Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN KASUS OBSTETRI

G2P0A1H0 39-40 minggu T/H/IU presentasi kepala dengan


KPD >12 jam

Meylinda Komala Wardhani


H1A 009 037

PEMBIMBING :
dr. I Made Putra Juliawan, Sp.OG

DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MADYA


DI SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM/RSUP NTB
MATARAM

PENDAHULUAN
Sistem reproduksi wanita lebih kompleks
Selaput ketuban berfungsi menghasilkan

ketuban dan melindungi janin infeksi


KPD keadaan pecahnya selaput ketuban
sebelum inpartu
KPD Preterm UK 37 minggu (1%)
KPD aterm (8-10%)

Anatomi dan Fisiologi reproduksi


wanita
ANATOMI :
- Genital eksterna (mons pubis, labia,
vesibulum, dll)dan interna (vagina,
uterus, tuba falloppi, ovarium)
FISIOLOGI :
- Setelah fertilisasi zigot masuk ke
stadium pre-embrionik (2 minggu awal)
3 tahap, yi : Tahap pembelahan sel,
implantasi dan plasentasi
- Selaput amnion, jar avaskular lentur
kuat berhubungan lapisan
interstisial mengandung kolagen I, III,
IV (sel mesenkim)
- Vol cairan Aterm 800 ml, PH 7,2

Struktur selaput ketuban (aterm)

Ketuban Pecah Dini (KPD)


KPD / premature rupture of membrane (PROM)

pecahnya selaput ketuban sebelum waktu,


tanpa tanda inpartu dan setelah 1 jam tetap
tidak diikuti oleh proses inpartu

Epidemiologi

Etiologi

KPD komplikasi

Multifaktorial
saling berkaitan
Predisposisi
Infeksi
Servik yang
inkompetensia
Tekanan intrauterin
meningkat
berlebihan
Merokok

Insidensi 6 - 10 %

20 % terjadi UK
37 minggu
8-10% risiko
infeksi intaruterine

Mekanisme KPD
Ketuban pecah ko.uterus & peregangan berulang
Perubahan biokimia selaput ketuban inferior rapuh
Keseimbangan sintesis dan degradasi ekstr matriks
Perubahan struktur, jumlah sel & katabolisme kolagen

aktivitas kolagen berubah selaput ketuban pecah


Degradasi kolagen dimediasi MMP dan dihambat TIMP
degradasi proteolitik meningkat saat persalinan
Faktor Resiko :
1. Berkurangnya as. askorbik sbg komponen kolagen
2. Kekurangan tembaga & as.askorbik perubahan
struktur abnormal

Diagnosis KPD
Anamnesa kapan keluar cairan, warna, bau?
Inspeksi keluar cairan pervaginam
Inspekulo FU ditekan atau bagian terendah

digoyangkan, keluar cairan OUE


Pemeriksaan dalam cairan dalam vagina,
selaput ketuban pecah
Pemeriksaan Penunjang
Lab (WBC > 15.000/mm3)
Tes Lakmus dan
Mikroskopik : fern-like pattern (gb. daun pakis)
USG

Penatalaksanaan KPD
- Pastikan diagnosis
- Tentukan umur kehamilan
- Evaluasi ada tidaknya infeksi maternal ataupun

infeksi janin
- Apakah dalam keadaan inpartu, terdapat
kegawatan janin

Konservatif
- Antibiotik ampisilin 4 x 500 mg/eritromisin dan metro
-

2x500 mg 7 hari
UK < 32-34 mg rawat selama air ketuban keluar/ tdk
keluar lagi
UK 32-37 mg inpartu (-), infeksi (-) Deksametason
Obs. Tanda infeksi dan k/u janin Terminasi UK 37 mg
UK 32 37mg inpartu (+), infeksi (-) Tokolitik
(salbutamol), deksametason dan induksi sudah 24 jam
UK 32 37mg infeksi (+) Antibiotik induksi
Obs.tanda infeksi
UK 32-37mg steroid, betametason 12mg/hr SD 2 hari,
deksametason IM 4x5mg/6jam.

Sumber : Ilmu kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Edisi keempat. Jakarta:


PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2008

Aktif
- UK >37mg induksi oksitosin gagal SC
- Misoprostol 25 g 50 g intravaginal/6 jam

max 4 kali
- Infeksi (+) Antibiotik dosis tinggi dan
persalinan diakhiri
- PS < 5 pematangan serviks induksi
- PS > 5 induksi persalinan

Sumber : Ilmu kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Edisi keempat. Jakarta:


PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2008

KPD dengan
kehamilan Aterm

- Antibiotika profilaksis

Ampicillin 2 gr PO
3x500mg
- Obs temp/4 jam jika
tdk meningkat obs.12
jam, Namun jika 37,6
C terminasi
- 12 jam, tanda inpartu (-)
terminasi induksi
- Min. Pemeriksaan dalam
- Terminasi evaluasi PS
PS 5 induksi
oksitosin
PS < 5 pematangan
serviks

KPD Dengan
Kehamilan Preterm
- Penanganan di RS
- Antibiotika : Ampicillin

1gr/6jam PO 4 x 500
mg 7 hari
USG
kortikosteroid (uk 28
34 mg) Deksamtason
2x6mg IM 2 hari
Obs.24 jam
Obs Temp/6 jam
37,6 C terminasi
Px leukosit, LED/3 hari

Sumber : Panduan Praktek Klinik (PPK) Rumah Sakit Umum Provinsi NTB. SMF
Obstetri dan Ginekologi. Mataram:RSUP NTB; 2015.

Konservatif
Sampai janin viable
Tdk dianjurkan pem.dalam
Obs. 3hari, pem USG jika, air

ketuban cukup kehamilan


teruskan. Tapi jika kurang
pertimbangakn terminasi
ICA > 5 dipulangkan hari ke
3
Jika masih keluar air
perawatan konservatif
pertimbangkan dg lihat hasil
Lab, jika
leukositosi/peningkatan LED
terminasi

Terminasi
Induksidrip oksitosin
SC
PS jelek

pematangan dan
induksi persalinan

Sumber : Panduan Praktek Klinik (PPK) Rumah Sakit Umum Provinsi NTB.
SMF Obstetri dan Ginekologi. Mataram:RSUP NTB; 2015.

Komplikasi
Persalinan prematur
Infeksi
Hipoksia dan Asfiksia
Sindrom deformitas janin

LAPORAN KASUS

IDENTITAS
Nama
Umur
Agama
Suku/Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
MRS
MR

: Ny. S
: 27 tahun
: Islam
: Sasak/Indonesia
: Sarjana
: Guru
: Sandubaya, Mataram
: 26 Oktober 2015
: 12 36 98

ANAMNESIS
Keluhan Utama : Keluar air dari jalan lahir
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien rujukan dari Puskesmas Gunungsari dengan
G2P0A1H0 39 minggu T/H/IU presentasi kepala,
keadaan umum ibu dan janin baik dengan KPD >
11 jam. Pasien mengeluh keluar air dari jalan lahir
sejak hari Senin (25 Oktober 2015) pukul 21.00
WITA, hingga membasahi 1 kain. Air yang keluar
sedikit-sedikit dan sering. Keluhan nyeri perut dan
lendir yang disertai bercak darah dari jalan lahir
disangkal. Gerakan janin masih dirasakan.

Kronologis :
Kronologis di Puskesmas Gunungsari (08.40 WITA, 26-1015)

S
Pasien hamil 9 bulan dengan keluhan keluar air

dari jalan lahir sejak tanggal 25/10/2015 pukul


21.00 WITA. Mules (-), lendir darah (-), gerakan
janin (+).
O
KU : baik
TD : 120/80 mmHg
Nadi

: 84x/menit
Respirasi : 22x/menit
Suhu
: 36.40C

Status obstetri
Abdomen : TFU 28 cm, puki, letkep 4/5 bagian
DJJ 136 kali/menit
VT : (-), eff (-), ket (-)

A
G2P0A1H0 UK 39 minggu T/H/IU presentasi kepala,

K/U ibu dan janin baik dengan KPD > 11 jam


P
Skin test ampicillin (03.15)
Injeksi Ampicillin 1 gr/IM (03.30 WITA)

RPD : HT (-),DM (-), asma (-), jantung (-), penyakit


ginjal(-)
RPK : HT (-),DM (-), asma (-), jantung (-), penyakit
ginjal(-)
Riwayat alergi :
Alergi terhadap obat-obatan dan makanan disangkal.
Riwayat Obstetri :
1. Abortus, 2 bulan
2. ini

HPHT: 25-01-2015
HTP : 01-11-2015
UK

: 39 40 minggu
Riwayat ANC
: 10x di polindes
Terakhir : 26 Oktober 2015 Hasil : TD 100/80 mmHg,
BB 43 kg, TFU 26 cm, letak kepala, DJJ 144 kali/menit
Riwayat USG : 2 kali di Sp.OG
4 Juni 2015 Hasil : T/H/IU UK.18-20 minggu, TBJ : 284 gr.
HTP : 30/10/2015.
4 September 2015 Hasil : Tunggal, Letak kepala. UK 3032 minggu. Plasenta di fundus gr II. Amnion cukup. TBJ :
1582 gr. JK : laki-laki. Kelainan (-). AFI : Jernih. HTP :
07/11/2015
Riwayat KB
: tidak pernah
Rencana KB
: suntik 3 bulan

PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan umum : baik
Kesadaran
: compos mentis
Tanda Vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Frekuensi nadi : 84x/menit
Frekuensi napas: 20x/menit
Suhu
: 36,8 0C

Status Lokalis
Mata
Jantung
Paru

: Anemis -/-, Ikterus -/: S1S2 tunggal, m (-), g (-)


: vesikuler +/+, rh (-/-),

wh(-/-)
Abdomen
: membesar sesuai umur
kehamilan, luka bekas operasi (-), striae
gravidarum (+), linea nigra (+)
Ekstremitas
: edema -/-, akral hangat
+/+

Status Obstetri
L1

: bokong
L2 : punggung di kiri
L3 : kepala
L4 : 4/5
TFU : 28 cm
TBJ : 2636 gram
HIS : DJJ : 11-11-11 (132x/menit)
VT : 1 cm, eff. 10%, ketuban (-) jernih,
teraba kepala, HI, denominator belum jelas,
tidak teraba bagian kecil janin dan tali pusar
janin.

Pelvic examination:
Promontorium tidak teraba
Spina ischiadika tidak prominen
Os coccygeus mobile
Arcus pubic > 90o
PS :
Dilatasi cervix 1 cm : 1
Panjang cervix 3cm: 1
Kosistensi cervix: 1
Posisi cervix: 1
Stasion H1: 1
Total: 5

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium (26/10/2015, Pukul
12.57)
HGB
: 9,3 g/dl
RBC: 3,33 x 106/L
HCT: 29,0 %
WBC
: 14,27 x 103/L
PLT : 324 x 103/L
HbSAg : (-)

Diagnosis
G2P0A1H0

39-40

minggu/T/H/IU

kepala dengan KPD > 12 jam

presentasi

Planning
Diagnostik :
Lab
CTG
Terapi :
Observasi kesra ibu dan
janin
Injeksi Ampisilin 2gram/IV
lanjutkan dengan
ampisillin PO 3x 500mg
DM konsul ke dokter
umum: pro terminasi
kehamilan drip oksitosin.
Supervisor acc terminasi
dengan drip oksitosin bila
CTG reaktif

KIE :
Menjelaskan keadaan
ibu dan bayi pada
keluarga
Menjelaskan terapi
yang akan diberikan
dan komplikasi yang
mungkin terjadi serta
meminta persetujuan
Menganjurkan ibu
untuk makan/minum
serta miring kiri dan
tidak mengedan dulu
sebelum waktunya

Bayi Lahir
Jenis persalinan : Spontan B (dengan induksi

oxytocin)
Indikasi
: KPD
Lahir tanggal, jam
: 26-10-2015 (19.00 WITA)
Jenis kelamin
: laki-laki
APGAR score
:7-9
Lahir
: hidup
Berat
: 2600 gram
Panjang : 46 cm
Amnion
: jernih
Kelainan kongenital : -

Plasenta
Lahir

: Spontan (26/10/2015, pukul

19.05 WITA)
Berat
: 500 gr
Lengkap : Ya
Perdarahan
: +150 cc

2 Jam Post Partum


Keadaan umum

: baik
Kesadaran
: compos mentis
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Frekuensi nadi : 88x/menit
Frekuensi napas
: 20x/menit
Suhu
: 36,5 0C
Kontraksi uterus
: (+) baik
TFU
: 2 jari dibawah umbilikus
Perdarahan aktif
: (-)

PEMBAHASAN
- wanita 27 tahun dengan G2P0A1H0 UK 39-

40 minggu dengan Ketuban Pecah Dini >


12 jam
- KPD pecahnya ketuban tanpa diikuti
tanda-tanda inpartu
- Pada pasien keluhan keluar air dari jalan
lahir sejak (25/10/2015, pukul 21.00 wita)
tidak diikuti tanda-tanda inpartu KPD
- Tatalaksana KPD kehamilan aterm
partus pervaginam

Dokumentasi Home Visite

Follow up

KESIMPULAN
Diagnosa G2P0A1H0 UK 39-40 minggu T/H/IU letkep

dengan KPD > 12 jam


Penatalaksanaan terapi KPD dengan kehamilan
aterm
Dilakukan induksi persalinan (oksitosin drip sampai 40
tpm) partus pervaginam

Terima Kasih

CTG

Anda mungkin juga menyukai