Anda di halaman 1dari 26

Rencana Tahunan Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan

BAB 4

RENCANA TAHUNAN PENGELOLAAN


REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN

4.1 HIRARKI PERENCANAAN REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN


Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) merupakan upaya
strategis pembangunan nasional. Berdasarkan pengalaman masa lalu
penyelenggaraan RHL tidak mampu mengimbangi laju degradasi
hutan dan lahan, sehingga perlu percepatan melalui Gerakan
Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL/Gerhan). Kegiatan ini
dimaksudkan sebagai gerakan moral berskala nasional dan terpadu,
dengan melibatkan berbagai pihak terkait.
Agar kegiatan GN RHL/Gerhan dapat mencapai sasaran sesuai
dengan tujuannya, maka diperlukan rencana teknis yang tepat guna
sebagai panduan dalam pelaksanaan rehabilitasi hutan dan lahan di
lapangan. Sesuai dengan hirarki Perencanaan Teknis RHL, mengacu
kepada Rencana RHL 5 Tahun, Rencana Tahunan dan Rancangan
Kegiatan.
Perencanaan RHL
kepada

Permenhut

pada Sistem Perencanaan Kehutanan mengacu


No.

28/Menhut-II/2006

dan

kaidah

teknis

perencanaan RHL, dengan hirarki :


1.
2.
3.
4.

Pola Umum
Rencana Teknis RHL 5 Tahun,
Rencana Teknis Tahunan (RTT)
Rencana Teknis Kegiatan

Pada dasarnya Rencana Tahunan Pengelolaan Rehabilitasi Hutan dan


Lahan (RTPRHL) ini ditujukan dalam rangka meningkatkan fungsi
lestari kawasan hutan dan lahan yang ada di Kabupaten Muaro Jambi,
sehingga didapat sasaran kegiatan RTPRH sebagai berikut :

RENCANA PENGELOLAAN
REHABILITASI
HUTAN & LAHAN

IV - 1

Rencana Tahunan Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan

1. Tersusunnya

tahapan-tahapan

rehabilitasi pada kawasan

dalam

rencana

pengelolaan

hutan dan lahan pada saat

dilaksanakan proses rehabilitasi.


2. Tersusunnya rencana indikatif yang menunjukan lokasi, jenis
dan volume kegiatan tahunan di wilayah DAS, Kabupaten
Muaro Jambi, sebagai acuan penyusunan rencana kegiatan.

4.2

KESESUAIAN LAHAN PROGRAM REHABILITASI HUTAN DAN


LAHAN
Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) dimaksudkan untuk
meningkatkan

produktivitas

lahan

terhadap

areal-areal

dalam

kawasan hutan yang telah mengalami degradasi, maupun lahan kritis


yang berada di luar kawasan hutan.
Pola pendekatan RHL yang dapat dilakukan di dalam kawasan hutan
produksi dimaksudkan untuk membentuk hutan tanaman, sedangkan
didalam kawasan hutan lindung dan hutan konservasi (di luar zone
inti) bertujuan untuk mengembangkan aneka usaha kehutanan dalam
bentuk pemanfaatan hasil hutan non kayu. Sistem penggunaan lahan
seperti agroforestry dapat di terapkan untuk meningkatkan manfaat
yang diperoleh masyarakat dengan tetap mempertahankan fungsi
kawasan tersebut, Sedangkan pola pendekatan RHL di luar kawasan
hutan (APL) dapat dilakukan dengan membangun Hutan Rakyat,
Penghijauan dan Aneka usaha hutan.
Prioritas
pelaksanaan
kegiatan

RHL

dilakukan

dengan

mempertimbangkan tingkat kekritisan lahan, letak lahan kritis


terhadap

DAS

serta

letak

lahan

kritis

terhadap

permukiman

kampung.
Berdasarkan pertimbangan ini maka prioritas kegiatan RHL adalah
tingkat kekritisan lahan sangat kritis, terletak di hulu suatu DAS dan
dekat dengan permukiman penduduk.
Pemilihan jenis tanaman kehutanan lebih diutamakan jenis yang
secara endemik tumbuh di sekitar lokasi RHL, karena secara alami

RENCANA PENGELOLAAN
REHABILITASI
HUTAN & LAHAN

IV - 2

Rencana Tahunan Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan

telah sesuai dengan kondisi tempat tumbuh. Pemilihan jenis eksotik


(dari luar) perlu mempertimbangkan secara baik tentang kesesuaian
tempat tumbuhnya.
Jenis eksotik hanya direkomendasikan untuk kegiatan RHL dalam
bentuk Hutan Tanam Rakyat (HTR) pada lahan kritis diluar kawasan
hutan dan tidak direkomendasikan untuk kegiatan reboisasi dalam
kawasan hutan.
Jenis-jenis tanaman RHL yang direkomendasikan untuk di tanam
diluar kawasan hutan

adalah : Jati, Mahoni dan Jelutung

(eksotik), Sedangkan untuk kegiatan reboisasi dalam kawasan


hutan terutama pada hutan produksi adalah

Trembesu, Meranti

dan Gaharu.
4.3

SASARAN RENCANA PENGELOLAAN REHABILITASI HUTAN DAN


LAHAN DI KABUPATEN MUARO JAMBI
Unit Terkecil Pengelolaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (UTPRHL)
adalah satuan lahan terkecil yang mempunyai kesamaan kondisi
biofisiknya. Penyusunan UTPRHL atau satuan lahan untuk sasaran
pengelolaan diperoleh dari peta Rencana Teknik Rehabilitasi

Hutan

dan Lahan Daerah Aliran Sungai (RTk-RHL DAS) semi detail secara
sederhana terdiri dari tahapan-tahapan antara lain:
1. Penyiapan peta input (peta lahan kritis, peta DAS prioritas, peta
fungsi kawasan)
2.
3.
4.
5.

Delineasi peta morfologi DAS


Tumpang susun (Overlay)
Kondifikasi satuan lahan dan
Penelusuran (query).

Penyusunan Rencana Pengelolaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan


(RPRHL) di Kabupaten Muaro Jambi merupakan penggabungan dua
DAS, yaitu DAS Batanghari dengan areal yang clean and Clean seluas
11.502.778 Ha dan DAS Musi Sub DAS Lalan dengan areal yang clear
and clean seluas 422.273.718 Ha. Untuk lebih jelasnya mengenai

RENCANA PENGELOLAAN
REHABILITASI
HUTAN & LAHAN

IV - 3

Rencana Tahunan Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan

wilayah penyusunan RPRHL Kabupaten Muaro Jambi dapat dilihat


pada Tabel 4.1 berikut ini :

Tabel 4.1
Wilayah Penyusunan RPRHL Kabupaten Muaro Jambi

4.4

Pembagian Wilayah Kerja Rencana Tahunan Rehabilitasi


Hutan dan Lahan
Pembagian wilayah Kerja ini dimaksudkan untuk mempermudah
pencapaian target rencana tahunan, dengan pembagian wilayah ini

RENCANA PENGELOLAAN
REHABILITASI
HUTAN & LAHAN

IV - 4

Rencana Tahunan Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan

juga akan diketahui areal yang merupakan wilayah tempat proyek


akan di laksanakan.
Rehabilitasi hutan dan lahan diharapkan dapat memperbaiki kondisi
suatu DAS. Pada

dasarnya metoda RHL dapat dibagi menjadi

Metoda vegetatif dan Metoda Teknik Sipil.


Metode vegetatif yang akan dilaksanakan di Kabupaten Muaro Jambi
dalam kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan adalah :
1. Reboisasi
2. Hutan Tanam Rakyat (HTR)
3. GN-RHL
4. Revegetasi
4.4.1 Wilayah Kerja 1 DAS Musi
A. Metode Vegetatif
Wilayah kerja I terdapat pada Kecamatan Mestong yang
terdiri dari:
1. Desa Sungai Landai
2. Desa Sukamaju
3. Desa Sebapo I
4. Desa Sebapo II
5. Desa Sebapo III
6. Desa Nyogan I
7. Desa Nyogan II
Berdasarkan Pengamatan lapangan kondisi lokasi, Tingkat
kelerengan datar, Hutan rakyat yang di tanami kayu Jati,
Mahoni

dan

Jelutung

kerapatan

tanaman

yaitu

400

batang/Ha.
B.

Metode Sipil Teknis


Jenis Kegiatan sipil teknis meliputi :
1. Dam Pengendali (Dpi)
2. Dam Penahan (DPn)

RENCANA PENGELOLAAN
REHABILITASI
HUTAN & LAHAN

IV - 5

Rencana Tahunan Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan

3. Teras Datar (TD)


4. Teras Bangku (TB)
5. Teras Gulud (TG)
6. Teras Individu (TI)
7. Sumur Resapan Air (SRA)
8. Biopori (B)

Untuk lebih jelasnya mengenai areal perencanaan RHL-DAS


Kecamatan Mestong dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut
ini :

Tabel 4.2
Areal Perencanaan RHL-DAS Kecamatan Mestong

Untuk lebih jelasnya mengenai Rencana Kegiatan Vegetatif


RHL dan Rencana Kegiatan Sipil Teknis RHL di Kecamatan
Mestong dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan Tabel 4.4
berikut ini :

RENCANA PENGELOLAAN
REHABILITASI
HUTAN & LAHAN

IV - 6

Rencana Tahunan Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan

Tabel 4.3
Rencana Kegiatan Vegetatif RHL di Kecamatan Mestong

RENCANA PENGELOLAAN
REHABILITASI
HUTAN & LAHAN

IV - 7

Rencana Tahunan Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan

Tabel 4.4
Rencana Kegiatan Sipil Teknis RHL di Kecamatan Mestong

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta IV.1 Peta


Kawasan Rehabilitasi Kecamatan Mestong
4.4.2. Wilayah Kerja 2 DAS Musi
A. Metode Vegetatif
Wilayah kerja I terdapat pada Kecamatan Sungai Bahar Utara,
Bahar, Sungai Bahar Selatan yang terdiri dari:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Desa
Desa
Desa
Desa
Desa
Desa
Desa
Desa
Desa

RENCANA PENGELOLAAN
REHABILITASI
HUTAN & LAHAN

Adi pura Kencana


Tanjung sari I
Tanjung Sari II
Tanjung Harapan
Panca Mulya
Berkah I
Berkah II
Marga Mulya I
Marga Mulya II

IV - 8

Rencana Tahunan Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan

RENCANA PENGELOLAAN
REHABILITASI
HUTAN & LAHAN

IV - 9

Rencana Tahunan Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan

Untuk lebih jelasnya mengenai areal perencanaan RHL-DAS,


Rencana Kegiatan Vegetatif RHL dan

Rencana Kegiatan Sipil

Teknis RHL di Kecamatan Sungai Bahar Utara, Bahar, Sungai


Bahar Selatan dapat dilihat pada Tabel 4.5, Tabel 4.6 dan
Tabel 4.7 berikut ini :

Tabel 4.5
Areal Perencanaan RHL-DAS Kecamatan Sungai Bahar

RENCANA PENGELOLAAN
REHABILITASI
HUTAN & LAHAN

IV 10

Rencana Tahunan Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan

Tabel 4.6
Rencana Kegiatan Vegetatif RHL di Kecamatan Sungai Bahar

RENCANA PENGELOLAAN
REHABILITASI
HUTAN & LAHAN

IV 11

Rencana Tahunan Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan

B.

Metode Sipil Teknis


Tabel 4.7
Rencana Kegiatan Sipil Teknis RHL di Kecamatan Sungai Bahar

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta IV.2 Peta


Kawasan Rehabilitasi Kecamatan Sungai Bahar.

4.4.3. Wilayah Kerja 3 DAS Musi dan Batang Hari


A. Metode Vegetatif
Wilayah kerja 3 Terdapat pada Kecamatan Sungai Gelam, yang
terdiri dari :
1. Desa Ladang Panjang I
2. Desa Ladang Panjang II
3. Desa Ladang Panjang III

RENCANA PENGELOLAAN
REHABILITASI
HUTAN & LAHAN

IV 12

Rencana Tahunan Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan

RENCANA PENGELOLAAN
REHABILITASI
HUTAN & LAHAN

IV 13

Rencana Tahunan Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan

Untuk lebih jelasnya mengenai areal perencanaan RHL-DAS,


Rencana Kegiatan Vegetatif RHL dan

Rencana Kegiatan Sipil

Teknis RHL di Kecamatan Sungai Gelam dapat dilihat pada Tabel


4.8, Tabel 4.9 dan Tabel 4.10 berikut ini :

Tabel 4.8
Areal Perencanaan RHL-DAS Kecamatan Sungai Gelam

RENCANA PENGELOLAAN
REHABILITASI
HUTAN & LAHAN

IV 14

Rencana Tahunan Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan

Tabel 4.9
Rencana Kegiatan Vegetatif RHL di Kecamatan Sungai Gelam

B.

Metode Sipil Teknis


Tabel 4.10
Rencana Kegiatan Sipil Teknis RHL di Kecamatan Sungai Gelam

RENCANA PENGELOLAAN
REHABILITASI
HUTAN & LAHAN

IV 15

Rencana Tahunan Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta 4.3 Peta Kawasan
Rehabilitasi Kecamatan Sungai Gelam.

4.4.4. Wilayah Kerja 4 DAS Batang Hari


A. Metode Vegetatif
Wilayah kerja 3 Terdapat pada Kecamatan Kumpeh, yang terdiri
dari:
1. Desa Jebus
2. Desa Tanjung
Untuk lebih jelasnya mengenai areal perencanaan RHL-DAS,
Rencana Kegiatan Vegetatif RHL dan

Rencana Kegiatan Sipil

Teknis RHL di Kecamatan Kumpeh dapat dilihat pada Tabel


4.11, Tabel 4.12 dan Tabel 4.13 berikut ini :

RENCANA PENGELOLAAN
REHABILITASI
HUTAN & LAHAN

IV 16

Rencana Tahunan Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan

Tabel 4.11
Areal Perencanaan RHL-DAS Kecamatan Kumpeh

Tabel 4.12
Rencana Kegiatan Vegetatif RHL di Kecamatan Kumpeh

RENCANA PENGELOLAAN
REHABILITASI
HUTAN & LAHAN

IV 17

Rencana Tahunan Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan

B.

Metode Sipil Teknis


Tabel 4.13

Rencana Kegiatan Sipil Teknis RHL di Kecamatan Kumpeh

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta 4.4 Peta


Kawasan Rehabilitasi Kecamatan Kumpeh.

RENCANA PENGELOLAAN
REHABILITASI
HUTAN & LAHAN

IV 18

Rencana Tahunan Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan

4.4.5. Wilayah Kerja 5 DAS Batang Hari


A. Metode Vegetatif
Wilayah kerja 4 Terdapat pada Kecamatan Kumpeh Ulu,
yang terdiri
dari:
1. Desa Teluk Raya
2. Desa Arang-arang

RENCANA PENGELOLAAN
REHABILITASI
HUTAN & LAHAN

IV 19

Rencana Tahunan Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan

Untuk lebih jelasnya mengenai areal perencanaan RHLDAS, Rencana Kegiatan Vegetatif RHL dan

Rencana

Kegiatan Sipil Teknis RHL di Kecamatan Kumpeh Ulu dapat


dilihat pada Tabel 4.14, Tabel 4.15 dan Tabel 4.16
berikut ini :

Tabel 4.14
Areal Perencanaan RHL-DAS Kecamatan Kumpeh Ulu

Tabel 4.15
Rencana Kegiatan Vegetatif RHL di Kecamatan Kumpeh Ulu

B.

Metode Sipil Teknis


Tabel 4.16

Rencana Kegiatan Sipil Teknis RHL di Kecamatan Kumpeh Ulu

RENCANA PENGELOLAAN
REHABILITASI
HUTAN & LAHAN

IV 20

Rencana Tahunan Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta 4.5 Peta


Kawasan Rehabilitasi Kecamatan Kumpeh Ulu.

4.5 Rencana Pengembangan Sumber daya air


Kondisi sumber daya air di daerah Kabupaten Muaro Jambi pada
umumnya mempunyai beragam fungsi bagi masyarakat. Selama ini
perairan khususnya perairan sungai, bagian hilir dimanfaatkan sebagai
sumber air sehari-hari, seperti mandi, cuci, tempat mencari ikan dan jalur
transportasi.

Akibatnya

perairan

cenderung

mengalami

kerusakan

khususnya pencemaran yang cenderung meningkat.


Untuk meningkatkan fungsi ekologi, air harus di kelola secara baik dengan
pendekatan partisipatif. Pembangunan sumber daya air pada dasarnya
adalah untuk memberikan akses secara adil kepada seluruh masyarakat
untuk mendapatkan air agar mampu berkehidupan yang sehat, bersih dan
produktif.

RENCANA PENGELOLAAN
REHABILITASI
HUTAN & LAHAN

IV 21

Rencana Tahunan Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan

Konservasi sumber daya air untuk wilayah Sungai dapat dilakukan melalui
kegiatan:

Perlindungan dan pelestarian sumber daya air


Pengawetan air
Pengelolaan kualitas air
Pengendalian pencemaran air

Berkaitan dengan ini perlu juga dilakukan upaya perbaikan lingkungan


terhadap potensi sumber/cadangan mata air berupa perlindungan mata
air dengan penetapan larangan penebangan pohon dari : Mata air, Tepi
Jurang, Waduk/Danau, Sungai dan Anak Sungai di dalam kawasan hutan
maupun di luar kawasan hutan. Untuk lebih jelasnya Kegiatan Konservasi
Daerah Resapan Sumber Mata Air dapat dilihat pada Tabel 4.17.

RENCANA PENGELOLAAN
REHABILITASI
HUTAN & LAHAN

IV 22

Rencana Tahunan Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan

Tabel. 4.17
Kegiatan Konservasi Daerah Resapan Sumber Mata Air

KEGIATAN

O
1

Perlindungan

Melindungi

air

melestarikan sumber air

kelangsungan

bersama

resapan

dan

Pelestarian

TUJUAN

UPAYA YANG DILAKUKAN


dan

lingkungan

keberadaannya terhadap
kerusakan atau gangguan

fungsi

air

dan

daerah

tangkapan air
Pengendalian

dan

pemanfaatan Sumber Mata

yang di sebabkan oleh


daya alam dan manusia

Pemeliharaan

Air (SMA).
Pengendalian

tanah di bagian hulu


RHL
Pelestarian
kawasan

pengolahan

lindung yang merupakan

Pengawetan
Air

Memelihara
air

Keberadaan

atau

dengan

kualitas
fungsi

wilayah resapan SMA


Mengatur konservasi SMA

Menyimpan

air

yang

berlebihan

pada

saat

air
dan

musim

manfaatnya

perlukan.
Menghemat

penggunaan
pemakaian

yang efesien
Mencegah

masuknya

kualitas

memulihkan kualitas air

bahan

pengendalian

yang

kedalam

pencemaran

ada pada sumber-sumber

prasarana

Larangan

air
Melarang setiap kegiatan

airnya.
Mengeluarkan

kegiatan

yang

yang

dan

dapat

yang

di

dengan

Mempertahankan
masuk

di

waaktu

Pengelolaan
dan

dan

untuk

manfaatkan

air
3

hujan

pencemaran
SMA

dan

sumber

daya

kebijakan

merusak

yang melarang setiap yang

merusak

potensi

SMA

baik

dapat merusak kuantitas

sumber air

kegiatan

yang

bisa

dan

mengganggu
RENCANA PENGELOLAAN
REHABILITASI
HUTAN & LAHAN

kualitas

SMA,

kualitas
IV 23

Rencana Tahunan Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan

ataupun kuantitasnya

kebijakan

tersebut

terapkan

di

resapan

air

di

daerah
dari

SMA

tersebut.

4.6 ANALISA FINANSIAL RHL


Pembiayaan di dalam penyelenggaraan RHL sesuai dengan Peraturan
Menteri Kehutanan Nomor : P. 70/MenHut-II/2008, tentang Pedoman
Teknis Rehabilitasi Hutan dan Lahan seperti tercantum pada Bab III
pasal 5 ditentukan sebagai berikut :
a) Pembiayaan untuk menyelenggarakan RHL bersumber pada
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Dana Reboisasi atau
sumber-sumber

lain

yang

tidak

mengikat

sesuai

dengan

perundang-undangan yang berlaku.


b) Penyelenggaraan RHL pada Hutan Produksi dan Hutan Lindung
yang

telah

dibebani

izin

pemanfaatan

hutan

atau

izin

penggunaan kawasan hutan dibiayai oleh pemegang izin.


c) Penyelenggaraan RHL pada Hutan Produksi dan Hutan Lindung
yang hak pengelolaannya dilimpahkan kepada BUMN bidang
kehutanan atau lembaga yang diberi hak pengelolaan kawasan
hutan dengan tujuan khusus dibiayai BUMN bidang kehutanan
atau lembaga.

RENCANA PENGELOLAAN
REHABILITASI
HUTAN & LAHAN

IV 24

Rencana Tahunan Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan

RENCANA PENGELOLAAN
REHABILITASI
HUTAN & LAHAN

IV 25

Rencana Tahunan Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan

RENCANA PENGELOLAAN
REHABILITASI
HUTAN & LAHAN

IV 26

Anda mungkin juga menyukai