Satelit
Satelit adalah benda yang mengelilingi planet dengan periode revolusi dan rotasi
tertentu dan memiliki orbit peredaran sendiri. Kamu tahu tidak, orbit itu apa?? Orbit
merupakan titik lintasan/jalur peredaran satelit dalam mengelilingi sebuah planet. Dalam
orbit terdapat dua istilah, yaitu apogee (titik terjauh dengan bumi) dan perigee (titik terdekat
dengan bumi).
Terdapat dua jenis satelit yaitu satelit alami dan satelit buatan. Satelit alami adalah
benda-benda luar angkasa alami (bukan buatan manusia) yang mengorbit pada sebuah planet
atau benda lain yang lebih besar daripada dirinya. Salah satu contoh satelit alami yang
dimiliki bumi adalah bulan. Sedangkan Satelit buatan adalah benda buatan manusia yang
diluncurkan ke luar angkasa dan beredar mengelilingi planet. Salah satu contoh satelit buatan
yang dimiliki Indonesia adalah Satelit Palapa. Satelit buatan memiliki berbagai macam
kegunaan seperti untuk tujuan telekomunikasi, mata-mata (militer), penelitian, pengamatan
bumi dan benda-benda luar angkasa, dan sebagainya.
Sejarah Satelit
Satelit buatan manusia pertama adalah Sputnik 1, diluncurkan oleh Soviet pada tanggal
4 Oktober 1957, dan memulai Program Sputnik Rusia, dengan Sergei Korolev sebagai kepala
disain dan Kerim Kerimov sebagai asistentnya. Peluncuran ini memicu lomba ruang angkasa
(space race) antara Soviet dan Amerika.
Sputnik 1 membantuk mengidentifikasi kepadatan lapisan atas atmosfer dengan jalan
mengukur perubahan orbitnya dan memberikan data dari distribusi signal radio pada lapisan
ionosphere. Karena badan satelit ini diisi dengan nitrogen bertekanan tinggi, Sputnik 1 juga
memberi kesempatan pertama dalam pendeteksian meteorit, karena hilangnya tekanan dalam
disebabkan oleh penetrasi meteroid bisa dilihat melalui data suhu yang dikirimkannya ke
bumi.
Sputnik 2 diluncurkan pada tanggal 3 November 1957 dan membawa awak mahluk
hidup pertama ke dalam orbit, seekor anjing bernama Laika.
Pada bulan Mei, 1946, Project Rand mengeluarkan desain preliminari untuk experimen
wahana angkasa untuk mengedari dunia, yang menyatakan bahwa, "sebuah kendaraan satelit
yang berisi instrumentasi yang tepat bisa diharapkan menjadi alat ilmu yang canggih untuk
abad ke duapuluh". Amerika sudah memikirkan untuk meluncurkan satelit pengorbit sejak
1946 dibawah Kantor Aeronotis angkatan Laut Amerika (Bureau of Aeronautics of the United
States Navy). Project RAND milik Angkatan Udara Amerika akhirnya mengeluarkan laporan
diatas, tetapi tidak mengutarakan bahwa satelit memiliki potensi sebagai senjata militer;
tetapi, mereka menganggapnya sebagai alat ilmu, politik, dan propaganda. Pada tahun 1954,
Sekertari Pertahanan Amerika menyatakan, "Saya tidak mengetahui adanya satupun program
satelit Amerika."
Pada tanggal 29 Juli 1955, Gedung Putih mencanangkan bahwa Amerika Serikat akan
mau meluncurkan satelit pada musim semi 1958. Hal ini kemudian diketahui sebagai Project
Vanguard. Pada tanggal 31 July, Soviets mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan
satelit pada musim gugur 1957.
Mengikuti tekanan dari American Rocket Society (Masyarakat Roket America), the
National Science Foundation (Yayasan Sains national), and the International Geophysical
Year, interest angkatan bersenjata meningkat dan pada awal 1955 Angkatan Udara Amerika
dan Angkatan Laut mengerjai Project Orbiter, yang menggunakan wahana Jupiter C untuk
meluncurkan satelit. Proyek ini berlangsung sukses, dan Explorer 1 menjadi satelit Amerika
pertama pada tanggal 31 januari 1958.
Pada bulan Juni 1961, tiga setengah tahun setelah meluncurnya Sputnik 1, Angkatan
Udara Amerika menggunakan berbagai fasilitas dari Jaringan Mata Angkasa Amerika (the
United States Space Surveillance Network) untuk mengkatalogkan sejumlah 115 satelit yang
mengorbit bumi.
Satelit buatan manusia terbesar pada saat ini yang mengorbit bumi adalah Station
Angkasa Interasional (International Space Station) :
Satelit astronomi adalah satelit yang digunakan untuk mengamati planet, galaksi, dan
bumi. Salah satu satelit navigasi yang sangat populer adalah GPS milik Amerika
Serikat selain itu ada juga Glonass milik Rusia. Bila pandangan antara satelit dan
penerima di tanah tidak ada gangguan, maka dengan sebuah alat penerima sinyal
satelit (penerima GPS), bisa diperoleh data posisi di suatu tempat dengan ketelitian
Komunikasi Satelit
Komunikasi Satelit adalah salah satu jenis mode penghubung dalam komunikasi
melalui sebuah satelit, disini satelit berperan sebagai repeater dan penguat dalam jalannya
komunikasi. Keunggulan dari jenis komunikasi ini sudah jelas, tidak terkendala jarak dan
medan. Ingin seberapa jauh atau sulit medan jelas dapat di jangkau. Untuk kekurangan adalah
delay time yang di hasilkan yang tentunya dalam waktu yang akan datang komunikasi ini
akan semakin ditinggalkan, jika jenis-jenis mode penghubung komunikasi seperti FO,Kabel
atau Radio Link sudah mencapai daerah tersebut. Untuk aplikasi Komunikasi Satelit dapat di
gunakan di berbagai jenis seperti voice,data,video,dll.
Sistem komunikasi satelit juga merupakan salah satu sarana atau infrastruktur yang
dapat digunakan untuk aplikasi boardband multimedia dan pertukaran informasi. Komunikasi
satelit sangat didasari oleh teknologi wireless-access.
Pada sistem komunikasi satelit penempatan repeater berada di ruang angkasa dalam
bentuk satelit. Jadi satelit hanya merupakan suatu repeater saja. Dengan ditariknya repeater
jauh ke atas, maka jangkauan pemandangannya makin luas, dengan demikian jarak antar
pesawat pemancar dengan penerima dapat diperpanjang. lni merupakan suatu penghematan.
Satelit diorbitkan dengan ketinggian bermacam-macam tergantung dari kebutuhannya.
Orbitnya sinkron dengan permukaan bumi, sehingga seolah-olah satelit ini diam ditempatnya.
lnilah yang disebut dengan geostationer orbit. Prinsip dasar sistem komunikasi satelit adalah
dari suatu terminal sinyal dikirimkan ke stasiun bumi, kemudian dari stasiun bumi ini sinyal
tersebut dipancarkan ke satelit. Selanjutnya dari satelit sinyal ini akan dikirim kembali ke
bumi yaitu sestasiun bumi yang akan dituju yang letaknya berdekatan dengan terminal yang
akan dituju. Kemudian dari stasiun bumi ini sinyal diteruskan ke terminal yang dituju.
Sedangkan Satelit komunikasi adalah sebuah pesawat ruang angkasa yang ditempatkan
pada orbit disekeliling bumi dan didalamnya terdapat peralatan-peralatan penerima dan
pemancar gelombang mikro yang mampu merele (menerima dan memancarkan kembali)
sinyal dari satu titik ketitik lain dibumi.
Satelit berfungsi sebagai pengulang (repeater), ini berarti satelit harus mempunyai
antena pemancar dan penerima yang sangat terarah. Satelit menerima sinyal-sinyal dan
memancarkan kembali kestasiun bumi tujuan dengan frekuensi yang berbeda. Frekuensi yang
digunakan dalam sistem komunikasi adalah bidang C (C-band) dan bidang ku (ku-band). Cband memiliki daerah frekuensi yang biasa digunakan adalah 4-6 GHz dan ku-band pada
frekuensi 12-14 GHz. Frekuensi 4 GHz pada C-band dan 12 GHz pada ku-band adalah
frekuensi untuk hubungan satelit kestasiun bumi yang dituju (downlink), sedangkan frekuensi
6 GHz pada C-band dan 14 GHz pada ku-band merupakan frekuensi untuk hubungan dari
stasiun bumi kesatelit (uplink).
Sistem satelit dapat bersifat domestik, jangkauan pelayanannya terbatas pada negaranegara yang memiliki sistem tersebut contohnya, sistem telesat canada, sistem regional yang
melibatkan dua negara atau lebih, seperti misalnya sistem symphonie milik prancis-jerman
barat, serta global yang jangkauannya antar benua, contohnya sistem intersat.
Koordinasi pelayanan satelit dilakukan oleh ITU (International Telecommunication
Union), yang berpusat di Genewa. Konferensi-konferensi yang dikenal sebagai WARC
(World Administrative Radio Conference) diadakan secara terbatas dan pada waktu-waktu
tertentu dikeluarkan rekomendasi mengenai daya radiasi, frekuensi dan posisi orbit satelit.
Satelit yang digunakan pada masa sekarang ini adalah jenis satelit aktif (sinyal yang
diterima satelit akan dipancarkan kembali dan bukan hanya dipantulkan kembali kebumi), hal
ini berarti satelit harus mempunyai antena pemancar dan penerima yang sangat terarah serta
rangkaian-rangkaian koneksi yang kompleks, juga diperlukan mekanisme pengaturan posisi
dan kontrol yang teliti bagi satelit. Keperluan daya bagi peralatan tersebut biasanya diperoleh
dari susunan sel solar dengan batere nikel kadmium sebagai cadangan untuk pelayanan pada
saat gerhana. Adapun jenis satelit menurut layanannya ada dua, yaitu:
1. Satelit Tetap (Fixed Satellite Service) adalah satelit yang memungkinkan terjalinnya suatu
hubungan komunikasi dan pertukaran informasi yang sangat handal antara dua titik, tidak
peduli apakah informasi tersebut berupa suara (telepon), data maupun video (televisi).
Yang termasuk dalam jenis ini adalah seperti:
a. PALAPA (yang digunakan oleh PT.Telkom)
b. ASIASAT (singapore)
c. PANAMASAT (panama)
2. Satelit Bergerak (Mobile Satellite Service) yaitu digunakan untuk memberikan jasa
pelayanan komunikasi bagi pemakai yang bergerak, baik di darat, di laut, maupun di udara
Yang termasuk dalam jenis ini adalah seperti:
a. InMarSat (didukung oleh Telkom, singapore, jepang, korea, DeTeMobile, dan
Telefonica)
b. Aces (PT.PSN-Indonesia, PLTDT-Philipina, dan Orchid-Thailand)
c. ICO
d. ODYSSEY
e. IRIDIUM (Motorolla)
f. GLOBALSTAR (Australia)
Banyak satelit dikategorikan atas ketinggian orbitnya, meskipun sebuah satelit bias
mengorbit dengan ketinggian berapa pun:
Orbit Rendah (Low Earth Orbit, LEO): 300 - 1500km di atas permukaan bumi.
Orbit Menengah (Medium Earth Orbit, MEO): 1500 - 36000 km.
Orbit Geosinkron (Geosynchronous Orbit, GSO): sekitar 36000 km di atas
permukaan Bumi.
Orbit Geostasioner (Geostationary Orbit, GEO): 35790 km di atas permukaanBumi.
Orbit Tinggi (High Earth Orbit, HEO): di atas 36000 km.
Orbit berikut adalah orbit khusus yang juga digunakan untuk mengkategorikan
satelit:
Orbit Molniya, orbit satelit dengan perioda orbit 12 jam dan inklinasi sekitar 63.
Orbit Sunsynchronous, orbit satelit dengan inklinasi dan tinggi tertentu yangselalu
melintas ekuator pada jam lokal yang sama.
Orbit Polar, orbit satelit yang melintasi kutub.
5. 22.223 mil (geostationary orbits) : digunakan oleh satelit cuaca, satelit televisi,
satelit komunikasi dan telepon.
Segmen Angkasa :
Struktur/Bus
Payload
Power Supply
Kontrol temperature
Kontrol Attitude dan Orbit
Sistem propulsi
Telemetri, tracking, dan Command (TT & C).
Segmen Bumi :
Ground Segment ini di bagi lagi atas Out Door Unit (ODU) dan In Door Unit (IDU):
ODU terdiri atas beberapa perangkat seperti Antenna, FeedHorn, LNA, BUC,
Converter, SSPA, Main Supply, LNB
IDU terdiri atas beberapa perangkat seperti Modem, Inverter, Rectifier, Baterai
User terminal, SB Master dan jaringan.
VSAT atau Very Small Aperture Terminal adalah suatu istilah yang digunakan
untuk menggambarkan terminal-terminal stasiun bumi satelit kecil yang menggunakan antena
berdiameter antara 0,9 sampai dengan 3,8 meter yang digunakan untuk melakukan
pengiriman data, gambar maupun suara via satelit.
Pada awalnya teknologi satelit membutuhkan antena-antena besar dan hanya dapat
menghubungkan point-to-point.
VSAT merupakan stasiun penerima sinyal dari satelit dengan antena penerima
berbentuk piringan dengan diameter kurang dari tiga meter. Fungsi utama dari VSAT adalah
untuk menerima dan mengirim data ke satelit. Satelit berfungsi sebagai penerus sinyal untuk
dikirimkan ke titik lainnya di atas bumi. Sebenarnya piringan VSAT tersebut menghadap ke
sebuah satelit geostasioner. Satelit geostasioner berarti satelit tersebut selalu berada di tempat
yang sama sejalan dengan perputaran bumi pada sumbunya. Satelit geostasioner mengorbit
selalu pada titik yang sama di atas permukaan bumi, maka dia akan selalu berada di atas sana
dan mengikuti perputaran bumi pada sumbunya
Topologi Komunikasi Satelit & VSAT
Secara sederhana komunikasi satelit dapat digambarkan seperti dibawah ini :
G = Gain Antenna
Harga EIRP adalah hasil penjumlahan antara daya keluaran HPA dengan
penguatan antena dikurangi dengan redaman IFL (Interfacility Link).
IFL = yang disebut feeder, berfungsi menyalurkan sinyal RF dari indoor Equipment
(perangkat didalam ruangan) kearah antena dan sebaliknya.
Jaringan VSAT merupakan aset perusahaan dan sepenuhnya dikontrol dan diatur oleh
perusahaan.
2. Shared Hub
Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan pengguna jaringan VSAT relatif murah
karena cukup mengeluarkan biaya sewa
B. Remote station
Memancarkan gelombang radio RF dari stasiun bumi ke satelit yang mana besar
frekuensinya dari 5,925 GHz sampai dengan 6,425 GHz.
Menerima gelombang radio RF dari satelit ke stasiun bumi yang mana besar
frekuensinya dari 3,7 GHz sampai dengan 4,2 GHz.
Bagian antena terdiri atas reflektor, feedhorn, dan penyangga. Ukuran piringan antena
atau dish VSAT berkisar antara 0,6 3,8 meter. Ukuran dish sebanding dengan kemampuan
antena untuk menguatkan sinyal.
Jauhnya letak satelit, sehingga mengalami redaman yang cukup besar disepanjang
lintasannya.
Keterbatasan daya yang dipancarkan oleh satelit untuk mencakup wilayah yang luas.
Untuk dapat memberikan sensitivitas penerimaan yang baik, maka LNA harus memiliki
noise temperatur yang rendah dan mempunyai penguatan / gain yang cukup tinggi (Gain
LNA = 50 dB). LNA harus sanggup bekerja pada band frekuensi antara 3,7 GHZ sampai
dengan 4,2 GHz (bandwidthnya 500 MHz).
Salah satu jenis LNA yaitu Parametrik LNA. Parametrik LNA yaitu LNA yang
menggunakan penguat parametrik untuk penguat pertamanya dan penguat transistor biasa
pada tingkat keduanya. Penguatan pertama (parametric amplifier) memberikan penguatan 15
Up / Down Converter
Perangkat ini dikemas dalam satu kemasan tetapi memiliki dua fungsi yaitu sebagai up
converter dan sebagai down converter.
1. Up Converter Berfungsi untuk mengkonversi sinyal Intermediate frequency (IF)
atau sinyal frekuensi menengah dengan frekuensi centernya sebesar 70 MHz
menjadi sinyal RF Up link (5,925 6,425 GHz).
Up Converter
2. Down Converter Berfungsi untuk mengkonversi sinyal RF Down link (3,7 MHz
4,2 MHz) menjadi sinyal Intermediate Frequency dengan frekuensi center sebesar
70 MHz.