Anda di halaman 1dari 20

Modul 7 : Network Monitoring

7.1 Pendahuluan
Menjalankan dan memelihara fungsi suatu jaringan bisa menjadi mimpi buruk jika Anda tidak
mengetahui mana yang bekerja dengan baik dan mana yang tidak. Terutama jika jaringan tersebar lebih
dari ratusan kilometer persegi, di mana beberapa perangkat hampir tidak mungkin diakses, misalnya
stasiun cuaca dan webcam.
Salah satu bentuk paling mendasar dari monitoring koneksi berlangsung tiap hari pada jaringan. Proses
user login ke jaringan akan memastikan bahwa koneksi itu sedang bekerja dengan baik atau jika tidak
bagian jaringan akan segera dihubungi. Namun, ini bukanlah cara yang paling baik atau efisien dalam
memonitoring jaringan yang ada. Tersedia program-program sederhana yang bisa digunakan oleh
administrator untuk membuat daftar alamat IP host dan secara periodik mem-ping alamat tersebut. Jika
ada masalah koneksi, program akan memperingati administrator melalui output ping. Ini merupakan
cara yang paling kuno dan tidak efisien, tetapi masih lebih baik dibanding tidak melakukan apa-apa sama
sekali. Aspek lain dari cara monitoring seperti ini adalah ia hanya memberitahu bahwa di suatu tempat
antara stasiun monitoring dan perangkat target ada gangguan komunikasi. Gangguan bisa jadi router,
switch, bagian jaringan yang tidak baik, atau memang host-nya yang sedang down. Tes ping hanya
mengatakan bahwa koneksi down, tidak dimana itu down.
Memeriksa semua host pada WAN dengan menggunakan monitoring semacam ini membutuhkan
banyak resources. Jika jaringan mempunyai 3000 host, mem-ping semua perangkat jaringan dan host
memakan resource sistem yang sangat besar. Cara lebih baik adalah hanya mem-ping beberapa host,
server, router, dan switch yang penting untuk memastikan konektivitas mereka. Tes ping tidak akan
memberikan data yang sebenarnya kecuali jika workstation selalu dalam keadaan menyala. Sekali lagi,
cara monitoring seperti ini sebaiknya digunakan jika tidak ada lagi cara lain yang tersedia.Monitoring
traffic merupakan cara monitoring jaringan yang jauh lebih canggih. Ia melihat traffic paket yang
sebenarnya dan membuat laporan berdasarkan traffic jaringan tersebut. Program seperti Flukes
Network Analyzer merupakan contoh software jenis ini. Program tersebut tidak hanya mendeteksi
perangkat yang gagal, tetapi juga mendeteksi jika ada komponen yang muatannya berlebihan atau
konfigurasinya kurang baik.Kelemahan program jenis ini adalah mereka biasanya hanya melihat satu
segmen pada satu waktu dan jika memerlukan data dari segmen lain, program harus dipindahkan ke
segmen tersebut. Ini bisa diatasi dengan menggunakan agent pada segmen jaringan remote. Perangkat
seperti switch dan router bisa membuat dan mengirimkan statistik traffic. Jadi, bagaimana data
dikumpulkan dan diatur pada satu lokasi sentral supaya bisa digunakan oleh administrator jaringan?
Jawabannya adalah: Simple Network Monitoring Protocol.SimpleNetwork Management Protocol (SNMP)
adalah standar manajemen jaringan pada TCP/IP. Gagasan di balik SNMP adalah bagaimana supaya
informasi yang dibutuhkan untuk manajemen jaringan bisa dikirim menggunakan TCP/IP. Protokol
tersebut memungkinkan administrator jaringan untuk menggunakan perangkat jaringan khusus yang
berhubungan dengan perangkat jaringan yang lain untuk mengumpulkan informasi dari mereka, dan
mengatur bagaimana mereka beroperasi. Ada dua jenis perangkat SNMP. Pertama adalah Managed
Nodes yang merupakan node biasa pada jaringan yang telah dilengkapi dengan software supaya mereka
dapat diatur menggunakan SNMP. Mereka biasanya adalah perangkat TCP/IP biasa; mereka juga
kadang-kadang disebut managed devices. Kedua adalah Network Management Station (NMS) yang
merupakan perangkat jaringan khusus yang menjalankan software tertentu supaya dapat mengatur
managed nodes. Pada jaringan harus ada satu atau lebih NMS karena mereka adalah perangkat yang
sebenarnya menjalankan SNMP.

7.1.1 Managed Nodes


Managed nodes bisa berupa perangkat jaringan apa saja yang dapat berkomunikasi menggunakan
TCP/IP, sepanjang diprogram dengan software SNMP. SNMP didesain supaya host biasa dapat diatur,
demikian juga dengan perangkat pintar seperti router, bridge, hubs, dan switch. Perangkat yang tidak
konvensional juga bisa diatur sepanjang mereka terhubung ke jaringan TCP/IP: printer, scanner, dan
lain-lain. Masing-masing perangkat dalam manajemen jaringan yang menggunakan SNMP menjalankan
suatu software yang umumnya disebut SNMP entity.
7.1.1.1 SNMP Entity
SNMP entity bertanggung jawab untuk mengimplementasikan semua beragam fungsi SNMP. Masingmasing entity terdiri dari dua komponen utama. Komponen SNMP entity pada suatu perangkat
bergantung kepada apakah perangkat tersebut managed nodes atau network management station.
SNMP entity pada managed nodes terdiri atas SNMP Agent dan Management Information Base(MIB).
7.1.1.2 SNMP Agent
SNMP Agent merupakan program yang mengimplementasikan protokol SNMP dan memungkinkan
managed nodes memberikan informasi kepada NMS dan menerima perintah darinya
7.1.1.3 MIB
SNMP Management Information Base (MIB) menentukan jenis informasi yang disimpan tentang node
yang dapat dikumpulkan dan digunakan untuk mengontrol managed nodes. Informasi yang dikirim
menggunakan SNMP merupakan objek dari MIB. SNMP manager dan SNMP agent menggunakan SNMP
Management Information Base (MIB) dan perintah yang sesuai untuk melakukan pertukaran informasi.
SNMP MIB tersusun dalam struktur pohon dengan variable individual, seperti point status atau deskripsi
direpresentasikan dengan daun yang terdapat pada cabang. Object identifier (OID) digunakan untuk
membedakan tiap variable secara unik dalam MIB dan dalam SNMP messages.

Gambar 7.1 Struktur MIB

Setiap data SNMP memiliki karakteristik object yang spesifik dan unik. Setiap object / karakteristik data
SNMP memiliki object identified (OID). OID dituliskan dengan angka decimal dipisahkan dengan tanda
titik. OID didapat dari stuktur gambar diatas. Contohnya OID adalah sebagai berikut : .1.3.6.1.4.1.2682.1
(dpsAlarmControl). SNMP Messages
SNMP menggunakan lima pesan dasar (GET, GET-NEXT, GET-RESPONSE, SET, dan TRAP) untuk
melakukan komunikasi antara SNMP manager dan SNMP agent. GET dan GET-NEXT messages
memungkinkan manager untuk request informasi mengenai variable yang spesifik.
Setelah menerima pesan GET atau GET-NEXT, SNMP agent akan mengirimkan pesan GET-RESPONSE
pada SNMP manager bersama dengan informasi yang direquest atau juga dengan indikasi eror yang
menjadi sebab mengapa informasi yang direquest tidak dapat diroses. Pesan SET memungkinkan SNMP
Manager untuk merequest perubahan pada nilai variabel tertentu. SNMP agent akan merespon dengan
pesan GET-RESPONSE dan mengindikasi perubahan yang terjadi serta indikasi eror mengapa tidak dapat
dilakukan perubahan. Pesan SNMP TRAP memungkinkan SNMP agent untuk menginformasikan pada
SNMP manager mengenai even yang penting secara spontan tanpa SNMP Manager harus merequest
OID ke SNMP Agent.
Seperti yang dapat kita lihat, kebanyakan pesan (GET, GET-NEXT, dan SET) hanya digunakan oleh SNMP
manager. TRAP adalah satu satunya pesan yang dapat diinisiasikan oleh SNMP agent. Ketika SNMP
agent mengirimkan pesan TRAP ke SNMP Manager, pesan tersebut terdiri dari OID dan nilai dari OID
tersebut. Hal ini akan memberikan peringatan pada SNMP manager secepatnya ketika alarm sedang
terjadi daripada menunggu SNMP manager untuk bertanya.
7.1.1.4 SNMP Community
SNMP menggunakan community untuk berkomunikasi antara SNMP agent dan SNMP
manager.Community di SNMP mirip dengan password ketika kita akan masuk ke computer kita.
Terdapat tiga tipe community yang digunakan di SNMP, yaitu :
Read-only : snmp manager hanya akan membaca data yang dikirimkan dari snmp agent. Snmp
manager tidak bisa merubah nilai data
Read-write : snmp manager akan membaca data yang dikirimkan oleh snmp agent, dan snmp
manager dapat merubah nilai dari data yang dikirimkan oleh snmp-agent, seperti mereset data.
Trap : data akan dikirimkan secara periodic ke snmp manager. Snmp manager tidak perlu
merequest data
Biasanya read-only community diasosiasikan dengan public dan read-writedengan private
7.1.2 Network Management Station
Pada jaringan yang lebih besar, NMS bisa saja terpisah dan merupakan komputer TCP/IP bertenaga
besar yang didedikasikan untuk manajemen jaringan. Namun, adalah software yang sebenarnya
membuat suatu perangkat menjadi NMS, sehingga suatu NMS bisa bukan hardware terpisah. Ia bisa
berfungsi sebagai NMS dan juga melakukan fungsi lain. SNMP entity pada NMS terdiri dari SNMP
Manager: yang merupakan program yang mengimplementasikan SNMP sehingga NMS dapat
mengumpulkan informasi dari managed nodes dan mengirim perintah kepada mereka, dan SNMP
Application: yang merupakan satu atau lebih aplikasi yang memungkinkan administrator jaringan untuk
menggunakan SNMP dalam mengatur jaringan.
Dengan demikian, secara keseluruhan SNMP terdiri dari sejumlah NMS yang berhubungan dengan
perangkat TCP/IP biasa yang disebut managed nodes. SNMP manager pada NMS dan SNMP agent pada
managed nodes mengimplementasikan SNMP dan memungkinkan informasi manajemen jaringan

dikirim. SNMP application berjalan pada NMS dan menyediakan interface untuk administrator, dan
memungkinkan informasi dikumpulkan dari MIB pada masing-masing SNMP agent.

7.2 Zabbix
Ada berbagai macam monitoring system baik yang gratis maupun berbayar seperti Nagios, Cacti, Zabbix
dll.Sebagai contoh dari monitoring system kita akan mencoba mempelajari salah satunya yaitu
Zabbix.Zabbix adalah salah satu monitoring system yang menyediakan banyak cara untuk melakukan
monitoring berbagai aspek insfrastruktur IT . Zabbix dapat dikategorikan sebagai sebuah semidistributed monitoring system dengan manajemen yang tersentralisasi. Dengan banyaknya instalasi
yang mempunyai satu database terpusat , sangat mungkin untuk menggunakan distributed monitoring
dengan nodes dan proxy serta berbagai instalasi yang akan digunakan zabbix agent.
7.2.1 Fitur-fitur Zabbix
Beberapa fitur dari Zabbix adalah :
Tersenralisasi , Mudah menggunakan web interface
Server yang berjalan kebanyakan adalakh Unix-like operating system seperti Linux, AIX, FreeBSD
, OpenBSD dan Solaris
Agent asli untuk kebanyakan Unix-like operating system dan versi Windows.
Kemampuan untuk secara langsung memonitor SNMP(v1,2,3) dan perangkat IPMI
Mempunyai Grafik bawaan dan kemampuan visualisasi lainnya.
Notifikasi yang mengijinkan interogasi pada system yang lain.
Konfigurasi yang flekskibel , termasuk terdapat juga template
Serta berbagi fitur yang bisa digunakan untuk solusi monitoring system lainnya.

7.3 Langkah-langkah Praktikum


Sebelum kita menginstalasi Zabbix, ada paket-paket yang harus dipenuhi agar Zabbix bisa berfungsi
dengan baik. Diantaranya adalah :
1. apache2
2. apache2-mpm-prefork
3. php5
4. mysql-client
5. mysql-server
6. php5-gd
7. php5-mysql
8. libmysqlclient-dev
9. libsnmp-dev
10. libcurl4-gnutls-dev
7.3.1 Instalasi Zabbix
Untuk proses instalasi dibagi menjadi 2 yaitu :
7.3.1.1 Instal Zabbix daemon
1. Download zabbix di http://www.zabbix.com/download.php\
2. Jalankan command untuk masuk sebagai root.
$ sudo su
3. Pindah direktori di terminal menuju ke /home/<username>/Downloads
# cd /home/<username>/Downloads

4. Ekstrak file :
# tar -zxvf zabbix-2.2.3.tar.gz
5. Buat user account untuk zabbix
#groupadd zabbix
#useradd -g zabbix zabbix
6. Membuat database untuk Zabbix:
#mysql -u<username> -p<password>
mysql> create database zabbix character set utf8;
mysql> quit;
#cd zabbix-2.2.3/
#mysql -u<username> -p<password> zabbix < database/mysql/schema.sql
#mysql -u<username> -p<password> zabbix < database/mysql/images.sql
#mysql -u<username> -p<password> zabbix < database/mysql/data.sql
7. Lakukan konfigurasi untuk Zabbix server dan agent :
#./configure --enable-server --enable-agent --with-mysql --enable-ipv6 --with-net-snmp -with-libcurl
8. Compile dan install zabbix:
#make
#make install
9. Lakukan perubahan pada file konfigurasi server.
#gedit /usr/local/etc/zabbix_server.conf
Lakukan penyesuaian DB_User dan DB_Pass sesuai dengan yang telah diatur di mysql.
10. Aktifkan daemon zabbix server dan agent:
# zabbix_server
#zabbix_agentd
7.3.1.2 Install Zabbix web interface
1. Copy file php ke htdocs di ubuntu (/var/www/)
mkdir /var/www/zabbix
cd frontends/php
cp -a . /var/www/zabbix
2. Instalasi frontend :
Langkah 1 :
Untuk memulai instalasi web interface buka browser dan ketikan :
URL : http://<ip address server>/zabbix
Akan muncul tampilan seperti di bawah ini :

Gambar 7.2

Langkah 2:
Periksa bahwa requirement yang diperlukan sudah terpenuhi semua:

Gambar 7.3
Jika masih ada yang belum terpenuhi, sesuaikan konfigurasi yang terdapat pada file
/etc/php5/apache2/php.ini dengan yang ada di requirements zabbix.
Langkah 3 :
Masukan detail untuk koneksi ke database:

Gambar 7.4
Langkah 4 :
Maksukan detail informasi server zabbix

Gambar 7.5

Langkah 5:
Periksa lagi apakah informasi yang dimasukkan sudah benar

Gambar 7.6
Langkah 6 :
Unduh file konfigurasi dan tempatkan pada /var/www/zabbix/conf/

Gambar 7.7

Gambar 7.8
Langkah 7:
Setelah unduh selesai dan file ditempatkan ke /var/www/zabbix/conf/ kemudian klik tombol
retry. Sehingga tampilan akan seperti di bawah ini :

Gambar 7.9
Langkah 8:
Klik Finish dan zabbix sudah terinstal

Gambar 7.10
User account default pada zabbix adalah :
Username :admin

Password :zabbix
7.3.2 Konfigurasi Lanjut Zabbix
Dibawah ini beberapa konfigurasi yang perlu dilakukan setelah instalasi selesai . Jika kurang jelas dengan
penjelasan dibawah ini , silakan akses manual Zabbix 2.0 di
http://www.zabbix.com/documentation/2.0/manual .
7.3.2.1 Konfigurasi Host dan Host Group
Konfigurasi Host
Untuk konfigurasi host pada Zabbix lakukan :
1. Tab Configuration -> Host
2. Klik Create
3. Masukan parameter host pada form yang disediakan
Anda juga dapat menggunakan Clone atau Full Clone untuk membuat host baru dari host yang sudah
ada. Untuk Clone maka akan menambahkan semua parameter host dan template linkage, sedangkan
Full clone menambahkan entities secara langsung ( item, trigger,grap dan aplikasi)

Gambar 7.11
Parameter
Host name
Visible name
Groups
New host group
Interfaces
IP address
DNS name
Connect to

Deskripsi
Nama unik untuk host
Nama yang akan tampil pada alist, map dll
Pilih host group dari host tersebut.
Group baru yang dapat dibuat dan dihubungkan dengan host.
Beberapa tipe host interface yang mendukung untuk host: Agent, SNMP, JMX dan IPMI.
Host IP address (optional).
Host DNS name (optional).
Dengan melakukan klik tombol ini akan menyampaikan apa yang digunakan untuk
mendapatkan data dari agents:

Parameter

Port
Default
Monitored by
proxy
Status

Deskripsi
IP Terhubung ke alamat ip host (recommended)
DNS Terhubung ke DNS host.
Port TCP . secara default port Zabbix agent adalah 10050.
Mengecek radio button untuk diatur sebagai default interface.
Host dapat dimonitor baik oleh Zabbix server atau Zabbix proxies:
(no proxy) - host dimonitor oleh Zabbix server
Proxy name - host dimonitor oleh Zabbix proxy Proxy name
Status Host :
Monitored - Host sedang aktif, siap dimonitor
Not monitored - Host tidak aktif, tidak dapat dimonitor

Konfigurasi Host Group


Untuk konfigurasi host pada Zabbix lakukan :
1. Tab Configuration -> Host Groups
2. Klik Create Group
3. Masukan parameter group pada form yang disediakan

Gambar 7.12
Parameter
Group name
Hosts

Deskripsi
Masukan nama grup yang unik .Nama group harus unik didlam Zabbix node.
Pilih host , yang merupakan anggota dari group.sebuah host mungkin saja mempunyai satu
atau lebih , bahkan tidak mempunyai grup.

7.3.2.2 Konfigurasi Item


Items adalah sesuatu yang digunakan untuk memngumpulkan data dari host .ketikan selesai
mengkonfigurasi sebuah host maka perlu menambahkan monitoring item untuk memulai mendapatkan
data yang aktual.Untuk mengkonfigurasi item, lakukan langkah berikut :
1. Klik Tab configuration -> Hosts
2. Klik pada Item

3. Klik Createitem
4. Kemudian isi parameter pada form yang tersedia

Gambar 7.13
7.3.2.3 Konfigurasi Visualisasi
7.3.2.3.1 Konfigurasi Graph
Simple graph
Simple graphs di sediakan untuk visualisasi data yang dikumpulkan oleh item. Tidak ada konfigurasi lebih
untuk menampilkan simple graph , secara default sudah ada pada host . untuk menapilkan simple graph
klik tab Monitoring -> Latest data, maka akan tampil

Gambar 7.14

Custom Graph
Untuk membuat custom graph lakukan langkah berikut :
1. Klik tab Configuration -> Host (or Templates)
2. Klik Graphs pada baris host yang diinginkan
3. Pada layar graph klik Create graph
4. Edit atribut dari graph sesuai kebutuhan

Gambar 7.15
Contoh tampilan custom graph

Gambar 7.16
7.3.2.4 Konfigurasi User
Untuk konfigurasi user lakukan langkah berikut :
1. Klik tab Adminstration -> Users
2. Pilih Users dari menu dropdown
3. Klik pada Create User
4. Edit atribut user yang terdapat pada form

Gambar 7.17
Pada form user terdapat 2 tab lainnya , yaiitu Media dan Permisions, berikut penjelasannya.

Tab Media adalah channel pengiriman untuk mengirim notifikasi dan alarm pada Zabbix.
Terdapat beberapa tipe antara lain :
- Email
- Sms
- Jabber
- Ez Texting
- Custom alertscript
Tab Permissions
Tab Permissions berisi beberapa informasi :
- Tipe-tipe user : Zabbix User, Zabbix Admin, Zabbix Super Admin. User tidak dapat
mengganti tipenya sendiri.
- User Host Groups dan host mempunyai akses ke Zabbix User sedangkan AdminUser
tidak mempunyai akses ke sembarag group dan host secara default. Untuk
mendapatkan hak akses harus diikutsertakan pada host group yang dapat mengakses
host group dan host tersebut.
7.3.2.5 Web Monitoring
Langkah-langkah untuk memonitoring web adalah sebagai berikut:
Studi kasus ini menggunakan Zabbix Web Monitoring untuk memonitoring web interface dari Zabbix.
Tujuannya untuk mengetahui apakah web tersebut available , menyediakan isi yang benar dan seberapa
cepat web tersebut berjalan. Untuk melakukannya perlu log in menggunakan username dan password.

Skenario
Langkah 1
Tambahkan sebuah aplikasi host baru. Beralih ke tab Configuration -> Host kemudian klik Application ,
pada application section click Create application.

Gambar 7.18
Langkah ini tidak diperlukan bila sudah terdapat aplikasi yang cocok. Mungkin juga diperlukan host baru
jika belum terdapat host.
Langkah 2
Tambahkan sebuah scenario web baru. Selanjutnya kita akan menambahkan scenario untuk memonitor
web interface Zabbix. Terdapat beberapa langkah untuk melakukannya.Klik tab Configuration->Web ,
pilih host pada dropdown menu , kemudian klik Create scenario.

Gambar 7.19
Pada form skenario yang baru , klik pada Select yang berada disebelah Application field untuk memilih
aplikasi yang baru dibuat.
Catatan : kita juga membuat 2 macros, {user} dan {password}
Langkah 3
Penjelasan langkah untuk scenario
Klik pada Add button pada tab Stepsuntuk menambahkan step individu
Web scenario step 1
Kita mulai dengan mengecek apakah halaman pertama mempunyai respon yang benarakan
menghasilkan respon HTTP dengan kode 200 serta berisi text SIA Zabbix.

Gambar 7.20
Setelah konfigurasi step selesai , klik Add
Web scenario step 2
Kita lanjutkan dengan melakukan log in pada Zabbix frontend dan kita lakukan juga dengan
menggunakan kembali macros (variable) yang telah didefinisikan sebelumnya pada level skenario,
{user} dan {password}.

Gambar 7.21
Ingat bahwa Zabbix frontend menggunakan JavaScript redirect ketika melakukan log in, sehingga
pertama kita harus log in dan untuk langkah yang lebih jauh kita mungkin perlu mengecek fitur-fitur saat
sudah melakukan log in. Sebagai tambahan , langkah login harus menggunakan URL secara penuh untuk
file index.php .Semua post variable harus berda pada satu baris dan tersambung dengan symbol & .
Contoh string untuk logging ke dalam Zabbix frontend:
name=Admin&password=zabbix&enter=Sign in
jika menggunakan macro didalam contoh ini , maka akan menjadi
name={user}&password={password}&enter=Sign in
Web scenario step 3
Setelah login , kita harus melakukan verifikasi fakta. Untuk melakukan nya kita perlu mengecek sebuah
string yang terlihhat ketika login . Sebagai contoh I link Profile terlihat di pojok kanan atas.

Gambar 7.22
Web scenario step 4
Sekarang ,setelah diverifikasi bahwa fronted dapat diakses dan dapat log in serta dapat mendapatkan isi
dari web setelah log in. Kemudia log out sementar Zabbix server akan mengumpulkan banyak open
session records.

Gambar 7.23
Selesaikan langkah konfigurasi
Konfigurasi langkah skenario web yang sudah lengkap terlihat seperti gambar dibawah ini :

Gambar 7.24
Langkah 4
Simpan skenario web monitoring yang dibuat.
Daftar aplikasi dan linked scenario akan tampak pada tab Monitoring->Web :

Gambar 7.25
Klik pada nama skenario untuk melihat statistik secara detail .

Gambar 7.26 Tampilan statistik pada Zabbix

Anda mungkin juga menyukai