Scabies
Scabies
Maria Fransiska/102011189
Anamnesis
Keluhan Utama
Riwayat dahulu
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat pengobatan
Lingkungan sosial
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi Kulit :
Observasi tampilan pasien dari jarak 90-180 cm, perhatikan corak
kulit, warna keseluruhan, variasi warna, dan tampilan umum.
Perhatikan adanya bau badan
Perhatikan adanya gangguan pigmentasi, bintik bintik, kutil, kulit
terbakar.
Observasi dan dokumentasikan adanya lesi
Palpasi :
Perhatikan tekstur umum kulit
Kaji suhu dengan menggunakan permukaan dorsal jari atau
tangan yang
paling perseptif dengan suhu
Kaji kelembaban dengan permukaan dorsal tangan dan jari-jari
yang relatif kering
Kaji turgor kulit dengan menggenggam dan menarik lipatan kulit
dengan perlahhan dan melepaskannya
Pemeriksaan penunjang
Kerokan kulit
Mengambil tungau dengan jarum
Test tinta pada terowongan (Burrow ink
test)
Biopsi irisan (Epidermal Shave Biopsy)
Biopsi dengan pewarnaan H.E
Uji tetrasiklin
Gejala Klinis
4 tanda utama atau cardinal sign pada
infestasi skabies :
Pruritus nocturna timbul selama 6 - 8
minggu
Sekelompok orang
Adanya Terowongan
Menemukan Sarcoptes Scabei
Bentuk Klinis
Skabies
Skabies
Skabies
Skabies
Skabies
Skabies
Manifesta
si Klinik
Diagnosis Banding
Diagnosis
Kerja
Scabies
Prurigo
DKA
DKI
Pedinculu
s Corporis
Gejala
Gatal
terutama
malam hari,
Pruritus
Nocturna
Pruritus
intens,
tdk bisa
menahan
rasa gatal
Gatal tdk
tentu
waktunya
Gatal ada
rasa nyeri,
terbakar,
tdk
nyaman
Gatal yang
intens
Gambaran
kulit
Vesikel dan
papula yg
gatal,
adanya
terowongan
Nodul
Vesikel dan
eksoriasis papula yg
, nodul
gatal. Ada
likenifikas likenifikasi
i efek
di area yg
garukan
eritem
Eritem dan
edema
riingan
Papula
eritema.
Makula
curelea sbg
efek
gigitan
Predileksi
Dewasa :
tgn, kaki,
punggung,
axilla, siku,
pinggang,
pantat dan
Ekstensor
lengan,
kaki dan
badan
Sebaguan
besar pd
tangan
Bisa
dimana
saja
Dimana
tergantung
daerah
sensitif
kulit
Epidemiologi
Daerah endemik skabies adalah di daerah tropis dan
subtropis seperti Afrika, Mesir, Amerika Tengah,
Amerika Selatan, Amerika Utara, Australia, Kepulauan
Karibia, India dan Asia Tenggara.
Diperkirakan bahwa terdapat lebih dari 300 juta orang
di seluruh dunia terjangkit tungau skabies.
Faktor primer yang berkontribusi adalah kemiskinan
dan kondisi hidup di daerah yang padat, sehingga
penyakit ini lebih sering didaerah perkotaan.
Banyak faktor yang menunjang perkembangan penyakit
ini, antara lain: higiene yang buruk, kesalahan
diagnosis, dan perkembangan dermografik serta
ekologi.
Etiologi
Srcoptes scabei adalah parasit manusia
obligat yang termasuk filum Arthopoda,
kelas Arachnida, ordo Ackarima,
superfamili Sarcoptes. Bentuknya lonjong,
bagian chepal depan kecil dan bagian
belakang torakoabdominal dengan
penonjolan seperti rambut yang keluar
dari dasar kaki.
Patofisiologi
Sarcoptes scabei betina ada di lapisan
kulit stratum corneum dan stratum
lucidum membuat terowongan ke dalam
lapisan kulit didalam terowongan ini
Sarcoptes betina bertelur dan dalam
waktu singkat telur tersebut menetas
menjadi hypopi ( sarcoptes muda dengan
tiga pasang kaki ) Akibat terowongan
yang digali Sarcoptes betina dan hypopi
yang memakan sel-sel di lapisan kulit itu,
penderita mengalami rasa gatal
Penatalaksanaan
Salep 24
Presipitat sulfur 2 10%
Benzyl Benzoate
Gamma benzene heksaklorida ( Lindane ) : 1 x
1 minggu
Crotamiton krim : 2 x 1, 5hari. aman u/
wanita hamil, anak, bayi.
Ivermectin : >5th, oral, dosis tunggal
Monosulfiran : 2-3 hari
Malathion
Prognosis
Dubia ad bonam
Komplikasi
Infeksi sekunder pada pasien skabies
merupakan akibat dari infeksi bakteri
atau karena garukan Erosi, Pustul,
Supurasi, dan Ulkus.