Anda di halaman 1dari 1

Efek Ekstrak Etanol Centella Asiatica Terhadap Aktifitas Proliferasi

Dan Sintesis Kolagen tipe I dan III pada sel fibroblas dermis kulit
manusia
Linda Yulianti1, Restuadi2, EtikMardliyati3, Kusmarinah Bramono4, Hans-Joachim Freisleben1
Biomedical Sciences Doctoral Program Faculty of Medicine University of Indonesia
2
Eijkman Institute for Molecular Biology
3
Centre for Pharmaceutical and Medical Technology, agency for the Assessment and Application of technology
4
Department of Dermato veneorology Faculty of Medicine University of Indonesia
1

Abstrak :

Pendahuluan :

Aktivitas proliferasi, sintesis kolagen dan hidrasi kulit akan menurun seiring proses
penuaan kulit. Penelitian ini bertujuan mengembangkan Ekstrak Etanol Centella
asiatica (EECA) sebagai kosmetika anti penuaan kulit dengan meningkatkan
aktivitas proliferasi sel fibroblas dan sintesis kolagen I dan III. Dilakukan uji
aktivitas proliferasi sel fibroblas yang dianalisis dengan Microculture Tetrazolium
test (MTT), dan analisis sintesis kolagen I dan III menggunakan Enzyme Linked
Immunosorbent Assay (ELISA) kit (COL1 A1 dan COL3 A1) setelah sel fibroblas
dermis kulit manusia (SFDM) dipajankan ekstrak etanol Centella asiatica.
Penelitian kami menunjukkan bahwa EECA dapat digunakan sebagai bahan yang
efektif untuk merangsang proliferasi fibroblas.
Kata kunci: proliferasi, fibroblas, Centella asiatica, MTT, ELISA, SFDM

Penuaan kulit merupakan suatu fenomena biologi yang kompleks dan berkelanjutan.
Aktivitas proliferasi sel fibroblas, sintesis kolagen I dan III dan hidrasi kulit akan
menurun seiring proses penuaan. Centella asiatica (CA) atau sering disebut dengan
pegagan banyak ditemukan di Indonesia. CA mengandung zat triterpen yaitu asiatic acid,
madecassic acid, serta triterpene ester glycoside yaitu asiaticoside dan madecassoside
yang dapat digunakan sebagai antiaging dan mempercepat penyembuhan luka dengan
meningkatkan aktivitas proliferasi sel fibroblas dan sintesis kolagen I dan III.

Materi & metode Penelitian :

Tujuan penelitian :
Menganalisis efek EECA terhadap proliferasi sel fibroblas dan sintesis kolagen I
dan III
Membandingkan efek EECA pada proliferasi sel fibroblast dan sintesis kolagen I
dan III terhadap kontrol positif Asam Retinoid (AR)

(A).SFDM passage 7
(B).EECA (3,125 mg/mL, 6,25 mg/mL, 12,5 mg/mL, 25 mg/mL, 50 mg/mL, 100 mg/mL)
(C).ELISA Kit COL1A1, dan COL3A1; (D).ELISA Reader
(E).MTT

E
Hasil Penelitian :

Perbandingan aktifitas proliferasi sel fibroblas setelah dipajankan dengan EECA dan AR

Perbandingan Sintesis Kolagen I setelah dipajankan dengan EECA dan AR

Perbandingan Sintesis Kolagen III setelah dipajankan dengan EECA dan AR

-Hasil proliferasi fibroblas setelah 24 jam dipajankan EECA mencapai efek maksimum pada
dosis 50 mg/mL .Uji ANOVA one way didapatkan perbedaan yang bermakna (p<0.001) pada
semua dosis pajanan EECA dan AR setelah 24 jam. Analisis uji post hoc Tukey didapatkan
perbedaan yang bermakna antara EECA dan AR.(p=????)
-Hasil proliferasi fibroblas setelah 48 jam dipajankan EECA mencapai efek maksimum pada
dosis 25 mg/mL. Uji ANOVA one way didapatkan perbedaan yang bermakna (p<0,001).
Analisis post hoc Tukey tidak didapatkan perbedaan yang bermakna antara EECA dan AR
(p=0.998).
-Hasil proliferasi fibroblas setelah 72 jam dipajankan EECA mencapai efek maksimum pada
semua konsentrasi yang diuji. Uji ANOVA one way didapatkan perbedaan yang bermakna
(p<0,001). Analisis uji post hoc Tukey didapat adanya perbedaan yang bermakna antara EECA
dan AR.( p<0.001).

Setelah pajanan 24, 48 dan 72 jam tampak EECA menginduksi sintesis kolagen I dengan
hasil optimal pada dosis 3,125 mg/ml.
Uji ANOVA one way tidak menunjukkan perbedaan bermakna dengan AR dan kontrol
(p<0.05)

Setelah pajanan selama 24, 48 dan 72 jam tampak efek EECA menghambat sintesis kolagen
III dan fibroblas baru tampak setelah 72 jam.
Uji ANOVA one way tidak menunjukkan perbedaan bermakna dengan AR dan kontrol
(p<0,05)

Diskusi :
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu dan konsentrasi memberikan profil pola ketergantungan yang berbeda setelah pemajanan selama 24, 48 dan 72 jam dengan EECA pada proliferasi fibroblas,
sedangkan efek AR baru mendominasi setelah 72 jam yang diperlukan waktu lebih lama untuk meningkatkan proliferasi fibroblas.
2. EECA mengandung 4 bahan aktif utama (triterpen) yaitu Asiaticosida, Madecassic, Asam Asiatik dan Asam Madecassosida yang masing-masing berbeda efek regulasi terhadap sintesis kolagen I dan
III
3. EECA menginduksi sintesis kolagen I lebih dominan daripada sintesis kolagen III karena pada penelitian in vitro ini menggunakan kultur sel fibroblast kulit preputium anak usia 4-8 tahun.

Kesimpulan :
1. Penelitian kami menunjukkan waktu dan konsentrasi memegang peranan dalam proliferasi fibroblas setelah dipajankan dengan EECA.
2. CAEE menginduksi sintesis kolagen I
3. CAEE dapat digunakan untuk bahan aktif kosmetik anti penuaan karena mempunyai kemampuan meregulasi dan mensintesis kolagen I dan III
Kepustakaan :
1. Bylka W, Awizen PZ, Sroka ES, Pazdrowska AD, Brzezinska M. Centella asiatica in Dermatology: An Overview. Phytotherapy Research. 2014; 28: 1117-24
2. Alfarra HY, Omar M.N. Centella asiatica : from folk remedy to the medicinal biotechnology a state revision. International Journal of Bioscienes (IJB): 2013; 3(6): 49-67
3. Schug TT, Berry DC, Shaw NS, Travis SN, Noy N. Opposing Effect of Retinoic Acid on Cell Growth Result from Alternate Activation of Two Different Nuclear Receptors. Elsevier. 2007;129:723-33
4. Rawling AV. Retinoid and retinoic acid treatment of skin aging. In: Rhein LD, Fhlur JW. Aging skin : Current and Future Therapeutic Strategies. IL 60188 USA : Allured books; 2010: 219-34
5. Chanchal D, Swarniata S. Novel Approaches in Herbal Cosmetics. J Cosmet Dermatol 2008;7:89-95.
6. Tiwari S, Geniot S, Gambhir IS. CentellaAsiatica: A Concise Drug Review With Probable Clinical Uses. J Stress Physiol & Biochem. 2011;7:3942.
7. Hashim P, Sidek H, Helan MHM et al. Triterpene Composition and Bioactivities of Centella asiatica. Molecules 2011;16:1310-22
8. Pitella F, Dutra RC, Junior DD. Antioxidant and Cytotoxic Activities of CentellaAsiatica (L) Urb. Int J Mol Sci. 2009; 10: 371321.
9. Gohil KJ, Patel JA, Gajjar AK. Pharmacological Review on Centella asiatica: A Potential Herbal Cure-all Indian. J Par Sci 2010;72:546-56.
10. Bhavna D, Jyoti K. Centella asiatica: The Elixir of Life. IJRAP 2011; 2(2): 431-8.

Anda mungkin juga menyukai