PENDAHULUAN
Program Internsip Dokter Indonesia (PIDI) merupakan program baru dalam alur
profesi kedokteran di Indonesia dan sudah merupakan ketentuan dan diterapkan di negara lain
sejak berpuluh tahun yang lalu. Program ini berlaku bagi setiap dokter baru yang pada masa
pendidikannya menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), sebagai prasyarat
untuk registrasi di Konsil Kedokteran Indonesia.
Untuk mengikuti perkembangan dalam bidang pendidikan kedokteran di dunia, maka
sejak tahun 2005 secara menyeluruh dan bertahap, semua Fakultas Kedokteran di Indonesia
telah menggunakan metode pembelajaran kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Hal yang
baru adalah dimulainya program internsip. Kurikulum berbasis kompetensi berisikan tahapan
kompetensi yang harus dipenuhi oleh seorang mahasiswa kedokteran. Bila tamat, ia akan
memperoleh ijazah dokter namun untuk berpraktik mandiri, ia harus melalui tahapan
internsip terlebih dahulu. Internsip adalah proses pemagangan yang tidak dapat dipisahkan
dari pendidikan dan pelatihan seorang dokter baru. Program Internsip Dokter Indonesia
pertama telah dilaksanakan di Sumatera Barat pada bulan Februari tahun 2010.
Pada tahap internsip inilah seorang dokter baru akan bekerja dengan pendampingan
untuk menerapkan keseluruhan kompetensi yang telah dicapainya. Oleh karena itu, program
internsip membutuhkan sarana yang memadai dan merupakan sarana layanan kesehatan
bermutu dan memang ditunjuk menjadi tempat penyelenggaraan program serta dokter yang
mendapat penugasan menjadi pendamping. Semua kegiatan dokter peserta program internsip
akan dicatat, kepadanya akan dilakukan pembimbingan serta pembinaan dan akan
mendapatkan tanda selesai melaksanakan program bila telah memenuhi semua syarat dan
tahapan yang ditentukan.
Dengan kata lain, program internsip perlu didukung dengan kebijakan yang bersifat
nasional karena juga merupakan upaya perlindungan masyarakat dengan menghasilkan
dokter yang memiliki kompetensi sebagaimana yang telah ditetapkan.
BAB II
PERMASALAHAN
PERMENKES
NOMOR
299/MENKES/PER/II/2010,
tentang
penyelenggaraan program internsip dan penempatan dokter pasca internsip maka program
internsip ini dilaksanakan. Adapun Bab III tentang Pelaksanaan Internsip pasal 10 ayat 1
menyebutkan bahwa program internsip
program internsip mandiri. Biaya hidup dan transportasi selama mengikuti program internsip
ikatan dinas ditanggung oleh pemerintah sesuai dengan pasal 11 ayat 2.
Menurut peraturan yang telah disebutkan di atas, bantuan biaya hidup yang kami
terima adalah sebesar Rp. 2.500.000,00 setiap bulannya dan diberikan paling cepat sekitar 3
bulan sekali, adapula yang baru dikirim setelah 6-8 bulan bertugas. Dengan biaya tersebut
kami merasa tidak dapat tercukupi semua kebutuhan sehari-hari meliputi biaya sewa rumah
tinggal, biaya listrik, makan, transportasi, dan biaya tak terduga lainnya.
Gambaran secara kasar yang dapat kami informasikan tentang biaya hidup kami
selama 1 bulan ini sebagai dokter internsip di Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan
Selatan akan dirincikan pada BAB selanjutnya.
BAB III
RINCIAN BIAYA HIDUP
A. PEMASUKAN
B. PENGELUARAN
Gambaran rincian biaya hidup setiap orang per bulan :
No.
Kebutuhan
1.
2.
3.
4.
Rp. 30.000 x 3 x 30
Biaya tak terduga :
Keperluan isi rumah (perlengkapan kebersihan rumah
Jumlah
(Rupiah)
500.000
200.000
2.700.000
200.000
300.000
100.000
300.000
Adapun biaya yang telah dikeluarkan untuk akomodasi di Kotabaru dan di Puskesmas
Sungai Kupang serta transportasi dari dan ke Puskesmas Sungai Kupang oleh 21
orang dokter internship adalah sebagai berikut;
A. Akomodasi
- Kontrak rumah di Kotabaru selama setahun
2 rumah
: Rp 42.250.000,00
B. Transportasi
- Transportasi dari dan ke Puskesmas Sungai Kupang
sebanyak 3 periode (per 4bulan) PP
3@Rp 1.400.000,00
: Rp 4.200.000,00
C. Insentif Daerah
21 orang@Rp 1.000.000,00x12bulan
TOTAL
:Rp 252.000.000,00
: Rp 308.650.000,00
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari hasil permasalahan dan perhitungan rincian yang telah dipaparkan pada bagian
sebelumnya maka secara jelas terlihat bahwa bantuan yang diberikan pemerintah pusat
kepada kami tidak memadai. Maka dari itu didorong oleh niat yang tulus untuk memohon
bantuan kepada pemerintah daerah setempat, kami membuat proposal ini sebagai bentuk
konkrit yang dapat memberikan gambaran atas keadaan keuangan kami saat ini.
Adapun tujuan yang ingin dicapai pemerintah melalui program intrernsip ini ialah
sesuai PERMENKES NOMOR 299/MENKES/PER/II/2010, tentang penempatan dokter
internsip ikatan dinas pada pasal 14 ayat 2 disebutkan penempatan dokter internsip
sebagaimana disebutkan pada pasal 1 dilaksanakan selama 1(satu) tahun dalam rangka
pemerataan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Demi tercapainya pelayanan yang merata, berkualitas dan bermutu tinggi untuk setiap
elemen masyarakat tentu diperlukan kesehatan jasmani dan rohani bagi kami para dokter
internsip yang bertugas pada 2 wahana yang telah ditunjuk yaitu RSUD Kotabaru dan
Puskesmas Perawatan Sungai Kupang Kecamatan Klumpang Hulu.
Dengan hadirnya program internship ini diharapkan akan dapat membantu pelayanan
kesehatan dari segi kualitas maupun kuantitas tenaga kesehatan. Hal ini tentunya akan
berperan dalam meningkatkan taraf kesehatan masyarakat Kabupaten Kotabaru pada
umumnya. Dokter internsip angkatan ketiga yang bertugas di Kabupaten Kotabaru saat ini
berjumlah 21 orang dan akan menetap selama 1 tahun. Jumlah tersebut akan terbagi menjadi
3 kelompok yang akan bertugas di dua wahana yaitu 2 kelompok di RSUD Kotabaru dan
Puskesmas Perawatan Sungai Kupang. Rotasi pada kelompok - kelompok tersebut akan
dilakukan setiap 4 bulan sekali. 8 bulan di RSUD Kotabaru dan 4 bulan di Puskesmas
Perawatan Sungai Kupang.
Peran dokter internsip di RSUD Kotabaru antara lain melayani pasien di poli umum,
rotasi shift jaga bangsal, pelayanan pada Unit Gawat Darurat (UGD). Sedangkan peran dokter
internsip di Puskesmas Perawatan Sungai Kupang antara lain melayani pasien di balai
pengobatan umum, KIA, lansia, dan ruangan lainnya, dan tugas luar puskesmas sebagai
bentuk pelayanan terhadap masyarakat di daerah sulit terjangkau. Untuk itu, kami
mengharapkan perhatian dan kebijaksanaan dari bapak Bupati beserta jajarannya dalam
rangka bantuan berupa insentif bagi kami para dokter internsip yang sedang melaksanakan
tugas dari Kementrian Kesehatan di Kabupaten Kotabaru. Adapun masa bakti ikatan dinas
kami akan berlangsung selama 1 tahun terhitung sejak bulan Februari 2015 sampai dengan
Februari 2016.
BAB V
PENUTUP
Lampiran
Asal Universitas
No. STR
FK UMI MEDAN
121110114158102
FK UMI MEDAN
1221100114158332
Dr. Isaoera
FK UMI MEDAN
1221100114158089
FK ATMAJAYA JAKARTA
3121100115159318
FK ATMAJAYA JAKARTA
3111100114151987
FK ATMAJAYA JAKARTA
3121100114157264
FK UISU MEDAN
1221100114155697
FK ATMAJAYA JAKARTA
3121100115159381
FK UISU MEDAN
1211100114155965
FK UISU MEDAN
1211100114155836
Dr. Arfita
Dr. Yuliana
Dr.Dyni Iswatinnisa
Dr. Armiati
Dr. Ega Astari
Dr. Laura Syerin
Dr. Hengki S Permana Putra
Dr. Rr. Wening Gelar Pratigina
FK UII YOGYAKARTA
3421100114157715
FK UII YOGYAKARTA
3421100114157710
FK UMM MALANG
3521100114158289
FK UNSOED PURWOKERTO
3321100115159125
FK UII YOGYAKARTA
341100114157659
FK UGM YOGYAKARTA
342110011415706
9
FK UNS SOLO
331110011415692
6
Dr.Aprillia Christiwi
Dr. Erickson Napitupulu
Dr. Ida Bagus Deny Prayudi
FK UNSOED PURWOKERTO
FK UNS SOLO
331110011415701
8
FK UNLAM BANJARMASIN
631110011415785
FK UNMAL LAMPUNG
181110011415712
7
PROPOSAL
PERMOHONAN BANTUAN BIAYA HIDUP
DOKTER INTERNSIP
LEMBAR PERSETUJUAN
Bupati
Kabupaten Kotabaru