Anda di halaman 1dari 25

BAB II

TINJAUAN UMUM
2.1 Sejarah Perusahaan
2.1.1

Sejarah Berdirinya Kantor Pekerjaan Umum


Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pengelolaan Sumber

Daya Air Kota Palembang adalah salah satu unsur perangkat kerja daerah
yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 9
Tahun 2008 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan
Struktur Organisasi Dinas Daerah yang mempunyai tugas melaksanakan
sebagian urusan pemerintahan daerah berdasarkan Otonomi dan Tugas
Pembantuan di bidang pekerjaan umum kebinamargaan dan pengelolaan
sumber

daya

air

yaitu

melakukan

pembinaan,

pembangunan,

pemeliharaan, peningkatan sarana dan prasarana jalan, jembatan dan


Pengelolaan sumber daya air di Kota Palembang.
Pada awalnya Dinas Pekerjaan Umum masih berada dibawah
Sekretariat Daerah Kotapraja Palembang sesuai dengan Keputusan Dewan
Pemerintah Daerah Kota Palembang Nomor 160/DPD tanggal 1 Oktober
1955 menyatakan bahwa urusan pekerjaan umum dilaksanakan oleh
Bagian Pekerjaan Umum. Barulah pada tahun 1959 berdasarkan
Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotapraja
Palembang Nomor 11/DPRIK/59 Bagian Pekerjaan Umum tersebut diubah
namanya menjadi Dinas Pekerjaan Umum Kotapraja Palembang.
Kemudian pada tahun 1974 tugas-tugas dan fungsi dari Dinas
Pekerjaan Umum tersebut dipecah dan dibagi lagi dengan membentuk
beberapa Dinas baru yaitu Dinas Tata Kota Kotamadya Daerah Tingkat II
Palembang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah
Tingkat

II

Palembang

Nomor

6/Perda/DPRD/1973-1974,

Dinas

Kebersihan dan Keindahan Kota Kotamadya Daerah Tingkat II Palembang


(DKK) ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II
5

Palembang Nomor 9 Tahun 1980 dan Dinas Penolong Bahaya Kebakaran


(PBK) Kotamadya Daerah Tingkat II Palembang ditetapkan dengan
Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Palembang Nomor 10
Tahun 1981.
Dengan keluarnya Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor
363 Tahun 1977 tentang Pedoman Pembentukan, Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Dinas Daerah dan Keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomor 9 Tahun 1985 tentang Jenjang Pangkat dan Tunjangan Jabatan
Struktural maka pada tahun 1985 berdasarkan Peraturan Daerah
Kotamadya Daerah Tingkat II Palembang Nomor 8 Tahun 1985 ditetapkan
Peraturan Daerah Tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Pekerjaan Umum Kotamadya Daerah Tingkat II Palembang.
Selanjutnya untuk mengimbangi lajunya pembangunan dan perkembangan
kota maka susunan organisasi Dinas Pekerjaan Umum Nomor 8 Tahun
1985 tersebut diubah dan direvisi dengan Peraturan Daerah Kotamadya
Daerah Tingkat II Palembang Nomor 10 Tahun 1990 tentang Perubahan
Pertama Peraturan Kotamadya Daerah Tingkat II Palembang Nomor 8
Tahun 1985 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Dinas Pekerjaan Umum Kotamadya Daerah Tingkat II Palembang.
Pada tahun 1995 dalam rangka menindaklanjuti ketentuan pasal
202 Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 1994 tentang
Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Dinas Lingkup Pekerjaan Umum
Daerah yang mengatur tentang peningkatan pola organisasi Dinas Daerah
Otonom Tingkat II dari Pola Minimal menjadi Pola Maksimal maka Dinas
Pekerjaan Umum Kotamadya Daerah Tingkat II Palembang menggunakan
Pola Pelayanan Maksimal ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kotamadya
Tingkat II Palembang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Pekerjaan Umum Kotamadya Daerah Tingkat II Palembang.
Pada tahun 2001 dalam rangka menindaklanjuti Pasal 68
Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan
sejalan dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000
6

Tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi Sebagai


Daerah Otonomi maka berdasarkan Peraturan Daerah Kota Palembang
Nomor 2 Tahun 2001 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok,
Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Daerah nama Dinas Pekerjaan
Umum Kotamadya Daerah Tingkat II Palembang diubah menjadi Dinas
Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Palembang atau lebih dikenal
dengan nama Dinas Kimpraswil Kota Palembang .
Kemudian pada tahun 2005 dalam rangka menindaklanjuti
ketentuan pasal 120 Undang- undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah dan dalam upaya menyikapi perkembangan
kemajuan kota yang makin pesat maka Dinas Permukiman dan Prasarana
Wilayah Kota Palembang dipecah dan dibagi menjadi dua yaitu Dinas
Pekerjaan Umum Kota Palembang (kembali ke nama Dinas semula) yang
dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 5 Tahun
2005 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan
Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kota Palembang dan Dinas
Penerangan Jalan, Sarana Jaringan Utilitas dan Pertamanan Kota
Palembang yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Palembang
Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok,
Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Penerangan Jalan, Sarana Jaringan
Utilitas dan Pertamanan Kota Palembang
Selanjutnya pada tahun 2008 dalam rangka menindaklanjuti
ketentuan pasal 128 ayat (1) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun
2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
serta pasal 2 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah maka Dinas Pekerjaan Umum Kota
Palembang dipecah dan dibagi lagi menjadi dua yaitu terdiri dari Dinas
Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pengelolaan Sumber Daya Air Kota
Palembang dan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Perumahan Kota
7

Palembang yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Palembang


Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Daerah.
2.1.2

Sejarah Proyek
Pekerjaan Pembuatan Kolam Retensi Griya Buana Indah

merupakan program pemerintah kota Palembang untuk mengatasi banjir


di daerah Griya Buana Indah. Dikarenakan saluran yang telah ada di
Griya Buana Indah saat ini belum mampu memenuhi daya tampung
terhadap volume jumlah air hujan. Sehingga air sering menggenangi
jalan bahkan masuk ke rumah penduduk disekitarnya.
Pelaksanaan kegiatan pekerjaan pembuatan Kolam Retensi
Griya Buana Indah, dibiayai sumber dana APBD Kota Palembang 2015
dan disediakan dana sebesar Rp.993.929.000,-

Dalam proyek ini

Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Pekerjaan Umum Bina


Marga dan PSDA selaku owner. Proyek tersebut dilaksanakan oleh CV.
DEVINA
2.2 Data Umum Proyek
Nama Proyek
Lokasi Proyek

: Pembuatan Kolam Retensi Griya Buana Indah


: Perumahan Griya Buana Indah Kecamatan
Sukarame Palembang
: Pembuatan Kolam Retensi Griya Buana Indah
: CV. DEVINA
: CV. SASANA CITRA MANDIRI
: 22 Juli 2015
: Rp. 993.929.000,: APBD Kota Palembang Tahun Anggaran 2015
:
:
: 24 Oktober 2015

Pekerjaan
Kontraktor
Konsultan Pengawas
No/ Tanggal Kontrak
Nilai Kontrak
Tahun Anggaran
Waktu Pelaksanaan
Awal Pelaksanaan
Akhir Pelaksanaan
2.3 Struktur Organisasi
2.3.1 Struktur Organisasi Pekerjaan Umum

Di dalam suatu proyek memerlukan suatu sistem organisasi yang


terkoordinasi dengan baik. Sistem organisasi ini bertujuan untuk
mencapai sasaran yang diinginkan, mewujudkan kelancaran dan untuk

lebih terjaminnya pelaksanaan suatu proyek. Berdasarkan tujuan itulah,


maka didalam proyek ini disusun organisasi yang efektif dan effisien.
Pengguna Anggaran
H. Darma Budhi, SH.,ST.,MT

Kuasa Pengguna Anggaran


Ir. Bambang Irawan, MT

Pejabat Pembuat Komitmen


Erlian Walmi, ST.,M.Si

Administrasi
Kms. Syarif Usman
Dewi Anggraini, SE
Melina Sabela

Keuangan
Hj. Kartini
Edison
Uswatun Hasanah, SE.,MM

Pengawas Lapangan
Paisal ZA
Sepran Wahyu Dinata, SE., ST
Ismail, ST
Fazri Kurniawan, Amd

Dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing sebagai berikut :


a. Pengguna Anggaran ( PA )
Tugas dan Tanggung Jawab Pengguna Anggaran ( PA )
1. Menyusun RKA-SKPD;
2. Menyusun DPA_SKPD;

3. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban


4.
5.
6.
7.

anggaran belanja;
Melaksanakan anggaran SKPD yang dipimpinya;
Melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran;
Melaksanakan pemungutan pajak;
Mengadakan ikatan/perjanjian kerja sama dengan pihak lain dalam

batas anggaran yang telah ditetapkan;


8. Menandatangani surat perintah membayar (SPM);
9. Menandatangani surat-surat pernyataan pengajuan SPP;
10. Menandatangani surat-surat pengesahan SPJ;
11. Mengelola uang dan piutang yang menjadi tanggung jawab SKPD
yang dipimpinya;
12. Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD yang
dipimpinya;
13. Menandatangani laporan keungan SKPD yang dipimpinya;
14. Mengawasi pelaksanaan anggaran SKPD yang dipimpinya;
15. Melaksanakan tugas-tugas pengguna anggaran lainya berdasarkan
kuasa yang dilimpahkan oleh Gubernur.
16. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya Gubernur melalui
Sekretariat Daerah;
b. Kuasa Pengguna Anggaran ( KPA )
Tugas dan Tanggung Jawab Kuasa Pengguna Anggaran ( KPA )
1. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban
anggaran belanja.
2. Melakukan anggaran unit kerja yang dipimpinya;
3. Melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran;
4. Mengadakan ikatan/perjanjian kerja sama dengan pihak lain dalam
batas anggaran yang telah ditetapkan;
5. Menandatangani SPM LS dan SPM TU;
6. Mengawasi pelaksanaan anggaran unit kerja yang dipimpinya;
7. Melaksanakan tugas-tugas Kuasa Pengguna Anggaran lainya
berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh Pejabat Pengguna
Anggaran.
8. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada SKPD;
c. Pejabat Pembuat Komitmen
Tugas dan Tanggung Jawab Kuasa Pengguna Anggaran ( KPA )

10

1. Pejabat Pengguna Anggaran/Pengguna Barang dan Kuasa dalam


melaksanakan program dan kegiatan menunjuk pejabat pada unit
kerja Surat Keputusan Peraturan Daerah (SKPD).
2. Penunjukan pejabat sebagimana dimaksudkan pada ayat (1)
berdasarkan pertimbangan kompetensi jabatan, anggaran kegiatan,
beban kerja, Lokasi dan atau tentang kendali dan pertimbangan
objektif lainnya.
3. PPTK yang ditunjuk oleh Pejabat Pengguna Anggaran/Pengguna
Barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggung jawab atas
pelaksana tugasnya kepada Pengguna Anggaran/Pengguna Barang.
4. PPTK yang ditunjuk oleh Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Barang
jawab

atas

sebagaimana dimaksud ayat (1) bertanggung

pelaksanaan

tugasnya

kepada

Kuasa

Anggaran/Kuasa Pengguna Barang.


5. PPTK mempunyai tugas mencakup, yaitu:
a. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan
b. Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan dan,
c. Menyiapkan dokumen anggaran atas beban

Pengguna

pengeluaran

pelaksanaan kegiatan.
6. Dokumen anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf c
mencakup dokumen administrasi kegiatan maupun dokumen
administrasi yang terkait dengan persyaratan pembayaran yang
ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
d. Keuangan
Tugas dan Tanggung Jawab keuangan :
1. Melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan
anggaran pada SKPD;
2. Baik secara langsung maupun tidak langsung dilarang melakukan
kegiatan perdagangan, pekerjaan pemborongan dan penjualan jasa
atau bertindak sebagai penjamin atas kegiatan/pekerjaan/penjualan,
serta membuka rekeningnya atau giro pos atau menyimpan uang
pada suatu suatu bank atau lembaga keuangan lainya atas nama
pribadi;
3. Membantu Pengguna Anggaran dalam menyusun laporan realisasi
anggaran penerimaan dan belanja SKPD;
11

4. Secara fungsional bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya


kepada PPKD selaku BUD;
5. Secara administratif bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya
kepada pengguna anggaran;
6. Bendahara penerimaan dan bendahara penerimaan pembantu
bertugas

untuk

menatausahakan

menerima,
dan

menyimpan,

mempertanggung

jawabkan

menyetorkan,
penerimaan

pendapatan dalam rangka pelaksanaan APBD pada SKPD;


7. Bendahara pengeluaran dan bendahara pengeluaran pembantu SKPD
bertugas untuk menerima, menyimpan, membayar, menatausahakan
dan mempertanggung jawabkan pengeluran uang dalam rangka
pelaksanaan APBD pada SKPD
e. Pengawas Lapangan
Tugas dan Tanggung Jawab Pengawas Lapangan
Dalam tugas dan bertanggung jawabnya sebagai pengawas
lapangan, kepadanya diberikan kepercayaan mewakili pemimpin
pelaksanaan

kegiatan

untuk

mengawasi

pekerjaan

kepercayaan

mewakili pemimpin bagian pelaksanaan kegitan untuk mengawasi


pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia jasa, serta menyelesaikan
segala persoalan yang terjadi dilapangan, baik teknis maupun non teknis
dengan ketentuan tidak terlepas dari peraturan yang berlaku, dan
melaksanakan seperti:
1. Membantu mengelola kegiatan dengan baik pihak direksi maupun
pelaksanaan dalam proses kegiatan dilapangan agar kelancaran kerja
terjaga dan untuk menghindari terjadinya penyimpangan dalam
melaksanakan proyek;
2. Memberikan bimbingan teknis pekerjaan kepada pelaksana agar
pekerjaan kepada pelaksana agar pekerjaan berjalan lancar sesuai
yang direncanakan antara lain ; membantu menyusun jadwal
pelaksanaan pekerjaan, rencana penyedia bahan dan peralatan, dan
rencana penyelesaian pekerjaan;
3. Ikut serta melaksanakan pengendalian mutu antara lain; meneliti
bahan yang disediakan, cara-cara pelaksanaan kegiatan dan mutu
hadil pekerjaan;
12

4. Wajib mengadakan pencatatan atas segala kegiatan/kejadian seharihari dan mencantumkannya dalam Buku Laporan Harian serta
membuat Laporan Harian, Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan;
5. Mengadakan buku Perintah harian, Buku Direksi, Buku tamu dll.
f. Administrasi
Tugas dan Tanggung Jawab Pengelola Administrasi
1. Staff administrasi memiliki tugas mengawasi kinerja dari pegawai
atau staff lainnya dalam sebuah perusahaan.
2. Mengurus segala jenis urusan administrasi perusahaan.
3. Mengatur masalah penggajian pegawai, mulai dari
penggajian,

pengaturan

waktu

penggajian,

sampai

sistem
laporan

penggajian.
4. Melakukan wawancara kerja pada pengawai baru. Terkadang tidak
hanya sampai pada wawancara, staff administrasi juga harus memilih
siapa calon pegawai yang masuk dalam kriteria perusahaan, dengan
persetujuan petinggi perusahaan tentunya.
5. Melatih dan memberikan arahan kepada pegawai baru mengenai
pekerjaan yang akan dilakukannya.
6. Mengawasi keluar masuknya surat-surat perusahaan.
7. Membuat surat keluar serta surat-surat lainnya yang menjadi
tanggung jawab staff administrasi.
8. Absensi seluruh pegawai berada

dalam

pengawasan

staff

administrasi. Staff administrasi wajib mengetahui pegawai mana saja


yang tidak pernah absen kerja dan pegawai yang kadang-kadang atau
sering absen. Staff administrasi pun wajib melaporkan absensi
karyawan kepada atasan sebagai salah satu tugasnya sebagai
pengawas absensi pegawai.
9. Mengurus berbagai kepentingan rapat. Staff administrasi mengurus
persiapan rapat, mencatat hasil rapat, dan menyampaikan hasil rapat
yang harus disampaikan kepada pengawai lainnya.
10. Bertanggung jawab atas ATK (Alat Tulis Kantor). ATK berada
dibawah pegawasan staff administrasi. Ketersediaan ATK, persiapan
dana untuk pembelian ATK, pengawasan penggunaan ATK oleh
pegawai lainnya, serta pengaturan ATK yang akan digunakan dan

13

ATK yang sudah tidak digunakan untuk dicatat dalam catatan khusus
tentang ATK.
11. Bertanggung jawab pada atasan mengenai seluruh tanggung jawab
kerjanya.
12. Membuat berbagai jenis laporan yang menjadi bagian staff
administrasi seperti laporan menyedian barang.

2.3.2 Struktur Organisasi Proyek


Secara garis besar pihak-pihak yang terlibat dalam organisasi
proyek meliputi pemilik, konsultan pengawas, dan kontraktor.
Owner
Pekerjaan Umum Bina Marga dan
PSDA

Konsultan Pengawas

Kontraktor

CV. SASANA CITRA MANDIRI

CV. DEVINA

a. Pemilik ( Owner )
Pemilik proyek (owner) adalah pihak yang mempunyai modal
atau gagasan untuk membangun. Dalam proyek ini yang berperan
sebagai Owner ialah Pemerintah Kota Palembang Melalui Dinas
Pekerjaan Umum Bidang Bina Marga dan PSDA. Keinginan
tersebut disampaikan kepada konsultan perencana untuk kemudian
14

diwujudkan dalam bentuk gambar rencana, termasuk di dalamnya


perhitungan yang menyangkut pembangunan proyek tersebut.
Selanjutnya pemilik proyek tersebut menunjuk kontraktor pelaksana
untuk melaksanakan pekerjaan pembangunan tersebut, dengan
berdasarkan pada gambar rencana dan perhitungan yang telah dibuat
oleh konsultan perencana.
Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Pemilik :
1. Menyediakan

dana

yang

cukup

untuk

merealisasikan

pembangunan proyek.
2. Mengambil

keputusan

terakhir

yang

mengikat

mengenai

pembangunan proyek setelah berkonsultasi dengan konsultan


perencana / pengawas.
3. Mengurus segala perijinan yang diperlukan untuk pelaksanaan
pembangunan seperti Ijin Mendirikan Bangunan (IMB).
4. Menyetujui atau menolak hasil pekerjaan.
5. Mengadakan kegiatan administrasi.
6. Memberikan tugas kepada kontraktor

atau

melaksanakan

pekerjaan proyek.
7. Meminta pertanggung jawaban kepada konsultan pengawas atau
manajemenkonstruksi ( MK )
8. Membuat surat perintah kerja ( SPK )
9. Mengesahkan atau menolak perubahan pekerjaan yang telah
direncanakan.
10. Meminta pertanggungjawaban kepada para pelaksana proyek atas
hasil pekerjaan konstruksi.
11. Memutuskan hubungan kerja dengan pihak pelaksana proyek yang
tidak dapat melaksanakan pekerjaanya sesuai dengan isi surat
perjanjian kontrak.
b. Kontraktor
Kontraktor adalah badan hukum atau perseorangan yang
memiliki dana dan keahlian yang menjual jasa untuk membuat
( mendirikan ) proyek konstruksi.
Tugas, Wewenang dan Tanggang Jawab kontraktor :
15

1. Melaksanakan sesuai dengan waktu yang diberikan dan serta


melaksanakan sesuai dengan spesifikasi (RKS) sesuai dengan
standar atau sesuai dengan perjanjian.
2. Menyerahkan pekerjaan bila pekerjaan telah sesuai seratus persen.
3. Mengevaluasi semua pekerjaan sebelum diserahterimakan kepada
pemilik.
4. Menyelesaikan semua pekerjaan yang dianggap kurang serta
perbaikan-perbaikan bilamana perlu.
5. Mengadakan serah terima pekerjaan kepada pemilik.
6. Mengikuti proses pelelangan setelah mendapatkan undangan dari
pimpinan proyek melalui pengumuman atau edaran.
7. Berhak mendapatkan imbalan jasa yang besarnya sesuai dengan
bobot atau prestasi pekerjaan yang telah dicapai di lapangan.
8. Mengadakan perhitungan ulang apabila terjadi penyimpangan atas
gambar kerja dengan pelaksanaan yang dilakukan atas perintah
pemberi tugas.
9. Mendapatkan penambahan biaya berdasarkan harga yang telah
disepakati apabila terjadi penambahan pekerjan atas perintah
pemberi tugas.
10. Bertanggung jawab terhadap keselamatan pekerjaan selama
pelaksanaan.
11. Bertanggung jawab atas kekeliruan yang terjadi karena kelalaian
pelaksana.
12. Bertanggung jawab atas kekuatan dan kekokohan hasil pekerjaan
sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
13. Bertanggung jawab atas keselamatan bangunan selama masa
pemeliharaan

16

Sturktur Organisasi Kontraktor

Direktur
Tomi Toha

Wakil Direktur
Sony Toha

Staff Tender
Padma Srie Dewi

Staff Accounting
Rien Anggraini

OperasionalStaff Purchasing dan Admin Marketing


Sukamto
Indra Sukma W
Wening Wahyu W
Rendi Saputra

Dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing sebagai berikut :


a. Direktur
1. Memimpin dan mengkoardinasi kegiatan kerja di proyek
secara umum hingga mempunyai sasaran yang telah
ditetapkan.
2. Mengajukan usulan perubahan pada gambar kerja
3. Membina dan membimbing dalam pelaksanaan pekerjaan
sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan
mencapai hasil yang maksimal.
4. Memecahkan masalah di lapangan dengan pengawas jika
terjadi hambatan
5. Mengadakan koordinasi dengan pengawas proyek
b. Wakil Direktur
1. Mengkoardinasi
2.
3.
4.
5.

manajer

bidang

dalam

menjalankan

fungsinya
Membantu direktur dalam menjalankan tugasnya
Memberi masukan kepada direktur dan pengurus
Mengontrol Manajer
Peningkatan SDM anggota khususnya
c. Staff Tender
1. Mempelajari persyaratan teknis (persyaratan tender atau
kontrak).
2. Mempelajari dokumen tender, seperti gambar dan petunjuk
pelaksanaan.
3. Menyiapkan dokumen kelengkapan tender dan dokumen
pendukung lainnya.
4. Melaporkan Kesiapan Data Tender kepada Manajer Estimasi
dan Tender.
5. Bertugas untuk melaksanakan kerjasama dalam tim dalam hal
penyelesaian pekerjaan di lapangan maupun di kantor pusat
6. Memberi pertimbangan teknis dalam proses tender kepada
Manajer Estimasi dan Tender.
d. Staff Accounting
1. Mengkoordinasikan dan menyiapkan kebutuhan anggaran dan
SDM .
5

2. Mengurus dan menyelesaikan pembayaran atau penagihan


kepada pihak-pihak terkait yang menjadi kewajiban atau hak.
3. Membuat laporan mingguan yang dilaporkan ke Finance &
4.
5.
6.
7.

Accounting Manager
Memeriksa kebenaran dan kelengkapan berkas tagihan
Melakukan pengaturan administrasi keuangan perusahaan
Menyusun dan membuat laporan perpajakan perusahaan
Menyusun dan membuat anggaran pengeluaran perusahaan

secara periodik (bulanan atau tahunan )


8. Menyusun dan membuat anggaran pendapatan perusahaan
secara periodik (bulanan atau tahunan )
9. Melakukan pembayaran gaji karyawan
10. Menyusun dan membuat surat-surat yang berhubungan dengan
perbankan dan kemampuan keuangan perusahaan
e. Operasional
1. Memimpin dan mengarahkan pada mandor dan pekerja serta
member arahan atau penjelasan terhadap maksud dan tujuan
setiap jenis pekrjaan sebagaimana telah tercantum dalam
rencana baik kualitas, kuntitas, waktu.
2. Mengambil tindakan atas masalah yang terjadi di lapangan
atas persetujuan site manager
3. Mengawasi langsung pekerjaan proyek di lapangan
4. Melaporkan kondisi kemajuan di lapangan
5. Membina dan melatih ketrampilan para staf, tukang dan
mandor.
f. Staff Purchasing dan Admin
1. Bertanggung jawab pada Commercial Manager
2. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu dalam unit kerja.
3. Mencari calon supplier
4. Membuat daftar rekanan supplier
5. Mendapatkan jatah bahan dan Delivery Order dari proyek
6.
7.
8.
9.

yang sudah disetujui oleh Project Manager


Meminta penawaran harga dan membuat perbandingan harga.
Membuat Purchase Order.
Memonitor realisasi pengiriman barang.
Menentukan supplier yang akan ditunjuk atas persetujuan
Commercial Manager.

g. Marketing

1. Menyusun program dan strategi pemasaran, baik jangka pendek


maupun jangka panjang sesuai dengan kebijaksanaan yang
telah ditentukan oleh perusahaan.
2. Menawarkan melalui media elektronik, media cetak, maupun
presentasi ke instansi-instansi baik pemerintah maupun swasta
serta pameran
c. Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas adalah badan hukum atau perseorangan
yang memiliki keahlian dan menjual jasa dalam bidang pengawasan
konstruksi di lapangan.
1. Tugas, Wewenang dan Tanggang Jawab Konsultan Pengawas:
2. Mengikuti rapat penjelasan pekerjaan karena dengan mengikuti
rapat tersebut mengikuti semua dasar perubahan yang terjadi
3. Mempelajari dokumen kontrak, termasuk spesifikasi dan gambar
kerja
4. Memberi persetujuan atas semua program rencana pelaksanaan
proyek yang diajukan oleh konsultan
5. Melakukan pengawasan dan pengendalian proyek sesuai yang
tercantum dalam kontrak, misalnya laporan harian, mingguan
serta kejadian di lapangan
6. Membuat berita acara untuk pemilik dan kontraktor bahwa
pekerjaan telah dilaksanakan sesuai dengan kontrak dan siap di
bayar
7. Merupakan wakil pemberi tugas dalam hal pengawasan
pelaksanaan pekerjaan.
8. Berhak menolak pekerjaan dari kontraktor berdasarkan penilaianpenilaian yang diberikan

Struktur Organisasi Konsultan


DIREKSI

GENERAL MANAGER

LEGAL OFFICER

ADMINISTRASI
DAN UMUM

PELAKSANA

FINANCIAL DAN
ACOUNTING

MARKETING

Dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing sebagai berikut :


a. Direksi
1. Direksi dalam memimpin dan mengurus perseroan semata
-mata hanya untuk kepentingan dan tujuan perseroan dan
senantiasa berusaha meningkatkan efisensi dan efektivitas
2. Direksi berwewenang untuk mengusulkan perubahan
anggaran
3. Direksi berwenang untuk mengatur dan menyelenggarakan
kegiatan
b. General Manager
1. Memimpin perusahaan
2. Mengelola operasional harian perusahaan
3. Membuat prosedur dan standar perusahaan
4. Mengelola anggaran keuangan perusahaan
c. Legal Officer
1. Sebagai konsultan hokum perusahaan
2. Sebagai advokat perusahaan
3. Sebagai pelaksana perusahaan
d. Administrasi
1. Staff administrasi memiliki tugas mengawasi kinerja dari
pegawai atau staff lainnya dalam sebuah perusahaan.
2. Mengurus segala jenis urusan administrasi perusahaan.
3. Mengatur masalah penggajian pegawai, mulai dari sistem
penggajian, pengaturan waktu penggajian, sampai laporan
penggajian.
4. Melakukan wawancara kerja pada pengawai baru. Terkadang
tidak hanya sampai pada wawancara, staff administrasi juga
harus memilih siapa calon pegawai yang masuk dalam kriteria
perusahaan, dengan persetujuan petinggi perusahaan tentunya.
5. Melatih dan memberikan arahan kepada pegawai baru
mengenai pekerjaan yang akan dilakukannya.
e. Financial atau Accounting
1. Melakukan pengaturan keuangan perusahaan
2. Melakukan transaksi keuangan perusahaan
3. Melakukan evaluasi budget
4. Membuat laporan manajemen
f. Marketing
5

1. Memperkenalkan perusahaan, melalui produk yang dibuat


oleh perusahaan tersebut
2. Menghasilkan pendapatan bagi perusahaan
3. Menyerap informasi dan menyampaikan kepada perusahaan
tentang segala sesuatu yang bermanfaat untuk meningkatkan
kualitas dan penjualan
g. Pelaksana
1. Memimpin dan mengarahkan pada mandor dan pekerja serta
member arahan atau penjelasan terhadap maksud dan tujuan
setiap jenis pekerjaan sebagaimana telah tercantum dalam
rencana baik kualitas, kuntitas, waktu.

Anda mungkin juga menyukai