Anda di halaman 1dari 4

IMAN

Pengertian Iman
secara bahasa Arab yang artinya percaya.
Sedangkan menurut istilah, pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan,
dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Umar bin alKhattab radhiallahu anhu tentang kisah datangnya Jibril alaihissalam menemui Nabi shallallahu
alaihi wa sallam. Dalam hadits tersebut Jibril bertanya kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam,



Kabarkanlah kepadaku tentang iman! Rasulullah menjawab, Engkau beriman kepada Allah, kepada
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan engkau beriman kepada takdir
yang baik maupun yang buruk.
Imam al-Baihaqi meriwayatkan dari Abu Muhammad az-Zubairi, katanya, ada seseorang bertanya kepada
Imam Syafii, Apakah amal yang paling utama? Imam Syafii menjawab: Yaitu sesuatu yang apabila
hal itu tidak ada maka semua amal tidak akan diterima. Apakah itu?, tanya orang itu lagi. Dijawab oleh
Imam Syafii: Yaitu iman kepada Allah dimana tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia.
Iman adalah hasil dari penerapan syahadat
Ikhwah sekalian, ketika kita berbicara tentang iman, maka kita tidak bisa melepaskan diri dari berbicara
tentang syahadatain, sebab iman adalah hasil dari penerapan 2 kalimat syahadat. Dan dua kalimat
syahadat adalah pintu masuk untuk menjadi seorang muslim. Itu sebabnya, tidak semua orang yang
muslim itu beriman, Bahkan Allah dengan tegas menyatakan ini dalam QS.Al-Hujarat 14
Orang-orang Arab Badui itu berkata: Kami telah beriman. katakanlah: Kamu belum beriman, tapi
katakanlah kami telah menjadi muslim
Oleh sebab itu, sebelum kita lebih jauh berbicara tentang iman, kita harus pahami dulu tentang ucapan 2
kalimat syahadat.
Dalam sehari 2 kalimat syahadat terulang berkali-kali, dalam sholat kita yang lima waktu saja terulang 9
kali, dan dalam azan dan iqomat setiap hari sudah 10 kali, belum lagi sholat sunnah2 yang lain, lebih
kurang kita bersyahadat setiap hari 19 kali. Itu menunjukkan betapa penting nya kita harus memahami
syahadatain ini.
Dan dalam Shahih Muslim dan lainnya, hadits marfu' dari Utsman radliyallah 'anhu, Rasulullah mengatakan



"Barangsiapa yang meninggal sedangkan dia mengetahui makna La Ilaha Illallah pasti masuk surga." (HR. Muslim)
Dari Abu Hurairah radliyallah 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Saya bersaksi bahwa tiada tuhan (yang berhak diibadahi) selain Allah dan aku adalah utusan Allah, tiada-lah
seorang hamba bertemu Allah (meninggal dunia) dengan membawa keduanya tanpa ada keraguan sedikitpun pasti
ia akan masuk surga." (HR. Muslim)

Makna dan tujuan syahadat


Kalimat dua syahadat : Asyahadu alla ilaaha illallah, wa asyhadu anna muhammadarrosulullah
yartinya : saya bersaki bahwa tiada tuhan selain allah, dan muhammad adalah utusan allah.

Perlu kita ingat bahwa setiap kita mengucapkan dua kalimat syahadat ini, baik dalam sholat2 kita, atau
diluar dari kegiatan sholat secara tidak langsung kita sudah melakukan 3hal:
1. Al-Iqrar : pernyataan dihadapan allah
Kita bisa melihat bagaimana allah mendefiniskan kata syahadat itu dalam QS. Ali Imran ayat
18,, Al-Araf ayat 172, dll dengan makna IQRAR.
2. Al-qosam: sumpah dihadapan allah
Kita bisa melihat bagaimana allah mendefiniskan kata syahadat itu dalam QS.Al-Munafiqun ayat
1-2, An-Nisa 138-145, bagaimana Allah mendefiniskan syahadat itu dengan makna SUMPAH.
3. Al-ahdu : perjanjian dihadapan allah
Itu sebabnya kenapa dalam QS.Al-maidah ayat 7, allah memerintahkan kita untuk selalu
mengingat tentang janji kita ini selalu.

Dan ingatlah karunia Allah kepadamu dan perjanjian- Nya yang telah diikat- Nya dengan kamu,
ketika kamu mengatakan:" Kami dengar dan kami taati"

Oleh sebab itu ketika kita mengucapkan 2 kalima syahadat ini maka kita harus menyadari dan
mengingatnya selalu bahwa kita sudah berikrar, bersumpah dan berjani kepada allah itu taat kepadanya
dan kepada rasulnya. Baik dalam perintah maupun larangannya.,
Kesadaran akan hal inilah yang menjadikan seseorang itu menjadi seorang MUKMIN(orang yang
beriman) sebab, mustahil seseorang mau bersumpah atau berjani akan suatu hal, sementara ia tidak sadar
dan faham apa yang ia sumpahkan dan apa yang ia janjikan,

Ketika seseorang sudah beriman maka secara tidak langsung melakukan 3 hal:
1. Iqrar dengan lidah, melalui syahadat tadi.
2. Tasdiq bil qolbi: membenarkan dengan hati, sebab dorongan-dorongan keyakinan yang
membuatnya mau bersumpah tadi, sudah menunjukkan bahwa tidak ada lagi keraguannya kepada
allah dan rasulnya. Itu sebabnya allah menggambarkan dalam QS Al-hujarat 15, tetang ciri2
orang yang beriman itu, tidak pernah merasa ragu dalam ketaatan kepada llah dan rasulnyam
sekalipun harus mengorbankan harta dan jiwa mereka.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman)
kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad)
dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar. QS Alhujarat 15,
3. Amal : dengan sendirinya ketika seseorang sudah melakuan iqrar, yang dibarengi pembenaran
dalam hatinya, maka akan mudah lah baginya untuk mengamalkan apa yang menjadi perintah
allah dan rasul dengan ikhlas dan semata-mata mencari keridhoan allah.

Natijah Iman : Hasil dari iman

Ketika seseorang atau kita sudah beriman dengan cara dan proses yang kita
gambarkan tadi, maka kita akan menjadi atau kita akan menemukan manusiamanusia mulia dengan sifat-sifat seperti ini:
1. Pemberani, sebab keberanian ini muncul karna keyakinan penuh allah.
Sehingga hilang rasa takut terhadap apapun, sebab keyakinannya bahwa
allah akan melindunginya, dan tak akan menyia-nyiakan pengorbannya. dan
allah selalu bersamanya.
2. Jiwa yang yang tenang, sebab seseorang yang sudah yakin akan allah yang
selalu menjaga, melindunginya,
3. Jiwa yang optimis
4. Lantas bagaimana mungkin lagi seseorang menjadi pengcut, jiwa yang tidak
pernah merasakan kedamaian, dan pesimis sementara allah dan malaikatmalaikatnya sudah menjadi pendukung utama, cobalah kita renungkan.
Dalam QS. Fushsilat 30-32 allah berfirman.
Sesungguhnya orang-orang yang berkata, "Tuhan kami adalah Allah" kemudian mereka
meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan
berkata), "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan
bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.(30)
Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya (surga)
kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh apa yang kamu minta(31)

Anda mungkin juga menyukai