Anda di halaman 1dari 3

2.

Motor Bakar Diesel


Motor diesel disebut dengan motor penyalaan kompresi (compression ignition
engine) karena penyalaan bahan bakarnya diakibatkan oleh suhu kompresi udara
dalam ruang bakar. Dan menggunakan bahan bakar solar dalam
pembakarannya.
Prinsip kerja motor bakar diesel
Cara pembakaran dan pengatomisasian (atomizing) bahan bakar pada motor
diesel tidak sama dengan motor bensin. Pada motor diesel yang diisap oleh torak
dan dimasukkan ke dalam ruang bakar hanya udara, yang selanjutnya udara
tersebut dikompresikan sampai mencapai suhu dan tekanan yang tinggi.
Beberapa saat sebelum torak mencapai titik mati atas (TMA) bahan bakar solar
diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Dengan suhu dan tekanan udara dalam
silinder yang cukup tinggi maka partikel-partikel bahan bakar akan menyala
dengan sendirinya sehingga membentuk proses pembakaran. Agar bahan bakar
solar dapat terbakar sendiri, maka diperlukan rasio kompresi 15-22 dan suhu
udara kompresi kira-kira
600C.

1.

2.

3.
a.

b.

Langkah kerja motor diesel 4 tak


Langkah hisap
Piston bergerak dari TMA ke TMB
Katup masuk membuka
Karena piston bergerak ke bawah maka di dalam silinder terjadi
kevacuman sehingga udara bersih akan mengalir masuk ke dalam
melalui katup masuk.
Langkah kompresi
Piston akan bergerak dari TMB ke TMA kedua katup menutup karena
piston bergerak keatas maka udara bersih di dalam silinder akan
terdorong dan dipampatkan di ruang bakar, akibatnya tekanan dan
temperature udara menjadi tinggi.
Langkah Usaha
Pada langkah ini terjadi dua proses pembakaran.
Pembakaran awal :
Sebelum piston mencapai TMA, injector akan mengabutkan bahan
bakar dan akan bercampur dengan udara yang bertekanan dan
bertemperatur tinggi ( 7000- 9000C, 70 - 90 kg/cm2 ).
Pembakaran Sempurna
Karena tekanan dan temperatur yang tinggi maka bahan bakar akan
terbakar dengan sendirinya. Hal ini akan menimbulkan daya dorong
sehingga piston akan bergerak dari TMA ke TMB
4. Langkah buang
Piston bergerak dari TMB ke TMA katup buang membuka karena
piston bergerak ke atas maka gas sisa hasil pembakaran akan terdorong
ke luar melalui katup buang.
1. Langkah kompresi dan hisap
Piston bergerak dari TMB ke TMA, saluran masuk membuka
sehingga udara bersih masuk
ke dalam, sesaat setelah saluran hisap

menutup dan saluran buang menutup maka mulai dilakukan langkah


kompresi hingga tekanan udara mencapai 70 - 90 kg/cm2.
2. Langkah usaha dan buang
Sebelum piston mencapai TMA injector akan mengabutkan bahan
bakar dan ini sebagai proses pembakaran awal, karena bahan bakar
bercampur dengan udara bersuhu dan bertekanan tinggi maka akan
terjadi proses pembakaran sempurna. Akibatnya akan mendorong piston
bergerak dari TMA ke TMB. Sesaat piston belum mencapai TMB katup
buang sudah mulai membuka. Dan bila saluran hisap membuka maka
udara bersih akan membantu mendorong gas sisa hasil pembakaran
keluar.
1

Tujuan utama pemakaian supercharger adalah untuk menambah daya


akibat
perubahan ketinggian tempat operasi (kepadatan udara rendah), ataupun
untuk
meningkatkan daya yang dapat diperoleh dari mesin tanpa supercharger,
mengurangi
biaya bahan akar; dan mengurangi berat atau ruang konstruksi pada
suatu daya tertentu.
Peningkatan daya output yang dapat diperoleh dari suatu mesin yang
dilengkapi dengan
supercharger tergantung pada beberapa faktor, tetapi yang terpenting
adalah tekanan
supercharging. Peningkatan dava output yang diperoleh dapat mencapai
sekitar 40 - 100
%, tetapi dengan disain khusus peningkatan yang lebih besar dapat
dicapai. Mesin yang
dilengkapi dengan supercharger seperti yang dikatakan sebelumnya juga
menghemat
bahan bakar karena daya yang diperoleh dengan supercharger meningkat
dengan cepat
dibandingkan dengan losses-losses akibat gesekan yang biasanya relatif
tetap dan juga
disebabkan oleh kecepatan udara yang tinggi menyebabkan aliran
turbulen dalam ruang
bakar sehingga proses pencampuran udara + bahan bakar dapat lebih
cepat dan lebih
balk mutunya.
Dilihat dari konstruksinya dan harganya, motor diesel di bawah 100 PS
tidak
ekonomis menggunakan supercharger. Tetapi apabila mesin harus bekerja
paa
ketinggian lebih dari 1500 meter di atas laut, supercharger mempunyai
arti penting
dalam udaha mengatasi kerugian daya yang disebabkan berkurangnya
kepadatan udara
atmosfer di tempat tersebut. Mesin dengan daya di antara 100 PS dan
200 PS yang

banyak dipakai pada kendaraan laut tidak memperlihatkan pembatasan


yang tegas,
banyak juga yang menggunakan supercharger. Dalam hal tersebut kapal
laut
kebanyakan memakai motor diesel tanpa supercharger.
Di atas 250 PS, motor diesel untuk kendaraan darat dan kapal laut
biasanya
diperlengkapi dengan supercharger. Unit stasioner di bawah 1000 PS,
karena ukuran
dan berat tidak merupakan faktor yang terlalu menentukan pada
umumnya jarang
menggunakan supercharger.
Pada motor diesel supercharger dapat mempersingkat periode persiapan
pembakaran sehingga karakteristik pembakaran menjadi lebih balk. DI
samping itu
terbuka kemungkinan untuk menggunakan bahan bakar dengan bilangan
setana yang
lebih rendah. Akan tetapi jangan hendaknya melupakan tekanan dan
temperatur gas
pembakaran nya karena ha1 tersebut akan menyangkut persoalan
pendinginan,
konstruksi, kekuatan material serta umurnya.
Mahadi : Efek Penggunaan Supercharger terhadap Unjuk Kerja
dan Konstruksi pada Sebuah Mesin Diesel, 2007
USU Repository ? 2007

Anda mungkin juga menyukai