Anda di halaman 1dari 7

Denny Aiki / 115020300111031 / Kasus 4

Pertanyaan Diskusi
1. Menurut SA Seksi 318 (PSA 67), Dalam melaksanakan audit atas laporan keuangan,
auditor harus memperoleh pengetahuan tentang bisnis yang cukup untuk memungkinkan
auditor mengidentifikasi dan memahami peristiwa, transaksi, dan praktik, yang, menurut
pertimbangan auditor, kemungkinan berdampak signifikan atas laporan keuangan atau
atas laporan pemeriksaan atau laporan audit. Sebagai contoh, pengetahuan tersebut
digunakan oleh auditor dalam menaksir risiko bawaan dan risiko pengendalian dan
dalam menentukan sifat, saat, dan luasnya prosedur audit. Setelah menerima perikatan,
informasi lebih lanjut dan lebih rinci akan diperoleh. Sepanjang perjalanan pekerjaan
audit, informasi tersebut akan ditentukan dan informasi lebih banyak akan diperoleh.
Informasi yang dibutuhkan pada tahap awal pekerjaan audit adalah :
Faktor-faktor ekonomi yang bersifat umum seperti tarif tukar pengendalian mata
uang asing, inflasi atau devaluasi mata uang, dsb.
Kondisi-kondisi penting yang dapat berdampak terhadap bisnis klien misalnya
pasar dan persaingan, resiko bisnis, penurunan dan peningkatan operasi,
perubahan dalam teknologi produk, praktek akuntansi, masalah lingkungan, dsb.
Entitas bisnis klien itu sendiri misalnya pengelolaan dan kepemilikan atau bisnis
entitas produk seperti sifat bisnis, lokasi bisnis, dsb.
Manfaat dari informasi yang dibutuhkan tersebut adalah dapat membantu menaksir
resiko dan mengidentifikasi masalah, membantu merencanakan pelaksanaan audit
secara efektif dan efisien, dapat dijadikan sebagai dasar evaluasi bukti audit, dan masih
banyak manfaat-manfaat lainnya.
Sumber-sumber yang tersedia bagi auditor untuk memahami pengendalian
internal klien dan menilai resiko pengendalian dapat dilihat dari struktur
organisasi, job desk (struktur tanggung jawab), siklus bisnis perusahaan atau alur bisnis
perusahaan (hal ini dapat dilihat dalam bentuk flowchart), atau auditor dapat
memberikan kuesioner kepada klien. Sumber-sumber yang dapat digunakan auditor
masih dapat bertambah lagi apabila sumber-sumber di atas masih belum memberikan
pemahaman yang memadai bagi auditor terhadap sistem pengendalian internal klien.
Selain itu dalam SA Seksi 318, Auditor dapat memperoleh pengetahuan tentang industri
dan entitas dari berbagai sumber. Sebagai contoh:
a.

Pengalaman sebelumnya tentang entitas dan industrinya.

b.

Diskusi dengan orang dalam entitas (seperti direktur,


personel operasi senior)

c.

Diskusi dengan personel dari fungsi audit intern dan


review terhadap laporan auditor intern.

d.

Diskusi dengan auditor lain dan dengan penasihat hukum


atau penasihat lain yang telah memberikan jasa kepada entitas atau dalam
industri.

e.

Diskusi dengan orang yang berpengetahuan di luar entitas


(seperti ahli ekonomi industri badan pengatur industri, customers, pemasok, dan
pesaing).

f.

Publikasi yang berkaitan dengan industri (seperti statistik


yang diterbitkan oleh pemerintah survai, teks, jurnal perdagangan, laporan oleh
bank, pialang efek, koran keuangan).

g.

Perundangan

dan

peraturan

yang

secara

signifikan

berdampak terhadap entitas


h.

Kunjungan ke tempat atau fasilitas pabrik entitas.

i.

Dokumen yang dihasilkan oleh entitas (seperti, notulen


rapat, bahan yang dikirim kepada pemegang saham dan diserahkan kepada badan
pengatur, buku-buku promosi, Iaporan keuangan dan laporan tahunan tahun
sebelumnya, anggaran, laporan manajemen intern, laporan keuangan interim,
panduan kebijakan manajemen, panduan akuntansi dan sistem pengendalian
intern, daftar akun, deskripsi jabatan, rencana pemasaran dan penjualan).

2. Jawaban pertanyaan :
Kondisi lingkungan bisnis PT Maju Makmur cukup memadai untuk
menghasilkan pengendalian internal yang kuat. Hal ini dapat dilihat bagaimana
alur prosedur perusahaan dalam pengakuan pendapatan yang dibuat cukup ketat
untuk menghindari terjadinya kecurangan. Manajemen tampaknya menyadari
pentingnya pengendalian internal karena manajemen sudah memiliki bagan alur
baik pengakuan pendapatan maupun pengeluaran dan penerimaan-pendapatan kas
Distributorship. Manajemen melakukan hal yang diperlukan untuk menjaga
sistem pengendalian internal berjalan maksimal. Hal ini ditunjukkan dengan
adanya sistem otorisasi terhadap dokumen yang berkaitan dengan pengakuan

pendapatan maupun pengeluaran kas walaupun hal ini tidak 100% dapat
menangkal terjadinya kecurangan.
Perusahaan sudah memiliki kebijakan penilaian resiko yang memadai. Hal ini
dapat terlihat dalam pengakuan pendapatan dimana Agus Kuncoro selaku asisten
presiden melakukan pengecekan terhadap umur saldo piutang. Apabila pelanggan
berada dalam daftar pelanggan yang diterima, tidak melebihi batas kredit, dan
tidak memiliki keterlambatan pembayaran, maka faktur penjualan akan
ditandatangani. Ini menunjukkan bahwa Perusahaan tidak mau mengambil resiko
terhadap piutang yang tidak dapat ditagih.
Perusahaan sudah membuat aktivitas pengendalian terhadap penggunaan
dokumen yang memadai yaitu dengan menggunakan sistem otorisasi. Selain itu,
hampir setiap manajemen memiliki dokumen-dokumen tersebut dan dimasukkan
file permanen sehingga masing-masing anggota memiliki dokumen-dokumen
tersebut yang dapat digunakan sebagai bukti apakah terjadi kecurangan atau
tidak.
Sistem komunikasi dan informasi perusahaan telah memadai.
Perusahaan tampaknya masih belum mempunyai proses untuk mengawasi
kualitas pelaksanaan pengendalian internal dari waktu ke waktu karena dalam
dokumen yang dilampirkan tidak dijelaskan mengenai hal tersebut.
3. Menurut PSA No. 69, Setelah memperoleh pemahaman dan menaksir risiko
pengendalian, auditor dapat mencari pengurangan lebih lanjut tingkat risiko
pengendalian taksiran untuk asersi tertentu. Dalam hal seperti ini, auditor
mempertimbangkan apakah bukti audit yang cukup untuk mendukung
pengurangan lebih lanjut mungkin tersedia dan apakah pelaksanaan
pengujian pengendalian tambahan untuk memperoleh bukti audit tersebut akan
efisien.
Setelah memperoleh pemahaman atas pengendalian intern, auditor dapat melakukan
penaksiran risiko pengendalian pada tingkat maksimum untuk beberapa atau semua
asersi karena yakin bahwa pengendalian tidak berkaitan dengan suatu asersi,
kemungkinan tidak efektif, atau karena evaluasi terhadap efektivitasnya akan tidak
efisien.
Penaksiran pengendalian intern di bawah tingkat maksimum mencakup:

a. Pengidentifikasian pengendalian khusus yang relevan dengan asersi khusus


yang kemungkinan mencegah atau mendeteksi salah saji material dalam asersi
tersebut.
b. Pelaksanaan pengujian pengendalian untuk mengevaluasi efektivitas pengendalian
tersebut.
Untuk

entitas

yang

pengendalian

internnya

kompleks,

auditor

harus

mempertimbangkan penggunaan bagan alir (flowchart), kuesioner, atau tabel


keputusan yang memudahkan penerapan pengujian atas desain.
Pengujian pengendalian yang diarahkan terhadap efektivitas operasi pengendalian
bersangkutan dengan bagaimana penerapan pengendalian, konsistensi penerapannya
selama periode audit dan siapa yang menerapkannya. Pengujian ini biasanya
mencakup prosedur permintaan keterangan dari pegawai yang semestinya; inspeksi
atas

dokumen,laporan,

atau

electronic

files

yang

menggambarkan

kinerja

pengendalian; pengamatan terhadap penerapan pengendalian, dan pengulangan


penerapan pengendalian oleh auditor.
Kesimpulan yang dicapai dari hasil penaksiran risiko pengendalian disebut dengan
tingkat risiko pengendalian taksiran. Untuk menetapkan bukti audit yang diperlukan
untuk mendukung tingkat risiko pengendalian taksiran di bawah tingkat maksimum,
auditor harus mempertimbangkan karakteristik bukti audit tentang risiko pengendalian
yang dibahas pada butir 64 s.d. 78. Auditor harus mendokumentasikan dasar
kesimpulannya tentang tingkat risiko pengendalian taksiran.
4. Menurut PSA No. 69, Apabila auditor menaksir risiko pengendalian di bawah
tingkatan maksimum, ia harus memperoleh bukti audit yang cukup untuk mendukung
tingkat risiko pengendalian taksiran tersebut. Bukti audit yang cukup untuk
mendukung tingkat risiko pengendalian taksiran merupakan masalah pertimbangan
auditor. Bukti audit sangat bervariasi dalam memberikan keyakinan kepada auditor
pada waktu mengembangkan tingkat risiko pengendalian taksiran. Tipe bukti,
sumber, ketepatan waktu, dan keberadaan bukti lain yang berhubungan dengan
kesimpulan yang dituju, semuanya mempengaruhi tingkat keyakinan yang dapat
diberikan oleh bukti audit. Karakteristik tersebut mempengaruhi sifat, saat, dan
luasnya pengujian atas pengendalian yang diterapkan oleh auditor untuk mendapatkan
bukti audit mengenai risiko pengendalian. Auditor memilih cara pengujian dari
berbagai teknik yang ada, seperti permintaan keterangan, pengamatan, inspeksi, dan
pelaksanaan ulang pengendalian yang berkaitan dengan suatu asersi. Tidak ada satupun

pengujian pengendalian tertentu yang selalu diperlukan, dapat diterapkan, atau selalu
efektif untuk setiap keadaan. Setelah melakukan penilaian pendahuluan terhadap resiko
pengendalian PT Maju Makmur, auditor dapat menilai resiko pengendalian perusahaan
rendah atau tinggi. Auditor dapat menentukan resiko audit yang dapat diterima setelah
melakukan

penilaian

terhadap

resiko

pengendalian

tersebut. Apabila

risiko

pengendalian mengindikasikan bahwa risiko berada di bawah level maksimum, maka


auditor dapat melakukan test of control terhadap pengendalian internal perusahaan
walaupun substantive test tetap perlu dilakukan karena sebagus apapun sistem
pengendalian internal itu dibuat adanya faktor resiko bawaan yang tidak dapat
dihilangkan pasti akan muncul yaitu dari faktor manusia itu sendiri. Test of control atau
pengujian pengendalian merupakan prosedur audit yang dilaksanakan untuk
menentukan efektivitas desain dan/atau operasi pengendalian internal. Pengujian
pengendalian dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaaan atas otorisasi transaksi,
sistem pencatatan/pembukuan, dan keamanan aset dan dokumentasi.
5. Auditor apabila menemukan kasus seperti pada nomor 5 harus mewaspadai timbulnya
kecurangan (fraud) yang mengakibatkan salah saji yang material akibat adanya
hubungan personal antara Ratih Wulandari (Ratih) dengan Rudi Saputra (Rudi).
Apalagi setelah posisi jabatan keduanya yang dapat memungkinkan kecurangan
tersebut terjadi. Rudi selaku asisten manajer operasional dan logistik yang bertugas
untuk menyiapkan bill of lading yang salah satunya akan diserahkan Ratih selaku
asisten controller yang mencatat kuantitas dan deskripsi persediaan, nomor bill of
lading, serta tanggal pengiriman pada jurnal penjualan dan persediaan dapat saja
membuat kecurangan dengan membuat barang yang dikirim lebih besar dari seharusnya
dan Ratih yang memiliki hubungan personal dengan Rudi percaya-percaya saja. Dan
melihat masalah Rudi terkait hutang piutang maka semakin besar kemungkinan
terjadinya kecurangan yang dilakukan oleh Rudi.
Ruslan Gani harus bersikap skeptis terhadap temuan itu. Ruslan harus mengumpulkan
bukti yang terkait untuk mendukung kecurigaan tersebut seperti kapan hubungan itu
terjalin, dan kapan Rudi Saputra terlilit masalah hutang. Ruslan Gani sebaiknya
menggunakan komponen komponen pengendalian intern yaitu :
a. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
Lingkungan pengendalian perusahaan mencakup sikap para manajemen dan
karyawan terhadap pentingnya pengendalian yang ada di organisasi tersebut. Ada
beberapa komponen dalam pengendalian lingkungan antara lain :

1. Filosofi manajemen dan gaya operasi


2. Integritas dan nilai-nilai etis
3. Komitmen terhadap kompetensi
b. Penilaian Resiko (Risk Assesment)
Langkah-langkah dalam penaksiran resiko adalah sebagai berikut :
Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi risiko
Menaksir resiko yang berpengaruh cukup signifikan
Menentukan tindakan yang dilakukan untuk me-manage risiko
c. Aktifitas Pengendalian (Control Activities)
Aktivitas pengendalian seharusnya efesien dan efektif untuk mencapai tujuan
pengendalian itu sendiri. Aktivitas pengendalian meliputi:
Pemisahan fungsi/tugas/wewenang yang cukup
Otorisasi traksaksi dan aktivitas lainnya yang sesuai
Pendokumentasiaan dan pencatatan yang cukup
Pengendalian secara fisik terhadap aset dan catatan
Evaluasi secara independen atas kinerja
Pengendalian terhadap pemrosesan informasi
Pembatasan akses terhadap sumberdaya dan catatan
d. Informasi
dan
Komunikasi
(Information
and
Communication)
Informasi dan komunikasi merupakan elemen-elemen yang penting dari
pengendalian intern perusahaan. Informasi tentang lingkungan pengendalian,
penilaian resiko, prosedur pengendalian dan monitoring diperlukan oleh
manajemen Winnebago pedoman operasional dan menjamin ketaatan dengan
pelaporan hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku pada perusahaan.
Informasi juga diperlukan dari pihak luar perusahaan. Manajemen dapat
menggunakan informasi jenis ini untuk menilai standar eksternal. Hukum,
peristiwadan kondisi yang berpengaruh pada pengambilan keputusan dan
pelaporan eksternal.
e. Pemantauan (Monitoring)
Pemantauan terhadap sistem pengendalian intern akan menemukan kekurangan
serta meningkatkan efektivitas pengendalian. Pengendalian intern dapat di
monitor dengan baik dengan cara penilaian khusus atau sejalan dengan usaha
manajemen. Usaha pemantauan yang terakhir dapat dilakukan dengan cara
mengamati perilaku karyawan atau tanda-tanda peringatan yang diberikan oleh
sistem akuntansi. Penilaian secara khusus biasanya dilakukan secara berkala saat
terjadi perubahan pokok dalam strategi manajemen senior, struktur korporasi atau
kegiatan usaha. Pada perusahaan besar, auditor internal adalah pihak yang
bertanggung jawab atas pemantauan sistem pengendalian intern. Auditor

independen juga sering melakukan penilaian atas pengendalian intern sebagai


bagian dari auditor atas laporan keuangan.
Pemantauan seharusnya menilai kualitas kinerja sepanjang waktu dan
menyakinkan bahwa temuan-temuan audit dan reviu lainnya diselesaikan dengan
tepat. Hal ini meliputi:
Mengevaluasi temuan-temuan, review, rekomendasi audit secara tepat.
Menentukan tindakan yang tepat untuk menanggapi temuan dan
rekomendasi dari audit dan reviu.
Menyelesaikan dalam waktu yang telah ditentukan tindakan yang
digunakan untuk menindaklanjuti rekomendasi yang menjadi perhatian
manajemen.
Kemudian, tim audit dapat memberikan rekomendasi berupa mutasi ataupun
pemecatan apabila kecurigaan tersebut terbukti.

Anda mungkin juga menyukai