Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
b.
Bak Ekualisasi
Bak penampungan air limbah yang mengalir dari bak sedimentasi awal,
di bak ini mengalami proses fisika atau pencampuran endapan air
limbah. Bak equalisasi dipasang dua alat:
1) Pump/pompa
Berfungsi untuk mengendalikan fluktuasi jumlah air kotor yang tidak
merata baik pada jam kerja ataupun di luar jam kerja serta mengalirkan
air limbah dari bak ekualisasi ke bak aerasi secara otomatis.
2) Pengaduk
Fungsinya
untuk
mengaduk
bahan-bahan
organik
agar
tidak
mengendap.
c.
1) Diffuser
Berfungsi untuk mengaduk air limbah supaya tidak ada yang
mengendap
2) Aerator
Berfungsi untuk memasukkan oksigen ke dalam air limbah dan juga
ditanam bakteri aerob (jenis SGP-50) yang berguna untuk dekomposisi
limbah organik dengan bantuan oksigen. Prosesnya 18-24 jam. Sebagai
nutrisi berupa pupuk NPK (urea).
d.
e.
Bak Koagulasi
Pada bak ini terjadi proses kimia dimana terdapat dua alat, yaitu;
1)
Dozing pump
Berfungsi untuk menambahkan koagulan PAC (Poli Ammonium
Clorida) yang berfungsi untuk mengikat protein rantai panjang yang
masih ada dalam air limbah dan membentuk agregat.
2)
f.
Pengaduk
Bak Flokulasi
h.
Bak Kontrol
Air yang terdapat dalam bak ini diperiksa kadar COD (Chemical Oxygen
Demand), BOD (Biological Oxygen Demand) dan TDS (Total Dissolve
Solid) dan pH. Jika hasilnya memenuhi syarat, maka air dapat dibuang ke
saluran pembuangan air umum. Sebagai kontrol pada bak ini dipelihara
ikan bila ikannya mati berarti air belum bebas dari pencemaran sehingga
harus diolah lagi.
Keterangan :
Storage Tank
Tahap ini dilakukan agar selama proses pengolahan potable water dapat
dikendalikan alirannya.
Sand Filter
Filter ini terdiri dari pasir silika. Dapat menyaring suspensi berukuran
partikel 250-500 nm. Contohnya adalah pasir dan endapan kasar yang
tersuspensi.
Catridge Filter
Terbuat dari kain yang mempunyai pori-pori berukuran 10 m. Dapat
menyaring suspensi berukuran partikel 100-250 nm. Contohnya adalah
endapan-endapan halus.
Carbon Filter
Filter ini terdiri dari karbon aktif. Dapat menyaring koloid yg
berukuran 1-100 nm dan juga dapat menyerap minyak, bau, warna dan zatzat organik lainnya. Memiliki kapasitas perubahan kation yaitu dapat
menyerap sebagian kation seperti besi dan mangan.
Zeolite Filter
Filter ini terdiri dari zeolite yang memiliki kapasitas perubahan kation
lebih baik daripada karbon aktif. Dapat menyerap logam berat, bau, kopi,
darah, cat, sampah radioaktif, arsenik dan bahan-bahan beracun lain yang
dapat ditemukan dalam air. Dapat membuat air yang berada dalam kondisi
pH asam menjadi lebih netral berdasarkan kapasitas perubahan kationnya
yang besar. Zeolite dapat berfungsi juga sebagai perisai penyaringan fisik
untuk bakteri pathogen.
Chlorinasi
Chlorinasi adalah proses penambahan senyawa yang mengandung
Khlor dengan tujuan sebagai zat desinfektan. Ditambahkan ke dalam air
hingga kadar Khlor 10-30 ppm.
\
Purified Water
Metode untuk memproduksi Air Murni tidak ditetapkan di farmakope.
Tiap teknik pemurnian yang sesuai dan terkualifikasi atau tahapan
teknik, dapat digunakan untuk membuat Air Murni. Secara umum
digunakan proses penukaran ion, ultrafiltrasi dan/ atau proses RO.
Teknik distilasi dapat juga digunakan.
Rancangan sistem pemurnian air hendaklah memerhatikan har-har
berikut:
- Mutu air pasokan dan variasi sepanjang musim;
- Spesifikasi mutu air yang ditetapkan;
- Urutan tahap pemurnian yang diperlukan;
- Kebutuhan energi;
- Cakupan pengolahan awal yang diperlukan
antara
lain
sistem dalam keadaan diam selama tidak ada kebutuhan air atau
kebutuhan air rendah.
Sangat
penting
untuk
mempertimbangkan
mekanisme
umumnya 1 m/detik;
Pengendalian suhu di dalam sistem dengan menggunakan sistem
penukar panas (heat exchangers) di sistem pemipaan untuk
mengurangi risiko pertumbuhan mikroba (nilai acuan > 65"C untuk
atau
Sanitasi termal >70'C.
Produksi A T P T
Metode untuk memproduksi ATPT tidak ditetapkan di farmakope,
termasuk EP. Tiap teknik pemurnian yang sesuai atau tahapan teknik
terkualifikasi dapat digunakan untuk membuat ATPT. Khususnya
digunakan pertukaran ion, ultrafiltrasi dan/ atau proses RO. Petunjuk
Teknis yang diberikan dalam Butir 7.3 untuk Air Murni berlaku juga
untuk ATPT.
Mekanisme kerja Purified Water System
Purified water system merupakan sistem pengolahan air yang dapat
menghilangkan berbagai cemaran (ion, bahan organik, partikel, mikroba dan
gas) yang terdapat di dalam air yang akan digunakan untuk produksi. Air
(raw water) pengolahan air dapat diperoleh dari air PDAM (city
water), Shallow well (sumur dangkal) dengan kedalaman 10-20 m, atau
berasal dari Deep well (sumur dalam) dengan kedalaman 80-150 m. Variasi
mutu dari pasokan air mentah (raw water) yang memenuhi syarat ditentukan
dari target mutu air yang akan dihasilkan. Demikian pula mutu air
menentukan
peralatan
yang
diperlukan
untuk
pengolahan
air
softener, Heat
filter, Ultra
bawah
tabung
pasir
sebagai
aktif adalah
karbon
yang
telah
diaktifkan
dengan
digunakan
dalam
pestisida,
bahan-bahan
Resin anion :
R-OH + Cl-, SO4 2- , NO2 -, SiO2 -, dll
OH
Sehingga hasil reaksi dari kedua resin tersebut adalah :
H + + OH
H2O
Reverse Osmosis
Reverse osmosis merupakan teknik pembuatan air murni (purified
water) yang dapat menurunkn hingga 95% Total Dissolve Solids (TDS) di
dalam air. Reverse osmosis terdiri dari lapisan filter yang sangat halus
(hingga 0,0001 mikron)
EDI (Elektonic De-Ionization)
EDI merupakan perkembangan dari Ion Exchange system dimana
sebagai pengikat ion (+) dan (-) dipakai juga elektroda disamping resin.
Elektroda ini dihubungkan dengan arus listrik searah sehingga proses
melewati
EDI,
selanjutnya purified
water yang
dihasilkan
water
system,
yang
selanjutnya
diameter pipa)
Aliran air untuk produksi harus disirkulasi secara terus menerus (24
jam)
Pipa distribusi (terutama untuk produk steril) menggunakan baja anti
Pipa distribusi tidak boleh ditanam atau menempel pada dinding ruang
produksi, tapi harus terdapat jarak yang cukup antara pipa dengan
dinding untuk memudahkan pembersihan
Tanki penampung dari bahan SS 316 L yang dilengkapi dengan
pengolahan air.
Lantai dan dinding bangunan harus dilapisi cat yang dapat mencegah
tumbuhnya lumut dan jamur (misalnya cat Epoxy atau cat minyak).
Posisi lantai bangunan harus lebih tinggi dari sekitarnya untuk mencegah