Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Ekologi merupakan salah satu cabang biologi. Yaitu ilmu pengetahuan
tentang hubungan antara organisme dan lingkungannya. Atau ilmu yamg
mempelajari pengaruh faktor lingkungan terhadap jasad hidup. Ekologi berasala
dari bahasa Yunani oikos (rumah atau tempat hidup) dan logos yang berarti
ilmu. Secara harfiah ekologi adalah pengkajian hubungan organisme-organisme
atau kelompok organisme terhadap lingkungannya. Ekologi hanya mempelajari
apa yang ada dan apa yang terjadi di alam dengan tidak melakukan percobaan.
Setiap makhluk hidup memperoleh kebutuhannya untuk hidup, tumbuh,dan
berkembang
biak
dari
lingkungannya.
Lingkungan
merupakan
sumber
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kolektif
organisme dari jenis yang sama yang menempati ruang atau tempat tertentu
dan memiliki berbagai ciri atau sifat yang unik dari kelompok dan bukan
merupakan sifat milik individu di dalam kelompok tersebut. Populsi memiliki
sejarah hidup, tumbuh dan berkembang
seperti
apa
yang
dimiliki
oleh
individu. Populasi memiliki organisasi dan struktur yang pasti dan jelas (Zoer
aini, 2003). Contoh populasi dari komunitas sungai dapat berupa populasi
rumput, populasi ikan, populasi kepiting, popuasi kerang, populasi sumpil, dan
lain-lain. Apabila kita membicarakan populasi, haruslah disebut jenis individu
yang dibocarakan, dengan menentukan batas-batas waktunya serta tempatnya.
Misalnya populasi pohon jati 1991 di perkebunan-perkebunan yang ada di
Sumatera ataupun populasi komodo pada 1983 di pulau komodo dan seterusnya.
Contoh populasi dari komunitas sawah dapat berupa populasi padi, populasi tikus,
populasi ular, populasi flamingo, populasi panda dan lain-lain. Antara populasi
yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi baik secara langsung
maupun tidak langsung dalam komunitasnya.
Populasi Panda
Populasi Flaminggo
Sifat-sifat yang dimiliki Populasi yaitu :
1. Kerapatan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
atau
kepadatan.
Kerapatan
lazim
digunakan
pada
populasi yaitu:
1
Emigrasi,
yaitu
pergerakan
keluar
batas-batas
tempat
populasi
2. Komponen
heterotrof
(memakan
yang
lainnya)
dsini
terjadi
adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu slang hari
tinggi (bisa mendapai 45C) sehingga penguapan juga tinggi,
sedangkan malam hari suhu sangat rendah (bisa mencapai 0C).
Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan
semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil.
b. Bioma Padang Rumput
Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke
subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per
tahun dan hujan turun tidak teratur. Porositas (peresapan air) tinggi dan
drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan
terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan.
c. Bioma Hutan Basah
Bioma Hutan Basah terdapat di daerah tropika dan subtropik. Ciricirinya adalah, curah hujan 200-225 cm per tahun. Species pepohonan
relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya
tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m,
cabang-cabang pohon tinngi dan berdaun lebat hingga membentuk
tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro
(iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme).
Dalam hutan basah tropika sering terdapat tumbuhan khas, yaitu
liana (rotan), kaktus, dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain,
kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.
d. Bioma Hutan Gugur
Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang, Ciri-cirinya
adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang
mengalami empat musim (dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon
sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa,
beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak).
e. Bioma Taiga
Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan
daerah tropik. Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah.
Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti
konifer, pinus, dap sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit
sekali. Hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burungburung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.
f. Bioma Tundra
Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam
lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi.
Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan
yang dominan adalah Sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim,
tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada umumnya,
tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin. Hewan
yang hidup di daerah ini ada yang menetap dan ada yang datang pada
musim panas, semuanya berdarah panas. Hewan yang menetap
memiliki rambut atau bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa kutub,
beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan lalat hitam.
Beberapa organisme yang jenisnya sama akan membentuk populasi,
beberapa populasi yang berbeda akan membentuk komunitas. Satu ekosistem akan
berbeda dengan ekosistem lainnya. Perbedaan ini terjadi di dasarkan ciri-ciri
komunitas yang menonjol (baik hewan maupun tumbuhan) karena setiap
organisme membentuk komunitas memiliki karakteristik yang bermacam-macam,
sebagai
produsen,
hewan
berperan
sebagai
konsumen
dan
BAB III
METODE PERCOBAAN
III.1 Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah alat tulis menulis,
dan buku penuntun.
III.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu hewan disekitar areal
pengamatan sebagai objek penelitian seperti semut, belalang, dan
serangga kecil lainnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Batu
2.
Tanah
3.
Air
4.
Cahaya
5.
Sampah
b. Komponen biotik :
1.
Rumput (Graminae
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Ngengat (Heterocera)
9.
10.
11.
12.
III.2 Pembahasan
Komponen Penyusun Ekosistem
Suatu ekosistem disusun oleh dua komponen utama yaitu komponen biotik
meliputi berbagai jenis makhluk hidup dan komponen abiotik meliputi lingkungan
fisik dan kimia (lingkungan tak hidup) (Herni, 2009) :
1. Komponen Biotik
Komponen biotik suatu ekosistem meliputi semua jenis makhluk hidup, baik
berupa tumbuhan, hewan, jamur, maupun mikroorganisme lain. Dalam ekosistem,
tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai konsumen, dan
mikroorganisme
berperan
sebagai
dekomposer. Berdasarkan
peranannya,
Oleh karena itu, aliran energi pada rantai makanan jumlahnya semakin berkurang.
Pergerakan energi di dalam ekosistem hanya satu jalur, berupa aliran energy.
Semua rantai makanan dimulai dengan organisme autrofik, yaitu organisme
yang melakukan fotosintesis seperti tumbuhan hijau.organisme ini disebut
produsen karena hanya mereka yang dapat membuat makan dari bahan mentah
anorganik.
Tingkatan makanan yang berbeda-beda saling terangkai dalam suatu
runtutan kejadian yang dikenal sebagai rantai makanan. Tumbuhan (produsen
primer) dapat dimakan oleh hewan (konsumen primer),yang pada gilirannya dapat
diamakan oleh hewan lain(konsumen sekunder). Konsumen sekunder ini sendiri
masih bisa juga dimakan oleh hewan ke tiga(konsumen tersier) dan seterusnya.
Jaring-jaring Makanan
Pada jaring-jaring makanan arah proses makan dimakan tidak hanya
berlangsung dalam satu arah, melainkan beberapa arah. Karena jaring-jaring
makanan merupakan penggabungan dari beberapa rantai makanan. Hal ini
menyebabkan adalah organism yang memiliki dua paranan dalam reaksi
perputaran energy yang terjadi. Semua rantai makanan dimulai dengan organisme
autrofik, yaitu organisme yang melakukan fotosintesis seperti tumbuhan
hijau.organisme ini disebut produsen karena hanya mereka yang dapat membuat
makan dari bahan mentah anorganik. Setiap organisme, misalnya sapi atau
belalang yang memakan tumbuhan disebut herbivora atau konsumen primer.
Karnivora seperti halnya katak yang memakan herbivora disebut konsumen
sekunder. Karnivora sebagaimana ular, yang memakan konsumen sekunder
Piramida makanan
Penentuan piramida makanan didasarkan pada jumlah organisme yang
terdapat pada satuan luas tertentu atau kepadatan populasi antar trofiknya dan
mengelompokan sesuai dengan tingkat trofiknya. Perbandingan populasi antar
trofik umumnya menunjukkan jumlah populasi produsen lebih besar dari populasi
konsumen primer lebih besar dari populasi konsumen skunder lebih besar dari
populasi konsumen tersier. Ada kalanya tidak dapat menggambarkan kondisi
sebagaimana piramida ekologi.
BAB IV
IV.1 Kesimpulan
Ekologi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang
lingkungan
beserta
komponen
biotiknya
temasuk
didalamnya
populasi,
komunitas, dan ekosistem. Berbicara tentang ekologi tidak pernah lepas dari
komponen biotic dan abiotik yang menjadi objek kajiannya. Antara komponen
biotic dan abiotik ini terjadi hubungan timbal balik yang disebut ekosistem.
Populasi adalah sekelompok makhluk hidup dengan spesies yang sama, yang
hidup pada suatu wilayah yang sama dalam kurun waktu yang sama pula
Sedangkan yang dimaksud dengan komunitas adalah kumpulan dari
berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling
berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Suatu Komunitas terdiri dari
beberapa macam jenis organisme yang saling berhubugan sehingga membentuk
rantai makanan yakni peristiwa makan dan dimakan antara organisme dengan arah
tertentu pada suatu ekosistem. Dan juga Jaring-jaring makanan yang dibentuk
oleh beberapa rantai makanan yang saling berhubungan. Sehingga akan terbentuk
piramida ekologi yang menunjukkan tingkatan konsumen di atasnya lebih kecil
dibandingkan konsumen yang berada di bawahnya
IV..2 Saran
DAFTAR PUSTAKA