1306480585
1306416102
Arini Wulansari
Asma Zahidah
Clara Jikesya
1306413492
1206253836
1306480774
1306479766
1306377032
Fatmawati Fadlin
1306376875
Nilam Sartika
1306480446
1306480591
1306408454
1306480263
1306480364
OUTLINE
Sekresi HCl
Sel-sel parietal aktif mengeluarkan HCl ke dalam lumen rongga lambung.
Sekresi HCl menyebabkan pH lumen turun hingga 2.
Ion Hidrogen (H+) dan ion klorida (Cl-) secara aktif diangkut dengan pompa
terpisah di membran plasma sel parietal.
Ion hidrogen ditransportasi secara aktif terhadap gradien konsentrasi yang
besar, dengan konsentrasi H+ menjadi sebanyak 3 juta kali lebih besar dalam
lumen daripada dalam darah. Klorida disekresikan oleh mekanisme
transportasi aktif sekunder terhadap gradien konsentrasi yang jauh lebih kecil
yaitu hanya 1,5 kali.
Fungsi HCl
1. HCl mengaktifkan prekursor enzim pepsinogen ke enzim aktif, pepsin, dan
menyediakan media asam yang optimal untuk kegiatan pepsin.
2. HCl membantu dalam pemecahan jaringan ikat dan serat otot, mengurangi
partikel makanan besar menjadi partikel yang lebih kecil.
3. Denaturasi protein
4. Bersama enzim lisozim dari ludah, HCl membunuh sebagian besar
mikroorganisme yang tertelan dengan makanan.
Aktivasi pepsinogen
Ketika pepsinogen disekresi ke dalam
lumen lambung, HCl membelah sebuah
fragmen kecil dari molekul, mengubahnya
ke bentuk aktif dari enzim pepsin.
Setelah terbentuk, pepsin mengkatalisis
molekul pepsinogen lain untuk
menghasilkan lebih banyak pepsin.
Mekanisme dimana bentuk aktif dari
enzim mengaktifkan molekul lain dari
enzim yang sama, disebut proses
autokatalitik.
Mukosa Pelindung
Mukosa ini berfungsi sebagai pelindung terhadap beberapa bentuk cedera potensial
pada mukosa lambung
Berdasarkan sifatnya sebagai pelumas, lendir melindungi mukosa lambung terhadap
kerusakan mekanik. Hal ini membantu melindungi dinding lambung dari self-digestion
karena pepsin dihambat ketika kontak dengan lapisan lendir yang melapisi lapisan
lambung
Sebagai basa, mukus membantu melindungi dari kerusakan asam dengan menetralkan
HCl di sekitar lapisan lambung, tetapi tidak mengganggu fungsi HCl dalam lumen
Faktor intrinsik
Faktor intrinsik penting dalam penyerapan vitamin B12. Vitamin ini dapat
diserap hanya bila dikombinasikan dengan faktor intrinsik. Ikatan dari faktor
intrinsik-kompleks vitamin B12 dengan reseptor khusus yang hanya terdapat
di terminal ileum, bagian terakhir dari usus kecil, memicu reseptor
endositosis yang dimediasi dari kompleks di lokasi tersebut
USUS HALUS
Pada lumen usus halus, HCl yang disekresi oleh sel parietal lambung akan
dinetralisir oleh NaHCO3 yang disekresi oleh sel pancreatic duct.
Produk akhir dari hasil reaksi ini (Na+, Cl-, CO2, dan H2O) akan diabsorpsi
kembali oleh sel epitel usus halus dan akan disalurkan ke darah. melalui
rekasi ini, keadaan biokimia pada tubuh akan dijaga.
Sherwood, Lauralee. (2010). Human physilogy: fromcell tosystems 7th
ed.USA: Books/Cole Cengage Learning.
Di lambung terdapat bakteri gram positif seperti streptococci, staphylococci, dan lactobacilli. H. pylori
merupakan bakteri patogen yang jarang ditemukan saat usia <10 tahun, namun meningkat prevalensinya 80%
saat usia <50 tahun. Kebanyakan pasien yang terinfeksi H. pylori tidak menunjukkan gejala infeksi, namun pada
beberapa pasien setelah beberapa tahun terinfeksi dapat menimbulkan penyakit tertentu.
Di usus halus (duodenum, jejunum, dan terutama ileum) bakteri aerob yang ada adalah Eschericia coli,
Klebsiella species, Enterobacter species, enterococci, dan streptococci sedangkan bakteri anaerob (yang ada
dalam jumlah sedikit) contohnya adalah Bacteroides fragilis.
Ouwehand, A., & Vaughan, E. (2006). Gastrointestinal microbiology. New York: Taylor &
Francis.
Wilson, M., Henderson, B., & McNab, R. (2002).Bacterial disease mechanisms. Cambridge
Cambridge University Press.
Karpa, K. (2003).Bacteria for breakfast: Probiotics for Good Health. Victoria, B.C.: Trafford.
PATOFISIO
Patofisiologi Hipoksia
Penurunan aliran darah ke organ GIT
Infeksi H. pylori
Penyebab
Penggunaan
Bila
Stress
Peningkatan penyaluran
asam menyebabkan
ulkus duodenal
Nilam Sartika
1306408454
duodenum
Dumping syndrome
FARMAKOLOGI
Golongan Antasida
Asma Zahidah 1206253836
Golongan Antasida
Fungsi:
Menetralkan asam lambung
Menginaktifkan pepsin
Mengikat garam empedu
Antasid yang mengandung alumunium dapat meningkatkan pertahanan
mukosa dan menekan HP
Efek Samping
Interaksi Obat
Tetrasiklin , warfarin, digoxin, quinidine,
isoniazid, ketokonazol, fluoroquinolon
Dosis
Pada ulkus non komplikasi 1 dan 3
jam setelah makan atau pada saat
tidur setara 120 mEq kombinasi MgAl per dosis yang diharapkan dapat
sama efektif seperti obat antagonis
reseptor H2 konvensional
Perhatian
Obat Penghambat
Pompa Ion
Sukralfat dan
Misoprostol
Arini Wulansari
1306413492
Mekanisme: Inhibitor pompa proton atau PPIs merupakan inhibitor kuat sekresi asam lambung. Obat-obat golongan
ini berikatan secara irreversibel dengan pompa proton lambung seperti enzim H +, K+-ATPase untuk mencegah
pelepasan asam lambung dari sel parietal ke dalam lumen lambung dan memblok tahap akhir produksi asam
lambung.
Omeprazol
Indikasi
mengurangi resiko ulkus lambung pada
pasien pengguna AINS.
Interaksi
o Efektivitas diturunkan oleh Al karbonat (basa), Al hidroksida,
Al fosfat, magaldrat, Mg karbonat, Mg hidroksida, Mg oksida,
Mg trisilikat.
o Misoprostol akan meningkatkan kejadian nyeri lambung dan
diare jika diberikan bersama diklofenak dan indometasin.
Dosis:
o Profilaksis NSAID-Induced ulcer: 200 mcg per 6 jam bersama
makanan, dapat dikurangi hingga 100 mcg jika tidak toleransi
thd dosis tinggi
Sukralfat
Mekanisme Kerja:
Menghambat proses erosi mukosa
dan ulserasi akibat hidrolisis protein
mukosal termediasi pepsin.
Antagonis Reseptor H2
Bismuth
Clara Jikesya
1306479766
ANTAGONIS RESEPTOR H2
Indikasi: mencegah dan menginduksi penyembuhan ulkus lambung dan
duodenum. Mengobati ulkus yang diinduksi oleh NSAID.
Menghambat sekresi asam pada malam hari dan sekresi yang dirangsang
oleh makanan, insulin, kafein, pentagastrin, dan betazole.
Kurang poten dari pada golongan penghambat pompa proton.
Mampu menekan sekresi asam lambung 24 jam sekitar 70%.
Menghambat produksi
asam melalui kompetisi
dengan histamin untuk
berikatan dengan
reseptor H2 di
membran basolateral
pada sel parietal.
Lullmann, H., Mohr, K., et al. (2000).
Color Atlas of Pharmacology. ed. 2.
New York: Thieme.
Farmakokinetik
Absorpsi cepat diabsorpsi setalah pemberian per oral, konsentrasi plasma
puncak antara 1-3 jam, absorpsi meningkat dengan makanan tetapi menurun
dengan antasida
Distribusi hanya sedikit yang berikatan dengan protein plasma
Metabolisme <10-35% dimetabolisme di hati
Ekskresi diekskresi melalui ginjal, kurangi dosis untuk pasien yang
memiliki penurunan klirens kreatinin
Efek samping diare, sakit kepala, kelelahan, nyeri otot, dan konstipasi.
Cimetidine dosis tinggi dalam jangka panjang menurunkan ikatan testosteron dengan
reseptor androgen dan menghambat hidroksilasi estradiol galactorrhea (wanita),
gynecomastia dan impotensi (pria)
Efek reversibel pada SSP halusinasi, depresi, kecemasan akibat cimetidine terutama pada
pasien sakit parah atau berusia lanjut >50 tahun
Cedera hepatoseluler oleh nizatidine peningkatan enzim hati (AST, ALT, atau alkali
fosfatase).
Hepatitis dan ikterus terjadi dengan ranitidine.
Cimetidine mengurangi metabolisme hepatik obat lain via jalur CYP P450 mengurangi
eliminasi meningkatkan konsentrasi plasma. Contoh: karbamazepin, benzodiazepin,
lidokain, Ca2+ channel blocker, dan theofilin
Ranitidine, famotidine, dan nizatidine tidak menghambat sitokrom P450 yang terkait
dengan sistem enzim oksigenase dalam hati.
Dipiro, Joseph T. dkk. (2009). Pharmacotherapy Handbook. ed. 7. USA: The McGraw-Hill.
Peringatan
Hipersensitivitas bronkospasme, edema laring, ruam
Pasien dengan gangguan fungsi ginjal
Pasien dengan gangguan fungsi hati
Lansia
Ibu hamil (kategori B) dan menyusui
Penggunaan tidak dianjurkan pada anak < 12 tahun
Dosis
Dewasa 2 tablet atau 30 mL
Anak 9-12 tahun 1 tablet atau 15 mL
Anak 6-9 tahun 2/3 tablet atau 10 mL
Anak 3-6 tahun 1/3 tablet atau 5 mL
Anak < 3 tahun tanya dokter
Ulangi dosis setiap 30 menit-1 jam, jika diperlukan, hingga 8 dosis dalam 24
jam.
Farmakokinetik
Absorpsi cepat via oral
Ekskresi 90% dalam bentuk utuh di urin
Interaksi Obat
Insulin, metotrexat, atau asam valproat aksi dan efek sampingnya
ditingkatkan oleh BSS
ACE Inhibitor atau sulfinpirazon efeknya menurun karena BSS
Antikoagulan (contoh: warfarin) risiko pendarahan ditingkatkan oleh BSS
Salisilat (contoh: aspirin) efek samping dan toksisitas ditingkatkan oleh
BSS
Mengganggu pemeriksaan radiologis dari saluran pencernaan karena
bismuth bersifat radiopaque.
Peringatan
Ibu hamil dan menyusui
Anak-anak
Kontraindikasi
Anak-anak dan remaja yang terinfeksi virus lain
Antimikroba
Faatichatun Naja
1306376881
Antimikroba
TETRASIKLIN
Indikasi : infeksi Gram positif dan negatif
Mekanisme Kerja : hambat sintesis protein dengan berikatan pada ribosomal
subunit 30S sehingga menghambat ikatan aminoasil-tRNA ke sisi A pada
kompleks ribosomal
Kontra indikasi : ibu hamil dan menyusui, gangguan fungsi ginjal (akan
sebabkan eksaserbasi penyakit ginjal), gangguan fungsi hati
Efek samping
Efek samping :
- Pada pemberian lama atau berulang-ulang, terjadi superinfeksi bakteri atau
jamur seperti: enterokolitis dan kandidiasis.
- Gangguan gastrointestinal seperti: anoreksia, pyrosis, vomiting, flatulen dan
diare.
- Reaksi hipersensitif seperti: urtikaria, edema, angioneurotik, atau anafilaksis.
- Jarang terjadi seperti: anemia hemolitik, trombositopenia,neutropenia dan
eosinofilia.
FARMAKOTE
Tujuan Pengobatan
Pengobatan dari ulkus bervariasi, disesuaikan
dengan etiologi dari ulkus itu sendiri (HP atau
AINS)
Diagnosis Ulkus
Ulkus peptikum memiliki gejala yang tidak spesifik, sehigga terkadang sulit
dibedakan dari penyakit pencernaan lainnya. Gejala dari ulkus peptikum dapat
berupa rasa tidak nyaman dan sakit padai bagian perut, dan mual.
Pasien biasanya menjelaskan gejalanya seperti rasa terbakar atau menggigit pada
bagian perut, atau ketika lapar akan perlahan terasa sakit 1-2 jam yang kemudian
akan perlahan menghilang. Penggunaan antasid akan melegakan gejala.
Pasien dengan ulkus pada lambung biasanya akan merasa sakit dengan adanya
makanan, sementara pasien dengan ulkus duodenal akan merasa lega dari gejala
dengan adanya makanan. Hal ini menyebabkan pasien dengan ulkus lambung
biasanya mengalami penurunan berat badan sementara pasien dengan ulkus
duodenal tidak.
Diagnosis Ulkus
Diagnosis Radiologi; Larutan Barium dan X-Ray
Diagnosis Ulkus
Diagnosis Endoskopik
Diagnosis Ulkus
Test Laboratorium ; ELISA & Urea Breath
Terapi Nonfarmakologi
Pembedahan Lambung
Pembedahan hanya ditujukan kepada pasien yang tidak dapat mengonsumsi
obat, pasien dengan obat-obatan yang tidak memberikan efek pada mereka,
dan pasien yang menderita komplikasi mayor.
Contohnya adalah jika ulkus yang diderita menyebabkan penghambatan
lambung atau duodenum sehingga menghambat terjadinya pencernaan yang
normal atau jika lambung/duodenum mengalami perforasi (berlubang).
Gastrektomi
Selektif vagotomi
Untuk ulkus tipe I, II, dan III gastrektomi parsial yang paling umum dilakukan, dan
rekonstruksi Roux-en-Y
Terapi Farmakologi
Algoritma Pemilihan Obat
Terapi Farmakologi
Referensi
Corwin, E. (2008).Handbook of Pathophysiology(3rd ed.). Lippincott Williams & Wilkins.
Silbernagl, S., & Lang, F. (2000).Color Atlas of Pathophysiology. New York: Thieme.
Drugs.com. Bismuth Subsalicylate. Retrieved 12 November 2015, from
http://www.drugs.com/cdi/bismuth-subsalicylate.html.
Goodman & Gilman. (2006). The Pharmacological Basis of Therapeutics. ed. 11. USA: The McGraw-Hill.
Kluwer, Wolters. (2007). Drug Fact and Comparison. ed. 11.
Antosiann, Tamar. 2005.Peptic Ulcer Disease.California:california pharmacist.
Sherwood, L. Human Physiology: From Cells to Systems, Seventh Edition. 2010
Lawrence, P., Bell, R., & Dayton, M. (2012).Essentials of General Surgery. Lippincott Williams & Wilkins.
Roses, R. (2009).Gowned and Gloved Surgery : Introduction to Common Procedures. Elsevier Health Sciences.
Vann, M. (2009).When Ulcer Surgery Is Required.EverydayHealth.com. Retrieved 16 November 2015, from
http://www.everydayhealth.com/ulcer/surgery-for-ulcers.aspx
Dipiro, Joseph T. dkk. (2009). Pharmacotherapy Handbook. ed. 7. USA: The McGraw-Hill.
Goodman & Gilman. (2006). The Pharmacological Basis of Therapeutics. ed. 11. USA: The McGraw-Hill.
Kluwer, Wolters. (2007). Drug Fact and Comparison. ed. 11.
Linn, D.W., Wofford, M.R., et al. (2009). Pharmacotherapy in Primary Care. USA:McGraw-Hill.
Lullmann, H., Mohr, K., et al. (2000). Color Atlas of Pharmacology. ed. 2. New York: Thieme.
Goodman & Gilmanns. (2006). The Pharmacological Basic and Therapeutics, 11th Ed. New York: The MacGrawHill Companies.
Medscape. Sucralfate. http://reference.medscape.com/drug/carafate-sucralfate-342006 (diakses pada 10
Nopember 2015;17:21)
Medscape. Omeprazole (Rx, OTC). http://reference.medscape.com/drug/prilosec-omeprazole-341997#0
(diakses pada 10 Nopember 2015; 16:47)
Medscape. Lansoprazole (Rx, OTC).
http://reference.medscape.com/drug/prevacid-solu-tab-lansoprazole-341991 (diakses pada 10 Nopember
2015; 14:21)
Medscape. Misoprostol. http://reference.medscape.com/drug/cytotec-misoprostol-341995#3 (diakses
pada 10 Nopember 2015; 17:01)
Ikatan Apoteker Indonesia. Informasi Spesialite Obat Indonesia, Vol 47. Jakarta: PT ISFI Penerbitan.
Q&A
Citra: PPI, efek sampingnya ada diare mual muntah, cara pengobatannya
gimana apa diberikan obat lain? Untuk pengobatan yang gastrektomi itu
bagaimana? Apakah pasien sudah tidak memiliki lambung?
o Efek samping dari suatu obat tidak pasti selalu terjadi, maka tidak perlu dibarengi dengan obat yang
menangani efek samping. Jika pasien tersebut kembali dengan efek samping tersebut maka baru diberikan obat
untuk mengatasi hal tesebut.
o Diberikan lambung buatan.