Anda di halaman 1dari 5

AKSESIBILITAS INFORMASI E-JOURNAL RESPOSITORY

Sri Endah Pertiwi


Pustakawati pada Perpustakaan Universitas Diponegoro, Semarang
Abstract
According to the Great Dictionary of Indonesian Language, accessibility is defined as something that can
be used as access. Accessibility in web world lets each person retrieve information within a website in the
Internet. Institutional repository is a media for digitizing research results or scientific documents owned
by Diponegoro University for public use. This study is aimed at finding the quantity of the first visitors
accessing the Diponegoro University repository and the quantity of visitors re-accessing Diponegoro
University E-prints as well as observing the number of pages opened within the access to the repository.
Keywords : accessibility, internet, repository, Undip
Abstrak
Aksesibilitasi menurut kamus Besar Bahasa Indonesia dimaknai sebagai hal yang dapat dijadikan
akses. Aksesibilitas dalam dunia web memungkinkan setiap orang dapat menikmati informasi yang ada
dalam sebuah situs yang termuat di internet. Institutional repository sebagai media untuk mendigitalisasi
hasil-hasil penelitian atau hasil-hasil dokumen ilmiah yang dimiliki Undip agar dapat dinikmati publik.
Pengkajian sederhana ini bertujuan untuk mengetahui kuantitas pengunjung pertama yang mengakses
repository Undip, mengetahui jumlah pengunjung yang kembali mengakses Eprints Undip dan mengamati
jumlah halaman yang dibuka pada akses repository Undip.
Kata kunci : aksesibilitas, internet, repository, Undip.
Latar belakang
Informasi ilmiah memiliki nilai urgensi
yang tinggi. Gagasan inovatif yang tertulis
dalam karya ilmiah sangat bermanfaat bagi
kehidupan masyarakat. Keterbukaan informasi menjadi ciri utama masyarakat informasi
dalam dinamika pembelajaran. Masyarakat informasi ( McQuail, 1992 dalam Wuryanta) telah menempatkan teknologi sebagai jembatan
dalam pola komunikasi yang dibatasi ruang
dan waktu menjadi komunikasi berbasis data
digital. Massifikasi informasi didayagunakan
dengan mengalokasikan sumber daya bagi aktifitas-aktifitas informasi dan komunikasi memakai teknologi.
E-journal merupakan kumpulan hasil riset
penelitian yang bersifat obyektif dan rasional sebagai aset terpenting dari masyarakat ilmiah yang
dikemas dalam data digital. Jurnal elektronik
menjadi komoditas terpenting yang mampu mengangkat eksistensi sebuah institusi di mata umum.
Juga acuan publik dalam menganalisis subyeksubyek penelitian yang berpresisi tinggi untuk kemaslahatan bersama.
VISI PUSTAKA Vol. 15, No. 2, Agustus 2013

Dunia kampus ditengarai sebagai wahana


yang berlimpah ruah koleksi ilmiah. Tiap tahun
selalu bertambah secara akumulatif. Sebenarnya
masyarakat Perguruan Tinggi sangat beruntung
karena dapat mengakses e-journal secara gratis.
Beberapa subyek yang dilanggan Dikti antara
lain, BPO Global, ProQuest Health and Medical
Complete yaitu database yang mengkombinasikan
riset klinis dengan kesehatan masyarakat. Terdapat 1390 publikasi yang terindeks dengan 1140
termuat secara full teks. Ada pula ProQuest Agriculture Journals yang memuat semua topik terkait
bidang pertanian, yaitu animal and veterinary sciences, plants science, forestry, aquaculture and
fisheries. Subyek lain Digital Dissertations dengan subyek sciences and engineering, humanities
and social science. Jenis yang lain Proquest Science Journal yang memiliki 616 journal terindex
dan 515 jurnal full teks.

Selain jurnal elektronik tersebut tiap Perguruan Tinggi memiliki portal penyimpanan koleksi karya-karya ilmiah dalam web sebagai upaya
pelestarian dan kelengkapan penelusuran terbuka
dari berbagai materi hasil riset yang ditampilkan
115

ke publik. Wahana penyimpan koleksi-koleksi


digital disebut Institusional Repository. Repository sebagai respon dalam penyusunan, kolaborasi, manajemen, pemeliharaan dan penyimpanan
informasi ilmiah hasil riset institusi. Didalamnya
terdapat artikel hasil penelitian yang telah diseminarkan, artikel-artikel yang sudah dimuat di jurnal
ilmiah nasional maupun internasional, skripsi, tesis, disertasi dan masih banyak lagi.
Akses e-journal yang kian mudah dan
gratis akan memungkinkan pemustaka untuk
memanfaatkan fasilitas ini. E-journal yang sudah
dilanggan dapat dibaca sebagai pembelajaran
dan referensi penelitian. Sebegitu besar peluang
mengaksesnya, akankah kita abaikan begitu saja?
Benarkah e-journal hanya bisa dimanfaatkan warga
kampus saja?
Masyarakat umum punya peluang yang sama.
Dengan mengetahui account ID dan password, publik bisa membaca artikel e-journal. Portal Garuda
dan web repository tiap PT bebas diakses publik.
Tanpa kesulitan kita membaca dan mempelajari
riset ilmiah hasil karya intelektual di bidangnya.
KETERBUKAAN INFORMASI
Perguruan Tinggi memakai teknologi berbasis internet perlu mengangkat karya ilmiah dalam repo
sitory untuk diakses masyarakat. Hal ini penting,
Pertama, informasi ilmiah yang dihasilkan berupa
skripsi, tesis, disertasi, makalah, hasil penelitian
menunjukkan kualitas dan kuantitas riset yang
dilakukan masing-masing institusi. Masyarakat
melalui web PT dapat melakukan evaluasi dan menilai hasil karya mahasiswa. Implikasinya, membuka cakrawala pengetahuan masyarakat dengan
hasil luaran sebagai solusi pemecahan masalah.
Mahasiswa sebagai masyarakat informasi terpicu
kemampuannya dalam mengakses data melalui internet. Masyarakat dapat mensitasi karya-karya milik Perguruan Tinggi. Mungkin, tidak hanya Undip
yang mempunyai keberanian untuk memasukkan
hasil riset secara full teks. Hingga berhasil meraih peringkat 49 dunia versi Webometriks untuk
repository tahun 2010 dan mendepositkan 20.000
karya intelektual.

Kedua, keterbukaan informasi, dimaknai
positif dapat membantu pemustaka sebagai ac116

uan dalam melakukan penelitian. Pemustaka termotivasi menyeleksi informasi sesuai kebutuhan.
Referensi repository membuka jalan ketika menelusur permasalahan yang akan diteliti dalam riset
ilmiah. Bukan sebagai jalan menduplikasi, tapi
sebagai filter efektif dalam menilai sebuah karya
ilmiah. Beragam riset memberi petunjuk praktis
dan pemahaman metodologis yang obyektif.
Pengguna bebas mengunduh karya ilmiah tersebut
dengan menyebut sumbernya. Cara mengunduh
bisa langsung ke web masing-masing PT maupun
di portal Garuda ( Garba Rujukan Digital) yang
otomatis terhubung dengan koleksi repositori
anggota. Garuda dikembangkan Direktorat
Penelitian & Pengembangan pada Masyarakat
Dikti Kemdiknas RI.
Ketiga, repositori memberi sumbangan
terbesar bagi perkembangan ilmu pengetahuan
dengan subyek-subyek terbaru yang representatif
dengan kualifikasi presisi yang tinggi. Pemustaka
mampu menganalisis informasi secara kritis
kemudian
mengelola,
mengakses
serta
mengimplementasikannya dalam kehidupan
bermasyarakat. Lalu apa yang akan kita lakukan
setelah koridor informasi itu sudah terbuka lebar?

AKSES EPRINTS
Tingginya urgensi informasi ilmiah tersebut
melahirkan satu permasalahan, apakah e-journal
dalam repository sudah diakses dan dimanfaatkan
masyarakat luas? Untuk menjawab pertanyaan
itu, sebuah kajian sederhana tentang aksebilitas
informasi jurnal elektronik perlu dilakukan.
Jurnal elektronik yang terpilih sebagai bahan data
adalah Institutional Repository Undip ( Eprints
Undip). Hal ini dilatarbelakangi para pustakawan
Undip sudah bekerja keras selama dua tahun
terakhir yaitu tahun 2009 sampai dengan 2010
mendepositkan karya-karya ilmiah dalam Eprints
Undip hingga mencapai 20.000 judul. Sehingga
berhasil meraih prestasi ranking 49 dunia,
ranking 3 di wilayah Asia dan ranking 1 di seluruh
Indonesia versi Webometrics bulan Juli 2010.
Untuk mengetahui sejauh mana kemanfaatan
repository bagi masyarakat luas, diperlukan suatu
kajian sederhana dengan unit analisis Eprints
Undip.
Pengkajian sederhana ini bertujuan untuk (1)
Mengetahui kuantitas pengunjung pertama yang
mengakses repository Undip,(2) Mengetahui
VISI PUSTAKA Vol. 15, No. 2, Agustus 2013

jumlah pengunjung yang kembali mengakses


Eprints Undip. (3) Mengamati jumlah halaman
yang dibuka pada akses repository Undip.
Institutional repository sebagai media untuk
mendigitalisasi hasil-hasil penelitian atau hasilhasil dokumen ilmiah yang dimiliki Undip agar
dapat dinikmati publik. Didalamnya terdapat
artikel-artikel hasil penelitian yang telah
diseminarkan tingkat nasional dan internasional,
artikel-artikel yang telah atau sedang diterbitkan
di jurnal-jurnal nasional dan internasional,
skripsi, tesis, disertasi dan masih banyak lagi.
Dokumen online di prints.undip.ac.id dalam
format PDF. Fasilitas browsing yang tersedia
adalah browse by subyek untuk penelusuran
berdasarkan subyek tertentu. Subyek disusun
menurut Library of Congress. Browsing lainnya
adalah browse by faculty atau penelusuran
berdasarkan fakultas-fakultas yang ada di Undip.
Browse by type, yaitu berdasarkan bentuk karya
ilmiah apakah artikel jurnal, skripsi, buku dan
sebagainya. Browse by author name berdasarkan
nama penulis. Browse by Year, berdasarkan
tahun terbit. Khusus artikel-artikel dalam jurnal
internasional hanya dipublikasikan halaman
abstrak atau halaman pertama.( Istadi, 2009).

Aksesibilitasi menurut kamus Besar Bahasa


Indonesia dimaknai sebagai hal yang dapat
dijadikan akses. Aksesibilitas dalam dunia web
memungkinkan setiap orang dapat menikmati
informasi yang ada dalam sebuah situs yang
termuat di internet. Banyak hal yang dapat
mempengaruhi aksesibilitas yaitu akses internet
yang lambat, spesifikasi computer maupun
penggunaan browser. Koneksi dan kecepatan
akses yang beragam tersebut akan berpengaruh
pada kecepatan pada saat loading internet (
Purnama, 2004 : 107). Aksesibilitas informasi
dipahami sebagai aktifitas pemustaka dalam
mengakses informasi e-journal repository.

Pengamatan dilakukan pada tanggal 9 sampai


dengan 16 di bulan Januari, Februari dan Maret
2011. Tiga bulan tersebut dipilih karena pada saat
itu tidak ada kegiatan sosialisasi e-journal sehingga
data bersifat murni dan tidak ada interfensi.
Metode pengumpulan data dokumentasi statistik
pemustaka Eprints Undip dengan fokus pada
aksesibilitas informasi pemustaka. Pengamatan
ini berusaha mengungkap solusi permasalahan,
seberapa besar kemanfaataan
repository
dengan jalan mengkaji data statististik selama
tiga bulan tersebut. Populasi yang diamati
adalah pengguna yang mengakses repository
Undip dalam kurun waktu penelitian ( Januari
Maret 2011 ). Pengambilan sampel dilakukan
berdasarkan Accidental Sampling atau Sampling
Kebetulan yaitu pemilihan sampel berdasarkan
siapa saja yang kebetulan melakukan aktifitas
yang diteliti. Peneliti mempunyai kebebasan
untuk memilih siapa saja anggota populasi yang
diteliti yang mudah diperoleh. Kelemahannya,
tingkat representatif sistim ini cukup rendah
(Kriyantono, Rahmat, 2006 : 156 ).

AKSESIBILITAS INFORMASI
Aplikasi pemanfaatan repository Undip
dilihat dari statistik yang dilakukan pada tiaptiap tanggal 9 sampai 16 bulan Januari, Februari,
Maret 2011 diperoleh data sebagai berikut.

VISI PUSTAKA Vol. 15, No. 2, Agustus 2013

Pada kajian ini aksesibilitas informasi


repository Undip , indikator yang diamati adalah
(1) jumlah pengunjung pertama yang mengakses
repository penelitian Undip, (2)
kuantitas
pengunjung yang mengakses kembali (3) jumlah
halaman yang
diakses selama penelusuran
repository, (4) tiga peringkat pertama dalam satu
hari, halaman popular, halaman masuk, hubungan
jaringan, halaman yang ditelusuri, negara asal,
lama kunjungan dan mesin pencarian yang
dipakai users untuk membuka repository.

APLIKASI AKSESIBILITAS INFORMASI

117

Kategori pengunjung pertama atau first


time yaitu semua personal yang tercatat pernah
membuka repository Undip pada bulan itu
meskipun dalam waktu relatif singkat. Bulan
Januari tercatat sebanyak 606 orang atau 15,2%
pengunjung sebagai pengunjung pertama, bulan
Februari 2300 orang yaitu 57,7% sedangkan bulan
Maret prosentasenya 27,1% dengan jumlah 1079
orang.

Pengunjung kembali diasumsikan pengunjung
yang memanfaatkan akses repository untuk
penelusuran informasi baik untuk pembelajaran
atau penelitian. Pengunjung kembali dikategorikan
pengguna yang mengakses kembali setelah
membuka pertama kali. Pada bulan Januari 2011
tercatat 288 orang atau 31,8%. Bulan Februari 402
orang dengan prosentase 44,5%. Bulan Maret 214
orang atau 23,7%.

Pengunjung khusus dipersepsi sebagai jumlah
pengunjung pertama dengan pengunjung kembali.
Artinya semua pengunjung yang mengakses
repository Undip pada bulan itu dikategorikan
sebagai pengunjung khusus. Bulan Januari 2011
terdapat 894 orang dengan prosentase 18%. Pada
bulan Februari tercatat 2702 atau 55%. Bulan
Maret ada 1293 orang dengan prosentase 27%.
Muatan atau isian halaman dipahami sebagai
akumulasi halaman-halaman yang sudah dibuka
oleh pengakses repository Undip. Pada bulan Januari
tercatat 2760 halaman atau 18,6%. Sedangkan di
bulan Februari terdapat 7366 halaman atau 49,6%.
Bulan Maret ada 4727 halaman atau 31,8%.

Berikut ini juga dicatat tiga peringkat kategori
halaman populer, halaman masuk, hubungan
jaringan, halaman yang ditelusuri, negara asal
users, lama kunjungan dan mesin pencarian.
Data untuk satu hari pada tanggal 14 Maret
2011. Halaman populer adalah halaman favorit,
yang paling banyak diakses pemustaka. Kategori
halaman populer 132 Top Repositories, 88 Home,
72 Top Institutional Repositories. Halaman masuk
merupakan halaman pertama yang dibuka oleh
users pada waktu mengakses repository Undip.
Kategori Halaman Masuk sejumlah 55 orang dari

118

Home, 24 orang dari Top Institutional repositories,


11 dari Top Repositories. Hubungan jaringan adalah
melalui jaringan dari mana pengguna masuk web
repository Undip. Terdapat 4 dan 9 orang tidak
melalui jaringan resmi atau tidak terdeteksi, 1
dan 6 melalui www.webometrics.info dan 9 orang
melalui www.undip.ac.id. Halaman penelusuran
terdapat 6 orang memilih Repositories, 3 orang
atau memilih Webometrics 2010 dan 2 orang
memilih Define: Language. Negara asal users
adalah 89 orang Indonesia. Sebanyak 44 berasal
dari Malaysia dan 42 berasal dari Mexico. Mesin
penelusuran yang dipakai users meliputi 11 orang
melalui www.google.com, 4 orang memakai
www.google.co.id, 2 orang menggunakan www.
google.co.th. Users atau pengguna jasa layanan
Eprints Undip memakan waktu kurang dari 5
detik sebanyak 64 orang , 5-30 detik sebanyak 8
orang, 30 detik sampai 5 menit sebesar 24 orang , 5
menit sampai 20 menit terdapat 18 orang, 20 menit
sampai 1 jam ada 4 orang dan terdapat 9 orang
yang mengakses lebih dari 1 jam. Jumlah users
keseluruhan pada tanggal 14 Maret 2011 adalah
127 orang.
Dari tabel diatas diperoleh data bahwa
aksesiblitas atau aktifitas pengakses Eprints Undip
mengalami peningkatan pada bulan Februari
dibanding Januari. Kuantitas menurun kembali
di bulan Maret 2011. Waktu yang dipakai saat
mengakses berkhisar antara 5 detik sampai 20
menit. Jaringan yang dipakai melalui www.undip.
ac.id dan negara asal terbanyak dari Indonesia.
KESIMPULAN

Berdasarkan pengamatan data tersebut dapat
diambil kesimpulan bahwa :
1. Kemanfaatan e-journal bagi masyarakat
sangat besar dilihat dari aksesibilitas informasi
atau aktifitas informasi yang dilakukan users
terhadap Eprints Undip yang kuantitasnya
relatif tinggi. Dimana pada bulan Januari,
Februari, Maret 2011 kuantitas pengunjung
pertama 3985 orang. Pengunjung kembali
904 orang. Pengunjung khusus 4889 orang.
Muatan halaman 14853 orang.

VISI PUSTAKA Vol. 15, No. 2, Agustus 2013

2. Eprints Undip dapat dibaca dan diunduh untuk


kepentingan pembelajaran serta referensi
penelitian oleh pengguna melalui internet.
3. Kemanfaatan e-journal pada umumnya dan
Eprints Undip pada khususnya, terutama dapat
diakses secara simultan tanpa batasan jumlah
pemustaka, di manapun berada dan dalam
waktu bersamaan tanpa biaya tambahan.

Taryadi, Alfons. Buku dalam Indonesia Baru.


Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 1999.
LAMPIRAN

SARAN-SARAN
1. Data awal di atas dapat dipakai sebagai re
ferensi dalam penelitian selanjutnya baik
secara kuantitatif maupun kualitatif dengan
ke terkaitan antara dua variabel atau lebih.
2. Statistik repository di atas terdapat di semua
portal repository Perguruan Tinggi, sehingga
semua pustakawan dapat memakainya sebagai
acuan pembelajaran maupun data penelitian
di lingkungan kerja masing-masing.
Daftar Pustaka
Istadi. Panduan Operasional Program bagi
Administrator dan User : Pengelolaan Web
Repository Penelitian. Semarang : Kegiatan
Improvement Performance of Website, 2009.
Kamus Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa
Indonesia,cet.1,ed.3. Jakarta : Balai Pustaka,
2001.
Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset
Komunikasi, disertai Contoh Praktis Riset
Media,
Public
Relations, Advertising,
Komunikasi
Organisasi,
Komunikasi
Pemasaran. Jakarta : Kencana, 2007.
Purnama, Pupung Budi. Kiat Praktis menjadi
Desainer Web Profesional. Jakarta : Elex Media
Komputindo, 2004.
Stephen, Agustinus. File Piracy : Membongkar
seluk beluk pembajakan dan pencurian file di
Internet. Jakarta : Elex Media Komputindo,
2007.
Supriyanto, Wahyu, Ahmad Muhsin. Teknologi
Informasi Perpustakaan: Strategi Perancangan
Perpustakaan Digital. Yogyakarta : Kanisius,
2008.

VISI PUSTAKA Vol. 15, No. 2, Agustus 2013

119

Anda mungkin juga menyukai