Anda di halaman 1dari 35

Sistem 3 Fasa

Pada sistem tenaga listrik 3 fase, idealnya daya listrik yang dibangkitkan, disalurkan
dan diserap oleh beban semuanya seimbang, P pembangkitan = P pemakain, dan juga pada
tegangan yang seimbang. Pada tegangan yang seimbang terdiri dari tegangan 1 fase yang
mempunyai magnitude dan frekuensi yang sama tetapi antara 1 fase dengan yang lainnya
mempunyai beda fase sebesar 120listrik, sedangkan secara fisik mempunyai perbedaan
sebesar 60, dan dapat dihubungkan secara bintang (Y, wye) atau segitiga (delta, , D).

Gambar1.sistem

fase.

Gambar 1 menunjukkan fasor diagram dari tegangan fase. Bila fasor-fasor tegangan tersebut
berputar dengan kecepatan sudut dan dengan arah berlawanan jarum jam (arah positif), maka
nilai maksimum positif dari fase terjadi berturut-turut untuk fase V1, V2 dan V3. sistem 3
fase ini dikenal sebagai sistem yang mempunyai urutan fasa a b c . sistem tegangan 3 fase
dibangkitkan
oleh
generator
sinkron
3
fase.
Hubungan

Bintang

(Y,

wye)

Pada hubungan bintang (Y, wye), ujung-ujung tiap fase dihubungkan menjadi satu dan
menjadi titik netral atau titik bintang. Tegangan antara dua terminal dari tiga terminal a b
c mempunyai besar magnitude dan beda fasa yang berbeda dengan tegangan tiap terminal
terhadapa titik netral. Tegangan Va, Vb dan Vc disebut tegangan fase atau Vf.

Gambar

2.

Hubungan

Bintang

(Y,

wye).

Dengan adanya saluran / titik netral maka besaran tegangan fase dihitung terhadap saluran /
titik netralnya, juga membentuk sistem tegangan 3 fase yang seimbang dengan magnitudenya
(akar
3
dikali
magnitude
dari
tegangan
fase).
Vline
=
akar
3
Vfase
=
1,73Vfase

Sedangkan untuk arus yang mengalir pada semua fase mempunyai nilai yang sama,
ILine
=
Ifase
Ia
=
Ib
=
Ic
Hubungan

Segitiga

Pada hubungan segitiga (delta, , D) ketiga fase saling dihubungkan sehingga membentuk
hubungan
segitiga
3
fase.

Gambar

3.

Hubungan

Segitiga

(delta,

D).

Dengan tidak adanya titik netral, maka besarnya tegangan saluran dihitung antar fase, karena
tegangan saluran dan tegangan fasa mempunyai besar magnitude yang sama, maka:
Vline
=
Vfase
Tetapi arus saluran dan arus fasa tidak sama dan hubungan antara kedua arus tersebut dapat
diperoleh
dengan
menggunakan
hukum
kirchoff,
sehingga:
Iline
=
akar
3
Ifase
=
1,73Ifase
Daya
1.

pada
Daya

sistem

Sistem
3

fase

Pada

3
Beban

Fase
yang

Seimbang

Jumlah daya yang diberikan oleh suatu generator 3 fase atau daya yang diserap oleh beban 3
fase, diperoleh dengan menjumlahkan daya dari tiap-tiap fase. Pada sistem yang seimbang,
daya total tersebut sama dengan tiga kali daya fase, karena daya pada tiap-tiap fasenya sama.

Gambar

4.

Hubungan

Bintang

dan

Segitiga

yang

seimbang.

Jika sudut antara arus dan tegangan adalah sebesar , maka besarnya daya perfasa adalah

Pfase

Vfase.Ifase.cos

sedangkan besarnya total daya adalah penjumlahan dari besarnya daya tiap fase, dan dapat
dituliskan
dengan,
PT

3.Vf.If.cos

Pada hubungan bintang, karena besarnya tegangan saluran adalah 1,73Vfase maka tegangan
perfasanya menjadi Vline/1,73, dengan nilai arus saluran sama dengan arus fase, IL = If,
maka daya total (PTotal) pada rangkaian hubung bintang (Y) adalah:
PT

3.VL/1,73.IL.cos

1,73.VL.IL.cos

Dan pada hubung segitiga, dengan besaran tegangan line yang sama dengan tegangan
fasanya, VL = Vfasa, dan besaran arusnya Iline = 1,73Ifase, sehingga arus perfasanya
menjadi IL/1,73, maka daya total (Ptotal) pada rangkaian segitiga adalah:
PT
=
3.IL/1,73.VL.cos

=
1,73.VL.IL.cos

Dari persamaan total daya pada kedua jenis hubungan terlihat bahwa besarnya daya pada
kedua jenis hubungan adalah sama, yang membedakan hanya pada tegangan kerja dan arus
yang mengalirinya saja, dan berlaku pada kondisi beban yang seimbang.
2.

Daya

sistem

fase

pada

beban

yang

tidak

seimbang

Sifat terpenting dari pembebanan yang seimbang adalah jumlah phasor dari ketiga tegangan
adalah sama dengan nol, begitupula dengan jumlah phasor dari arus pada ketiga fase juga
sama dengan nol. Jika impedansi beban dari ketiga fase tidak sama, maka jumlah phasor dan
arus netralnya (In) tidak sama dengan nol dan beban dikatakan tidak seimbang.
Ketidakseimbangan beban ini dapat saja terjadi karena hubung singkat atau hubung terbuka
pada
beban.
Dalam
sistem
3
fase
ada
1.
Ketidakseimbangan
2.
ketidakseimbangan
pada

jenis

sumber

ketidakseimbangan,
pada
listrik
(sumber

yaitu:
beban.
daya).

Kombinasi dari kedua ketidakseimbangan sangatlah rumit untuk mencari pemecahan


permasalahannya, oleh karena itu kami hanya akan membahas mengenai ketidakseimbangan
beban
dengan
sumber
listrik
yang
seimbang.

Gambar

5.

Ketidakseimbangan

beban

pada

sistem

fase.

Pada saat terjadi gangguan, saluran netral pada hubungan bintang akan teraliri arus listrik.
Ketidakseimbangan beban pada sistem 3 fase dapat diketahui dengan indikasi naiknya arus
pada salahsatu fase dengan tidak wajar, arus pada tiap fase mempunyai perbedaan yang
cukup signifikan, hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan.
*dunialistrik.blogspot.com
Diposkan oleh alfan di 09.20 7 komentar: Link ke posting ini
Teori Dasar Listrik
Artikel kali ini lebih saya tujukan kepada orang awam yang ingin mengenal dan mempelajari
teknik listrik ataupun bagi mereka yang sudah berkecimpung di dalam teknik elektro untuk
sekedar
mengingat
kembali
teori-teori
dasar
listrik.
1.

Arus

Listrik

adalah mengalirnya elektron secara terus menerus dan berkesinambungan pada konduktor
akibat perbedaan jumlah elektron pada beberapa lokasi yang jumlah elektronnya tidak sama.
satuan
arus
listrik
adalah
Ampere.
Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-), sedangkan aliran listrik
dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang bergerak dari terminal negatif (-) ke
terminal positif(+), arah arus listrik dianggap berlawanan dengan arah gerakan elektron.

Gambar

1.

Arah

arus

listrik

dan

arah

gerakan

elektron.

1 ampere arus adalah mengalirnya elektron sebanyak 628x10^16 atau sama dengan 1
Coulumb
per
detik
melewati
suatu
penampang
konduktor
Formula

arus

I
Dimana:
I
=
Q
t
2.

listrik

=
besarnya
=

arus
Besarnya
=
Kuat

adalah:

Q/t
listrik
muatan

yang

(ampere)
mengalir,
listrik,

waktu,

ampere
coulomb
detik

Arus

Listrik

Adalah arus yang tergantung pada banyak sedikitnya elektron bebas yang pindah melewati

suatu

penampang

kawat

dalam

satuan

waktu.

Definisi : Ampere adalah satuan kuat arus listrik yang dapat memisahkan 1,118 milligram
perak
dari
nitrat
perak
murni
dalam
satu
detik.
Rumus rumus untuk menghitung banyaknya muatan listrik, kuat arus dan waktu:
Q
I
t

t
Q/t
Q/I

=
=

Dimana
Q
=
Banyaknya
muatan
I
=
Kuat
Arus
t
=
waktu
Kuat

arus

listrik

biasa

listrik
dalam
satuan
dalam
satuan
dalam
satuan

juga

disebut

dengan

arus

:
coulomb
Amper.
detik.
listrik

muatan listrik memiliki muatan positip dan muatan negatif. Muatan positip dibawa oleh
proton, dan muatan negatif dibawa oleh elektro. Satuan muatan coulomb (C), muatan
proton +1,6 x 10-19C, sedangkan muatan elektron -1,6x 10-19C. Muatan yang bertanda
sama saling tolak menolak, muatan bertanda berbeda saling tarik menarik
3.

Rapat

Arus

Difinisi
:
rapat arus ialah besarnya arus listrik tiap-tiap mm luas penampang kawat.

Gambar

2.

Kerapatan

arus

listrik.

Arus listrik mengalir dalam kawat penghantar secara merata menurut luas penampangnya.
Arus listrik 12 A mengalir dalam kawat berpenampang 4mm, maka kerapatan arusnya
3A/mm (12A/4 mm2), ketika penampang penghantar mengecil 1,5mm, maka kerapatan
arusnya
menjadi
8A/mm2
(12A/1,5
mm).
Kerapatan arus berpengaruh pada kenaikan temperatur. Suhu penghantar dipertahankan
sekitar 300C, dimana kemampuan hantar arus kabel sudah ditetapkan dalam tabel
Kemampuan
Hantar
Arus
(KHA).

Tabel

1.

Kemampuan

Hantar

Arus

(KHA)

Berdasarkan tabel KHA kabel pada tabel diatas, kabel berpenampang 4 mm, 2 inti kabel
memiliki KHA 30A, memiliki kerapatan arus 8,5A/mm. Kerapatan arus berbanding terbalik
dengan penampang penghantar, semakin besar penampang penghantar kerapatan arusnya
mengecil.
Rumus-rumus dibawah ini untuk menghitung besarnya rapat arus, kuat arus dan penampang
kawat:
J
I
A

=
J
=

Dimana:
J
I
A

=
=

4.

Tahanan

Rapat
arus
Kuat
arus
luas
penampang
dan

I/A
A
I/J

Daya

A/mm]

[
kawat

Amp]
[

Hantar

mm]
Penghantar

Penghantar dari bahan metal mudah mengalirkan arus listrik, tembaga dan aluminium
memiliki daya hantar listrik yang tinggi. Bahan terdiri dari kumpulan atom, setiap atom
terdiri proton dan elektron. Aliran arus listrik merupakan aliran elektron. Elektron bebas yang
mengalir ini mendapat hambatan saat melewati atom sebelahnya. Akibatnya terjadi gesekan
elektron denganatom dan ini menyebabkan penghantar panas. Tahanan penghantar memiliki
sifat
menghambat
yang
terjadi
pada
setiap
bahan.
Tahanan

didefinisikan

sebagai

berikut

1 (satu Ohm) adalah tahanan satu kolom air raksa yang panjangnya 1063 mm dengan
penampang
1
mm
pada
temperatur
0
C"
Daya

hantar

didefinisikan

sebagai

berikut:

Kemampuan penghantar arus atau daya hantar arus sedangkan penyekat atau isolasi
adalah suatu bahan yang mempunyai tahanan yang besar sekali sehingga tidak mempunyai
daya hantar atau daya hantarnya kecil yang berarti sangat sulit dialiri arus listrik.
Rumus untuk menghitung besarnya tahanan listrik terhadap daya hantar arus:

R
G
Dimana
R
G

=
=
=
=

Tahanan/resistansi
hantar
arus

Daya

Gambar

1/G
1/R

3.

[
/konduktivitas

Resistansi

:
/ohm]
[Y/mho]

Konduktor

Tahanan penghantar besarnya berbanding terbalik terhadap luas penampangnya dan juga
besarnya
tahanan
konduktor
sesuai
hukum
Ohm.
Bila suatu penghantar dengan panjang l , dan diameter penampang q serta tahanan jenis
(rho),
maka
tahanan
penghantar
tersebut
adalah
:
R
Dimana
R
l

=
=
=
=
=

tahanan
kawat
panjang
kawat
tahanan
jenis
penampang

l/q

:
[
/ohm]
[meter/m]
l
kawat
[mm/meter]
kawat
[mm]

faktot-faktor yang mempengaruhi nilai resistant atau tahanan, karena tahanan


material
sangat
tergantung
pada

panjang

luas
penampang

jenis
konduktor

suatu jenis
:
penghantar.
konduktor.
.
temperatur.

"Tahanan penghantar dipengaruhi oleh temperatur, ketika temperatur meningkat ikatan atom
makin meningkat akibatnya aliran elektron terhambat. Dengan demikian kenaikan
temperatur
menyebabkan
kenaikan
tahanan
penghantar"
5.

potensial

atau

Tegangan

potensial listrik adalah fenomena berpindahnya arus listrik akibat lokasi yang berbeda
potensialnya. dari hal tersebut, kita mengetahui adanya perbedaan potensial listrik yang

sering disebut potential difference atau perbedaan potensial. satuan dari potential difference
adalah
Volt.
Satu Volt adalah beda potensial antara dua titik saat melakukan usaha satu joule untuk
memindahkan
muatan
listrik
satu
coulomb
Formulasi

beda

V
Dimana:
V
=
W
=
Q

potensial

atau

=
beda
usaha,
=

tegangan

W/Q

potensial
atau
dalam
newton-meter
muatan
listrik,

tegangan,
atau
Nm
dalam

RANGKAIAN

adalah:
[volt]

dalam
atau

volt
joule
coulomb
LISTRIK

Pada suatu rangkaian listrik akan mengalir arus, apabila dipenuhi syarat-syarat sebagai
berikut
:
1.
Adanya
sumber
tegangan
2.
Adanya
alat
penghubung
3.
Adanya
beban

Gambar

4.

Rangkaian

Listrik.

Pada kondisi sakelar S terbuka maka arus tidak akan mengalir melalui beban . Apabila
sakelar S ditutup maka akan mengalir arus ke beban R dan Ampere meter akan menunjuk.
Dengan kata lain syarat mengalir arus pada suatu rangkaian harus tertutup.
1.
Cara
Pemasangan
Alat
Ukur.
Pemasangan alat ukur Volt meter dipasang paralel dengan sumber tegangan atau beban,
karena tahanan dalam dari Volt meter sangat tinggi. Sebaliknya pemasangan alat ukur
Ampere meter dipasang seri, hal inidisebabkan tahanan dalam dari Amper meter sangat kecil.
alat ukur tegangan adalah voltmeter dan alat ukur arus listrik adalah amperemeter
2.
Hukum
Ohm
Pada suatu rangkaian tertutup, Besarnya arus I berubah sebanding dengan tegangan V dan
berbanding terbalik dengan beban tahanan R, atau dinyatakan dengan Rumus :
I

V/R

V
R

Dimana;
I
V
R

P
P
P

arus

Formula

listrik,
tegangan,
atau
tahanan,

=
resistansi

=
untuk

menghtung
=

I
=

3.

V/I

Daya
I
x
I

(P),

dalam

ampere
volt
ohm

satuan
x

watt

adalah:
V
R
R

x
x

HUKUM

KIRCHOFF

Pada setiap rangkaian listrik, jumlah aljabar dari arus-arus yang bertemu di satu titik adalah
nol
(I=0).

Gambar
Jadi:
I1
I1

5.
+

(-I2)
+

semoga bermanfaat,

loop
+

I4

arus

(-I3)
=

+
I2

I4
+

KIRChOFF
+

(-I5
I3

)
+

=
I5

*dunialistrik.blogspot.com
Diposkan oleh alfan di 09.15 2 komentar:
Ilmu Bahan Listrik - Dasar

Link ke posting ini

Suatu bahan dapat berbentuk padat, cair, atau gas. Wujud bahan tertentu juga bisa berubah
karena pengaruh suhu. Selain pengelompokkan berdasarkan wujud tersebut dalam teknik
listrik
bahan-bahan
juga
dapat
dikelompokkan
sebagai
berikut.
1.
Bahan
Penghantar
(konduktor)
2.
Bahan
Penyekat
(isolator/insulator)
3.
Bahan
Setengah
Penghantar
(semi
konduktor)
4.
Bahan
Magnetis.
5.
Bahan
Super
Konduktor.
6.
Bahan
Nuklir.
7. Bahan Khusus (bahan untuk pembuatan kontak-kontak, untuk sekering, dan sebagainya)
1. Bahan Penghantar (konduktor) adalah bahan yang menghantarkan listrik dengan mudah.
Bahan ini mempunyai daya hantar listrik (Electrical Conductivity) yang besar dan tahanan
listrik (Electrical Resistance) kecil. Bahan penghantar listrik berfungsi untuk mengalirkan
arus listrik. Perhatikan fungsi kabel, kumparan/lilitan pada alat listrik yang anda jumpai. Juga
pada saluran transmisi/distribusi. Dalam teknik listrik, bahan penghantar yang sering
dijumpai
adalah
tembaga
dan
alumunium.
2. Bahan Penyekat (Insulator/isolator) adalah bahan yang befungsi untuk menyekat
(misalnya antara 2 penghantar); agar tidak terjadi aliran listrik/kebocoran arus apabila kedua
penghantar tersebut bertegangan. Jadi bahan penyekat harus mempunyai tahanan jenis besar
dan tegangan tembus yang tinggi. Bahan penyekat yang sering ditemui dalam teknik listrik
adalah
:
plastik,
karet,
dan
sebagainya.
3. Bahan Setengah Penghantar (Semi Konduktor) adalah bahan yang mempunyai daya
hantar lebih kecil dibanding bahan konduktor, tetapi lebih besar dibanding bahan isolator.
Dalam teknik elektronika banyak dipakai semi konduktor dari bahan germanium (Ge) dan
silicon (Si). Dalam keadaan aslinya, Ge dan Si adalah bahan pelikan dan merupakan isolator.
Di Pabrik bahan-bahan tersebut diberi kotoran. Jika bahan tersebut dikotori dengan
alumunium maka diperoleh bahan semikonduktor type P (bahan yang kekurangan
elektron/mempunyai sifat positif). Jika dikotori dengan fosfor maka yang dipeoleh adalah
semikonduktor jenis N (bahan yang kelebihan electron, sehingga bersifat negative). Ge
mempunyai daya hantar lebih tinggi dibandingkan Si, sedangkan Si lebih tahan panas
dibanding
Ge.
4. Bahan Magnetik (Magnetic Materials) dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu ferro
magnetic, para-magnetic dan dia-magnetic. Bahan ferro-magnetic adalah bahan yang
mempunyai permeabilitas tinggi dan mudah sekali dialiri garis-garis gaya magnet. Contoh
bahan yang mempunyai permeabilitas tinggi adalah besi, besi pasir, stalloy, dan sebagainya.
Selain itu sering dijumpai magnet yang merupakan magnet permanen, misalnya alnico,
cobalt, baja arang, dan sebagainya. Baja untuk magnet sering dijumpai pada pelat-pelat
motor/generator, pelat-pelat transformator, dan sebagainya. Dalam bidang elektronika,
digunakan bahan magnet misalnya pada speaker, alat-alat ukur elektronika, dan sebagainya.
5. Bahan Super Konduktor. Pada tahun 1911, Kamerligh Onnes mengukur perubahan

tahanan listrik yang disebabkan oleh perubahan suhu Hg dalam helium cair. Dia menemukan
bahwa tahanan listrik tiba-tiba hilang pada suhu 4,153K. Sampai saat ini telah ditemukan
sekitar 24 unsur hantaran super dan lebih banyak lagi paduan dan senyawa yang
menunjukkan sifat-sifat hantaran super. Temperatur kritisnya berkisar antara 1 samapai 19
Kelvin. Bahan-bahan lead (timah), tin (timah patri), alumunium, dan mercury, pada sushu
mendekati
0K
mempunyai
resistivitas
nol.
6. Bahan Nuklir. Bahan nuklir sering dipakai sebagai bahan baker reaktor nuklir. Reaktor
nuklir adalah pesawat yang mengandung bahan-bahan nuklir yang dapat membelah, yang
disusun sedemikian sehingga suatu reaksi berantai dapat berjalan dalam keadaan dan kondisi
terkendali. Dengan sendirinya syarat agar suatu bahan dapat dipergunakan sebagai bahan
bakar nuklir adalah bahan yang dapat mengadakan fisi (pembelahan atom). Dalam reaktor
nuklir digunakan bahan bakar uranium 235, plutonium-239, uranium-233.
Dalam pemilihan jenis bahan listrik, selain sifat listrik, perlu dipertimbangkan beberapa sifat
lain
dari
bahan,
yaitu
:
A. Sifat Mekanis, yaitu perubahan bentuk dari suatu benda padat akibat adanya gaya-gaya
dari luar yang bekerja pada benda tersebut. Jadi adanya perubahan itu tergantung kepada
besar kecilnya gaya, bentuk benda, dan dari bahan apa benda tersebut dibuat.
Jika tidak ada gaya dari luar yang bekerja, maka ada tiga kemungkinan yang akan terjadi
pada
suatu
benda
:
Bentuk benda akan kembali ke bentuk semula, hal ini karena benda mempunyai sifat kenyal
(elastis)
Bentuk benda sebagian saja akan kembali ke bentuk semula, hal ini hanya sebagian saja
yang dapat kembali ke bentuk semula karena besar gaya yang bekerja melampaui batas
kekenyalan
sehingga
sifat
kekenyalan
menjadi
berkurang.
Bentuk benda berubah sama sekali, hal ini dapat terjadi karena besar gaya yang bekerja jauh
melampaui batas kekenyalan sehingga sifat kekenyalan sama sekali hilang.
B. Sifat Fisis, Benda padat mempunyai bentuk yang tetap (bentuk sendiri), dimana pada suhu
yang tetap benda padat mempunyai isi yang tetap pula. Isi akan bertambah atau memuai jika
mengalami kenaikkan suhu dan sebaliknya benda akan menyusut jika suhunya menurun.
Karena berat benda tetap , maka kepadatan benda akan bertambah, sehingga dapat
disimpulkan
sebagai
berikut
:
Jika isi (volume) bertambah (memuai), maka kepadatannya akan berkurang

Jika
isinya
berkurang
(menyusut),
maka
kepadatan
akan
bertambah
Jadi benda lebih padat dalam keadaan dingin daripada dalam keadaan panas
C. Sifat Kimia, berkarat adalah termasuk sifat kimia dari suatu bahan yang terbuat dari
logam. Hal ini terjadi karena reaksi kimia dari bahan itu sendiri dengan sekitarnya atau bahan
itu sendiri dengan bahan cairan. Biasanya reaksi kimia dengan bahan cairan itulah yang
disebut berkarat atau korosi. Sedangkan reaksi kimia dengan sekitarnya disebut pemburaman.
Pengujian sifat mekanis bahan perlu dilakukan untuk mendapatkan informasi spesifikasi
bahan. Melalui pengujian tarik akan diperoleh besaran-besaran kekuatan tarik, kekuatan
mulur, perpanjangan, reduksi penampang, modulus elastis, resilien, keuletan logam, dan lainlain. Selain sifat-sifat tersebut dengan tidak secara terlalu teknis, perlu diperhatikan kekerasan
(hardness) dan kemampuan menahan goresan (abrasion). Contoh sifat fisis yang sering
diperlukan adalah berat jenis, titik lebur, titik didih, titik beku, kalor lebur, dan sebagainya.

Juga sifat perubahan volume, wujud, dan panjang terhadap perubahan suhu. Perkaratan
adalah contoh sifat bahan akibat reaksi kimia; reaksi antara logam dengan oksigen yang ada
di udara. Sifat kimia juga termasuk sifat bahan yang beracun, kemungkinan mengadakan
reaksi
dengan
garam,
asam,
dan
basa.
intisari
Selain bahan penyekat atau isolator di atas, ada bahan lain yang juga banyak digunakan
dalam teknik ketenagalistrikan yaitu bahan penghantar atau sering dinamakan dengan istilah
konduktor. Suatu bahan listrik yang akan dijadikan penghantar, juga harus mempunyai si fatsifat dasar penghantar itu sendiri seperti: koefisien suhu tahanan, daya hantar panas, kekuatan
tegangan
tarik
dan
lain-lain.
Disamping itu juga penghantar kebanyakan menggunakan bentuk padat seperti tembaga,
aluminium, baja, seng, timah, dan lain-lain. Untuk keperluan komunikasi sekarang banyak
digunakan bahan penghantar untuk media transmisi telekomunikasi yaitu menggunakan serat
optik.
Erat kaitannya dengan keperluan pembangkitan energi listrik, yaitu suatu bahan magnetik
yang akan dijadikan sebagai medium untuk konversi energi, baik dari energi listrik ke energi
mekanik, energi mekanik ke energi listrik, energi listrik menjadi energi panas atau cahaya,
maupun dari energi listrik menjadi energi listrik kembali. Bahan magnetik ini tentunya harus
memenuhi sifat-sifat kemagnetan, dan parameter-parameter untuk dijadikan sebagai bahan
magnet yang baik. Dalam pemilihan bahan magnetik ini dapat dikelompokkan menjadi tiga
macam,
yaitu
ferromagnetik,
paramagnetik,
dan
diamagnetik.
Suatu bahan yang sekarang lagi ngetren dan paling banyak sedang dilakukan riset-riset di
dunia ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu bahan semi konduktor. Berkembangnya dunia
elektronika dan komputer saat ini adalah merupakan salah satu peranan dari teknologi semi
konduktor. Bahan ini sangat besar peranannya pada saat ini pada berbagai bidang disipilin
ilmu terutama di bidang teknik elektro seperti teknologi informasi, komputer, elektronika,
telekomunikasi, dan lain -lain. Berkaitan dengan bahan semi konduktor, pada saat ini dapat
dikelompokkan menjadi dua macam yaitu semi konduktor dan super konduktor.
*dunialistrik.blogspot.com
Diposkan oleh alfan di 09.13 2 komentar: Link ke posting ini
Tegangan Transmisi dan Rugi-Rugi Daya
Artikel kali ini dibuat sebagai pelengkap dari artikel-artikel sebelumnya yang membahas
mengenai sistem tenaga listrik. dan seperti telah kita ketahui bahwa suatu sistem tenaga listrik
terdiri dari: pusat pembangkit listrik, saluran transmisi, saluran distribusi dan beban. pada
saat sistem tersebut beroperasi, maka pada sub-sistem transmisi akan terjadi rugi-rugi daya.
Jika tegangan transmisi adalah arus bolak-balik (alternating current, AC) 3 fase, maka
besarnya
rugi-rugi
daya
tersebut
adalah:
Pt

dimana:
I
R
arus
I

arus
Tahanan

pada

jala-jala
=

suatu

3I^2R

(watt).(1)

jala-jala
transmisi
kawat
transmisi
perfasa
transmisi

arus

P/V3.Vr.Cos

bolak-balik

tiga

(ampere)
(ohm)
fase

adalah:
(2)

dimana:
P
=
Vr =
Cos
V3

Daya
Tegangan

beban
pada
fasa ke fasa
=
disini

ujung
penerima
transmisi
pada ujung penerima transmisi
Faktor
daya
adalah
akar

(watt)
(volt)
beban
3

jika persamaan (1) disubstitusi ke persamaan (2), maka rugi-rugi daya transmisi dapat ditulis
sebagai
berikut:
Pt

P^2.R/Vr^2.cos^2

Terlihat bahwa rugi-rugi daya transmisi dapat dikurangi dengan beberapa cara, antara lain:
1.
meninggikan
tegangan
transmisi
2.
memperkecil
tahanan
konduktor
3.
memperbesar
faktor
daya
beban
Sehingga

untuk

mengurangi

rugi-rugi

daya

dilakukan

dengan

pertimbangan:

1. Jika ingin memperkecil tahanan konduktor, maka luas penampang konduktor harus
diperbesar.
sedangkan
luas
penampang
konduktor
ada
batasnya.
2. jika ingin memperbaiki faktor daya beban, maka perlu dipasang kapasitor kompensasi
(shunt capacitor). perbaikan faktor daya yang diperoleh dengan pemasangan kapasitor pun
ada
batasnya.
3. rugi-rugi transmisi berbanding lurus dengan besar tahanan konduktor dan berbanding
terbalik dengan kuadrat tegangan transmisi, sehingga pengurangan rugi-rugi daya yang
diperoleh karena peninggian tegangan transmisi jauh lebih efektif daripada pengurangan rugirugi
daya
dengan
mengurangi
nilai
tahanan
konduktornya.
Pertimbangan yang ketiga, yaitu dengan menaikkan tegangan transmisi adalah yang
cenderung dilakukan untuk mengurangi rugi-rugi daya pada saluran transmisi.
Kecenderungan itupun dapat terlihat dengan semakin meningkatnya tegangan transmisi di
eropa
dan
amerika,
seperti
ditunjukkan
pada
tabel
dibawah
ini.
Masalah

Penerapan

Tegangan

Tinggi

Pada

Transmisi

Pada penerapannya, peninggian tegangan transmisi harus dibatasi karena dapat menimbulkan
beberapa
masalah,
antara
lain:
1. Tegangan tinggi dapat menimbulkan korona pada kawat transmisi. korona ini pun akan
menimbulkan rugi-rugi daya dan dapat menyebabkan gangguan terhadap komunikasi radio.
2. Jika tegangan semakin tinggi, maka peralatan transmisi dan gardu induk akan
membutuhkan isolasi yang volumenya semakin banyak agar peralatan-peralatan tersebut
mampu memikul tegangan tinggi yang mengalir. Hal ini akan mengakibatkan kenaikan biaya
investasi.
3. Saat terjadi pemutusan dan penutupan rangkaian transmisi (switching operation), akan

timbul tegangan lebih surja hubung sehingga peralatan sistem tenaga listrik harus dirancang
untuk
mampu
memikul
tegangan
lebih
tersebut.
Hal
ini
juga
mengakibatkan
kenaikan
biaya
investasi
4. Jika tegangan transmisi ditinggikan, maka menara transmisi harus semakin tinggi untuk
menjamin keselamatan makhluk hidup disekitar trasnmisi. Peninggian menara transmisi akan
mengakibatkan trasnmisi mudah disambar petir. Seperti telah kita ketahui, bahwa sambaran
petir pada transmisi akan menimbulkan tegangan lebih surja petir pada sistem tenaga listrik,
sehingga peralatan-peralatan sistem tenaga listrik harus dirancang untuk mampu memikul
tegangan
lebih
surja
petir
tersebut.
5. Peralatan sistem perlu dilengkapi dengan peralatan proteksi untuk menghindarkan
kerusakan akibat adanya tegangan lebih surja hubung dan surja petir. Penambahan peralatan
proteksi
ini
akan
menambah
biaya
investasi
dan
perawatan.
kelima hal diatas memberi kesimpulan, bahwa peninggian tegangan transmisi akan
menambah biaya investasi dan perawatan, namun dapat megurangi kerugian daya. Namun
jika ditotal biaya keseluruhan, maka peninggian tegangan transmisi lebih ekonomis karena
member biaya total minimum, dan tegangan ini disebut tegangan optimum.
Semoga

bermanfaat,

Sumber: Bonggas L. Tobing, Dasar Teknik Pengujian Tegangan Tinggi, Penerbit PT.
Gramedia, Jakarta:2003
*dunialistrik.blogspot.com
Diposkan oleh alfan di 09.08 Tidak ada komentar: Link ke posting ini
Perlengkapan Gardu Induk
Gardu induk merupakan suatu sistem Instalasi listrik yang terdiri dari beberapa perlengkapan
peralatan listrik dan menjadi penghubung listrik dari jaringan transmisi ke jaringan distribusi
perimer.
Perlengkapan
peralatan
listrik
tersebut
antara
lain:
1.
Busbar
atau
Rel
Merupakan titik pertemuan/hubungan antara trafo-trafo tenaga, Saluran Udara TT, Saluran
Kabel TT dan peralatan listrik lainnya untuk menerima dan menyalurkan tenaga listrik/daya
listrik. Ada beberapa jenis konfigurasi busbar yang digunakan saat ini, antara lain:
- Sistem cincin atau ring, semua rel/busbar yang ada tersambung satu sama lain dan
membentuk
seperti
ring/cicin.

gambar

1.

Sistem

Cincin

atau

ring

- Busbar Tunggal atau Single busbar, semua perlengkapan peralatan listrik dihubungkan
hanya pada satu / single busbar pada umumnya gardu dengan sistem ini adalah gardu induk
diujung
atau
akhir
dari
suatu
transmisi.

Gambar

2.

Sistem

busbar

tunggal

atau

single

busbar

- Busbar Ganda atau double busbar, Adalah gardu induk yang mempunyai dua / double
busbar . Sistem ini sangat umum, hamper semua gardu induk menggunakan sistem ini karena
sangat efektif untuk mengurangi pemadaman beban pada saat melakukan perubahan.

Gambar

3.

Sistem

Busbar

Ganda

atau

double

Busbar.

- Busbar satu setengah atau one half busbar, gardu induk dengan konfigurasi seperti ini
mempunyai dua busbar juga sama seperti pada busbar ganda, tapi konfigurasi busbar seperti
ini dipakai pada Gardu induk Pembangkitan dan gardu induk yang sangat besar, karena
sangat efektif dalam segi operasional dan dapat mengurangi pemadaman beban pada saat
melakukan perubahan sistem. Sistem ini menggunakan 3 buah PMT didalam satu diagonal
yang
terpasang
secara
seri.

Gambar

4.

Sistem

Busbar

satu

setengah

atau

one

half

busbar.

2.
Ligthning
Arrester
biasa disebut dengan Arrester dan berfungsi sebagai pengaman instalasi (peralatan listrik
pada instalasi Gardu Induk) dari gangguan tegangan lebih akibat sambaran petir (ligthning
Surge)
maupun
oleh
surja
hubung
(
Switching
Surge
).
3.
Transformator
instrument
atau
Transformator
ukur
Untuk proses pengukuran digardu induk diperlukan tranformator instrumen. Tranformator
instrument
ini
dibagi
atas
dua
kelompok
yaitu:
- Transformator Tegangan, adalah trafo satu fasa yang menurunkan tegangan tinggi menjadi
tegangan rendah yang dapat diukur dengan Voltmeter yang berguna untuk indikator, relai dan
alat
sinkronisasi.
- Transformator arus, digunakan untuk pengukuran arus yang besarnya ratusan amper lebih
yang mengalir pada jaringan tegangan tinggi. Jika arus yang mengalir pada tegangan rendah
dan besarnya dibawah 5 amper, maka pengukuran dapat dilakukan secara langsung
sedangkan untuk arus yang mengalir besar, maka harus dilakukan pengukuran secara tidak
langsung dengan menggunakan trafo arus (sebutan untuk trafo pengukuran arus yang besar).
Disamping itu trafo arus berfungsi juga untuk pengukuran daya dan energi, pengukuran jarak
jauh
dan
rele
proteksi.
- Transformator Bantu (Auxilliary Transformator), trafo yang digunakan untuk
membantu beroperasinya secara keseluruhan gardu induk tersebut. Dan merupakan pasokan
utama untuk alat-alat bantu seperti motor-motor listrik 3 fasa yang digunakan pada motor
pompa sirkulasi minyak trafo beserta motor motor kipas pendingin. Yang paling penting
adalah sebagai pemasok utama sumber tenaga cadangan seperti sumber DC, dimana sumber
DC ini merupakan sumber utama jika terjadi gangguan dan sebagai pasokan tenaga untuk
proteksi sehingga proteksi tetap bekerja walaupun tidak ada pasokan arus AC.
Transformator bantu sering disebut sebagai trafo pemakaian sendiri sebab selain fungsi utama
diatas, juga digunakan untuk penerangan, sumber untuk sistim sirkulasi pada ruang baterai,

sumber pengggerak mesin pendingin (Air Conditioner) karena beberapa proteksi yang
menggunakan elektronika/digital diperlukan temperatur ruangan dengan temperatur antara
20C
-28C.
Untuk mengopimalkan pembagian sumber tenaga dari transformator bantu adalah pembagian
beban yang masing-masing mempunyai proteksi sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.
Juga diperlukan pembagi sumber DC untuk kesetiap fungsi dan bay yang menggunakan
sumber DC sebagai penggerak utamanya. Untuk itu disetiap gardu induk tersedia panel
distribusi
AC
dan
DC.
4.
Sakelar
Pemisah
(PMS)
atau
Disconnecting
Switch
(DS)
Berfungsi untuk mengisolasikan peralatan listrik dari peralatan lain atau instalasi lain yang
bertegangan. PMS ini boleh dibuka atau ditutup hanya pada rangkaian yang tidak berbeban.
Mengenai
Sakelar
pemisah
akan
dibahas
pada
postingan
selanjutnya.
5.
Sakelar
Pemutus
Tenaga
(PMT)
atau
Circuit
Breaker
(CB)
Berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan rangkaian pada saat berbeban (pada
kondisi arus beban normal atau pada saat terjadi arus gangguan). Pada waktu
menghubungkan atau memutus beban, akan terjadi tegangan recovery yaitu suatu fenomena
tegangan lebih dan busur api, oleh karena itu sakelar pemutus dilengkapi dengan media
peredam busur api tersebut, seperti media udara dan gas SF6. Mengenai PMT atau CB ini
sudah
dibahas
pada
artikel
sebelumnya
di
sini
dan
sini.
6.
Sakelar
Pentanahan
Sakelar ini untuk menghubungkan kawat konduktor dengan tanah / bumi yang berfungsi
untuk menghilangkan/mentanahkan tegangan induksi pada konduktor pada saat akan
dilakukan perawatan atau pengisolasian suatu sistem. Sakelar Pentanahan ini dibuka dan
ditutup hanya apabila sistem dalam keadaan tidak bertegangan (PMS dan PMT sudah
membuka)
7.
Kompensator
Kompensator didalam sistem Penyaluran tenaga Listrik disebut pula alat pengubah fasa yang
dipakai untuk mengatur jatuh tegangan pada saluran transmisi atau transformator, dengan
mengatur daya reaktif atau dapat pula dipakai untuk menurunkan rugi daya dengan
memperbaiki faktor daya. Alat tersebut ada yang berputar dan ada yang stationer, yang
berputar adalah kondensator sinkron dan kondensator asinkron, sedangkan yang stationer
adalah
kondensator
statis
atau
kapasitor
shunt
dan
reaktor
shunt.
7.
Peralatan
SCADA
dan
Telekomunikasi
Data yang diterima SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition) interface dari
berbagai masukan (sensor, alat ukur, relay, dan lain lain) baik berupa data digital dan data
analog dan dirubah dalam bentuk data frekwensi tinggi (50 kHz sampai dengan 500 kHz)
yang kemudian ditransmisikan bersama tenaga listrik tegangan tinggi. Data frekwensi tinggi
yang dikirimkan tidak bersifat kontinyu tetapi secara paket per satuan waktu. Dengan kata
lain berfungsi sebagai sarana komunikasi suara dan komunikasi data serta tele proteksi
dengan memanfaatkan penghantarnya dan bukan tegangan yang terdapat pada penghantar
tersebut. Oleh sebab itu bila penghantar tak bertegangan maka Power Line Carrier (PLC)
akan tetap berfungsi asalkan penghantar tersebut tidak terputus. Dengan demikian diperlukan
peralatan yang berfungsi memasukkan dan mengeluarkan sinyal informasi dari energi listrik
di ujung-ujung penghantar. Materi ini akan dibahas lebih lanjut pada artikel selanjutnya.

8.
Rele
Proteksi
dan
Papan
Alarm
(Announciator)
Rele proteksi yaitu alat yang bekerja secara otomatis untuk mengamankan suatu peralatan
listrik saat terjadi gangguan, menghindari atau mengurangi terjadinya kerusakan peralatan
akibat gangguan dan membatasi daerah yang terganggu sekecil mungkin. Kesemua manfaat
tersebut akan memberikan pelayanan penyaluran tenaga listrik dengan mutu dan keandalan
yang tinggi. Sedangkan papan alarm atau announciator adalah sederetan nama-nama jenis
gangguan yang dilengkapi dengan lampu dan suara sirine pada saat terjadi gangguan,
sehingga memudahkan petugas untuk mengetahui rele proteksi yang bekerja dan jenis
gangguan
yang
terjadi.
Mohon maaf jika ada yang kurang atau tidak lengkap
*dunialistrik.blogspot.com
Diposkan oleh alfan di 09.03 Tidak ada komentar: Link ke posting ini
Konsep Energi dan Daya Listrik
1.
Energi
Listrik
Energi listrik merupakan suatu bentuk energi yang berasal dari sumber arus. Energi listrik
dapat
diubah
menjadi
bentuk
lain,
misalnya:
Energi listrik menjadi energi kalor / panas, contoh: seterika, solder, dan kompor listrik.

Energi
listrik
menjadi
energi
cahaya,
contoh:
lampu.

Energi
listrik
menjadi
energi
mekanik,
contoh:
motor
listrik.
Energi listrik menjadi energi kimia, contoh: peristiwa pengisian accu, peristiwa penyepuhan
(peristiwa
melapisi
logam
dengan
logam
lain).
Jika arus listrik mengalir pada suatu penghantar yang berhambatan R, maka sumber arus akan
mengeluarkan
energi
pada
penghantar
yang
bergantung
pada:

Beda
potensial
pada
ujung-ujung
penghantar
(V).

Kuat
arus
yang
mengalir
pada
penghantar
(i).

Waktu
atau
lamanya
arus
mengalir
(t).
Berdasarkan pernyataan di atas, dan karena harga V = R.i, maka persamaan energi listrik
dapat
dirumuskan
dalam
bentuk
:
W
=
V.i.t
=
(R.i).i.t
W
=
i^2.R.t
(dalam
satuan
watt-detik)
dan karena i = V/R, maka persamaan energi listrik dapat pula dirumuskan dengan:
W
=
i^2.R.t
=
(V/R^2.R.t
W
=
V^2.t/R
(dalam
satuan
watt-detik)
Keuntungan
menggunakan
energi
listrik:
a.
Mudah
diubah
menjadi
energi
bentuk
lain.
b.
Mudah
ditransmisikan.
c.
Tidak
banyak
menimbulkan
polusi/
pencemaran
lingkungan.
Energi listrik yang dilepaskan itu tidak hilang begitu saja, melainkan berubah menjadi panas
(kalor) pada penghantar. Besar energi listrik yang berubah menjadi panas (kalor) dapat

dirumuskan:
Q
Q
Q

=
=

0,24
0,24

V
i^2
0,24

i
R

tkalori
t..kalori
V^2.t/R.kalori

Jika V, i, R, dan t masing-masing dalam volt, ampere, ohm, dan detik, maka panas (kalor)
dinyatakan
dalam
kalori.
Konstanta 0,24 didapat dari percobaan joule, Di dalam percobaannya Joule menggunakan
rangkaian alat yang terdiri atas kalorimeter yang berisi air serta penghantar yang berarus
listrik. Jika dalam percobaan arus listrik dialirkan pada penghantar dalam waktu t detik,
ternyata kalor yang terjadi karena arus listrik berbanding lurus dengan:
a.
Beda
potensial
antara
kedua
ujung
kawat
penghantar
(V)
b.
Kuat
arus
yang
melalui
kawat
penghantar
(i)
c.
Waktu
selama
arus
mengalir
(t).
dan

hubungan

ketiganya

ini

dikenal

sebagai

"hukum

Joule"

Karena energi listrik 1 joule berubah menjadi panas (kalor) sebesar 0,24 kalori. Jadi kalor
yang
terjadi
pada
penghantar
karena
arus
listrik
adalah:
Q
=
0,24
V.i.t
kalori
Daya
Listrik
Daya listrik adalah banyaknya energi tiap satuan waktu dimana pekerjaan sedang berlangsung
atau kerja yang dilakukan persatuan waktu. Dari definisi ini, maka daya listrik (P) dapat
dirumuskan:
Daya
=
Energi/waktu
P
=W/t
P
=
V.i.t/t
=
V.i
P
=
i^2
R
P
=
V^2/R
(dalam
satuan
volt-ampere,
VA)
Satuan
a.
b.

daya
watt
kilowatt

(W)
1

(kW):

kW

listrik
=
=

:
joule/detik
1000
W.

Dari
satuan
daya
maka
muncullah
satuan
energi
lain
yaitu:
Jika daya dinyatakan dalam kilowatt (kW) dan waktu dalam jam, maka satuan energi adalah
kilowatt
jam
atau
kilowatt-hour
(kWh).
1
kWh
=
36
x
105
joule
Dalam satuan internasional (SI), satuan daya adalah watt (W) atau setara Joule per detik
(J/sec). Daya listrik juga diekspresikan dalam watt (W) atau kilowatt (kW). Konversi antara
satuan
HP
dan
watt,
dinyatakan
dengan
formula
sebagai
berikut:
1
1kW

HP

746
=

=
1,34

0,746

kW
HP

Sedangkan menurut standar Amerika (US standard), daya dinyatakan dalam satuan Hourse

Power
Pemanfaatan

(HP)atau

(ft)(lb)/(sec).

Energi

Listrik

Di antara peralatan listrik di rumah anda, anda mungkin mempunyai pengering rambut,
beberapa lampu, pesawat TV, stereo, oven microwave, kulkas dan kompor listrik. Masingmasing mengubah energi listrik menjadi energi bentuk lain, misalnya energi cahaya, energi
kinetik, energi bunyi, atau energi panas. Berapa besarnya energi listrik yang diubah menjadi
energi bentuk lain? dan berapa lajunya? Energi yang di catu pada rangkaian dapat digunakan
dengan beberapa cara yang berbeda. Motor merubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Lampu listrik merubah energi listrik menjadi cahaya. Sayangnya tidak semua energi yang
diberikan ke motor atau ke lampu dapat dimanfaatkan. Cahaya, khususnya cahaya lampu
pijar menimbulkan panas. Motor terlalu panas untuk disentuh. Dalam setiap kasus, ada
sejumlah energi yang diubah menjadi panas.
*dunialistrik.blogspot.com
Diposkan oleh alfan di 08.59 10 komentar: Link ke posting ini
Komponen-Komponen Transformator / Transformer / Trafo
Komponen-Komponen

Transformator

Transformer

Trafo

1.
Inti
Besi
Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluksi,magnetik yang ditimbulkan oleh arus
listrik yang melalui kumparan. Dibuat dari lempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi,
untuk mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh Eddy Current.
2.
Kumparan
Transformator
Kumparan transformator adalah beberapa lilitan kawat berisolasi yang membentuk suatu
kumparan atau gulungan. Kumparan tersebut terdiri dari kumparan primer dan kumparan
sekunder yang diisolasi baik terhadap inti besi maupun terhadap antar kumparan dengan
isolasi padat seperti karton, pertinak dan lain-lain. Kumparan tersebut sebagai alat
transformasi
tegangan
dan
arus.
3.
Minyak
Transformator
Minyak transformator merupakan salah satu bahan isolasi cair yang dipergunakan sebagai
isolasi
dan
pendingin
pada
transformator.
Sebagai bagian dari bahan isolasi, minyak harus memiliki kemampuan untuk menahan
tegangan
tembus,
sedangkan
sebagai pendingin minyak transformator harus mampu meredam panas yang ditimbulkan,
sehingga dengan kedua kemampuan ini maka minyak diharapkan akan mampu melindungi
transformator
dari
gangguan.
Minyak transformator mempunyai unsur atau senyawa hidrokarbon yang terkandung adalah
senyawa hidrokarbon parafinik, senyawa hidrokarbon naftenik dan senyawa hidrokarbon
aromatik. Selain ketiga senyawa tersebut, minyak transformator masih mengandung senyawa
yang
disebut
zat
aditif
meskipun
kandungannya
sangat
kecil
.
4.
Bushing
Hubungan antara kumparan transformator dengan jaringan luar melalui sebuah bushing yaitu
sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator. Bushing sekaligus berfungsi sebagai

penyekat/isolator antara konduktor tersebut dengan tangki transformator. Pada bushing


dilengkapi fasilitas untuk pengujian kondisi bushing yang sering disebut center tap.
5.
Tangki
Konservator
Tangki Konservator berfungsi untuk menampung minyak cadangan dan uap/udara akibat
pemanasan trafo karena arus beban. Diantara tangki dan trafo dipasangkan relai bucholzt
yang akan meyerap gas produksi akibat kerusakan minyak . Untuk menjaga agar minyak
tidak terkontaminasi dengan air, ujung masuk saluran udara melalui saluran
pelepasan/venting dilengkapi media penyerap uap air pada udara, sering disebut dengan silica
gel
dan
dia
tidak
keluar
mencemari
udara
disekitarnya.
6.
Peralatan
Bantu
Pendinginan
Transformator
Pada inti besi dan kumparan kumparan akan timbul panas akibat rugi-rugi tembaga. Maka
panas tersebut mengakibatkan kenaikan suhu yang berlebihan, ini akan merusak isolasi, maka
untuk mengurangi kenaikan suhu yang berlebihan tersebut transformator perlu dilengkapi
dengan alat atau sistem pendingin untuk menyalurkan panas keluar transformator, media
yang dipakai pada sistem pendingin dapat berupa: Udara/gas, Minyak dan Air.
Pada cara alamiah, pengaliran media sebagai akibat adanya perbedaan suhu media dan untuk
mempercepat pendinginan dari media-media (minyak-udara/gas) dengan cara melengkapi
transformator dengan sirip-sirip (radiator). Bila diinginkan penyaluran panas yang lebih cepat
lagi, cara manual dapat dilengkapi dengan peralatan untuk mempercepat sirkulasi media
pendingin dengan pompa pompa sirkulasi minyak, udara dan air, cara ini disebut pendingin
paksa
(Forced).
7.
Tap
Changer
Kualitas operasi tenaga listrik jika tegangan nominalnya sesuai ketentuan, tapi pada saat
operasi dapat saja terjadi penurunan tegangan sehingga kualitasnya menurun, untuk itu perlu
alat pengatur tegangan agar tegangan selau pada kondisi terbaik, konstan dan berkelanjutan.
Untuk itu trafo dirancang sedemikian rupa sehingga perubahan tegangan pada sisi
masuk/input tidak mengakibatkan perubahan tegangan pada sisi keluar/output, dengan kata
lain tegangan di sisi keluar/output-nya tetap. Alat ini disebut sebagai sadapan pengatur
tegangan tanpa terjadi pemutusan beban, biasa disebut On Load Tap Changer (OLTC).
Pada umumnya OLTC tersambung pada sisi primer dan jumlahnya tergantung pada
perancangan
dan
perubahan
sistem
tegangan
pada
jaringan.
8.
Alat
pernapasan
(Dehydrating
Breather)
Sebagai tempat penampungan pemuaian minyak isolasi akibat panas yang timbul, maka
minyak ditampung pada tangki yang sering disebut sebagai konservator. Pada konservator ini
permukaan minyak diusahakan tidak boleh bersinggungan dengan udara, karena kelembaban
udara yang mengandung uap air akan mengkontaminasi minyak walaupun proses
pengkontaminasinya berlangsung cukup lama. Untuk mengatasi hal tersebut, udara yang
masuk kedalam tangki konservator pada saat minyak menjadi dingin memerlukan suatu
media penghisap kelembaban, yang digunakan biasanya adalah silica gel. Kebalikan jika
trafo panas maka pada saat menyusut maka akan menghisap udara dari luar masuk kedalam
tangki dan untuk menghindari terkontaminasi oleh kelembaban udara maka diperlukan suatu
media penghisap kelembaban yang digunakan biasanya adalah silica gel, yang secara khusus
dirancang
untuk
maksud
tersebut
diatas.

9.

Indikator-indikator

a . Thermometer / Temperature Gauge, alat ini berfungsi untuk mengukur tingkat panas
dari trafo, baik panasnya kumparan primer dan sekunder juga minyak trafonya. Thermometer
ini bekerja atas dasar air raksa (mercuri/Hg) yang tersambung dengan tabung pemuaian dan
tersambung
dengan
jarum
indikator
derajat
panas.
Beberapa thermometer dikombinasikan dengan panas dari resistor (khusus yang tersambung
dengan transformator arus, yang terpasang pada salah satu fasa fasa tengah) dengan demikian
penunjukan yang diperoleh adalah relatif terhadap panas sebenarnya yang terjadi.
b. Permukaan minyak / Level Gauge, alat ini berfungsi untuk penunjukan tinggi
permukaan minyak yang ada pada konservator. Ada beberapa jenis penunjukan, seperti
penunjukan lansung yaitu dengan cara memasang gelas penduga pada salah satu sisi
konservator sehingga akan mudah mengetahui level minyak. Sedangkan jenis lain jika
konservator dirancang sedemikian rupa dengan melengkapi semacam balon dari bahan elastis
dan diisi dengan udara biasa dan dilengkapi dengan alat pelindung seperti pada sistem
pernapasan sehingga pemuaian dan penyusutan minyak-udara yang masuk kedalam balon
dalam
kondisi
kering
dan
aman.
10.

Peralatan

Proteksi

Internal

a . Relai Bucholzt, Penggunaan relai deteksi gas (Bucholtz) pada Transformator terendam
minyak yaitu untuk mengamankan transformator yang didasarkan pada gangguan
Transformator seperti : arcing, partial discharge dan over heating yang umumnya
menghasilkan gas. Gas-gas tersebut dikumpulkan pada ruangan relai dan akan mengerjakan
kontak-kontak
alarm.
Relai deteksi gas juga terdiri dari suatu peralatan yang tanggap terhadap ketidaknormalan
aliran minyak yang tinggi yang timbul pada waktu transformator terjadi gangguan serius.
Peralatan ini akan menggerakkan kontak trip yang pada umumnya terhubung dengan
rangkaian
trip
Pemutus
Arus
dari
instalasi
transformator
tersebut.
Ada beberapa jenis relai bucholtz yang terpasang pada transformator, Relai sejenis tapi
digunakan untuk mengamankan ruang On Load Tap Changer (OLTC) dengan prinsip kerja
yang sama sering disebut dengan Relai Jansen. Terdapat beberapa jenis antara lain sama
seperti relai buhcoltz tetapi tidak ada kontrol gas, jenis tekanan ada yang menggunakan
membran/selaput timah yang lentur sehingga bila terjadi perubahan tekanan kerena gangguan
akan bekerja, disini tidak ada alarm akan tetapi langsung trip dan dengan prinsip yang sama
hanya
menggunakan
pengaman
tekanan
atau
saklar
tekanan.
b. Jansen membran, alat ini berfungsi untuk pengaman tekanan lebih (Explosive
Membrane) / Bursting Plate. Relai ini bekerja karena tekanan lebih akibat gangguan didalam
transformator, karena tekanan melebihi kemampuan membran/selaput yang terpasang, maka
membran akan pecah dan minyak akan keluar dari dalam transformator yang disebabkan oleh
tekanan
minyak
c . Relai tekanan lebih (Sudden Pressure Relay), suatu flash over atau hubung singkat yang
timbul pada suatu transformator terendam minyak, umumnya akan berkaitan dengan suatu
tekanan lebih didalam tangki, karena gas yang dibentuk oleh dekomposisi dan evaporasi
minyak. Dengan melengkapi sebuah relai pelepasan tekanan lebih pada trafo, maka tekanan

lebih yang membahayakan tangki trafo dapat dibatasi besarnya. Apabila tekanan lebih ini
tidak dapat dieliminasi dalam waktu beberapa millidetik, maka terjadi panas lebih pada cairan
tangki dan trafo akan meledak. Peralatan pengaman harus cepat bekerja mengevakuasi
tekanan
tersebut.
d. Relai pengaman tangki, relai bekerja sebagai pengaman jika terjadi arus mengalir pada
tangki, akibat gangguan fasa ke tangki atau dari instalasi bantu seperti motor kipas, sirkulasi
dan
motor-motor
bantu
yang
lain,
pemanas
dll.
Arus ini sebagai pengganti relai diferensial sebab sistim relai pengaman tangki biasanya
dipasang pada trafo yang tidak dilengkapi trafo arus disisi primer dan biasanya pada trafo
dengan kapasitas kecil. Trafo dipasang diatas isolator sehingga tidak terhubung ke tanah
kemudian dengan menggunakan kabel pentanahan yang dilewatkan melali trafo arus dengan
tingkat isolasi dan ratio yang kecil kemudian tersambung pada relai
tangki tanah dengan ratio Trafo arus antara 300 s/d 500 dengan sisi sekunder hanya 1 Amp.
e. Neutral Grounding Resistance / NGR atau Resistance Pentanahan Trafo, adalah
tahanan yang dipasang antara titik netral trafo dengan pentanahan, dimana berfungsi untuk
memperkecil arus gangguan. Resistance dipasang pada titik neutral trafo yang dihubungkan Y
(
bintang/wye
).
NGR biasanya dipasang pada titik netral trafo 70 kV atau 20 kV, sedangkan pada titik netral
trafo
150
kV
dan
500
kV
digrounding
langsung
(solid)
Nilai
Tegangan
Tegangan

20

70
kV =

12

kV
Ohm,40

Ohm,

=
200

40
Ohm dan

500

NGR:
Ohm
Ohm

Jenis
Neutral
Grounding
Resistance
- Resistance Liquid (Air), yaitu bahan resistance-nya adalah air murni. Untuk memperoleh
nilai
Resistance
yang
diinginkan
ditambahkan
garam
KOH
.
- Resistance Logam, yaitu bahannya terbuat dari logam nekelin dan dibuat dalam panel
dengan
nilai
resistance
yang
sudah
ditentukan.
11.

Peralatan

Tambahan

untuk

Pengaman

Transformator

a. Pemadam kebakaran, (biasanya untuk transformator transformator besar ), Sistem


pemadam kebakaran yang modern pada transformator saat sekarang sudah sangat diperlukan.
Fungsi yang penting untuk mencegah terbakarnya trafo atau memadamkan secepat mungkin
trafo
jika
terjadi
kebakaran.
Penyebab trafo terbakar adalah karena gangguan hubung singkat pada sisi sekunder sehingga
pada trafo akan mengalir arus maksimumnya. Jika proses tersebut berlangsung cukup lama
dan relai tidak beroperasi. Sementara itu, tidak beroperasinya relai juga sebagai akibat salah
menyetel waktu pembukaan PMT, relai rusak, dan sumber DC yang tidak ada, serta
kerusakan
sistim
pengawatan.
Sistem pemadam kebakaran yang modern yaitu dengan sistem mengurangi minyak secara
otomatis sehingga terdapat ruang yang mana secara paksa gas pemisah oksigen diudara
dimasukan kedalam ruang yang sudah tidak ada minyaknya sehingga tidak ada pembakaran

minyak, dan kerusakan yang lebih parah dapat dihindarkan, walaupun kondisi trafo menjadi
rusak.
Proses pembuangan minyak secara grafitasi atau dengan menggunakan motor pompa DC
adalah suatu kondisi yang sangat berisiko, sebab hanya menggunakan katup otomatis yang
dikendalikan oleh pemicu dari saklar akibat panasnya api dan menutupnya katup otomatis
pada katup pipa minyak penghubung tanki (konservator) ke dalam trafo (sebelum relai
bucholz), serta adanya gas pemisah oksigen (gas nitrogen yang bertekanan tinggi) diisikan
melaui pipa yang disambung pada bagian bawah trafo kemudian akan menuju keruang yang
tidak
terisi
minyak.
b. Thermometer pengukur langsung, Thermometer pengukur langsung banyak digunakan
pada instalasi tegangan tinggi/Gardu Induk , seperti pada ruang kontrol, ruang relai, ruang
PLC dll. Suhu ruangan dicatat secara periodik pada formulir yang telah disiapkan dan
dievaluasi
sebagai
bahan
laporan.
c. Thermometer pengukur tidak langsung, Termometer pengukur tidak langsung banyak
digunakan pada instalasi tegangan tinggi/ transformator yang berfungsi untuk mengetahui
perubahan suhu minyak maupun belitan transformator. Suhu minyak dan belitan trafo dicatat
secara periodik/berkala, pada formulir yang telah disiapkan dan dievaluasi sebagai laporan.
12.
Jenis

Relai
relai

Proteksi
proteksi

pada

Transformator
trafo

tenaga

dan
adalah

Fungsinya
sebagai

berikut:

a. Relai arus lebih (over current relay), berfungsi untuk mengamankan transformator
terhadap gangguan hubung singkat antar fasa didalam maupun diluar daerah pengaman
transformator. Juga diharapkan relai ini mempunyai sifat komplementer dengan relai beban
lebih, relai ini berfungsi pula sebagai pengaman cadangan pada bagian instalasi lainnya.
b. Relai Diferensial, relai ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap
gangguan
hubung
singkat
yang
terjadi
didalam
daerah
pengaman.
c. Relai gangguan tanah terbatas (Restricted Earth fault Relay ), relai ini berfungsi untuk
mengamankan transformator terhadap tanah didalam daerah pengaman transformator,
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh relai
differensial.
d. Relai arus lebih berarah, Directional Over Current Relay atau yang lebih dikenal
dengan Relai arus lebih yang mempunyai arah tertentu merupakan Relai Pengaman yang
bekerja karena adanya besaran arus dan tegangan yang dapat membedakan arah arus
gangguan. Relai ini mempunyai 2 buah parameter ukur yaitu tegangan dan arus yang masuk
ke dalam relai untuk membedakan arah arus ke depan atau arah arus ke belakang, pada
pentanahan titik netral trafo dengan menggunakan tahanan. Relai ini dipasang pada
penyulang
20
KV.
Bekerjanya relai ini berdasarkan adanya sumber arus dari ZCT (Zero Current Transformer)
dan sumber tegangan dari PT (Potential Transformers). Sumber tegangan PT umumnya
menggunakan rangkaian Open-Delta, tetapi tidak menutup kemungkinan ada yang
menggunakan koneksi langsung 3 Phasa. Relai ini terpasang pada jaringan tegangan tinggi,

tegangan menengah, juga pada pengaman transformator tenaga, dan berfungsi untuk
mengamankan peralatan listrik akibat adanya gangguan phasa-phasa maupun Phasa ke tanah.
Untuk membedakan arah tersebut maka salah satu phasa dari arus harus dibandingakan
dengan
Tegangan
pada
phasa
yang
lain.
e. Relay connections, adalah sudut perbedaan antara arus dengan tegangan masukan relai
pada power faktor satu. Relai maximum torque angle adalah perbedaan sudut antara arus
dengan
tegangan
pada
relai
yang
menghasilkan
torsi
maksimum.
f. Relai gangguan tanah, relai ini berfungsi untuk mengamankan transformator jika terjadi
gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah pengaman transformator. Relai arah
hubung tanah memerlukan operating signal dan polarising signal. Operating signal diperoleh
dari arus residual melalui rangkaian trafo arus penghantar (Iop = 3Io) sedangkan polarising
signal diperoleh dari tegangan residual. Tegangan residual dapat diperoleh dari rangkaian
sekunder
open
delta
trafo
tegangan.
g. Relai tangki tanah, relai ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap
hubung singkat antara kumparan fasa dengan tangki transformator dan transformator yang
titik netralnya ditanahkan. Relai bekerja sebagai pengaman jika terjadi arus mengalir dari
tangki akibat gangguan fasa ke tangki atau dari instalasi Bantu seperti motor kipas, sirkulasi
dan
motor-motor
bantu,
pemanas
dll.
Pengaman arus ini sebagai pengganti relai diferensial, sebab sistim relai pengaman tangki
biasanya dipasang pada trafo yang tidak dilengkapi trafo arus disisi primer dan biasanya pada
trafo dengan kapasitas kecil. Trafo dipasang diatas isolator sehingga tidak terhubung ke tanah
kemudian dengan menggunakan kabel pentanahan yang dilewatkan melalui trafo arus dengan
tingkat isolasi dan ratio yang kecil, kemudian tersambung pada relai tangki tanah dengan
ratio Trafo Arus(CT) antara 300 s/d 500 dengan sisi sekunder hanya 1 Amp.
13.

Announciator

Sistem

Instalasi

Tegangan

Tinggi

Announciator adalah indikator kejadian pada saat terjadi ketidaknormalan pada sistem
instalasi tegangan tinggi, baik secara individu maupun secara bersama. Announciator terjadi
bersamaan dengan relai yang bekerja akibat jika terjadi ketidaknormalan pada peralatan
tersebut. Annunciator biasanya berbentuk petunjuk tulisan yang pada kondisi normal tidak
ada penunjukan, bila terjadi ketidaknormalan maka lampu didalam indikator tersebut
menyala sesuai dengan kondisi sistem pada saat tersebut. Kumpulan indikator-indikator
tersebut
biasanya
disebut
sebagai
announciator.
Announciator yang terlengkap pada saat sekarang adalah pada instalasi gardu induk SF6,
sebab pada system GIS banyak sekali kondisi yang perlu di pantau seperti tekanan gas,
kelembaban gas SF6 disetiap kompartemen, posisi kontak PMT, PMS baik PMS line, PMS
Rel maupun PMS tanah dll. Untuk itu pembahasan tentang annunciator akan diambil dari
sistem annunciatornya gardu induk SF6. seperti. Annunciator pada bay penghantar (SUTT
maupun
SKTT),
Transformator
dan
Koppel.
berikut

jenis-jenis

alarm:

*dunialistrik.blogspot.com
Diposkan oleh alfan di 08.54 Tidak ada komentar: Link ke posting ini
Penggunaan Baterai Aki Pada Pusat Pembangkit Listrik
Jika dirumah saja kita membutuhkan UPS (Uninterruptable power system) yang biasanya
digunakan sebagai cadangan sumber energi listrik manakala suplai dari PLN terputus, apalagi
pada
pusat
pembangkit
listrik.
Pada pusat pembangkit listrik, sumber arus searah digunakan terutama untuk:

Menjalankan
motor
pengisi
(penegang)
pegas
PMT/CB.

Men-trip-kan
PMT
apabila
terjadi
gangguan.

Melayani
peralatan
komputer
kontrol.

Melayani
keperluan
alat-alat
telekomunikasi.

Memasok
keperluan
instalasi
penerangan
darurat.
Melayani peralatan-peralatan motor listrik yang dianggap penting untuk beroperasi,
walaupun terjadi kegagalan operasional, antara lain motor-motor untuk pelumasan, motor
untuk
rachet
turbin,
dan
lain
sebagainya.

Walaupun dalam suatu pembangkit listrik juga dilengkapi dengan Emergency Diesel
Generator (EDG), namun memiliki fungsi dan pelayanan yang berbeda dengan sumber
cadangan baterai aki. Biasanya kumpulan dari baterai aki tersebut dikenal dengan nama
Battery
bank.
Baterai aki merupakan sumber arus searah yang digunakan dalam suatu pusat pembangkit
listrik. Baterai aki harus selalu diisi melalui penyearah. Gambar 1 akan menunjukkan instalasi
baterai dan pengisiannya. Artikel sebelumnya mengenai baterai dapat dibaca di sini.

Gambar

1.

instalasi

baterai

dan

pengisiannya.

Kutub negatif dari baterai sebaiknya ditanah untuk memudahkan deteksi gangguan hubung
tanah
pada
instalasi
arus
searahnya.
Ada 2 macam baterai aki yang dapat digunakan di pusat pembangkit listrik, yaitu

baterai
asam
dengan
kutub
timah
hitam
baterai basa yang menggunakan nikel cadmium (NiCd) sebagai kutub.
Baterai asam timah hitam menggunakan plumbum oksida (PbO2) sebagai kutub positif dan
sebagai kutub negatif adalah plumbum (Pb). Sedangkan sebagai elektrolit digunakan larutan
asam sulfat (H2SO4). Baterai basa nikel cadmium menggunakan nikel oksihidrat (NiOH)
sebagai kutub positif dan cadmium (Cd) sebagai kutub negatif. Sedangkan sebagai elektrolit
digunakan
larutan
potas
kostik
(KOH).
Untuk daerah panas dengan suhu di atas 25 C, baterai asam timah hitam lebih cocok
daripada baterai basa nikel cadmium. Pemeliharaan baterai aki paling penting adalah:
a)
Pemantauan
besarnya
tegangan
listrik
b)
Berat
jenis
elektrolit
c)
Kebersihan
ruangan,
dan
d)
Ventilasi
ruangan.
Perubahan

Gambar

Kimia

2.

Perubahan

Selama

Kimia

Pengisian

Selama

dan

Pengisian

Pemakaian

dan

Pemakaian

Aki

Aki

Gambar

3.

Proses

Perubahan

kimia

pada

pemakaian
saat

dan

pelepasan

pengisian

muatan

listrik

Aki memberikan aliran listrik jika dihubungkan dengan rangkaian luar misalnya, lampu,
radio dan lain-lain. Aliran listrik ini terjadi karena reaksi kimia dari asam sulfat dengan kedua
material aktif dari plat positif dan plat negatif. Pada saat pelepasan muatan listrik terus
menerus, elektrolit akan bertambah encer dan reaksi kimia akan terus berlangsung sampai
seluruh bahan aktif pada permukaan plat positif dan negatif berubah menjadi timbal sulfat.
Jika Aki tidak dapat lagi memberi aliran listrik pada tegangan tertentu, maka aki tersebut
dalam
keadaan
lemah
arus
(soak).
Perubahan

kimia

pada

saat

pengisian

muatan

listrik

Pada proses pengisian muatan listrik, kembali terjadi proses reaksi kimia yang berlawanan
dengan reaksi kimia pada saat pelepasan muatan. Timbal peroksida terbentuk pada plat positif
dan timbal berpori terbentuk pada plat negatif, sedangkan berat jenis elektrolit akan naik,
karena air digunakan untuk membentuk asam sulfat. Aki kembali dalam kondisi bermuatan
penuh.
Penurunan

berat

jenis

accu

zuur

selama

pelepasan

muatan

listrik

Berat jenis accu zuur akan turun sebanding dengan derajat pelepasan muatan, jadi jumlah
energi listrik yang ada dapat ditentukan dengan mengukur berat jenis accu zuurnya, misalnya
aki mempunyai berat jenis accu zuur 1.260 pada 20C, bermuatan listrik penuh, setelah
melepaskan muatan listrik berat jenisnya 1.200 pada 20C, maka Aki masih mempunyai
energi
listrik
sebesar
70%.
Berat

jenis

accu

zuur

tergantung

dari

suhu

Berat jenis accu zuur berubah tergantung dari temperaturnya, jadi pembacaan berat jenis pada
skala hudrometer kurang tepat sebelum dilakukan koreksi suhu. Volume accu zuur bertambah
jika dipanaskan dan turun jika dingin, sedang beratnya tetap. Jika Volume bertambah sedang
beratnya tetap maka berat jenis akan turun. Berat jenis turun sebesar 0.0007 untuk kenaikan
tiap
derajat
celcius
dalam
suhu
batas
normal Aki. Standar berat jenis menurut perjanjian adalah untuk suhu 20C.
Diposkan oleh alfan di 08.48 1 komentar: Link ke posting ini
Sistem Satuan dan Ukuran Standar Kelistrikan

Sistem

Satuan

Pada awal perkembangan teknik pengukuran, dikenal dua sistem satuan yaitu sistem metrik
(dipelopori Perancis sejak 1795) dan sistem CGS (centimeter-gram-second) yang dipelopori
oleh Amerika Serikat dan Inggris (kedua Negara ini juga menggunakan sistem metrik untuk

kepentingan internasional). Dan sejak tahun 1960 dikenalkan Sistem Internasional (SI Unit)
sebagai
kesepakatan
internasional.
Ada

enam

tabel1.

besaran

yang

besaran

dinyatakan

dalam

dalam

sistem

SI,

sistem

yaitu:

SI.

Secara praktis besaran listrik yang sering digunakan adalah volt, amper, ohm, henry dsb. Kini
sistem SI sudah membuat daftar besaran, satuan dan simbol dibidang kelistrikan dan
kemagnetan
yang
berlaku
internasional.

Tabel
Ukuran

2.

Besaran

dan

simbol
Standar

kelistrikan

dalam

sistem

SI.

Kelistrikan

Ukuran standar dalam pengukuran sangat penting, karena sebagai acuan dalam peneraan alat
ukur yang diakui oleh komunitas internasional. Ada enam besaran yang berhubungan dengan
kelistrikan yang dibuat sebagai standart, yaitu standar amper, resistansi, tegangan,
kapasitansi,
induktansi,
kemagnetan
dan
temperatur.
1. Standar ampere, menurut ketentuan Standar Internasional (SI) adalah arus konstan yang
dialirkan pada dua konduktor didalam ruang hampa udara dengan jarak 1 meter, diantara
kedua penghantar menimbulkan gaya = 2 x 10-7 newton/m panjang.
2. Standar resistansi, menurut ketentuan SI adalah kawat alloy manganin resistansi 1 yang
memiliki tahanan listrik tinggi dan koefisien temperature rendah, ditempatkan dalam tabung
terisolasi
yang
menjaga
dari
perubahan
temperatur
atmospher.
3. Standar tegangan, ketentuan SI adalah tabung gelas Weston mirip huruf H memiliki dua
elektrode, tabung elektrode positip berisi elektrolit mercury dan tabung electrode negatip diisi
elektrolit cadmium, ditempatkan dalam suhu ruangan. Tegangan electrode Weston pada suhu
20C
sebesar
1.01858
V.
4. Standar Kapasitansi, menurut ketentuan SI, diturunkan dari standart resistansi SI dan
standar tegangan SI, dengan menggunakan sistem jembatan Maxwell, dengan diketahui
resistansi dan frekuensi secara teliti akan diperoleh standar kapasitansi (Farad).

5. Standar Induktansi, menurut ketentuan SI, diturunkan dari standar resistansi dan standar
kapasitansi,
dengan
metode
geometris,
standar
induktor
akan
diperoleh.
6. Standart temperature, menurut ketentuan SI, diukur dengan derajat Kelvin besaran
derajat kelvin didasarkan pada tiga titik acuan air saat kondisi menjadi es, menjadi air dan
saat air mendidih. Air menjadi es sama dengan 0Celsius = 273,16Kelvin, air mendidih
100C.
7. Standar luminasi cahaya, menurut ketentuan SI adalah Kandela yaitu yang diukur
berdasarkan benda hitam seluas 1 m2 yang bersuhu hk lebur platina ( 1773 oC ) akan
memancarkan cahaya dalam arah tegak lurus dengan kuat cahaya sebesar 6 x 105 kandela.
*dunialistrik
Diposkan oleh alfan di 08.47 Tidak ada komentar: Link ke posting ini
Michael Faraday (1791-1867)
Michael Faraday (1791-1867)

Penemu

Kelistrikan

yang

Belajar

Autodidak

Di dunia kelistrikan, memang banyak tokoh yang telah berpartisipasi. Sebut saja de Coulomb,
Alesandro Volta, Hans C. Cersted, dan Andre Marie Ampere. Mereka ini dianggap "jagojago" terbaik di bidang listrik. Namun, dari semua itu, orang tak boleh melupakan satu nama
yang sangat berjasa dan dikenal sebagai perintis dalam meneliti tentang listrik dan magnet.
Dialah
Michael
Faraday,
seorang
ilmuwan
asal
Inggris.
Michael Faraday lahir pada tanggal 22 September 1791 di Newington Butts, Inggris. Orang
tuanya tergolong keluarga miskin. Ayahnya hanya seorang tukang besi yang harus memberi
makan sepuluh anaknya. Tak heran jika ayahnya tak mampu membiayai sekolah anakanaknya tak terkecuali dengan Faraday. Untuk membantu ekonomi keluarga, pada usia 14
tahun Faraday bekerja sebagai penjilid buku sekaligus penjual buku. Di sela-sela
pekerjaannya ia manfaatkan untuk membaca berbagai jenis buku, terutama ilmu pengetahuan
alam,
fisika,
dan
kimia.
Ketika umurnya menginjak 20 tahun, dia mengikuti ceramah-ceramah yang diberikan oleh
ilmuwan Inggris kenamaan. Salah satunya adalah Sir Humphry Davy, seorang ahli kimia
yang juga kepala laboratorium Royal Institution. Selama mengikuti ceramah, Faraday
membuat catatan dengan teliti dan menyalinnya kembali dengan rapi apa yang didengarnya.
Kemudian, berkas catatan itu ia kirimkan kepada Humphry Davy disertai lamaran kerja.
Ternyata sang dosen tertarik dan mengangkat Faraday sebagai asistennya di Laboratorium
Universitas
terkenal
di
London.
Saat
itu
dia
berusia
21
tahun.
Di bawah bimbingan Davy, Faraday menunjukkan kemajuan pesat. Awalnya, ia hanya bekerja
sebagai seorang pencuci botol. Tetapi, berkat kegigihannya dalam belajar, hanya dalam waktu
relatif singkat, ia dapat membuat penemuan-penemuan baru atas hasil kreasinya sendiri, yaitu
menemukan dua senyawa klorokarbon dan berhasil mencairkan gas klorin dan beberapa gas

lainnya. Berkat kepandainnya pula, Faraday dapat berhubungan dengan para ahli ternama,
seperti Andre Marie Ampere. Di samping itu, ia juga mendapat kesempatan berkeliling Eropa
bersama Davy. Pada kesempatan itu, Faraday mulai membangun pengetahuannya yang
praktis
dan
teoretis.
Davy memiliki pengaruh besar dalam pemikiran Faraday dan telah mengantarkan Faraday
pada
penemuan-penemuannya.
Penemuan Faraday pertama yang penting di bidang listrik terjadi tahun 1821. Dua tahun
sebelumnya Oersted telah menemukan bahwa jarum magnet kompas biasa dapat beringsut
jika arus listrik dialirkan dalam kawat yang tidak berjauhan. Dari temuan ini, Faraday
berkesimpulan, jika magnet diketatkan, yang bergerak justru kawatnya. Bekerja atas dasar
dugaan ini, dia berhasil membuat suatu skema yang jelas di mana kawat akan terus-menerus
berputar berdekatan dengan magnet sepanjang arus listrik dialirkan ke kawat.
Sesungguhnya, dalam hal ini Faraday sudah menemukan motor listrik pertama, suatu skema
pertama penggunaan arus listrik untuk membuat sesuatu benda bergerak. Betapa pun
primitifnya, penemuan Faraday ini merupakan "nenek moyang" dari semua motor listrik yang
digunakan dunia sekarang ini. Sejak penemuannya yang pertama pada tahun 1821, Michael
Faraday si ilmuwan autodidak ini namanya mulai terkenal. Hasil penemuannya dianggap
sebagai
pembuka
jalan
dalam
bidang
kelistrikan.
Hukum
Faraday
Dalam percobaan-percobaan yang dilakukannya pada tahun 1831, ia menemukan bahwa bila
magnet dilalui sepotong kawat, arus akan mengalir di kawat, sedangkan magnet bergerak.
Keadaan ini disebut "pengaruh elektromagnetik" dan penemuan ini disebut "Hukum
Faraday".
Penemuan
ini
dianggap
sebagai
penemuan
monumental.
Mengapa? Pertama, "Hukum Faraday" memiliki arti penting dalam hubungan dengan
pengertian teoretis kita tentang elektromagnetik. Kedua, elektromagnetik dapat dipergunakan
sebagai penggerak secara terus-menerus arus aliran listrik seperti yang digunakan oleh
Faraday
dalam
pembuatan
dinamo
listrik
pertama.
Dengan berbagai temuannya, tak berlebihan jika Faraday termasuk salah satu tokoh yang
telah memberi sumbangan terbesar pada umat manusia. Ia seorang yang sederhana, seorang
penemu yang mulai belajar secara autodidak. Kesederhanaannya ia tunjukkan ketika dia
menolak diberi gelar kebangsawanan dan juga menolak jadi ketua British Royal Society.
Karena masalah kesehatan, Michael Faraday berhenti meneliti. Tetapi, ia meneruskan
pekerjaannya sebagai dosen sampai 1861. Ia meninggal dunia pada tanggal 25 Agustus 1867
dan
dimakamkan
di
dekat
kota
London,
Inggris.
Sang
Penemu
Garis
Gaya
Magnet
SAAT ini, dinamo motor merupakan komponen penting pada kebanyakan alat-alat listrik
sebagai mesin penggerak. Bahkan anak kecil pun sudah mengenal dinamo untuk mainan
tamiya mereka. Dinamo merupakan salah satu hasil kreativitas Sang Penemu Sejati,
Michael
Faraday
Michael Faraday adalah seorang ahli dalam bidang kimia dan fisika. Dia lahir pada tanggal
22 September 1791 dan wafat pada tanggal 25 Agustus 1867. Dia dikenal sebagai perintis
dalam meneliti tentang listrik dan magnet, bahkan banyak dari para ilmuwan yang
mengatakan bahwa beliau adalah seorang peneliti terhebat sepanjang masa. Beberapa konsep
yang beliau turunkan secara langsung dari percobaan, seperti garis gaya magnet telah menjadi
gagasan
dalam
fisika
modern.

Faraday lahir di sebuah keluarga miskin di Newington, Surrey dekat London. Faraday muda
termasuk anak yang kritis namun ia hanya mengenyam sedikit pendidikan dibandingkan
sekolah dasar. Walaupun demikian, itu tidak membuat dirinya minder dan berputus asa untuk
terus belajar. Pada saat umurnya 14 tahun, ia magang di sebuah usaha penjilidan buku. Di
sinilah ia mulai tertarik dengan ilmu fisika dan kimia. Setelah mendengar kuliah seorang
dosen kimia terkenal saat itu, Humphry Davy, ia mengirimkan catatan kuliahnya kepada sang
dosen. Ternyata sang dosen tertarik dan mengangkat Faraday sebagai asistennya di
Laboratorium Universitas terkenal di London ,saat itu dia berusia 21 tahun.
Pada tahun pertama kerja di laboratorium, Faraday menemukan dua senyawa klorokarbon
dan berhasil mencairkan gas klorin dan beberapa gas lainnya. Kemudian berhasil
memisahkan senyawa benzena pada tahun 1825 di mana ia diangkat sebagai ketua
laboratorium.
Pada tahun 1807, Davy yang memiliki pengaruh besar dalam pemikiran Faraday telah
meramalkan bahwa logam natrium dan kalium dapat diendapkan dari senyawanya dengan
bantuan arus listrik, suatu proses yang dikenal sebagai elektrolisis. Faraday dengan penuh
semangat berusaha keras untuk membuktikan ramalan dosennya tersebut dan pada tahun
1834 hal tersebut menjadi kenyataan maka munculah satu hukum baru tentang listrik, yang
dikenal
dengan
Hukum
Faraday.
Penelitian Faraday di bidang listrik dan elektrolisis dipandu oleh kepercayaannya bahwa
listrik merupakan salah satu dari kekuatan alam yang lain seperti panas, cahaya, magnet dan
kecenderungan kimia. Walaupun idenya tersebut keliru, tapi hal ini membuat ia masuk ke
dalam
dunia
elektromagnetik.
Pada tahun 1785, Charles Coulomb merupakan orang pertama yang menunjukkan prilaku
bahwa muatan listrik saling tolak satu sama lain dan hal itu berakhir sampai tahun 1820, Hans
Christian Oersted dan Andre Marie Ampere menemukan bahwa arus listrik menghasilkan
medan magnet. Hal itu mengubah pemikiran Faraday tentang kekekalan energi dan membuat
ia menjadi yakin bahwa medan magnet dapat menghasilkan arus listrik. Ia pun berhasil
membuktikannya pada tahun 1831 dan menjadi ide pembuatan dinamo atau generator di
mana
listrik
yang
dihasilkan
berasal
dari
mekanik.
Pemikiran dan satu percobaan fenomena elektromagnetik yang ditunjukkan Faraday
mengenai konsep garis gaya dibantah oleh sebagian besar ahli fisika matematik Eropa,
mereka menganggap bahwa muatan listrik saling tarik dan tolak satu sama lain dipengaruhi
oleh jarak dan membuat garis gaya menjadi tidak penting. Akan tetapi seorang ahli fisika
terkenal pada saat itu, James Clerk Maxwell menerima pemikiran Faraday dan mengubahnya
ke bentuk persamaan matematik dan menjadi tonggak lahirnya teori medan modern.
Hasil kreativitas Faraday yang lain (1845) adalah tentang intensitas medan magnet yang
dapat memutarkan bidang cahaya terpolarisasi dan sekarang dikenal dengan efek Faraday.
Fenomena ini telah digunakan untuk menentukan struktur molekul dan memberikan
informasi
tentang
medan
magnet
galaksi.
Faraday menggambarkan banyak penelitiannya tentang listrik dan elektromagnet dalam tiga
volum berjudul Experimental Researches in Electricity (1839, 1844, dan 1855), Catatan
penelitiannya dibuat tarikh dalam Experimental Researches in Chemistry and Physics (1858).
Pada tahun 1855, Faraday berhenti meneliti karena masalah kesehatan tapi ia meneruskan
pekerjaannya sebagai dosen sampai 1861. Pada tanggal 25 Agustus 1867, Faraday sang
penemu tutup usia dengan meninggalkan semua hasil karyanya, namun seluruh jasanya baik
berupa produk maupun pemikiran akan selalu dikenang oleh dunia serta menjadikannya

sebagai

sang

penemu

sejati.

Ringkasan
Hidup
dan
Karya
Faraday
1. 22 Sept 1791 Michael Faraday dilahirkan di daerah dekat London, Inggris.
2. 27 Okt 1813 Bersama Humphrey Davy menyelidiki teorinya tentang aktivitas vulkanik.
3.
1821
Menggambarkan
prinsip
dinamo.
4.
1821
Menemukan
motor
listrik
pertama.
5.
1821
Meneliti
medan
magnet
di
sekeliling
konduktor.
6.
1823
Mencairkan
gas
klorin.
7.
1831
Menemukan
induksi
elektromagnetik.
8.
1831
Meneliti
tentang
magnet
bergerak
menyebabkan
arus
listrik.
9.
1831
Menemukan
garis
gaya
magnet.
10.
1831
Menemukan
dinamo
listrik.
11.
1831
Menemukan
transformer
listrik.
12.
1831
Membuat
hukum
tentang
induksi.
13. 1832 Menjelaskan hukum tentang elektrolisis dan mengambil istilah "ion" untuk partikel
yang
diyakini
bertanggung
jawab
dalam
membawa
arus.
14.
1833
Mengembangkan
hukumnya
dalam
bidang
elektrolisis.
15.
1845
Meneliti
rotasi
cahaya
terpolarisasi
oleh
medan
magnet.
16. 1845 Menemukan bahwa perambatan cahaya pada materia dapat dipengaruhi oleh medan
magnet
eksternal.
17. 1850 Memperbaiki penelitiannya yang gagal untuk mencari hubungan antara gravitasi
dan
medan
elektromagnetik.
18. 25 Agust 1867 Ia meninggal di Inggris sebagai ahli kimia dan fisika yang berkontribusi
dalam
kemajuan
ilmu
pengetahuan.
Penemuan Faraday pertama yang penting di bidang listrik terjadi tahun 1821. Dua tahun
sebelumnya Oersted telah menemukan bahwa jarum magnit kompas biasa dapat beringsut
jika arus listrik dialirkan dalam kawat yang tidak berjauhan. Ini membikin Faraday
berkesimpulan, jika magnit diketatkan, yang bergerak justru kawatnya. Bekerja atas dasar
dugaan ini, dia berhasil membuat suatu skema yang jelas dimana kawat akan terus-menerus
berputar berdekatan dengan magnit sepanjang arus listrik dialirkan ke kawat. Sesungguhnya
dalam hal ini Faraday sudah menemukan motor listrik pertama, suatu skema pertama
penggunaan arus listrik untuk membuat sesuatu benda bergerak. Betapapun primitifnya,
penemuan Faraday ini merupakan "nenek moyang" dari semua motor listrik yang digunakan
dunia sekarang ini.
*dunialistrik.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai