Anda di halaman 1dari 16

BAB II

PEMBAHASAN
1. Definisi Ekspor dan Impor
A. Definisi Ekspor
Ekspor adalah penjualan barang ke luar negeri dengan menggunakan sistem
pembayaran, kualitas, kuantitas dan syarat penjualan lainnya yang telah disetujui oleh
pihak eksportir dan importir. Proses ekspor pada umumnya adalah tindakan untuk
mengeluarkan barang atau komoditas dari dalam negeri untuk memasukannya ke
negara lain. Ekspor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari
bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Ekspor adalah bagian penting dari
perdagangan internasional. Penjualan barang oleh eksportir keluar negeri dikenai
berbagai ketentuan dan pembatasan serta syarat-syarat khusus pada jenis komoditas
tertentu termasuk cara penangan dan pengamanannya. Setiap negara memiliki
peraturan dan ketentuan perdagangan yang berbeda-beda. Khusus ekspor komoditas
pertanian dan perikanan di indonesia sebagaian besar tidak memiliki ketentuan dan
syarat yang terlalu rumit bahkan pemerintah saat ini mempermudah setiap perusahaan
untuk mengekspor hasil pertanian dan perikanannya ke luar negeri.
B. Definisi Impor
Impor adalah proses pembelian barang atau jasa asing dari suatu negara ke
negara lain. Impor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari
bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Impor adalah bagian penting dari
perdagangan internasional. Jika perusahaan menjual produknya secara lokal, mereka
dapat manfaat karena harga lebih murah dan kualitas lebih tinggi dibandingkan
pasokan dari dalam negeri. Impor juga sangat dipengaruhi 2 faktor yakni, pajak dan
kuota. Tingkat impor dipengaruhi oleh hambatan peraturan perdagangan. Pemerintah
mengenakan tarif (pajak) pada produk impor. Pajak itu biasanya dibayar langsung
oleh importir, yang kemudian akan membebankan kepada konsumen berupa harga
lebih tinggi dari produknya. Demikianlah sebuah produk mungkin berharga terlalu

tinggi dibandingkan produk yang berasal dari dalam negeri. Ketika pemerintah asing
menerapkan tarif, kemampuan perusahaan asing untuk bersaing di Negara-negara itu
dibatasi. Pemerintah juga dapat menerapkan kuota pada produk impor, yang
membatasi jumlah produk yang dapat dimpor. Jenis hambatan perdagangan seperti
ini bahkan lebih membatasi dibandingkan tarif, karena secara eskpilit menetapkan
batas jumlah yang dapat dimpor.
C. Mengenal Ekspor dan Impor di Indonesia
Sebagaimana kalian ketahui, Indonesia sangat banyak mengekspor barang ke
negara lain. Indonesia juga banyak mengimpor barang ke negara lain. Begitu juga
Indonesia juga banyak mengimpor barang ke negara lain.
I.

Kegiatan Ekspor
1. Modal yakni hal penting dalam rangka biaya pengadaanh bahan baku,
biaya pengolahan bahan baku menjadi bahan jadi dan biaya
pengangkutan.
2. Barang yakni diekspor harus dijamin kualitasnya, mulai dari bahan
baku yang dipilih, pengolahan yang dilakukan oleh tenaga profesional,
sampai menjadi barang siap pakai dengan kemasan yang aman.
3. Peluang pasar yakni hal sangat penting dalam perdagangan.
Keberhasilan ekspor sangaty ditentukan oleh adanya kepercayaan
pelanggan ataupun konsumen.
4. Peraturan yakni hl penting yang harus diperhatikan oleh eksportir,
baik peraturan yang berlaku dinegara kita maupun yang berlaku di
negara tujuan ekspor.
Jenis-Jenis Barang Ekspor di Indonesia

Barang migas merupakan barang-barang tamabang berupa minyak bumi


dan gas alam. Barang non-migas merupakan barang-barang yang bukan
berupa minyak dan gas alam. Misalkan hasil pertanian, hasil industri serta
barang-barang tambang tambang, seperti emas, perak, aluminium, tembaga,
aspal dan nikel.
Perkembangan ekspor Indonesia secara keseluruhan selalu mengalami
peningkatan. Setiap negara selalu berusaha untuk meningkatkan ekspor dari
negaranya. Semakin banyak barang atau jasa yang diekspor oleh suatu negara,
semkain besar jumlah devisa yang diperoleh negara tersebut. Devisa
merupakan

kekayaan

negara

berupa

Jenis barang yang didagangkan yang diekspor terdiri atas:

Hasil Industri
Di Indonesia terdapat bebagai jenis industri, seperti:

1. Semen
2. Tekstil
3. Kain Batik
4. Kertas
5. Rokok
6. Kayu Lapis
7. Garam
8. Besi Baja
9. Sepatu dan Sandal

uang

asing.

10. Kerajinan Ayaman

Hasil Pertanian
Hasil pertanian terdiri dari:
1. Komoditas ekspor dari hasil pertanian
2. Komoditas ekspor dari hasil perkebunan
3. Komoditas ekspor dari hasil kehutanan
4. Komoditas ekspor dari hasil perternakan
5. Komoditas ekspor dari hasil perikanan

Hasil Pertambangan
Hasil pertembangan terdiri dari migas dan non-migas. Komoditas ekspor
migas yakni minyak bumi dan gas alam. Minyak bumi yang diekspor berupa
minyak mentah.Sedangkan non-migas terdiri dari batu bara, logam, emas,
perak, aluminium, besi, timah dan nikel.

Manfaat Ekspor
Manfaaat bagi negara yang melakukan kegiatan Ekspor yakni sebagai berikut:
a)

Menambah pemasukan negara


b)

Membuka lapangan kerja

c)

Meyerap tenaga kerja

d)

menambah pemasukan kas negara

e)

Meningkatkan hubungan kerja sama yang saling menguntungkan


antarnegara asal dan negara tujuan.

II.

Kegiatan Impor Indonesia


Ketika ada yang mau melalukan impor barang dari luar negeri, perlu

memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan proses impor barang atau jasa misalkan,
kualitas barang da jasa, serta peraturan yang berlaku. Hal yang anga terpenting bagi
importir adalah memperhatikan kepentingan bangsa dan negara. Importir tidak
dibenarkan mengimpor barang-barang yang sudah diproduski di dalam negeri, karena
dapat merugikan pengusaha dalam negeri.
Jenis-Jenis Barang Impor Di Indonesia
Barang atau komoditas yang diimpor Indonesia sangat beragam. Barng Impor
Indonesia juga terbagi menjadi barang migas dan barang non-migas. Berikut beberapa
barang yang diimpor Indonesia dari luar negeri.

Barang Konsumsi

Barang konsumsi terdiri dari makanan, minuman. makanan yang sudah diawetkan

sehingga tahan lama, daging, susu dan buah-buahan.

Bahan Baku
Bahan Baku terdiri dari bahan baku industri pangan dan minuman, suku cadang dan
bahan kimia sebagai bahan industri.

Barang Industri
Barang Industri terdiri dari mesin pembangkit tenaga listrik, alat telekomunikasi,
peralatan listrik, alat pengangkutan dan mesin industri.

Jasa
Jasa terdiri dari tenaga kerja, misalkan konsultan, instruktur dan tenaga ahli di bidang
tertentu.

Manfaat Impor
Manfaaat bagi negara yang melakukan kegiatan impor yakni sebagai berikut:
1. Dapat memebuhi kebutuhan hidup penduduknya akan barang-baran yang tidak bisa
diproduksi sendiri di negaranya.
2. Menambah pemasukan atau pendapatan negara
3. Dapat memenuhi kebutuhan bahan-bahan industri yang tidak tersedia di negaranya.
4. Meningkatkan kemapuan sumber daya manusia melalui proses alih teknologi dari tenaga
ahli yang didatangkan dari negara maju.

2. Strategi Ekspor dan Impor


A. Strategi Ekspor
Pilihan sebuah perusahaan dari mode entri tergantung pada berbagai
faktor, seperti keuntungan kepemilikan perusahaan, keuntungan lokasi pasar dan
keuntungan internalisasi aset tertentu, pengalaman internasional dan / atau
kemampuan untuk mengembangkan produk yang berbeda. Secara umum,
perusahaan-perusahaan yang memiliki beberapa keuntungan kepemilikan baik
tidak memasuki pasar luar negeri, atau mereka menggunakan mode entry-resiko
yang lebih rendah dari ekspor dan perizinan. Keputusan untuk ekspor harus
sesuai dengan strategi perusahaan secara keseluruhan dan memperhitungkan
konsentrasi global (relatif sedikit kehadiran pemain utama), sinergi

global

(keuntungan dari berbagi keahlian perusahaan secara global) dan motivasi


a.

strategis (alasan kompetitif perusahaan untuk memasuki pasar tertentu).


Keuntungan Strategis Ekspor
Perusahaan ekspor dalam rangka meningkatkan pendapatan penjualan,
mencapai

skala

ekonomi

dalam

produksi,

diversifikasi

pasar,

dan

meminimalkan risiko. Semua tujuan ini akhirnya termotivasi oleh potensi


keuntungan yang lebih besar. Perusahaan sering dapat menjual produk mereka
pada keuntungan yang lebih besar di luar negeri daripada di dalam negeri
karena perbedaan dalam lingkungan yang kompetitif atau perbedaan tahapan
dalam siklus hidup produk di pasar luar negeri. Tindakan pemerintah dalam dan
luar negeri di bidang-bidang seperti kebijakan pajak juga dapat mempengaruhi
b.

profitabilitas dan merangsang ekspor.


Karakteristik Eksportir
Penelitian yang dilakukan pada karakteristik eksportir telah menghasilkan dua
kesimpulan dasar:
(i)
Probabilitas mengekspor meningkat dengan ukuran pendapatan
(ii)

c.

perusahaan
Intensitas ekspor (persentase dari total pendapatan yang dihasilkan oleh

ekspor) tidak berkorelasi positif dengan ukuran perusahaan .


Tahapan Pengembangan Ekspor
Perusahaan cenderung bergerak melalui tiga tahapan pengembangan ekspor
yaitu: pra-perjanjian, ekspor awal, dan ekspor canggih. Ketika mereka
melakukannya, mereka cenderung untuk (i) ekspor ke lebih banyak negara dan
(ii) memperkirakan ekspor tumbuh sebagai persentase dari total penjualan.
Selain itu, mereka juga cenderung (iii) diversifikasi pasar ke negara-negara
yang lebih jauh dan (iv) pindah ke lingkungan yang semakin berbeda dari

d.

negara asal mereka.


Perangkap Mengekspor
Kesalahan operasional yang terkait dengan ekspor bisa sangat mahal.
Kebanyakan eksportir baru tersandung sekali atau dua kali sebelum mengalami
kesuksesan yang konsisten. Masalah khusus ekspor meliputi:
Kegagalan untuk mendapatkan konseling ekspor berkualitas dalam
mengembangkan rencana untuk membimbing ekspansi ekspor.
Komitmen tidak cukup untuk mengekspor oleh manajemen puncak
untuk mengatasi kesulitan awal dan persyaratan keuangan mengekspor.

Misestimating kompleksitas dan biaya pengiriman dan bea cukai untuk


transaksi ekspor.
Miskin pilihan agen atau distributor di luar negeri
Chasing pesanan dari seluruh dunia bukannya membangun operasi yang
menguntungkan dan pertumbuhan manajemen.
Mengabaikan pasar ekspor dan pelanggan ketika booming pasar
domestik.
Kegagalan untuk mengobati distributor internasional atas dasar
kesetaraan dengan mitra dalam negeri.
Keengganan untuk memodifikasi produk untuk memenuhi peraturan
negara lain atau preferensi budaya
Kegagalan untuk layanan cetak, penjualan, dan pesan garansi dalam
bahasa dipahami secara lokal.
Kegagalan untuk mempertimbangkan penggunaan sebuah perusahaan
manajemen ekspor atau perantara pemasaran lain ketika perusahaan
tidak memiliki tenaga untuk mengarahkan fungsi ekspor spesialis
Kegagalan untuk mempersiapkan perselisihan dengan pelanggan; pada
saat itu tidak ada sistem pengadilan dapat dipanggil sebagai upaya
terakhir (selain arbitrase internasional, yang jarang alternatif bagi
e.

eksportir kecil atau menengah).


Merancang Strategi Ekspor
Untuk merancang strategi ekspor yang efektif, manajer harus:
Menilai potensi ekspor perusahaan dengan memeriksa peluang dan
sumber daya.
Mendapatkan

konseling

ahli

mengekspor.

Banyak

pemerintah

memberikan bantuan ekspor untuk perusahaan di negara-negara mereka.


Bank dapat memberikan bantuan khusus dengan hal-hal seperti letter of
credit (L / C).
Merumuskan dan menerapkan strategi ekspor
B. Strategi Impor
Proses impor melibatkan isu-isu strategis dan prosedural yang pada dasarnya
a.

mencerminkan proses ekspor.


Keuntungan Strategis Impor

Ada dua tipe dasar impor: barang industri dan konsumen individu independen
dan perusahaan dan barang dan jasa antara yang merupakan bagian dari
pasokan global perusahaan.
Tiga tipe dasar dari importir adalah mereka yang:
Mencari produk di seluruh dunia yang akan menghasilkan arus kas

positif
Melihat ke sumber asing sebagai sarana untuk meminimalkan biaya

produk
Menggunakan sumber asing sebagai bagian dari strategi rantai pasokan

global mereka.
Broker impor adalah spesialis bersertifikat yang memperoleh izin pemerintah
diperlukan dan izin lainnya sebelum meneruskan dokumen yang diperlukan untuk
b.

c.

mengangkut barang.
Peran Instansi Bea Cukai
Bea mencerminkan prosedur impor dan ekspor dan pembatasan suatu negara.
Tugas utama dari lembaga bea cukai adalah penilaian dan koleksi semua tugas,
pajak dan biaya pada produk impor, penegakan adat dan hukum terkait dan
administrasi hukum navigasi tertentu dan perjanjian. Lembaga bea cukai nasional
semakin terlibat dalam berurusan dengan operasi penyelundupan dan mencegah
serangan teroris asing. Seorang broker pabean dapat membantu importir
meminimalkan tugas oleh (i) menilai produk sedemikian rupa bahwa mereka
memenuhi syarat untuk perlakuan yang lebih baik, (ii) kualifikasi untuk
pengembalian bea melalui ketentuan kelemahan, (iii) menunda tugas dengan
menggunakan gudang berikat dan perdagangan zona luar negeri dan (iv)
membatasi kewajiban dengan benar dalam menandai asal negara impor.
Dokumentasi Impor
Proses dokumentasi impor dapat menjadi sangat rumit. Tanpa dokumentasi yang
tepat, lembaga bea cukai tidak akan melepaskan pengiriman. Dokumen terdiri dari
dua jenis: (i) orang-orang yang menentukan apakah kebiasaan akan merilis
pengiriman dan (ii) yang mengandung informasi yang diperlukan untuk tujuan
penilaian tugas dan pengumpulan data. Minimal, dokumen yang diperlukan akan
mencakup manifest masuk, faktur komersial dan daftar kemasan.

3. Strategi Perdagangan Luar Negeri


A. Pemilihan Strategi Untuk Memasuki Pasar Luar Negeri
Cara pemilihan strategi untuk memasuki pasar luar negeri antara lain :
1. Pertahankan (satu negara) barang nasional basis produksi dan ekspor ke pasar luar
negeri, baik menggunakan saluran distribusi ke depan perusahaan yang dimiliki

atau dikendalikan asing. Lisensi asing untuk menggunakan teknologi perusahaan


guna memproduksi dan mendistribusikan produk-produk perusahaan.
2. Menggunakan strategi waralaba.
3. Ikuti strategi yang di pakai oleh banyak negara, berbagai pendekatan strategis
perusahaan (mungkin sedikit, mungkin banyak) dari negara ke negara sesuai
dengan kondisi lokal dan berbeda selera dan preferensi pembeli.
4. Ikuti strategi global, dengan menggunakan pendekatan dasarnya strategi yang
sama kompetitif di semua pasar negara di mana perusahaan memiliki suatu
kehadiran.
5. Gunakan aliansi strategis atau usaha patungan dengan perusahaan asing sebagai
kendaraan utama memasuki pasar luar negeri.

Ada beberapa strategi dasar bagi perusahaan untuk memasuki pasar luar negeri:
1. Export Strategy
Mempertahankan produksi berbasis nasional dan mengekspor barang-barang ke
pasar luar negeri dengan menggunakan jalur pengawasan distribusi. Dengan memakai
pabrik dalam negeri (domestik) sebagai suatu basis produksi untuk mengekspor barangbarang keluar negeri adalah suatu strategi yang terbaik untuk mengejar penjualan
internasional. Keuntungan dari strategi ekspor ini antara lain meminimumkan risiko dan
peryaratan modal dan meminimumkan investasi secara langsung di negara-negara asing.
Suatu strategi ekspor mudah diserang jika biaya-biaya manufaktur di negara asal lebih
besar daripada di negara-negara asing ketika pesaing-pesaing mempunyai pabrik, selain
itu juga melibatkan biaya shipping yang tinggi serta fluktuasi yang merugikan dan
pertukaran nilai tukar mata uang. Strategi ekspor rentan ketika biaya produksi (1) di
dalam negeri jauh lebih tinggi daripada di negara-negara asing di mana saingan memiliki
tanaman, (2) biaya pengiriman produk ke pasar luar negeri jauh relatif tinggi, atau (3)
pergeseran buruk terjadi pada nilai tukar mata uang.

2. Licensing Strategy
Strategi ini dilakukan jika perusahaan mempunyai kemampuan secara teknis
tetapi tidak mempunyai kemampuan secara internasional untuk memasuki pasar luar
negeri dan adanya keinginan untuk menghindari risiko pada saat mengirimkan atau
memasukkan sumberdaya ke pasar yang mana tidak lazim, kondisi politik yang mudah
berubah dan ketidakstabilan ekonomi.
3. Franchising Strategy
Strategi ini dilakukan oleh perusahaan jasa dan retail yang melakukan ekspansi global.
Keuntungan strategi ini antara lain franchises membawa serta biaya-biaya dan risiko
dalam menetapkan lokasi/tempat aktivitasnya dan juga franchisor hanya melakukan
pengeluaran untuk rekruitmen sumberdaya manusia, pelatihan. Kerugiannya adalah
bahwa franchisor harus selalu menjaga kualitas dari produk tersebut. waralaba asing tidak
selalu menunjukkan komitmen yang kuat untuk konsistensi dan standarisasi terutama
ketika budaya lokal tidak menekankan kondisi sama masalah kualitas.Sementara lisensi
bekerja dengan baik untuk memproduksi dan pemilik teknologi eksklusif, waralaba
sering lebih sesuai dengan upaya ekspansi global bertahan dan perusahaan ritel.
B. Tiga Cara Bagi Perusahaan mendapatkan keunggulan bersaing Dalam Pasar
Dunia
1. Using location to build competitive advantage.
Perusahaan cenderung mengkonsentrasikan aktivitas mereka dalam sejumlah lokasi yang
terbatas disebabkan alasan sebagai berikut:
Ketika biaya manufaktur atau pabrikasi dan biaya aktivitas lainnya secara
signifikan lebih rendah dibeberapa lokasi geografi dibanding yang lainnya.
Ketiika terdapat skala ekonomi secara signifikan.

Ketika terdapat suatu tempat pembelajaran yang bermanfaat untuk meningkatkan


tampilan suatu aktivitasnya dalam suatu lokasi.
Ketika lokasi tertentu mempunyai sumberdaya yang berlebihan
Perusahaan memilih untuk menyebar aktivitas ke berbagai lokasi. Beberapa
instansi ketika melakukan penyebaran aktivitas perusahaan mereka merasa kurang
menguntungkan dibanding mengonsentrasikan aktivitas mereka. Hal ini berarti secara
fisik pemilihan lokasi merupakan cara perusahaan untuk menunjukkan kemampuan
aktivitas perusahaan pada pasar di tiap negara dimana perusahaan secara global
mempunyai pelanggan dengan kapasitas besar.
2. Using cross border transfer of competencies and capabilities to build competitive
advantage.
Salah satu cara terbaik untuk perusahaan yang memiliki kompetensi nilai dan
kekuatan sumberdaya yang baik untuk menjaga keuntungan kompetitif adalah dengan
menggunakan pertimbangan kekuatan sumberdaya perusahaan tersebut untuk memasuki
pasar tambahan pada suatu negara.
Perusahaan yang memiliki kekuatan sumberdaya tertentu merupakan bukti kuat
bahwa perusahaan tersebut sukses berkompetisi dalam memasuki pasar negara baru.
Transfer kompetensi (kapabilitas secara spesifik), kapabilitas (kemampuan secara
umum), dan kekuatan sumberdaya dari satu negara ke negara lain berkontribusi untuk
pembangunan dengan kompetensi dan kapabilitas yang lebih luas. Transfer kemampuan
kompetitif membantu perusahaan mencapai pendominasian secara mendalam pada nilai
area kompetitif.
Pendominasian pada nilai kapabilitas kompetitif, sumberdaya, atau aktivitas rantai
nilai adalah dasar kuat untuk keuntungan kompetitif yang berkelanjutan lebih dari pasar
multinasional atau kompetitor global, dan terutama kompetitor pasar domestik.

3. Using cross border coordination to build competitive advantage.


Koordinasi aktivitas perusahaan lintas negara yang berbeda berkontribusi untuk mencapai
keuntungan kompetitif yang berkelanjutan dengan beberapa cara yang berbeda beda
untuk mempertahankan keunggulan kompetetif mereka. Menyatukan aktivitas-aktivitas
untuk mendapatkan keunggulan bersaing tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara,
antara lain :
Pesaing global dan multinasional dapat memilih dimana dan bagaimana
menantang pesaing mereka.
Perubahan produksi dari satu lokasi ke lokasi lainnya untuk mendapatkan biaya
yang menguntungkan atau kondisi perdagangan atau tingkat pertukaran.
Menggunakan teknologi internet untuk mengumpulkan beberapa ide untuk produk
baru atau pengembangan produk dan menentukan yang mana produk yang dapat
distandarisasi.
C. Strategi Penyerangan yang Tepat untuk Bersaing pada Pasar Asing
Terdapat tiga tipe kondisi dari strategi penyerangan yang dipakai perusahaan untuk
berkompetisi di pasar asing:
1. Mengadakan serangan secara langsung. Tujuan dari dilakukannya serangan secara
langsung ini adalah menahan bagian utama dari pangsa pasar sehingga mengakibatkan
pesaing akan mundur, selain itu serangan secara langsung ini dapat dilakukan dengan
melakukan pemotongan harga, memperbesar pengeluaran dalam kegiatan pemasaran,
biaya iklan dan promosi serta usaha untuk mendapatkan keuntungan pada satu atau lebih
jalur distribusi.
2. Mempertahankan (Contest). Dalam jenis strategi ini lebih rumit dan lebih difokuskan
daripada serangan secara langsung. Dalam strategi ini memfokuskan pada segmen pasar

tertentu yang tidak pantas untuk kemampuan defenders

yang mana penyerang

mempunyai produk baru.


3. Serangan Pura-pura (Feint). Strategi ini lebih didesain atau dibentuk untuk mengalihkan
perhatian defenders dari penyerang utama.
D. Strategi Aliansi dan Joint Venture dengan Partners Luar Negeri
Aliansi, joint venture dan bentuk kerjasama yang lain dengan perusahaan-perusahaan
asing banyak dilakukan oleh perusahaan domestik karena ada potensi untuk masuk ke pasar luar
negeri atau untuk memperkuat kekuatan persaingan di pasar global. Contohnya perusahaanperusahaan di Jepang dan Amerika yang aktif membentuk aliansi dengan perusahaan di benua
Eropa untuk memperkuat kemampuan mereka dan ingin menempati peran penting. Strategi
aliansi efektif dalam membangun kesempatan baru, bukan untuk mempertahankan atau
memimpin pasar global. Sehingga tujuan dari perusahaan melakukan strategi aliansi ini adalah
untuk menghasilkan penelitian gabungan, sharing (berbagi) teknologi, dapat digunakan
perusahaan untuk bergabung dalam menggunakan fasilitas-fasilitas produksi atau distribusi dan
sebagai sarana untuk memasarkan satu produk lainnya. Keuntungan dari dilakukannya strategi
aliansi adalah :
1. Mendapatkan keuntungan skala ekonomi dalam produksi dan pemasaran.
2. Dapat menghilangkan kesenjangan dalam keahlian dan pengetahuan
secara teknis dalam pasar lokal.
3. Berbagi fasilitas distribusi dan jaringan dealer.
4. Semangat dalam bersaing dimasa depan untuk mengalahkan bersama para
pesaing.
5. Mendapatkan keuntungan dari partner pasar lokal dan hubungan kerja
dengan pemerintah pusat.

6. Menggunakan secara maksimal perjanjian keuntungan dalam standar


teknis yang penting.

Anda mungkin juga menyukai