Anda di halaman 1dari 6

MENGENAL KELAPA DALAM UNGGUL LOKAL

ASAL SULAWESI UTARA (Cocos nucifera. L)


Eko Purdyaningsih,SP
PBT Ahli Muda BBPPTPSurabaya
A.

Pendahuluan
Kelapa (Cocos nucifera. L)

merupakan tanaman yang sangat

dekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia, dari sejak manusia


dilahirkan hingga kematiannya. Begitu dekatnya maka tanaman kelapa
dijuluki

sebagai

tanaman

kehidupan.

Tanaman

kelapa

diperlukan

masyarakat umumnya sebagai kelapa butiran dan minyak goreng. Diluar


jawa kelapa pada umumnya diolah menjadi kopra. Namun bagi
masyarakat jawa timur kelapa sebagian besar digunakan sebagai
kebutuhan rumah tangga, minuman penyegar, dan bagian lainnya
dimanfaatkan sebagai bahan baku kerajinan (Budidaya Tanaman Kelapa,
Disbun Prov Jatim 2012).
Tanaman kelapa umumnya mulai berbuah pada umur 4 tahun
(kelapa genjah) atau 6 tahun (kelapa dalam). Waktu panen sepanjang
tahun, tanpa mengenal musim. Pemanenan atau Pemetikan dilaksanakan
sesuai dengan peruntukkan buahnya. Apabila buah untuk dijadikan minyak
atau kopra, buah kelapa dipetik pada buah yang telah tua yaitu telah
berumur 12-15 bulan dihitung sejak terjadinya penyerbukan atau sejak
bunga kelapa mekar (Anonim, 2008). Produktifitas kelapa di Indonesia
pada tahun 2010 yaitu 3.166.666 Ton, produksi tersebut mengalami
penurunan bila dibandingkan tahun 2009 yaitu 3.257.970 Ton (Buku
statistik perkebunan tahun 2009 2011, Ditjenbun 2001). Penyebab
penurunan

produktifitas

ini

adalah

sebagian

besar

petani

belum

menggunakan benih kelapa unggul, benih bina dan teknik budidaya yang
belum sesuai anjuran pemerintah.
Salah satu upaya untuk meningkatkan produktifitas yang paling
efektif adalah melalui penggunaan bahan tanaman yang unggul didaerahdaerah sentra. Produksi dan daerah yang memiliki ciri unggul seperti
didaerah

Sulawesi

Utara.

Tanaman

kelapa

ini

sangat

potensial

dikembangkan didaerah Sulawesi Utara. Kelapa Dalam Mapanget (DMT)


berasal dari Desa Mapanget, kec. Dimembe, Kab. Minahasa, Sulawesi
Utara. Merupakan hasil seleksi massa positif terhadap populasi kelapa
rakyat diDesa Mapanget , Kec Dimembe , Kab Minahasa tersebut oleh DR
.P.L.MTammes pada tahun 1926. Varietas ini dapat tumbuh baik didataran
rendah sampai 300 m dpl dan dilahan kering iklim basah, curah hujan >
1

2500 3500 mm/ th. Kelapa Dalam Mapanget ini sudah dilepas oleh
menteri

pertanian

pada

tahun

2004

dengan

SK

mentan

No.132/kpts/SR.120/3/2004/ tgl 1 maret 2004 sampai tahun 2008.


Keunggulan varietas ini ialah produksi buah dan kopra tinggi,
kadar minyak tinggi dan agak toleran terhadap kemarau panjang.
Pengembangan menggunakan kelapa dalam ini sudah dilakukan oleh
beberapa provinsi diantaranya Sulawesi Utara,

Sumatera Utara,

Gorontalo,Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku dan Papua. Selain


itu juga sudah digunakan sebagai tetua pembangunan Kebun Induk
Kelapa Dalam Unggul Komposit dibeberapa daerah sentra kelapa (Akuba,
R.H.H Hasni, N Mokodongan, R. Rahman, dan M.N.M Rumokoi 1992).
B.

Tujuan
Mengenalvarietasunggul lokal tanaman perkebunan khususnya
komoditaskelapa

diSulawesi

Utara

karena

tanaman

kelapa

bagimasyarakat Indonesia merupakan bagian dari kehidupan, hal ini


disebabkan semua bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan ekonomi, sosial dan budaya.Sehingga dengan ketersediaan
varietas-varietas unggul lokal dapat meningkatan produktifitas hasil
perkebunan.
C.

Deskripsi Tanaman Kelapa Dalam


Tanaman kelapa termasuk genus Cocos dengan nama spesies
Cocos nucifera L.Tanaman kelapa memiliki akar serabut dengan bentuk
batang yang keras , memiliki bunga yang tumbuh keluar dari ketiak daun.
Tanaman kelapa menghendaki iklim yang panas dan dengan batas suhu
rata-rata tahunan untuk kehidupan optimal adalah 290C dan untuk
pertumbuhan buah memerlukan suhu rata-rata 250 C. Tanaman ini peka
terhadap perubahan suhu yang menyolok, karena akan mengakibatkan
rendahnya hasil dan pertumbuhan buah yang kurang bagus
Sedangkan ciri-ciri Kelapa Dalam Mapanget sebagai berikut :

Asal : Sulawesi Utara

Mulai berbuah umur 5 tahun

Bentuk buah bulat

Ukuran buah sedang

Warna kulit buah merah kecoklatan

Produksi kopra 3,5 ton/ha/ tahun

Umur produksi tanaman 50 tahun lebih

Batang, Daun dan Buah relatif lebih besar.

D. Gambar tanaman Kelapa Dalam Mapanget asal Sulawesi Utara

KETERANGAN GAMBAR :
a. Asal

: Desa Mapanget , Kab. Minahasa, Sulawesi

Utara
b. Bentuk Buah

: Bulat

c. Bentuk buah tanpa sabut : Bulat dasar rata


d. Buah/Ha

: 12.870 butir

e. Buah/kg kopra

: 4 butir

f. Buah/pohon

: 90 butir

g. Buah/tandan

: 7 butir

h. Daerah pengembangan

: Lahan kering iklim basah (curah hujan > 2500

3500 mm/thn)
i.

Jumlah tandan

j. Ketahanan terhadap
Penyakit

: 12 13 buah /tahun
: Tahan terhadap phytopthora

k. Kopra/hektar/perth

: 3,5 ton

l.

: 62,95 %

Kopra minyak

m. Kopra /pohon

: 23 kg

n. Panjang pada 11 bekasDaun


o. Silsilah

: 118 cm

: Seleksi dari populasi kelapa DMT di Map

p. Toleransi thd kekeringan : Agak toleran terhadap kemarau panjang


q. Ukuran buah

: Sedang

r. Umur mulai berbuah

: 5 tahun

s. Umur mulai panen

: 6 tahun

t. Warna Buah

: Coklat Kemerahan

u. Warna petiole

: Hijau, Hijau Kekuningan

v. Warna tandan buah

: Hijau Kekuningan, Merah Kekuningan

E. PEMBIBITAN KELAPA
1. Syarat benih (buah kelapa ) untuk dijadikan bibit adalah sebagai berikut:
-

Buah berasal dari pohon induk terpilih

Bentuk buah normal menurut kultivarnya , ellips hingga bulat

Ukuran buah normal untuk kultivarnya tidak terlalu kecil atau terlalu
besar yaitu 18 x 23 cm

Warna buah kecoklatan dan licin (cukup masak)

Buah bebas hama dan penyakit

Setelah dipilih dari pohon induk , benih kelapa harus disimpan


/diistirahatkan dulu selama + 30 hari sebelum semai

Penyimpanan benih harus ditempat teduh tidak terkena air hujan/ sinar
matahari dan pertukaran hawanya baik tidak lembab.

2. Syarat pohon Induk Kelapa


-

Pohon kelapa berumur antara 20 40 tahunan

Secara visual penampilan pohon tumbuh kekar,bebas hama dan


penyakit, berbuah lebat dan seragam

Jumlah daun per pohon 26-35 buah ,panjang tangkai daun < 1,5 m dan
mahkota daun harus seperti paying terbuka, dilihat dari semua arah.

Jumlah tandan per pohon per tahun > 12 buah, panjang tangkai tandan
< 25 cm dan jumlah buah per tandan > 7 butir.

3. Syarat untuk pesemaian


-

Tanahnya remah, subur dan dekat dengan sumber air sehingga


memudahkan untuk penyiraman

Pesemaian diusahakan dekat dengan lahan penanaman dan jalan


besar agar biaya transportasi bisa ditekan

4. Pengolahan tanah untuk pembibitan tanpa polibag


-

Membersihkan lahan calon pembibitan dari rumput sisa sisa akar atau
kotoran lain

Tanah diolah dengan kedalaman 30 -40 cm digaru sebanyak 2 kali


sehingga strukturnya gembur dan merata.

5. Pemupukan Bibit (bibit dalam polybag)

Pupuk perlu diberikan untuk pembibitan pada polybag dengan jenis


pupuknya adalah Urea, ZA, TSP, KCL dan Kieserit.

6. Syarat bibit kelapa yang baik


-

Jumlah daun pada umur 6 bulan paling sedikit 6 daun dan daun cepat
membelah

Pangkal batang besar, tegak dan tidak berlilin

Pelepah daun pendek, lebar,kuat dan tumbuhnya rapat

Daun lebar dan berwarna hijau segar

Bebas dari hama dan penyakit

F. PENANAMAN KELAPA
1. Pembukaan lahan
-

Penebangan pohon

Pembabatan semak belukar

2. Pembuatan jarak tanam


-

Pemasangan ajir pada jarak dan sistem tanam segitiga 9 x 9m

3. Pembuatan lubang tanam


-

Lubang tanam dibuat 40 hari sebelum penanaman dengan ukuran


lubang tanam 90 x 90 x 90 cm

4. Menanam
-

Dua minggu setelah penimbunan, lubang tanam siap untuk ditanami

Masukkan bibit kelapa yang sudah dipersiapkan kedalam lubang


tersebut

G. PEMELIHARAAN
Tanaman yang baru dipindahkan ke kebun perlu diberi naungan,
caranya dengan . Menancapkan 3 atau 4 helai daun kelapa disekitar lubang
tanaman dan bagian atasnya di ikat menjadi satu. Pengendalian gulma
disekitar tanaman muda sangat penting terutama dimusim kemarau. Untuk
mengatasi gulma dapat digunakan tanaman penutup tanah

Misalnya

Centrosema pubescens
1. Pemupukan
- Pemupukan terhadap tanaman kelapa sangat diperlukan untuk
meningkatkan produktivitas tanaman, adapun jenis pupuk yang
diberikan adalah sebagai berikut Urea, SP-36, KCL, Kieserit dan Borax

2. Pengendalian Hama dan Penyakit


- Serangan hama dan penyakit kelapa dapat berkembang dipengaruhi
oleh beberapa hal antara lain :
a. Keadaan iklim
b. Tidak cukup tersedia musuh alami
c. Hama baru yang masuk dari daerah lain
d. Banyak terdapat tempat untuk berkembang biak buat hama
e. Varietas kelapa yang rentan terhadap penyakit

H. KESIMPULAN

Tanaman kelapa dimanfaatkan

hampir semua bagiannya oleh

manusiasehingga dianggap sebagai tanaman serba guna.

Rendahnya produktivitas

pada tanaman

kelapa disebabkan petani

belum menggunakan benih kelapa unggul , benih

bina

dan teknik

budidaya yang belum sesuai dengan anjuran pemerintah.

DAFTAR PUSTAKA

Akuba, R.H.H Hasni, N Mokodongan, R. Rahman, dan M.N.M Rumokoi


1992.Survei Pengusahaan Kelapa Di Sulawesi Utara. Laporan
Penelitian Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma lain,
Manado. Diakses tanggal 28 Juni 2013.
Anonim,

2008,

Maksimalisasi

Tanaman

Kelapa

di

Indonesia.

http//wordpress,com. Diakses tanggal 20 Agustus 2013


Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur . 2012. Budidaya Tanaman Kelapa.
Direktorat Jenderal Perkebunan. 2001. Statistik Perkebunan Indonesia
Kelapa. Kementerian Pertanian.

Anda mungkin juga menyukai