Abstrak
Kesehatan merupakan factor terpenting dalam kehidupan seseorang. Jika kesehatan telah terganggu (sakit) maka
aktivitas seseorang akan terganggu. Dewasa ini, banyak penyakit yang memiliki jumlah penderita yang banyak
dan bahkan sebagai mesin pembunuh yang jitu.Salah satunya adalah lupus.Lupus adalah penyakit autoimun
yang melibatkan berbagai organ dengan manifestasi klinis bervariasi. Lupus adalah penyakit yang tidak bias
disembuhkan, tetapi bila dideteksi secara dini dan segera diterapi maka dapa tmemperbesar survival rate
penderita. Allah SWT menganjurkan kepada seluruh umat manusia hendaklah senantiasa bersabar dan banyak
mengingat Allah SWT, karena sesungguhnya cobaan yang diberikan itu merupakan perwuju dan kasih sayang
Allah SWT kepadaumatNya. Firman Allah Surat Al-Anbiya/ 21:83 artinya: Dan (ingatlahkisah) Ayub, ketika ia
menyeru Tuhannya: " (YaTuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang
Maha Penyayang di antara semua penyayang." (QS.Al-Anbiya/ 21:83). Dari sepotong ayat diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa kita sebagai umat manusia wajib bersyukur, sabar dan tabah terhadap segala cobaan penyakit
yang diberi Allah, dan hendaknya kita selain usaha untuk periksa menyembuhkan penyakit, kita juga wajib
selalu mengingat asma Allah SWT. Karena segala penyembuhan penyakit dating dari Allah SWT. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk merancang dan membuat system pakar yang mampu mendiagnosa secara manifestasi
klinis serta memberikan solusi untuk penyakit lupus.Sistem pakar ini berbasis web menggunakan pemrograman
PHP dan MySQL sebagai basis data. Dengan Metode inferensi yang digunakan adalah forward chaining, yaitu
proses inferensi yang memulai pencarian dari premis atau data masukan berupa gejala menuju pada konklusi
yaitu kesimpulan prosentase jenis lupus serta solusi mengenai materi berdasarkan usia penderita, dimana
prosentase didapatkan dari perhitungan menggunakan rumus probabilitas klasik dimana peluang P(A) dengan A
adalah gejala lupus, N adalah total banyaknya gejala lupus, sertan A merupakan banyaknya hasil mendapatkan A
sehingga di dapatkan prosenta setiap jenis untuk lupus discoid adalah 27,59 %, lupus sistemik adalah 51,72 %
sedangkan lupus pengaruh obat adalah 20,69 % serta solusi dan terapi berdasarkan usia pasien. Hasil pengujian
berdasarkan kuisioner menunjukan bahwa, aplikasi ini membantu pengguna dalam mendapatkani nformasi,
melakukan proses diagnose secara manifestasi klinis serta pemilihan terapi dan materi yang sesuai. Hal ini
diperoleh dari sepuluh orang responden yang berasal dari berbagailatar belakang pendidikan dan profesi.
Kata kunci :Sistempakar, lupus, forward chaining, probabilitasklasik
4-1
Pendahuluan
Jika kita mengamati kehidupan sehari-hari
di masyarakat, rupanya bukan hanya faktor
pendidikan, ekonomi, dan budaya saja yang
menjadi masalah besar bagi masyarakat saat ini.
Ternyata faktor sosial yang menyangkut taraf
kesejahteraan dan kesehatan masyarakat merupakan
masalah yang jauh lebih penting untuk diperhatikan
sebab kesejahteraan hidup sangat berdampak pada
tingkat kesehatan dari masyarakat itu sendiri.
Dengan kata lain, bagi mereka yang hidup dengan
taraf kesejahteraan baik, pola hidup serta kesehatan
mereka cenderung lebih terjaga, sedangkan bagi
mereka yang hidup dengan taraf kesejahteraan
kurang, mereka biasanya kurang peduli atau bahkan
tidak menjaga pola hidup dan kesehatan mereka.
Mereka sering meremehkan penyakit yang
dideritanya, yang cukup aman diatasi sendiri tanpa
harus periksa ke dokter. Padahal gejala-gejala
tersebut apabila tidak dideteksi secara dini
kemungkinan dapat terserang penyakit yang lebih
serius, salah satunya peyakit imunologi.
Penyakit imunologi terjadi karena adanya
kompleks antigen-antibodi dalam tubuh. Penyakit
imunologi terjadi akibat sistim antibodi terlalu
sensitif
atau
kompleks
antigen-antibodi
menghancurkan sistim antibodi sendiri sehingga
kekebalan tubuh berkurang (Media Aesculapius,
2001: 568). Dengan adanya obat bebas dan obat
bebas terbatas yang beredar di masyarakat luas,
maka biasanya masyarakat cenderung untuk
mengobati gejala penyakit alergi yang dianggap
ringan. Padahal, penyakit alergi seperti lupus adalah
penyakit yang tidak bisa disembuhkan tetapi bila
dideteksi secara dini dan dengan terapi maka dapat
memperbesar survival rate penderita
Penyakit Imunologi
Penyakit-penyakit
autoimun
adalah
kondisi-kondisi dimana ada suatu kelainan dari
sistim imun yang dikarakteristikan oleh produksi
yang abnormal dari antibodi-antibodi (autoantibodies) yang diarahkan terhadap jaringanjaringan tubuh. Penyakit-penyakit autoimun secara
khas mencirikan peradangan dari beragam jaringanjaringan
tubuh.
seperti
systemic
lupus
erythematosus, Sjogren`s syndrome, rheumatoid
arthritis, polymyositis, scleroderma, Hashimoto`s
thyroiditis, juvenile diabetes mellitus, Addison
disease,
vitiligo,
pernicious
anemia,
glomerulonephritis, dan pulmonary fibrosis,
infeksi-infeksi
kronis
dan
kanker
(Hariadi&Hoediyanto, 2007: 431).
Lupus
Lupus berasal dari bahasa latin yang
berarti serigala,ini disebabkan karena pada
penderita lupus yang disebut juga odapus terdapat
ruam merah dipipinya yang disebut butterfly rash,
lupus juga sering disebut dengan systemic lupus
erithematosus (SLE).
Lupus merupakan penyakit autoimun
kronik yang dapat mengenai kulit,susunan
saraf,sendi,ginjal,paru dan bagian tubuh yang
lainnya. Pada penyakit lupus ini imun yang
seharusnya menjaga tubuh dari serangan virus atau
bakteri, malah sebaliknya jaringan tubuh yang sehat
malah diserang oleh imunnya sendiri. Sampai
sekarang penyebab terjadinya serangan lupus belum
diketahui tetapi ada beberapa faktor yang
mempengaruhi
yaitu
genetenetik
(keturunan),lingkungan ,
(obatobatan,racun,makan,dan
sinar
matahari)
(Hariadi&Hoediyanto, 2007: 431).
Lupus tidak menular ,karena lupus bukan
penyakit
menular.Bagaimana
gejala
lupus?
Biasanya gejala yang umum dirasakan oleh odapus
merasa lelah atau badannya lemah,demam,bercak
pada kulit dan nyeri pada otot dan persendian,
kadangkala gejala ini dapat diartikan dengan
penyakit flu atau demam berdarah.
Lupus bukan penyakit turunan tapi ada
beberapa faktor kalau orang tua memegang peranan
penting terjadinya pemicu lupus itu aktif pada
tubuh odapus,tapi seberapa besar pengaruh antara
satu dengan yang lainnya berbeda-beda pada
sebagaian orang rentan terjangkit lupus. Lupus
bukan penyakit turunan tapi ada beberapa faktor
kalau orang tua memegang peranan penting
terjadinya pemicu lupus itu aktif pada tubuh odapus
(Hariadi&Hoediyanto, 2007: 431) ,tapi seberapa
besar pengaruh antara satu dengan yang lainnya
berbeda-beda pada sebagian orang rentan terjangkit
lupus. Pada saat ini belum ditemukan cara
penyembuhan lupus secara tuntas. Dengan hidup
4-3
Lupus Diskoid
Lupus Obat
Arthritis
(Sakit/nyeri/bengkak
pada
persendian selama lebih dari 3 bulan)
Jari tangan/jari kaki tampak pucat/tidak
nyaman pada saat dingin
Sariawan > 2 minggu atau lebih
(sampaimulut taraf parah)
Anemia (Kurang darah)
Butterfly rash (Adanya ruam kemerahan
berbentuk kupu-kupu bersayap meliputi
kedua pipi)
Pleuritis / pericarditis (Nyeri di dada saat
menarik nafas yang panjang selama
beberapa hari)
Merasa sangat lemah dan cepat lelah
meskipun telah cukup istirahat
Photosensitivity
(Kulit
menjadi
hipersensitif terhadap sinar matahari)
4-4
6. Infeksi
7. Stress
Positif lupus, empat kriteria Gejala
penyakit ini dibedakan atas gejala umum dan gejala
pada organ tertentu (Media Aesculapius,
2001).Gejala umum yang sering ditemukan di
antaranya, penderita sering merasa lemah,
kelelahan berlebihan, demam, dan pegal-pegal.
Gejala ini muncul ketika lupus sedang aktif dan
menghilang ketika tidak aktif.
FaktorRisiko
Orang-orang yang mempunyaikeluarga
yang
pernahterkenapenyakit
Lupus
inidicurigaiberkecenderunganuntukterkenapenyakiti
ni, lebihkurang 5-12% lebihbesardibanding orang
normal.
1.
2.
3.
4.
5.
Menghindari stress
Menjaga agar tidak langsung terkena sinar
matahari
3.
4.
odapus dapat memeriksakaan diri pada dokterdokter pemerhati penyakit ini, dokter spesialis
penyakit
dalam
konsultasi
hematologi,
rheumatology, ginjal, hipertensi, alergi imunologi,
jika lupus dapat tertanggulangi, berobat dengan
teratur, minum obat teratur yang di berikan oleh
dokter (yang biasanya diminum seumur hidup),
odapus akan dapat hidup layaknya orang normal.
Analisis Basis Pengetahuan (Knowledge Based)
1. Blok Diagram Area Permasalahan
Pembuatan blok diagram dimaksudkan untuk
membatasi lingkup permasalahan yang dibahas
dengan mengetahui posisi pokok bahasan pada
domain yang lebih luas. Pada blok diagram ini,
dapat dilihat bahwa penyakit lupus yang dijadikan
sebagai area permasalahan.
4-5
Dependency Diagram
gejala
menunjukan
kondisi
yang
mempengaruhi rule set 1 dari kondisi tersebut
menghasilkan kesimpulan awal berupa prosentase
jenis penyakit lupus. Selanjutnya yang berasal dari
rule set 1, ditambah input user yang pertama yang
mempengaruhi rule set 2. Sehingga dalam rule set
2, terdapat basis pengetahuan berupa aturan yang
telah diklasifikasikan berdasarkan usia, prosentase
Jenis
lupus.
Kemudian
menghasilkan
penatalaksanaan umum dan medikamentosa.
n( A)
n
(1)
4-6
Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan yang telah
dibahas dan diselesaikan melalui laporan ini,
maka terdapat beberapa kesimpulan:
1.
c. Lupus Obat
Ada 6 kemungkinan gejala yang tampak,
angka yang muncul adalah 1 sampai dengan 6.
Berdasarkan
probabilitas
klasik,
maka
diasumsuikan bahwa ada 6 kemungkinan hasil
kejadian dengan nilai probabilitas yang sama untuk
tiap jenis lupus pengaruh obat-obatan
2.
3.
4.
5.
Saran
Setelah mengembangkan sistem pakar
ini, ada beberapa saran yang harus diterapkan
guna pengembangan sisten pakar lebih lanjut:
1.
4-7
melakukan
identifikasi
penyakit
imunologi (lupus) secara dini dapat
dijadikan media yang tepat bagi
penggunanya,
dalam
menerima
informasi yang akurat, terpercaya, dan
memiliki nilai yang efektif serta efisien
bagi pengguna.
2.
3.
4.
5.
Jayan.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Jauziyyah. 2008. Ath-Thibbun Nabawy,
Pengobatan Cara Nabi Muhammad SAW.
Surabaya : Arkola.
Arhami, M. 2005. Konsep Dasar Sistem Pakar.
Yogyakata: ANDI.
An-Najar Zaghlul. 2006. Pembuktian Sains Dalam
Sunnah. Jakarta: Amza
DEPKES RI. 2001. Pedoman Pengobatan Dasar
Di Puskesmas Berdasarkan Gejala.
Jakarta : DEPKES.
Fakultas Kedokteran UI. 2001. Kapita Selekta
Kedokteran Edisi Ketiga. Jakarta : Media
Aesculapius.
Hariadi
4-8