FISIOLOGI TUMBUHAN
CAHAYA MUTLAK DIBUTUHKAN UNTUK FOTOSINTESIS
oleh:
KELOMPOK VI
PRODI BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Oktober, 2014
HALAMAN PENGESAHAN:
CAHAYA MUTLAK DIBUTUHKAN UNTUK FOTOSINTESIS
oleh:
Kelompok VI
Yogyakarta, 2 November 2014
Nama
Asih Rahayu
Nurul Jannah Yuliani
Rieska Dies Rahmawulan
Setiarti Dwi Rahayu
Linda Indriawati
NIM
13304241009
13304241018
13304241019
13304241031
13304241039
Tanda tangan
Mengetahui:
Dosen Pembimbing / Asisten Praktikum
()
Tujuan
Membuktikan apakah cahaya mutlak dibutuhkan untuk fotosintesis
II.
Tinjauan Pustaka
Fotosintesis merupakan aktifitas fisiologis yang khusus dilakukan oleh organism
fotosintetik, terutama kelompok tumbuhan. Fotosintesis dapat diartikan suatu proses
penyusunan zat karbohidrat dengan cahaya sebagai energinya. Hanya organisme yang
mempunyai pigmen fotosintetik yang mampu melakukan fotosintesis, karena pigmen
itulah yang mampu menangkap energi dari cahaya. Zat organik yang disusun dalam
fotosintesis ini adalah karbohidrat (Cn(H2O)n) yang berasal dari molekul CO2 dan H2O.
Sebagai hasil sampingan adalah molekul O2. Proses fotosintesis dapat dirumuskan dalam
persamaan sebagai berikut :
cahaya
6CO2 + 12H2O
Selain itu, CO2 dapat pula diambil dari atmosfir melalui proses difusi melalui stomata,
sedangkan H2O diambil dari lingkungan melalui proses absorbsi di akar atau bagian
penyerapan lainnya (Suyitno Al, 2003).
Glukosa sebagai hasil utama fotosintesis segera ditranslokasikan ke bagian tubuh
tumbuhan yang lain atau ditranslokasikan ke dalam jeringan penimbun dan diubah
menjadi 40 amilum. Bila laju fotosintesis tinggi, sebagian dari karbohidrat yang terbentuk
dalam fotosintesis ini diendapkan dalam kloroplas sebagai amilum. Oksigen sebagai hasil
sampingan fotosintesis, dilepaskan ke atmosfer sebagai gas atau sebagian dimanfaatkan
pada respirasi dalam sel di mana fotosintesis itu terjadi (Suyitno Al, 2003).
Proses fotosintesis begitu komplek karena banyak faktor (internal maupun
eksternal) berpengaruh. Misalnya struktur daun, struktur perakaran, kondisi cahaya,
kondisi air tanah (untuk tumbuhan yang hidup dengan medium tanah), kondisi atmosfer,
dan sebagainya.
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan
sebagai kebutuhan pokoknya harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses
sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan yang memiliki klorofil,
dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang
diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan
tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan kloropil yang berada
didalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan
berfungsi bila ada cahaya matahari (Dwidjoseputro, 1986).
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul
yang kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa,
monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang paling
sederhana. Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer,
trimer dan lain-lain. Dimer merupakan gabungan antara dua monosakarida dan trimer
terdiri dari tiga monosakarida (Kimball, 2002).
Pada tahun 1860, Sach membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum.
Dalam percobaannya tersebut ia mengguanakan daun segar yang sebagian dibungkus
dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alkohol dan
ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang
tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum (Malcome, 1990).
Pada uji Sachs ini bertujuan melakukan uji apakah tanpa cahaya daun tidak
berfotosintesis.
Percobaan ini berdasar pada ciri hidup yang hanya dimiliki oleh
tumbuhan hijau yaitu kemampuan dalam menggunakan karbon dioksida dari udara untuk
Metode Praktikum
a. Tempat dan Waktu Praktikum
Tempat Praktikum
Waktu Praktikum
Hari dan tanggal
Pukul
: Laboratorium Biokimia
:
: Selasa, 28 Oktober 2014
: 11.00 13.00 WIB
Memetik daun tersebut dan melepaskan alumunium foil pada daun, lalu
memasukkan dalam beker gelas yang berisi alkohol
Menghentikan
daun
sudah
berwarna
putih (klorofil
Memanaskanpemanasan
dengan air,jika
gelas
beker
yang
berisi alkohol
dan daunlarut)
ke
kemudian ditiriskan
di atas
cawan petri
dalam water
bath
IV.
Keadaan daun
Sebelum
Setelah
dipanaskan dipanaskan
Kelompo
k
Nama Daun
pada daun
ditutup
yang tidak
aluminium
ditutup
foil
aluminium
Keterangan
foil
1.
2.
Bougenvil
Hijau tua
Hijau
Hijau
Hijau
Tidak ada
muda
muda
muda
perbedaan
warna
sebelum
dan sesudah
ditetesi
lugol.
Klorofil
tidak larut
dalam dua
kali
3.
Bougenvil
Hijau tua
Pucat
Terang
Gelap
pemanasan.
Yang tidak
( kebiru-
ditutup
biruan)
aluminium
foil positif
terhadap uji
4.
Gelap
lugol.
Yang tidak
rosasinensi
( kebiru-
ditutup
biruan)
aluminium
Hibiscus
Hijau tua
Pucat
Terang
foil positif
terhadap uji
5.
Bougenvil
Hijau tua
Pucat
Terang
Gelap
lugol.
Yang tidak
ditutup
aluminium
foil positif
terhadap uji
6.
Manihot
Hijau tua
Pucat
Terang
Gelap
utilissima
lugol.
Yang tidak
ditutup
aluminium
foil positif
terhadap uji
7.
Manihot
Hijau tua
Pucat
Pucat
utilissima
8.
Manihot
Hijau tua
Pucat
Terang
Berwarna
lugol.
Daun
pucat
berada di
tetapi
daerah
tulang
naungan.
daun
Negatif
berwarna
terhadap uji
coklat.
Gelap
lugol.
Yang tidak
utilissima
ditutup
aluminium
foil positif
terhadap uji
lugol.
kemudian dimasukkan ke dalam cawan petri dan ditiriskan lalu diberi larutan iodium
dengan menetesi permukaan daun dengan pipet tetes. Larutan iodium ini berfungsi
sebagai indikator untuk menentukan apakah pada daun terdapat amilum/glukosa atau
tidak. Dari hasil percobaan beberapa daun setelah di tetesi larutan iodium di dapat pada
daun Boegenvil bagian daun yang tidak tertutup aluminium foil berwarna hijau muda
sedangkan bagian daun yang tertutup aluminium foil tidak berubah warnanya (hijau
muda). Untuk daun Buegenvil yang lain di dapat hasil daun yang tidak tertutup
aluminium foil berwarna gelap (kebiru-biruan), yang tertutup aluminium foil berwarna
terang. Pada daun Hibiscus rosasinensis gejala yang terjadi setelah ditetesi larutan iodium
adalah bagian daun yang tidak ditutupi aluminium foil berwarna gelap (kebiru-biruan),
bagian daun yang ditutup aluminium foil berwarna terang. Dan pada beberapa daun
Manihot utilissima setelah ditetesi larutan iodium gejala yang terjadi, bagian daun yang
tidak ditutupi aluminium foil berwarna gelap dan berwarna pucat tetapi tulang daun
berwarna coklat dan bagian daun yang ditutupi aluminium foil berwarna terang dan
pucat.
Pada langkah tersebut pemanasan dilakukan untuk mematikan jaringan,
penambahan alkohol bertujuan untuk melarutkan klorofil. Dari percobaan yang kami
lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa daun yang tidak ditutupi aluminium foil
menunjukan perubahan warna menjadi gelap (biru tua/hitam). Ini berarti pada proses
fotosintesis menghasilkan amilum. Sedangkan pada daun yang ditutup dengan aluminium
foil tidak menunjukan perubahan warna, karena tidak melakukan fotosintesis (cahaya
tidak dapat ditangkap klorofil karena tertutup oleh aluminium foil) sehingga tidak
menghasilkan amilum.
Adapun kegagalan pada salah satu percobaan dikarenakan kesalahan praktikan
dalam menutup daun menggunakan alumunium foil, kemudian kesalahan memilih daun
pada intensitas cahaya yang tidak tinggi. Dapat pula terjadi karenaa pada saat pemanasan
klorofil belum larut sempurna.
V.
Kesimpulan
Pada percobaan fotosintesis ini dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau energi yaitu
glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan
menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi
Saran
Percobaan ini memerlukan pengamatan yang teliti dan harus benar-benar
diperhatikan, terlebih lagi saat proses pembuktian adanya karbohidrat pada daun yang
melakukan fotosintesis dapat berhasil maka diperlukan ketelitian saat membungkus daun
ketela pohon dengan alumunium foil agar daun betul- betul tidak mendapatkan cahaya
matahari saat dibungkus.
VII.
Dikusi/Pembahasan
1. Deskripsi gejala dari hasil uji lugol terhadap daun yang diuji adalah pada bagian daun
yang tertutupi aluminium foil, ketika ditetesi larutan lugol warnanya lebih terang
daripada bagian daun yang tidak tertutupi.
2. Gejala yang muncul karena pada daun yang tertutupi aluminium foil, bagian
permukaan daun tersebut tidak mengalami proses fotosintesis sempurna karena tidak
terkena sinar matahari. Sebaliknya dengan bagian permukaan daun yang tidak
tertutupi aluminium foil, proses fotosintesis yang terjadi berlangsung sempurna karena
tersinari sinar matahari sehingga ketika ditetesi larutan lugol bagian daun yang tidak
tertutupi warna daun lebih gelap (hijau tua) .