Makalah Pramuka
Makalah Pramuka
KEPRAMUKAAN
Oleh :
Mirja Saputra
1206104020025
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita sehingga dapat menyelesaikan makalah
Kepramukaan ini. Berkat motivasi dan dorongan dari dosen pembimbing yang tiada lelah
dan letih supaya penlis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu .
Shalawat berangkaikan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita
Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan ke zaman yang
berilmu pengetahuan. Dan ucapan terimakasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman
yang telah membantu menyelesaikan makalah ini . Banyaknya air dilaut tidak menggambarkan
rasa maaf yang tiada terkira apabila ada kekeliruan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini
,karna kesempurnaan hanya milik Allah SWT .Apabila ada kekurangan itu datangnya dari
penulis, sedangkan kelebihan semata mata datang dari Allah SWT, Mudah-mudahan makalah ini
dapat dipergunakan sebagai bahan acuan untuk dapat mengembangkan diri, belajar percaya diri,
dan menambah motivasi. saran dan kritik kami harapkan supaya dapat membangun kami
menjadi orang yang lebih baik dimasa depan.
Penulis
Mirja Saputra
1206104020025
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH...................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH...................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................2
2.1 Sejarah pramuka di dunia..................................................................................................................2
2.2 Gerakan Pramuka di Indonesia..........................................................................................................3
2.2.1 Sejarah Pramuka di Indonesia....................................................................................................3
2.2.2 Lahirnya Gerakan Pramuka di Indonesia...................................................................................4
2.2.3 Fungsi Gerakan Pramuka di Indonesia........................................................................................5
2.2.4 Tujuan Pramuka..........................................................................................................................6
2.2.5 Tingkatan dalam gerakan pramuka.............................................................................................6
2.2.6 Sifat gerakan Pramuka................................................................................................................7
2.2.7 Metode Pramuka........................................................................................................................8
2.2.8 Kode Kehormatan.......................................................................................................................8
2.2.9 Lambang Gerakan Pramuka......................................................................................................12
2.2.10 Motto Gerakan Pramuka.........................................................................................................13
2.2.11 Prinsip Dasar Kepramukaan....................................................................................................13
BAB III PENUTUP...................................................................................................................................15
3.1 KESIMPULAN...............................................................................................................................15
3.2 SARAN...........................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Gerakan
Pramuka
Indonesia adalah
nonformal
yang
Pramuka, Staf
Pembimbing
Pramuka.
Sedangkan
yang dimaksud Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar
lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah,
praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode
Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti
luhur.Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan,
kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah yang dapat
penulis rumuskan adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah kepramukaan di dunia dan Indonesia
2. Bagaimana tri satya dan dasa dharma pramuka
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sejarah kepramukaan di dunia dan Indonesia
2. Untuk mengetaui tri satya dan dasa dharma pramuka
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Pramuka di Dunia
Sejarah mencatat bahwa buku Scouting for Boys tersebar luas di Inggris dan negaranegara lain. Buku ini menginspirasi berdirinya organisasi kepramukaan di Inggris dan sekitarnya.
Sehingga bermunculanlah kegiatan-kegiatan untuk pemuda dengan menerapkan ide-ide Baden
Powell. Semula kepramukaan hanya ditujukan bagi anak laki-laki berusia 11 sampai 18 tahun
dengan nama Boys Scout.
Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes berinisiatif mendirikan organisasi
kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides. Organisasi ini kemudian diteruskan oleh
istri Baden Powell.
Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama Cub (anak serigala)
dengan buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku
ini bercerita tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di hutan oleh induk serigala.
Tahun 1918 Baden Powell membentuk "Rover Scout" bagi mereka yang telah berusia 17
tahun. Tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara Menuju
Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju
ke pantai bahagia.
Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London.
Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai
Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World). Daftar pelaksanaan Jambore Dunia dapat
dilihat di artikel lain di blog ini.
Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru dapat
terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren, beliau mendapat
sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina
Pramuka dengan nama Gilwell Park.
Tahun
1920
Organization
of
the
Scout
Movement (Organisasi Gerakan Pramuka Sedunia). Sekretariat (kantor pusat WOSM) disebut
World Scout Bureau (Biro Pramuka Dunia). Biro Pramuka Dunia pertama kali berlokasi di
London, Inggris. Pada tahun 1958 dipindah ke Ottawa Kanada dan tahun 1968 dipindahkan lagi
ke Geneva, Swiss.
World Scout Bureau dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal Biro Pramuka Dunia. Saat
ini Sekretaris jenderal WOSM dijabat oleh Scott Teare.
Biro Kepramukaan sedunia mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Kawasan Afrika,
berkantor di Nairobi, Kenya; Kawasan Arab, berkantor di Kairo, Mesir; Kawasan Asia Pasifik,
berkantor di Manila, Filipina; Kawan Eurasia, berkantor Kiev, Ukraina; Kawasan Eropa,
berkantor di Jenewa Swiss; dan Kawasan Inter-Amerika, berkantor di Panama City, Panama.
Indonesia bergabung menjadi anggota WOSM sejak tahun 1953. Selain WOSM, di dunia
juga terdapat beberapa organisasi kepramukaan lainnya seperti WAGGGS (World Association of
Girl Guides and Girl Scouts atau Asosiasi Kepanduan Putri Sedunia).
2.2 Gerakan Pramuka di Indonesia
2.2.1 Sejarah Pramuka di Indonesia
Sebulan sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa tokoh
kepramukaan berkumpul di Yogyakarta dan bersepakat untuk membentuk Panitia Kesatuan
Kepanduan Indonesia sebagai suatu panitia kerja, menunjukkan pembentukan satu wadah
organisasi kepramukaan untuk seluruh bangsa Indonesia dan segera mengadakan Konggres
Kesatuan Kepanduan Indonesia.
Kongres yang dimaksud, dilaksanakan pada tanggal 27-29 Desember 1945 di Surakarta
dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia. Perkumpulan ini didukung oleh segenap
pimpinan dan tokoh serta dikuatkan dengan "Janji Ikatan Sakti", lalu pemerintah RI mengakui
sebagai satu-satunya organisasi kepramukaan yang ditetapkan dengan keputusan Menteri
Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan No.93/Bag. A, tertanggal 1 Februari 1947.
Tahun-tahun sulit dihadapi oleh Pandu Rakyat Indonesia karena serbuan Belanda. Bahkan
pada peringatan kemerdekaan 17 Agustus 1948 waktu diadakan api unggun di halaman gedung
Pegangsaan Timur 56, Jakarta, senjata Belanda mengancam dan memaksa Soeprapto menghadap
Tuhan, gugur sebagai Pandu, sebagai patriot yang membuktikan cintanya pada negara, tanah air
dan bangsanya. Di daerah yang diduduki Belanda, Pandu Rakyat dilarang berdiri,. Keadaan ini
mendorong berdirinya perkumpulan lain seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu
Puteri Indonesia (PPI), Kepanduan Indonesia Muda (KIM).
Ipindo merupakan federasi bagi organisasi kepramukaan putera, Pada 1953 Ipindo
berhasil menjadi anggota kepramukaan sedunia sedangkan bagi organisasi puteri terdapat dua
federasi yaitu PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) dan POPPINDO (Persatuan
Organisasi Pandu Puteri Indonesia). Kedua federasi ini pernah bersama-sama menyambut
singgahnya Lady Baden-Powell ke Indonesia, dalam perjalanan ke Australia. Dalam peringatan
Hari Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-10 Ipindo menyelenggarakan Jambore Nasional,
bertempat di Ragunan, Pasar Minggu pada tanggal 10-20 Agustus 1955, Jakarta.
Ipindo sebagai wadah pelaksana kegiatan kepramukaan merasa perlu menyelenggarakan
seminar agar dapat gambaran upaya untuk menjamin kemurnian dan kelestarian hidup
kepramukaan. Seminar ini diadakan di Tugu, Bogor pada bulan Januari 1957. Seminar Tugu ini
meng-hasilkan suatu rumusan yang diharapkan dapat dijadikan acuan bagi setiap gerakan
kepramukaan di Indonesia. Dengan demikian diharapkan ke-pramukaan yang ada dapat
dipersatukan. Setahun kemudian pada bulan Novem-ber 1958, Pemerintah RI, dalam hal ini
Departemen PP dan K mengadakan seminar di Ciloto, Bogor, Jawa Barat, dengan topik
"Penasionalan Kepanduan". Kalau Jambore untuk putera dilaksanakan di Ragunan Pasar
Minggu-Jakarta, maka PKPI menyelenggarakan perkemahan besar untuk puteri yang disebut
Desa Semanggi bertempat di Ciputat. Desa Semanggi itu terlaksana pada tahun 1959. Pada tahun
ini juga Ipindo mengirimkan kontingennya ke Jambore Dunia di MT. Makiling Filipina.
2.2.2 Lahirnya Gerakan Pramuka di Indonesia
Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961. Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan
kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat banyak.
Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu. Peraturan yang
timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3
Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan
ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang
kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan
pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk
mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa
Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8). Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah
melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan
tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari
Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui,
metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur
menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan
Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan
Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi serta mentri
sosial Muljadi Djojo Martono. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian
terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia
Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang
disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961. Panitia inilah yang kemudian mengolah
Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun
1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.
2.2.3 Fungsi Gerakan Pramuka di Indonesia
Dengan landasan uraian di atas, maka kepramukaan mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Kegiatan menarik bagi anak atau pemuda
Kegiatan menarik di sini dimaksudkan kegiatan yang menyenangkan dan mengandung
pendidikan. Karena itu permainan harus mempunyai tujuan dan aturan permainan, jadi bukan
kegiatan yang hanya bersifat hiburan saja. Karena itu lebih tepat kita sebut saja kegiatan
menarik.
Anggotanya menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur serta tinggi
Terap.
Tingkatan Pramuka Penegak : Penegak Bantara, Penegak Laksana
Ada juga sebuah tingkatan khusus yang disebut dengan Pramuka Garuda, yaitu tingkatan
tertinggi dalam setiap kelompok umur dalam kepramukaan. Kelompok umur adalah sebuah
tingkatan dalam kepramukaan yang ditentukan oleh umur anggotanya. Kelompok dibagi menjadi
4:
kedudukan dalam kepramukaan. Misalnya Pramuka Pembina, adalah sebutan untuk orang
dewasa yang memimpin Pramuka. Dan Pramuka Andalan, adalah anggota Pramuka yang
mengambil bagian dalam keanggotaan Kwartir dalam Pramuka. Contoh lainnya adalah Pelatih,
Pamong Saka, Staff Kwartir dan Majelis Pembimbing.
2.2.6 Sifat gerakan Pramuka
Berdasarkan resolusi Konferensi Kepanduan Sedunia tahun 1924 di Kopenhagen,
Denmark, maka kepanduan mempunyai tiga sifat atau ciri khas, yaitu :
Universal, yang berarti bahwa kepanduan dapat dipergunakan di mana saja untuk
mendidik anak-anak dari bangsa apa saja, yang dalam pelaksanaan pendidikannya selalu
menggunakan Prinsip Dasar dan Metode Kepanduan.
1. Tri Satya
Pengertian dari Tri Satya adalah Tri : tiga, Satya : Kesetiaan, Artinya adalah tiga
kesetiaan yang harus di penuhi oleh atau dipatuhi oleh setiap anggota Pramuka. Isi dan Arti Tri
Satya. adalah sebagai berikut :
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :
1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuaan Republik Indonesia.
2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat.
3. Menepati Dasa Dharma.
Adapun Tri Satya tersebut diatas mengandung arti bahwa seorang Pramuka berkewajiban
sebagai berikut :
Menjalankan kewajiban/Perintah Tuhan, serta menjauhi segala apa yang menjadi larangan-Nya.
2. Dasa Dharma
Pengertian Dasa Dharma adalah Dasa : sepuluh, Dharma : Perbuatan baik (kebajikan).
Dasa Dharma adalah sepuluh Kebajikan yang menjadi pedoman bagi Pramuka dalam bertingkah
laku sehri-hari. Isi dan Arti Dasa Dharma adalah sebagai berikut : Dasa Dharma Pramuka
Pramuka itu :
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin, trampil dan gembira.
7. Hemat, cermat dan bersahaja.
8. Disiplin, berani dan setia.
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan.
Arti dari masing-masing bait Dasa Dharma tersebut diatas adala sebagai berikut :
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Patuh kepada kedua orang tua, guru dan pembina dengan cara mengerjakan tugas sebaik-
baiknya.
Berusaha mufakat dalam setiap musyawarah.
Tidak mengambil keputusan secara tergesa-gesa yang didapatkan tanpa melalui
musyawarah.
Selalu berusaha menolong sesama yang sedang mengalami musibah atau kesusahan serta
Selalu berfikir positif dan menghargai sikap atau pendapat orang lain dan bisa
dan
kegunaannya
kepada
kepentingan
tanah
air,
bangsa
dan
negara
Gerakan
Pramuka
adalah
SATYAKU
KUDARMAKAN
DARMAKU
KUBAKTIKAN
Manfaat Motto Gerakan Pramuka terhadap Jiwa anggota Pramuka, antara lain :
1. Menanamkam rasa percaya diri.
2. Menambah semangat pengabdian pada masyarakat, bangsa dan negara.
3. Siap mengamalkan Satya dan Darma Pramuka.
4. Rasa bangga sebagai Pramuka.
5. Memiliki Buadaya Kerja yang dilandasi pengabdiannya
Motto Gerakan Pramuka wajib dihayati dan selalu diingat bagi anggota Pramuka dalam
merealisasikan pengamalan Satya dan Darma Pramuka dalam kehidupan sehari hari.
Untuk meningkatkan kebanggaan dan kekompakan dalam satuan Gerakan Pramuka (mis.
Ambalan), disamping wajib menggunakan Motto Gerakan Pramuka juga diperbolehkan
membuat motto Satuan di satuan masing-masing.
2.2.11 Prinsip Dasar Kepramukaan
1. Prinsip Dasar Kepramukaan adalah:
2. Prinsip dasar kepramukaan sebagai norma hidup sebagai anggota Gerakan Pramuka,
ditanamkan dan ditumbuhkembangkan kepada setiap peserta didik melalui proses
penghayatan oleh dan untuk diri pribadi dengan bantuan para Pembina, sehingga pelaksanaan
dan pengalamannya dapat dilakukan dengan inisiatif sendiri, penuh kesadaran, kemandirian,
kepedulian, tanggungjawab serta keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun sebagai
anggota masyarakat.
3. Pada hakekatnya anggota Gerakan Pramuka wajib menerima Prisip Dasar Kepramukaan,
dalam arti:
Menaati perintah Tuhan Yang Maha Esa dan menjauhi laranganNya serta beribadah
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional
yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsaIndonesia. Untuk itu perlu
diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia.
Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat,
mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka Penggalang Terap, Pramuka
Penegak dan Pramuka sPandega atau para pemuda usia antara 14-25 tahun dengan syarat khusus.
Setiap Satuan Karya memiliki beberapa krida, yang masing-masing mengkhususkan pada
subbidang
ilmu
memperoleh Tanda
tertentu.
Setiap
Kecakapan
Krida
memiliki Syarat
KhususKelompok
Kesatuan
Kecakapan
Karyaan
Khusus untuk
yang
dapat
3.2 Saran
Saran yang dapat diambil dari pembahasan ini adalah :
1. Selalu mengamalkan kepramukaan dikeluarga, sekolah, dan masyarakat mengingat
pentingnya Pramuka demi menbangun karakter bangsa.
2. Seharusnya untuk Pemerintah lebih memperhatikan lagi dan mensuport adanya pramuka.
3. Pengajar atau guru harus giat memperluas pengetahuan tentang Pramuka serta meciptakan
suasana yang tidak membosankan dalam proses mengajar.
DAFTAR PUSTAKA
https://dewikartikasukmono.wordpress.com/2014/02/10/makalah-tentang-kepramukaan/
http://blogkudera.blogspot.co.id/2013/10/makalah-sejarah-pramuka.html