Dokter Pendamping
Dr. Juriadi Paddo, M.Kes
disusun oleh:
dr. Lia Wahyuni
dr. Pindo S. Nugroho
dr. Rizki Rina Furi
DEMAM TIFOID
Pendahuluan
Demam tifoid merupakan suatu penyakit infeksi sistemik yang disebabkan
oleh Salmonella typhi yang masih dijumpai secara luas di berbagai negara
berkembang yang terutama terletak di daerah tropis dan subtropis. Penyakit
ini hanya didapatkan pada manusia.
Laporan Kasus
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn.RA
Umur
: 15 th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat
: Kelurahan Rahandouna
Kebangsaan
: Indonesia
RM
: 122 / III / 2015
ANAMNESIS
KU :
Dema
m
Demam
tinggi 7
hari
sebelum
masuk
Puskesma
s Poasia,
terus
menerus
terutama
pada
sore/mala
m hari,
tidak
menggigil,
tidak
kejang,
berkeringa
t.
Pasien
mengeluh
sakit
kepala
sejak 1
minggu ini
Pasien
mengeluh
sakit
perut
sejak 4
hari ini,
nyeri pada
ulu hati
(+)
Pasien
mengeluh
mual dan
muntah
(+) sejak
1 minggu
ini,
frekuensi
2x
sehari
Keluhan
batuk
pilek tidak
ada
Pasien
tidak
nafsu
makan
dan
sangat
lemah
Sulit BAB
sejak 3
hari yang
lalu
BAK biasa,
tidak ada
keluhan.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : tampak sakit sedang
2. Kesadaran
: compos mentis
3. Tanda Vital
TD
: 120/80 mmHg
Mata : tidak cekung, konjungtiva palpebra tidak pucat, sklera tidak ikterik,
reflek cahaya (+)
Telinga : bentuk dan ukuran dalam batas normal
Hidung: bentuk dan ukuran normal, sekret tidak ada
Mulut : mukosa bibir kering, lidah kotor (+), tepi hiperemis (+), tremor
Tenggorokan: faring tidak hiperemis
Leher
4. Thoraks
5. Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi :
Batas kanan jantung
: linea sternalis dextra RIC 3-4
Batas atas jantung : linea sternalis sinistra RIC 2
Batas pinggang jantung
: linea parasternal sinistra RIC 3
Batas kiri jantung
: linea midklavikularis sinistra RIC 5
Auskultasi : BJ I dan BJ II normal, murmur (-), gallop (-)
6. Abdomen
Inspeksi
: tidak membuncit, tidak ada
sikatrik, tidak ada bekas operasi
Palpasi
: Lembut, hepar teraba 2 cm bac,
konsistensi kenyal, tepi tumpul,permukaan
rata dan lien tidak teraba, nyeri tekan
epigastrium(+)
Perkusi
: timpani
Auskultasi
: BU (+) N
7. Ekstremitas
Inspeksi
Palpasi
DIAGNOSIS BANDING
Leptospirosis
TERAPI
Tirah baring
Diet makanan lunak
IVFD RL 20tpm
Paracetamol 3x 500 mg
Chloramphenicol tab 4x500 mg
Domperidone 3x1 tab
ANJURAN
Cek darah rutin (Hb, Leukosit, Ht, Trombosit)
Cek Widal
Observasi vital sign
Hasil
laboratoriu
m
Uji Widal :
(+)
Hb
: 11,2 g/dl
Leukosit : 4300 mm3
Eritrosit
: 3300 mm3
Trombosit
: 159.000
Titer O : 1/320
Titer H : 1/160
Tanggal
13/3/2015
Follow up
S : demam (-), mual (+), muntah (-), nyeri perut (+), BAB tidak ada, BAK biasa.
O:
KU : tampak sakit sedang
Kes : CM
TD : 120/80 mmHg
ND : 85x/menit
FN : 18x/menit
T : 37,5 C
A : Susp. Demam tifoid
P : pemeriksaan darah rutin, uji widal,
terapi : paracetamol, domperidon, kloramfenikol
Diet makanan lunak
14/3/2015
S : demam (-), mual (+), muntah (-), nyeri perut (+), BAB tidak ada, BAK biasa.
O:
KU : tampak sakit sedang
Kes : CM
TD : 110/80 mmHg
ND : 65x/menit
FN : 18x/menit
T : 36 C
Uji widal (+)
A : Demam tifoid
P : terapi : domperidon, kloramfenikol
Diet makanan lunak
Analisis Kasus
Dari anamnesis didapatkan:
Demam 7 hari, lebih tinggi
pada sore/malam hari
(stepwise fashion)
Gejala penyerta: mual,
muntah, nyeri kepala, sulit
bab
Riwayat makan di luar (jajan)
Pemeriksaan fisik:
Suhu 38OC
Typhoid tongue (lidah kotor,
tepi hiperemis, tremor)
Hepatomegali
NT epigastrium (+)
Laboratorium:
Hb
: 11,2 g/dl
Leukosit
: 4300 mm3
Eritrosit
: 3300 mm3
Trombosit : 159.000
Uji Widal : (+)
Titer O : 1/320
Titer H : 1/160
Definisi
Etiologi
patogenesis
Demam
Nyeri kepala
Pusing
Nyeri otot
Anoreksia
Mual&muntah
Konstipasi atau
diare
penatalaksaan
1.NON-FARMAKOLOGI
a.Istirahat dan Perawatan
Tirah baring dengan perawatan sepenuhnya ditempat seperti makan, minum,
mandi, buangairkecil, dan buangairbesar akan membantu dan mempercepat
masa penyembuhan.
Menjaga kebersihan tempat tidur, pakaian, perlengkapan yang dipakai.
Posisi pasien perlu diawasi untuk mencegah decubitus dan pneumonia
ortostatik serta hygiene perorangan tetap perlu diperhatikan dan dijaga
b.Diet dan terapi penunjang
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian makan padat dini yaitu
nasi dengan lauk pauk rendah selulosa dapat diberikan dengan aman pada
pasien demam tifoid.
2.farmakologi
a.Kloramfenikol
Dosis yg diberikan 4 x 500mg/hari dapat diberikan secara peroral atau intravena.
b.Tiamfenikol
Dosis tiamfenikol 4 x 500 mg.Demam rata-rata menurun pada hari ke-5 sampai ke-6.
c.Kotrimoksazol
Dosis 2 x 2 tablet diberikan selama 2 minggu.
d.Ampisilindanamoksisilin
Dosis yang dianjurkan adalah antara 50-150mg/kgBB digunakan selama 2minggu.
e.Sefalosporingenerasiketiga
Hingga saat ini golongan sefalosporin generasi ke-3 yang terbukti efektif untuk demam tifoid adalah seftriakson, dosis
yang dianjurkan adalah antara 3-4g dalam dekstrosa 100cc diberikan selama jam perinfus sekali sehari, diberikan
selama 3minggu 5hari
f.Golongan fluorokuinolon
PENCEGAHAN
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kultur
Typhidot
PCR
Tubex TF
Vaksinasi.
komplikasi
Intestinal
Perdarahan
: usus. Bervariasi
dari mikroskopik sampai
terjadi melena syok.
Biasanya terjadi 14 sampai 21
hari setelah onset penyakit
dan sering 'Silent.
Perforasi usus.Timbul pada
minggu ketiga atau lebih dan
sering terjadi pada distal
ileum.
Peritonitis. Ditemukan gejala
akut abdomen yaitu nyeri
Ekstraintestinal :
Kardiovaskuler toxic myocarditis.
Toxin yang dikeluarkan oleh
Salmonella menuju jantung Rx
imun merusak otot jantung
menebal, bengkak, dan lemah
gejala gagal jantung (takikardia, nadi
dan bunyi jantung yang lemah,
hypotensi, dan EKG yang abnomal)
Paru bronkitis kronis
Hepar mild jaundice
Neuropsikiatri disorientasi, delirium
KESIMPULAN
Gejala dari Demam
Demam tifoid
merupakan suatu
penyakit infeksi
sistemik yang
disebabkan oleh
Salmonella typhi
Pemeriksaan
Laboratorium untuk
membantu
menegakkan diagnosis
demam tifoid anak
meliputi pemeriksaan
hematologi, urinalis,
kimia klinik,
imunoreologi,
mikrobiologi, dan
biologi molekular
DAFTAR PUSTAKA
Cleary TG. Salmonella. Dalam : Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB, Eds. Nelson Textbook of
Pediatrics. Edisi 16. Philadelphia : WB Saunders, 2000:842-8.
Rampengan T.H., Laurent I. R. Demam Tifoid. Dalam : Penyakit Infeksi Tropik pada Anak. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC, 1993 : 53; 59.
Aru W. Sudoyo, Bambang S., Idrus A., Marcellus S., Siti S. Demam Tifoid. Dalam : Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. Edisi IV. Jilid II. Jakarta : Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. 2006 : 1774.
Puspa Wardani, Prihartini, Probohusodo. Kemampuan Uji Tabung Widal Menggunakan Antigen
Import dan Antigen Lokal. Indonesian Journal of Clinical and Medical Labolatory. 12. 1. 2005 :
31-7
Rampengan, T.H., Laurentz, I.R : Penyakit Infeksi Tropik Paada Anak. EGC. 1997: 53-72.
Darmowandowo W. Demam Tifoid. Dalam : Soedarmo SS, Garna H, Hadinegoro SR, Eds. Buku Ajar
Ilmu Kesehatan Anak : Infeksi & Penyakit Tropis, edisi 1. Jakarta : BP FKUI, 2002:367-75.
Harijanto. Malaria. Dalam : Aru W. Sudoyo. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam: Jilid III Edisi IV. Jakarta : BP
FKUI, 2006: 1754-5
TERIMA KASIH