Anda di halaman 1dari 12

GURU PEMBIMBING

SAPTI PRIHARJANTI, S,Pd.

NAMA

ELOK APRILIA I.

KELAS

X IIS 1

NOMOR

16

SMA NEGERI 1 JEMBER


Jalan D.I. Pandjaitan No. 55 0331-38586 Jember 68121

Daftar Isi
Bab I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................
1.3 Tujuan.................................................................................................................................
1.4 Metode Sejarah...................................................................................................................
Bab II PEMBAHASAN
2.1 Perihal Keluarga........................................................................................................
2.2 Masa Pertumbuhan di Ambulu..................................................................................
2.3 Pasca Merantau ke Jember........................................................................................
Bab III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................
3.2 Saran.........................................................................................................................
LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Diri sendiri merupakan suatu kekuatan bagi tiap-tiap orang dalam menjalani kehidupan.
Satu-satunya tempat kembali apabila tiada lagi makhluk yang mau mengerti. Satu-satunya yang
dapat dipercaya ketika semua yang bernyawa hanya anggap kita berdusta. Diri sendiri
merupakan jiwa yang hakiki yang wajib dihargai oleh masing-masing pemilik.
Diri sendiri merupakan harta yang abadi yang harus dijunjung tinggi dan dijaga sampai
mati. Tiada lagi pelecehan, karena tiap insan tengah berjuang melindungi masing-masing harga
dirinya.
Siapa lagi yang akan menjaga diri kita tetap suci untuk dipersembahkan kepada muhrim
tercinta? Apa yang akan kita katakan pada Yang Maha Kuasa tatkala kita menghadap-Nya, bila
kita tak lagi mampu menjaga jiwa titipan-Nya?
Oleh karena itu, mungkin kita bisa melakukan sesuatu yang dapat menghargai diri kita
masing-masing. Misalnya makan dengan teratur dan bergizi, berprestasi, istirahat yang cukup,
dan berhenti berpikiran negative serta berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
Diri sendiri itu berharga. Tak akan ada lagi yang sama, kalau bukan diri sendiri yang
melakukannya. Kita dapat juga menuliskan data-data pencapaian diri kita, sehingga kita bisa
mengevaluasi apa-apa yang belum baik pada diri masing-masing.

1.2.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana kisah perjalanan Elok sebagai siswa?


2. Bagaimana riwayat singkat hidupnya?

1.3. Tujuan
Latar Belakang dari dituliskannya sejarah diri sendiri ini adalah untuk memenuhi tuntutan
tugas sejarah peminatan dengan Pembina oleh Ibu Sapti Priharjanti. Dan sekaligus sebagai upaya
mengenang peristiwa masa lalu.

1.4. METODE
1. Heuristik
a. Sumber Tulisan

Akte Kelahiran
Kartu Keluarga
Ijazah TK, SD
SKHUN SD
Ijazah TPQ
Sertifikat sertifikat Lomba yang Pernah Diikuti
Buku harian pribadi
Kartu Pelajar SMA

b. Sumber Benda
Foto dokumentasi

c. Sumber Lisan

Keterangan Pihak-pihak yang Bersangkutan

2. Verifikasi
a. Akte Kelahiran
Merupakan akte kelahiran murni milik Elok Aprilia. Diantaranya ada :
Cap/stempel pengesahan akte dari Dinas Kependudukan setempat.
Terdapat nomor akte yang menyatakan bahwa akte bersangkutan bukan palsu :
Ist/224/11162/2002
Tandatangan dari Kepala Dinas Kependudukan setempat : Drs. H.R.
Hendroyono, MBA.MM.
Ejaan yang digunakan sudah menggunakan Ejaan Yang Disempurnakan.
Cara data ditulis sudah menggunakan ketikan mesin ketik dan sebagian
komputer.
b. Kartu Keluarga
Terdapat cap/stempel dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil setempat.
Terdapat nomor Kartu Keluarga yang menunjukkan autentikkan KK : No.
3509120309054693.
Terdapat tanda tangan dari Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
setempat : Isman Sutomo, SH. M.Si
Masing-masing anggota keluarga memiliki Nomor Induk Keluarga.
c. Ijazah TK
Terdapat tandatangan Kepala TK
Terdapat cap/stempel TK

Ditandatangani oleh Pimpinan Cabang Lembaga Pendidikan Maarif NU Jember


Periode kala itu : Drs. Suroto Bawani

d. Ijazah SD

Tanda tangan Kepala SD periode 2011 sekarang : Sutarlan, S,Pd.


Terdapat cap/stempel yang mengesahkan ijazah.
Terdapat nomor ijazah
Tertera nomor induk siswa
Teretra nomor ujian siswa

e. SKHUN SD
Tanda tangan Kepala SD periode 2011 sekarang : Sutarlan, S.Pd.
Terdapat cap/stempel yang mengesahkan SKHUN.
Tertera nomor ujian ujian siswa
f. Ijazah TPQ
Terdapat cap/stempel pengesahan ijazah oleh TPQ Al Maarij Ambulu
Ditandatangani oleh Kepala TPQ : Lilik Sholeh
Terdapat cap/stempel pengesahan dan tanda tangan oleh Pimpinan Cabang Lembaga
Pendidikan Maarif NU Jember : Drs. H.M Suroto Bawani.
Dituliskan nomor ijazah serta tahun terbitnya
Terdapat cap/stempel dan tandatangan dari Mabin TPQ Cabang Jember : K. Sirojul
Munir

g. Sertifikat OSN Tingkat SMP di Batam

h.
i.
j.

Terdapat Cap/stempel dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat


Jenderal Pendidikan Dasar
Tertera tandatangan Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama : Didik
Suhardi, Ph.D
Tertera nomor sertifikat. Nomor : 903/C3/KP/2013.
Membandingkan bukti-bukti terkait dengan catatan yang tertera pada buku
harian
Mengkonfirmasi fakta sejarah dengan pelaku atau saksi sejarah bersangkutan
Membandingkan pernyataan pada bukti tertulis dengan keterangan orang tua.

3. Interpretasi
Menafsirkan

peristiwa sejarah dengan merangkai fakta-fakta antar sumber-sumber


sejarah, seperti : Dokumen resmi, foto, dan diary.
Mengkorek-korek masa lalu (melalui bukti sejarah yang didapatkan) sehingga
didapatkan sejarah yang dibutuhkan.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.

Perihal Keluarga

Elok merupakan anak keenam dari pasangan suami istri Alm. Baidowi Sofwan dan Rumini.
Lahir di Jember, 7 April 1999, Elok menjadi putri bungsu yang mempunyai paut usia cukup jauh
dari kakak-kakaknya (16 tahun). Elok Lahir dengan bantuan Bidan Maryam (Dusun Krajan,
Ambulu) pada Rabu Wage, pukul 21.00 WIB.
Saudara kandungnya seluruhnya berjumlah 5 orang (tertulis pada Kartu Keluarga lama yang
disimpan entah dimana).
1. Anna Mariatul Azizah. Lahir pada 16 Juni 1973. Sudah berumah tangga, dan memiliki 2
putri (10 tahun dan 15 tahun).
2. Nurus Subkhi. November 1975.
3. Nur Ainul Laili Rokhmah. 30 Maret 1978. Sudah berumah tangga. Dan memiliki 1 putra
(13 tahun).
4. Subhan Arifin. 30 Maret 1980. Sudah berumah tangga. Kakak yang menampung Elok
selama sekolah di Jember.
5. Yuliati Fitriatul Imroah. 29 Juli 1983. Sudah berumah tangga. Memiliki 2 putra (5 tahun
dan 2 tahun).
Suatu ketika Ibu Rumini pernah juga bercerita bahwa semasa beliau mengandung Elok pada
bulan kesembilan. Pernah sekali beliau ngidam sayur tewel dengan lauk dendeng ragi. Setelah
pada sore hari kesampaian, malam harinya Elok dilahirkan. Dari foto-foto dokumentasi
diketahui juga bahwa Elok dulu pernah sakit cacar air pada usia 2 tahun juga pernah sakit tidak
bisa buang air kecil juga pada usia yang sama.
Pertemuan antara ayah dan ibu Elok klise saja. Pada zaman dahulu orang tua memiliki
tradisi menjodohkan anaknya. Namun, bukan seperti Siti Nurbaya, anak harus patuh pada apa
yang dikehendak oleh orang tua. Ibu dan Ayah Elok menikah karena adanya perjodohan. Pada
mulanya, ibu Elok yang berasal dari Muncar, Banyuwangi merupakan murid mengajinya ayah
Elok.
Ayah Elok sebenarnya asli Ambulu, Jember hanya saja tengah bekerja di Banyuwangi dan
merangkap mengajar ngaji. Seperti halnya Elok dan kakak-kakaknya, paut usia antara ayah-ibu
Elok juga jauh. Namun, apadaya tangan Tuhan telah berkehendak. Menikahlah beliau berdua
pada 1971, dan berjodoh hingga maut yang memisahkan.

2.2.

Masa Pertumbuhan di Ambulu

Kediaman Elok dan keluarga dapat dijumpai di Jalan Diponegoro GG V No. 30 RT/RW
02/XIV Kauman-Ambulu.
Orangtuanya berprofesi sebagai wiraswasta penjual ayam yang sudah istirahat. Alm.
Baidowi Sofwan yang merupakan ayah Elok, sudah berpulang sejak Elok duduk di bangku kelas
6 SD (2011), sedangkan Rumini, yang merupakan ibu Elok merupakan penjual ayam potong di
Pasar Tradisional Ambulu yang sudah beristirahat (pensiun) baru-baru ini.
Elok mengenyam pendidikan di TK Al Hidayah 83 Kauman-Ambulu (2006), SDN Ambulu
01 (2011), SMPN 1 Ambulu (2014), dan kini tengah duduk di bangku kelas 10 SMAN 1 Jember.
Pada 2012, Elok pernah mengikuti SMASA Science Cup bidang Economy bersama 2
temannya dari SMPN 1 Ambulu, namun hanya berhenti pada babak penyisihan. Pada 2013, Elok
mewakili SMP-nya dalam kompetisi IPS Terpadu OSN 2013 dan lolos hingga babak nasional.
Terakhir, pada 16 Februari 2014 lalu, Elok bersama timnya berhasil meraih juara 3 pada SMASA
Science Cup 2014 (sertifikat masih ada di SMP). Kemudian, pada UN SMP 2014 lalu, Elok
mendapat peringkat 10 Besar tingkat sekolah.
Elok juga mengenyam pendidikan Al Quran di TPQ Al Maarij Ambulu-Jember (20062012), kemudian melanjutkan pada jenjang SMP di Pesantren Najatul Khair Kauman-Ambulu
(bukan lembaga yang mempunyai ijin secara hukum). SMA ini pendidikan agama yang Elok
terima hanya terbatas pada pelajaran PAI di sekolah, dan kegiatan ekskul keagamaan yang
diikutinya.
Elok dikenal mempunyai sahabat yang saling menyayangi yang terdiri dari 15 anak. Mereka
seringkali menghabiskan waktu bersama. Awalnya hanya 12 anak saja, yang terbentuk pada 12
Desember 2012. Beranggotakan 10 putri dan 2 putra. Namun, seiring berjalannya waktu, dan
kesesuaian watak, persahabatan ini meluas menjadi 15 anak (17 November 2013).
Pada tingkat selanjutnya, Elok melanjutkan jenjang SMA sedikit lebih jauh dari rumah.
Tepatnya di SMAN 1 Jember. Keinginan ini pada mulanya ditentang oleh keluarga, namun
akhirnya diperbolehkan dengan alasan anak bungsu. Sehingga pun ada rintangan berupa financial
(misalnya), akan dapat diselesaikan karena tanggungan keluarga hanya tinggal seorang.
Elok mengikuti serangkaian pendaftaran, tes, dan akirnya diumumkan sebagai siswa SMAN
1 Jember tahun ajaran 2014/2015. Bersama 3 kawannya yang lain yang juga berasal dari SMPnya : Farah Dyta, Farah Tita, dan Rizki Nurani, ia mulai menapaki lingkungan baru.

2.3. Kehidupan Pasca Merantau ke Jember


Sejak tanggal 12 Juli 2014, tepat katika daftar ulang siswa baru SMAN 1 Jember, Elok
merantau dari Ambulu ke Jember untuk bersekolah. Elok tinggal bersama kakak ke-4 nya,
Subhan Arifin yang telah membina keluarga, di Perumahan Puri Bunga Nirwana.
Menurut kesaksian beberapa kerabatnya (teman seperjuangan yang kost.red), kehidupan
Elok di Jember cukup baik dibandingkan dengan kerabat setingkat yang nge-kost. Ini
dikarenakan biaya yang dihabiskan Elok dalam satu bulan lebih hemat, karena sebagian
keperluan ditanggung oleh sang kakak.
Namun tentu saja, terdapat lingkaran kesulitan yang menyelubungi kehidupan metropolitan
Elok. Sebut saja pergaulan glamour siswa sekolah kota, yang seringkali keluar malam dan
mengkonsumsi produk-produk mahal. Hal ini mungkin tidak terlalu fatal, bagi pembaca. Namun,
pada sisi anak rantauan yang baru mengenal kehidupan kota, hal ini merupakan suatu tantangan
yang harus dihindari supaya tujuan awal mereka tidak membias.
Kehidupan sehari-harinya tidak berbeda jauh dengan anak yang juga jauh dari orang tua.
Mencuci baju, mencuci piring, menyetrika baju, dan pekerjaan rumah individual lainnya
dikerjakan secara mandiri olehnya.
Saat ini Elok tengah menjalani kehidupan sebagai anak SMA dan anak kota baru. Namun
segera menjelma menjadi pemudik pada hari Sabtu. Ia harus rela menempuh perjalanan 45 menit
dari Sumbersari menuju Ambulu demi melepas rindu dengan keluarga. Elok duduk di kelas 10-1
peminatan IIS bernomor absen 16. Ke depannya, Elok berencana menempuh pendidikan tinggi di
STIS kemudian bekerja di Badan Statistka Nasional, atau di STAN kemudian bekerja di
Departemen Perpajakan, atau di Universitas Indonesia menempuh pendidikan sebagai pengacara.
Mari doakan saja agar cita-citanya terkabul.

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Kekuasaan Tuhan memang tidak dapat ditolak. Meskipun dengan paut usia yang juh, dan
dengan usia ibu Rumini yang mustahil untuk kembali mengandung, namun nyatanya telah lahir
dan tumbuh dengan sehat ke dunia, putri bungsu buah cinta Alm. Baidowi Sofwan dan Rumini
yang teledor tapi konsisten, yang cerewet tapi cuek, yang annoying tapi judes, sebagai
pengemban terakhir cita-cita orang tuanya.
Yang menempuh pendidikan di desa sejak lahir hingga SMP, dan menyetirkan arah hidupnya
ke SMAN 1 Jember untuk memperoleh pengalaman bersaing di lingkup lebih besar serta
memperoleh ilmu yang mengantarnya ke gerbang universitas dambaan.

3.2. Saran
Meninjau riwayat hidup singkat di atas, mungkin hal yang perlu ditekankan adalah jangan
pernah mengabaikan sentuhan tangan Tuhan. Karena apapun yang tidak mungkin, bisa saja
terjadi dengan lebih indah dari dugaan. Seperti kelahiran Elokdi 16 tahun usia kakak
termudanya, dan di 45 tahun usia ibunyahingga saat ini ia masih bisa nekat berada jauh dari
belaian keluarga, demi cita-cita yang telah menunggu nun jauh di sana.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai