Dasar-dasar
Geologi
DASAR-DASAR GEOLOGI
lembah-lembah,
dan
pegunungan),
serta
lautan
Informasi
utama
dari
susunan
dalam
bumi
diketahui
penyelidikan
E.
Wiechert
(1890-an)
dengan
Gambar 1.
kaya
dengan
alumunium
(SiAl),
dan
pada
ilmu
genesa
endapan
bahan
galian
untuk
dapat
Gambar 2.
1. Kerak Bumi
dimana
lempengan
kerak
bumi
yang
saling
yang
saling
mendekat
sehingga
akan
terjadi
Dengan adanya retakan/bukaan akibat terbentuknya sesarsesar tersebut maka pada bagian-bagian tertentu pada zona
tersebut kadang-kadang diterobos oleh lelehan batuan panas
dari mantel (magma) dan membentuk kantong-kantong lelehan
menghasilkan
aliran
lava
panas
yang
akan
permukaan
akan
membeku
di
dalam
bumi
2.
Pembentukan Batuan
Kebanyakan
batuan
merupakan
heterogen
atau
monomineral).
Tekstur
dari
batuan
akan
2.1
Batuan Beku
mengandung potasium & air (mika dan amfibol). Seri (reaksireaksi) pembentukan mineral pada batuan beku (basaltis)
dipelajari oleh N.L. Bowen, dan urutannya dikenal dengan
Deret (Series) Reaksi Bowen seperti yang terlihat pada
Gambar 5 dan 6.
DERET (SERIES)
KONTINIOUS
MINERAL-MINERAL
Oligoklas
Labradorit
Ortoklas
Bitownit
Magma
Basaltik
Olivin
Piroksen
Andesin
Albit
Kuarsa
Magma
Dioritik
Magma
Granitik
Hornblende
Biotit
Pneumatolitik dan
massa hidrotermal
DERET (SERIES)
DISKONTINIOUS
MINERAL-MINERAL
Gambar 5.
letak
dan
bentuknya,
batuan
beku
dapat
Batuan
beku
juga
dapat
dikelompokkan
berdasarkan
2.2
Batuan Sedimen
2.3
magma
akan
membeku
dengan
cepat
dan
tempat yang lebih jauh, sedangkan bom, lapili, dan gelas, dan
material-material lain yang berukuran pasir dan kerikil akan
jatuh di sekitar puncak gunung.
2.4
Batuan Metamorf
Contoh lain :
(batugamping)
(marmer)
2.5
Siklus Batuan
Gambar 9.
Keterangan :
1. Magma membeku membentuk batuan beku pada kerak
bagian dalam.
2. Kerak dalam kalau terangkat ---> di permukaan bumi.
3. Aktivitas atmosfir akan merubah batuan menjadi lapuk,
tererosi, tertransportasi dan diendapkan menjadi sedimen.
4. Karena beban dan konsolidasi serta penyemenan, sedimen
berubah menjadi batuan sedimen yang kompak dan keras.
5.a. Batuan sedimen dapat terangkat ke permukaan bumi.
b. Atau mengalami proses metamorfosa menjadi batuan
metamorf.
c. Batuan sedimen juga bisa tenggelam (penunjaman) dan
meleleh menjadi magma baru (mantel).
6.a. Batuan metamorf dapat terangkat ke permukaan bumi.
b. Atau tenggelam menjadi magma baru (mantel).
7. Batuan beku juga dapat mengalami metamorfosa menjadi
batuan metamorf.
3.
Stratigrafi
daerah
antara
lain
mengetahui
urutan-urutan
gambaran
dalam
melakukan
interpretasi
4.
Mineralogi
Tabel 1.
Komposisi kimia
Sistem kristal
Nama mineral
Ca Co3
Rombohedral
Kalsit
Ca Co3
Ortorombik
Aragonit
PbS
Isometrik
Galena
Fe2O3
Rombohedral
Hematit
Fe2O4
Isometrik
Magnetit
NaCl
Isometrik
Halit
CaSO4
Ortorombik
Anhidrit
CaSO4 . 2H2O
Monoklin
Gipsum
Isometrik
Intan
Heksagonal
Grafit
FeS2
Isometrik
Pyrit
FeS
Heksagonal
Pyrotit
merupakan
bijih
tembaga),
Fe 2O3
(hematit,
5.
Struktur Geologi
5.1
Bidang Perlapisan
lemah
dibandingkan
dengan
kekuatan
batuan
5.2
Sistem Sesar
kekuatan
batuan
tidak
dapat
menahan
lagi
tidak
berdiri
sendiri
(tunggal),
tetapi
akan
5.3
Sistem Perlipatan
bervariasi,
tergantung
pada
besarnya
gaya
yang
Gambar 16.
5.4
Sistem Kekar
Pada suatu batuan yang sama dalam daerah yang relatif kecil
sering terdapat beberapa pasang kekar yang berbeda (sistem
kekar). Kekar-kekar yang mempunyai orientasi (jurus dan
kemiringan) sama disebut sebagai satu set kekar. Dalam suatu
sistem kekar bisa terdapat lebih dari satu set kekar.
Permukaan
bidang
kekar
ada
yang
halus,
kasar,
5.5
Pengaruh Struktur
5.5.1
Gambar 19.
5.5.2
Terhadap mineralisasi
Struktur
yang
terbentuk
sesudah
mineralisasi
atau
Gambar 22.