KEBIJAKAN NASIONALINTERNASIONAL
DAN ALUR RUJUKAN
DR. dr. IRENE, MKM
DINKES SUMBAR
PENGERTIAN
! Flu Burung pada manusia adalah suatu penyakit
menular akut yang disebabkan oleh virus influenza
type A yang berasal dari unggas (penyakit
zoonotik).
! Adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh virus
influenza (flu) avian (burung).
! Virus flu ini terdapat secara alami pada burung.
Burung-burung liar diseluruh dunia mengandung
virus ini dalam saluran pencernaannya, tanpa
menjadi sakit. Tetapi flu burung sangat menular
diantara burung dan dapat menyebabkan penyakit
serta kematian pada burung peliharaan termasuk
ayam, bebek dan kalkun.
! Flu Burung dapat menularkan ke hewan lain dan
juga ke manusia, sehingga masuk sebagai penyakit
zoonosis.
Virus Influenza
merupakan :
! Famili :
Orthomyxoviridae.
! Terdiri dari 3 type: A, B
dan C.
! Influenza tipe A
memiliki 2 permukaan
glikoprotein yang
penting yaitu :
! Hemaglutinin (H) : 1 16
! Neuraminidase (N) : 1 9
Hemaglutinin
Unggas
peliharaan
(Domestic birds)
Source: WHO/WPRO
Migratory
water birds
Unggas peliharaan
Source: WHO/WPRO
Migratory
water birds
Unggas peliharaan
Source: WHO/WPRO
Babi
FASE FASE
PANDEMI INFLUENZA
1968 - FLU
HONGKONG
VIRUS A (H2N2)
VIRUS A (H3N2)
700.000 meninggal
Fase 1
Fase 2
Fase 3
Fase 4
Fase 5
Periode Pandemi
Fase 6
Definisi Kasus
1. Seseorang dalam
penyelidikan
2. Kasus Suspek
3. Kasus Probable
4. Kasus konfirmasi
KASUS SUSPECT
Seseorang yang menderita demam/ panas 38 o C
disertai satu atau lebih gejala di bawah ini :
o batuk
o sakit tenggorokan
o pilek
o nafas pendek/sesak nafas (pneumoniA)
dan disertai satu atau lebih keadaan di bawah ini :
o pernah kontak dengan unggas (ayam, itik,
burung) sakit/mati mendadak yang belum
diketahui penyebabnya dan atau babi serta
produk mentahnya dalam 7 hari terakhir
sebelum timbul gejala di atas
o pernah tinggal di daerah yang terdapat kematian
unggas yang tidak biasa dalam 14 hari terakhir
sebelum timbul gejala di atas
KASUS SUSPECT
o pernah kontak dengan unggas (ayam, itik, burung)
sakit/mati mendadak yang belum diketahui
penyebabnya dan atau babi serta produk mentahnya
dalam 7 hari terakhir sebelum timbul gejala di atas
o pernah kontak dengan penderita AI konfirmasi dalam
7 hari terakhir sebelum timbul gejala di atas
o pernah kontak dengan spesimen AI H5N1 dalam 7
hari terakhir sebelum timbul gejala di atas (bekerja di
laboratorium untuk AI)
o ditemukan adanya titer antibodi terhadap H5 dengan
pemeriksaan HI test menggunakan eritrosit kuda
ATAU
Kematian akibat Acute Respiratory Distress Syndrome
(ARDS) dengan satu atau lebih keadaan di bawah ini :
o Leukopenia dengan atau tanpa trombositopenia
o Foto toraks menggambarkan pneumonia atipikal atau
infiltrat baru di kedua sisi paru yang makin meluas
pada serial
Kasus Probable
Kasus suspek ditambah dengan satu atau
lebih keadaan di bawah ini :
o Ditemukan adanya kenaikan titer
antibodi 4 kali terhadap H5 dengan
pemeriksaan HI test menggunakan
eritrosit kuda
o Hasil laboratorium terbatas untuk
Influenza H5 ( dideteksi antibodi spesifik
H5 dalam spesimen serum tunggal)
menggunakan neutralisasi test.
o Dalam waktu singkat menjadi
pneumonia berat/gagal nafas/meninggal
dan terbukti tidak ada penyebab lain.
Kasus Konfirmasi
Kasus suspek atau probable dengan satu
atau lebih keadaan di bawah ini :
o Kultur virus positif Influenza A H5N1
o PCR positif Influenza A H5N1
o Pada Imunofluorescence (IFA) test
ditemukan antibodi positif dengan
menggunakan antibodi monoklonal
Influenza A H5N1
o Kenaikan titer antibodi spesifik
Influenza H5 sebanyak 4 kali dalam
serum sepasang ( paired serum)
Definisi kontak
Kontak dengan unggas didefinisikan
sebagai merawat, membersihkan
kandang, mengolah, membunuh,
mengubur/membuang/membawa.
Kontak dengan kasus didefinisikan
merawat, tinggal serumah bermain, teman
seruangan dalam kantor atau kontak
dengan penderita H5N1.
Suspect
Konform
Total
2005
2006
11
2007
43
44
2008
2009
10
10
2010
2011
48
48
2012
Total
122
127
Global H5 Update
Dr Graham Tallis
Diseases Surveillance and Epidemiology
Program Manager, WHO Jakarta
Overview
From 2003 through 04 June 2012, 605 laboratory-confirmed human cases with
avian influenza A(H5N1) virus infection have been officially reported to WHO
from 15 countries, of which 357 died.
Since January 2012, 27 human cases of influenza A(H5N1) virus infection
have been reported to the WHO.
According to FAO, H5N1 viruses are thought to be circulating endemically in
poultry in China, Egypt, Indonesia, Viet Nam, Bangladesh and India.
H5 Expert Meeting,
Bekasi, 20 June 2012
H5 Expert Meeting,
Bekasi, 20 June 2012
H5 Expert Meeting,
Bekasi, 20 June 2012
H5 Expert Meeting,
Bekasi, 20 June 2012
H5 Expert Meeting,
Bekasi, 20 June 2012
2012
deaths
0
2012
CFR
0
Cambodia
100
100
China
100
50
Egypt
39
15
38
10
50
Indonesia
12
10
83
100
50
62
34
55
28
17
61
Vietnam
Global
H5 Expert Meeting,
Bekasi, 20 June 2012
60
40
20
0
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
H5 Expert Meeting,
Bekasi, 20 June 2012
90
Cambodia
Indonesia
80
70
China
60
Vietnam
50
40
Egypt
30
20
10
0
Cambodia
H5 Expert Meeting,
Bekasi, 20 June 2012
China
Egypt
Indonesia
Vietnam
H5 Expert Meeting,
Bekasi, 20 June 2012
H5 Expert Meeting,
Bekasi, 20 June 2012
H5 Expert Meeting,
Bekasi, 20 June 2012
H5 Expert Meeting,
Bekasi, 20 June 2012
H5 Expert Meeting,
Bekasi, 20 June 2012
H5 Expert Meeting,
Bekasi, 20 June 2012
H5 Expert Meeting,
Bekasi, 20 June 2012
H5 Expert Meeting,
Bekasi, 20 June 2012
H5 Expert Meeting,
Bekasi, 20 June 2012
H5 Expert Meeting,
Bekasi, 20 June 2012
30
25
Vietnam
20
Indonesia
China
Cambodia
15
Bangladesh
10
0
Cases
Deaths
2009
H5 Expert Meeting,
Bekasi, 20 June 2012
Cases
Deaths
2010
Cases
Deaths
2011
Cases
Deaths
2012
H5 Expert Meeting,
Bekasi, 20 June 2012
H5 Expert Meeting,
Bekasi, 20 June 2012
H5 Expert Meeting,
Bekasi, 20 June 2012
Since 2004:
Increasingly:
for
potential
Monitoring birds is very important but we should be doing much more work on
influenza in pigs - Albert Osterhaus
H5 Expert Meeting,
Bekasi, 20 June 2012
Human
Swine
Horse
Bird
Subtype
N1
N2
N3
N4
N5
N6
N7
N8
N9
H5 Expert Meeting,
Bekasi, 20 June 2012
Human
Swine
Horse
Bird
OFFLU network
animal influenza
laboratories
WHO Global
Influenza
Surveillance
and Response
System
28H5 Expert Meeting,
Bekasi, 20 June 2012
2.3.2
2.3.2
2.3.2
2.2.1
2.2.1
2.3.2
2.2
2.3.2
2.3.2
2.3.4
2.3.4
2.3.4
2.3.2
1
2.3.4
*2.1.2
H5 Expert Meeting,
Bekasi, 20 June 2012
2.3.2
*2.1.3
Outbreak ID number
Virus information
Manual linkage
Setup webservices
Algorithm created
Exchange of data
Case ID
H5, duck
28/01/2011
Location
Clinical signs
Case ID
H5, Human
02/02/2011
Location
Clinical signs
Case ID
H5, Backyard
poultry
31/01/2011
Location
Clinical signs
H5 Expert Meeting,
Bekasi, 20 June 2012
Data sharing
Networking
Collaboration/coordination
Making the blocks BIGGER
H5 Expert Meeting,
Bekasi, 20 June 2012
Surveillance
More data
Conclusion
Avian influenza H5N1 viruses continue to circulate
endemically in poultry in a few countries
Sporadic human cases and small clusters will continue
to be reported as long as the virus is circulating
H5N1 virus infections in humans remain rare despite
frequent and widespread contact with infected poultry
and contaminated environments
The proportion of reported fatal human cases of H5N1
virus infection remains high
H5 Expert Meeting,
Bekasi, 20 June 2012
Key messages
There is continuing genetic and antigenic evolution of influenza
A(H5N1) viruses
Surveillance of cases occurring in epidemiologically linked
clusters continue to be of great importance in assessing the public
health threat from H5N1
All unsubtypable influenza A specimens should be sent for
diagnosis and further characterization to specialized laboratories
Joint risk assessments are crucial to enable public health risks
from avian influenza viruses to be reduced
Influenza data must be linked in time and space to be useful for
assessment of public health risks from animal influenza viruses
H5 Expert Meeting,
Bekasi, 20 June 2012
EPIDEMIOLOGI FLU
BURUNG
(AVIAN INFLUENZA) PADA
MANUSIA DI INDONESIA
PENYAJIAN
Tujuan Pengendalian Flu Burung
Strategi Nasional Pengendalian Flu Burung
Situasi Flu Burung di Dunia
Epidemiologi Flu Burung di Indonesia
Ringkasan
Tantangan dan Harapan
TUJUAN (1)
Umum :
Menurunkan angka kesakitan dan kematian
FB
Memutuskan rantai penularan FB dari
unggas ke manusia
Mewaspadai kemungkinan terjadinya
TUJUAN (2)
Khusus :
Pencegahan terjadinya penularan FB pada manusia.
Terdeteksinya dan penemuan penderita FB sedini
mungkin.
Penatalaksanaan penderita FB pada manusia secara
cepat, tepat dan adekuat untuk menurunkan angka
kematian FB.
Penegakan diagnosis laboratorium FB secara cepat
dan tepat.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Peningkatan kapasitas
9.
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Total
1Azerbaijan
2Cambodia
21
19
3China
13
42
28
4Djibouti
5 Egypt/Mesir 0
18
10
25
39
29
13
39
15
167
60
6Indonesia
20
13
55
45
42
37
24
20
21
19
12
10
189
157
7Iraq
8Thailand
17
12
25
17
9Turki
12
12
10Vietnam
29
20
61
19
123
61
11Laos
12Nigeria
13Myanmar
14Pakistan
15Bangladesh 0
46
32
98
43
115
79
88
59
44
33
73
32
48
24
62
34
26
17
604
357
Total
120
50
100
40
80
30
60
20
40
10
20
0
kasus
meninggal
CFR (%)
2005
20
13
65
2006
55
45
81.82
2007
42
37
88.10
2008
24
20
83.33
2009
21
19
90.48
2010
9
7
77.78
2011
12
10
83.33
2012
6
6
100.00
50
46
44
40
38
kasus
32
29
30
meninggal
20
Jatim
Sumut
Jateng
Jabar
Banten
DKI Jakarta
Lampung
1 1
1 1
6 6
2 2
1 1
1 1
NTB
D.I.Yogyakarta
Bengkulu
10
Riau
Sumsel
Sulsel
10
Bali
12
Sumbar
13
10
25
(K21/M19)
21
20
Konfirm
19
Mening
gal
15
15
15
13
12
(K15/M13)
Kota Jakarta Barat
12
11
11
(K15/M12)
10
(K12/M11)
Kota Bekasi
0
Kab.
Tangerang
Jakarta
Selatan
Jakarta
Barat
Jakarta
Timur
Kt.Bekasi
(K11/M18)
11
4
2
0
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Jan
Feb
Mar
Apr
May
7
8
9
5
1
1
1
5
2
3
5
1
2
4
3
9
3
2
0
2
0
1
1
1
1
1
2
1
18
4
2
3
1
0
0
Jun
1
5
3
0
2
1
0
Jul
1
4
0
2
0
1
0
Aug
2
2
4
0
0
1
1
Sept
4
4
3
0
2
1
2
Oct
3
3
4
0
0
0
1
Nov
6
2
0
2
0
1
0
Dec
3
1
4
2
1
0
1
12
105
84
Laki
45%
Perempuan
55%
13
14
<5
5-9
10 - 14
15 - 19
20 - 24
25 - 29
30 - 34
35 - 39
40 - 44
45
Kasus
19
24
17
24
23
22
17
12
Meninggal
13
18
16
18
20
20
17
10
15
:Oseltamivir,Netrofenia,peningkatan
ALT,Umur,Limfonia,Trombositopenia,lekopenia,takikardi,diare.
Nguyen dkk,Vietnam Utara,2009 (n 29)
lekositit,trombosit,netrofil,AST, Albumin.
Viviek dkk,Thailand,2011 (n 25)
:lekosit,limfosit,trombosit,hemoglobin,AST,ALT,
Hipotensi,ARDS.
Elvieda, Indonesia,Tesis S2,2011 (n 171) , Survival
16
DIBERI
TIDAK DIBERI
17%
83%
18
HIDUP
5(50%)
Dapat oseltamivir
24(16,43%)
48 jam/tidak tepat
MENINGGAL
5(50%)
JUMLAH
10 (100%)
122(83,57%)
146(100%)
33(100%)
Tidak mendapat
oselta
3(9,09%)
30(90,91%)
Total
32(16,93%)
157( 83,07 %)
189
19
RS Pemerintah(4)
RS Swasta (5)
17%
16%
12%
18%
12%
25%
Klinik Swasta(1)
Puskesmas(5)
Dokter Umum (2)
Bidan/Mantri (3)
20
12%
45%
Kontak
Lingkungan
Pupuk
Inconclusive
21
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
% LANGSUNG
2005
35%
2006
60%
2007
50%
2008
17%
2009
52%
2010
44%
2011
42%
2012
17%
% LINGKUNGAN
50%
22%
48%
79%
48%
33%
50%
50%
% INCONCLUSIVE
15%
18%
2%
4%
0%
22%
8%
33%
22
Tahun
Jml Klaster
Kasus
2005
44,44
2006
15
11
73,33
2007
50,00
2008
0,00
2009
75,00
2010
0,00
2011
80,00
2012
100,00
Total
16
39
25
64,10
Karo,Sumut.
Merupakan klaster keluarga yang mempunyai
hubungan darah
RINGKASAN
Jumlah kasus FB di Indonesia menurun 78 %
perempuan 55 %
25
RINGKASAN
Sebagian besar
kasus (83%)
diberikan
oseltamivir, dan
yang
diberikan 48
jam/tepat, sedikit sekali ( 10 %)
TANTANGAN
Angka fatalitas kasus/CFR tinggi
Keterlambatan deteksi dini dan keterlambatan
pemberian oseltamivir.
Walaupun penurunan drastis,sampai saat ini
27
HARAPAN
Pembahasan mendalam :
Upaya diagnosa dini
Upaya Ketepatan waktu pemberian oseltamivir.
Upaya penurunan CFR
Faktor faktor yg mempengaruhuhi/berhubungan
LEGAL BASIS
Referral System
DINKES
PUS
KES
MAS
REFERRAL
HOSPITAL
SPGDT - S
PRE HOSPITAL HOSPITAL INTER HOSPITAL
MULTISECTOR
DINKES
Call centre
Transportasi
HRD
GELS
Puskesmas
Komunitas
Call centre
.
RS 1
RS 2
RS 3
Payment Mechanism
verifikasi
RS
Dit. BUKR
PPK
Isolation Rooms
Ada
30
20
10
0
Tidak
Hospital Preparedness
100
90
88
90
80
80
77
80
68
70
60
50
Ada
Tidak
40
32
30
20
23
20
20
12
10
10
0
SOP Flu Burung
Simulasi Flu
Burung
Ambulans dgn
Ventilator
Petugas
Ambulans
Kesiapsiagaan
HRD Trained
100
90
70
60
50
AI Reference Hospitals
80
67
56
54
46
Terlatih
40
30
20
10
Jenis SDM Tim Flu Burung
0
Dokter spesialis
Dokter Umum
Perawat
Petugas Lab
39 AI referral hospitals
9 Non AI referral hospitals
7 Puskesmas
18 AI referral hospitals technical guidance Juni Juli 2012
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
CONSTRAINT
Masalah
Petugas yang telah dilatih banyak yang
dipindahkan.
Alat Flu Burung ada yang rusak.
Minimnya kasus Flu Burung dibeberapa RS
mempengaruhi kesiapsiagaan penanganan Flu
Burung dan keterampilan SDM.
Tindak Lanjut
1. Review Buku Pedoman Tatalaksana Klinis Flu Burung
(H5N1) di Rumah Sakit
2. Dilaksanakannya Capacity Building di 13 daerah
endemis
3.Perencanaan pengadaan alat kesehatan di ruang
isolasi bagi rumah sakit belum lengkap
29