Pengendalian Teknis
Pengendalian secara teknis menitikberatkan pada teknis atau cara budidaya,
meliputi pola budidaya, pengolahan lahan, pemupukan, pengaturan kelembaban,
serta menjaga kebersihan lingkungan pertanaman. Pola budidaya dilakukan
dengan penggiliran tanaman, misalnya menanam tanaman tahan terhadap
serangan cendawanPhytophthora spp. Pengolahan lahan dengan penyangkulan
atau pembajakan agar tanah terkena sinar matahari dapat mengurangi spora
cendawan di dalam tanah. Pemupukan berimbang agar tanaman lebih kokoh, tidak
terlalu banyak nitrogen, sehingga lebih tahan terhadap serangan cendawan.
Pengaturan kelembaban dan menjaga kebersihan areal pertanaman untuk
mengurangi perkembangan spora. Hindari adanya genangan air di sekitar tempat
budidaya, agar tidak memicu perkembangan spora cendawan.
Pengendalian Mekanis
Pengendalian mekanis merupakan upaya mengendalikan penyakit phytophthora
secara fisik. Cara pengendalian ini menitikberatkan pada kegiatan sanitasi kebun.
Kegiatan ini meliputi pengendalian gulma atau tanaman pengganggu untuk
menjaga kelembaban. Selain itu, gulma juga bisa menjadi tanaman inang
cendawanPhytophthora spp. Tanaman terserang juga harus dibersihkan dan
dimusnahkan dari areal pertanaman. Bagian tanaman terserang segera dipotong,
bekas potongan diolesi dengan fungisida. Pada saat melakukan pembersihan
tanaman terserang, tenaga kerja sebaiknya tidak melakukan kegiatan lain, karena
Pengendalian Organik
Pengendalian secara organik dilakukan dengan memanfaatkan agensia hayati
maupun pestisida organik. Agensia hayati yang cukup efektif menekan
pertumbuhan spora cendawan adalahThrichoderma sp. dan Gliocladium
sp. Aplikasi bisa dilakukan dengan pengocoran di lubang tanam atau melalui
penyemprotan. Sedangkan pestisida organik bisa memanfaatkan serai, bawang
putih, kunyit, serta minyak cengkeh. Rebus semua bahan tersebut, kemudian air
rebusan bisa dicampurkan untuk penyemprotan. Jumlah bahan dan konsentrasi
larutan bisa melakukan uji coba sendiri. Berdasarkan pengalaman penulis, 2 kg
bawang putih, 2 kg bawang merah, 2 kg kunyit, dan 2 genggam serai, direbus
dalam 15 liter air. Gunakan air rebusan tersebut dengan konsentrasi 1 liter per
tangki. Lakukan penyemprotan dengan interval tiga hari sekali. Upaya tersebut
mampu mengendalikan penyakit phytophthora pada tanaman tomat.
Pengendalian Kimiawi
Jika serangan sudah parah, atau melampaui ambang ekonomis, lakukan
penyemprotan menggunakan fungisida kimia. Namun perlu diingat, aplikasi
pestisida kimia harus memperhatikan prinsip 4 tepat, yaitu tepat waktu, tepat
dosis, tepat sasaran, dan tepat cara. Disamping itu, berhubung cendawan ini
mudah beradaptasi dengan bahan aktif pestisida, maka harus dilakukan
penggiliran atau penggantian bahan aktif setiap kali melakukan penyemprotan,
Pengendalian kimia