Anda di halaman 1dari 15

GAMBARAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PEMANFAATAN

POSBINDU LANSIA DI KELURAHAN KARASAK KOTA BANDUNG


Alnidi Safarach Bratanegara1Mamat Lukman1Nur Oktavia Hidayati1
1

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat

ABSTRAK
Dukungan keluarga merupakan suatu proses yang terjadi sepanjang hidup
dimana didalamnya terdapat sebuah informasi, saran, bantuan nyata dan sikap
yang diberikan oleh keluarga dan orang terdekat. Penelitian ini bertujuan untuk
menggambarkan bagaimana dukungan keluarga yang diberikan kepada lansia di
Kelurahan Karasak Kota Bandung. Desain dari penelitian ini adalah deskriptif
kuantitaif dengan metode purposive sampling, jumlah sampel sebanyak 77 orang.
Pengumpulan data dilakukan menggunakan instrumen berupa kuesioner. Analisa
data menggunakan persentase. Dari pengumpulan data tersebut didapatkan hasil
bahwa lebih dari setengah responden (53,2%) memiliki dukungan keluarga yang
tidak mendukung, lebih dari setengah responden (58,4%) memiliki dukungan
emosional yang tidak mendukung, lebih dari setengah responden (59,7%)
memiliki dukungan penghargaan yang mendukung, lebih dari setengah responden
(81,8%) memiliki dukungan informasi yang tidak mendukung, lebih dari setengah
responden (53,2%) memiliki dukungan instrumental yang mendukung, lebih dari
setengah responden (66,2%) memiliki dukungan jaringan yang tidak mendukung.
Penelitian ini diharapkan dapat memberi data aktual kepada petugas posbindu
untuk memperbaiki dukungan keluarga dalam kegunaannya.
Keywords: dukungan keluarga, lansia, posbindu
ABSTRACT
Family support is a process that occurs throughout life in which there are
an information, advice, real help and attitude provided by the family and the
people nearby. This study aimed to describe how the support provided to elderly
families in the Karasak village, Bandung. The design of this research is
descriptive quantitative method using purposive sampling, technique sample
number as many as 77 people. The data was collected using a questionnaire
instrument. Data were analized using presentage. Of the data collection showed
that almost more then half of the respondents (55.84%) had family support that do
not support, almost more then half of the respondents (58.44%) have the
emotional support that supports, almost more then half of the respondents
(69.94%) have the esteem support that support, almost more then half of the
respondents (57.14%) had the informational support that supports, almost more
then half of the respondents (53.25%) had instrumental support that does not
support, almost more then half of the respondents (55.84%) have a network
support that does not support.The study is expected to provide actual data to the
officer elderly health care to improve the usefulness of family support.
Keywords: family support, elderly, elderly health care

Alnidi Safarach Bratamegara, S.Kep


Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran ( Jl.Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang)
Email: abratanegara@yahoo.com

penduduk,

PENDAHULUAN
Lanjut usia (lansia) adalah

menyebabkan

jumlah

lansia terus meningkat dari tahun ke

orang yang telah mencapai usia 60

tahun.

tahun ke atas yang mempunyai hak

lansia di seluruh Indonesia juga

yang

mengalami peningkatan tiap dekade

sama

bermasyarakat,

dalam

kehidupan
dan

dan diperkirakan pada tahun 2020,

bernegara (UU RI No 13 tahun

akan mencapai 28,28 juta jiwa atau

1998). Salah satu hasil pembangunan

11,34 persen dari total penduduk

kesehatan

adalah

Indonesia (Menkokesra, 2011). Hal

meningkatnya Usia Harapan Hidup

ini terbukti berdasarkan data Biro

(UHH). Keberhasilan Pembangunan

Pusat

Nasional

menunjukkan

di

berbangsa,

Begitu juga dengan jumlah

Indonesia

memberikan

dampak

Statistik

Jawa

jumlah

Barat
penduduk

meningkatnya UHH yaitu dari 68,6

lansia di atas 60 tahun terjadi

tahun 2004 menjadi 70,6 pada tahun

peningkatan dari tahun ke tahun,

2009 dan diperkirakan pada tahun

pada tahun 2009 sebesar 3.331.241

2014 UHH sudah mencapai 72 tahun.

jiwa (7,9%), pada tahun 2010 sebesar

Meningkatnya UHH menyebabkan

3.441.746 jiwa (8,01%) (BPS Jabar,

peningkatan jumlah lansia, dimana

2010).

pada tahun 2020 diperkirakan akan

Peningkatan

usia

harapan

mencapai 28,8 juta jiwa (Kemenkes,

hidup tersebut belum disertai dengan

2008).

peningkatan kualitas hidup yang baik


Dengan

semakin

meningkatnya usia harapan hidup

karena

bersamaan

bertambahnya

usia,

dengan
terjadi

pula

Alnidi Safarach Bratamegara, S.Kep


Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran ( Jl.Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang)
Email: abratanegara@yahoo.com

penurunan fungsi organ tubuh dan

lingkungan

berbagai perubahan fisik yang terjadi

potensi yang ada pada masyarakat

pada semua tingkat seluler, organ,

dalam

dan sistem. Hal ini mengakibatkan

(Suwandono dkk, 2000).

terjadinya

peningkatan

kejadian

sosial

budaya

Primary

Health

serta

Care

Undang Undang Kesehatan

penyakit pada lansia (Nurchasanah,

No.36 tahun 2009

2003).

bahwa upaya untuk meningkatkan


Mengingat kondisi tersebut,

dan

menyebutkan

memelihara

kesehatan

lansia merupakan suatu kelompok

masyarakat termasuk

penduduk

yang

cukup

dilaksanakan berdasarkan

terhadap

masalah

baik

rentan

lanjut usia
prinsip

masalah

non diskriminatif, partisipatif dan

ekonomi, sosial, budaya, kesehatan

berkelanjutan. Pelayanan kesehatan

maupun

lansia

psikologis

yang

dimulai

dari

tingkat

menyebabkan lansia menjadi kurang

masyarakat di kelompok-kelompok

mandiri dan tidak sedikit lansia yang

lansia, dan pelayanan di sarana

membutuhkan bantuan orang lain

pelayanan kesehatan dasar dengan

untuk melakukan aktivitas

mengembangkan

Posbindu

hari (Suardiman, 2004). Pembinaan

binaan

sebagai

kesehatan lansia yang terpadu dan

perawatan bagi lansia yang berada

berkesinambungan diperlukan bagi

dibawah

lansia baik berupa upaya promotif,

setempat. Pelayanan di puskesmas

preventif, kuratif dan rehabilitatif

lebih mengutamakan upaya promotif

dengan

memperhatikan

sehari-

terpadu)

pengawasan

(pos
wadah

Puskesmas

faktor

Alnidi Safarach Bratamegara, S.Kep


Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran ( Jl.Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang)
Email: abratanegara@yahoo.com

dan preventif

tanpa

mengabaikan

upaya kuratif dan rehabilitatif.


Pemanfaatan

yang terdaftar di kedua posbindu


tersebut yang berjumlah 144 orang,

pelayanan

dengan target pemanfaatan posbindu

kesehatan dipengaruhi oleh banyak

sebanyak 50% yaitu 36 prang setiap

faktor, menurut Denver (1984) dalam

bulannya.

Juanitas (1998) salah satu faktor

Ketidakhadiran

lansia

yang

mempengaruhi

seseorang

menurut para kader, salah satunya

dalam

memanfaatkan

pelayanan

adalah tidak adanya anggota keluarga

kesehatan

adalah

faktor

sosial

budaya.
Sampai saat ini di Kota

yang mengantar ke posbindu yang


mengakibatkan rata-rata kunjungan
lansia yang datang ke posbindu

Bandung, khususnya di Kelurahan

setiap

Karasak yang terdiri dari enam RW

sedikit.

bulannya dapat

dikatakan

telah memiliki dua posbindu, yaitu di

Seperti yang dikemukakan

wilayah RW 01 dan RW 06 yang

oleh pendapat Narwoko dan Suyanto

secara rutin mengadakan kegiatan

(2004), keluarga adalah lembaga

posbindu setiap satu bulan sekali.

sosial

Berdasarkan hasil studi pendahuluan

lembaga atau pranata sosial lainnya

yang dilakukan, ternyata jumlah

berkembang. Di masyarakat mana

kunjungan lansia yang datang secara

pun di dunia, keluarga merupakan

rutin di wilayah kerja posbindu RW

kebutuhan manusia yang universal

06 dan RW 01 tidak lebih dari

dan

dasar

menjadi

dari

mana

pusat

semua

terpenting

setengah atau 50% dari total lansia

Alnidi Safarach Bratamegara, S.Kep


Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran ( Jl.Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang)
Email: abratanegara@yahoo.com

dari kegiatan

dalam

kehidupan

individu.

cinta kasih, serta saling menerima


dan saling mendukung. Sehingga

Pendapat

diatas

diperkuat

dukungan

keluarga

merupakan

oleh pernyataan dari Commission on

bagian integral dari dukungan sosial.

the Family (1998) dalam Dolan dkk

Dampak

(2006) bahwa dukungan keluarga

keluarga

dapat memperkuat setiap individu,

penyusuaian diri seseorang terhadap

menciptakan

kejadian-kejadian dalam kehidupan.

kekuatan

keluarga,

memperbesar penghargaan terhadap


diri

sendiri,

mempunyai

potensi

positif

dari

adalah

Maka
disimpulkan

dukungan

meningkatkan

dari

itu

bahwa

dapat

salah

satu

sebagai strategi pencegahan yang

permasalahan yang dihadapi oleh

utama bagi seluruh keluarga dalam

lansia antara lain adalah kurangnya

menghadapi

dukungan

sehari-hari

tantangan
serta

kehidupan
mempunyai

anggota

dan

kepedulian

keluarga

kepada

dari
lansia,

relevansi dalam masyarakat yang

sehingga disinyalir berdampak pada

berada dalam lingkungan yang penuh

tingkat

dengan tekanan.

posbindu.

kunjungan
Dari

lansia

ke

permasalahan

Friedman (1998), menyatakan

tersebut

bahwa fungsi dasar keluarga antara

meneliti

lain adalah fungsi afektif, yaitu

Dukungan

fungsi

Pemanfaatan Posbindu Lansia di

internal

keluarga

untuk

pemenuhan kebutuhan psikososial,

peneliti

tertarik

tentang
Keluarga

untuk

Gambaran
Terhadap

Kelurahan Karasak Kota Bandung.

saling mengasuh dan memberikan

Alnidi Safarach Bratamegara, S.Kep


Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran ( Jl.Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang)
Email: abratanegara@yahoo.com

kepikunan.

METODE PENELITIAN
Jenis
digunakan

penelitian
dalam

adalah
Penelitian

ini

mengetahui

sebanyak 144 orang dan dari jumlah

ini

tersebut diambil sampel sebanyak 77

kuantitatif.

orang dengan teknik pengambilan

bertujuan
gambaran

dukungan

keluarga

pemanfaatan

posbindu

populasi

yang

penelitian

deskriptif

Jumlah

untuk

sampel secara purposive sampling.

tentang
terhadap
lansia

di

Alat pengumpulan data yang


digunakan
adalah

dalam
dengan

penelitian

ini

menggunakan

Kelurahan Karasak Kota Bandung.

kuesioner. Pengumpulan data pada

Variabel dalam penelitian ini adalah

saat penelitian

dukungan

dilakukan

keluarga

dengan

dengan

menyebarkan

subvariabel dari dukungan keluarga

kuesioner kepada responden dan

menurut

menjelaskan

Sarafino

dukungan

(2004)

emosional,

adalah

petunjuk

pengisisn

dukungan

kuesioner. Kemudian kuesioner yang

penghargaan, dukungan informasi,

telah diisi dikumpulkan dan dicek

dukungan

kelengkapannya oleh peneliti untuk

instrumental

dan

dukungan jaringan.

diolah dan dianalisis.

Populasi dalam penelitian ini

Teknik analisa data yang

adalah keluarga inti yang mempunyai

digunakan

lansia dengan ketidakhadiran lansia

adalah analisa deskriptif, dengan

ke posbindu lebih dari 3 kali, lansia

menggunakan skala Likert.

dalam

penelitian

tidak memiliki cacat atau gangguan


fisik

dan

tidak

mengalami

Alnidi Safarach Bratamegara, S.Kep


Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran ( Jl.Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang)
Email: abratanegara@yahoo.com

ini

Lokasi

penelitian

di

Kelurahan Karasak Kota Bandung.

Penelitian ini dilakukan pada bulan


Mei 2012.

HASIL PENELITIAN
Tabel 1

Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan (N=77)


Pendidikan
No
f
%
1
SD
7
9,1
2

SMP

11

14,3

SMA/SMK

34

44,2

D1

3,9

D2

1,3

D3

2,6

S1

19

24,7

Jumlah

77

100,00

Tabel 2
No
1
2
3
4
5
6
7

Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan (N=77)


Pekerjaan
f
%
Guru
9
11,7
Tidak Bekerja
28
36,4
Pensiunan
6
7,8
PNS
15
19,5
Staf TU
2
2,60
Swasta
1
1,3
Wiraswasta
16
20,8
Jumlah
77 100,00

Tabel 3
Variabel

Mean dan standar deviasi dukungan keluarga (N=77)


Kemungkinan
Mean
Standar
Skor
Deviasi
Dukungan Keluarga
30 - 120
73,4
9,9

Alnidi Safarach Bratamegara, S.Kep


Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran ( Jl.Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang)
Email: abratanegara@yahoo.com

Tabel 4

Distribusi frekuensi dukungan keluarga berdasarkan subvariabel


(N=77)

Komponen
Dukungan Keluarga

Mendukung
f

Dukungan Emosional
Dukungan Penghargaan
Dukungan Informasi
Dukungan Instrumental
Dukungan Jaringan
Total Dukungan Keluarga

32
46
14
41
26
36

%
41,6
59,7
18,2
53,2
33,8
46,8

Tidak
Mendukung
f
%
45
58,4
31
40,3
63
81,8
36
46,8
51
66,2
41
53,2

Total
f
77
77
77
77
77
77

PEMBAHASAN
lansia yang terdapat pada tabel 4.3

Gambaran Dukungan Keluarga


Kehadiran

orang

lain

di

menyatakan

bahwa

dukungan

dalam kehidupan pribadi seseorang

keluarga

yang

begitu sangat diperlukan. Hal ini

lansia

terhadap

terjadi

posbindu berada pada nilai yang

karena

seseorang

tidak

diberikan

kepada

pemanfaatan

mungkin memenuhi kebutuhan fisik

tidak

maupun

psikologisnya

sendirian.

keluarga

Individu

membutuhkan

dukungan

disebabkan karena keluarga lansia

mendukung.
yang

Dukungan

rendah

sosial yang dimana salah satunya

bekerja

berasal

memperhatikan kesehatan dan segala

dari

keluarga

(Sarafino,

2004).

sehingga

tersebut

kurang

macam kebutuhan yang dibutuhkan


Hasil penelitian menunjukan

oleh lansia. Dengan keluarga lansia

bahwa hampir sebagian besar dari

yang bekerja maka keluarga lansia

setengah responden (53,2%) keluarga

memiliki pendapatan yang cukup,


dengan

pendapatan

yang

cukup

Alnidi Safarach Bratamegara, S.Kep


Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran ( Jl.Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang)
Email: abratanegara@yahoo.com

%
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0

tersebut keluarga lansia tersebut akan

Hampir

mudah

untuk

responden

(58,44%)

memberikan

pelayanan

kesehatan

dukungan

emosional

yang

bebas

biaya

memanfaatkan

dan

yang

tidak

mendapatkan

sebagian

mendukung.

besar

responden

lebih baik untuk menangani dan

perhatian

yang

merawat lansia.

kesehatan

seperti

Gambaran Dukungan Emosional

jadwal

posbindu,

dukungan

pemberian
pribadi,

tidak

setiap

memberikan
baik

terhadap

mengingatkan
keluarga

(2004),

menginginkan dan mendukung lansia

emosianal

melibatkan

untuk datang ke posbindu. Ekspresi

empati,

perhatian,

simpati juga tidak diberikan keluarga

semangat,

kehangatan

kepada lansia dalam pemanfaatan

ekspresi

cinta,

Sarafino

tidak

Hampir

kualitas pelayanan kesehatan yang

Menurut

dari

atau

bantuan

posbindu

seperti

sabar

dalam

emosional. Dengan semua tingkah

menghadapi masalah yang dialami

laku

oleh

yang

mendorong

perasaan

lansia

dan

mendengarkan

nyaman dan mengarahkan individu

keluhan yang diutarakan oleh lansia.

untuk percaya bahwa ia dipuji,

Dalam

dihormati, dan dicintai, dan bahwa

keluarga juga tidak memberikan

orang

perlindungan kepada lansia dalam

lain

memberikan

bersedia
perhatian

untuk
dan

rasa

aman.

pemanfaatan

pemanfaatan

posbindu,

posbindu

seperti

mengantar lansia pergi ke posbindu


Hal ini sesuai dengan apa

yang terdapat di lokasi penelitian.

dan

memperhatikan

situasi

saat

lansia akan pergi ke posbindu saat

Alnidi Safarach Bratamegara, S.Kep


Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran ( Jl.Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang)
Email: abratanegara@yahoo.com

kondisi cuaca buruk atau jarak

mengizinkan lansia untuk datang ke

posbindu yang cukup jauh dari

posbindu.

rumah.

memperoleh banyak manfaat dengan

Gambaran

Dukungan

Penghargaan
Dukungan

penghargaan

Kebanyakan

mengunjungi

lansia

posbindu

menghadiri

pertemuan

pendukung

dimana

dan

kelompok

lansia

dapat

terjadi melalui ekspresi penghargaan

berbagi cerita juga keluh kesah

yang positif melibatkan pernyataan

dengan lansia lain dan memperoleh

setuju dan panilaian positif terhadap

dukungan yang diperlukan untuk

ide-ide, perasaan dan performa orang

melakukan perubahan gaya hidup

lain yang berbanding positif antara

baru

individu dengan orang lain (Sarafino,

dengan masalah perubahan fisik

2004).

maupun psikologis yang dialami oleh


Hampir sebagian besar dari

responden

(59,7%)

dukungan

memberikan

dialami

oleh

terkait

lansia (Azizah, 2011).


Gambaran Dukungan Informasi

yang

Dukungan informasi terjadi

mendukung. Seperti yang terdapat di

dan diberikan oleh keluarga dalam

lokasi

keluarga

bentuk nasehat, saran dan diskusi

memberikan dukungannya berupa

tentang bagaimana cara mengatasi

motivasi lansia untuk datang ke

atau memecahkan masalah yang ada

posbindu, mengingatkan lansia pada

(Sarafino, 2004).

saat

penghargaan

yang

penelitian,

jadwal

memberikan

posbindu

tiba,

Hal ini terdapat kesesuaian

kesempatan

dan

dengan apa yang ada di lokasi

Alnidi Safarach Bratamegara, S.Kep


Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran ( Jl.Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang)
Email: abratanegara@yahoo.com

penelitian. Hampir sebagian besar

harus dilakukan oleh lansia untuk

dari responden (81,8%) memberikan

menghadapi

dukungan

maupun

informasi

mendukung.

yang

Bantuan

tidak

informasi

lansia

masalah

baik

psikologis.
selama

ini

fisik

Kebanyakan
mendapatkan

berupa saran dan nasehat dapat

nasehat atau saran yang berasal dari

membantu lansia dalam memecahkan

orang

masalah

keluarga.

yang

lansia

hadapi.

terdekat

Dukungan informasi berupa saran

Gambaran

dan nasihat yang diperoleh lansia

Instrumental

dapat

menambah

keterampilan

mereka

yaitu

Dukungan

Dukungan

instrumental

interpersonal lansia, selain itu juga

merupakan dukungan yang diberikan

dapat lansia beradaptasi menghadapi

oleh keluarga secara langsung yang

stress

meliputi bantuan material seperti

atau

kecemasan

kecemasan,
yang

terkait

terutama
dengan

memberikan

tempat

tinggal,

masalah lansia tentang perubahan

memimnjamkan atau memberikan

fisik dan biologis.

uang

Hasil penelitian ini tidak


sesuai dengan hasil penelitian yang

dan

bantuan

dalam

mengerjakan tugas rumah sehari-hari


(Sarafino, 2004).

dilakukan oleh Marlina (2010) yang

Teori tersebut tidak sama

mengatakan bahwa keluarga atau

dengan kenyataan yang terdapat di

teman dapat memberikan dukungan

lokasi

informatif dengan memberikan saran

hampir

dan nasehat tentang apa saja yang

responden

penelitian.
sebagian
(53,2%)

Yang
besar

dimana
dari

memberikan

Alnidi Safarach Bratamegara, S.Kep


Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran ( Jl.Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang)
Email: abratanegara@yahoo.com

dukungan

instrumental

yang

Dukungan jaringan ini berasal dari

mendukung kepada lansia. Dalam hal

kelompok atau anggota masyarakat

ini keluarga lansi menyediakan obat-

dalam berbagi minat dan kegiatan

obatan dan keperluan lainnya yang

sosial seperti pemberian dorongan

dibutuhkan oleh lansia. Keluarga

dan semangat pada individu yang

lansia juga memberikan bantuan

membutuhkan untuk menyelesaikan

secara

permasalahan yang dihadapi.

materi

kepada

lansia.

Mengingat adanya perubahan fisik

Akan tetapi hal ini tidak

yang bersifat degenerasi pada lansia,

sesuai dengan keadaan di lokasi

keluarga

penelitian

yang

membantu lansia dalam beraktifitas

sebagian

besar

dari

responden

dan mengerjakan tugas sehari hari.

(66,2%)

memberikan

dukungan

Keluarga membantu lansia untuk

jaringan

datang

kepada lansia. Dengan kurangnya

lansia

ataupun

posbindu

yang

tersebut

juga

beraktifitas
jarak

di

tempuhnya

bentuk

yang

dimana

tidak

dukungan

hampir

mendukung

jaringan

dari

cukup jauh dari tempat tinggal lansia.

keluarga

Gambaran Dukungan Jaringan

membuat lansia merasa menjadi

Dukungan

jaringan

dan

teman

dekatnya

tidak memiliki suatu kelompok yang

merupakan suatu bentuk dukungan

memiliki

sosial

aktivitas sosial dengan kelompoknya,

yang

dukungan

bagi

dapat

memberikan

seseorang

dalam

sehingga

kesamaan

membuat

minat

lansia

dan

akan

usaha untuk mengurangi tekanan

merasa kesulitan untuk menceritakan

yang dirasakan (Sarafino, 2004).

keluh kesah dan mengutarakan isi

Alnidi Safarach Bratamegara, S.Kep


Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran ( Jl.Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang)
Email: abratanegara@yahoo.com

hatinya. Dengan menceritakan isi

4.

Hampir

sebagian

besar

dari

hatinya kepada orang lain akan

responden

membantu lansia untuk mengurangi

dukungan informasi yang tidak

stres yang dialami, karena lansia

mendukung

mendapatkan

pemanfaatan posbindu lansia.

pertolongan

untuk

memecahkan masalahnya.

5.

SIMPULAN
1.

Hampir

sebagian

responden

(53,2%)

besar

dari

memiliki

2.

terhadap

terhadap

sebagian

besar

responden

(53,2%)

dukungan

instrumental

dari

memiliki
yang

terhadap

pemanfaatan posbindu lansia.


6.

Hampir

sebagian

besar

dari

pemanfaatan posbindu lansia.

responden

Hampir

dukungan jaringan yang tidak

sebagian

responden

(58,4%)

besar

dari

memiliki

dukungan emosional yang tidak


mendukung

terhadap

pemanfaatan posbindu lansia.


3.

memiliki

mendukung

dukungan keluarga yang tidak


mendukung

Hampir

(81,8%)

Hampir

sebagian

besar

responden

(59,7%)

dukungan

penghargaan

mendukung

dari

memiliki
yang

terhadap

pemanfaatan posbindu lansia.

(66,2%)

memiliki

mendukung

terhadap

pemanfaatan posbindu lansia.


SARAN
1. Disarankan

bagi

Puskesmas

untuk lebih meningkatkan dalam


memberikan
pelayanan
optimal

informasi
kesehatan

tentang

dan
dengan

penyuluhan

penyakit degeneratif.

Alnidi Safarach Bratamegara, S.Kep


Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran ( Jl.Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang)
Email: abratanegara@yahoo.com

2. Bagi keluarga yang memiliki


lansia disarankan untuk dapat
memberikan dukungan keluarga
semaksimal mungkin.
3. Bagi

Fakultas

Keperawatan

meningkatkan

pembelajaran

pada

peserta

didiknya

tentang

penatalaksanaan

keperawatan

komunitas

terutama

berhubungan dengan lansia


4. Bagi profesi perawat disarankan
untuk lebih menguasai tugas dan
fungsi sebagai perawat.
5. Bagi peneliti selanjutnya dapat
melakukan
dalam

dan

Bismillahirrohmannirrohim
Alhamdullillahhirobbilalami
n, saya bersyukur kepada Allah SWT

Universitas Padjadjaran untuk


lebih

UCAPAN TERIMAKASIH

penelitian

lebih

mengembangkan

penelitian mengenai Hubungan


Dukungan Keluarga Terhadap
Pemanfaatan Posbindu Lansia.

karena atas berkat dan rahmat-Nya


saya dapat menyelesaikan artikel ini.
Dengan segala kerendahan
hati, ucapan terima kasih kepada
seluruh pihak yang telah membantu
proses penulis artikel ini.
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, L.M. (2011). Keperawatan
Lanjut Usia. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Azwar, S. 2011. Sikap Manusia
Teori dan Pengukurannya:
Edisi Ke-2. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.
Bagong, S.J. Dwi Narwoko. 2004.
Sosiologi Teks Pengantar dan
Terapan. Jakarta: Kencana
Media Group.
Bappenas BPS. 2010. Proyeksi
Penduduk Indonesia 20002025. Jakarta.
Dolan, P., Canavan, J., Pinkerton, J.
2006. Family Support as
Reflective Practice. London :
Jessica Kingsley Publishers.

Alnidi Safarach Bratamegara, S.Kep


Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran ( Jl.Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang)
Email: abratanegara@yahoo.com

______. 2010. Profil Puskesmas


Kelurahan Karasak. Bandung
______. 2005. Pedoman Pembinaan
Kesehatan Usia Lanjut Bagi
Petugas Kesehatan. Jakarta.
Bina Kesehatan Masyarakat
Departemen Kesehatan.
Effendy, N. 1998. Dasr-dasar
Keperawatan
Kesehatan
Masyarakat. Edisi 2. Jakarta :
EGC.
Friedman,
M.
Ma.
1998.
Keperawatan Keluarga :
Teori dan Praktik. Jakarta :
EGC.
Henniwati. 2008. Faktor Faktor
Yang
Mempengaruhi
Pemanfaatan
Pelayanan
Posyandu Lanjut Usia di
Wilayah Kerja Puskesmas
Kabupaten Aceh Timur :
Tesis. Universitas Sumatra
Utara. Medan.
Marlina. 2010. Dukungan Keluarga
Terhadap
Pengontrolan
Hipertensi Pada Anggota
Keluarga Yang Lansia Di
Gampoeng Aceh Darussalam
: Thesis. Universitas Syiah
Kuala Banda Aceh.
Mariam, Siti, R,. 2010. Buku
Panduan
Bagi
Kader
Posbindu Lansia. Indonesia.
Muzaham, F. 1995. Sosiologi
Kesehatan.
Jakarta
:
Universitas Indonesia.

Notoatmodjo.
2002.
Metode
Penelitian Kesehatan. Jakarta
: Rineka Cipta.
Notoatmodjo.
2003.
Metode
Penelitian Kesehatan. Jakarta
: Rineka Cipta.
Nurchasanah. 2003. Mudah Lupa?
Cukup Dua Buah Pisang
Seharai.
http:www//depkes.go.id/inde
x.php?option=articles&task=
viewarticle&artid=196&item
ed=3. diperoleh tanggal 10
Oktober 2011.
Sarafino, Edward. P. 2004. Health
Psychology
Biopsychology
Interaction. Third Edition.
New York : John Willey and
Sans.
Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan
Riset Keperawatan. Surabaya
: Graha Ilmu.
Sugiyono. 2010. Statistika untuk
Penelitian.
Bandung
:
Alfabeta.
Suardiman, Siti Partini. 2011.
Psikologi Usia Lanjut. Gajah
Mada University Press :
Yogyakarta.
Suwandono
dkk.
2000.
Pengembangan
Model
Pembinaan Kesehatan Usia
Lanjut
Terpadu.
http://digilib.litbang.depkes.g
o.id/go.php?id=jkpkbppkgdl-res-2000-afus-84model&q=lanjut+usia.
diperoleh tanggal 10 Oktober
2011.

Alnidi Safarach Bratamegara, S.Kep


Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran ( Jl.Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang)
Email: abratanegara@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai