Kuliah Penyakit
{ Mata
Umum
Sejarah HIV-AIDS
authors: Asyifa R.A.
Sejarah HIV-AIDS
Perkembangannya
Pada tahun 1983 ditemukan virus:
LAV Lymph Adenopaty Virus
HTLV Human Cell T
Lymphosit Virus
ARC AIDS Related Complex
Dr. Parwati
Dr. Toha M.
Penemuan di Indonesia
pertama kali di Bali
Tahun 1987
Yang menemukan: dr.
Parwati di RS Sanglah
Turis Belanda
Gejala yang timbul:
demam terusmenerus dan ruam
pada kulit
Meninggal di RS <
72 jam
Penyebaran
HIV-AIDS
Struktur dan
Siklus Hidup HIV
3 enzim yang
berperan:
Enzim reverse
transcriptase :
membalik dan
merubah struktur RNA
Enzim
Endonuklease
(terintegrasi) :
enzim yang
menyatukan RNA virus
dengan DNA manusia
Enzim protease :
enzim yang
strukturnya protein
Windows
periode
(stadium
1)
infeksi HIV
asimtomatik
dan tidak
dikategorika
n sebagai
AIDS
Asimptom
atic
periode
(stadium
2)
Symptom
atic
Periode
(stadium
3)
termasuk
manifestasi
membran
mukosa
kecil dan
radang
saluran
pernapasan
atas yang
berulang
termasuk
diare kronik
yang tidak
dapat
dijelaskan
selama lebih
dari
sebulan,
infeksi
bakteri
parah, dan
tuberkulosis.
AIDS
periode
(stadium
4)
termasuk
toksoplasmo
sis otak,
kandidiasis
esofagus,
trakea,
bronkus
atau paruparu, dan
sarkoma
kaposi.
Semua
penyakit ini
adalah
indikator
AIDS.
STIs and others (hep B & C); diabetes, hypertension, kidney disease.
Lifestyle issues.
Stress.
Poor nutrition.
Affects immune system, contributes to weight and bone loss and fatigue.
Cara Penularan
HIV-AIDS
Darah
: 18,000/ul
Mani
: 11,000/ul
Cairan vagina
: 7,000/ul
Cairan amnion
: 4,000/ul
ASI dan air liur
: 1/ul
Penularan
PALING
Berisiko
Approximately 50,000 new HIV infections occur in
Penularan
Berisiko.
Being stuck with an HIV-contaminated needle or
other sharp object. This is a risk mainly for
health care workers.
Air or water
Insects, including mosquitoes
or ticks
Saliva, tears, or sweat
Casual contact, like shaking
hands, hugging or sharing
dishes/drinking glasses
Drinking fountains
Toilet seats
Ulcerative (sifilis
dan chancroid)
3-9 kali
Inflamasi(Go,
chlamidia,
authors: Asyifa R.A.
Trichomoniasis) 3-5
kali
Herpes Simplex
2 kali
Bacterial
Vaginosis 1,5-2
kali
Pencegahan dan
Penatalaksanaan
HIV-AIDS
Pencegahan
Program pemerintah/LSM:
Skrining darah donor mahal
PMTCT mahal
Kondom murah
Harm reduction /NEP mahal
Penerapan Universal Precaution
Upaya medis:
Pengobatan PMS
Syndromicapproach
Pemberian ARV
Sirkumsisi/sunat
Upaya Struktural:
Ekonomi, Budaya Budaya, Hukum
Kesetaraan gender
Perubahan Perilaku, Positive
Prevention
Stigma dan Diskriminasi
Norma dan nilai
authors: Asyifa R.A.
Protease inhibitors:
Atripla (TDF+FTC+EFV)
Agenerase (amprenavir) *
Combivir (AZT+3TC)
Aptivus (tipranavir) *
Complera (RPV+FTC+TDF)
Crixivan (indinavir) *
Epzicom (3TC+ABV)
Invirase (saquinavir) *
Stribild (ELV+FTC+TDF)
Kaletra (lopinavir/r)
Trizivir (AZT+3TC+ABV) *
Lexiva (fosamprenavir)
Truvada (FTC+TDF)
Norvir (ritonavir)
Prezista (darunavir)
Reyataz (atazanavir)
Viracept (nelfinavir) *
NNRTIs:
Entry inhibitors:
Intelence (etravirine)
Selzentry (maraviroc)
Rescriptor (delavirdine) *
Viramune (nevirapine)
Integrase inhibitors:
Isentress (raltegravir)
elvitegravir (ELV)
Penatalaksanaan obtetrik
Perinatal HIV Guidelines Working Groupdi Amerika
Serikat mengajukan rekomendasi penatalaksanaan
obstetrik untuk mengurangi transmisi HIV vertikal.
Rekomendasi yang dianjurkan adalah :
1. Cara Persalinan: Wanita hamil yang terinfeksi HIVAIDS yang datang pada kehamilan di atas 36
minggu, belum mendapat antiretrovirus, dan sedang
menunggu hasil pemeriksaan kadar HIV dan
CD4yang diperkirakan ada sebelum persalinan.
2.
Cara Persalinan: Wanita hamil yang terinfeksi HIVAIDS yang datang pada kehamilan awal, sedang
mendapat kombinasi antiretrovirus, dan kadar HIV
tetap di atas 1000 kopi/mL pada minggu ke 36
kehamilan.
3.
Cara Persalinan: Wanita hamil yang terinfeksi HIVAIDS yang sedang mendapat kombinasi antiretrovirus,
dan kadar HIV tidak terdeteksi pada minggu ke 36
kehamilan.
1.
Monoterapi Zidovudine
2.
Nevirapin
Tidak Tersedia
Klinik WHO
Tes CD4
Tidak diobati
Tidak diobati
<200/mm3
Diobati
Diobati
350/mm3
Diobati tanpa memandang jumlah
sel CD4
Terima Kasih.