodalan Usaha
Mikro dan Kecil.
1) Penyelesaian setiap
sengketa konsumen.
2) Pembinaan dan fasilitasi
pemasaran produk
unggulan.
3) Optimalisasi penataan
pedagang kaki lima.
1) Perlindungan lahan
pertanian pangan
berkelanjutan dan
cadangan lahan
pertanian pangan
berkelanjutan.
2) Penguatan cadangan
pangan pemerintah dan
cadangan pangan
masyarakat.
3) Peningkatan
ketersediaan informasi
pasokan, distribusi,
harga dan akses
pangan.
4) Peningkatan .........
- 169 -
No.
Misi
Strategi
4)
5)
6)
k.
l.
Meningkatkan
kualitas SDM
agribisnis dan
melaksanakan
revitalisasi
kelembagaan usaha
bidang agribisnis.
Meningkatkan
pelaksanaan
revitalisasi agribisnis
secara menyeluruh
baik agribisnis onfarm dan off-farm.
m. Meningkatkan
fasilitasi permodalan
dan bantuan sarana
produksi agribisnis
serta
mengembangkan
diversifikasi usaha
tani.
n.
Meningkatkan
pengetahuan dan
kesadaran
masyarakat tentang
pangan yang aman,
bermutu, dan bergizi
bagi konsumsi
masyarakat.
1)
2)
Arah Kebijakan
Peningkatan
penganekaragaman
konsumsi pangan.
Peningkatan
pengawasan dan
pembinaan mutu dan
keamanan pangan.
Penanganan rawan
pangan.
Peningkatan kualitas
sistem penyuluhan
agribisnis.
Peningkatan pembinaan
kelembagaan usaha
agribisnis.
1) Peningkatan
ketersediaan dan
kualitas sarana
produksi.
2) Peningkatan pelatihan
teknologi agribisnis.
3) Peningkatan produksi,
produktivitas dan mutu
produk agribisnis.
4) Peningkatan dan
pengembangan sarana
prasarana agribisnis.
1) Peningkatan fasilitasi
dan pendampingan
bagi petani dan pelaku
usaha agribisnis
lainnya.
2) Peningkatan
pendapatan petani
melalui diversifikasi
usaha tani dan
perbaikan sistem
pemasaran.
1) Sosialisasi tentang
pangan yang aman,
bermutu, dan bergizi
bagi konsumsi kepada
masyarakat
o. Meningkatkan .........
- 170 -
No.
Misi
o.
p.
q.
Strategi
Meningkatkan daya
saing dan daya jual
destinasi pariwisata,
dengan
meningkatkan
pelayanan bagi
wisatawan.
Membangun gedung
kesenian sebagai
upaya melestarikan
dan
mengembangkan
seni dan budaya.
Memfasilitasi sinergi
masyarakat untuk
menggali dan
memelihara
lembaga/ kelompok
seni budaya.
q.
Menggiatkan
aktualisasi ekonomi
kreatif dan
memperluas
jangkauan promosi
untuk pencitraan
daerah.
r.
Mewujudkan
pembibitan,
pembinaan,
pemanduan olah
raga secara kontinyu
dan teratur
Arah Kebijakan
1) Inventarisasi potensi
wisata.
2) Peningkatan pembinaan
penyedia layanan bagi
wisatawan di lokasi
objek wisata, tempat
penginapan, dan sentral
perbelanjaan.
1) Terbangunnya gedung
kesenian sebagai upaya
melestarikan dan
mengembangkan seni
dan budaya.
1) Analisis terhadap
stakeholder organisasi/
kelompok
masyarakat yang
bergerak di bidang seni
budaya.
2) Pengembangan model
Pemberdayaan
organisasi/ kelompok
masyarakat seni budaya
untuk bersinergi dalam
forum pengembangan
seni budaya daerah.
1) Analisis terhadap
stakeholder organisasi/
kelompok
masyarakat yang
bergerak di ekonomi
kreatif.
2) Pengembangan model
Pemberdayaan
organiasi/ kelompok
masyarakat untuk
bersinergi dalam
forum pengembangan
ekonomi kreatif.
1) Analisis stakeholder
organisasi / kelompok
masyarakat yang
bergerak di bidang olah
raga.
2) Pembangunan dan
pemeliharaan tempattempat olah raga.
3) Pembinaan .........
- 171 -
No.
Misi
Strategi
s.
5.
Misi 5 :
Meningkatkan
keamanan,
ketertiban,
keindahan, dan
kebersihan kota
a.
Meningkatnya
kualitas dan
partisipasi generasi
muda dalam
pembangunan
daerah.
Meningkatkan upaya
mendidik
masyarakat untuk
berlaku tertib dan
disiplin, serta
menjaga ketertiban
umum.
3)
1)
2)
1)
2)
3)
4)
5)
b.
c.
Meningkatkan
kesadaran dan
ketanggapan
masyarakat dan
aparatur terhadap
bencana.
1)
Meningkatkan
pembinaan politik
bagi masyarakat,
serta melakukan
pendataan terhadap
Lembaga swadaya
masyarakat, dan
Organisasi
Kemasyarakatan.
1)
2)
2)
Arah Kebijakan
Pembinaan terhadap
olahragawan
berprestasi.
Berperan serta dalam
pembinaan organisasi
kepemudaan.
Fasilitasi kegiatan yang
melibatkan unsur
organisasi kepemudaan.
Peningkatan
penyelesaian
penanganan
pelanggaran Peraturan
Daerah.
Peningkatan kapasitas
anggota Polisi Pamong
Praja.
Peningkatan kapasitas
anggota Linmas.
Mengoptimalkan
antisipasi gangguan
keamanan,
ketenteraman, dan
ketertiban masyarakat.
Optimalisasi
pencegahan dan
penanganan tawuran
pelajar.
Meningkatkan
pemahaman aparatur
dan masyarakat
terhadap
penanggulangan
bencana.
Optimalisasi
penanganan korban
dari kejadian bencana.
Pemberian pendidikan
politik bagi masyarakat.
Pendataan terhadap
Lembaga swadaya
masyarakat, dan
Organisasi
Kemasyarakatan.
d. Meningkatkan .........
- 172 -
No.
Misi
d.
e.
f.
Strategi
Meningkatkan
peranan MUI, FKUB
dan lembaga
keagamaan lain guna
meningkatkan
pengamalan nilainilai agama dalam
kehidupan
Penyediaan tempat
pengelolaan
persampahan, baik
berupa TPST, unit
bank sampah dan
pengelola daur ulang
sampah.
Meningkatkan
eksistensi kebersihan
dan keindahan
wilayah perkotaan.
1)
1)
1)
2)
3)
g.
Meningkatkan
pembuatan biopori
dan penanaman
tanaman yang
menyerap air
1)
2)
Arah Kebijakan
Melaksanakan
revitalisasi peranan
MUI, FKUB dan
lembaga keagamaan
lain guna meningkatkan
kerukunan pengamalan
nilai-nilai agama dalam
kehidupan.
Tersedianya tempat
pengelolaan
persampahan, baik
berupa TPST, unit bank
sampah dan pengelola
daur ulang sampah
pada lokasi yang
representatif.
Pemeliharaan rutin
kebersihan dan
keindahan lingkungan.
Peningkatan jumlah
kawasan atau lokasi
yang mendapatkan
penanganan khusus
kebersihan dan
keindahan lingkungan.
Melakukan penggunaan
ruang untuk aktivitas
perekonomian dan
pemerintahan secara
bertahap yang berjalan
di wilayah kota baru.
Perluasan atau
peningkatan kawasan
ruang terbuka hijau.
Pembangunan
infrastruktur yang
berwawasan
lingkungan.
- 173 -
BAB VII
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
- 174 -
pemerintahan
diarahkan
pada
pelembagaan
aspek
- 175 -
Jawa
Barat,
Kota
Sukabumi
merupakan
bagian
dari
Wilayah
(PKW)
Sukabumi.
Pembangunan
kewilayahan
diarahkan
untuk
umum
pembangunan
yang
tertuang
dalam
Rencana
- 176 -
oleh Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi periode 2013-2018, dengan visi dan
penjabaran ke dalam 5 (lima) misi yang ingin di raih dalam 5 (lima) tahun ke
depan.
B. PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Dalam upaya pencapaian visi dan misi sebagaimana telah dijelaskan
sebelumnya, maka disusun prioritas pembangunan yang menjadi indikator
terhadap pencapaian target-target pembangunan. Program pembangunan yang
menjadi indikator pencapaian visi dan misi Walikota dan Wakil Walikota tersebut
dikaitkan dengan pencapaian terhadap 7 (tujuh) aspek prioritas pembangunan
tersebut yang dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 7.1. Aspek Program Pembangunan Kota Sukabumi Tahun 2013-2018
No. Prioritas Pembangunan
1
Aspek Reformasi
Birokrasi
Program Pembangunan
1. Program Pengembangan Wawasan
Kebangsaan.
2. Program Pembinaan lembaga pendidikan,
kesehatan, sosial dan keagamaan.
3. Program Pengembangan Ekonomi Kreatif.
4. Program Peningkatan peran serta dan
kesetaraan jender dalam pembangunan.
5. Program pembinaan panti asuhan/ panti
jompo.
6. Program Peningkatan peran serta
kepemudaan.
7. Program pemberdayaan masyarakat untuk
menjaga ketertiban dan keamanan.
8. Program Pengelolaan Keragaman Budaya.
9. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya.
10. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan
Olah Raga.
11. Peningkatan sarana dan prasarana olah
raga.
1. Program Peningkatan Kapasitas Sumber
Daya Aparatur.
2. Program Pendidikan Kedinasan.
3. Program Pembinaan dan Pengembangan
Aparatur.
4. Program Peningkatan Sistem Pengawasan
Internal dan Pengendalian Pelaksanaan
Kebijakan Kepala Daerah.
5. Program .........
- 177 -
Aspek Pemeliharaan
dan Pembangunan
Infrastruktur dan
Lingkungan Hidup
Aspek Pendidikan
Program Pembangunan
5. Program Perencanaan Pembangunan
Daerah.
6. Program peningkatan dan Pengembangan
Pengelolaan Keuangan Daerah.
7. Program Peningkatan Partisipasi
Masyarakat dalam Pembangunan di
Kecamatan/Kelurahan.
8. Program Pemeliharaan Kantrantibmas Dan
Pencegahan Tindak Kriminal.
9. Program Pengembangan Wawasan
Kebangsaan.
10. Program Peningkatan Kerjasama Antar
Pemerintah Daerah
11. Program Kerjasama Pembangunan.
12. Program Pengembangan Komunikasi
Informasi dan Media Massa
13. Program Kerjasama Informasi Media
Massa
14. Program kelembagaan dan Ketatalaksanaan
antar Pemerintah dan Pemda.
15. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga
Perwakilan Rakyat Daerah.
16. Pemberian bantuan pembangunan ke
masyarakat dalam bentuk hibah
1. Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan
dan Jembatan.
2. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan.
3. Program Inspeksi Kondisi Jalan dan
Jembatan.
4. Program Penguatan Infrastruktur dan
Prasarana Daerah (DPIPD).
5. Program Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Persampahan.
6. Program Pengendalian Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan Hidup.
7. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
(RTH).
1. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan.
2. Program Pendidikan Anak Usia Dini.
3. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar
Sembilan Tahun.
4. Program Pendidikan Menengah.
5. Program Manajemen Pelayanan
Pendidikan.
6. Program Pendidikan Non Formal.
5. Aspek .........
- 178 -
Aspek Kesehatan
Program Pembangunan
1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat.
2. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan
Kesehatan.
3. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Anak Balita.
4. Program Peningkatan Keselamatan Ibu
Melahirkan dan Anak.
5. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
6. Program Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit Menular
7. Program Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan masyarakat
8. Program Pengadaan, Peningkatan dan
Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan
Jaringannya.
9. Program Keluarga Berencana.
1. Program Peningkatan Pelaksanaan
Pelayanan Perizinan.
2. Program Peningkatan Iklim Investasi dan
Realisasi Investasi.
3. Program Peningkatan Promosi dan
Kerjasama Investasi.
4. Program Peningkatan Kualitas dan
Produktifitas Tenaga Kerja.
5. Program Pengembangan Sistem Pendukung
Usaha Bagi KUMKM
6. Program Peningkatan Kualitas dan
Produktifitas Tenaga Kerja.
7. Program Peningkatan Kesempatan Kerja.
8. Perlindungan dan pengembangan lembaga
ketenagakerjaan.
9. Program Pengembangan Industri Kecil dan
Menengah.
10. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima
dan Asongan.
11. Program Pengembangan Kewirausahaan
dan Keunggulan Kompetitif.
12. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan
Dalam Negeri.
13. Program Pengembangan Sentra-sentra
Industri Potensial.
14. Program Peningkatan Kualitas
Kelembagaan Koperasi.
15. Program Pengembangan Kewirausahaan
dan Keunggulan Kompetitif UKM.
16. Program .........
- 179 -
Aspek Peningkatan
Pelayanan Dasar
Adminsitrasi
Kependudukan
Program Pembangunan
16. Program Pengembangan Sistem Pendukung
Usaha bagi UMKM.
17. Program Perlindungan Konsumen dan
Pengamanan Perdagangan.
18. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Pertanian/ Perkebunan.
19. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
dan Program Pemberdayaan Penyuluh
Pertanian/ Perkebunan.
20. Program Pengembangan Budidaya
Perikanan.
21. Program Peningkatan Pemasaran Hasil
Produksi Peternakan.
22. Program Peningkatan Kesejahteraan
Petani.
23. Program Pengembangan Kemitraan.
24. Program Pengembangan dan Pemasaran
Pariwisata.
25. Program Pengembangan Destinasi.
26. Program Pengembangan Ekonomi
Kreatif.
1. Program Penataan Administrasi
Kependudukan.
2. Bantuan Sosial
- 180 -
Misi
Sasaran
1.
Misi 1 :
Mewujudkan
reformasi
birokrasi
menuju
sumber daya
manusia
yang
beriman,
bertaqwa dan
berilmu
Meningkatnya
aktifitas
masyarakat
dalam
kehidupan
beragama dan
kesetiakawanan
sosial.
Meningkatnya
sarana dan
prasarana
peribadatan.
Menurunnya
laju
pertumbuhan
penyandang
masalah
Kesejahteraan
Sosial
Terwujudnya
sumber daya
aparatur
pemerintah
yang berkualitas
Terwujudnya
pendidikan budi
pekerti,
wawasan
kebangsaan dan
kearifan lokal
bagi masyarakat
Program
Pembangunan
Daerah
Program
Pengembangan
Wawasan
Kebangsaan
Program
Pembinaan
lembaga
pendidikan,
kesehatan, sosial
dan keagamaan
1. Program
Pemberdayaan
Fakir Miskin,
Komunitas
Adat Terpecil
(KAT) dan
PMKS lainnya.
2. Program
Pelayanan dan
Rehabilitasi
Kesejahteraan
Sosial.
3. Program
Pemberdayaan
Kelembagaan
Kesejahteraan
Sosial.
4. Program
pembinaan
panti asuhan/
panti jompo
1. Program
peningkatan
kapasitas
sumber daya
aparatur
2. Program
Pendidikan
kedinasan
1. Program Wajib
Belajar
Pendidikan
Dasar Sembilan
Tahun
2. Program
Pendidikan
Menengah
Bidang Urusan
Otonomi Daerah,
Pemerintahan
Umum,
Administrasi
Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan
Persandian.
Otonomi Daerah,
Pemerintahan
Umum,
Administrasi
Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan
Persandian.
Sosial
Otonomi Daerah,
Pemerintahan
Umum,
Administrasi
Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan
Persandian
Pendidikan
SKPD
Penanggung
Jawab
Sekretariat
Daerah
Sekretariat
Daerah
Dinas Sosial,
Tenaga Kerja
dan
Transmigrasi
Badan
Kepegawaian
Pendidikan dan
Pelatihan
Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
Meningkatnya .........
- 181 -
No.
2.
Misi
Misi 2 :
Mewujudkan tata
kelola
pemerintaha
n yang baik,
bersih,
berwibawa,
jujur, adil,
profesional,
mendengar
dan melayani
masyarakat
dengan
ikhlas
Sasaran
Meningkatnya
apresiasi
masyarakat
terhadap
budaya baca
Meningkatnya
mutu
pengawasan
dan pelaksanaan
pengendalian
intern dalam
penyelenggaraan
pemerintahan
daerah
Meningkatnya
kualitas
dokumen
perencanaan
dan
pengendalian
pembangunan
daerah yang
terpadu
Meningkatnya
efisiensi dan
efektifitas
penggunaan
anggaran yang
seimbang dan
terkelolanya
aset daerah
berorientasi
pada
kepentingan
publik
Meningkatnya
pemanfaatan
teknologi
informasi
Meningkatnya
kualitas
pelayanan
masyarakat
Program
Pembangunan
Daerah
Program
Pengembangan
budaya baca dan
pembinaan
perpustakaan
Program
Peningkatan
Sistem
Pengawasan
Internal dan
Pengendalian
Pelaksanaan
Kebijakan Kepala
Daerah
SKPD
Penanggung
Jawab
Kantor
Perpustakaan
Umum dan
Arsip Daerah
Bidang Urusan
Perpustakaan
Otonomi Daerah,
Pemerintahan
Umum,
Administrasi
Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan
Persandian
Inspektorat
Program
Perencanaan
Pembangunan
Daerah
Perencanaan
Pembangunan
Badan
Perencanaan
Pembangunan
Daerah
Program
peningkatan dan
Pengembangan
pengelolaan
keuangan daerah
Otonomi Daerah,
Pemerintahan
Umum,
Administrasi
Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan
Persandian
Dinas
Pendapatan,
Pengelolaan
Keuangan, dan
Aset Daerah
Program
Pengembangan
Komunikasi
Informasi dan
Media Massa
1. Program
kelembagaan
dan
Ketatalaksanaa
n antar
Pemerintah
dan Pemda
2. Program
Pembinaan
dan Pelayanan
Administrasi
Pemerintah
Tingkat
Kewilayahan
Komunikasi dan
informatika
Kantor
Komunikasi
dan
Informatika
Otonomi Daerah,
Pemerintahan
Umum,
Administrasi
Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan
Persandian
Sekretariat
Daerah
Kecamatan
Meningkatnya .........
- 182 -
No.
Misi
Sasaran
Meningkatnya
kapasitas
anggota DPRD
3.
Misi 3 :
Mewujudkan
pelayanan
dasar yang
lebih baik
dan
berkualitas
Program
Pembangunan
Daerah
Program
peningkatan
kapasitas lembaga
perwakilan rakyat
daerah
Meningkatnya
penegakan dan
kepastian
hukum yang
adil bagi semua
pihak
Program Penataan
Peraturan
Perundangundangan
Meningkatnya
kualitas layanan
administrasi
kependudukan
Meningkatnya
pengelolaan dan
pelayanan
kearsipan
daerah
Meningkatnya
pemerataan,
akses, mutu,
relevansi dan
daya saing di
setiap jenjang
pendidikan
Program Penataan
Administrasi
Kependudukan
Meningkatnya
kinerja pendidik
dan tenaga
kependidikan
Meningkatnya
Kesehatan ibu,
anak dan gizi
masyarakat
Meningkatnya
upaya
Kesehatan
Masyarakat
Bidang Urusan
Otonomi Daerah,
Pemerintahan
Umum,
Administrasi
Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan
Persandian
Otonomi Daerah,
Pemerintahan
Umum,
Administrasi
Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan
Persandian
Kependudukan
dan Catatan Sipil
SKPD
Penanggung
Jawab
Sekretariat
DPRD
Sekretariat
Daerah
Dinas
Kependudukan
dan Pencatatan
Sipil
Kantor
Perpustakaan
dan Arsip
Daerah
Perbaikan sistem
administrasi
kearsipan
Kearsipan
1. Program
Pendidikan
Anak Usia
Dini
2. Program Wajib
Belajar
Pendidikan
Dasar 9 Tahun
3. Program
Pendidikan
Menengah
4. Program
Manajemen
Pelayanan
Pendidikan
Program
Peningkatan Mutu
Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan
1. Program
Peningkatan
Keselamatan
Ibu dan Anak
2. Program
perbaikan gizi
masyarakat
Program Upaya
Kesehatan
Masyarakat
Pendidikan
Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
Pendidikan
Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
Kesehatan
Dinas
Kesehatan
Kesehatan
Dinas
Kesehatan
Meningkatnya .........
- 183 -
No.
Misi
Sasaran
Meningkatnya
pelayanan
promotiv dan
preventif bidang
kesehatan
Berkurangnya
kasus penyakit
menular.
Terwujudnya
cakupan
jaminan
pemeliharaan
kesehatan
keluarga miskin.
Meningkatnya
Kualitas
Kesehatan
Lingkungan
Meningkatnya
jaminan
keamanan obat
dan makanan
bagi kesehatan
masyarakat.
Meningkatnya
Pengawasan
obat dan
makanan
Program
Pembangunan
Daerah
1. Program
promosi
kesehatan dan
pemberdayaan
masyarakat
2. Program
pengembangan
Lingkungan
sehat
Program
pencegahan dan
penanggulangan
penyakit
menular
1. Program
Kemitraan
Peningkatan
Pelayanan
Kesehatan.
2. Program
pelayanan
Kesehatan
untuk
penduduk
miskin.
3. Program
Pangadaan,
Peningkatan
dan Perbaikan
Sarana Dan
Prasarana
puskesmas,
pustu dan
jaringannya
1. Program
Promosi
Kesehatan dan
Pemberdayaan
Masyarakat
2. Program
Penyehatan
Lingkungan
Program obat dan
perbekalan
kesehatan
Bidang Urusan
Kesehatan
SKPD
Penanggung
Jawab
Dinas
Kesehatan
Kesehatan
Dinas
Kesehatan
Kesehatan
Dinas
Kesehatan
Kesehatan
Dinas
Kesehatan
Kesehatan
Dinas
Kesehatan
Kesehatan
Dinas
Kesehatan
Meningkatnya .........
- 184 -
No.
Misi
Sasaran
Meningkatnya
kualitas dan
kuantitas
sumber daya
manusia dalam
pelayanan
kesehatan.
Terwujudnya
sistem Informasi
Kesehatan
Program
Pembangunan
Daerah
Program
Standarisasi
Pelayanan
Kesehatan
Bidang Urusan
Kesehatan
SKPD
Penanggung
Jawab
Dinas
Kesehatan
Kesehatan
Dinas
Kesehatan
Meningkatnya
pengawasan
terhadap HIVAIDS dan
penyalahgunaan
narkoba dan
zat adiktif
lainnya
Meningkatnya
1. Program Standapengembangan
risasi Pelayanan
dan diversifikasi
Kesehatan
unit pelayanan 2. Program
sesuai perspektif
pengadaan,
masyarakat.
peningkatan
sarana dan
prasarana
rumah sakit/
rumah sakit
jiwa/rumah
sakit paruparu/rumah
sakit mata
Terkendalinya
Program Keluarga
pertumbuhan
Berencana
penduduk serta
meningkatnya
keluarga yang
berkualitas dan
sejahtera.
Meningkatnya
Program
peran
Penguatan
perempuan
Kelembagaan
dalam
Pengarusutamaan
pembangunan
Gender dan Anak
Kesehatan
Dinas
Kesehatan
Kesehatan
Dinas
Kesehatan dan
RSUD. R.
Syamsudin, SH
Keluarga
Berencana dan
Keluarga Sejahtera
Badan
Pemberdayaan
Masyarakat,
Perempuan dan
Keluarga
Berencana
Pemberdayaan
Perempuan
Meningkatnya
kualitas dan
kuantitas
potensi
pemberdayaan
masyarakat
Keluaraga
Berencana dan
Keluarga Sejahtera
Badan
Pemberdayaan
Masyarakat,
Perempuan dan
Keluarga
Berencana
Badan
Pemberdayaan
Masyarakat,
Perempuan dan
Keluarga
Berencana
Program Keluarga
Berencana
Terciptanya .........
- 185 -
No.
Misi
Sasaran
Terciptanya dan
terkendalinya
pemanfaatan
ruang yang
serasi.
Meningkatnya
kualitas
lingkungan
hidup kota.
Meningkatnya
kualitas dan
ketersediaan
infrastruktur
pendukung
kota.
4.
Misi 4 :
Mendorong
pertumbuhan
ekonomi dan
daya saing
daerah
Meningkatnya
kualitas
pelayanan jasa
transportasi
jalan.
Terwujudnya
prosedur di
bidang
perizinan dan
investasi yang
lebih mudah,
cepat, dan
transparan
sesuai peraturan
yang berlaku.
Meningkatnya
nilai investasi
PMA dan
PMDN
Program
Pembangunan
Daerah
1. Program
Perencanaan
Tata Ruang.
2. Program
Pengelolaan
ruang terbuka
hijau (RTH).
SKPD
Penanggung
Jawab
Dinas Tata
Ruang,
Perumahan dan
Permukiman.
Kantor
Lingkungan
Hidup.
Dinas
Pengelolaan
Sampah,
Pertamanan,
dan
Pemakaman
Dinas
Pengelolaan
Sampah,
Pertamanan,
dan
Pemakaman
Dinas Tata
Ruang,
Perumahan dan
Permukiman
Kantor
Lingkungan
Hidup
Bidang Urusan
Penataan Ruang
Lingkungan
Hidup
1. Program
pengembangan kinerja
pengelolaan
persampahan
2. Program
pengembangan
perumahan
3. Program
perlindungan
dan konservasi
sumber daya
alam
1. Program
Penguatan
Infrastruktur
dan Prasarana
Daerah
(DPIPD)
2. Program
Pembangunan
Jalan dan
Jembatan
Program
peningkatan dan
pengamanan lalu
lintas
Lingkungan
Hidup
Perumahan
Pekerjaan Umum
Perumahan
Dinas
Perhubungan
Dinas Tata
Ruang,
Perumahan dan
Permukiman
Perhubungan
Dinas
Perhubungan
Program
Peningkatan
Pelaksanaan
Pelayanan
Perizinan
Penanaman modal
Badan
Penanaman
Modal dan
Pelayanan
Terpadu
Program
Peningkatan
Promosi dan
Kerjasama
Investasi
Penanaman modal
Badan
Penanaman
Modal dan
Pelayanan
Terpadu
Meningkatnya .........
- 186 -
No.
Misi
Sasaran
Meningkatnya
kualitas tenaga
kerja sehingga
mampu
bersaing di
pasar kerja.
Meningkatnya
Partisipasi
Angkatan Kerja
Meningkatnya
penyerapan
tenaga kerja
Meningkatnya
produktifitas
UMKM melalui
pemanfaatan
teknologi dan
pemenuhan
sarana
prasarana
usaha.
Meningkatnya
kapasitas
kelembagaan
koperasi sesuai
dengan jati diri
koperasi.
Meningkatnya
akses permodalan bagi
pelaku koperasi
dan UKM.
Meningkatnya
iklim usaha
Perdagangan
yang kondusif
Program
Pembangunan
Daerah
Program
Peningkatan
Kualitas dan
Produktifitas
Tenaga Kerja
1. Program
Peningkatan
Kualitas dan
Produktifitas
Tenaga Kerja
2. Program
Peningkatan
Kesempatan
Kerja
Program Peningkatan Promosi dan
Kerjasama
Investasi
1. Program
Pengembangan Industri
Kecil dan
Menengah
2. Program
Peningkatan
Efisiensi
Perdagangan
Dalam Negeri
Pengembangan
Kewirausahaan
dan Keunggulan
Kompetitif UKM
Bidang Urusan
Ketenagakerjaan
Ketenagakerjaan
Dinas Sosial
Tenaga Kerja
dan
Transmigrasi
Ketenagakerjaan
Dinas Sosial
Tenaga Kerja
dan
Transmigrasi
Dinas Koperasi,
Perindustrian
dan
Perdagangan
Koperasi dan
usaha kecil
menengah
Perdagangan
Koperasi dan
usaha kecil
menengah
Koperasi dan
usaha kecil
menengah
1. Program
Perlindungan
Konsumen dan
Pengamanan
Perdagangan
2. Program
Pembinaan
Pedagang Kaki
Lima dan
Asongan
3. Program
Peningkatan
Efisiensi
Perdagangan
Dalam Negeri
SKPD
Penanggung
Jawab
Dinas Sosial
Tenaga Kerja
dan
Transmigrasi
Dinas Koperasi,
Perindustrian
dan
Perdagangan
Dinas Koperasi,
Perindustrian
dan
Perdagangan
Perdagangan
Dinas Koperasi,
Perindustrian
dan
Perdagangan
Meningkatnya .........
- 187 -
No.
Misi
Sasaran
Meningkatnya
kondisi
ketahanan
pangan daerah.
Meningkatnya
kemandirian
dan
produktivitas
lembaga usaha
bidang
agribisnis.
Meningkatnya
produksi,
produktivitas,
dan mutu
produk
agribisnis.
Meningkatnya
kesejahteraan
pelaku
agribisnis
Meningkatnya
masyarakat
yang
mengkonsumsi
makanan non
beras dan terigu
Tercapainya
peningkatan
daya saing dan
daya jual destinasi pariwisata.
Terwujudnya
gedung
kesenian untuk
melestarikan
dan mengembangkan
budaya.
Program
Pembangunan
Daerah
1. Program
pengembangan dan
pengelolaan
jaringan
irigasi, rawa
dan jaringan
pengairan
lainnya
2. Program
Peningkatan
Ketahanan
Pangan
Pertanian/
Perkebunan
1. Program
Peningkatan
Kesejahteraan
Petani
2. Program
Pemberdayaan
Penyuluh
Pertanian/
Perkebunan
Program
Peningkatan
Pemasaran Hasil
Produksi
Pertanian/
Perkebunan.
1. Program
Peningkatan
Kesejahteraan
Petani
2. Program
Pemberdayaan
Penyuluh
Pertanian/
Perkebunan
Program
Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/
Perkebunan
Bidang Urusan
Pekerjaan Umum
Ketahanan Pangan
SKPD
Penanggung
Jawab
Dinas Tata
Ruang,
Perumahan dan
Permukiman.
Dinas
Pertanian,
Perikanan dan
Ketahanan
Pangan
Pertanian
Dinas
Pertanian,
Perikanan dan
Ketahanan
Pangan
Pertanian
Dinas
Pertanian,
Perikanan dan
Ketahanan
Pangan
Ketahanan Pangan
Dinas
Pertanian,
Perikanan dan
Ketahanan
Pangan
Ketahanan Pangan
Dinas
Pertanian,
Perikanan dan
Ketahanan
Pangan
Program
Pengembangan
Kemitraan
Pariwisata
Program
Pengembangan
Ekonomi Kreatif
Pariwisata
Dinas Pemuda,
Olahraga,
Pariwisata dan
Ekonomi
Kreatif
Dinas Pemuda,
Olahraga,
Pariwisata dan
Ekonomi
Kreatif
Meningkatnya .........
- 188 -
No.
5.
Misi
Misi 5 :
Meningkatkan
keamanan,
ketertiban,
keindahan,
dan
kebersihan
kota
Sasaran
Meningkatnya
pembinaan
lembaga/
kelompok
seni dan
budaya.
Meningkatnya
perkembangan
ekonomi kreatif
yang berbasis
keunggulan
daerah.
Meningkatnya
pembinaan
olahraga yang
berorientasi
pada prestasi.
Meningkatnya
jumlah
masyarakat
yang
berolahraga
untuk
menjaga
kesehatan
Meningkatnya
pembinaan
potensi
kepemudaan
dalam peran
pembangunan.
Meningkatnya
ketertiban,
disiplin dan
perlindungan
masyarakat.
Meningkatnya
pemahaman dan
kemampuan
aparatur dan
masyarakat
dalam
penanganan
resiko bencana.
Program
Pembangunan
Daerah
Program
Pengembangan
Ekonomi Kreatif
SKPD
Penanggung
Jawab
Dinas Pemuda,
Olahraga,
Pariwisata dan
Ekonomi
Kreatif
Bidang Urusan
Pariwisata
Program
Pengembangan
Ekonomi Kreatif
Pariwisata
Dinas Pemuda,
Olahraga,
Pariwisata dan
Ekonomi
Kreatif
Program
Pembinaan dan
Pemasyarakatan
Olah Raga
Kepemudaan dan
olahraga
Program
Pembinaan dan
Pemasyarakatan
Olah Raga
Kepemudaan dan
olahraga
Dinas Pemuda,
Olahraga,
Pariwisata dan
Ekonomi
Kreatif
Dinas Pemuda,
Olahraga,
Pariwisata dan
Ekonomi
Kreatif
Peningkatan peran
serta kepemudaan
Kepemudaan dan
olahraga
Dinas Pemuda,
Olahraga,
Pariwisata dan
Ekonomi
Kreatif
1. Program
pemeliharaan
kamtrantibmas dan
pencegahan
tindak
kriminal.
2. Program
pengembangan wawasan
kebangsaan.
3. Program
peningkatan
keamanan dan
kenyamanan
lingkungan.
Program
pencegahan dini
dan
penanggulangan
korban bencana
alam
Kesatuan Bangsa
dan Politik Dalam
Negeri
Polisi Pamong
Praja dan
Kantor
Kesatuan
Bangsa dan
Politik
Kesatuan Bangsa
dan Politik Dalam
Negeri
Badan
Penanggulangan Bencana
Daerah
Meningkatnya .........
- 189 -
No.
Misi
Sasaran
Meningkatnya
pembinaan
politik daerah,
Lembaga
swadaya
masyarakat, dan
Organisasi
Kemasyarakatan
.
Terwujudnya
kerukunan antar
dan inter umat
beragama
sebagai
perwujudan
nilai-nilai
agama.
Meningkatnya
penanganan
persampahan
perkotaan.
Program
Pembangunan
Daerah
Program
pendidikan politik
masyarakat
Bidang Urusan
Kesatuan Bangsa
dan Politik Dalam
Negeri
SKPD
Penanggung
Jawab
Kantor
Kesatuan
Bangsa dan
Politik
Program
pengembangan
wawasan
kebangsaan
Kesatuan Bangsa
dan Politik Dalam
Negeri
Kantor
Kesatuan
Bangsa dan
Politik
Program
Pengembangan
Kinerja
Pengelolaan
Persampahan
Lingkungan
Hidup
Meningkatnya
kebersihan dan
keindahan kota.
Program
Pengembangan
Kinerja
Pengelolaan
Persampahan
Lingkungan
Hidup
Meningkatnya
biopori dan
tanaman yang
menyerap air
Program
Pengelolaan
Ruang Terbuka
Hijau
Lingkungan
Hidup
Dinas
Pengelolaan
Sampah,
Pertamanan,
dan
Pemakaman
Dinas
Pengelolaan
Sampah,
Pertamanan,
dan
Pemakaman
Dinas
Pengelolaan
Sampah,
Pertamanan,
dan
Pemakaman
Indikator dan capaian kinerja atas program pembangunan daerah ini lebih
lanjut akan ditetapkan melalui peraturan Kepala Daerah.
BAB VIII
- 190 -
BAB VIII
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS
DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Aspek
Prioritas
Pembangunan
Aspek Agama
dan Sosial
Budaya
Indikasi Arah
Program Prioritas
Pembangunan
1. Mengoptimalkan
peranan MUI,
FKUB dan
lembaga-lembaga
keagamaan guna
meningkatkan
pengamalan nilainilai agama dalam
kehidupan dan
terwujudnya
kerukunan antar
dan inter umat
beragama.
Rencana
Waktu
Pelaksanaan
2013-2018
Pagu Indikasi
Untuk 5 Tahun
(Rp.000)
1.600.000
SKPD
Penanggung
Jawab
Sekretariat
Daerah.
2. Meningkatkan .........
- 191 -
No
Aspek
Prioritas
Pembangunan
2.
3.
4.
5.
6.
Aspek
Reformasi
Birokrasi
1.
2.
Indikasi Arah
Program Prioritas
Pembangunan
Meningkatkan
kesadaran umat
muslim dalam
membayar zakat,
infaq, sodaqoh,
dan berqurban
Meningkatkan
kesadaran untuk
kesetiakawanan
sosial.
Pembangunan
Gedung Kesenian
untuk
melestarikan dan
mengembangkan
budaya dan
kearifan lokal.
Meningkatkan
pembinaan
organisasi
kepemudaan,
olahraga, linmas,
wanita,
pengarustamaan
gender berbudaya
bangsa, pensiunan,
lansia.
Mewajibkan setiap
siswa muslim yang
akan melanjutkan
ke jenjang
pendidikan SMP
Negeri, memiliki
STTB atau Surat
Keterangan sedang
mengikuti
pendidikan dari
Madrasah Diniyah.
Mewujudkan
reformasi birokrasi
melalui
peningkatan
aparatur yang
jujur, adil,
profesional, taat
hukum,
mendengar dan
melayani
masyarakat
dengan ikhlas.
Efektivitas dan
efisiensi anggaran
Walikota dan
Wakil Walikota,
untuk dialokasikan
bagi kepentingan
masyarakat.
Rencana
Waktu
Pelaksanaan
2013-2018
Pagu Indikasi
Untuk 5 Tahun
(Rp.000)
3.500.000
SKPD
Penanggung
Jawab
Sekretariat
Daerah.
2013-2018
3.500.000
Sekretariat
Daerah.
2014-2015
2.000.000
Dinporarekraf
2013-2018
20.000.000
Sekretariat
Daerah,
Dinporarekraf
dan BPMPKB
2013-2018
Sekretariat
Daerah, dan
Dinas P dan K
2013-2018
10.000.000
BKPP dan
Inspektorat
2013-2018
Sekretariat
Daerah
3. Transparasi .........
- 192 -
No
Aspek
Prioritas
Pembangunan
3.
4.
5.
6.
7.
Indikasi Arah
Program Prioritas
Pembangunan
Transparansi
pelayanan, mulai
dari persyaratan,
prosedur, biaya
dan waktu yang
terukur sesuai
dengan ketentuan
yang berlaku.
Memberikan
penghargaan
kepada lembaga
kemasyarakatan
yang sudah
ditetapkan dalam
Peraturan Daerah,
yaitu :
a. Ketua RW Rp.
150.000,- per
bulan.
b. Ketua RT Rp.
100.000,- per
bulan.
Memberikan
bantuan untuk
pembangunan di
wilayah RW yang
dikelola pengurus
RW, RT dan tokoh
masyarakat,
sebesar Rp.
15.000.000,pertahun per-RW
Mewujudkan Kota
Sukabumi yang
tertib, aman,
nyaman dan bebas
tawuran, melalui
peningkatan
koordinasi,
integrasi sinergi
dan simplifikasi
dengan seluruh
institusi militer,
Polri, sipil, MUI,
tokoh agama,
tokoh masyarakat,
organisasi sosial,
organisasi masyarakat, organisasi
pemuda,
organisasi pelajar
dan tokoh
pendidik.
Meningkatkan
peranan dan
fungsi LPM.
Rencana
Waktu
Pelaksanaan
2013-2018
Pagu Indikasi
Untuk 5 Tahun
(Rp.000)
5.000.000
SKPD
Penanggung
Jawab
BPMPT dan
DKPS
2014-2018
12.495.000
Kecamatan
2014-2018
26.625.000
Sekretariat
Daerah dan
DPPKAD
2013-2018
1.750.000
2013-2018
300.000
Kantor
Kesbang dan
Politik, Satuan
Pol PP
Sekretariat
Daerah.
8. Meningkatkan .........
- 193 -
No
Aspek
Prioritas
Pembangunan
Aspek
Pemeliharaan
dan
Pembangunan
Infrastruktur
dan
Lingkungan
Hidup
Indikasi Arah
Program Prioritas
Pembangunan
8. Meningkatkan
ruang komunikasi
antara Walikota
dan Wakil
Walikota dengan
masyarakat.
9. Meningkatkan
pengelolaan
keuangan dan aset
daerah menuju
opini WTP oleh
BPK-RI.
10. Meningkatkan
sinergitas dengan
pemerintah daerah
lain.
1. Pemeliharaan
infrastruktur, serta
pembangunan/
pembukaan akses
jalan baru atas
permintaan
masyarakat dan
kajian teknokratik.
2. Meningkatkan
kebersihan kota,
membangun hutan
dan taman kota,
ruang terbuka
hijau, penanaman
dan pemeliharaan
pohon.
3. Mengembangkan
pembangunan
yang ramah
lingkungan.
4. Pengelolaan sampah melalui daur
ulang sampah dan
pembuatan
kompos organik.
5. Mengembangkan
dan memperbanyak biopori,
melakukan
pemeriksaan CO2
dari kendaraan
dan kualitas air.
6. Menyediakan dana
pendampingan
untuk Program
PNPM.
7. Pembangunan
kawasan
pemerintahan
pada wilayah baru.
Rencana
Waktu
Pelaksanaan
2013-2018
Pagu Indikasi
Untuk 5 Tahun
(Rp.000)
1.750.000
SKPD
Penanggung
Jawab
Kantor
Kominfo.
2014-2018
6.350.000
Inspektorat
dan DPPKAD
2013-2018
1.000.000
Sekretariat
Daerah dan
Bappeda
2013-2018
120.000.000
2013-2018
25.000.000
DPSPP dan
KLH
2013-2018
10.000.000
DTPP
2013-2018
10.000.000
DPSPP
2013-2018
1.000.000
KLH
2013-2014
5.000.000
DPPKAD
2014-2018
40.000.000
Dinas
Perhubungan
DPPKAD dan
DTPP
4. Aspek .........
- 194 -
No
4
Aspek
Prioritas
Pembangunan
Aspek
Pendidikan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Indikasi Arah
Program Prioritas
Pembangunan
Meningkatkan
kualitas tenaga
pendidik,
kependidikan dan
pengawas
pendidik.
Meningkatkan
penerapan standar
kompetensi dan
kompetensi dasar
sebagai sarana
peningkatan
kualitas siswa.
Mencukupi
kebutuhan
operasional
sekolah melalui
program Kartu
Cerdas sampai
dengan SLTA.
Meningkatkan
kerjasama dengan
dunia usaha dan
dunia industri
dalam rangka
penyerapan tenaga
kerja lulusan SMK
dan SMA.
Menyediakan bea
siswa bagi anak
berprestasi
Memperkuat
kurikulum muatan
lokal dalam rangka
melestarikan
budaya lokal.
Meningkatkan
penerapan
teknologi
informasi dan
komunikasi sebagi
sarana
peningkatan
kualitas siswa.
Melatih tenaga
pengelola
keuangan di setiap
sekolah dan
meningkatkan
peran komite
sekolah untuk
melindungi
masyarakat
berpenghasilan
bawah dan
menengah.
Rencana
Waktu
Pelaksanaan
2013-2018
Pagu Indikasi
Untuk 5 Tahun
(Rp.000)
1.000.000
SKPD
Penanggung
Jawab
Dinas P dan K
2013-2018
35.000.000
Dinas P dan K
2013-2018
10.000.000
Dinas P dan K
2014-2018
10.000.000
Dinas P dan K
2014-2018
30.000.000
Dinas P dan K
2014-2018
2.000.000
Dinas P dan K
2013-2018
2.000.000
Dinas P dan K
2013-2018
1.000.000
Dinas P dan K
5. Aspek .........
- 195 -
No
5
Aspek
Prioritas
Pembangunan
Aspek
Kesehatan
Indikasi Arah
Program Prioritas
Pembangunan
1. Meningkatkan
kemudahan akses
pelayanan dan
kualitas pelayanan
kesehatan dengan
Program Kartu
Sehat
2. Pembangunan
Rumah Sakit
Gratis untuk
masyarakat
miskin.
3. Gratis pelayanan
kesehatan dasar
dan persalinan di
puskesmas dan
Pustu meliputi:
a. Pelayanan
rawat inap
umum dan
rawat inap
persalinan.
b. Pemeriksaan
dokter,
pengobatan,
dan konsultasi
kesehatan.
c. Tindak medik
dasar.
d. Pelayanan
dasar kesehatan
ibu dan anak.
e. Pelayanan
laboratorium
dasar untuk
item tertentu.
f. Surat
keterangan
lahir, sakit dan
kematian.
g. Pelayanan
kesehatan
lanjutan di
RSUD R.
Syamsudin, SH
atau rumah
sakit yang
ditunjuk, terdiri
atas pelayanan
kesehatan
rawat lanjutan
dan pelayanan
rawat inap
lanjutan di
kelas tiga.
Rencana
Waktu
Pelaksanaan
2013-2018
Pagu Indikasi
Untuk 5 Tahun
(Rp.000)
30.000.000
SKPD
Penanggung
Jawab
Dinas
Kesehatan
2014-2015
40.000.000
Dinas
Kesehatan
2014-2018
20.000.000
Dinas
Kesehatan dan
RSUD
4. Peningkatan .........
- 196 -
No
Aspek
Prioritas
Pembangunan
Aspek Daya
Saing Daerah
Ekonomi,
Pemberdayaan
Koperasi dan
UMKM, serta
Penanggulangan
Kemiskinan
Indikasi Arah
Program Prioritas
Pembangunan
4. Peningkatan
Program KB.
5. Memenuhi
sarana dan
prasarana serta
peningkatan
ketrampilan
Posyandu dan
Posbindu.
6. Meningkatkan
program
promotif dan
preventif bidang
kesehatan.
7. Penurunan angka
kematian bayi
dan ibu
melahirkan,
8. Pencegahan dan
menanganan
penyakit menular
seperti HIV/AIDS,
TBC dan malaria.
9. Penanganan Balita
Gizi Buruk.
10. Mempermudah
izin kuliah dan
melakukan diklat
kepada para
dokter, para medis
secara berkala.
11. Meningkatkan
akses air bersih
bagi masyarakat
dengan menambah
pembangunan
sumur-sumur
artesis dan MCK
plus-plus yang
dikelola oleh
masyarakat,
termasuk di
wilayah Pasar
Pelita dan Tipar
Gede.
1. Penetapan SOP
dan memulai ISO
di bidang
perizinan,
investasi dan
pelayanan publik
yang lebih mudah,
cepat dan
transparan sesuai
aturan berlaku.
Rencana
Waktu
Pelaksanaan
2013-2018
Pagu Indikasi
Untuk 5 Tahun
(Rp.000)
2.500.000
SKPD
Penanggung
Jawab
BPMPKB
2013-2018
5.000.000
BPMPKB
2013-2018
5.000.000
Dinas
Kesehatan
2013-2018
5.000.000
Dinas
Kesehatan
2013-2018
5.000.000
Dinas
Kesehatan
2013-2018
5.000.000
2013-2018
Dinas
Kesehatan
Dinas
Kesehatan dan
BKPP
2013-2018
15.000.000
2014-2018
350.000
DTPP
BPMPT
2. Mengembangkan .........
- 197 -
No
Aspek
Prioritas
Pembangunan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Indikasi Arah
Program Prioritas
Pembangunan
Mengembangkan
pasar-pasar
tradisional dan
penataan PKL
(Pedagang Kaki
Lima).
Mendorong
pertumbuhan dan
perkembangan
koperasi, UMKM
dan ekonomi
kreatif dengan
memberikan kredit
murah, membantu
keterampilan
managerial dan
kemitraan dengan
usaha yang lebih
besar.
Mengoptimalkan
balai latihan
kerja untuk mencetak usahawanusahawan baru
maupun pekerjapekerja yang jujur
dan terampil.
Mendorong
tumbuh
kembangnya
industri-industri
rumah tangga
yang mengarah
pada produk
unggulan daerah
melalui bantuan
modal usaha bagi
pengusaha kecil
tanpa bunga.
Memfasilitasi
penyediaan
lapangan
pekerjaan yang
dapat mengakomodir 25.000
tenaga kerja.
Mewujudkan Kota
Sukabumi sebagai
Kota Jasa dan
Tujuan Wisata
Kuliner.
Menyediakan
kredit murah bagi
UMKM, Home
Industry dan
Pertanian.
Rencana
Waktu
Pelaksanaan
2014-2018
Pagu Indikasi
Untuk 5 Tahun
(Rp.000)
60.000.000
SKPD
Penanggung
Jawab
Dinkoperindag
2013-2018
100.000.000
Dinkoperindag
2014-2018
2.500.000
Dinsostektrans
2013-2018
5.000.000
Dinkoperindag
2013-2018
BPMPT dan
Dinsostektrans
2013-2018
5.000.000
Dinkoperindag
2013-2018
6.000.000
Dinkoperindag
5. Memperbaiki .........
- 198 -
No
Aspek
Prioritas
Pembangunan
Aspek
Peningkatan
Pelayanan
Dasar
Adminsitrasi
Kependudukan
Indikasi Arah
Program Prioritas
Pembangunan
9. Memperbaiki
infrastruktur
pertanian,
peningkatan
kualitas
penyuluhan
pertanian
penguatan dan
pemberdayaan
petani serta
pengembangan
agrobisnis.
10. Bantuan bibit
unggul pertanian
11. Bantuan
pengemasan
produk-produk
pertanian, industri
perumahan dan
UMKM.
1. Gratis pelayanan
administrasi
kependudukan
meliputi:
a. Penerbitan akta
kelahiran yang
pelaporannya
sesuai dengan
ketentuan.
b. Penerbitan dan
perubahan
kartu keluarga.
c. Penerbitan dan
perpanjangan
KTP.
d. Penerbitan akta
kematian.
e. Seluruh jenis
surat
keterangan
pindah.
2. Santunan
kematian bagi
warga miskin.
Rencana
Waktu
Pelaksanaan
2013-2018
Pagu Indikasi
Untuk 5 Tahun
(Rp.000)
15.000.000
SKPD
Penanggung
Jawab
DPPKP
2013-2018
2.000.000
DPPKP
2013-2018
1.500.000
DPPKP dan
Dinkoperindag
2014-2018
2.000.000
DKPS dan
Sekretariat
Daerah
- 199 -
Aspek Prioritas
Pembangunan
Aspek Agama dan
Sosial Budaya
Aspek Reformasi
Birokrasi
1.
2.
3
Aspek
Pemeliharaan dan
Pembangunan
Infrastruktur dan
Lingkungan
Hidup
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
4
Aspek Pendidikan
1.
2.
3.
Rencana
Waktu
Pelaksanaan
2014-2018
SKPD
Penanggung
Jawab
Sekretariat
Daerah
2014-2018
Sekretariat
Daerah
2014-2018
Sekretariat
Daerah
2014-2018
Kantor Kominfo
2014-2016
Dinas
Perhubungan
Dinas
Perhubungan
2014-2016
2016-2018
Dinas
Perhubungan
2014-2018
Dinas
Perhubungan
2014-2018
DTPP
2014-2018
DTPP
2014-2018
DTPP
2014-2018
DTPP
2014-2018
DTPP
2014-2018
Dinas P dan K
2014-2018
Dinas P dan K,
dan
Dinporarekraf
2014-2018
Dinas P dan K
5. Aspek .........
- 200 -
No.
5
Aspek Prioritas
Pembangunan
Aspek Kesehatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
7
Aspek
Peningkatan
Pelayanan Dasar
Adminsitrasi
Kependudukan
1.
Rencana
Waktu
Pelaksanaan
2015-2016
2014-2018
SKPD
Penanggung
Jawab
Dinas Kesehatan
BPMPKB
2015-2016
Dinas Kesehatan
2014-2016
Dinporarekraf
2014-2016
Dinporarekraf
2014-2018
DTPP
2014-2018
Dinsostektrans
dan BPMPT
2014-2018
DPPKT
2014-2018
Dinkoperindag
2014-2018
DPPKT
2014-2018
DTPP
2014-2018
DKPS
- 201 -
9. Pertanahan;
10. Kependudukan dan catatan sipil;
11. Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;
12. Pemberdayaan masyarakat dan desa;
13. Keluarga berencana dan keluarga sejahtera;
14. Sosial;
15. Ketenagakerjaan;
16. Koperasi dan usaha kecil menengah;
17. Penanaman modal;
18. Kebudayaan;
19. Kepemudaan dan olah raga;
20. Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri;
21. Otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah,
perangkat daerah, kepegawaian dan persandian;
22. Ketahanan pangan;
23. Statistik;
24. Kearsipan;
25. Komunikasi dan informatika;
26. Perpustakaan;
Sedangkan klasifikasi belanja berdasarkan urusan pilihan pemerintah
daerah terdiri dari:
1. Pertanian;
2. Kehutanan;
3. Energi dan sumberdaya mineral;
4. Pariwisata;
5. Kelautan dan perikanan ;
6. Perdagangan;
7. Industri;
8. Transmigrasi.
Dalam Peraturan Daerah Kota Sukabumi Nomor 16 tahun 2012 tentang
Organisasi Perangkat Daerah ditetapkan struktur organisasi perangkat daerah
Kota Sukabumi yang terdiri atas:
1. Sekretariat .........
- 202 -
1. Sekretariat Daerah.
2. Sekretariat DPRD.
3. Inspektorat.
4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
5. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
6. Dinas Kesehatan.
7. Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan.
8. Dinas Perhubungan.
9. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah.
10. Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan.
11. Dinas Tata Ruang, Perumahan dan Permukiman.
12. Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
13. Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi.
14. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
15. Dinas Pengelolaan Sampah, Pertamanan, dan Pemakaman.
16. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan.
17. Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana.
18. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu.
19. Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah.
20. Kantor Komunikasi dan Informatika.
21. Kantor Lingkungan Hidup.
22. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik.
23. RSUD R Syamsudin, SH.
24. Satuan Polisi Pamong Praja.
25. 7 Kecamatan.
26. 33 Kelurahan.
27. Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
Dari organisasi perangkat daerah yang disebut di atas yang belum menjadi
satuan kerja perangkat daerah adalah kelurahan. Organisasi kelurahan masih
masuk ke dalam satuan kerja perangkat daerah kecamatannya. Sehingga
kelurahan belum dapat mengelola keuangannya secara mandiri. Pengelompok
urusan wajib dan urusan pilihan dapat diuraikan dalam tabel berikut :
Tabel 8.3. .........
- 203 -
No.
3 Pekerjaan umum
4 Perumahan
5 Penataan ruang
6 Perencanaan
Pembangunan
7 Perhubungan
8 Lingkungan hidup
9 Pertanahan
10 Kependudukan dan
catatan sipil
11 Pemberdayaan
perempuan dan
perlindungan anak
12 Keluarga berencana dan
keluarga sejahtera
13 Sosial
14 Pemberdayaan
masyarakat dan desa
15 Ketenagakerjaan
16 Koperasi dan usaha
kecil menengah
17 Penanaman modal
18 Kebudayaan
19 Kepemudaan dan
olahraga
- 204 -
No.
21 Otonomi daerah,
pemerintahan umum,
aministrasi keuangan
daerah, perangkat
daerah, kepegawaian
dan persandian
22 Ketahanan Pangan
23 Statistik
24 Kearsipan
25 Komunikasi dan
Informatika
26 Perpustakaan
B
Urusan Pilihan
1 Pertanian
2 Kehutanan
3 Pariwisata
4 Kelautan dan Perikanan
5 Perdagangan
6 Industri
7 Transmigrasi
BAB IX
- 205 -
BAB IX
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
indikator
kinerja
yang
telah
ditetapkan
merupakan
Skenario
- 206 -
Aspek Kinerja
Aspek
Kesejahteraan
Masyarakat
Penjelasan Aspek
Kinerja
Kegiatan pembangunan
sosial ekonomi
masyarakat
Indikator Kinerja
1) Laju pertumbuhan
penduduk
2) Laju pertumbuhan
ekonomi
3) Inflasi
4) Tingkat pengangguran
terbuka
5) Angka partisipasi
angkatan kerja
6) Indek gini
7) Nilai tukar petani
8) Persentase penduduk
miskin
9) Indek Pembangunan
Manusia.
10) Persentase
- 207 -
No
2.
Aspek Kinerja
Penjelasan Aspek
Kinerja
Indikator Kinerja
10) Angka kematian bayi
11) Jumlah grup kesenian
12) Jumlah gedung kesenian
13) Jumlah gedung olahraga
1) Angka Partisipasi PAUD
2) Jumlah Penduduk yang
berusia >15 tahun melek
huruf
3) Angka partisipasi murni
(APM) SD/MI/Paket A
4) Angka partisipasi Kasar
(APK) SD/MI/Paket A
5) Angka Putus Sekolah
(APS) SD/MI
6) Angka Melanjutkan (AM)
SD/MI ke SMP/MTs
7) Angka partisipasi murni
(APM) SMP/MTs/
Paket B
8) Angka Partisipasi Kasar
(APK) SMP/MTs/Paket B
9) Angka Putus Sekolah
(APS) SMP/MTs
10) Angka Melanjutkan (AM)
SMP/MTs ke SMA/SMK
11) Angka Lulusan (LS)
SMP/MTs
12) Angka partisipasi murni
(APM) SMA/SMK/
Paket C
13) Angka Partisipasi Kasar
(APK)
SMA/SMK/MA/Paket C
14) Angka Putus Sekolah
(APS) SMA/SMK
15) Angka Melanjutkan (AM)
SMA/SMK ke Perguruan
Tinggi
16) Angka Lulusan (LS)
SMA/SMK
17) Cakupan desa/ kelurahan
Universal Child
Immunization
18) Rasio puskemas
persatuan penduduk
19) Rasio
- 208 -
No
Aspek Kinerja
Penjelasan Aspek
Kinerja
Indikator Kinerja
19) Rasio Rumah Sakit
persatuan penduduk
20) Cakupan Balita Gizi
Buruk Mendapat
Perawatan
21) Cakupan masyarakat
miskin yang difasilitasi
oleh kartu jaminan
kesehatan
22) Cakupan masyarakat
miskin yang difasilitasi
oleh kartu jaminan
kesehatan
23) Aksesibilitas Penduduk
Kota
24) Aksesibilitas Jalan
Lingkungan
25) Luas Ruang Terbuka
Hijau: Lahan Pemakaman
26) Luas Ruang Terbuka
Hijau: Taman Kota dan
Jalur Hijau
27) Luas Ruang Terbuka
Hijau: Hutan Kota
28) Persentase Jumlah Rumah
Layak Huni
29) Persentase fasilitas
perlengkapan jalan
a) Rambu
b) Marka
c) APILL siap ATCS
d) Cermin Tikungan
e) Pagar Pengaman
f) PJU
30) Jumlah Terminal Tipe A
31) Persentase ketercapaian
indikator sasaran
pembangunan yang
tercantum dalam RPJMD
32) Persentase Penanganan
Sampah
33) Cakupan penerbitan
Kartu Tanda Penduduk
(KTP)
34) Cakupan Peserta KB Aktif
35) Persentase Posyandu
Aktif
36) Persentase
- 209 -
No
Aspek Kinerja
Penjelasan Aspek
Kinerja
Indikator Kinerja
36) Persentase Penyandang
Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS) yang
ditangani
37) Besaran tenaga kerja yang
mendapatkan pelatihan
berbasis kompetensi
38) Besaran pekerja/buruh
yang menjadi peserta
program Jamsostek
39) Jumlah UMKM yang
memperoleh penguatan
modal
40) Jumlah penyerapan
tenaga kerja (orang)
41) Benda Situs dan Kawasan
Cagar Budaya yang
dilestarikan
42) Persentase nomor cabang
olahraga yang meraih
medali dalam kompetisi
tingkat regional/nasional
43) Persentase penurunan
tingkat tawuran pelajar
44) Persentase unjukrasa
yang disebabkan konflik
inter dan antar umat
beragama
45) Rasio belanja tidak
langsung pegawai
terhadap belanja APBD
46) Persentase sumber daya
aparatur yang memiliki
kompetensi dalam
menduduki jabatan
47) Peningkatan pendapatan
daerah
48) Luas lahan ruang
aktivitas perekonomian
dan pemerintahan baru
49) Opini BPK
50) Jumlah Kelurahan yang
berketegori:
a) Swasembada
b) Swakarya
c) Swadaya
51) Penanganan
- 210 -
No
Aspek Kinerja
Penjelasan Aspek
Kinerja
Indikator Kinerja
51) Penanganan
52)
53)
54)
55)
56)
57)
58)
3.
Aspek Daya
Saing Daerah
Kemampuan
perekonomian daerah
dalam mencapai
pertumbuhan tingkat
kesejahteraan yang
tinggi dan berkelanjutan.
daerah rawan
pangan
Cakupan Sosialisasi
Program One Day No
Rice kepada
Masyarakat
Jumlah kunjungan
masyarakat ke
perpustakaan
Persentase OPD yang
mengisi data dan
informasi di website
resmi
Tingkat konsumsi
ikan
Jumlah Pengembangan
Pasar Tradisional dan
pembangunan Pasar
Induk
Jumlah kawasan
Penataan PKL dan
Pemberdayaan
Pedagang
Pertumbuhan Industri
Kecil dan Menengah
(IKM)
1)
2)
3)
4)
- 211 -
BAB X
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
A. PEDOMAN TRANSISI
Masa jabatan Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi periode 2013-2018
dimulai tanggal 13 Mei 2013 sejak terhitung pelantikan. Sehingga ada rentang
waktu sampai dengan akhir tahun 2013 untuk tetap menjalankan dokumen
RPJMD periode 2008-2013. Untuk akhir masa jabatan Walikota dan Wakil
Walikota periode 2013-2018 akan jatuh pada tanggal 13 Mei 2018, di sisi lain
pemerintah Kota Sukabumi harus menyusun RKPD tahun 2019, KUA dan PPA
tahun 2019 serta RAPBD tahun 2019. Oleh karena itu perlu ditetapkan pedoman
selama masa transisi sebagai berikut :
1. Walikota dan Wakil Walikota periode 2013-2018 tetap mempedomani RPJMD
Kota Sukabumi Tahun 2008-2013 sampai dengan berakhirnya tahun 2013.
2. Walikota dan Wakil Walikota terpilih hasil pemilihan tahun 2018 tetap
mempedomani RPJMD Kota Sukabumi Tahun 2013-2018 sampai dengan
berakhirnya tahun anggaran 2018.
3. Untuk mengantisipasi kekosongan dokumen perencanaan jangka menengah
pada akhir jabatan Walikota Sukabumi, maka RPJMD Kota Sukabumi Tahun
2013-2018 akan menjadi pedoman penyusunan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(RAPBD) Kota Sukabumi sampai dengan tahun 2019, yang merupakan tahun
pertama dari masa bakti Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi periode
berikutnya, dengan mengacu kepada tahapan dan skala prioritas sebagaimana
yang telah ditetapkan di dalam RPJPD Kota Sukabumi Tahun 2005-2025 pada
fase ke-4 RPJMD Tahun 2018-2023, yaitu berlandaskan pada pelaksanaan,
pencapaian dan sebagai keberlanjutan RPJMD fase ke-3, ditandai dengan daya
saing perekonomian yang kompetitif serta terpadunya antara sektor jasa dan
pertanian. Lembaga dan pranata telah tersusun dan tertata serta berfungsi
dengan baik. Kondisi ini didukung dengan kemampuan iptek yang makin
maju sehingga mendorong perekonomian lebih efisien dan produktivitas
tinggi.
4. RPJMD .........
- 212 -
masyarakat,
mantapnya
sumber
daya
manusia
yang
Pelayanan
Pendidikan
yang
Berkualitas.
Perwujudan
kesetaraan
gender,
dan
terkendalinya
pertumbuhan
penduduk alami.
d. Mewujudkan Pengembangan Perdagangan dan Sektor Lapangan Usaha
Lainnya yang Berdaya Saing Tinggi. Dalam tahap ini upaya untuk
mewujudkan kegiatan usaha yang berdaya saing antara lain ditandai oleh
struktur .........
- 213 -
struktur perekonomian yang semakin maju dan kokoh. Pada tahap ini
diharapkan UMKM sudah dapat menguasai jaringan bisnis yang luas, hal
ini ditunjukkan dengan adanya integrasi vertikal dan integrasi horizontal
dalam sistem agribisnis. Untuk itu diperlukan : 1) Holding Company dan
integrasi vertikal tingkat lokal dan regional; Kolaborasi bisnis di tingkat
Kota Sukabumi dan Jawa Barat; 3) Relasi bisnis di pasar regional, nasional
dan
internasional;
4)
Pemantapan
perdagangan
diarahkan
kepada
kesempatan
kerja
dalam
jumlah
yang
besar
dan
diharapkan
semakin
signifikan
dalam
berkontribusi
- 214 -
5. RKPD tahun 2019 merupakan RKPD masa transisi dan bagian yang tidak
terpisahkan dari RPJMD Walikota dan Wakil Walikota terpilih hasil pemilihan
kepala daerah pada periode berikutnya. Sehingga RKPD 2019 di masa transisi
tersebut juga memuat visi, misi dan program prioritas Walikota dan Wakil
Walikota terpilih berdasarkan hasil pemilihan tahun 2018. RKPD tersebut akan
dijadikan dasar dalam penyusunan RAPBD Kota Sukabumi Tahun 2019,
dengan agenda penyelesaian masalah pembangunan yang belum seluruhnya
tertangani dan terselesaikan sampai dengan tahun 2018, masalah-masalah
pembangunan yang akan dihadapi dalam tahun 2019, dan program prioritas
tahun 2019 Walikota dan Wakil Walikota terpilih.
6. RPJMD Kota Sukabumi Tahun 2013-2018 menjadi pedoman penetapan
pencapaian besaran nilai indikator kinerja daerah dalam penyusunan RKPD
tahun 2019, KUA dan PPA tahun 2019 serta RAPBD tahun 2019, dengan
memperhatikan capaian standar pelayanan minimal dan peraturan perundangundangan atas target kinerja pembangunan lainnya. Besaran nilai indikator
kinerja daerah tersebut ditetapkan melalui Keputusan Walikota terpilih
berdasarkan hasil pemilihan tahun 2018. Setelah diterbitkannya RPJMD Kota
Sukabumi Tahun 2018-2023, maka penetapan nilai indikator kinerja daerah
mengacu kepada dokumen RPJMD yang baru.
B. KAIDAH PELAKSANAAN
RPJMD sebagai penjabaran dari visi, misi, dan program kepala daerah
merupakan pedoman bagi setiap kepala SKPD menyusun Rencana Strategis
(Renstra)
SKPD,
pedoman
untuk
menyusun
RKPD
dan
perencanaan
- 215 -
2. Walikota
dan
Wakil
Walikota
Sukabumi
dalam
menjalankan
tugas
Daerah
Kota
Sukabumi
berkewajiban
mengkoordinasikan
- 216 -
BAB XI .........
- 217 -
BAB XI
PENUTUP
Ditetapkan di Sukabumi
Pada tanggal
WALIKOTA SUKABUMI
MOHAMAD MURAZ
Diundangkan di Sukabumi
Pada Tanggal
SEKRETARIS DAERAH KOTA SUKABUMI
M. N. HANAFIE ZAIN