Proses Individual Proses Sosial
Proses Individual Proses Sosial
Sosial
Kecamatan Laweyan
Mata Kuliah Psikologi Perilaku Arsitektur
Dosen Pembimbing:
Ir. Edi Pramono Singgih, M. T.
Disusun Oleh:
Kartika Fitri Annisa
Maulina Sukmawatie
Nadia Permatasari
Saktian Randhy S.
Wulan Cahyaning M.
(I0211037)
(I0211039)
(I0211042)
(I0211052)
(I0211059)
Page 2 of 26
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kesempatan yang
diberikan, serta kemampuan yang diberikan untuk menyelesaikan tugas mata
kuliah Psikologi Perilaku Arsitektur dengan judul Proses Individual dan Proses
Sosial di Kecamatan Laweyan, Surakarta.
Tanpa bantuan, dorongan, serta motivasi orang lain, tugas ini tidak akan
dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, melalui kata pengantar ini
penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih atas bantuan, dorongan, dan
motivasi kepada:
1. Ir. Leny Pramesthi, M. T dan tim selaku dosen pengampu mata kuliah
Utilitas Bangunan yang telah memberikan arahan dan pengetahuan
selama proses perkuliahan.
2. Orang tua penulis yang telah memberikan doa dan dukungannya.
3. Teman-teman program studi Arsitektur angkatan 2011 yang telah
memberi semangat, motivasi, ide, dan kreativitasnya.
4. Pengelola dan staf
Kecamatan Laweyan Surakarta
sebagai
narasumber.
5. Pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan tugas ini, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Penulis meminta maaf apabila ada kekurangan dan kesalahan dalam tugas
ini. Saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk
kesempurnaan tugas selanjutnya. Penulis berharap semoga tugas ini dapat
memberikan pengetahuan dan manfaat kepada pembaca dan semua pihak
yang terkait.
Page 3 of 26
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
DEFINISI JUDUL
LATAR BELAKANG
PERMASALAHAN
TUJUAN
BAB II PENGAMATAN
A. PROSES INDIVIDUAL
B. PROSES SOSIAL
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN/REKOMENDASI DESAIN
Page 4 of 26
BAB I
PENDAHULUAN
A. DEFINISI JUDUL
Proses merupakan usaha melakukan sintesa permasalah kebutuhan
manusia melalui perencanaan/perancangan/penggubahan/penciptaan
secara kreatif dengan menggu-nakan logika ilmiah yang sistematis.
Individu adalah bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak
dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. (Wikipedia, 2013)
Sosial adalah segala sesuatu segala perilaku manusia yang
menggambarkan hubungan non individualis.
Kecamatan adalah perangkat Kabupaten dan Daerah Kota yang
dipimpin oleh Camat yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh
pelimpahan sebagian wewenang Bupati atau Walikota untuk menangani
sebagian urusan Otonomi Daerah.
B. LATAR BELAKANG
Sebuah kantor
pemerintahan
berfungsi
untuk
melayani
dalam
melaksanakan
tugas
pelayanan
kepada
Page 5 of 26
perilaku
ini
kemudian
memunculkan
beberapa
ini
menyimpang
dijadikan
pengguna
bekal
yang
untuk
tidak
mengindikasikan
sesuai
dengan
perilaku
desainnya.
BAB II
PENGAMATAN
A. PENGERTIAN PROSES SOSIAL DAN PROSES INDIVIDUAL
Manusia mempunyai keunikan tersendiri, keunikan yang dimiliki
setiap individu akan mempengaruhi lingkungan sekitarnya. Sebaliknya,
keunikan
lingkungan
juga
mempengaruhi
perilakunya.
Karena
Lingkungan,
informasi
yaitu
proses
mengenai
informasi
mengenai
bagaimana
lingkungan
ruang
manusia
sekitarnya
fisik
tersebut
dan
di
menyimpan
dan
mengingat
kembali
personal,
respon
emosional,
ataupun
evaluasi
Page 7 of 26
Enviromental
memberikan
probabilism,
pilihan-pilihan
menyatakan
yang
bahwa
berbeda
bagi
lingkungan
tingkah
laku
masyarakat.
Pendekatan Perilaku, menekankan pada keterkaitan yang ekletik
antara ruang dengan manusia dan masyarakat yang memanfaatkan
ruang atau menghuni ruang tersebut. Dengan kata lain pendekatan ini
melihat
aspek
norma,
kultur,
masyarakat
yang
berbeda
akan
),adanya
interaksi
antara
manusia
dan
ruang,
maka
Page 8 of 26
dan
tepat
adalah
yang
sesuai
dengan
struktur
perilaku
pola
ruang
seperti
berkumpul.
ruang
Ruang
yang
terbentuk
kedua
orang
atau
lebih
lahan, tipe bangunan, dan tipe ruangan secara fisik. Hal tersebut dapat
membebaskan desain ruang publik dari bentuk-bentuk klise, bentukbentuk prototip atau memaksakan citra yang tidak sesuai dengan pola
perilaku masyarakat penggunanya.
Pengamatan behaviour setting dapat digunakan dalam desain ruang
publik karena dapat mengerti preferensi pengguna yang diekspresikan
dalam pola perilaku pengguna. Dari pembahasan ini jelas bahwa
organisasi ruang pada ruang publik dan perilaku pengguna mempunyai
peran yang sangat penting dalam suatu behavior setting.
2.Proses Sosial
Manusia
mempunyai
kepribadian
individual,
tetapi
manusia
juga
bagi
seseorang.
privat
personal
space)
dapat
menimbulkan
crowding
Pasal
66
Ayat
menyatakan
bahwa
Kecamatan
merupakan
Pasal
26 Ayat 1 menyatakan
Kabupaten/Kota
dengan
Kecamatan di bentuk
Peraturan
Daerah
wilayah
berpedoman
pada
Peraturan Pemerintah.
2
Pasal
26
Ayat
menyatakan
bahwa
Kecamatan
merupakan
dalam
sebagian
pelaksanaan
wewenang
Bupati
tugasnya
atau
memperoleh
Walikota
untuk
pelimpahan
menangani
PELAYANAN
PRIMA
MENUJU
PENINGKATAN
2) Meningkatkan
Kecamatan;
3) Meningkatkan
pembinaan
kualitas
dan
pengembangan
aparatur
dalam
di
wilayah
penyelenggaraan
organisasi Kecamatan;
Page 11 of 26
7) Menumbuhkan
sendi
perekonomian
masyarakat
dan
: Kec.
Banjarsaridan,
Kec.
Colomadu,
Kab.
Karanganyar
b. Sebelahtimur
c. Sebelahbarat
Sukaharjo
d. Sebelahselatan
e. Kelurahan Pajang
b. Kelurahan Penumping
f. Kelurahan Kreten
c. Kelurahan Panularan
g. Kelurahan Jajar
d. Kelurahan Sondakan
Page 12 of 26
h. Kelurahan
j. Kelurahan Bumi
Karangasem
k. Kelurahan Purwasari
i. Kelurahan Laweyan
l.
Utara : Lapangan
DAERAH SEKITAR
Laweyan.Vegetasi
peneduh
dan
perindang
banyak
Sedangkan
untuk
memasuki
area
Kantor
Kecamatan
SIRKULASI
1. PEJALAN KAKI
Page 14 of 26
2. SEPEDA MOTOR
Pengunjung
Staff/Karyawan
3. MOBIL
SKEMA PERUANGAN
Lantai 1
Page 15 of 26
O
F
G
D
H
B
M
P
N
A
Ket :
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
Main Entrance
Pengambilan Nomor Antrian
Ruang Tunggu
Loket 1
Loket 2
Loket 3
Loket 4
Loket 5
I.
J.
K.
L.
M.
N.
O.
P.
Ruang
Ruang
Dapur
Toilet
Ruang
Ruang
Ruang
Ruang
Sekretariat
Camat
Kasubbag
sekretaris
cetak KTP dan KK
pengambilan e ktp
T. Lantai 2
U.
D
E
A
G
F
V. KETERANGAN :
A.
B.
C.
D.
E.
Ruang
Ruang
Ruang
Ruang
Ruang
tamu
PKK
sosbud
PLKB
komputer
F.
G.
H.
I.
Toilet
Ruang trantib
Ruang PPK
Ruang pemberdayaan
masyarakat
Page 17 of 26
J.
C. HASIL PENGAMATAN
1. PROSES INDIVIDUAL
K. DASAR DASAR PERMASALAHAN :
a. Main Entrance pada kantor tidak dominan, bahkan banyak pengunjung
yang lebih sering melewati Side Entrance sebagai alur sirkulasi utama
b. Kualitas dan peletakan ruang mushola yang kurang nyaman bagi
pengunjung maupun karyawan karena letak tempat wudhu yang berada
mengarah kiblat dan bersampingan dengan area parkir.
c. Peletakan dan pengolahan landscape yang susah untuk diakses oleh
pengunjung.
d. Sirkulasi untuk kendaraan sangat sempit dan terkesan dipaksakan.
e. Peletakan kursi ruang tunggu yang menghalangi sirkulasi menuju
f.
tangga.
Penataan meja ruang secretariat yang menyebabkan lorong sempit
Page 18 of 26
O.
b. Kualitas dan peletakan ruang mushola yang kurang nyaman bagi
pengunjung maupun karyawan karena letak tempat wudhu yang berada
mengarah kiblat dan bersampingan dengan area parkir.
P. Dengan adanya permasalahan yang ada serta timbul di area luar
dari
kantor
kecamatan
ini,
maka
membuat
perilaku
para
R.
S. Arah garis merah menunjukkan arah pejalan kaki yang memasuki
atau keluar dari bangunan tersebut. Terlihat bahwa pengunjung
Page 19 of 26
T.
U. Ilustrasi di atas adalah mengenai gambaran sirkulasi yang
ditujukkan kepada para pengguna sepeda motor, di mana
dibedakan menjadi 2 yaitu pengunjung dan karyawan. Sebagai
pengunjung yang non karyawan biasanya mereka lebih memilih
untuk melewati pintu barat agar lebih cepat dengan tempat
parker. Hal ini dirasa menjadi perilaku menyimpang pengunjung
karena penataan landscape yang dirasa kurang tepat.
V.
W.
X. Untuk alur sirkulasi dan penataan untuk alur kendaraan beroda 4
ini dirasa sudah mudah untuk dijangkau. Hal ini terlihat dari tidak
adanya penyimpangan perilaku oleh pengguna. Namun alangkah
lebih baiknya jika dilakukan penyelarasan antara mobil dan motor
sehingga lebih tertata bagian landscape dan tata ruangnya
Y.
d. Peletakan kursi ruang tunggu yang menghalangi sirkulasi menuju
tangga.
Page 20 of 26
Z.
AA.
AC.
AD.
f.
AF.
AG.
Hubungan
teritorial
antara
masyarakat
dan
pegawai
menjadikan
berkurangnya
jarak
antara
pejabat
Page 23 of 26
area
pengambilan
e-KTP
sehingga
tidak
dapat
1975)
membedakan
antara
menyebabkan
terjadinya
interaksi
sosial
yang
tidak
Page 26 of 26