Sambungan tetap
1. Sambungan Paku Keling (rivet)
Digunakan untuk sambungan tetap antara
2 plat atau lebih misalnya pada tangki dan
boiler.
Macam-macam Penerapan
Sambungan Keling
a. Sambungan Kuat
Sambungan kelingan yang hanya
memerlukan kekuatan saja seperti
sambungan keling kerangka bangunan,
jembatan, blok mesin, dan lain-lain.
c. Sambungan Rapat
Sambungan yang memerlukan kerapatan
seperti sambungan keling tangki-tangka
zat cair dan bejana tekanan rendah.
Menghitung Kekuatan
Sambungan Keling
Sederhana
Menghitung kekuatan
sambungan paku keling,
maka seluruh
pembebanan dianggap
bekerja pada paku
kelingnya. Untuk
kampuh berimpit
dilakukan sebagai
berikut:
Beban sebesar F bekerja
pada penampang A atas
dasar geseran
(gambar ).
Soal:
Beban sebesar F = 7 ton akan dibebankan
pada kampuh berimpit terdiri dari dua buah
keling, bila tegangan tarik bahan t = 1.400
kg/cm2 , tentukan:
a. Diameter lubang (d)
b. Tebal pelat ()
c. Lebar pelat (b)
d. Panjang paku keling (l)
e. Jarak minimal antara sumbu paku
terhadap tepi pelat (k)
Sambungan Las
Metode Penyambungan Las
Proses pengelasan merupakan ikatan
metalurgi antara bahan dasar yang dilas
dengan elektroda las yang digunakan,
melalui energi panas.
Keuntungan
penggunaan las
a. Konstruksi sambungan las mudah
dilakukan.
b. Waktu pengerjaan sambungan las
relatif lebih cepat.
c. Bahan lebih hemat.
d. Konstruksi lebih ringan.
e. Diperoleh bentuk sambungan yang
lebih estetis (indah).
Cara pengelasan
A. Las Tekan
(1). Las Resistansi Listrik
(2). Las Tempa
(3). Las Tekan yang lain
B. Las Cair
(1). Las Gas
(2). Las Cair Busur Listrik
(a). Elektrode tak terumpan (Las
TIG/Wolfram)
(b). Elektrode Terumpan
- Las Busur pelindung Gas (Las MIG,
Las CO2)
- Las Busur pelindung Fluks (elektrode
terbungkus, elektrode Inti, electrode
rendam.
- Las Busur tanpa pelindung
Teknik Pengelasan
Faktor yang mempengaruhi kualitas las
adalah:
Posisi mengelas,
Bentuk kampuh sambungan,
Kecepatan mengelas,
Brander las yang dipakai (untuk las gas),
Ukuran elektrode (las Busur).
(2). Regulator
Berfungsi untuk mengukur tekanan gas
pada tabung dan membatasi tekanan gas
yang keluar dari tabung, baik oksigen
maupun karbit.
b. Kabel elektroda
Kabel elektroda ialah kabel yang
menghubungkan trafo las dengan penjepit
elektroda.
c. Kabel massa
Kabel massa ialah kabel yang
menghubungkan trafo las dengan benda
kerja.
2. Pemegang Elektroda
Pemegang elektroda
atau penjepit
elektroda digunakan
untuk menjepit
elektroda pada
waktu mengelas.
3. Palu Las
Palu las atau palu terak berfungsi untuk
membersihkan terak dan percikan las.
4. Sikat Baja
Untuk
membersihkan
benda kerja yang
akan dilas dan
membersihkan
terak las setelah
lepas dari jalur las
karena dipukul.
5. Klem Massa
untuk menghubungkan kabel masa dari
trafo las dengan benda kerja.
6. Penjepit
untuk memegang benda kerja yang masih
panas baik benda itu sedang dibersihkan
atau dipindahkan.
2. Apron Las
untuk melindungi badan dari sinar panas,
percikan api dan terak las.
3. Sarung Tangan
untuk melindungi tangan dari sinar panas
dan percikan api las.
5. Masker Las
melindungi pernapasan dari debu dan
asap las
6. Sepatu Las
melindungi kaki dari semburan bunga api
las.
7. Kamar Las
menjaga agar cahaya las tidak
menggangguorang yang ada
disekitarnya,
kamar las harus dibuat dari bahan yang
tahan api.
ELEKTRODA
Berfungsi sebagai
logam kontak dan
pembangkit
busur , juga
sebagai bahan
pengisi.
Tebal salutan
elektroda antara
10 % sampai 50
% dari garis
tengah elektroda.
Fungsi salutan
elektroda ialah:
1. Memudahkan penyalaan.
2. Memelihara busur tetap nyala.
3. Menjadi gas pelindung cairan logam
las dari oksidasi udara luar.
Penyalaan
Ada dua cara menyalakan busur api las, yaitu :
1. Sistem Sentuh
Caranya dekatkan ujung elektroda ke benda
kerja setinggi 20 mm, kemudian turunkan
elektroda perlahanlahan sampai ujung
elektroda menyentuh benda kerja. Kemudian
angkat lagi ke atas setinggi kurang lebih 10
mm (busur las tidak mati) atur busur nyala api
(arc length) secukupnya dan selanjutnya mulai
pengelasan.
2. Sistem Gores
Untuk menyalakan busur las dengan sistem
gores, caranya : Dekat-kan ujung elektroda
diatas benda kerja setinggi 20 mm lalu goreskan
dari muka ke belakang ujung elektroda
menyentuh benda kerja akan terjadi api akibat
hubungan singkat. Angkat elektroda ke atas
sehingga 10 mm dan gerakkan elektroda pada
tempat dimana akan mulai mengelas. Kemudian
turunkan sampai ujung elektroda mendekati
benda kerja (arc length) antara 0,5 tebal plat dan
diameter electrode dan gores sampai 1 kali besar
elektroda kemudian tarik ke belakang maka
terjadilah jalur las.
Sambungan Ulir
adalah sambungan yang menggunakan
kontruksi ulir untuk mengikat dua atau
lebih komponen permesinan.
FUNGSI SAMBUNGAN
ULIR
1. Digunakan pada bagian mesin yang
memerlukan sambungan dan pelepasan
tanpa merusak bagian mesin.
2. Untuk memegang dan penyesuaian
dalam perakitan atau perawatan.
Keuntungan
Sambungan Ulir
1. Mempunyai reliabilitas (kehandalan)
tinggi dalam operasi.
2. Sesuai untuk perakitan dan pelepasan
komponen.
3. Suatu lingkup yang luas dari
sambungan baut diperlukan untuk
beberapa kondisi operasi.
4. Lebih murah untuk diproduksi dan lebih
efisien.
Kerugian Sambungan
Ulir
Konsentrasi tegangan pada bagian ulir yg
tidak mampu menahan berbagai kondisi
beban
Minor diameter
Bagian terkecil dari bagian ulir dalam
atau bagian ulir luar
Pitch diameter
merupakan bagian yang berhubungan
antara baut dan mur.
Pitch
Jarak dari satu ujung ulir ke ujung ulir
berikutnya.
JENIS-JENIS DAN
BENTUK ULIR
a). British standard
whit worth (BSW)
threat
Mata Ulir berbentuk
segitiga.
Aplikasi : untuk
menahan vibrasi,
automobile
TIPE UMUM
PENYAMBUNGAN ULIR
1. Through bolt
Merupakan jenis
penyambungan
yang digunakan
untuk menyambung
dua bagian atau
lebih dengan cara
dijepit
menggunakan mur
dan baut.
2. Tap Bolt
Merupakan jenis
penyambungan dua
buah material atau lebih
dimana salah satu ujung
mur mengikat pada
material dan ujung
lainnya diikat dengan
baut
3. Studs
Merupakan jenis
penyambungan dua
buah material atau
lebih dimana mur
diikat langsung pada
material
BENTUK KEPALA
MUR/BAUT
PENGUNCIAN MUR/BAUT
Metode penguncian:
1. Jam nut or lock nut
Metode ini menggunakan dua buah mur
dimana mur bagian atas adalah sebagai
penguncinya.
2. Castle nut
Mur berbentuk heksagonal dengan
bagian atas berbentuk silinder yang
memiliki slot
3. Sawn nut
Memiliki slot setengah mur dimana mur
diperkuat dengan sekrup kecil yang
menghasilkan lebih banyak gesekan
antara mur dan baut.