Rangkuman ASP Tentang BLU
Rangkuman ASP Tentang BLU
PP 8 TAHUN 2006
Penyusun :
Fadhlil M Fajarianto
Farisan Wanaputra
(1406645286)
(1406645304)
(1406645771)
PROGRAM EKSTENSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS INDONESIA
1. Rangkuman PP 23 tahun 2005 ( PP 74 tahun 2012 )
tambahan ayat baru yaitu 3a mengenai adanya sumber dana yang berasal
pendapatan BLU yang harus dirinci dalam satu program, sebagai revisi dari PP
sebelumnya. Penyusunan, pengajuan, penetapan dan perubahan RBA diatur oleh
peraturan
menteri
keuangan/gubernur/walikota/bupati.
Pendapatan
BLU
merupakan; dana dari APBN, hasil kerjasama BLU dengan pihak lain. Penerimaan
atas balas jasa dari masyarakat dianggap sebagai pendapatan operasional. Khusus
hibah, dianggap pendapatan tapi sesuai dengan peruntukannya. Belanja BLU sesuai
dengan struktur biaya yang telah ditetapkan, apabila melebihi harus mendpat
persetujuan dari Menteri Keuangan/gubernur/bupati/walikota.
BLU melakukan pengelolaan terhadap kas sesuai dengan cara yang sehat dan
setiap pengeluaran dana dari kas dilakukan dengan menerbitkan Surat Perintah
Membayar (SPM) sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. BLU dapat
memberikan piutang dan harus dikelola secara benar dan bersih. Piutang tersebut
dapat dihapus sesuai dengan kewenangan pejabat negara terkait. Selain piutang,
BLU juga boleh berutang, utang jangka pendek ditujukan hanya untuk belanja
operasional dan utang jangka panjang hanya ditujukan untuk belanja modal.
Pengihan utang terhadap BLU menjadi kadaluarsa setelah 5 tahun utang
diterbitkan. BLU tidak diperbolehkan melakukan investasi jangka panjang kecuali
sudah ada izin dari kewenangan-kewenangan terkait. Keuntungan dari investasi
dimasukkan ke pendapatan BLU. Barang inventaris milik BLU dapat dialihkan
kepada pihak lain dengan cara dijual, dipertukarkan, atau dihibahkan dan
dihapuskan berdasarkan pertimbangan ekonomis, BLU tidak dapat mengalihkan,
memindahtangankan atau menghapus aset tetap, kecuali atas persetujuan yang
dilakukan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan Setiap kerugian
negara/daerah pada BLU yang disebabkan oleh tindakan melanggar hukum atau
kelalaian seseorang diselesaikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai penyelesaian kerugian negara/daerah.
BLU menerapkan sistem informasi manajemen keuangan sesuai dengan
kebutuhan dan praktek bisnis yang sehat. Setiap transaksi keuangan BLU harus
diakuntansikan dan dokumen pendukungnya dikelola secara tertib. Akuntansi dan
laporan keuangan BLU diselenggarakan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
yang diterbitkan oleh asosiasi profesi akuntansi Indonesia. Jika tidak terdapat
standar yang sesuai. BLU dapat menerapkan standar akuntansi industry yang
spesifik setelah mendapat persetujuan Menteri Keuangan.
Laporan keuangan BLU setidak-tidaknya meliputi laporan realisasi
anggaran/laporan operasional, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan
keuangan, disertai laporan mengenai kinerja. Laporan keuangan unit-unit usaha
yang diselenggarakan oleh BLU dikonsolidasikan dalam laporan keuangan. Lembar
muka laporan keuangan unit-unit usaha dimuat sebagai lampiran laporan keuangan
BLU. Laporan keuangan BLU disampaikan secara berkala kepada menteri/pimpinan
lembaga/gubernur/ bupati/ walikota, sesuai dengan kewenangannya, untuk
dikonsolidasikan
dengan
laporan
keuangan
kementerian
negara/lembaga/SKPD/pemerintah daerah dan merupakan bagian tidak terpisahkan.
Laporan keuangan disampaikan sesuai dengan kewenangannya paling lambat 1
bulan setelah periode pelaporan berakhir. Penggabungan laporan keuangan BLU
pada laporan keuangan kementerian negara/lembaga/SKPD/pemerintah daerah
dilakukan
sesuai
dengan
Standar
Akuntansi
Pemerintahan.
Laporan