Pertanyaan Diskusi
1. Menurut SA Seksi 318 (PSA 67), Dalam melaksanakan audit atas laporan keuangan,
auditor harus memperoleh pengetahuan tentang bisnis yang cukup untuk memungkinkan
auditor mengidentifikasi dan memahami peristiwa, transaksi, dan praktik, yang, menurut
pertimbangan auditor, kemungkinan berdampak signifikan atas laporan keuangan atau
atas laporan pemeriksaan atau laporan audit. Sebagai contoh, pengetahuan tersebut
digunakan oleh auditor dalam menaksir risiko bawaan dan risiko pengendalian dan
dalam menentukan sifat, saat, dan luasnya prosedur audit. Setelah menerima perikatan,
informasi lebih lanjut dan lebih rinci akan diperoleh. Sepanjang perjalanan pekerjaan
audit, informasi tersebut akan ditentukan dan informasi lebih banyak akan diperoleh.
Informasi yang dibutuhkan pada tahap awal pekerjaan audit adalah :
Faktor-faktor ekonomi yang bersifat umum seperti tarif tukar pengendalian mata
uang asing, inflasi atau devaluasi mata uang, dsb.
Kondisi-kondisi penting yang dapat berdampak terhadap bisnis klien misalnya
pasar dan persaingan, resiko bisnis, penurunan dan peningkatan operasi,
perubahan dalam teknologi produk, praktek akuntansi, masalah lingkungan, dsb.
Entitas bisnis klien itu sendiri misalnya pengelolaan dan kepemilikan atau bisnis
entitas produk seperti sifat bisnis, lokasi bisnis, dsb.
Manfaat dari informasi yang dibutuhkan tersebut adalah dapat membantu menaksir
resiko dan mengidentifikasi masalah, membantu merencanakan pelaksanaan audit
secara efektif dan efisien, dapat dijadikan sebagai dasar evaluasi bukti audit, dan masih
banyak manfaat-manfaat lainnya.
Sumber-sumber yang tersedia bagi auditor untuk memahami pengendalian
internal klien dan menilai resiko pengendalian dapat dilihat dari struktur
organisasi, job desk (struktur tanggung jawab), siklus bisnis perusahaan atau alur bisnis
perusahaan (hal ini dapat dilihat dalam bentuk flowchart), atau auditor dapat
memberikan kuesioner kepada klien. Sumber-sumber yang dapat digunakan auditor
masih dapat bertambah lagi apabila sumber-sumber di atas masih belum memberikan
pemahaman yang memadai bagi auditor terhadap sistem pengendalian internal klien.
Selain itu dalam SA Seksi 318, Auditor dapat memperoleh pengetahuan tentang industri
dan entitas dari berbagai sumber. Sebagai contoh:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Perundangan
dan
peraturan
yang
secara
signifikan
i.
2. Jawaban pertanyaan :
Kondisi lingkungan bisnis PT Maju Makmur cukup memadai untuk
menghasilkan pengendalian internal yang kuat. Hal ini dapat dilihat bagaimana
alur prosedur perusahaan dalam pengakuan pendapatan yang dibuat cukup ketat
untuk menghindari terjadinya kecurangan. Manajemen tampaknya menyadari
pentingnya pengendalian internal karena manajemen sudah memiliki bagan alur
baik pengakuan pendapatan maupun pengeluaran dan penerimaan-pendapatan kas
Distributorship. Manajemen melakukan hal yang diperlukan untuk menjaga
sistem pengendalian internal berjalan maksimal. Hal ini ditunjukkan dengan
adanya sistem otorisasi terhadap dokumen yang berkaitan dengan pengakuan
pendapatan maupun pengeluaran kas walaupun hal ini tidak 100% dapat
menangkal terjadinya kecurangan.
Perusahaan sudah memiliki kebijakan penilaian resiko yang memadai. Hal ini
dapat terlihat dalam pengakuan pendapatan dimana Agus Kuncoro selaku asisten
presiden melakukan pengecekan terhadap umur saldo piutang. Apabila pelanggan
berada dalam daftar pelanggan yang diterima, tidak melebihi batas kredit, dan
tidak memiliki keterlambatan pembayaran, maka faktur penjualan akan
ditandatangani. Ini menunjukkan bahwa Perusahaan tidak mau mengambil resiko
terhadap piutang yang tidak dapat ditagih.
Perusahaan sudah membuat aktivitas pengendalian terhadap penggunaan
dokumen yang memadai yaitu dengan menggunakan sistem otorisasi. Selain itu,
hampir setiap manajemen memiliki dokumen-dokumen tersebut dan dimasukkan
file permanen sehingga masing-masing anggota memiliki dokumen-dokumen
tersebut yang dapat digunakan sebagai bukti apakah terjadi kecurangan atau
tidak.
Sistem komunikasi dan informasi perusahaan telah memadai.
Perusahaan tampaknya masih belum mempunyai proses untuk mengawasi
kualitas pelaksanaan pengendalian internal dari waktu ke waktu karena dalam
dokumen yang dilampirkan tidak dijelaskan mengenai hal tersebut.
3. Menurut PSA No. 69, Setelah memperoleh pemahaman dan menaksir risiko
pengendalian, auditor dapat mencari pengurangan lebih lanjut tingkat risiko
pengendalian taksiran untuk asersi tertentu. Dalam hal seperti ini, auditor
mempertimbangkan apakah bukti audit yang cukup untuk mendukung
pengurangan lebih lanjut mungkin tersedia dan apakah pelaksanaan
pengujian pengendalian tambahan untuk memperoleh bukti audit tersebut akan
efisien.
Setelah memperoleh pemahaman atas pengendalian intern, auditor dapat melakukan
penaksiran risiko pengendalian pada tingkat maksimum untuk beberapa atau semua
asersi karena yakin bahwa pengendalian tidak berkaitan dengan suatu asersi,
kemungkinan tidak efektif, atau karena evaluasi terhadap efektivitasnya akan tidak
efisien.
Penaksiran pengendalian intern di bawah tingkat maksimum mencakup:
entitas
yang
pengendalian
internnya
kompleks,
auditor
harus
dokumen,laporan,
atau
electronic
files
yang
menggambarkan
kinerja
pengujian pengendalian tertentu yang selalu diperlukan, dapat diterapkan, atau selalu
efektif untuk setiap keadaan. Setelah melakukan penilaian pendahuluan terhadap resiko
pengendalian PT Maju Makmur, auditor dapat menilai resiko pengendalian perusahaan
rendah atau tinggi. Auditor dapat menentukan resiko audit yang dapat diterima setelah
melakukan
penilaian
terhadap
resiko
pengendalian
tersebut. Apabila
risiko