Anda di halaman 1dari 14

Nama: Fransisca Ariela

NPM: 240210130108
V.

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


5.1 Hasil Pengamatan
Berdasarkan praktikum pembuatan medium yang telah dilakukan,
hasil pengamatan disajikan dalam bentuk tabel di bawah berikut:
Tabel 1. Tabel Hasil Pengamatan Pembuatan Medium

Kel
9B

Medi
a
PDA

Karakteristik
Bentu Warna Komposis
k
Serbuk

Fungsi

Gambar

Kunin

i
Kentang,

Mengidentifikas

dextrose,

muda,

agar,

dan

krem

akuades

pertumbuhan

pengolahan
media

mikroba sejenis
kapang

dan

khamir
10B

EMB

Serbuk

Merah

Bacterio-

Mengidentifikas

muda

logical

i E. Coli dan

peptone,

biasanya

lactose

digunakan untuk

sukrosa,

pemisahan gram

dipotasium negatif

dari

phospaste,

gram

spesies

eosin

lain secara klinis

methylene
blue,
bacteriological
8B

PCA

Serbuk

Kunin

agar
Casein-

g muda peptone,

Sebagai medium
mikroorganisme

glucose

secara

umum

yeast,

dan

untuk

extract

perhitungan

Nama: Fransisca Ariela


NPM: 240210130108
agar

for koloni

micro7B

NA

Serbuk

Kunin

biology
Gelatine

g muda peptone
/ krem

5.0,

Menumbuhkan
berbagai

jenis

beef mikroba

extract,
bacteriological
9B

NaCl

Serbuk

Fis

agar
Putih / NaCl,

Sebagai

media

bening

transpor

dalam

akuades

pengenceran

9B

NB

Serbuk

Kunin

Peptone

from meat, bakteri


meat

Menumbuhkan
pada

medium cair

extract
Sumber: Dokumentasi pribadi, 2014
Tabel 2. Tabel Perhitungan Kebutuhan Media
Kel

Medi
a

Volume

Berat di

Merk

yang

kemasan

Perhitungan

39 gram untuk

50 x 39 = 1000 x m
m = 1,95 gram

9B

PDA

COND

dibuat
50 ml

10

EMB

A
COND

50 ml

1000 ml
36 gram untuk

PCA

A
KGaA

50 ml

1000 ml
2,25 gram

50 ml

untuk 1000 ml
23 gram untuk

B
8B
7B

NA

COND
A

9B

1000 ml

NaCl

200 ml

Fis

(sekelas)

50 x 36 = 1000 x m
m = 1,8 gram
50 x 22,5=1000 x m
m = 1,125 gram
50 x 23 = 1000 x m
m = 1,15 gram
0,85 x 200=1000 x m
m = 1,7 gram

Nama: Fransisca Ariela


NPM: 240210130108
0,85%

9 ml
(masingmasing 3

9B

NB

tabung)
10 ml

KGaA

8 gram untuk

10 x 8 = 1000 x m
m = 0,08 gram

1000 ml
V.2 Pembahasan
5.2.1 Pembuatan Medium

Praktikum mikrobiologi kali ini membahas tentang pembuatan


medium untuk pertumbuhan mikroorganisme. Mikroorganisme seperti
makhluk hidup lainnya memerlukan nutrisi untuk bertumbuh.
Mikroorganisme membutuhkan nutrient untuk kehidupan dan
pertumbuhannya sebagai sumber karbon, sumber nitrogen, sumber
energi, dan faktor pertumbuhan (mineral & vitamin) (Sukarminah,
2010).
Nutrisi/medium

akan

membantu

dalam

pertumbuhan

mikroorganisme, perbanyakan jumlah mikroorganisme, penguji sifatsifat fisiologi mikroorganisme, perhitungan jumlah mikroorganisme,
pengultivasi, pengisolasi dan pengidentifikasian mikroorganisme;
dimana dalam proses pembuatannya harus disterilisasi dan dijaga
lingkungan

sekitarnya

sehingga

tidak

ada

kontaminasi

mikroorganisme yang lain.


Medium

pertumbuhan

mikroorganisme

sangat

beragam,

memiliki karakteristik dan ciri yang berbeda-beda. Perbedaan


karakteristik

pertumbuhan

bermacam-macamnya

mikroorganisme

medium

ini

penunjang

menyebabkan
pertumbuhan

mikroorganisme.
Pertumbuhan dan kelangsungan hidup setiap mikroorganisme
sangat bergantung pada kecocokan media tempat hidupnya dengan
mikroorganisme tersebut. Medium yang digunakan dalam praktikum
ini antara lain PDA (Potato Dextrose Agar), PCA (Plate Count Agar),
NA (Nutrient Agar), NB (Nutrient Broth), NaCl Fis 0,85% dan EMB
(Eosin Methylene Blue).

Nama: Fransisca Ariela


NPM: 240210130108
PDA (Potato Dextrose Agar) merupakan salah satu medium
padat yang digunakan sebagai media pertumbuhan mikroorganisme
sejenis kapang dan khamir. Berdasarkan literature yang telah dibaca,
kegunaan medium PDA ini sebagai media pertumbuhan jamur. Use:
For the cultivation and maintenance of numerous fungi (Atlas, 2006).
Medium PDA disebut medium padat karena hasil dari pembuatan
medium ini akan memadat seperti agar. Medium PDA dapat dibuat
dengan bahan kentang, dextrose, agar, dan akuades. Kentang sebagai
sumber karbon (karbohidrat), vitamin dan energi, dextrose sebagai
sumber gula dan energi, agar untuk memadatkan medium PDA, dan
akuades untuk melarutkan agar, dextrose, dan kentang. Medium PDA
ini cocok untuk kapang dan khamir karena medium PDA ini
mengandung pati dari kentang yang sangat disenangi kapang serta
glukosa yang disenangi khamir. Kedua bahan tersebut baik untuk
pertumbuhan kapang dan khamir. Pada praktikum ini, medium PDA
yang digunakan bersifat medium instan. Medium PDA instan ini
berbentuk serbuk.

Gambar 1. Medium Potato Dextrose Agar instan (Dokumentasi


pribadi, 2014)
Cara pembuatan medium PDA yaitu akuades sebanyak 50 ml
dipanaskan, medium PDA sebanyak 1,95 gram dimasukkan ke dalam
labu Erlemeyer kemudian dilarutkan dalam akuades sedikit demi
sedikit sambil diaduk hingga homogen dan ditutup dengan sumbatan
kapas. Medium PDA tersebut berwarna kuning muda atau krem keruh.

Nama: Fransisca Ariela


NPM: 240210130108

Gambar 2. Medium PDA sebelum dipanaskan (Dokumentasi pribadi,


2014)
Setelah homogen, medium PDA tersebut dipanaskan di dalam
waterbath dan ditunggu sampai medium jernih. Hasil yang didapatkan
setelah medium dipanaskan adalah medium berwarna kuning muda
jernih. Namun, warna medium PDA setelah dipanaskan tidak sejernih
medium lainnya. Setelah dipanakan, medium disterilkan dalam
autoclave pada suhu 121oC dan tekanan 15 lbs selama 15 menit.

Gambar 3. Medium PDA saat dimasukkan ke dalam waterbath


(Dokumentasi pribadi, 2014)

Nama: Fransisca Ariela


NPM: 240210130108

Gambar 4. Medium PDA setelah dipanaskan (Dokumentasi pribadi,


2014)
Pembuatan medium yang kedua yaitu medium EMB atau Eosin
Methylene Blue. Medium EMB ini berfungsi untuk mengidentifikasi
E. Coli dan untuk pemisahan gram negatif dari gram spesies lain
secara klinis. Medium EMB yang berbentuk serbuk berwarna merah
muda ini mengandung bacteriological peptone, lactose, sucrose,
dipotasium, phospate, eosin methylene blue, dan bacteriological agar.
Laktosa yang terkandung dalam medium EMB ini akan memilah
mikroorganisme

yang

memfermentasikan

laktosa

sehingga

mikroorganisme tersebut akan berwarna gelap dengan kilap logam,


sedangkan mikroorganisme yang tidak memfermentasikan laktosa
akan tidak berwarna. Eosin dan metil biru akan mempertajam
perbedaan warna antara kedua jenis mikroorganisme tersebut. Hal ini
berdasarkan dengan literature yang telah dibaca. Use: For the
isolation, cultivation, and differentiation of Gram-negative enteric
bacteria based on lactose fermentation. Bacteria that ferment lactose,
especially the coliform bacterium Escherichia coli, appear as colonies
with a green metallic sheen or blue-black to brown color. Bacteria
that do not ferment lactose appear as colorless or transparent, light
purple colonies (Atlas, 2006). Medium yang digunakan berupa
medium EMB instan. Cara pembuatan medium EMB sama dengan
cara pembuatan PDA yaitu medium EMB sebanyak 1,8 gram
dilarutkan dalam akuades sebanyak 50 ml, ditutup dengan sumbat

Nama: Fransisca Ariela


NPM: 240210130108
kapas, dipanaskan sampai jernih, disterilkan dalam autoclave pada
suhu 121oC dan tekanan 15 lbs selama 15 menit. Hasil dari pembuatan
medium EMB adalah medium tersebut berwarna ungu tua.

Gambar 5. Medium EMB setelah dipanaskan (Dokumentasi pribadi,


2014)
Medium yang ketiga adalah medium PCA (Plate Count Agar).
Medium ini sering digunakan sebagai medium pertumbuhan
mikroorganisme dan digunakan juga dalam perhitungan jumlah
mikroorganisme dalam produk. Kegunaan medium PCA ini sesuai
dengan literature yang telah dibaca. Use: For the enumeration of
bacteria in milk, water, food, and dairy products (Atlas, 2006).
Medium ini mengandung casein-peptone, glucose yeast, extract agar
for microbiology. Agar sangat berpotensi menjadi sebuah medium
karena dapat membentuk gel pada saat konsentrasi rendah. Agar is a
polysaccharide with several remarkable properties which is produced
by species of red algae. Although it is a complex and variable
material, a major component of agar is agarose which is made of
alternating units of 1,4-linked 3,6-anhydro-L-galactose (or Lgalactose) and 1,3-linked D-galactose (or 6-O-methyl-D-galactose).
The properties of agar which make it so useful to microbiologists
include the ability to form a gel at low concentrations (1.52%) which
does not significantly influence the water potential of the medium
(Adams, 2008). Medium PCA ini baik untuk pertumbuhan total
mikroorganisme (semua jenis mikroorganisme) karena mengandung
casein-peptone yang menyediakan asam amino dan substansi nitrogen

Nama: Fransisca Ariela


NPM: 240210130108
kompleks lainnya serta ekstrak yeast yang menyuplai vitamin B
kompleks.
Medium PCA yang digunakan dalam praktikum ini bersifat
instan dan pembuatan medium ini sama dengan pembuatan medium
PDA dan EMB yaitu medium PCA sebanyak 1,125 gram dilarutkan
sedikit demi sedikit dalam akuades sebanyak 50 ml pada labu
Erlenmeyer, labu tersebut ditutup dengan sumbat kapas, dipanaskan
sampai jernih dalam waterbath, disterilkan dalam autoclave pada suhu
121oC dan tekanan 15 lbs selama 15 menit.

Gambar 6. Medium Plate Count Agar instan (Dokumentasi pribadi,


2014)
Hasil yang didapatkan setelah medium PCA dipanaskan berwarna
kuning muda jernih.

Gambar 7. Medium PCA setelah dipanaskan (Dokumentasi pribadi,


2014)
Medium yang keempat yaitu medium NA (Nutrient Agar).
Medium NA ini digunakan untuk menumbuhkan berbagai jenis
mikroorganisme. Medium NA berbentuk serbuk yang mengandung

Nama: Fransisca Ariela


NPM: 240210130108
gelatine peptone 5.0, beef extract, dan bacteriological agar.
Kandungan pepton dan ekstrak daging tersebut digunakan sebagai
komponen penting bagi pertumbuhan mikroorganisme karena
kandungan protein hewaninya yang tinggi. Cara pembuatan medium
NA yaitu medium NA instan sebanyak 1,8 gram dilarutkan dalam
akuades sebanyak 50 ml, ditutup dengan sumbat kapas, dipanaskan
sampai jernih, disterilkan dalam autoclave pada suhu 121oC dan
tekanan 15 lbs selama 15 menit. Hasil pembuatan medium NA adalah
medium NA berwarna kuning muda / krem.

Gambar 8. Medium Nutrient Agar instan (Dokumentasi pribadi, 2014)

Gambar 9. Medium NA setelah dipanaskan (Dokumen pribadi, 2014)


Natrium klorida fisiologis 0,85% atau NaCl Fis 0,85%
merupakan medium instan berbentuk serbuk-serbuk kecil. Cara
pembuatan NaCl Fis 0,85% yaitu serbuk-serbuk NaCl Fis sebanyak
1,7 gram diencerkan dalam akuades sebanyak 200 ml (untuk sekelas).
Setelah larut, medium cair tersebut diambil dengan pipet kemudian
dimasukkan ke dalam 3 tabung reaksi. Masing-masing tabung reaksi
dimasukkan 9 ml. NaCl Fis ini berfungsi sebagai media transpor
dalam pengenceran.

Nama: Fransisca Ariela


NPM: 240210130108

Gambar 10. Medium cair NaCl Fis 0,85% (Dokumentasi pribadi,


2014)
Medium terakhir yaitu medium NB (Nutrient Broth). Medium
ini mengandung peptone from meat dan meat extract. Medium NB ini
termasuk medium cair karena tidak menggunakan agar. Ekstrak
daging dibutuhkan mikroorganisme karena kadungan gizinya yang
banyak seperti protein, lemak, vitamin, dan lainya. The composition of
the meat extract depends on the meat source time and temperature of
extraction. Meat extracts contain amino acids, peptides, purines,
organic acids, urea, ammonium salts, and coloring matter and are
highly buffered: they are also rich in B vitamins but low in thiamine
(Lund, 2000). Pembuatan medium NB yaitu medium NB instan
sebanyak 0,08 gram dilarutkan dalam akuades sebanyak 10 ml pada
tabung reaksi, ditutup dengan sumbat kapas, setelah larut, medium ini
disterilkan dalam autoclave pada suhu 121oC dan tekanan 15 lbs
selama 15 menit. Hasil dari pembuatan medium NB yaitu medium NB
berwarna kuning muda bening.

Nama: Fransisca Ariela


NPM: 240210130108
Gambar 11. Medium cair Nutrient Broth (Dokumentasi pribadi, 2014)
5.2.2 Sterilisasi
Pada praktikum ini juga dijelaskan cara sterilisasi dengan
autoclave. Sterilisasi adalah proses thermal untuk mematikan semua
mikroorganisme beserta spora-sporanya. Karena spora bakteri bersifat
tahan panas, maka umumnya diperlukan pemanasan selama 15 menit
pada 121oC atau ekivalennya, artinya semua partikel bahan pangan
tersebut harus mengalami perlakuan panas yang sama (Tjahjadi,
2013). Autoclave merupakan alat untuk sterilisasi menggunakan uap
air bertekanan tinggi. Bagian-bagian autoclave yaitu wadah/tempat
penyimpanan

medium,

penyangga

wadah/tempat

penyimpanan

medium, penutup autoclave, tombol power, tombol pengatur suhu,


klep pengaman, kunci tutup, dan alat beserta jarum penunjuk suhu.
Cara penggunaan autoclave yaitu autoclave diisi akuades tanpa
melebihi

penyangga

wadah/tempat

penyimpanan

medium,

wadah/tempat penyimpanan medium disimpan di atas penyangga,


medium yang akan disterilkan dimasukkan, pada penutup autoclave
terdapat selang yang harus dimasukkan pada lubang yang telah
tersedia agar uap air dapat keluar melalui selang tersebut, kemudian
ditutup rapat agar suhu di dalam autoclave vakum dan kunci-kunci
tutup dipasang dengan cara menyilang sehingga kondisi penutup
autoclave dalam keadaan seimbang dan sejajar. Setelah ditutup rapat
dan kunci dipasang kencang, klep pengaman sebagai tempat uap air
keluar dibuka agar tekanan tetap stabil, lalu tombol power ditekan dan
suhu diatur dengan memutarkan tombol ke arah angka 1, 2, 3, ..., 8.
Semakin tinggi angka, semakin tinggi pula suhu yang diberikan. Pada
klep pengaman terdapat lubang-lubang sebagai jalan keluarnya uap air
dan apabila air sudah menetes, air dalam autoclave tersebut sudah
mendidih. Setelah air mendidih, klep pengaman ditutup, jarum
penunjuk suhu akan bergerak ke angka yang lebih besar karena suhu
dan tekanan dalam autoclave meningkat. Selama autoclave menyala,

Nama: Fransisca Ariela


NPM: 240210130108
pengguna tidak diperbolehkan meninggalkan autoclave tersebut
karena pengguna harus menjaga kestabilan suhu dan tekanan
autoclave. Setelah sterilisasi dengan autoclave selesai, tombol power
dimatikan dan tunggu sampai jarum penunjuk suhu kembali ke angka
nol lalu kunci-kunci tutup dibuka. Penutup autoclave dibuka ke arah
dinding agar uap yang dikeluarkan autoclave tidak mengarah ke wajah
pengguna. Pengambilan dan penyimpanan medium yang telah
disterilkan tidak diperbolehkan secara sembarangan. Medium harus
disesuaikan suhunya dengan suhu ruangan kemudian didinginkan.

Gambar 12. Autoclave (Dokumentasi pribadi, 2014)


VI.

KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum pembuatan medium dan sterilisasi, dapat
disimpulkan:
1. Medium menyediakan nutrisi yang diperlukan mikroorganisme
sehingga medium sebagai tempat mikroorganisme bertumbuh dan
berkembangbiak.
2. Medium yang digunakan dalam praktikum ini yaitu lain PDA
(Potato Dextrose Agar), PCA (Plate Count Agar), NA (Nutrient
Agar), NB (Nutrient Broth), NaCl Fis 0,85% dan EMB (Eosin
Methylene Blue).
3. Setiap medium memiliki karakteristik, komposisi, serta fungsi yang
berbeda

sehingga

pertumbuhan

dan

pengembangbiakan

mikroorganisme disesuaikan dengan kondisi medium.


4. Sterilisasi merupakan suatu proses untuk membebaskan alat dan
bahan dari segala macam bentuk kontaminan sehingga sterilisasi
dilakukan sebelum menumbuhkan mikroorganisme dalam medium.

Nama: Fransisca Ariela


NPM: 240210130108
5. Sterilisasi

yang

dilakukan

dalam

praktikum

ini

dengan

menggunakan autoclave.

DAFTAR PUSTAKA

Adams, Martin R. and Maurice O. Moss. 2008. Food Microbiology Third Edition.
The Royal Society of Chemistry. United Kingdom.
Atlas, Ronald M. 2006. Handbook of Microbiological Media for the Examination
of Food Second Edition. CRC Press Taylor & Francis Group. New York.
Lund, Barbara M., Tony C. Baird-Parker, and Grahame W. Gould. 2000. The
Microbiological Safety and Quality of Food Vol I & II. Aspen Publishers,
Inc. Maryland.
Tjahjadi, Carmencita dan Herlina Marta. 2013. Pengantar Teknologi Pangan
Volume I Edisi Ke-2. Universitas Padjadjaran. Jatinangor.
Sukarminah, Een, Debby M. Sumanti, dan In-In Hanidah. 2010. Mikrobiologi
Pangan. Universitas Padjadjaran. Jatinangor.
Sumanti, Debby M., dkk. 2008. Diktat Penuntun Praktikum Mikrobiologi Pangan.
Universitas Padjadjaran. Jatinangor.

Nama: Fransisca Ariela


NPM: 240210130108

LAMPIRAN
Jawaban Pertanyaan
1. Setelah saudara pelajari dan dipraktekan, jelaskan fungsi penambahan beef
extract pada pembuatan media NA dan fungsi penambahan kentang pada
pembuatan media PDA! Mengapa berbeda?
Jawab: karena mikroorganisme yang diharapkan untuk tumbuh, berbeda
antara bakteri, kamir, dan kapang karena berbeda dalam mensintesis
lingkungan tenpat hidupnya. Pada medium NA penambahan ekstrak daging
diperlukan karena bakteri lebih cenderung dapat hidup lebih baik pada
lingkungan yang mengandung protein tinggi. Pada PDA ditambahkan kentang
karena PDA berfungsi untuk mengidentifikasi keberadaan khamir dan kapang
yang fungsinya memfermentasi glukosa menjadi alkohol. Pada lingkungan
yang kaya akan karbohidrat maka kapang dan khamir pertumbuhannya akan
lebih baik.
2. Jelaskan fungsi dari larutan pengencer? Mengapa harus menggunakan
KH2PO4? Dapatkah digantikan dengan senyawa kimia lain?
Jawab : Karena KH2PO4 merupakan salah satu sumber fosfor. Pada senyawa
ini merupakan sumber fosfor terbaik untuk pertumbuhan isolate khamir. Jadi
dalam proses pengenceran sekaligus dilakukan penambahan senyawa yang
mengandung zat-zat yang dibutuhkan untuk nutrisi mikroorganisme yang
akan diamati agar mikroorganisme yang diharapkan dapat tumbuh dengan
baik.

Anda mungkin juga menyukai