Anda di halaman 1dari 20

LAKTASI

Laktasi adalah proses produksi, sekresi,


dan pengeluaran ASI. Pengaruh Hormonal
Proses laktasi tidak terlepas dari pengaruh
hormonal.
Beberapa
hormon
PROGESTERON
dalamnya ialah

yang

LH

ESTROGEN

PROLAKTIN

FSH

OKSITOSIN

berperan
di
HPL

FISIOLOGI LAKTASI
Sekresi air susu dimulai dari dasar sel sel alveolar
tempat tetesan kecil dibentuk dan kemudian
bermigrasi ke membrane sel. Tetesan kecil ini
dikeluarkan ke dalam saluran alveolar
untuk di
simpan. Pengeluaran air susu atau let down
merupakan suatu reaksi kontraksi sel mioepitel
payudara yang mendorong air susu melewati saluran
lalu masuk ke dalam sinus laktiferus. Sinus ini terletak
di bawah areola dan air susu dikeluarkan dari sinus
tersebut dengan isapan bayi. Refleks let down tidak
hanya dapat aktif ketika bayi mulai menyusu, namun
stimulus lain seperti mendengar tangisan bayi dan
melihat bayi juga dapat menimbulkan reflecs let down
(Reeder dkk, Keperawatan Maternitas, 2011, 9).

Fase Fase Laktogenesis

LAKTOGENESIS I
LAKTOGENESIS II

LAKTOGENESIS III

Laktogenesis 1 terjadi pada usia


20 minggu kehamilan. Adalah
fase dimana kolostrum mulaAi di
produksi, kolostrum di produksi
karena adanya rangsangan dari
hormone
prolaktin
Laktogenesis
II terjadi pada akhir

kehamilan sampai persalinan 48


72 jam. Pada fase ini kadar
progesterone dan estrogen mulai
menurun,juga
namunsebagai
masih ada
Dikenal
fasedi
dalam aliran Adalah
darah fase dimana
galaktopoesis.
pemberian ASI dipertahankan.
Semakin sering bayi menyusu
pada ibunya,

ASI
KOMPOSISI
ASI
ASI adalah makanan yang alami
bagi bayi, ASI menyediakan
seluruh energy dan nutrient yang
dibutuhkan
oleh
tubuh
bayi
selama beberapa bulan pertama
kehidupan.,
dan
terus
menyediakannya hingga setengah
atau lebih kebutuhan nutrien anak
selama
enam
bulan
kedua
kehidupan, dan hingga sepertiga
selama tahun kehidupan.(Helen
Baston & Jenifer Hall, 2011, 141)

Komposisi
zat-zat
yang
terkandung
dalam
ASI
adalah karbohidrat, protein,
lemak, vitamin, mineral dan
air dengan komposisi yang
seimbang dan sesuai dengan
kebutuhan
bayi.
ASI
mengandung 200 zat gizi dan
memberikan kekebalan buat
bayi hingga 20 kali lipat. Zatzat itu antara lain putih
telur,
lemak,
protein,
karbohidrat,
vitamin,
mineral,
hormon
pertumbuhan, berbagai enzim
dan zat kekebalan seperti
imunoglobulin.

REFLECT LAKTASI
Pada Ibu
Reflect Prolaktin
Rangsangan dan isapan
bayi melalui serabut syaraf
memicu kelenjar hipofise
bagian
depan
untuk
mengeluarkan
hormon
proaktin
ke
dalam
peredaran
darah
yang
menye-babkan sel kelenjar
mengeluarkan ASI.

Reflect Oksitosin
Darah.
Oksitosin
ini
menyebabkan sel sel
myopytel
yang
mengelilingi alveoli dan
duktuli
berkon-traksi,
sehingga ASI mengalir dari
alveoli ke duktuli menuju
sinus dan puting.

Pada Bayi
Reflect
putting

mencari

Bila pipi atau bibir bayi


disentuh, maka bayi
akan menoleh ke arah
sentuhan,
membuka
mulutnya dan berusaha untuk mencari
puting untuk menyusu.

Reflect menghisap
Refleks terjadi karena
rangsangan
puting
susu pada palatum
durum bayi bila areola
masuk ke dalam mulut
bayi.

PEMBERIAN ASI DAN NUTRISI


PADA IBU MENYUSUI
Pada masa
lalu, menyusu ASI
amatlah penting bagi kelangsungan
hidup pada sang bayi, pada
beberapa Negara yang belum maju,
hal ini masih berlangsung sampai
derajat
tertentu.
Walaupun
demikian, pada sebagian besar
dunia yang modern , metode
pemberian
makanan
buatan
menjadi pilihan bagi para wanita,
susu formula telah menjadi usaha
besar, dan pemberian susu formula
aman bagi sebagian besar bayi
yang nymanan bagi ibu. Namun
menyusu ASI masih di anggap
metode pemberian makanan utama
pada bayi sampai usia 4 sampai 6
bulan (Institute of medicine, 1991) .

NUTRISI pada ibu


menyusui

Sumber arbohidrat
Makanan yang
mengandung

Lemak

Protein
Sayur dan Buah
Vitamin

Asuha
Keperawatan Pada
Masa Post Partum


Periode post partum adalah periode penyembuhan
dan perubahan, waktu kembali pada keadaan tidak
hamil, serta apenyesuaian terhadap hadirnya anggoda
keluarga baru.(Mitayani, 2009)
Tujuan perawatan Post Partum :
Menjaga kesehatan ibu dan bayi baik fisik maupun
psikologi.
Melaksanakan skrining yang komprehrnsif, mendeteksi
masalah, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi
pada ibu maupun bayi.
Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan
kesehatan diri, nutrisi, keluarga berencana, menyusui,
pemberian imunisasi pada bayi dan perawatan bayi sehat.
Untuk mendapatkan kesehatan emosi.(Bari Abdul, 2000)


SISTEM
REPRODUKSI

Uterus
Lochea
Serviks
Vagina
Perinium
Payudara

SISTEM
PENCERNAAN
Nafsu Makan
Motilitas
Defekasi


SISTEM PERKEMIHAN
Trauma bisa terjadi
pada
uretra
dan
kandung kemih selama
proses
melahirkan,
yakni sewaktu bayi
melewati jalan lahir.
Dinding
kandung
kemih
dapat
mengalami hiperemis
dan edema, seringkali
diserti daerah-daerah
kecil hemoragi.

SISTEM INTEGUMEN
Hiperpigmentasi
di
areola dan linea nigra
tidak
menghilang
seluruhnya setelah bayi
lahir.
Kulit
yang
meregang
pada
payudara,abdomen,
paha,
dan
panggul
mungkin
memudar
tetapi
tidak
hilang
seluruhnya. (V Ruth B,
1996)

KOMPLIKASI
Perdarahan
Post
partum
Infeksi (Endometritis,
Miometritis,
Perimetritis,
Caked
breast)

Masitis
Thrombophlebitis
Luka

Perineum

PENGKAJIAN

.
Identitas
Riwayat kesehatan
(Masa lalu, Sekarang,
Keluarga
Riwayat Obsterik
(Riwayat Mestruasi,
Riwayat Perkawinan,
Riwayat Hamil)
Riwayat Kehamilan
(Muda, Tua , Riwayat
Antenatal Care)
Pola aktivitas sehari hari

DIAGNOSA

Nyeri akut b/d agen injuri fisik (trauma jalan lahir, epiostomi)
Perubahan pola eleminasi BAK (disuria) b/d trauma perineum
dan saluran kemih.
Perubahan pola eleminasi BAB (konstipasi) b/d kurangnya
mobilisasi; diet yang tidak seimbang; trauma persalinan.
Gangguan rasa nyaman (nyeri) b/d peregangan perineum; luka
episiotomi; involusi uteri; hemoroid; pembengkakan payudara.
Gangguan pemenuhan ADL b/d kelemahan; kelelahan post
partum.
Resiko defisit volume cairan b/d pengeluaran yang berlebihan;
perdarahan; diuresis; keringat berlebihan.
Resiko infeksi b/d trauma jalan lahir.
Resiko gangguan proses parenting b/d kurangnya pengetahuan
tentang cara merawat bayi.
Resiko infeksi b.d. episiotomi, laserasi jalan lahir, bantuan
pertolongan persalinan

Untuk

INTERVENSI dan

IMPLEMENTASI

kami

sajikan

..MS. WORD..

didalam

EVALUASI

Evaluasi yang dibuat bisa dalam bentuk formatif dan sumatif ( SOAP)
evaluasi yang dilakukan berdasarkan pencapaian yang dilakukan
sesuai kriteria hasil / kriteria evaluasi yang dibuat dalam rencana
perawatan.
Adapun ukuran pencapaian tujuan pada tahap evaluasi meliputi:
Masalah teratasi; Jika klien menunjukkan perubahan sesuai
dengan tujuan dan kriteriahasil yang telah ditetapkan.
Masalah sebagian teratasi; Jika klien menunjukkan
perubahan sebahagian dari kriteria hasil yang telah
ditetapkan.
Masalah tidak teratasi; Jika klien tidak menunjukkan
perubahan dan kemajuan sama sekali yang sesuai dengan
tujuan dan kriteriahasil yang telah ditetapkan atau bahkan
timbul masalah/ diagnosa keperawatan baru.(Doenges,
2001)

Anda mungkin juga menyukai