Anda di halaman 1dari 16

A.

SAWI HIJAU

Sawi hijau merupakan jenis sayuran yang sudah tidak asing lagi dan sering
dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Tanaman yang memiliki nama latin
Brassica sinensis L. ini termasuk dalam keluarga Brassicaceae. Ada dua jenis sawi
yang pada umumnya dibudidayakan, yaitu sawi hijau dan sawi putih. Di samping
itu, juga terdapat sawi yang jarang dibudidayakan, seperti sawi keriting, sawi
huma, dan sawi monumen.
Sawi hijau mempunyai batang pendek dengan daun lebar, tak bersayap, dan
berwarna hijau keputih-putihan. Sedangkan, sawi putih berbatang pendek,
berdaun lebar dengan warna hijau tua, bertangkai halus dan panhang, serta
bersayap. Sawi hijau termasuk sayuran yang mempunyai sedikit kalori, tapi
mempunyai serat tinggi dengan vitamin dan mineral yang baik bagi tubuh.

1. klasifikasi tanaman sawi:

Divisi (divisio) : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Class (kelas) : Dicotyledonae

Ordo (bangsa) : Rhoeadales (Brassicales)

Famili (keluarga) : Cruciferae (Brasscaceae)

Genus : Brassica

Spesies : Brassica juncea

2. Jenis Jenis Tanaman Sawi Budidaya

Sawi Hijau ( Sawi bunga )


Sawi hijau ( Brassica compestris sp. ) merupakan jenis sawi yang
sangat populer di budidayakan. Tanaman sawi hijau ini memiliki batang
pendek, daun berwarna keputih-putihan, dan juga memiliki rasa pahit.
Tanaman ini dapat tumbuh baik dengan temparatur suhu normal, dan juga
baik di budidayakan di dataran tinggi yang mengandung bahan organik
serta unsur hara yang baik.

Sawi Putih ( Pak choy )


Sawi putih ( B. Juncea L ) merupakan jenis yang sangat di sukai
banyak orang dan juga banyak yang membudidayakan tanaman ini.
Tanaman sawi ini memiliki bentuk bunga berwarna kuning cerah, daun
berwarna hijau mudah hingga tua, memiliki batang pendek dan tidak
memiliki rasa. Tanaman sawi ini dapat di budidayakan di dataran rendah
dan dataran tinggi dengan berbagai media, harus memiliki curah hujan
baik, media tanam memiliki kandungan organik tinggi, subur da gembur.
Dan cahaya matahari yang memadai.

Sawi Jepun ( Siow pak choi )


Sawi jepun ( Barssica camprestis sp ) merupakan jenis sayuran
sawi yang banyak di budidayakan di wilayah tertentu. Tanaman ini
memiliki batang pendek berwrna putih, pangkal daun bergaris atau
mengkerut kebawah, berwarna hijau muda dan tua. Tanaman ini banyak di

budidayakan di wilayah tertentu dengan suhu normal, cahaya matahari


memadai, media tanah subur, gembur dan banyak mengandung bahan
organik dan memiliki curah hujan yang baik.

Sawi Pahit ( Bitter mustard )


Sawi pahit ( Brassica juncea var rugosa ) merupakan salah satu
jenis tanaman sawi terakhir yang paling populer di indonesia. Tanaman ini
selain populer juga memiliki daya jual yang sangat tinggi dan juga mudah
di budidayakan. Tanaman ini memiliki daun berwarna hijau muda hingga
hijau tua, memiliki batang pendek berwrna putih, bunga berwrna kuning
cerah, memiliki biji mengkilap berwrna hitam dan juga memiliki rasa khas
pahit. Tanaman sawi pahit ini dapat di budidayakan di dataran rendah dan
tinggi, dengan suhu normal, media tanam gembur, subur dan banyak
mengandung bahan organik dan juga pertumbuhan yang sangat cepat.

3. Kandungan nutrisi dan khasiat sawi hijau:


1. Merupakan gudang fitonutrien,yang memiliki khasiat bagi kesehatan
dan pencegahan penyakit.
2. Rendah kalori (26 kkal per 100 g daun mentah) namun kaya
serat. Daunnya yang berwarna hijau gelap mengandung jumlah serat
yang sangat baik, yang membantu mengendalikan kolesterol dan juga
membantu melindungi terhadap wasir, sembelit serta penyakit kanker
usus besar.
3. Merupakan sumber dari beberapa anti-oksidan penting seperti vitamin
C, vitamin A, vitamin E, karoten serta beberapa mineral penting
lainnya seperti kalsium, zat besi, magnesium, kalium, seng, selenium,
dan mangan.

4. Kandungna Vitamin K yang tinggi.


Sawi hijau menjadi salah satu jenis sayuran di antara sayuran
berdaun lainnya, yang menyediakan vitamin K. 100 g daun segar
mengandung sekitar 497 mcg atau sekitar 500% dari kebutuhan harian
vitamin K 1 (phylloquinone). Vitamin K memiliki peran potensial
dalam membangun fungsi massa tulang dengan mengembangkan
aktivitas osteotrofik pada tulang. Hal ini juga bermanfaat pada pasien
penyakit Alzheimer dengan membatasi kerusakan saraf di otak.
5. Mengandung asam folat.
100 g daun sawi hijau segar dapat menyediakan sekitar 187 mcg
(sekitar 47% dari RDA) asam folat. Vitamin yang larut dalam air
memiliki peran penting dalam sintesis DNA dan ketika diberikan
sebelum dan awal kehamilan membantu mencegah cacat tabung saraf
pada bayi.
6. Merupakan sumber yang kaya anti-oksidan flavonoid, indoles,
sulforaphane, karoten, lutein dan zeaxanthin. Indoles, terutama diindolyl-metana (DIM) dan sulforaphane memiliki manfaat nyata dalam
melawan prostat, kanker usus, kanker payudara, dan kanker ovarium
berdasarkan penghambatan pertumbuhan sel kanker, efek sitotoksik
pada sel kanker.
7. Daun sawi segar adalah sumber vitamin C.
Menyediakan 70 mcg atau sekitar 117% dari AKG per 100 g.
Vitamin-C (asam askorbat) adalah anti-oksidan alami yang kuat, yang
menawarkan perlindungan terhadap cedera radikal bebas dan flu
seperti infeksi virus.
8. Daun sayuran juga merupakan sumber yang sangat baik dari vitamin-A
(menyediakan 10500 IU atau 350% dari AKG per 100 g). Vitamin A
adalah nutrisi penting untuk menjaga kesehatan selaput lendir dan
kulit, dan juga penting untuk penglihatan.

4. Manfaat sawi untuk kesehatan tubuh


1. Sawi memilki kandungan vitamin C lebih banyak dari jeruk
Satu cangkir irisan sawi memiliki 134% untuk asupan vitamin C
harian yang di rekomendasikan, sementara buah dengan ukuran jeruk
medium hanya memiliki 113% dari kebutuhan vitamin C harian. Apalagi
secangkir sawi beratnya hanya 67 gr, sementara jeruk ukuran medium
beratnya 131 gr, jadi dengan kata lain sawi ini memiliki kandungan
vitamin C dua kali lipat dibandingkan jeruk.
2. Mengurangi risiko diabetes tipe 2 dan meningkatkan kesehatan jantung
Sayur sawi merupakan sumber asam alfa-linoleat, asam lemak
omega-3 yang penting bagi kesehatan otak, mengurangi risiko diabetes
tipe dua serta meningkatkan kesehatan jantung.
3. Membantu memerangi peradangan dan mencegah pembentukan plak di
arteri
Sawi memiliki banyak fitonutrien, quercetin yang membantu
memerangi peradangan dan mencegah pembentukan plak di arteri dan
sulforaphane, senyawa pelawan kanker. Tapi semua senyawa itu akan lebih
efektif jika dikombinasikan dengan makanan lain. Contohnya antara lain
alpukat dan minyak zaitun.

4. Cocok untuk makanan diet


Sawi sangat rendah kalori (26 kkal per 100 g daun mentah) dan
lemak, namun kaya serat, dianjurkan dalam program pengendalian
kolesterol dan pengurangan berat badan.

5. Mengendalikan kolesterol
Manfaat sawi lainnya terdapat pada daunnya yang berwarna hijau
gelap mengandung jumlah serat yang sangat baik, yang dapat membantu
mengendalikan kolesterol dan juga melindungi terhadap wasir, sembelit
serta penyakit kanker usus besar.
6. Sumber antioksidan
Sawi segar merupakan sumber dari beberapa anti-oksidan dan
mineral seperti vitamin C, vitamin A, vitamin E, karoten seta beberapa
mineral penting lainnya seperti kalsium, zat besi, magnesium, kalium,
seng, selenium dan mangan.
7. Manfaat sawi untuk pasien penyakit Alzheimer
Vitamin K dalam sawi memiliki peran dalam membangun fungsi
massa tulang dengan mengembangkan aktivitas osteotrofik pada tulang.
Hal ini juga bermanfaat pada pasien penyakit alzheimer dengan membatasi
kerusakan saraf pada otak.
8. Mencegah cacat tabung saraf pada bayi
Daun sawi juga merupakan sumber asam folat yang baik. Vitamin
yang larut dalam air memiliki peran penting dalam sintesis DNA dan
ketika diberikan sebelum dan awal kehamilan membantu mencegah cacat
tabung saraf pada bayi.
9. Melawan berbagai macam kanker
Kandungan yang ada pada daun sawi juga bermanfaat dalam
melawan prostat, kanker usus, kanker payudara dan kanker ovarium

berdasarkan penghambatan pertumbuhan sel kanker, efek sitotoksik pada


sel kanker.
10. Menjaga kesehatan selapu lendir dan kulit
Daun sawi mengandung vitamin A yang merupakan nutrisi penting
untuk menjaga kesehatan selaput lendir dan kulit dan juga penting untuk
penglihatan.
11. Mencegah arthritis, osteoporosis
Konsumsi rutin sawi hijau dalam makanan dikenal untuk
mencegah arthritis, osteoporosis, anemia defisiensi zat besi dan diyakini
melindungi dari penyakit jantung, asma dan kanker kolon dan kanker
prostat. Bagi penderita batu ginjal sebaiknya mengurangi konsumsi sawi
karena didalam daun sawi terkandung zat bernama oksalat yang
menghambat penyerapan kalsium dalam tubuh dan menimbulkan
pembentukan batu ginjal.

5. Budidaya Sawi
Budidaya sawi hijau sebenarnya tidak terlalu sulit, karena prosesnya
hampir sama dengan proses budidaya tanaman lain yang masih dalam satu
keluarga dengan sawi, yakni: broccoli, lobak, kubis bunga serta kubis
krop. Namun demikian, bukan berarti Anda boleh sembarangan dalam
menanam sawi hijau, karena akan memberikan hasil yang kurang
maksimal, jika ada kesalahan dalam proses penanaman. cara menanam
sawi hijau yang baik benar yaitu :
a. PEMBENIHAN

Salah satu faktor penentu keberhasilan budidaya sawi hijau


adalah faktor pembenihan, karena benih yang baik dapat
menghasilkan tanaman yang memiliki pertumbuhan bagus. Untuk
setiap hektar lahan tanam, dibutuhkan benih sawi sebanyak 750
gram. Pada umumnya benih sawi yang baik memiliki bentuk bulat,
kecil, warna kulit coklat kehitaman, agak keras, dan permukaannya
licin mengkilap. Benih sawi yang akan digunakan untuk bercocok
tanam harus memiliki kualitas yang baik. Jika benih tersebut
didapat dari membeli, maka saat membeli harus diperhatikan
lamanya penyimpanan, kadar air, varietas, suhu dan tempat untuk
menyimpan.
Perhatikan dan pastikan bahwa kemasan benih tersebut
dalam kondisi utuh dan kemasan berbahan alumunium foil. Jika
benih yang digunakan didapat dari hasil penanaman, hal-hal yang
harus diperhatikan adalah yang terkait dengan kualitas benih
tersebut, misalnya tanaman yang bijinya akan diambil untuk
dijadikan benih harus berumur sekurang-kurangnya 70 hari.
Tanaman sawi yang akan dibuat benih harus terpisah dari tanaman
sawi lainnya. Perhatikan pula proses yang lain yang akan
dilakukan, seperti proses penganginan, tempat untuk menyimpan
dan pastikan benih yang akan ditanam tersebut tidak lebih dari 3
tahun di tempat penyimpanan.

b. PENGOLAHAN TANAH
Secara umum proses pengolahan tanah untuk budidaya
sawi hijau yang dimaksud adalah melakukan penggemburan tanah

dan pembuatan bedengan. Pengemburan tanah dilakukan lewat


pencangkulan guna memperbaiki struktur tanah, sirkulasi udara,
dan pemberian pupuk dasar guna memperbaiki fisik serta kimia
tanah yang tujuannya untuk menambah kesuburan lahan. Tanah
yang akan digemburkan harus bersih dari semak belukar,
rerumputan, bebatuan, atau pepohonan yang tumbuh.
Tanah tersebut juga harus bebas dari benda yang
menaunginya, karena tanaman sawi menyukai cahaya matahari
secara langsung. Kedalaman tanah yang dicangkul mencapai 20
sampai 40 cm. Untuk penyiapan lahan, sebaiknya diberi pupuk
organic, seperti pupuk kandang atau kompos sebanyak 10 ton
untuk setiap hektar lahan. Pupuk kandang maupun kompos
diberikan saat berlangsungnya penggemburan tanah agar pupuk
organik tersebut dapat cepat merata dan bercampur dengan tanah
yang akan digunakan.
Untuk daerah yang memiliki pH terlalu rendah (asam),
harus terlebih dahulu dilakukan pengapuran, dengan tujuan untuk
menaikkan derajat keasaman tanah. Pengapuran dapat dilakukan
jauh hari sebelum penanaman benih, kira-kira 2 4 minggu
sebelum masa tanam. Jadi waktu terbaik untuk melakukan
penggemburan tanah antara 2 4 minggu sebelum lahan ditanami.
Sedang untuk jenis kapur yang dipakai adalah kapur kalsit
(CaCO3) atau dolomit (CaMg(CO3)2)
c. PERSEMAIAN/ PEMBIBITAN
Persemaian tanaman sawi hijau dapat dilakukan melalui beberapa
tahap:
a. Rumah Bibit

Dengan menggunakan bambu serta atap plastik


polietilen, kita dapat membuat rumah bibit dengan lebar 1,5
meter, tinggi bagian depan 1,3 meter dan tinggi bagian
belakang 1 meter, sedang untuk panjangnya dapat
disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk bedengan pembibitan
dibuat di lahan seluas 80-120 cm.

b. Penyemaian
Taburkan 2 kg pupuk kandang ditambah 20 kg urea,
10 gr Tsp, dan 7,5 gr Kcl di atas bedengan pembibitan, dua
minggu sebelum benih sawi ditaburkan. Setelah benih sawi
ditabur, tutupi benih tersebut dengan tanah halus setebal 1-2
cm.
c. Transplanting
Transplanting dilakukan dengan mengisi panel
semai pada media semai hingga penuh kemudian dibasahi
dengan air. Jika benih sudah berdaun 2-3 helai, tanaman
sawi sudah dapat dipindah ke panel semai. Untuk setiap
satu lubang tanaman, isi dengan satu benih dan jangan
lebih. Selanjutnya simpanlah panel semai di dalam rumah
bibit hingga siap tanam (3-4 minggu)
d. PENANAMAN
Seminggu sebelum proses penanaman, lakukan pemupukan
terlebih dahulu dengan menggunakan pupuk kandang sebanyak 10
ton untuk setiap hektar lahan, ditambah dengan TSP 100 kg, dan
Kcl 75 kg. Benih yang telah disiapkan, ditanam di atas bedengan

yang memiliki lebar 120 cm dan panjang sesuai dengan ukuran


tanah. Tinggi bedeng berkisar antara 20 30 cm, sedang jarak
antar bedeng 30 cm. Untuk jarak tanam dalam bedengan adalah: 40
x 40 cm , 30 x 30 dan 20 x 20 cm. Saat melakukan penanaman,
pilihlah terlebih dahulu bibit yang baik, pindahkan bibit tersebut
dengan hati-hati, lantas buat lubang berukuran 4 8 x 6 10 cm
untuk menanam bibit sawi.
e. PEMELIHARAAN
Untuk proses pemeliharaan, memiliki bebrapa aspek seperti :
i. Penyiraman
Hal pertama yang harus diperhatikan dalam perawatan
adalah penyiraman. Penyiraman tergantung pada musim.
Jika musim penghujan datang dan curah hujan berlebihan,
maka pengurangan air harus dilakukan. Tetapi jika
sebaliknya, yakni jika air kurang karena datangnya musim
kemarau, maka harus dilakukan penambahan air, agar
kecukupan bagi tanaman sawi senantiasa terpenuhi. Jika
tidak terlalu panas, penyiraman dapat dilakukan sehari
sekali, bisa pada pagi hari atau sore hari.
ii. Perajangan , yaitu dengan mencabut tanaman yang tumbuh
terlalu rapat. Penjarangan dilakukan setelah 2 minggu
penanaman.
iii. Penyulaman, yakni tindakan penggantian tanaman yang
mati atau terserang hama dan penyakit dengan tanaman
baru. Selain penyulaman, lakukan pula penyiangan
sebanyak 2 4 kali selama masa tanam, atau disesuaikan
dengan keberadaan gulma pada bedengan. Penyiangan

dapat dilakukan 1 atau 2 minggu setelah penanaman. Jika


dirasa perlu, pada saat melakukan penyiangan, lakukan pula
penggemburan dan pengguludan tanah.
Selama

proses

pemeliharaan,

perlu

pula

dilakukan

pemupukan tambahan, yakni setelah 3 minggu masa tanam.


Pupuk yang diberikan berupa pupuk urea sebanyak 50 kg
untuk setiap hektar lahan. Cara pemupukan dapat dilakukan
dengan melarutkan satu sendok teh (sekitar 25 gram) ke
dalam 25 liter air. Larutan tersebut disiramkan di atas
tanaman yang ada di bedengan seluas 5 m2 untuk setiap
takaran.
Untuk menanggulangi hama dan penyakit yang biasa
menyerang tanaman sawi, seperti kumbang daun, ulat daun,
dan penyakit busuk akar, dapat dilakukan secara mekanik.
Usahakan untuk menghindari pemakaian pestisida. Jika
terpaksa, usahakan dipakai 2 minggu sebelum panen.
f. PANEN DAN PASCA PANEN
Pada umur 40-50 hari dari umur semai, tanaman sawi sudah dapat
dipanen. Untuk tanaman yang pertumbuhannya baik, disetiap satu
hektar lahan dapat menghasilkan 1- 2 ton sawi hijau. Cara untuk
memanen sawi ada beberapa macam,, yakni: memotong pangkal
batang, mencabut seluruh tanaman, atau memetik daunnya satu per
satu.
Beberapa aktifitas yang dilakukan pada pasca panen, diantaranya
adalah :

i. Membawa hasil panen sesegera mungkin ke tempat yang


teduh agar tidak cepat layu karena sinar matahari,
ii. Bersihan sawi tersebut dengan membuang tanah yang
melekat pada sawi atau dengan memotong bagian yang
tidak penting, kemudian cucilah dengan menggunakan air
guna memperpanjang kesegaran sawi.
iii. Sortir hasil panen dengan membuang kotoran gulma serta
sawi yang kurang baik,
iv. Sawi yang telah disortir tersebut selanjutnya disusun
dengan posisi berdiri, dan tidak terlalu rapat,
v. Beri percikan air secukupnya agar sawi tidak layu dan siap
dipasarkan.

6. PRODUK OLAHAN SAWI


MIE SAWI HIJAU

Bahan :

500 gr tepung terigu protein tinggi

1 sdm garam

2 sdm tepung sagu

3 btr telur

200 gr sawi hijau, blender dengan sedikit air, saring, ambil sarinya kurang
lebih 100-150 ml (tambahkan bila kurang)

Cara Membuat :
1) Campur terigu dan garam. Aduk hingga rata.
2) Tambahkan tepung sagu, aduk kembali hingga tercampur rata.
3) Di wadah lain, campur sari sawi hijau dengan telur, aduk hingga rata.

4) Tuang campuran sari sawi hijau sedikit demi sedikit ke campuran tepung
sambil diaduk hingga rata. Tambahkan sari sawinya bila adonan dirasa
masih kering.
5) Masukkan adonan ke dalam gilingan mie. Giling dengan nomor yang
besar terlebih dahulu hingga halus. Sesekali beri tepung sagu agar tidak
lengket.
6) Kecilkan nomor gilingan hingga ketebalan yang diinginkan.
7) Cetak mie sesuai selera, bisa bentuk pipih ataupun bulat.
8) Apabila tidak mempunyai gilingan mie, bisa menggunakan rolling pin
untuk menggiling adonan. Giling berulang kali hingga halus dan
ketebalannya sesuai selera.
9) Taburi tepung agar tidak lengket, gulung adonan, kemudian potong tipistipis dengan pisau.
10) Mie sehat tanpa bahan pengawet siap digunakan
Tips:
Bagi mie menjadi beberapa bagian masing-masing 200 gr. Kemas satu per satu
dalam plastik. Simpan mie dalam wadah tertutup dan masukkan kulkas. Karena
mie tanpa pengawet, maka sebaiknya tidak disimpan terlalu lama. Tidak hanya
baik untuk Bumil, Mie Sawi ini juga cocok untuk bekal anak-anak ke sekolah.
Langsung ambil di kulkas, masak sesuai selera. Cepat, sehat, dan praktis!

7. PEMASARAN PRODUK

Mie Sawi Hijau diproduksi dalam hijau. Untuk konsumen dapat


menambahkan atau membuat bumbu sendiri sesuai dengan selera, seperti
kecap, sambal hijau, sambal terasi, dan saus tomat. Mie Sawi Hijau
memiliki daya tahan hingga satu bulan. Bahkan jika disimpan dalam
freezer, Mie Sawi Hijau bisa bertahan lebih dari dua bulan. Daya tahan ini
disebabkan oleh pengovenan dengan suhu 40-50 Celcius selama 7-8 menit
yang dilakukan sebelum pengemasan. Metode pemasaran dengan terlebih
dahulu menentukan strategi produksi. Pertama, menentukan tempat usaha,
penyiapan bahan-bahan, dan survei terhadap konsumen atau pasar. Tidak
hanya itu, mereka juga tengah menetukan harga dan media promosi bagi
produk Mie Sawi Hijau.

Anda mungkin juga menyukai