Anda di halaman 1dari 15

Laporan Praktikum Elektronika Dasar

Percobaan 1
(Karakteristik Dioda)
1.1 Tujuan Percobaan
1. Mengetahui tentang karakteristik dioda
2. Menganilisis dioda di saat forward bias maupun reverse bias
3. Mengetahui tegangan dioda pada saat kondisi forward maupun reverse
bias
4. Memahami hubungan antara tegangan, kuat arus, dan hambatan pada
dioda
1.2 Alat & Bahan
1. Power Supply DC
2. Multimeter
3. Dioda 1N4002
4. Protoboard
5. Resistor 1,8 k
6. Jumper
1.3 Gambar Rangkaian
1.3.1 Rangkaian Forward Bias

Gambar 1.1 Rangkaian Percobaan Karakteristik Dioda Forward Bias

1.3.2 Rangkaian Reverse Bias

Gambar 1.2 Rangkaian Percobaan Karakteristik Dioda Reverse Bias

1.4 Langkah Percobaan


1.4.1 Percobaan Karakteristik Dioda Forward Bias
1. Merangkai alat dan bahan sesuai rangkaian pada Gambar 1.1
V
2. Mengukur tegangan sumber ( S )
3. Mengukur tegangan pada dioda (

VD

4. Mengukur tegangan pada resistor (

VR

5. Mengukur arus dari resistor ke diode (ID)


6. Mencatat hasil pengukuran
7. Melakukan langkah 1 5 dengan 10 variasi tegangan
1.4.2

Percobaan Karakteristik Dioda Reverse Bias


1. Merangkai alat dan bahan sesuai rangkaian pada Gambar 1.2
V
2. Mengukur tegangan sumber ( S )
3. Mengukur tegangan pada dioda (

VD

4. Mengukur tegangan pada resistor (

VR

)
)

5. Mencatat hasil pengukuran


6. Melakukan langkah 1 5 dengan 10 variasi tegangan

1.5 Data Percobaan


Berdasarkan percobaan karakteristik dioda, didapatkan hasil data pengamatan
seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel 1.1 Data Hasil Percobaan Karakteristik Dioda

N
o

Tegangan

Tegangan

Sumber (Vs)

Dioda Maju

Volt

(VD) Volt

Tegangan

Tegangan

Beban

Dioda

Dioda Maju

Mundur

(VR) Volt

(VD) Volt

Tegangan

Arus

Beban

Dioda

Dioda

Maju (ID)

Mundur

mA

(VR) Volt

1,26

0,48

0,67

1,25

0,01

3,32

0,53

2,38

3,28

0,01

4,08

0,54

3,06

4,05

0,01

5,05

0,55

3,93

5,01

0,01

7,82

0,58

6,63

7,73

0,01

10,58

0,60

9,38

10,48

0,01

12,34

0,61

11,08

12,24

0,01

16,00

0,63

14,68

15,85

0,01

18,60

0,64

17,27

18,45

0,01

10

21,90

0,64

20,40

21,80

0,01

1.6 Analisa Dan Pembahasan


Dioda adalah sebuah kata majemuk yang berarti dua elektrode, dimana di
berarti dua dan oda berasal dari elektroda. Jadi, dioda adalah kristal yang
menggabung separuh semikonduktor tipe n dan separuh semikonduktor tipe p, atau
disebut pula pn juction. Sisi p (Anoda) mempunyai banyak hole (pembawa
mayoritas) dan sisi n (Katoda) mempunyai banyak elektron (pembawa mayoritas).

Gambar 1.3 Simbol Dioda

Diode merupakan komponen elektronik yang dibuat dari bahan


semikonduktor (silikon atau germanium) tipe p yang memiliki lubang-lubang
bermuatan positif dan tipe n yang memiliki elektron bebas yang disatukan.
Daerah dimana kedua semikonduktor ini dihubungkan dinamakan p-n
junction. Di daerah ini terdapat daerah transisi atau disebut juga daerah
muatan ruang. Di daerah transisi ini terdapat tembok potensial / potential
barrier (

). Besarnya tembok potensial bergantung pada jenis

semikonduktor yang dipakai, untuk silikon (Si) mempunyai besar


sebesar 0,7 volt dan untuk germanium (Ge) mempunyai

sebesar 0,3

volt.
Dioda memiliki dua kaki, yaitu anoda yang dihubungkan pada
semikonduktor p dan katoda yang dihubungkan pada semikonduktor n. Pada
saat dioda dihubungkan pada sumber tegangan, apabila anoda lebih positif
dari katoda seperti pada Gambar 1.1, maka disebut prategangan maju. Pada
keadaan maju, idealnya tegangan barrier akan mengecil karena hole pada p
dan elektron pada n sebagai pembawa arus mayoritas terdorong ke daerah
junction, sehingga arus dapat mengalir. Sedangkan sebaliknya tampak pada
Gambar 1.2 disebut prategangan mundur. Pada keadaan mundur, idealnya
hole pada p tertarik ke anoda dan elektron pada n tertarik ke katoda,
akibatnya tegangan barrier membesar sehingga dioda tidak dapat mengalirkan
arus.

Gambar 1.4 Penampang Dioda

Gambar Ilustrasi di atas menunjukkan sambungan p-n dengan sedikit


porsi kecil yang disebut lapisan deplesi (depletion layer), dimana terdapat
keseimbangan hole dan elektron. Seperti yang sudah diketahui, pada sisi p

banyak terbentuk hole-hole yang siap menerima elektron sedangkan di sisi n


banyak terdapat elektron-elektron yang siap untuk bebas.
1.6.1

Perhitungan Arus Dioda


Pada gambar rangkaian terlihat bahwa arus yang mengalir pada
dioda besarnya sama dengan arus pada resistor. Hal ini dikarenakan
dalam suatu rangkaian yang disusun secara seri, nilai arus pada bagianbagiannya adalah sama besar, sehingga nilai arus pada dioda dapat
hitung sebagai berikut:
I D =I R=

Dimana:

VR
RL

I D =

Arus yang mengalir pada dioda (A)

V R =

Tegangan pada resistor (V)

R L=

Hambatan resistor ()

1.6.1.1 Arus Dioda Forward Bias


Berikut tabel hasil percobaan untuk dioda forward bias
beserta perhitungan arus pada dioda forward bias.
Contoh perhitungannya:
Untuk percobaan ke-1, arus dapat dihitung sbb.
I D =I R=

V R 0,67
=
=0,0003722222 A
RL 1800

Dengan cara yang sama, diperoleh tabel berikut.


Tabel 1.2 Tabel Perbandingan Hasil Perhitungan dan Pengukuran Arus pada Dioda Forward Bias

No

V sumber
(Vs)

V beban dioda
Maju (VR)

Resistor

()

Arus dioda (

Arus dioda (

I D )hasil

I D )hasil

percobaan (mA)
perhitungan (A)
1

1,26

0,67

1800

0,00037

0,01

3,32

2,38

1800

0,00132

0,01

4,08

3,06

1800

0,00170

0,01

5,05

3,93

1800

0,00218

0,01

7,82

6,63

1800

0,00368

0,01

10,58

9,38

1800

0,00521

0,01

12,34

11,08

1800

0,00615

0,01

16,00

14,68

1800

0,00815

0,01

18,60

17,27

1800

0,00959

0,01

10

21,90

20,40

1800

0,01133

0,01

Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa arus pada


dioda dapat dihitung dari dengan menggunakan persamaan
I D=

Vs
R . Besarnya tegangan

VR

sedikit berbeda dari besar tegangan

pada hasil percobaan


VS

, hanya memiliki

perbedaan sekitar 1 volt. Hal ini dapat diartikan bahwa


tegangan dioda
V R =V S

VD

bernilai kecil. Pada kondisi ideal, besar

sehingga

menyebabkan

V D =0

karena

hambatan dalam pada dioda forward bias adalah nol.


1.6.1.2 Arus Dioda Reverse Bias
Berikut tabel hasil percobaan untuk dioda reverse bias
beserta perhitungan arus pada dioda reverse bias.
Contoh perhitungannya:
Untuk percobaan ke-1, arus dapat dihitung sbb.

I D =I R=

VR
0
=
=0 A
RL 1800

Dengan cara yang sama, diperoleh tabel berikut.


Tabel 1.3 Tabel Perbandingan Hasil Perhitungan dan Pengukuran Arus pada Dioda Reverse Bias

No

V sumber
(Vs)

V beban dioda
Mundur (VL)

Resistor

()

Arus dioda (

Arus dioda (

I D )hasil

I D )hasil

1,26

1800

perhitungan (A)
0

percobaan (mA)
0

3,32

1800

4,08

1800

5,05

1800

7,82

1800

10,58

1800

12,34

1800

16,00

1800

18,60

1800

10

21,90

1800

Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa pada


dioda reverse bias, arus tidak mengalir menuju resistor. Hal ini
sesuai dengan kondisi idealnya, dimana pada dioda reverse
bias, hole pada p dan elektron pada n akan saling menjauhi
junction karena hole pada p tertarik ke anoda dan elektron pada
n tertarik ke katoda, sehingga depletation layer membesar atau
melebar yang menyebabkan arus tidak mengalir pada dioda.

1.6.2

Perhitungan Hambatan Dioda

Dalam menghitung nilai hambatan pada dioda dapat digunakan


rumus sebagai berikut:
R D=

VS
R L
i

Dimana :
RD

= Hambatan pada dioda ()

VS

= Tegangan sumber (Volt)

= Arus (Ampere)

RL

= Hambatan pada resistor ()

1.6.2.1 Perhitungan Hambatan Dioda Forward Bias


Berikut tabel hasil percobaan untuk dioda forward bias
beserta perhitungan hambatan pada dioda forward bias.
Untuk percobaan ke-1, hambatan dapat dihitung sbb.
R D=

VS
R L
i

R D=

1,26
1800
0,00037

R D=1605,40541

Dengan cara yang sama, diperoleh tabel berikut.

Tabel 1.4 Hasil perhitungan hambatan pada dioda Forward Bias

Hambatan

Tegangan
Sumber (
No

VS

Resistor

Arus

()

(Ampere)

Dioda (
RD

volt
1

1,26

1800

0,00037

1605,4

3,32

1800

0,00132

715,2

4,08

1800

0,00170

600

5,05

1800

0,00218

516,5

7,82

1800

0,00368

325

10,58

1800

0,00521

230,7

12,34

1800

0,00615

206,5

16,00

1800

0,00815

163,2

18,60

1800

0,00959

139,5

10

21,90

1800

0,01133

132,9

Hasil perhitungan menunjukkan adanya hambatan pada


dioda saat keadaan maju. Idealnya hambatan dioda pada
keadaan maju adalah nol sehingga tegangan
dengan

VS

dan tidak ada tegangan

VR
VD

akan sama
pada diode.

Penyimpangan ini dapat disebabkan oleh pengaruh suhu yang


meningkatkan hambatan dalam dioda atau hambatan yang
muncul dari tahanan kristal semikonduktor.
.

1.6.2.2 Perhiungan Hambatan Dioda Reverse Bias


Berikut tabel hasil percobaan untuk dioda reverse bias
beserta perhitungan hambatan pada dioda reverse bias.
Untuk percobaan ke-1, hambatan dapat dihitung sbb.

R D=

VS
R L
i

R D=

2,02
1800
0

R D=
Dengan cara yang sama, diperoleh tabel berikut.
Tabel 1.5 Hasil perhitungan hambatan pada dioda Reverse Bias

Hambatan

Tegangan
Sumber (
No

VS

Dioda (

Resistor

Arus

()

(Ampere)

RD

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

volt
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

1,26
3,32
4,08
5,05
7,82
10,58
12,34
16,00
18,60
21,90

1800
1800
1800
1800
1800
1800
1800
1800
1800
1800

Hasil perhitungan di atas mengikuti hasil perhitungan


arus sebelumnya. Terlihat hambatan dioda

RD

yang sangat

besar (tak terhingga). Hal ini sesuai dengan pada keadaan


mundur,

RD

akan sangat besar (tak hingga) sehingga arus

yang terjadi mendekati 0, sehingga tegangan


adalah nol.
1.6.3

Grafik Hubungan V-I

VR

besarnya

1.6.3.1 Grafik V-I Dioda Forward Bias


Dari hasil perhitungan arus maju dan data tegangan maju
dioda dari hasil percobaan, didapat titik-titik potong, yang
kemudian dihubungkan, yang kemudian membentuk kurva di
bawah.

Gambar 1.5 Grafik Hubungan Arus & Tegangan Dioda Forward Bias

Pada grafik di atas terlihat bahwa pada kondisi forward


bias, besarnya arus hampir berbanding lurus dengan besarnya
tegangan, tetapi jika diambil metode sloop terbaik, maka
perbandingan besarnya arus dengan besarnya tegangan adalah
berbanding lurus, sebagaimana sesuai dengan persamaan
V =I . R .

1.6.3.2 Grafik Hubungan V-I Dioda Reverse Bias


Dari hasil perhitungan arus mundur dan data tegangan
mundur dioda dari hasil percobaan, didapat titik-titik potong,
yang kemudian dihubungkan, yang kemudian membentuk
kurva di bawah.

Gambar 1.6 Grafik Hubungan Tegangan & Arus Dioda Reverse Bias

Pada saat reverse bias, cenderung tidak akan terjadi arus


oleh pembawa arus mayoritas, karena baik hole dan elektron
sebagai pembawa arus mayoritas masing-masing tertarik ke
arah anoda dan katoda. Namun dapat terjadi arus yang
disebabkan pembawa arus minoritas yaitu elektron pada p dan
hole pada n, yang intensitasnya sangat kecil. Pada grafik hasil
percobaan, terlihat bahwa arus pada dioda reverse bias tidak
mengalir. Hal ini sesuai dengan kondisi ideal dioda reverse
bias.
1.6.3.3 Grafik Ideal V-I Dioda

Gambar 1.7 Kurva ideal karakteristik V-I dioda

Kedua grafik sebelumnya jika digabung seharusnya


tampak seperti grafik ideal seperti Gambar 1.7. Namun
keduanya tampak berbeda. Hal ini kemungkinan disebabkan
oleh adanya rugi-rugi daya pada alat ukur, pengaruh suhu yang

mempengaruhi besar hambatan dioda, atau dioda yang kurang


baik.

Pada gambar grafik di atas dapat diketahui bahwa pada


kondisi dioda diberi prategangan maju (forward bias), terjadi
penambahan nilai arus yang mengalir atau dapat dikatakan
nilai tegangan berbanding lurus dengan arus, sebaliknya ketika
dioda diberikan prategangan mundur (reverse bias), maka arus
tidak mengalir hingga batas tegangan tertentu sesuai dengan
jenis dioda, selebihnya arus akan dapat mengalir ketika dioda
dalam keadaan break down.

1.7 Kesimpulan
Dari percobaan tentang karakteristik dioda yang telah dilakukan, dapat
diambil beberapa kesimpulan diantaranya:
1.

Dioda merupakan komponen listrik berbahan semikonduktor yang


cenderung mengalirkan arus ke satu arah saja.

2.

Dioda terdiri dari hole pada anoda dan elektron pada katoda, beserta
junction yang menghubungkan antara hole dan elektron.

3.

Dioda memiliki beberapa karakteristik, yaitu forward bias dan reverse


bias.

4.

Pada saat dioda diberi prategangan maju (forward bias), maka dioda
dapat mengalirkan arus, hal ini disebabkan hambatan pada dioda kecil.

5.

Pada keadaan maju, tegangan pada dioda kecil, karena hambatan maju
kecil mendekati nol.

6.

Pada saat dioda diberi prategangan balik (reverse bias), maka dioda
sulit mengalirkan arus, hal ini disebabkan hambatan pada dioda sangat
besar.

7.

Pada keadaan mundur, tegangan beban mendekati nol karena arus


tertahan oleh dioda sehingga tegangan beban mengecil.

8.

Pada kondisi reverse bias, dimungkinkan timbul arus walaupun tidak


pada keadaan breakdown, yang kemungkinan berasal dari arus minor
dioda walaupun sangat kecil.

9.

Dari hasil percobaan dioda forward bias, didapatkan hasil yang kurang
mendekati kondisi ideal, karena jumlah tegangan dioda
tegangan hambatan

10.

VR

tidak sama dengan tegangan sumber

VD
VS

dan
.

Dari hasil percobaan dioda reverse bias, didapatkan hasil yang sesuai
dengan kondisi ideal, karena arus tertahan pada dioda dan tidak mengalir
menuju hambatan.

Anda mungkin juga menyukai